Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“ SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR ”

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :
ANGGINI SIMANGUNSONG - 2162201084
CHRISTIAN CHEN - 2162201076
INTAN MUSDALIFAH - 2162201094
MALVIN MAHESA - 2162201078
MICHELLE FELISHA - 2162201082

DOSEN PEMBIMBING :
IKAS MIRAN, S.T., M.M.

FAKULTAS BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI

INSTITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI PELITA INDONESIA


2023
A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
1. Pengertian Perusahaan Manufaktur
Sebelum kita membahas mengenai apa itu sistem informasi dalam perusahaan manufaktur,
sebaiknya perlu memahami apa yang dimaksud dengan manufaktur. Manufaktur adalah proses
pengubahan bahan baku atau bahan mentah beserta bahan lainnya menjadi suatu barang atau
produk dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.

Awalnya memang istilah ini dapat dipakai baik untuk produksi menggunakan mesin maupun
produksi dengan peralatan manual sekalipun tangan. Namun, di masa sekarang istilah
manufaktur lebih merujuk kepada perusahaan yang menjalankan produksi dengan mesin dan
teknologi tinggi.

Untuk itu, pemahaman mengenai perusahaan manufaktur lebih kepada perusahaan yang
menjalankan proses pengolahan bahan baku hingga menjadi produk dengan teknologi karena
jumlahnya sangat besar. Karakteristik yang bisa dikenali dari perusahaan manufaktur antara lain :
- Menggunakan setup atau konfigurasi mesin dengan pembagian kerja yang sudah ditentukan
dengan kombinasi tenaga manusia.
- Memiliki biaya produksi yang secara umum terdiri dari tiga jenis biaya, yakni tenaga kerja,
biaya bahan baku, serta overhead pabrik atau yang dikenal dengan nama BOP.
- Perusahaan manufaktur menitikberatkan proses produksi pada pengolahan bahan baku atau
bahan mentah menjadi produk yang sudah jadi.

2. Pengertian Sistem Informasi Manufaktur


Setelah mengetahui apa itu manufaktur, selanjutnya adalah pembahasan mengenai
pengertian sistem informasinya. Berkaitan dengan pengertian manufaktur tadi, maka bisa
dikatakan bahwa yang disebut dengan istilah sistem informasi manufaktur adalah suatu sistem
yang dilakukan secara terkomputerisasi agar data dan sistem informasi fungsional lain dalam
perusahaan dapat dihubungkan secara bersamaan.

Melalui dukungan manajemen yang didapatkan dari penggunaan sistem tersebut, pemecahan
masalah yang dihadapi perusahaan dapat dilakukan dengan mudah. Adapun permasalahan yang
dimaksud adalah permasalahan yang berkaitan dengan proses input, maupun output dalam
manufaktur.

Fungsi dari adanya sistem informasi ini adalah supaya dapat mendukung fungsi dari proses
produksi, seperti dalam perencanaan dan pengendalian prosesnya, baik berupa produksi barang
ataupun jasa. Di dalam sistem manufaktur terdapat beberapa model yang dipakai, yakni:
- Input data, yaitu memasukkan informasi baru baik yang berasal dari luar atau secara eksternal
maupun yang berasal dari dalam atau secara internal.
- Data internal, yakni semua informasi yang dapat mendukung seluruh proses, seperti mesin,
material, sumber daya manusia, transportasi, frekuensi perawatan, dan yang lainnya.
- Data eksternal, yakni semua informasi yang datangnya dari luar perusahaan namun dapat
mendukung setiap proses pengolahan data untuk memperoleh informasi yang bermanfaat.
Data tersebut antara lain supplier, UMR, kebijakan pemerintah terkait listrik, dan sebagainya.
B. FUNGSI DAN RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
1. Fungsi Sistem Informasi Manufaktur
Proses yang terjadi di dalam sebuah perusahaan tentunya lebih kompleks, sehingga
membutuhkan suatu sistem yang dapat membuatnya menjadi lebih efektif dan efisien. Sistem
informasi yang dipakai dalam perusahaan manufaktur yang berbasis komputer menjawab
permasalahan ini.

Hal ini karena sistem ini dapat menghubungkan data secara bersamaan dengan sistem
informasi fungsional lain yang dimiliki oleh perusahaan. Di sinilah fungsi tersebut mulai bekerja,
yaitu adanya dukungan terhadap manajemen perusahaan untuk memecahkan permasalahan
terkait manufaktur produk.

