Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 01

KEPADA YANG TERHORMAT:


Ibu. Trini Saptariani, SKOM., MM
PENGAJAR MATA KULIAH:
Manajemen dan Sistem Informasi 1*
Dengan adanya lembaran ini kami dari kelompok 3 kelas 2KA07 2014/ 2015
ingin memberikan hasil makalah yang telah kami selesaikan, dengan judul
topik Sistem Informasi Manufaktur seperti yang sebelumnya telah ibu
tugaskan kepada kami.
Untuk mengawalinya, berikut ini adalah nama kelompok dan dafar isi ringkas:
1.1 NAMA KELOMPOK
1. NAMA : ANDREAS PERKASA GINTING S
NPM : 1011 3935
KELAS : 2KA07
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
2. NAMA : BAYU SYAITS DHIN ANWAR
NPM : 1111 3679
KELAS : 2KA07
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
3. NAMA : CHANDRA FEBRIAWAN
NPM : 1111 3867
KELAS : 2KA07
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
4. NAMA : DANIEL PANDAPOTAN SIMORAN
NPM : 1211 3020
KELAS : 2KA07
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
JUDUL:
Sistem Informasi Manufaktur
Kelompok III
TANGGAL:
17 Oktober 2014

[ 1.2 ] DAFTAR ISI RINGKAS
HALAMAN 1
1. : Pengantar
1.1 : Nama Kelompok
1.2 : Daftar Isi
HALAMAN 2
2. : Pendahuluan
2.1 : Latar Belakang
2.2 : Rumusan Masalah
2.3 : Tujuan
2.4 : Definisi Sistem Informasi
Manufaktur
HALAMAN 3
3.1 : Model Sistem Informasi
Manufaktur

HALAMAN 5
5.1 : Komputer Sebagai
Bagian dari Sistem Fisik
HALAMAN 6
6.1 :Sistem Pemesanan Kem
bali [Re-Order Point/ ROP]
HALAMAN 7
7.1 : Material Requitment
Planning [MRP]
HALAMAN 8
8.1 : Manufakturing Resource
Planning [MRP II]
HALAMAN 9
9.1 : Pendekatan Just In Time
HALAMAN 11
11.1: Kesimpulan
11.2: Penutup
11.3: SARAN
02 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
[ 2. 4 ] DEFINISI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manufaktur adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi:
perancangan produk, pemilihan material dan tahap tahap proses dimana produk tersebut
dibuat.
Secara umum denisi manufaktur adalah suatu aktitas yang kompleks yang mel-
ibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktitas perancangan produk, pembelian, pe-
masaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, produc-
tion control, pengiriman material, support service, dan customer service.
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung ma-
najemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur
produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.
Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan
yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang
atau jasa.
Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufak-
tur, rencana produksi, rencana tenaga kerja, rencana kebutuhan bahan baku dan sistem
pengendalian manufaktur.
definisi manufaktur
Suatu aktitas yang kompleks
yang melibatkan berbagai
variasi sumberdaya dan
aktitas perancangan produk,
pembelian, pemasaran, mesin
dan perkakas, manufacturing,
penjualan, perancangan
proses, production control,
pengiriman material, support
service, dan customer
service.
SISTEM INFORMASI
MANUFAKTUR
PENDAHULAN
[ 2.1 ] Latar Belakang
Sistem Informasi Manufaktur adalah salah satu pembelajaran utama dalam mempelajari
bagaimana Sistem Informasi bekerja dalam sebuah proses yang digunakan sebuah peru-
sahaan demi menunjang kinerja manufaktur agar lebih efektif dan esien.
