0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan11 halaman
[ 2.1 ] Latar Belakang
Sistem Informasi Manufaktur adalah salah satu pembelajaran utama dalam mempelajari bagaimana Sistem Informasi bekerja dalam sebuah proses yang digunakan sebuah perusahaan demi menunjang kinerja manufaktur agar lebih efektif dan efisien.
[ 2.2 ] Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini
antara lain :
Definisi Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Model Sistem Informasi Manufaktur
Komputer sebagai bagian dari system fisik
Sistem pemesanan kembali
Material Requirement Planning (MRP)
Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Pendekatan Just In Time
[ 2.1 ] Latar Belakang
Sistem Informasi Manufaktur adalah salah satu pembelajaran utama dalam mempelajari bagaimana Sistem Informasi bekerja dalam sebuah proses yang digunakan sebuah perusahaan demi menunjang kinerja manufaktur agar lebih efektif dan efisien.
[ 2.2 ] Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini
antara lain :
Definisi Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Model Sistem Informasi Manufaktur
Komputer sebagai bagian dari system fisik
Sistem pemesanan kembali
Material Requirement Planning (MRP)
Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Pendekatan Just In Time
[ 2.1 ] Latar Belakang
Sistem Informasi Manufaktur adalah salah satu pembelajaran utama dalam mempelajari bagaimana Sistem Informasi bekerja dalam sebuah proses yang digunakan sebuah perusahaan demi menunjang kinerja manufaktur agar lebih efektif dan efisien.
[ 2.2 ] Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini
antara lain :
Definisi Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Model Sistem Informasi Manufaktur
Komputer sebagai bagian dari system fisik
Sistem pemesanan kembali
Material Requirement Planning (MRP)
Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Pendekatan Just In Time
Ibu. Trini Saptariani, SKOM., MM PENGAJAR MATA KULIAH: Manajemen dan Sistem Informasi 1* Dengan adanya lembaran ini kami dari kelompok 3 kelas 2KA07 2014/ 2015 ingin memberikan hasil makalah yang telah kami selesaikan, dengan judul topik Sistem Informasi Manufaktur seperti yang sebelumnya telah ibu tugaskan kepada kami. Untuk mengawalinya, berikut ini adalah nama kelompok dan dafar isi ringkas: 1.1 NAMA KELOMPOK 1. NAMA : ANDREAS PERKASA GINTING S NPM : 1011 3935 KELAS : 2KA07 JURUSAN : SISTEM INFORMASI 2. NAMA : BAYU SYAITS DHIN ANWAR NPM : 1111 3679 KELAS : 2KA07 JURUSAN : SISTEM INFORMASI 3. NAMA : CHANDRA FEBRIAWAN NPM : 1111 3867 KELAS : 2KA07 JURUSAN : SISTEM INFORMASI 4. NAMA : DANIEL PANDAPOTAN SIMORAN NPM : 1211 3020 KELAS : 2KA07 JURUSAN : SISTEM INFORMASI JUDUL: Sistem Informasi Manufaktur Kelompok III TANGGAL: 17 Oktober 2014
[ 1.2 ] DAFTAR ISI RINGKAS HALAMAN 1 1. : Pengantar 1.1 : Nama Kelompok 1.2 : Daftar Isi HALAMAN 2 2. : Pendahuluan 2.1 : Latar Belakang 2.2 : Rumusan Masalah 2.3 : Tujuan 2.4 : Definisi Sistem Informasi Manufaktur HALAMAN 3 3.1 : Model Sistem Informasi Manufaktur
HALAMAN 5 5.1 : Komputer Sebagai Bagian dari Sistem Fisik HALAMAN 6 6.1 :Sistem Pemesanan Kem bali [Re-Order Point/ ROP] HALAMAN 7 7.1 : Material Requitment Planning [MRP] HALAMAN 8 8.1 : Manufakturing Resource Planning [MRP II] HALAMAN 9 9.1 : Pendekatan Just In Time HALAMAN 11 11.1: Kesimpulan 11.2: Penutup 11.3: SARAN 02 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR [ 2. 4 ] DEFINISI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Manufaktur adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi: perancangan produk, pemilihan material dan tahap tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Secara umum denisi manufaktur adalah suatu aktitas yang kompleks yang mel- ibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktitas perancangan produk, pembelian, pe- masaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, produc- tion control, pengiriman material, support service, dan customer service. Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung ma- najemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa. Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufak- tur, rencana produksi, rencana tenaga kerja, rencana kebutuhan bahan baku dan sistem pengendalian manufaktur. definisi manufaktur Suatu aktitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PENDAHULAN [ 2.1 ] Latar Belakang Sistem Informasi Manufaktur adalah salah satu pembelajaran utama dalam mempelajari bagaimana Sistem Informasi bekerja dalam sebuah proses yang digunakan sebuah peru- sahaan demi menunjang kinerja manufaktur agar lebih efektif dan esien. [ 2.2 ] Rumusan Masalah Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain : 1. Denisi Sistem Informasi Manufaktur 2. Manfaat Sistem Informasi Manufaktur 3. Model Sistem Informasi Manufaktur 4. Komputer sebagai bagian dari system sik 5. Sistem pemesanan kembali 6. Material Requirement Planning (MRP) 7. Manufacturing Resource Planning (MRP II) 8. Pendekatan Just In Time [ 2.3 ] Tujuan Tujuan kami membuat paper ini adalah untuk : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen & SIM 1 yang diberikan Dosen : Ibu Trini Saptariani. sebagai pelengkap nilai kami Sebagai penambah pengetahuan tentang analisa dan membahas secara mendalam sebuah sistem informasi yang digunakan dalam proses manufaktur. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 03 MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya. 2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. 3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database 4. Sistem informasi manufaktur yang berupa sik robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai. [ 3.1 ] MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Input Data/ Informasi Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia [SDM], material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesikasi kualitas ma- terial, frekuensi perawatan, dan lain-lain. Gambar 1: Model Sistem Informasi Manufaktur Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan [en- vironment] yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna un- tuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses. Contoh data eksternal adalah data pemasok [supplier], kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll. Sub Sistem Input a. Sistem informasi akuntansi Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok serta melakukan capture data dalam waktu riil yang menggambarkan utilisasi sumber sumber daya sik. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database. b. Sub sistem industrial engineering [IE] Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyek-proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi. data internal Data intern sistem keseluru- han yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna data eksternal Data yang berasal dari luar perusahaan [environment] yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir prosesproses secara keseluruhan seperti transportasi 04 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR c. Sub sistem intelijen manufaktur Sub sistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah: Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka. Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur : 1. Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan 2. Pengujian data 3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data 4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data 5. Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Sub Sistem Output Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya. a. Sub Sistem Produksi Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya. b. Sub Sistem Persediaan Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian [purchasing] dan penyimpanan [inventory]. Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi. c. Sub Sistem Kualitas Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Ada beberapa hal yang masuk kedalam unsur kualitas seperti proses [Process Control], Perawatan [Maintenance], dan Spesikasi [Specification] baik produk jadi maupun material. Sub sistemkualitas memungkinkan perusahaan untuk mencapai kualitas produk dengan cara monitoring aliran material mulai dengan tanda terima dari pemasok, melalui proses produksi, dan mengakhiri dengan konsumsi atau penggunaan oleh pelanggan perusahaan. Selain itu Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan menggunakan Total Quality Management [TQM] yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah : 3 bagian subsistem informasi a. sub sistem produksi b. sub sistem persediaan c. sub sistem kualitas d. sub sistem biaya total quality management [TQM]. subssitem kualitas yaitu manajemen keseluruhan perusahaan. 