Adapun fungsi utama sistem informasi manufaktur adalah sebagai pendukung proses produksi
dari mulai perencanaan hingga pengendalian produksi barang maupun jasa. Sistem ini juga bisa
membantu manajer fasilitas dalam menentukan keputusan yang tepat dalam meningkatkan
output. Hal ini karena adanya sistem yang beroperasi secara real time dan menyediakan data
dalam keakuratan yang tinggi dan relevan selama proses produksi.

2. Ruang Lingkup Sistem Manufaktur


Di dalam melakukan otomatisasi dan memastikan proses produksi berjalan sesuai urutan yang
benar, maka diperlukan teknologi informasi yang tepat dan cepat. Proses produksi juga di
dalamnya menyertakan berbagai macam sistem yang lainnya.

Adapun ruang lingkup sistem informasi manufaktur antara lain sistem perencanaan
manufaktur, rencana tenaga kerja, rencana produksi, sistem pengendalian manufaktur, serta
rencana kebutuhan bahan baku. Jika diteliti lebih dalam, maka bisa disebutkan bahwa ilmu
mengenai manufaktur ini banyak mengkombinasikan ilmu jurusan teknik mesin, teknik industri,
serta teknik informatika.

C. SUBSISTEM DALAM SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR


1. Subsistem Input
Sistem informasi dalam perusahaan manufaktur terdiri dari beberapa bagian yang disebut
dengan subsistem. Di dalam subsistem tersebut juga terdapat pula bagian-bagian lain, salah
satunya subsistem input. Subsistem input merupakan bagian dari sistem informasi manufaktur
yang berupa sistem masukan atau input. Subsistem ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem yang berfungsi dalam proses pengumpulan
data internal. Data tersebut bisa berupa data operasi manufaktur serta data yang ada di
lingkungan. Subsistem ini berfungsi sebagai informasi penting yang berkaitan dengan transaksi
perusahaan dengan pihak pemasok bahan baku dalam kebutuhan produksi.
Contohnya, pegawai di bagian produksi memasukkan data ke dalam terminal dengan
mengkombinasikan media yang terbaca oleh mesin dan keyboard. Setelah dapat terbaca,
selanjutnya data akan ditransmisikan ke komputer pusat agar database terbaru. Media berupa
dokumen tersebut dapat dilengkapi dengan kode atau tanda yang dapat dibaca secara optik,
misalnya barcode maupun tanda pensil.
b. Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem Intelijen Manufaktur (SIM) adalah sistem kecil dalam sistem informasi
manufaktur yang dapat dipakai untuk mengetahui informasi terkait perkembangan terakhir
mengenai aneka sumber material seperti :
- Informasi Pekerja, informasi mengenai pekerja bermanfaat bagi bagian yang mengatur
manajemen manufaktur dalam tugasnya untuk memperhatikan serikat pekerja yang
bertugas mengorganisasikan pekerja-pekerja milik perusahaan.
- Sistem Formal, selain mengawasi serikat pekerja, manajemen manufaktur harus
menyiapkan permintaan pekerja sebagai cara untuk memulai arus informasi. Selain melalui
permintaan pekerja, informasi juga dapat diperoleh melalui data dari berbagai pihak lain
yang menghubungkan perusahaan dengan pihak pelamar.
- Sistem Informal, sebagian besar arus informasi antara pekerja dengan bagian manajemen
manufaktur sifatnya informal. Adapun yang termasuk informasi tersebut antara lain adalah
kontrak harian antara para pekerja dengan manajernya.

c. Subsistem Industrial Engineering (IE)


Subsistem dari sistem informasi manufaktur yang ketiga disebut dengan subsistem
Industrial Engineering (IE), yaitu sistem khusus yang dipakai untuk mempelajari kegiatan
manufaktur. Selain itu sistem ini juga dipakai untuk membuat saran perbaikan maupun
pemeliharaan. Salah satu contoh pemakaian sistem ini adalah pemakaian data internal
perusahaan untuk membantu menetapkan waktu yang dipakai dalam proses produksi
perusahaan.

