PRAKTIKUM KOMPUTASI
MODUL 1
PROGRAM VISIO (MENGGAMBAR FLOWSHEET) PRA RANCANGAN
PABRIK
1.2 Tujuan
Menggambarkan flow sheet proses industri kimia lengkap sesuai dengan
perbandingan skala sebenarnya dengan menggunakan batuan perangkat Microsoft
Visio.
1.3 Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap menggambarkan flow sheet
rancangan proses industri kimia dengan perbandingan skala sebenarnya.
Gambar 1.1 Blok Flow Diagram Karbonisasi Batu Bara (unit lb/jam)
Sumber : modul penuntun praktikum komputasi
1.5.2 Process Flow Diagram (PFD)
Berbeda dengan blok diagram proses, pada PFD (Process Flow Diagram)
dimasukkan neraca massa dan energi di antara peralatan utama pabrik. Pada diagram
ini dimasukkan semua tangki termasuk reaktor, HE, pompa, dan lain-lain. Juga
dilengkapi dengan data numerik termasuk kuantitas aliran, komposisi, tekanan, suhu,
dan lain-lain. Dilengkapi juga dengan instrumen-instrumen utama yang penting di
dalam pengendalian proses untuk memahami secara lengkap dari flowsheet process
yang dimaksud. Bentuk PFD tidak ada yang standard. Walaupun demikian contoh
PFD yang komersial mengandung data-data berikut ini.
1) Unit proses
2) Lokasi tangki-tangki
3) Lapangan penyimpan di luar ruang
4) Lokasi bongkar muat
5) Peralatan perpindahan panas fluida dan unit pembakaran lainnya
6) Flare (cerobong pembakaran)
7) Rumah untuk sumber listrik dan boiler
8) Ruangan instrumen dan listrik
9) Unit utilitas (seperti gas metering station, nitrogen plant, cooling tower)
10) Ruang kontrol
11) Gudang
12) Fasilitas pemadam kebakaran, seperti bangunan fire pump houses, reservoir,
sprinkler
13) Fasilitas pendukung lainnya, seperti area pengolahan limbah, area perawatan,
bangunan administrasi, dan laboratorium.
Di dalam desain tata letak pabrik perlu diperhatikan bahwa penempatan alat
harus meminimalkan:
1) Kecelakaan manusia dan kerusakan properti disebabkan oleh kebakaran atau
peledakan
2) Biaya perawatan
3) Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik
4) Biaya operasi
5) Biaya konstruksi
6) Biaya ekspansi dan perencanaan pengembangan
Simbol symbol alat proses yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat
pada gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4, dan gambar 1.5 berikut.
Setelah memilih menu PFD, maka buka lembar kerja dengan unit metrics seperti pada
gambar 2.4 berikut.
Pada lembar kerja yang telah dibuka, akan muncul tampilan polos. Jika kita ingin
menambahkan kotak kotak kecil guna mempermudah pengerjaan seperti kertas
milimeter, maka pilih “view – show – grid” seperti pada gambar 2.5 dan 2.6 berikut.
Gambar 2.5 Memunculkan grid
Setelah kita mengatur orientasi dan ukuran lembar kerja, maka hal selanjutnya yang
kita lakukan adalah mengatur skala yang akan digunakan dalam PFD yang akan kita
buat.Caranya adalah dengan meng klik kotak kecil yang ada di pojok bawah kanan
pada page setup. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.8
Gambar 2.8 Tampilan Page Setup
Pilih Drawing Scale untuk mengatur skala yang akan kita gunakan. Misalnya kita
menggunakan skala 1:100. Itu artinya dalam 1 cm ukuran gambar yang kita buat
pada lembar kerja Microsoft Visio akanmewakili 1 m ukuran sebenarnya. Dapat
dilihat seperti pada gambar 2.9 berikut.