[ 2.2 ] Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini
antara lain :
1. Denisi Sistem Informasi Manufaktur
2. Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
3. Model Sistem Informasi Manufaktur
4. Komputer sebagai bagian dari system sik
5. Sistem pemesanan kembali
6. Material Requirement Planning (MRP)
7. Manufacturing Resource Planning (MRP II)
8. Pendekatan Just In Time
[ 2.3 ] Tujuan
Tujuan kami membuat paper ini adalah untuk :
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen & SIM 1 yang diberikan Dosen :
Ibu Trini Saptariani. sebagai pelengkap nilai kami
Sebagai penambah pengetahuan tentang analisa dan membahas secara
mendalam sebuah sistem informasi yang digunakan dalam proses manufaktur.
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 03
MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Sistem informasi manufaktur yang berupa sik robotik, hasil produksi semakin
cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
[ 3.1 ] MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Input Data/ Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia [SDM], material, mesin, dan hal lainnya
yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesikasi kualitas ma-
terial, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Gambar 1: Model Sistem Informasi Manufaktur
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan [en-
vironment] yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna un-
tuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses. Contoh data
eksternal adalah data pemasok [supplier], kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub Sistem Input
a. Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok serta
melakukan capture data dalam waktu riil yang menggambarkan utilisasi sumber
sumber daya sik. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam
terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara
optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik
dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca
data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem industrial engineering [IE]
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang
mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Industrial
engineering terdiri dari proyek-proyek pengumpulan data khusus dari dalam
perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu
produksi.
data internal
Data intern sistem keseluru-
han yang mendukung proses
pengolahan data menjadi
informasi yang berguna
data eksternal
Data yang berasal dari luar
perusahaan [environment]
yang mendukung proses
pengolahan data menjadi
informasi yang berguna untuk
perhitungan cost dalam
manufaktur mulai dari awal
hingga akhir prosesproses
secara keseluruhan seperti
transportasi
04 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Sub sistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material
dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah:
Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja
yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak,
tak berjangka maupun borongan.
Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya
manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan
kepada pihak pelamar.
Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur
sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja
dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
2. Pengujian data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data
5. Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data
yang lain.

Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3
bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan
unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub Sistem Produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi
kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri
arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Sub Sistem Persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi
yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari
pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan
dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan
memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil
pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian [purchasing] dan
penyimpanan [inventory]. Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur
volume aktitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan
jadi.
c. Sub Sistem Kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa
kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur
kualitas material saat material diubah. Ada beberapa hal yang masuk kedalam
unsur kualitas seperti proses [Process Control], Perawatan [Maintenance], dan
Spesikasi [Specification] baik produk jadi maupun material. Sub sistemkualitas
memungkinkan perusahaan untuk mencapai kualitas produk dengan cara monitoring
aliran material mulai dengan tanda terima dari pemasok, melalui proses produksi,
dan mengakhiri dengan konsumsi atau penggunaan oleh pelanggan perusahaan.
Selain itu Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan
kualitas produksinya dengan menggunakan Total Quality Management [TQM] yaitu
manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua
dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar
yang melandasi TQM adalah :
3 bagian subsistem
informasi
a. sub sistem produksi
b. sub sistem persediaan
c. sub sistem kualitas
d. sub sistem biaya
total quality management
[TQM]. subssitem kualitas
yaitu manajemen keseluruhan
perusahaan. 3 keyakinan
dasar TQM: kualitas
ditentukan oleh pelanggan dan
manajemen yang digunakan,
kualitas dicapai oleh
manajemen, kualitas adalah
seluruh tanggung jawab
seluruh penghuni perusahaan.
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 05
bagian dari sistem komputer
sebagai bagian dari sik
adalah:
1. Computer Aided Design
2. Computer Aided Manu-
fakturing
3. Robotik
Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
Kualitas dicapai oleh manajemen
Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
d. Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan
manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan
produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas
unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur
biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya
ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan
saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua
yaitu :
Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase
biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak
dan asuransi.
Biaya Pembelian
Mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian,
biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
[5.1] KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN DARI SITEM FISIK
Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun
sebagai suatu elemen dalam sistem produksi sik. Adapun yang termasuk dalam komput-
er sebagai bagian dari sistem sik adalah :
a. Computer Aided Design [CAD]
Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk
yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang
memiliki makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi.