3 keyakinan dasar TQM: kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan, kualitas dicapai oleh manajemen, kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 05 bagian dari sistem komputer sebagai bagian dari sik adalah: 1. Computer Aided Design 2. Computer Aided Manu- fakturing 3. Robotik Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan Kualitas dicapai oleh manajemen Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan d. Sub sistem biaya Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu : Biaya Pemeliharaan Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi. Biaya Pembelian Mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya. [5.1] KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN DARI SITEM FISIK Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi sik. Adapun yang termasuk dalam komput- er sebagai bagian dari sistem sik adalah : a. Computer Aided Design [CAD] Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih sering disebut Computer Aided Engineering [CAE], melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan danjembatan hingga bagian-bagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis. Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik-titik lemah, CAD bahkan dapat membuat bagian-bagian tersebut bergerak seperti sedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database rancangan. CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll. Contoh Pro/ ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD. b. Computer Aided Manufacturing [CAM] Computer Aided Manufacturing (CAM) adalah aplikasi komputer dalam proses produksi. Khusus, mesin produksi yang dikontrol komputer sebagai latihan dan mesin bubut menghasilkan produk menggunakan spesikasi yang diperoleh dari basis data desain. Sebagian dari mesin produksi mempunyai mikroprosesor builtin, dan beberapa dikontrol oleh komputer mini. Sebuah komputer mini tunggal bisa mengendalikan beberapa mesin produksi pada suatu waktu. Otomatisasi yang diterapkan perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia seutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak berguna. CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya. 06 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR sistem pemesanan kembali Tingkat barang yang berfung- si sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali dise- but sistem titik pemesanan kembali (re-order point/ROP) c. Robotik [Industrial Robotik/ IR] Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal. Tujuan Sistem informasi manufaktur berbasis komputer menggunakan beberapa teknik dalam mendukung CIM. CIM adalah konsep yang menekankan bahwa tujuan dari penggunaan komputer dalam automasi pabrik harus: Dapat mempermudah proses produksi, disain produk, dan pengorganisasian pabrik sebagai landasan utama dalam proses automasi dan integrasi. Dapat mengautomasi proses produksi dan fungsi bisnis yang mendukung dengan bantuan komputer dan robot. Dapat mengintegrasikan semua produksi dan proses pendukung menggunakan komputer dan jaringan telekomunikasi. Merampingkan proses manufaktur dan untuk mengintegrasikan mereka dengan fungsi bisnis lainnya [seperti akuntansi,, pembiayaan pemasaran mendistribusikan,]. Kegunaan dari CIM yaitu: Menyederhanakan proses produksi, perancangan produk, organisasi pabrik Menotomasikan proses-proses produksi dan fungsi-fungsi bisnisnya Mengintegrasikan seluru proses produksi dan pendukungnya Contoh kasus yang ditangani Kegagalan suatu implementasi CIM, pada umumnya disebabkan oleh dua alasan utama. Pertama adalah ketidakmampuan menggunakan sistem yang dipilih dan kedua adalah ketidak mampuan dalam mengenali teknologi yang ada sehingga keliru dalam memilih sistem yang tepat untuk diberlakukan. Perhatian utama adalah bagaimana komputer digunakan sebagai suatu sistem kon- septual dicampur dengan aplikasi dalam sistem sik oleh suatu konsep yang disebut com- puterintegrated manufacturing [CIM]. Kombinasi dari aplikasi yang terpisah, seperti CAD [CAD], manufaktur komputer dibantu [CAM], robotika. [ 6.1 ] SISTEM PEMESANAN KEMBALI ( RE -ORDER POINT/ROP) Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diber- ikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pe- sanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pem- belian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali (re-order point/ROP). Beberapa istilah dalam ROP antara lain : Stock-out :: kehabisan persediaan Lead time :: waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan Safety stock :: persediaan aman Rumus menghitung ROP : R = LU + S R : Titik pemesanan kembali L : Lead time pemasok SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 07 material reuiretment plan- ning [MRP] MRP dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Joseph Orlicky dari J.I case company. Yaitu suatu strategi material proaktif yaitu mengidenti- kasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan manufacturing resource planning [MRP II] merupakan perkembangan dari MRP [Material requiret- ment planning. S : Tingkat safety stok (dalam unit) U : Tingkat pemakaian (jumlah unit yang digunakan atau terjual setiap hari) Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali, den- gan demikian selalu ada kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatannya sambil menunggu pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan dikurangi selama jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak dapat menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan rugi. Dengan pengukuran yang teliti, maka bisa dilakukan pencadangan jumlah inventari- sasi ekstra atau sering disebut safety stock. [ 7.1 ] MATERIAL REQUIREMENT PLANING [MRP] MRP dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Joseph Orlicky dari J.I case company. MRP adalah suatu strategi material proaktif yaitu mengidentikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi : Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang men cakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang. Sistem MRP menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP untuk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan. Gambar 2: Pemesanan kembali tanpa cadangan dan dengan cadangan Manfaat MRP bagi perusahaan : 1. Perusahaan dapat mengelola materialnya secara lebih esien 2. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang 3. Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan 4. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok. 08 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR MRP II Adalah suatu pendekat- an yang terstruktur, suatu jalanpemikiran proses, suatu cara formal untuk mengelola suatu perusahaan manufaktur untuk perencanaan efektif dari semua sumber daya yang digunakan oleh perusahaan manufaktur [ 8.1 ] Manufacturing Resource Planning [MRP II] Manufacturing Resource Planning disebut atau disingkat sebagai MRP II, untuk menun- jukkan perbedaan dengan MRP yaitu Materials Requirement Planning. MRP II adalah perkembangan dari MRP. Akar MRPII dapat ditelusuri pada akhir tahun 1960an atau per- mulaan tahun 1970an, pada waktukomputer ditemukan dan digunakan dalam proses pro- duksi untuk pertama kalinya. Penggunaan komputer untuk menyusun data dan menggunakannya untuk perhitun- ganmulai digunakan untuk kegiatan keuangan. Komputer selanjutnya digunakan untuk- perencanaan operasi dan bisnis, khususnya untuk penjadwalan dan pemesanan material. Inilah yang kemudian berkembang menjadi MRP. Sejak tahun 1970an, sejak komputersudah mampu dibeli oleh sebagian besar pe- rusahaan, mereka juga mulai menggunakanMRP ini. MRP digunakan untuk mengelola persediaan material, mengurangi kekuranganmaterial, mengurangi biaya pembelian, dan memperbaiki ketepatan waktu penyerahanbarang pada pelanggan. Pada waktu itu MRP dilihat hanya sebagai metoda perencanaanberbasis komputer. Pada waktu itu penggu- naan MRP terbatas pada perencanaan danpenjadwalan, sistem informasi, keuangan, dan produksi. Manajemen belummenggunakannya untuk kegiatan atau bagian lain seperti ba- gian penjualan, teknik, danperekayasaan. MRP hanya terutama dilihat sebagai metoda perencanaan berbasiskomputer untuk membantu bagian material dan produksi untuk melaksanakan tugasnya.Dalam perkem- bangannya, beberapa perusahaan mulai memikirkan untukmengembangkan MRP tidak hanya untuk tujuan yang sudah disebutkan di atas saja, tetapiuntuk sistem keseluruhan operasi perusahaan. Ini berarti bahwa bagian-bagian yangtadinya tidak atau kurang ter- kait dengan proses MRP, diikut sertakan juga, sepertimisalnya manajemen senior, bagian penjualan, bagian teknik, bagian perekayasaan, dansebagainya. Maka munculah gener- asi ke dua MRP, yang dinamakan ManufacturingResource Planning [MRP II], yaitu suatu metoda untuk mengelola secara efektif keseluruhansumber daya dalam suatu perusahaan bisnis, khususnya untuk keperluan manufaktur.Model atau pandangan bisnis dari sudut MRP II adalah seperti yang dapat dilihat dalam Gambar 30. Dengan demikian, MRP II adalah suatu pendekatan yang terstruktur, suatu jalanpe- mikiran proses, suatu cara formal untuk mengelola suatu perusahaan manufaktur. MRPII mulai dengan perencanaan tingkat manajemen puncak, dilanjutkan dengan perenca- naantingkat manajemen operasi dan selanjutnya dilengkapi dengan suatu pelaksanaan- manajemen operasi. Untuk melengkapi pengertian mengenai MRP II baiklah dikutip denisi yang diberikan misalnya oleh Thomas F.Wallace. Manufacturing Resource Planning is a company wide managementsystem based on network scheduling, which