2. Subsistem Output
Subsistem yang kedua adalah subsistem output, yakni suatu sistem informasi yang memiliki
hasil bersumber dari bagian produksi serta bagian persediaan dan kontrol kualitas barang.
Subsistem ini dibagi lagi menjadi empat bagian yang lebih rinci, yaitu:
a. Subsistem Persediaan
Subsistem persediaan merupakan bagian sistem informasi manufaktur output yang dapat
memberikan data secara autentik, contohnya data mengenai jumlah stok, safety stock, biaya
holding, dan hal lain yang merupakan hasil dari proses pengolahan data input. Hal ini
diperlukan mengingat tingkat persediaan perusahaan dapat memberikan gambaran mengenai
tingkat investasi.
Semakin besar persediaan dan jumlah permintaan pasar besar, maka akan semakin banyak
proses produksi yang akan dilakukan. Fungsi dari subsistem persediaan adalah untuk
membantu perusahaan dalam pengukuran tingkat kegiatan produksi serta persediaan bahan
baku atau bahan mentah menjadi barang jadi.

b. Subsistem Biaya
Subsistem biaya adalah bagian yang berfungsi untuk menilai biaya yang dikeluarkan selama
proses produksi berlangsung. Pengelolaan biaya tentu sangat penting, mengingat tujuan
perusahaan adalah memperoleh keuntungan dari hasil penjualan produk. Subsistem biaya
pada umumnya berisi semua subsistem lain yang ada di dalam subsistem output, namun tetap
dipisahkan.
Tidak disatukannya sistem ini dengan sistem yang lainnya adalah karena unsur
pengendalian biaya produksi yang berbeda, yaitu standar kerja yang baik serta sistem
pelaporan aktivitas secara detail. Terkait dengan subsistem biaya, dikenal dua jenis biaya yang
ada di dalam proses produksi perusahaan, yaitu:
- Biaya pemeliharaan, mencakup biaya kerusakan, keusangan, pencurian, pajak asuransi, dan
persentase biaya tahunan barang lainnya.
- Biaya pembelian, mencakup biaya yang keluar untuk pemesanan material, biaya telepon,
waktu pembelian, biaya formulir pemesanan pembelian, biaya sekretaris, dan lain-lain.

c. Subsistem Produksi
Seperti namanya, subsistem produksi dalam sistem informasi manufaktur berkaitan erat
dengan segala proses yang terjadi dalam setiap bagian kerja atau setiap departemen yang
bertugas dalam pengukuran produksi.

d. Subsistem Kualitas
Subsistem kualitas adalah bagian sistem output yang berkaitan dengan kualitas, aktivitas
biaya, waktu, pemilihan pemasok, serta kinerja pekerjaan. Hal lain yang juga masuk di dalam
unsur kualitas antara lain kontrol proses, perawatan, serta spesifikasi produk baik barang
mentah maupun produk jadi.
Adapun subsistem ini memiliki fungsi untuk menilai kualitas material saat diproduksi
menjadi barang yang sudah jadi. Untuk bisa menilainya, subsistem ini memakai pendekatan
Total Quality Management (TQM). TQM adalah pendekatan manajemen secara keseluruhan
perusahaan yang berfungsi untuk membuat perusahaan memiliki keunggulan produk yang
penting bagi konsumen. Adapun di dalam TQM ini terdapat beberapa keyakinan dasar yang
melandasinya, yaitu:
- Kualitas ditentukan oleh konsumen dan manajemen yang dipakai.
- Kualitas dicapai oleh manajemen.
- Kualitas menjadi tanggung jawab seluruh pihak perusahaan.

D. PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR


Perusahaan dalam menjalankan sistem informasi dalam manufaktur juga memakai
pengendalian. Pengendalian ini secara keseluruhan tetap memanfaatkan komputer beserta
programnya yang sebelumnya sudah diatur terlebih dahulu. Adapun pengendalian yang dilakukan
terhadap sistem informasi perusahaan manufaktur terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah pemakaian komputer untuk mengendalikan proses fisik dari
produksi yang tengah berlangsung. Untuk mengendalikan proses ini digunakanlah model
matematika untuk menganalisis data. Kemudian analisis tersebut dibangkitkan oleh proses
yang tengah berjalan lalu dibandingkan dengan standar atau peramalan permintaan.
Pengolahan data atau pengendalian proses pada sub-proses yang telah dilakukan dengan
komputer akan digabungkan dalam suatu network. Jaringan kerja tersebut telah dipusatkan
dengan Manager Station, yakni sebutan bagi komputer server.
Dengan begitu, telah terjadi proses pertukaran informasi antara sub-proses satu dengan
yang lainnya dalam suatu inisialisasi kondisi. Seluruh data masukan akan diolah secara
otomatis pada Manager Station untuk menghasilkan output yang berbentuk perintah atau hal
lain terkait operasional proses.