CAD yang lebih sering disebut Computer Aided Engineering [CAE], melibatkan
penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.
CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti
bangunan danjembatan hingga bagian-bagian kecil, memperbaiki gambar dengan
menghaluskan garis. Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer,
engineer dapat menempatkan rancangan itu pada berbagai pengujian untuk
mendeteksi titik-titik lemah, CAD bahkan dapat membuat bagian-bagian tersebut
bergerak seperti sedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak
CAD dapat mempersiapkan spesikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi
produk itu yang disimpan dalam database rancangan.
CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan
Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan
merupakan aplikasi dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkan
memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan
mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll.
Contoh Pro/ ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD,
dan ZWCAD.
b. Computer Aided Manufacturing [CAM]
Computer Aided Manufacturing (CAM) adalah aplikasi komputer dalam proses
produksi. Khusus, mesin produksi yang dikontrol komputer sebagai latihan dan
mesin bubut menghasilkan produk menggunakan spesikasi yang diperoleh
dari basis data desain. Sebagian dari mesin produksi mempunyai mikroprosesor
builtin, dan beberapa dikontrol oleh komputer mini. Sebuah komputer mini tunggal
bisa mengendalikan beberapa mesin produksi pada suatu waktu. Otomatisasi
yang diterapkan perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi
dapat berlangsung lebih cepat dan tepat dibandingkan bila menerapkan tenaga
manusia seutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi
yang tidak berguna. CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam
penerapannya.
06 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
sistem pemesanan kembali
Tingkat barang yang berfung-
si sebagai pemicu disebut
titik pemesanan barang dan
sistem yang mendasarkan
keputusan pembelian pada
titik pemesanan kembali dise-
but sistem titik pemesanan
kembali (re-order point/ROP)
c. Robotik [Industrial Robotik/ IR]
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang
secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur
yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat
kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung
resiko seperti melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga
mengakibatkan kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.
Tujuan
Sistem informasi manufaktur berbasis komputer menggunakan beberapa teknik dalam
mendukung CIM. CIM adalah konsep yang menekankan bahwa tujuan dari penggunaan
komputer dalam automasi pabrik harus:
Dapat mempermudah proses produksi, disain produk, dan pengorganisasian
pabrik sebagai landasan utama dalam proses automasi dan integrasi.
Dapat mengautomasi proses produksi dan fungsi bisnis yang mendukung
dengan bantuan komputer dan robot.
Dapat mengintegrasikan semua produksi dan proses pendukung menggunakan
komputer dan jaringan telekomunikasi.
Merampingkan proses manufaktur dan untuk mengintegrasikan mereka
dengan fungsi bisnis lainnya [seperti akuntansi,, pembiayaan pemasaran
mendistribusikan,].
Kegunaan dari CIM yaitu:
Menyederhanakan proses produksi, perancangan produk, organisasi pabrik
Menotomasikan proses-proses produksi dan fungsi-fungsi bisnisnya
Mengintegrasikan seluru proses produksi dan pendukungnya
Contoh kasus yang ditangani
Kegagalan suatu implementasi CIM, pada umumnya disebabkan oleh dua alasan utama.
Pertama adalah ketidakmampuan menggunakan sistem yang dipilih dan kedua adalah
ketidak mampuan dalam mengenali teknologi yang ada sehingga keliru dalam memilih
sistem yang tepat untuk diberlakukan.
Perhatian utama adalah bagaimana komputer digunakan sebagai suatu sistem kon-
septual dicampur dengan aplikasi dalam sistem sik oleh suatu konsep yang disebut com-
puterintegrated manufacturing [CIM]. Kombinasi dari aplikasi yang terpisah, seperti CAD
[CAD], manufaktur komputer dibantu [CAM], robotika.
