Perancangan Skematik Common Over Head Line (OHL Bay) pada Gardu
Induk 150 KV
Disusun Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
a.
Judul
b.
Penyusun
1) Nama
2) NIM
: 1311020027
c.
Program Studi
: Teknik Listrik
d.
Jurusan
: Teknik Elektro
e.
Waktu Pelaksanaan
f.
Tempat Pelaksanaan
Pembimbing PNJ
Pembimbing Perusahaan
Cipto
NIK. 245465
Mengesahkan,
KPS Teknik Listrik
ii
KATA PENGHANTAR
Puji Syukur Penulis ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab atas
berkat dan rahmatNya semata penulis dapat menyelesaikan rangkaian proses
Praktik Kerja Lapangan di PT.Alstom Grid selama 2 bulan, terhitung tanggal 13
januari hingga 14 maret 2014. Sehingga, dengan telah selesainya masa Praktik
Kerja Lapangan tersebut, penulis dapat menyusun dan membuat laporan Praktik
Kerja Lapangan ini yang berjudul Perancangan Skematik Common Overhead
Line (OHL Bay) pada Gardu Induk 150 KV. Penulisan laporan ini dilakukan
dalam rangka memenuhi syarat untuk meraih gelar Diploma Tiga Politeknik dan
agar dapat dijadikan sebagai salah satu referensi atau bahan ajar bagi pendatang
baru di dunia perancangan skematik gardu induk khususnya di PT.Alstom Grid.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak sekali
bantuan, bimbingan, dan perhatian dari berbagai pihak, baik itu kampus,
perusahaan bahkan lingkungan sekitar Penulis yang tentunya sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan Penulis menyusun laporan. Oleh karena itu, Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua dan wali serta keluarga yang terus memberikan
dukungan moril dan materil untuk semakin maksimal berusaha.
2. Bapak Jefferson Marbun selaku Manager Secondary Design PT.
Alstom Grid
3. Ibu Amilia Yasmin selaku HR Business Partner PT. Alstom Grid
4. Bapak Cipto sebagai mentor yang telah memberikan arahan kepada
Penulis selama PKL di PT. Alstom Grid.
5. Bapak Syupriadi Nasution selaku Dosen pembimbing Praktik Kerja
Lapangan.
6. Seluruh karyawan dan staf PT. Alstom Grid serta perusahaan subcon
atas kerjasamanya selama Penulis melaksanakan PKL.
7. Sahabat dan teman-teman yang terus memberikan semangat kepada
Penulis.
iii
Penulis,
Christian Markus Santoso
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Kegiatan................................................................................. 1
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan................................................................................. 2
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Kegunaan...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
2.1 Gardu Induk..................................................................................................... 3
2.1.1 Gardu Induk Berdasarkan Tegangannya................................................. 3
2.1.2 Gardu Induk Berdasarkan Fungsinya....................................................... 3
2.1.3 Gardu Induk Berdasarkan Pemasangan Peralatan.................................... 4
2.1.4 Gardu Induk Berdasarkan Isolasi yang Digunakan.................................. 4
2.1.5 Gardu Induk Berdasarkan Sistem Rel yang Digunakan........................... 5
2.2 Peralatan Tegangan Tinggi................................................................................ 6
2.2.1 Circuit Breaker (CB)................................................................................ 6
2.2.2 Disconnecting Switch (DS)....................................................................... 6
2.2.3 Earthing Switch (ES)................................................................................ 6
2.2.4 Lightning Arrester (LA)........................................................................... 7
2.2.5 Instrument Trafo....................................................................................... 7
2.2.6 Power Transformer.................................................................................. 7
2.3 Sistem Proteksi OHL Bay................................................................................ 8
2.3.1 Jenis Gangguan Pada OHL Bay.............................................................. 8
2.3.2 Rele Jarak dan Penutup Balik................................................................... 8
2.3.3 Rele Arus Lebih Berarah.......................................................................... 9
2.4 Teori Perancangan Skematik........................................................................... 10
BAB III HASIL PELAKSANAAN PKL......................................................... 11
3.1 Unit Kerja PKL............................................................................................... 11
3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan...................................................................... 12
3.3 Pembahasan Hasil PKL.................................................................................. 14
3.3.1 Bagian-bagian Diagram Skematik OHL Bay........................................ 14
3.3.2 Perancangan Skematik OHL Bay.......................................................... 15
3.3.3 Material Untuk Membuat Skematik OHL Bay...................................... 26
3.3.4 EB Software Introduction...................................................................... 27
3.3.5 HV Apparatus Elementary Diagram...................................................... 29
v
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
membentuk
GEC-Alsthom
yang
kemudian
pada
tahun
1996
mengakuisisi PT. AEG Grid di Indonesia pada tingkat korporasi. Tahun 1998
mendapatkan Cegelec dan terdaftar di bursa efek Perancis, sehingga pada 22 juni
1998, GEC-Althom berubah nama menjadi Alstom. Ditahun ini juga PT. AEG
Indonesia berubah nama menjadi PT. Alstom Distribution, yang kemudian
berubah lagi menjadi PT. Areva Distribution di tahun 2005. Akhirnya pada tahun
2010 PT. Areva T&D kemudian dinamakan menjadi PT. Alstom Grid dan Alstom
group mendapatkan PT. Unindo yang pada saat dibentuk tahun 1969, merupakan
usaha fabrikasi trafo bersama antara Alsthom dan PLN.