Gambar 2.10 Lembar kerja yang siap digunakan untuk membuat PFD
Jika shape yang akan digunakan tidak dijumpai dalam menu “Shape” yang ada
disebelah kiri lembar kerja, maka kita dapat membuatnya secara manual. Caranya
adalah klik ikon yang ada di sebelah “Point Tool” pada tab ‘Tools”. Disana tersedia
beberapa shape yang dapat kita kombinasikan untuk membuat objek, diantaranya
adalah:
Selanjutnya adalah membuat garis putus putus yang digunakan dalam PFD. Caranya
yaitu dengan klik shape yang akan kita ubah menjadi garis putus putus. Lalu pilih
“Line” pada Shape Style pada Toolbar. Disana terdapat beberapa pilihan, diantaranya
adalah:
Setelah mempelajari fungsi di atas, cobalah untuk membuat PFD seperti pada gambar
2.13 berikut
MODUL 1
PROGRAM VISIO (MENGGAMBAR FLOWSHEET) PRA
RANCANGAN PABRIK
1.2 Tujuan
Menggambarkan flow sheet proses industri kimia lengkap sesuai dengan
perbandingan skala sebenarnya dengan menggunakan batuan perangkat Microsoft
Visio.
1.3. Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap menggambarkan flow sheet
rancangan proses industri kimia dengan perbandingan skala sebenarnya.
1
2
Gambar 1.1 Blok Flow Diagram Karbonisasi Batu Bara (unit lb/jam)
diagram ini dimasukkan semua tangki termasuk reaktor, HE, pompa, dan lain-lain.
Juga dilengkapi dengan data numerik termasuk kuantitas aliran, komposisi,
tekanan, suhu, dan lain-lain. Dilengkapi juga dengan instrumen-instrumen utama
yang penting di dalam pengendalian proses untuk memahami secara lengkap dari
flowsheet process yang dimaksud. Bentuk PFD tidak ada yang standard.
Walaupun demikian contoh PFD yang komersial mengandung data-data berikut
ini.
1) Unit proses
2) Lokasi tangki-tangki
3) Lapangan penyimpan di luar ruang
4) Lokasi bongkar muat
5) Peralatan perpindahan panas fluida dan unit pembakaran lainnya
6) Flare (cerobong pembakaran)
7) Rumah untuk sumber listrik dan boiler
8) Ruangan instrumen dan listrik
9) Unit utilitas (seperti gas metering station, nitrogen plant, cooling tower)
10) Ruang kontrol
11) Gudang
12) Fasilitas pemadam kebakaran, seperti bangunan fire pump houses, reservoir,
sprinkler
13) Fasilitas pendukung lainnya, seperti area pengolahan limbah, area perawatan,
bangunan administrasi, dan laboratorium.
Di dalam desain tata letak pabrik perlu diperhatikan bahwa penempatan alat harus
meminimalkan:
5) Biaya konstruksi
6) Biaya ekspansi dan perencanaan pengembangan
Simbol symbol alat proses yang umu digunakan dalam PFD dapat dilihat pada
gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4, dan gambar 1.5 berikut.
Konvensi singkatan yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat pada tabel
1.1, tabel 1.2, dan tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.2 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum (lanjutan)
10
11
Setelah memilih menu PFD, maka buka lembar kerja dengan unit metrics seperti
pada gambar 2.4 berikut.
Pada lembar kerja yang telah dibuka, akan muncul tampilan polos. Jika kita ingin
menambahkan kotak kotak kecil guna mempermudah pengerjaan seperti kertas
milimeter, maka pilih “view – show – grid” seperti pada gambar 2.5 dan 2.6
berikut.
Selanjutnya, kita atur ukura kertas dan orientasi pengerjaan melalui ‘Design –
Page Setup” seperti pada gambar 2.7 berikut
Setelah kita mengatur orientasi dan ukuran lembar kerja, maka hal selanjutnya
yang kita lakukan adalah mengatur skala yang akan digunakan dalam PFD yang
13
akan kita buat.Caranya adalah dengan meng klik kotak kecil yang ada di pojok
bawah kanan pada page setup. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar
2.8
Pilih Drawing Scale untuk mengatur skala yang akan kita gunakan. Misalnya kita
menggunakan skala 1:100. Itu artinya dalam 1 cm ukuran gambar yang kita buat
pada lembar kerja Microsoft Visio akanmewakili 1 m ukuran sebenarnya.
Dapat dilihat seperti pada gambar 2.9 berikut.