[ 6.1 ] SISTEM PEMESANAN KEMBALI ( RE -ORDER POINT/ROP)
Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diber-
ikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu menunggu
hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pe-
sanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai
pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pem-
belian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali (re-order
point/ROP). Beberapa istilah dalam ROP antara lain :
Stock-out :: kehabisan persediaan
Lead time :: waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan
Safety stock :: persediaan aman
Rumus menghitung ROP :
R = LU + S
R : Titik pemesanan kembali
L : Lead time pemasok
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 07
material reuiretment plan-
ning [MRP]
MRP dikembangkan pada
tahun 1960-an oleh Joseph
Orlicky dari J.I case company.
Yaitu suatu strategi material
proaktif yaitu mengidenti-
kasikan material, jumlah dan
tanggal yang dibutuhkan
manufacturing resource
planning [MRP II]
merupakan perkembangan
dari MRP [Material requiret-
ment planning.
S : Tingkat safety stok (dalam unit)
U : Tingkat pemakaian (jumlah unit yang digunakan atau terjual setiap hari)
Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali, den-
gan demikian selalu ada kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatannya
sambil menunggu pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok
akan dikurangi selama jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak
dapat menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan rugi.
Dengan pengukuran yang teliti, maka bisa dilakukan pencadangan jumlah inventari-
sasi ekstra atau sering disebut safety stock.
[ 7.1 ] MATERIAL REQUIREMENT PLANING [MRP]
MRP dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Joseph Orlicky dari J.I case company.
MRP adalah suatu strategi material proaktif yaitu mengidentikasikan material, jumlah dan
tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :
Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang men
cakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
Sistem MRP menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi
kebutuhan netto.
Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP untuk
menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan
dan merencanakan jadwal pemesanan.
Gambar 2: Pemesanan kembali tanpa cadangan dan dengan cadangan
Manfaat MRP bagi perusahaan :
1. Perusahaan dapat mengelola materialnya secara lebih esien
2. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3. Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan
4. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok.
08 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
MRP II
Adalah suatu pendekat-
an yang terstruktur, suatu
jalanpemikiran proses, suatu
cara formal untuk mengelola
suatu perusahaan manufaktur
untuk perencanaan efektif dari
semua sumber daya yang
digunakan oleh perusahaan
manufaktur
[ 8.1 ] Manufacturing Resource Planning [MRP II]
Manufacturing Resource Planning disebut atau disingkat sebagai MRP II, untuk menun-
jukkan perbedaan dengan MRP yaitu Materials Requirement Planning. MRP II adalah
perkembangan dari MRP. Akar MRPII dapat ditelusuri pada akhir tahun 1960an atau per-
mulaan tahun 1970an, pada waktukomputer ditemukan dan digunakan dalam proses pro-
duksi untuk pertama kalinya.
Penggunaan komputer untuk menyusun data dan menggunakannya untuk perhitun-
ganmulai digunakan untuk kegiatan keuangan. Komputer selanjutnya digunakan untuk-
perencanaan operasi dan bisnis, khususnya untuk penjadwalan dan pemesanan material.
Inilah yang kemudian berkembang menjadi MRP.
Sejak tahun 1970an, sejak komputersudah mampu dibeli oleh sebagian besar pe-
rusahaan, mereka juga mulai menggunakanMRP ini. MRP digunakan untuk mengelola
persediaan material, mengurangi kekuranganmaterial, mengurangi biaya pembelian, dan
memperbaiki ketepatan waktu penyerahanbarang pada pelanggan. Pada waktu itu MRP
dilihat hanya sebagai metoda perencanaanberbasis komputer. Pada waktu itu penggu-
naan MRP terbatas pada perencanaan danpenjadwalan, sistem informasi, keuangan, dan
produksi. Manajemen belummenggunakannya untuk kegiatan atau bagian lain seperti ba-
gian penjualan, teknik, danperekayasaan.