Alstom Grid merupakan pemimpin di bidang pengaturan jaringan transmisi
yang menghasilkan peralatan tegangan tinggi, solusi terhadap masalah
engineering, peralatan elektronik, otomasi, ruang kontrol dan servis utilitas pada
pelanggan industri besar di seluruh dunia. Untuk melakukan jasanya, perusahaan
mempunyai struktur organisasi yang berdasar tiga proses yaitu:
Meeting room
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
Isolasi Udara
Gardu inilah yang disebut dengan AIS. Dengan gardu ini,
membutuhkan tempat yang luas untuk memasang komponennya.
Single Busbar
Adalah tipe yang paling sederhana dan paling murah, namun tidak
cukup handal diantara tipe karena hanya disumber dari satu jalur.
Double Busbar
Merupakan tipe yang efektif untuk mengurangi pemadaman beban
dan manuver sistem saat busbar yang lain terganggu.
Rele ini bekerja dengan cara membandingkan impedansi yang terjadi pada
sistem. oleh sebab itu, setting proteksinya menggunakan nilai impedansi (Z).
Zone-1 diset:
0.8 x ZAB
(2.1)
(2.2)
(2.3)
10
IF2 dan mengarah ke kiri. Dalam perancangan skematik, Rele ini digambarkan
dengan simbol F67.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
12
13
14
Di akhir masa PKL, Penulis merevisi Gambar Single Line untuk beberapa
gardu induk di proyek sumatera dan mengerjakan revisi gambar Schematic
diagram BCU Cubicle untuk proyek Kemayoran. Gambar ini digunakan untuk
membuat pemetaan yang diimplementasikan untuk membuat SCADA gardu induk
di Kemayoran. Serta terakhir, Penulis mempelajari HV Apparatus Elementary
Diagram yang berfungsi sebagai input wiring ke peralatan tegangan tinggi agar
dapat dikontrol oleh peralatan tegangan rendah. Dengan demikian, Selesai lah
masa PKL di PT. Alstom Grid pada tanggal 14 maret 2014.
15
N = Tripping Circuit, berupa rangkaian kontrol yang memberi sinyal trip kepada
relay-relay pengawas dan relay proteksi.
T = Discrepancy and Indication Circuits, merupakan fungsi yang memberi
sinyal atau tanda. Biasanya dihubungkan ke lampu tanda maupun announciator.
V = Alarm Circuit, merupakan fungsi yang menggambarkan rangkaian alarm
untuk aktif bila terjadi kondisi kerja yang tidak sesuai dengan kontrol dan
principle yang digunakan.
X = Synchronising Circuit, menunjukan rangkaian sinkronisasi skematik yang
dibuat.
Y = Informations for Dispatching or Other System, menggambarkan rangkaian
relay proteksi utama, seperti contohnya adalah BCU (Bay Control Unit).
Z = Material List, berupa halaman yang menginformasikan semua komponen
yang digunakan serta dibagian mana kontak-kontaknya digunakan.
sebuah
diagram
skematik
membutuhkan
kode-kode
penggambaran yang diakui secara luas. Hal ini tentunya dimaksudkan agar
gambar skematik yang dibuat dapat dibaca dan dimengerti oleh semua engineer.
Dalam hal ini, Kode yang dipakai adalah kode umum yang telah diakui secara
Internasional. Kode tersebut dikeluarkan oleh IEC (International Electrotechnical
Commission) dan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).
Salah satu kode yang paling umum digunakan dalam menunjukan sebuah
gambar adalah kode F. Kode tersebut digunakan untuk menunjukan Komponen
Proteksi. Kode itu pun masih dibagi lagi dari F1 s/d F500, itu artinya untuk
Komponen Proteksi saja, banyak sekali macamnya. Selain kode yang berbagai
macam tersebut, ada juga lambang-lambang yang sesuai dengan standard IEC dan
digunakan dalam perancangan skematik. Sehingga, dalam perancangan itu, kode
dan simbol disatukan membentuk gambar yang diakui secara Internasional. Kode
gambar dan simbol gambar skematik sesuai IEC-60617 ini disajikan pada bagian
lampiran.