enables people to run their business with high levels of customer service and productivity andsimultaneously lower costs and inventories Howard W.Oden, Gary A.Langenwalter, dan Raymond A.Lucier memberikan denisi berikut. MRP II is an explicit and formal manufacturing information system thatintegrates sales and marketing, accounting and finance, engineeringand production. It encompasses all aspects of a manufacturing company, from business planning at the executive levels, through execution in theshop and purchasing, with feedback from each level to the levels above. MRP II juga dapat dikatakan sebagai suatu metoda untuk perencanaan efektif dari semua sumber daya yang digunakan oleh perusahaan manufaktur. Metoda ini menyang- kutperencanaan keuangan dalam satuan mata uang, perencanaan operasi dalam satuan unit operasi, dan perencanaan produksi dalam satuan produk. Perencanaan ini menyang- kutperencanaan berbagai fungsi dan berbagai tingkat. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 09 MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy. Manfaat MRP II : 1. Penggunaan sumber daya yang lebih esien; mengurangi inventori, lebih sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan. 2. Perencanaan prioritas lebih baik; memulai produksi lebih cepat dan jadwal lebih eksibel. 3. Meningkatkan pelayanan pelanggan; sesuai tanggal pengiriman, meningkatkan kualitas, kemungkinan harga lebih rendah/murah. 4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja 5. Informasi manajemen yang lebih baik. Implementasikan MRP II dapat mencapai harapan yang maksimal pada tingkat keberhasilan tergantung pada penampilan dalam tiga area: 1. Komitmen manajemen puncak, dikemukakan ketika para eksekutif secara aktif ikut ambil bagian dalam steering committee, MRP II sebagai proyek yang paling diprioritaskan dalam perusahaan 2. Proses Implementasi, berlangsung dengan sangat baik bila seluruh area yang ada diperusahaan mempunyai wakilnya dalam team proyek tersebut sehingga dapat dilakukan analisis kebutuhan yang lengkap bagi pemakai. 3. Pemilihan software dan hardware, dapat dilakukan dengan baik bila RFP [request for proposal] formal dikirimkan kepada semua pemasok software dan hardware yang diminati. [ 9.1 ] PENDEKATAN JUST IN TIME (JIT) Pada pertengahan tahun 1980-an para manajer Amerika Serikat mempelajari manajemen Jepang dan teknik organisasi untuk mendapatkan kunci keberhasilan penjualan mereka. Salah satu teknik tersebut adalah Just In Time (JIT). Suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seesien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses pro- duksi, sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu. Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang. Sistem ini dirintis oleh Toyota Motor Corporation dan dikenal juga dengan Sistem Produksi Toyota, yang kemudian dikenal juga dengan istilah Sistem Produksi Ramping (Lean Production System) dan sistem kanban. JIT menjaga arus bahan ke pabrik agar sampai yang terendah dengan cara menjadwalnya agar saat tiba di workstation (stasiun kerja) just in time (tepat waktu). JIT berusaha untuk meminimalkan biaya inventarisasi dengan cara memproduksi da- lam jumlah yang lebih kecil. Lot size (ukuran tumpukan) yang ideal akan menjadi satu da- lam sistem JIT. Satu unit akan bergerak dari workstation ke workstation berikutnya sampai produksinya selesai. Pengaturan waktu menjadi kunci Penting saat Pasokan bahan mentah datang dari pemasok sebelum penjadwalan produksi mulai, tidak ada inventarisasi bahan mentah yang perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena mungkin pemasok melakukan beberapa kali pengiriman selama satu hari. just in time [JIT] Suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seesien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi 010 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Gambar 3: Sistem JIT [Just In Time] Kebalikannya dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang dan mem- butuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan waktu dan penggu- naan tanda non komputer karena cukup menggunakan kanban yang berarti kartu. Kanban berarti sinyal, yang merupakan sebuah konsep berhubungan dengan Lean manufaktur dan Just In Time (JIT). Menurut pencetusnya, Taiichi Ohno, kanban merupa- kan salah satu cara untuk mencapat JIT. Kanban bukanlah sistim pengontrol persediaan, namun merupakan sistim pengaturan yang membantu menentukan apa, kapan dan be- rapa banyak sebuah produk harus dibuat. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya perse- diaan dan penanganan (keamanan dan asuransi). Gambar 4: Sistem kanban kanban Menurut Taiichi Ohno, kanban merupakan salah satu cara untuk mencapat JIT. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 011 daftar pustaka Staffsite Universitas Gunadarma [http://d_ikasari. staff.gunadarma.ac.id/ Downloads/les/38983/ SI+MANUFAKTUR.pdf] Dari MRP Material Require- ment Planning Menuju ERP Enterprise Resource Planning Oleh Prof. Richardus Eko In- drajit & Drs. Richardus Djoko- pranoto [ h t t ps : / / i d. s c r i bd. c o m/ doc/73457609/55/A-PEN- GERTI AN-MANUFACTUR- ING-RESOURCE-PLANNING] http://elearning.gunadarma. ac.id/docmodul/peng_mana- jemen_operasi/bab15-manu- faktur_just_in_time.pdf Manajemen Sistem Informasi: Raymond McLeod, Jr. and George Schell ^ a b Masaaki Imai. 1998. Genba Kaizen : Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Jakarta, Pustaka Brinaman Pressindo. ^ a b Karen Martin, Mike Os- terling. 2007. The Kaizen Event Planner: Achieving Rapid Im- provement in Ofce, Service, and Technical Environments. New York, Productivity Press. ^ Hitoshi Takeda. 2006. The Synchronized Production System : Going Beyond Just- in-Time Through Kaizen. Lon- don, Kogan Page London and Philadephia. ^ Waldner, Jean-Baptiste (September, 1992). Principles of Computer-Integrated Man- ufacturing [1]. London: John Wiley & Sons. hlm. 128p132. ISBN 0-471-93450-X. ^ Kanban. Random House Dictionary. Dictionary.com. 2011. Diakses April 12, 2011. ^ Ohno, Taiichi (June 1988). Toyota Production System - beyond large-scale produc- tion. Productivity Press. hlm. 29. ISBN 0-915299-14-3. ^ Shing, Shigeo (1989). A Study of the Toyota Produc- tion System from an Indus- trial Engineering Viewpoint. Productivity Press. hlm. 228. ISBN 0-915299-17-8. [ 11.1 ] KESIMPULAN Dari Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sanya, Manufaktur merupakan proses merubah bahan baku menjadi produk dan sistem informasi manufaktur merupakan sistem yang berbasis komputer dan berhubungan dengan sistem informasi. Penerapan Sistem informasi manufaktur umumnya terdapat pada prusahaan industri. Terdapat beberapa kasus yang terjadi dibeberapa perusahaan industri yang diantaranya disebabkan kare- na ketidakmampuan beberapa indivudu/ karyawan untuk menggunakan sistem informasi manufaktur dan ketidakmampuan untuk mengenali sistem informasi manufaktur. Tentu hal ini merupakan hal yang tidak diinginkan terjadi disemua perusahaan khususnya industri, resiko ini dapat berdampak besar terhadap perusahaan yang bergerak dibidang manufak- tur seperti banyaknya biaya yang digunakan dlam proses pruksi dsb. Dengan mengerti bagaimana sistem informasi manufaktur bekerja, manfaat-man- faat yang didapatkan prusahaan dapat tereasisasikan dengan baik. Diantaranya adalah: biaya-biaya produksi dapat terukur, produk yang dihasilkan melalui sistem manufaktur dapat menghasilkan barang yang berkualitas dsb. Selain Kasus diatas, terdapat hal yang mesti diketahui/ direncakan oleh perusa- haan industri. Yaitu Merencakan proses produksi (Material Requitment Planning), dengan melakukan perencanaan secara mendetil. Perusahaan dapat mengelola material secara esien, menghindari kehabisan persedian barang/ bahan produksi, dsb. Dalam meren- canakan proses produksi dibidang manufaktur terdapat Manufakturing resouce planning dsb. [ 11.2 ] PENUTUP Makalah ini merupakan makalah untuk matakuliah Majemen dan Sistem Informasi 1* yang disusun oleh kelompok III 2KA07 2014/ 2015, dengan menyisipkan beberapa reverensi dari Jurnal dan Blog/ Web. Penyajian Makalah Berupa isi yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai topik makalah (Sistem Informasi Manufakturing) disertai beberapa gambar. Dalam penyajian penyusun (Kelompok III) mengucapkan terimakasih kepada Ibu. Trini Septriani yang telah memberikan dan mendukung dalam pembuatan makalah ini, tanpa adanya peran dari ibu Trini Septriani, makalah ini belum tentu terbentuk sede- mikian rupa, serta kepada teman-teman 2KA07 2014/ 2015 khususnya dan mahasiswa/ i universitas gunadarma. Jika ada kekurangan, dari kesalahan penulisan atau sumber penjelasan yang kurang jelas. Kami mohon maaf, dan kami akan menerima kritik dan saran yang baik untuk kami serap dan terapkan dikedepannya. [ 11.3] SARAN Setelah mengetahui peran penting dalam sistem informasi manufakturing dari pen- jelasan sistem informasi manufakturing tahapan produksi dan implementasi sistem infor- masi manufakturing. Perusahaan dan mahasiswa umumnya/ dapat mengetahui resiko serta memahami sistem informasi manufakturing secara baik dan benar.