Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PRODUKSI

OLEH
KELOMPOK IV :
AMAN

HERLINA

MUTMA INNA

RISMAWATI

ASRIRIN SEPTRILIA

YUSRAN

LA ODE ALI AMRAN

M. FITRAH NUGRAHA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian,
karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang atau jasa). Produksi merupakan
fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab
untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi
industri itu.
Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan
teknologi, dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik (dua arah) yang
sangat erat dengan teknologi. Kebutuhan produksi untuk beroperasi dengan biaya yang lebih
rendah, meningkatkan kualitas dan produktivitas, dan menciptakan produk baru telah menjadi
kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan dan penemuan
baru. Produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam, spesifik
serta berbeda dengan bidang fungsional lain seperti keuangan, personalia, dan lain-lain.
(Santoso, 2005: Jurnal Teknik Informatika).
Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi adalah merupakan suatu
gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang
untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen
tersebut antara lain adalah produk perusahaan, lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi,
lingkungan kerja dari para karyawan serta standar produksi yang dipergunakan
dalamperusahaan tersebut. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi
nilai tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif
dipasar. (Ahyani, 1996: 8).
Didalam suatu unit usaha dikenal adanya berbagai macam fungsi yang saling
berkaitan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok yang selalu
dijumpai yaitu :
1. Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab bagian ini
langsung berkaitan dengan konsumen. Keterkaitan ini dimulai dari identifikasi kebutuhan
konsumen (jenis dan jumlahnya) maupun pelayanan dan pengantaran produk ketangan
konsumen.
2. Keuangan (finance) yang bertanggung jawab atas perolehan dana guna pembiayaan
aktivitas unit usaha serta pengelolaan dana secara ekonomis sehingga kelangsungan dan
perkembangan unit usaha dapat dipertahankan.
3. Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan dipasarkan
kepada konsumen.
Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan
tujuan menstranformasi input produksi menjadi output produksi yang memiliki nilai
lebih/jual. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan
informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil
sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya. Sistem pendukung kegiatan
produksi antara lain :
a. perencanaan dan pengendalian produksi
b. pengendalian kualitas
c. penentuan standar operasi

d. penentuan fasilitas produksi


e. perawatan fasilitas produksi
f. penentuan harga pokok produksi.
Sistem pendukung kegiatan produksi ini akan membentuk konfigurasi sistem
produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang
dihasilkan serta bagaimana cara menghasilkannya.
Fasilitas merupakan fixed asset (aset tetap) biasanya aktiva tetap tidak bergerak
seperti struktur gedung, mesin dan sumber daya tak nyata yang mendukung suatu aktivitas
produksi. Fasilitas bersama dengan manusia, uang, material, dan energi menghasilkan sesuatu
pada suatu aktivitas produksi serta untuk meningkatkan kinerja produksinya.
Sistem produksi berhubungan dengan teori ekonomi makro, hukum permintaan dan
penawaran, peramalan permintaan, perencanaan agregat, perencanaan dan pengendalian
persediaan baik yang tradisional maupun semi modern, serta penjadwalan produksi.

BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM INFORMASI PRODUKSI
I.

KONSEP DASAR
Pengertian Sistem
a. Menurut Raymond McLeod
Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga
membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
b. Menurut Bertalanffy
Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang sama.
c. Menurut W. Gerald Cole
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan
suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
Kesimpulan:
Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu
tujuan bersama.
Pengertian Informasi
a. Menurut Raymond Mc.leod
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si
penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang .
b. Menurut George H. Bodnar
Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan yang tepat.
c. Menurut Gordon B. Davis
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang.
Kesimpulan:
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Pengertian Sistem Informasi
a. Menurut Gordon B. Davis
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi,
mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
b. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
c. Erwan Arbie
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan

operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah


penyediaan laporan yang diperlukan.
Kesimpulan:
Sistem informasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terintegrasi secara
optimal dan berbasis komputer yang dapat menghimpun dan menyajikan berbagai
jenis data yang akurat untuk berbagai macam kebutuhan.
Pengertian Produksi
a. Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo
Produksi merupakan penciptaan/ penambahan faedah bentuk, waktu, dan tempat
atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
manusia. Proses transformasi/ perubahan bentuk faktor-faktor tersebut disebut
proses produksi.
b. Menurut Horngren
Produksi merupakan koordinasi dan pemasangan (assembly) dari sumber daya
untuk menghasilkan barang atau menghantarkan jasa
Kesimpulan:
Produksi adalah suatu proses konversi/ perubahan yang berupa sumber daya untuk
menghasilkan keluaran berupa barang atau jasa agar dapat berguna untuk memenuhi
kebutuhan manusia
Pengertian Sistem Informasi Produksi
a. Menurut Bonar dan Hopwood
Sistem informasi produksi adalah system informasi manajemen yang
menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi
b. Menurut Guswana
Sistem informasi produksi adalah pendukung kegiatan operasional yang
tergantung kepada beberapa aspekmeliputi organisasi, teknologi, sumber daya
manusia, penjualan produk pesanan pasar.
c. MenurutMukhamad Huda
Sistem informasiproduksimerupakansistemyang digunakan untuk mendukung
fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan
perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Kesimpulan :
Sistem informasi produksi adalah suatu system berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan system informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan
kegiatan produksi suatu perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input,
proses dan output.
II.

MODEL SISTEM INFORMASI PRODUKSI


Sistem Informasi Produksi termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi
Manajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi Produksi lebih menekankan
kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input
bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses
yang terjadi.
Subsistem Input (yang mengumpulkan data dan informasi dari dalam perusahaan
dan lingkungannya).
a. Sistem informasi akuntansi

Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data


lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai
contoh, pegawai produksi memasukan data kedalam terminal dengan menggunakan
kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media tersebut sering
berbentuk dokumen dengan barcode yang dapat dibaca secara optik. Media lain
meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu
plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah
dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui
database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang
mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Industrial
engineering terdiri dari proyek-proyek pengumpulan data khusus dari dalam
perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu
produksi.
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan
mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat
pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem
kontrak, tak berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya
manusia. Sumber daya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari
berbagai elemen lingkungan dan menhubungakan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur
sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja
dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :

Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan

Pengujian data,

Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.

Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data

Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan


pengolahan data yang lain.
Database(tempat penyimpanan data).
Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan
menurut cara tertentu sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali. Beberapa data
dalam database adalah unik bagi fungsi produksi, tetapi banyak yang berbagi dengan
area fungsional lain. Data yang masuk ke dalam database berasal dari subsistem input,
yaitu :
a. Sumber Internal, terdiri dari SIA,danSistem Industrial Engineering (IE)
Data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya
manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan,
dan lain-lain.

b. Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Manufaktur.


Data eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan
pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini biasanya berguna untuk
perhitungan biayadalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.
Subsistem Output(yang mengubah data menjadi informasi)
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3
bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak
meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi
kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam halwaktu, menelusuri
arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi
yang besar. Tingkat persediaan suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat
diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem
persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain
berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Subsistem persediaan biasanya
memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi
dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat
persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa
kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur
kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak
kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control),
Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun
material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan
kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu
manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua
dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. TQM menyediakan
kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan kualitas.
Dalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi
yang mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.
d. Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan
manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan
produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas
unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur
biaya yang terjadiselama proses produksiterjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya
ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian
kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi
menjadi dua yaitu :
1. Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai


presentase biaya tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup faktorfaktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
2. Biaya Pembelian
Adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu
pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan
sebagainya.
III.

UNSUR SISTEM INFORMASI PRODUKSI


Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi
yang mengkonversikan masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berupa barang
atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi
memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem.
Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan
keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan
barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota
masyarakat.

IV.

ASPEK SISTEM INFORMASI PRODUKSI


Sistem informasi produksi adalah pendukung kegiatan operasional yang tergantung
kepada beberapa aspek.
Sistem informasi produksi meliputi:
a. Organisasi
b. Teknologi
c. Sumber Daya Manusia
d. Penjualan produk pesanan pasar

V. MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR


Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses
pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan,
departemen produksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang
diperoleh perusahaan lebih meningkat karena informasi yang diperoleh adalah
informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil
produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak
terpakai

DAFTAR PUSTAKA
Guswana.
2009.
ManajemenOperasi.
http://guswana.blogspot.com/2009/09/inisiasi1manajemen-operasi.html. (diakses tanggal 25 April 2013)
Huda,
Mukhamad.
2011.
Sistem
Informasi
Manufaktur.
http://winartobm90.files.wordpress.com/2010/03/sistem-informasi-manufaktur.doc.
(diakses tanggal 25 April 2013)
Magdalena, Dian. 2012. Sistem Informasi Manufaktur. http://dianmagdalena-g.com/sisteminformasi-manufaktur.html. (diakses tanggal 25 April 2013)
Hakim, Sani. 2011. Sistem Informasi Produksi. http://tsani-oke.blogspot.com/2011/05/sisteminformasi-produksi.html. (diakses tanggal 25 April 2013)
Guswana.2012. Inisiasi manajemen operasi. http://guswana.blogspot.com/2009/09/inisiasi1manajemen-operasi.html. (diakses tanggal 25 April 2013)

Anda mungkin juga menyukai