16
17
18
19
tertutup jumlah gaya gerak listrik sumber arus dengan penuruan tegangan adalah
nol. Sehingga dengan demikian CT tidak terbakar dan meledak. karena bila
dalam kondisi tidak terpakai, terminal ini terbuka, bisa terjadi arus yang sangat
tinggi dan mengakibatkan tegangan juga tinggi, akibatnya peralatan-perlatan
tegangan tinggi bisa meledak.
20
5. Supply AC
Produk keluaran dari perancangan skematik berupa sebuah panel proteksi
dan marshalling kiosk. Oleh sebab itu, perlu diatur bagaimana panel tersebut
mendapatkan sumber listrik. Bagian kali ini menjelaskan tentang sumber listrik
AC. Line R,S,T,N di dapat dari tarikan umum melalui Capasitor Voltage
Transformer, Line tersebut kemudian dibagi ke panel proteksi.
21
22
23
24
9. Rangkaian Indikasi
Dalam skematik OHL tidak lepas dari discrepancy switch, yaitu switch
untuk mengerjakan operasi peralatan tegangan tinggi di switchyard untuk
open/close secara manual. Di dalam discrepancy switch ini terdapat lampu yang
menandakan posisi di switchyard sebenarnya, apakah dalam open atau close.
25
sehingga memacu untuk memberi sinyal trip. Contohnya adalahnya rele jarak dan
penutup balik yang membandingkan nilai impedansi dan Busbar Protection yang
membandingkan nilai tegangan untuk mengetahui gangguan di busbar.
26
27
TYPE
MiCOM C264
QTY
1
MiCOM P443
MiCOM P142
Siemens Relay
MVAJ105
MVAJ101
MVAA21
MMLG01
6
1
3
1
5
28
panel itu sendiri, baik dari sisi perancanaan dalam panel, maupun kenampakan
luar panel.
29
Selain itu, EB juga menyediakan catalog untuk relay proteksi yang mungkin
digunakan dan juga menyediakan simbol komponen yang telah diakui secara
Internasional untuk digunakan dalam perancangan, sehingga ketika merancang,
cukup drag komponen tersebut dari library nya dan langsung tertera pada gambar
yang sedang dikerjakan. Setelah selesai, gambar yang telah dikerjakan tersebut
dapat di export penyimpanannya ke dalam format PDF maupun AutoCAd.
30
31
32
Pada tabel-tabel diatas dinyatakan pemetaan input dan output ke BCU serta
daftar masukan kabel ke terminal untuk dihubungkan ke komponen. TS-600 dan
RC-700 menyatakan nama terminal blok yang dipakai untuk menyambungkan ke
BCU. Setiap channel difungsikan untuk kontrol tujuan yang berbeda. Dengan
membuat pemetaan seperti ini, command ke BCU dan SCADA juga lebih dapat
dimengerti dan di-wiring, apalagi jika ditambahkan gambar khusus untuk BCU
Cubicle. Sedangkan, Untuk tujuan yang sama dibuatlah connection diagram agar
setiap kabel yang masuk ke terminal di antar panel tidak ada yang terlewat. Untuk
connection diagram, kode CO adalah untuk kabel kontrol, TR untuk Trip, DC
untuk sumber listrik DC, AC untuk sumber listrik AC, dan sebagainya. Dengan
demikian, antara gambar dan tabel-tabel berikut, saling mendukung fungsinya.
33
Cara kerja rele jarak dan penutup balik serta rele arus lebih berarah
sebagai rele proteksi utama OHL bay.
Tata letak komponen dalam panel dan marshalling kiosk yang ergonomis.
tentu
memiliki
banyak
hambatan
dan
kesulitan
dalam
mendapatkannya, oleh sebab itu perlu diketahui hambatan yang terjadi dan solusi
pemecahan yang didapat terhadap hambatan tersebut.
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah mempelajari dan mendapatkan pengalaman mengenai perancangan
sistem proteksi dan kontrol gardu induk 150 KV, khususnya pada bagian skematik
OHL bay yang merupakan penghubung gardu induk yang satu ke gardu induk
yang lain, maka beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah:
Rele proteksi yang umum digunakan pada OHL bay 150 KV adalah Rele
jarak dan penutup balik serta Rele arus lebih berarah, dan sebuah BCU
sebagai otak sistem operasional dari OHL bay ini.
4.2 Saran
Ilmu perancangan skematik sistem proteksi OHL bay merupakan materi
yang cukup kompleks untuk dimengerti dan diaplikasikan, oleh sebab itu
beberapa saran yang dapat diberikan diantaranya:
principle
dan
input/output
untuk
skematik,
serta
35
DAFTAR PUSTAKA
36
DAFTAR LAMMPIRAN