b. Pengendalian Mesin
Pengendalian mesin disebut juga dengan Numerical Control, yakni penggunaan komputer
untuk mengendalikan gerak pada mesin. Proses produksi pada perusahaan manufaktur
banyak sekali yang memakai pengendalian ini. Numerical Control memakai program komputer
yang dapat mengubah data geometri ke dalam kode numerik yang dapat menjadi perintah
pengendali kerja mesin.
Pengendalian mesin bisa melibatkan adanya pemakaian mikrokomputer berkemampuan
khusus atau Programmable Logic Controllers (PLCs). Program Numerical Control akan
memberikan petunjuk pada alat tersebut yang kemudian dapat dipakai untuk mengoperasikan
satu atau lebih peralatan mesin. Contoh pemakaian pengendalian mesin adalah pemakaian
peralatan mesin kerja otomatis di dalam proses produksi pabrik.

E. MANFAAT ADANYA SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR


Dipakainya sebuah sistem tentu memiliki manfaatnya masing-masing bagi hal yang
bersangkutan, termasuk sistem yang dipakai di dalam perusahaan manufaktur. Perusahaan
manufaktur umumnya memiliki skala produksi yang besar dan proses yang lebih kompleks
dibandingkan perusahaan lainnya.

Oleh sebab itu, perusahaan ini menggunakan sebuah sistem yang dapat mengatasi segala
permasalahan kompleks yang dimilikinya, yaitu sistem informasi manufaktur. Sistem informasi ini
setidaknya memiliki 4 manfaat penting, yaitu :
a. Kinerja Lebih Efisien
Proses produksi di dalam sebuah perusahaan besar pastinya memiliki jumlah yang sangat
besar. Jika proses tersebut hanya mengandalkan teknologi tanpa adanya sistem yang
mengatur, pasti kinerja akan menjadi berat dan berantakan. Belum lagi jika masalah lain
timbul di tengah proses produksi dan mengharuskan adanya penyelesaian secara cepat, maka
hal ini bisa menjadi petaka bagi perusahaan.
Oleh sebab itu, sistem informasi manufaktur bermanfaat dalam membuat kinerja
perusahaan dalam produksi lebih efisien. Efisien dalam hal ini merujuk pada proses produksi
yang lebih cepat, akurat, dan tepat waktu, sehingga dapat sesuai dengan target yang sudah
ditentukan sebelumnya. Hal ini karena di dalam sistem tersebut sudah menggunakan
teknologi komputer.

b. Mempermudah Kinerja Perusahaan


Kinerja produksi yang lebih efisien, maka secara langsung perusahaan akan lebih terbantu.
Perusahaan akan lebih mudah memberikan segala informasi dari titik satu ke titik yang lainnya
dan tentunya dalam waktu yang lebih singkat.
Hal ini karena sistem informasi manufaktur mampu mengolah informasi yang diperlukan
oleh masing-masing departemen dalam perusahaan, seperti antara departemen persediaan
barang produksi dan departemen kontrol kualitas. Dengan adanya efektivitas dan kemudahan
yang diperoleh, maka besar kemungkinan bagi berbagai perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan dalam waktu yang lebih cepat.
c. Lebih Terstruktur dalam Pengarsipan
Sistem informasi manufaktur menggunakan sistem basis data atau database yang rapi
dalam menyimpan arsip data penting perusahaan. Oleh sebab itu, sistem ini memberikan
manfaat berupa arsip data perusahaan yang lebih terstruktur sehingga memudahkan kontrol
perusahaan.
Selain itu, dengan data yang lebih terstruktur perusahaan juga akan lebih mudah saat
hendak menggunakannya untuk mengatasi masalah atau mengambil keputusan penting yang
berkaitan dengan proses produksi.

d. Proses Produksi Lebih Cepat


Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, proses produksi dalam perusahaan yang
memakai sistem informasi manufaktur akan lebih cepat. Selain lebih terstruktur, sistem ini
juga berbentuk robotik fisik, sehingga lebih meminimalisir jumlah bahan baku yang tidak
terpakai serta proses produksi lebih tepat. Itulah mengapa perusahaan manufaktur mampu
melaksanakan proses produksi dalam skala besar.
Artinya, perusahaan mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar yang akan
didistribusikan ke konsumen dalam skala besar juga. Mempelajari sistem informasi
manufaktur adalah salah satu langkah tepat belajar mengenai segala hal tentang bisnis. Agar
proses bisnis Anda semakin baik jangan ragu untuk menggunakan software akuntansi
manufaktur dari Mekari Jurnal.

Anda mungkin juga menyukai