MRP hanya terutama dilihat sebagai metoda perencanaan berbasiskomputer untuk
membantu bagian material dan produksi untuk melaksanakan tugasnya.Dalam perkem-
bangannya, beberapa perusahaan mulai memikirkan untukmengembangkan MRP tidak
hanya untuk tujuan yang sudah disebutkan di atas saja, tetapiuntuk sistem keseluruhan
operasi perusahaan. Ini berarti bahwa bagian-bagian yangtadinya tidak atau kurang ter-
kait dengan proses MRP, diikut sertakan juga, sepertimisalnya manajemen senior, bagian
penjualan, bagian teknik, bagian perekayasaan, dansebagainya. Maka munculah gener-
asi ke dua MRP, yang dinamakan ManufacturingResource Planning [MRP II], yaitu suatu
metoda untuk mengelola secara efektif keseluruhansumber daya dalam suatu perusahaan
bisnis, khususnya untuk keperluan manufaktur.Model atau pandangan bisnis dari sudut
MRP II adalah seperti yang dapat dilihat dalam Gambar 30.
Dengan demikian, MRP II adalah suatu pendekatan yang terstruktur, suatu jalanpe-
mikiran proses, suatu cara formal untuk mengelola suatu perusahaan manufaktur. MRPII
mulai dengan perencanaan tingkat manajemen puncak, dilanjutkan dengan perenca-
naantingkat manajemen operasi dan selanjutnya dilengkapi dengan suatu pelaksanaan-
manajemen operasi.
Untuk melengkapi pengertian mengenai MRP II baiklah dikutip denisi yang diberikan
misalnya oleh Thomas F.Wallace. Manufacturing Resource Planning is a company wide
managementsystem based on network scheduling, which enables people to run their
business with high levels of customer service and productivity andsimultaneously lower
costs and inventories
Howard W.Oden, Gary A.Langenwalter, dan Raymond A.Lucier memberikan denisi
berikut. MRP II is an explicit and formal manufacturing information system thatintegrates
sales and marketing, accounting and finance, engineeringand production. It encompasses
all aspects of a manufacturing company, from business planning at the executive levels,
through execution in theshop and purchasing, with feedback from each level to the levels
above.
MRP II juga dapat dikatakan sebagai suatu metoda untuk perencanaan efektif dari
semua sumber daya yang digunakan oleh perusahaan manufaktur. Metoda ini menyang-
kutperencanaan keuangan dalam satuan mata uang, perencanaan operasi dalam satuan
unit operasi, dan perencanaan produksi dalam satuan produk. Perencanaan ini menyang-
kutperencanaan berbagai fungsi dan berbagai tingkat.
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 09
MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan
dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy.
Manfaat MRP II :
1. Penggunaan sumber daya yang lebih esien; mengurangi inventori, lebih sedikit
waktu, lebih sedikit kemacetan.
2. Perencanaan prioritas lebih baik; memulai produksi lebih cepat dan jadwal lebih
eksibel.
3. Meningkatkan pelayanan pelanggan; sesuai tanggal pengiriman, meningkatkan
kualitas, kemungkinan harga lebih rendah/murah.
4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja
5. Informasi manajemen yang lebih baik.
Implementasikan MRP II dapat mencapai harapan yang maksimal pada tingkat
keberhasilan tergantung pada penampilan dalam tiga area:
1. Komitmen manajemen puncak, dikemukakan ketika para eksekutif secara aktif
ikut ambil bagian dalam steering committee, MRP II sebagai proyek yang paling
diprioritaskan dalam perusahaan
2. Proses Implementasi, berlangsung dengan sangat baik bila seluruh area yang
ada diperusahaan mempunyai wakilnya dalam team proyek tersebut sehingga
dapat dilakukan analisis kebutuhan yang lengkap bagi pemakai.
3. Pemilihan software dan hardware, dapat dilakukan dengan baik bila RFP [request
for proposal] formal dikirimkan kepada semua pemasok software dan hardware
yang diminati.
[ 9.1 ] PENDEKATAN JUST IN TIME (JIT)
Pada pertengahan tahun 1980-an para manajer Amerika Serikat mempelajari manajemen
Jepang dan teknik organisasi untuk mendapatkan kunci keberhasilan penjualan mereka.