Setelah selesai mengatur skala yang digunakan dalam pembuatan PFD, maka klik
“OK”. Setalah kita klik “OK” maka lembar kerja siap digunakan untuk membuat
PFD seperti pada gambar 2.10. Disebelah kiri lembar kerja terdapat berbagai
“Shape” PFD yang siap digunakan dengan cara klik atau drag gambar yang akan
digunakan ke lembar kerja yang ada di sebelah kanan.
Gambar 2.10 Lembar kerja yang siap digunakan untuk membuat PFD
Jika shape yang akan digunakan tidak dijumpai dalam menu “Shape” yang ada
disebelah kiri lembar kerja, maka kita dapat membuatnya secara manual. Caranya
adalah klik ikon yang ada di sebelah “Point Tool” pada tab ‘Tools”. Disana
tersedia beberapa shape yang dapat kita kombinasikan untuk membuat objek,
diantaranya adalah:
Selanjutnya adalah membuat garis putus putus yang digunakan dalam PFD.
Caranya yaitu dengan klik shape yang akan kita ubah menjadi garis putus putus.
Lalu pilih “Line” pada Shape Style pada Toolbar. Disana terdapat beberapa
pilihan, diantaranya adalah:
Setelah mempelajari fungsi di atas, cobalah untuk membuat PFD seperti pada
gambar 2.13
MODUL 1
Npm : 1710017411025
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN .................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan...................................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Kompetensi.............................................. Error! Bookmark not defined.
1.4 Mata Kuliah Terkait ................................ Error! Bookmark not defined.
1.5 Penelusuran Pustaka ................................ Error! Bookmark not defined.
1.5.1 Block Flow Diagram (BFD .............. Error! Bookmark not defined.
1.5.2 Process Flow Diagram (PFD) .......... Error! Bookmark not defined.
1.5.3 Menggambar PFD ............................ Error! Bookmark not defined.
1.5.4 Tata Letak Peralatan......................... Error! Bookmark not defined.
BAB 2. DESKRIPSI KERJA ................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDADULUAN
1.2 Tujuan
Menggambarkan flowsheet proses industri kimia lengkap sesuai dengan
perbandingan skala sebenarnya dengan menggunakan bantuan
perangkatbmicrosoft visio.
1.3 Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap menggambarkan flowsheet
rancangan proses industri kimia dengan perbandingan skala sebenarnya.
Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program yang
sering, diagram alir (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh
Microsoft Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat
diagram-diagramnya.
Susunan lengkap dari menu utama visio dapat dilihat pada gambar 1.2
berikut.
1. Unit proses
2. Lokasi tangki-tangki
3. Lapangan penyimpan di luar ruang
4. Lokasi bongkar muat
5. Peralatan perpindahan panas fluida dan unit pembakaran lainnya
6. Flare (cerobong pembakaran)
7. Rumah untuk sumber listrik dan boiler
8. Ruangan instrumen dan listrik
9. Unit utilitas (seperti gas metering station, nitrogen plant, cooling tower)
10. Ruang kontrol
11. Gudang
12. Fasilitas pemadam kebakaran, seperti bangunan fire pump houses, reservoir,
sprinkler
13. Fasilitas pendukung lainnya, seperti area pengolahan limbah, area perawatan,
bangunan administrasi, dan laboratorium.
Di dalam desain tata letak pabrik perlu diperhatikan bahwa penempatan alat harus
meminimalkan:
Simbol symbol alat proses yang umu digunakan dalam PFD dapat dilihat pada
gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4, dan gambar 1.5 berikut.
Gambar 1.2 Simbol-Simbol Alat Proses
Gambar 1.3 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Gambar 1.4 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Gambar 1.5 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Konvensi singkatan yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat pada tabel 1.1,
tabel 1.2, dan tabel 1.3 berikut.
1.5.6 Block Flow Diagram (BFD) dan Proccess Flow Diagram (PFD)
• Menggambar PFD
PFD bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses. Agar mudah
untuk dipahami, maka flowsheet harus dirancang dengan menggunakan simbol yang
konsisten dan standard untuk peralatan, perpipaan, dan kondisi operasi. Walaupun
sampai saat ini belum ada ketentuan simbol standard yang dapat digunakan, maka
simbol-simbol yang sering dipakai dan dianggap familiar di dalam lingkup teknologi
proses dapat digunakan sebagai referensi. Simbol-simbol peralatan merupakan proses
kompromi antara skematik representatif dari alat, sederhana, serta mudah untuk
digambar.
Kesepakatan tentang diskripsi simbol untuk mengidentifikasi peralatan proses
yang umum diperlihatkan pada Gambar 1.2, sedangkan pada Tabel 1.1
memperlihatkan symbol identitas dan deskripsi alat sering digunakan di dalam PFD.
Simbol untuk menyatakan kondisi proses diberikan pada Tabel 1.2. Gambar 1.3
memperlihatkan contoh penggunaan simbol-simbol di dalam PFD.
BAB II DESKRIPSI KERJA
Setelah memilih menu PFD, maka buka lembar kerja dengan unit metrics seperti pada
gambar 2.4 berikut.
Pada lembar kerja yang telah dibuka, akan muncul tampilan polos. Jika kita ingin
menambahkan kotak kotak kecil guna mempermudah pengerjaan seperti kertas
milimeter, maka pilih “view – show – grid” seperti pada gambar 2.5 dan 2.6 berikut.
Gambar 2.5 Memunculkan grid
Selanjutnya, kita atur ukura kertas dan orientasi pengerjaan melalui ‘Design – Page
Setup” seperti pada gambar 2.7 berikut
Gambar 2.7 Mengatur orientasi dan ukuran lembar lembar kerja
Setelah kita mengatur orientasi dan ukuran lembar kerja, maka hal selanjutnya yang
kita lakukan adalah mengatur skala yang akan digunakan dalam PFD yang akan kita
buat.Caranya adalah dengan meng klik kotak kecil yang ada di pojok bawah kanan
pada page setup. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.8.
Setelah selesai mengatur skala yang digunakan dalam pembuatan PFD, maka klik
“OK”. Setalah kita klik “OK” maka lembar kerja siap digunakan untuk membuat
PFD seperti pada gambar 3.10. Disebelah kiri lembar kerja terdapat berbagai “Shape”
PFD yang siap digunakan dengan cara klik atau drag gambar yang akan digunakan ke
lembar kerja yang ada di sebelah kanan.
Gambar 2.10 Lembar kerja yang siap digunakan untuk membuat PFD
Jika shape yang akan digunakan tidak dijumpai dalam menu “Shape” yang ada
disebelah kiri lembar kerja, maka kita dapat membuatnya secara manual. Caranya
adalah klik ikon yang ada di sebelah “Point Tool” pada tab ‘Tools”. Disana tersedia
beberapa shape yang dapat kita kombinasikan untuk membuat objek, diantaranya
adalah:
Selanjutnya adalah membuat garis putus putus yang digunakan dalam PFD. Caranya
yaitu dengan klik shape yang akan kita ubah menjadi garis putus putus. Lalu pilih
“Line” pada Shape Style pada Toolbar. Disana terdapat beberapa pilihan, diantaranya
adalah:
MODUL 1
PROGRAM VISIO (MENGGAMBAR FLOWSHEET) PRA
RANCANGAN PABRIK
1.2 Tujuan
Menggambarkan flowsheet proses industri kimia lengkap sesuai dengan
perbandingan skala sebenarnya dengan menggunakan bantuan perangkat
microsoft visio.
1.3 Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap menggambarkan flowsheet
rancangan proses industri kimia dengan perbandingan skala sebenarnya.
Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program yang
sering, diagram alir (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh
Microsoft Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat
diagram-diagramnya.
Susunan lengkap dari menu utama visio dapat dilihat pada gambar 1.2
berikut.
1. Unit proses
2. Lokasi tangki-tangki
3. Lapangan penyimpan di luar ruang
4. Lokasi bongkar muat
5. Peralatan perpindahan panas fluida dan unit pembakaran lainnya
6. Flare (cerobong pembakaran)
7. Rumah untuk sumber listrik dan boiler
8. Ruangan instrumen dan listrik
9. Unit utilitas (seperti gas metering station, nitrogen plant, cooling tower)
10. Ruang kontrol
11. Gudang
12. Fasilitas pemadam kebakaran, seperti bangunan fire pump houses, reservoir,
sprinkler
13. Fasilitas pendukung lainnya, seperti area pengolahan limbah, area perawatan,
bangunan administrasi, dan laboratorium.
Di dalam desain tata letak pabrik perlu diperhatikan bahwa penempatan alat harus
meminimalkan:
Simbol symbol alat proses yang umu digunakan dalam PFD dapat dilihat pada
gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4, dan gambar 1.5 berikut.
Gambar 1.2 Simbol-Simbol Alat Proses
Gambar 1.3 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Gambar 1.4 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Gambar 1.5 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Konvensi singkatan yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat pada tabel 1.1,
tabel 1.2, dan tabel 1.3 berikut.
1.5.6 Block Flow Diagram (BFD) dan Proccess Flow Diagram (PFD)
• Menggambar PFD
PFD bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses. Agar mudah
untuk dipahami, maka flowsheet harus dirancang dengan menggunakan simbol yang
konsisten dan standard untuk peralatan, perpipaan, dan kondisi operasi. Walaupun
sampai saat ini belum ada ketentuan simbol standard yang dapat digunakan, maka
simbol-simbol yang sering dipakai dan dianggap familiar di dalam lingkup teknologi
proses dapat digunakan sebagai referensi. Simbol-simbol peralatan merupakan proses
kompromi antara skematik representatif dari alat, sederhana, serta mudah untuk
digambar.
Kesepakatan tentang diskripsi simbol untuk mengidentifikasi peralatan proses
yang umum diperlihatkan pada Gambar 1.2, sedangkan pada Tabel 1.1
memperlihatkan symbol identitas dan deskripsi alat sering digunakan di dalam PFD.
Simbol untuk menyatakan kondisi proses diberikan pada Tabel 1.2. Gambar 1.3
memperlihatkan contoh penggunaan simbol-simbol di dalam PFD.
BAB II DESKRIPSI KERJA
Setelah memilih menu PFD, maka buka lembar kerja dengan unit metrics seperti pada
gambar 2.4 berikut.
Pada lembar kerja yang telah dibuka, akan muncul tampilan polos. Jika kita ingin
menambahkan kotak kotak kecil guna mempermudah pengerjaan seperti kertas
milimeter, maka pilih “view – show – grid” seperti pada gambar 2.5 dan 2.6 berikut.
Gambar 2.5 Memunculkan grid
Selanjutnya, kita atur ukura kertas dan orientasi pengerjaan melalui ‘Design – Page
Setup” seperti pada gambar 2.7 berikut
Gambar 2.7 Mengatur orientasi dan ukuran lembar lembar kerja
Setelah kita mengatur orientasi dan ukuran lembar kerja, maka hal selanjutnya yang
kita lakukan adalah mengatur skala yang akan digunakan dalam PFD yang akan kita
buat.Caranya adalah dengan meng klik kotak kecil yang ada di pojok bawah kanan
pada page setup. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.8.
Setelah selesai mengatur skala yang digunakan dalam pembuatan PFD, maka klik
“OK”. Setalah kita klik “OK” maka lembar kerja siap digunakan untuk membuat
PFD seperti pada gambar 3.10. Disebelah kiri lembar kerja terdapat berbagai “Shape”
PFD yang siap digunakan dengan cara klik atau drag gambar yang akan digunakan ke
lembar kerja yang ada di sebelah kanan.
Gambar 2.10 Lembar kerja yang siap digunakan untuk membuat PFD
Jika shape yang akan digunakan tidak dijumpai dalam menu “Shape” yang ada
disebelah kiri lembar kerja, maka kita dapat membuatnya secara manual. Caranya
adalah klik ikon yang ada di sebelah “Point Tool” pada tab ‘Tools”. Disana tersedia
beberapa shape yang dapat kita kombinasikan untuk membuat objek, diantaranya
adalah:
Selanjutnya adalah membuat garis putus putus yang digunakan dalam PFD. Caranya
yaitu dengan klik shape yang akan kita ubah menjadi garis putus putus. Lalu pilih
“Line” pada Shape Style pada Toolbar. Disana terdapat beberapa pilihan, diantaranya
adalah: