Disusun Oleh:
KELOMPOK VI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
makalah ini tidak lepas dari kerja sama kelompok kami dalam mengumpulkan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak Prof. Dr. Mursalim, SE.,M.Si.,Akt., CA., CPAI., CSP., ASEAN
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis tentang apa itu Job-Order Costing & Process Costing, apa perbedaan
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
Kelompok VI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Job Order costing dan Process Costing ........................ 2
B. Akuntansi Job Order Costing (Arus Biaya berdasarkan pesanan)........ 6
C. Akuntansi Process Costing (Biaya berdasarkan proses)....................... 8
1. Aliran Produksi Secara Fisik..........................................................
2. Arus Biaya dalam Process Costing.................................................
3. Perhitungan Unit Ekuivalen Produksi dan Laporan Produksi........
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 41
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perhitungan harga pokok produksi terdiri atas dua jenis yaitu perhitungan
biaya berdasarkan proses (Process Costing) dan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan (Job Order Costing). Makalah ini akan menjelaskan dan menjabarkan
secara rinci tentang perhitungan harga pokok produksi dengan metode Job Order
Costing dan Process Costing.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar Job Order Costing dan
Process Costing (pengertian, karakteristik, persamaan dan perbedaan)
2. Untuk mengetahui dan memahami perlakuan akuntansi Job Order Costing
(Arus Biaya berdasarkan pesanan)
3. Untuk mengetahui dan memahami perlakuan akuntansi Process Costing
(Biaya berdasarkan proses)
4. Untuk mengetahui dan memahami model aliran Produksi Secara Fisik
5. Untuk mengetahui dan memehami Arus Biaya dalam Process Costing
6. Untuk mengetahui dan memahami Perhitungan Unit Ekuivalen Produksi
dan Laporan Produksi dalam process costing
BAB II
PEMBAHASAN
Persamaan antara job order costing dan process costing terletak pada:
Tujuan: membebankan biaya bahan baku, tenaga kerja dan
overhead ke produk
Jenis akun manufaktur dasar yang dipakai: overhead pabrik, bahan
baku, BDP dan barang jadi
Aliran biaya melalui akun manufaktur
Kartu Biaya dalam Job-Order Costing. Semua biaya produk dicatat dalam
kartu biaya (job cost sheet) yaitu formulir untuk setiap pekerjaan yang diterima.
Kartu biaya merupakan dokumen pengendali biaya berdasarkan pekerjaan. Kartu
biaya berisi data bahan, tenaga kerja dan overhead yang dibebankan ke pesanan
yang diterima.
Pembebanan dalam Job-Order Costing:
Bahan langsung dibebankan ke pekerjaan berdasarkan biaya
sesungguhnya.
Menggunakan formulir permintaan bahan (materials requisition form).
Biaya tenaga kerja langsung dibebankan ke pekerjaan berdasarkan biaya
sesungguhnya Menggunakan kartu jam kerja (time ticket) berisi ringkasan
aktivitas kerja setiap jamnya.
Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk menggunakan tarif yang
ditetapkan di muka proses alokasi.
d. Prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir periode
Prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir periode
Jika pesanan telah selesai di produksi, maka jurnal yang dibuat sbb:
Jika pada akhir periode masih ada pesanan yang belum selesai, maka
jurnalnya adalah:
Berikut ini akan dibahas per prosedur, sesuai dengan urutan yang telah
disebutkan diatas.
Pekerjaan
Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Overhead Unit Yang
(Job) yang
Baku Kerja Langsung Pabrik Selesai
selesai
Diminta:
1) Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembebanan biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik ke Barang Dalam Proses.
2) Hitunglah biaya produksi setiap job.
3) Buatlah ayat jurnal untuk mentransfer biaya barang yang telah selesai ke
Barang Jadi.
4) Hitunglah biaya per unit setiap job.
5) Hitunglah harga jual per unit untuk setiap job dengan mengasumsikan
kenaikan (mark up) 30% dari biaya per unit.
Jawab:
1) Ayat jurnal pembebanan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrikasi ke Barang Dalam Proses (semua job)
Pekerjaa
n (Job) Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Overhead Unit Yang
Total
yang Baku Kerja Langsung Pabrik Selesai
selesai
3) Ayat jurnal untuk mencatat biaya barang yang selesai ke barang jadi (semua
Job)
Pekerjaan
Unit Yang Total Biaya
(Job) yang Biaya Per unit
Selesai Produksi
selesai
Pekerjaan
Mark Up Harga Jual setelah Mark
(Job) yang Biaya Per unit
30% UP
selesai
Strathmore, Inc. adalah perusahaan yang memproduksi mainan edukatif memiliki tiga
departemen yaitu departemen pembentukan, di mana plastik dipotong menjadi
bentuk-bentuk yang diinginkan; departemen perakitan dimana plastik dirakit dan
bahan pelengkap seperti alat pengunci ditambahkan. Mainan yang sudah jadi dikirim
ke departemen pengemasan, dimana mainan dimasukkan ke dalam kotak.
Untuk aliran unit secara fisik sama saja dengan metode rerata
tertimbang
ii. Perhitungan unit-unit setara
c. Laporan Produksi
Metode rerata tertimbang
Metode FIFO
4. Contoh Soal Job Order Proces Costing
Pemotongan Perakitan
Jumlah unit barang dalam proses, persediaan awal 100 180
Jumlah unit dimulai di Departemen Pemotongan 600
Jumlah unit ditransfer ke Departemen Perakitan 500
Jumlah unit diterima dari Departemen Pemotongan 500
Jumlah unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi 580
Jumlah unit Barang dalam proses, persediaan akhir 200 100
Jawab:
Departemen Pemotongan:
1. Skedul Kuantitas
Persediaan awal 100
Dimulai periode ini 600 700
Ditransfer ke Dep. Perakitan 500
Persediaan akhir (60%, 20%, 40%) 200 700
2. Biaya dibebankan:
Bahan Baku 1.892
Tenaga Kerja 400
Overhead Pabrik 796+
3.088
b. Biaya dibebankan:
By.dari Dep. Sebelumnya 8.320
Bahan Baku 830
Tenaga Kerja 475
Overhead Pabrik 518 +
10.143
Biaya ditambahkan ` Ekuivalen Harga/unit
B.dari Dep. Sebelumnya 25.000 580 + (100 x 100%) = 680 (8.320 + 25.000) : 680 = 49
Bahan Baku 7.296 580 + (100 x 100%) = 680 (830 + 7.296) : 680 = 11,95
Tenaga Kerja 9.210 580 + (100 x 70%) = 650 (475 + 9.210) : 650 = 14,9
Overhead Pabrik 11.052+ 580 + (100 x 70%) = 650 (518 + 11.052) : 650 = 17,8 +
52.558+ 93,65
c. Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 580x 93,65 = 54.317
Persediaan akhir 100 x 49 = 4.900
Bahan Baku (100 x 100% x 11,95) = 1.195
Tenaga Kerja (100 x 70% x 14,9) = 1.043
Overhead Pabrik (100 x 70% x 17,8) = 1.246+
8.384+
62.701
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Blake, J., Amat, O. and Wraith, P. (2000), "Developing a new national
Empat.
Thomson Publishing.
Sulolipi, Andi. 2014. “Metode Harga Pokok Pesanan dan Harga Pokok
Pesanan”.https://www.academia.edu/10014480/Makalah_Metode_Harga_Pokok_Pesanan