Salah satu teknik tersebut adalah Just In Time (JIT). Suatu sistem produksi yang dirancang
untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seesien
mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses pro-
duksi, sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa)
sesuai kehendak konsumen tepat waktu.
Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak
jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat
mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian
akibat menimbun barang.
Sistem ini dirintis oleh Toyota Motor Corporation dan dikenal juga dengan Sistem
Produksi Toyota, yang kemudian dikenal juga dengan istilah Sistem Produksi Ramping
(Lean Production System) dan sistem kanban. JIT menjaga arus bahan ke pabrik agar
sampai yang terendah dengan cara menjadwalnya agar saat tiba di workstation (stasiun
kerja) just in time (tepat waktu).
JIT berusaha untuk meminimalkan biaya inventarisasi dengan cara memproduksi da-
lam jumlah yang lebih kecil. Lot size (ukuran tumpukan) yang ideal akan menjadi satu da-
lam sistem JIT. Satu unit akan bergerak dari workstation ke workstation berikutnya sampai
produksinya selesai.
Pengaturan waktu menjadi kunci Penting saat Pasokan bahan mentah datang dari
pemasok sebelum penjadwalan produksi mulai, tidak ada inventarisasi bahan mentah
yang perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena
mungkin pemasok melakukan beberapa kali pengiriman selama satu hari.
just in time [JIT]
Suatu sistem produksi yang
dirancang untuk mendapatkan
kualitas, menekan biaya, dan
mencapai waktu penyerahan
seesien mungkin dengan
menghapus seluruh jenis
pemborosan yang terdapat
dalam proses produksi
010 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Gambar 3: Sistem JIT [Just In Time]
Kebalikannya dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang dan mem-
butuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan waktu dan penggu-
naan tanda non komputer karena cukup menggunakan kanban yang berarti kartu.
Kanban berarti sinyal, yang merupakan sebuah konsep berhubungan dengan Lean
manufaktur dan Just In Time (JIT). Menurut pencetusnya, Taiichi Ohno, kanban merupa-
kan salah satu cara untuk mencapat JIT. Kanban bukanlah sistim pengontrol persediaan,
namun merupakan sistim pengaturan yang membantu menentukan apa, kapan dan be-
rapa banyak sebuah produk harus dibuat. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya perse-
diaan dan penanganan (keamanan dan asuransi).
Gambar 4: Sistem kanban
kanban
Menurut Taiichi Ohno, kanban
merupakan salah satu cara
untuk mencapat JIT.
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 011
daftar pustaka
Staffsite Universitas
Gunadarma [http://d_ikasari.
staff.gunadarma.ac.id/
Downloads/les/38983/
SI+MANUFAKTUR.pdf]
Dari MRP Material Require-
ment Planning Menuju ERP
Enterprise Resource Planning
Oleh Prof. Richardus Eko In-
drajit & Drs. Richardus Djoko-
pranoto
[ h t t ps : / / i d. s c r i bd. c o m/
doc/73457609/55/A-PEN-
GERTI AN-MANUFACTUR-
ING-RESOURCE-PLANNING]
http://elearning.gunadarma.
ac.id/docmodul/peng_mana-
jemen_operasi/bab15-manu-
faktur_just_in_time.pdf
Manajemen Sistem Informasi:
Raymond McLeod, Jr. and
George Schell
^ a b Masaaki Imai. 1998.
Genba Kaizen : Pendekatan
Akal Sehat, Berbiaya Rendah
Pada Manajemen. Jakarta,
Pustaka Brinaman Pressindo.
^ a b Karen Martin, Mike Os-
terling. 2007. The Kaizen Event
Planner: Achieving Rapid Im-
provement in Ofce, Service,
and Technical Environments.
New York, Productivity Press.
^ Hitoshi Takeda. 2006. The
Synchronized Production
System : Going Beyond Just-
in-Time Through Kaizen. Lon-
don, Kogan Page London and
Philadephia.
^ Waldner, Jean-Baptiste
(September, 1992). Principles
of Computer-Integrated Man-
ufacturing [1]. London: John
Wiley & Sons. hlm. 128p132.
ISBN 0-471-93450-X.
^ Kanban. Random House
Dictionary. Dictionary.com.
2011. Diakses April 12, 2011.
^ Ohno, Taiichi (June 1988).
Toyota Production System -
beyond large-scale produc-
tion. Productivity Press. hlm.
29. ISBN 0-915299-14-3.
^ Shing, Shigeo (1989). A
Study of the Toyota Produc-
tion System from an Indus-
trial Engineering Viewpoint.
Productivity Press. hlm. 228.
ISBN 0-915299-17-8.
[ 11.1 ] KESIMPULAN
Dari Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sanya, Manufaktur merupakan proses
merubah bahan baku menjadi produk dan sistem informasi manufaktur merupakan sistem
yang berbasis komputer dan berhubungan dengan sistem informasi. Penerapan Sistem
informasi manufaktur umumnya terdapat pada prusahaan industri. Terdapat beberapa
kasus yang terjadi dibeberapa perusahaan industri yang diantaranya disebabkan kare-
na ketidakmampuan beberapa indivudu/ karyawan untuk menggunakan sistem informasi
manufaktur dan ketidakmampuan untuk mengenali sistem informasi manufaktur. Tentu hal
ini merupakan hal yang tidak diinginkan terjadi disemua perusahaan khususnya industri,
resiko ini dapat berdampak besar terhadap perusahaan yang bergerak dibidang manufak-
tur seperti banyaknya biaya yang digunakan dlam proses pruksi dsb.
Dengan mengerti bagaimana sistem informasi manufaktur bekerja, manfaat-man-
faat yang didapatkan prusahaan dapat tereasisasikan dengan baik. Diantaranya adalah:
biaya-biaya produksi dapat terukur, produk yang dihasilkan melalui sistem manufaktur
dapat menghasilkan barang yang berkualitas dsb.
Selain Kasus diatas, terdapat hal yang mesti diketahui/ direncakan oleh perusa-
haan industri. Yaitu Merencakan proses produksi (Material Requitment Planning), dengan
melakukan perencanaan secara mendetil. Perusahaan dapat mengelola material secara
esien, menghindari kehabisan persedian barang/ bahan produksi, dsb. Dalam meren-
canakan proses produksi dibidang manufaktur terdapat Manufakturing resouce planning
dsb.
[ 11.2 ] PENUTUP
Makalah ini merupakan makalah untuk matakuliah Majemen dan Sistem Informasi 1*
yang disusun oleh kelompok III 2KA07 2014/ 2015, dengan menyisipkan beberapa
reverensi dari Jurnal dan Blog/ Web.
Penyajian Makalah Berupa isi yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai topik
makalah (Sistem Informasi Manufakturing) disertai beberapa gambar.
Dalam penyajian penyusun (Kelompok III) mengucapkan terimakasih kepada
Ibu. Trini Septriani yang telah memberikan dan mendukung dalam pembuatan makalah
ini, tanpa adanya peran dari ibu Trini Septriani, makalah ini belum tentu terbentuk sede-
mikian rupa, serta kepada teman-teman 2KA07 2014/ 2015 khususnya dan mahasiswa/
i universitas gunadarma.
Jika ada kekurangan, dari kesalahan penulisan atau sumber penjelasan yang kurang
jelas. Kami mohon maaf, dan kami akan menerima kritik dan saran yang baik untuk kami
serap dan terapkan dikedepannya.
[ 11.3] SARAN
Setelah mengetahui peran penting dalam sistem informasi manufakturing dari pen-
jelasan sistem informasi manufakturing tahapan produksi dan implementasi sistem infor-
masi manufakturing. Perusahaan dan mahasiswa umumnya/ dapat mengetahui resiko
serta memahami sistem informasi manufakturing secara baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai