Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN AWAL

PRAKTIKUM KOMPUTASI

MODUL 1
PROGRAM VISIO (MENGGAMBAR FLOWSHEET) PRA RANCANGAN
PABRIK

NAMA : MUHAMMAD ADHIL SYACH


NPM : 1710017411010
ASISTEN : Ikhsanul Amri
INSTRUKTUR : Ir. Elmi Sundari, M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2020
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menggambar flow sheet proses industri kimia merupakan modul praktikum
untuk menggambarkan proses rancangan pabrik sesuai dengan nilai dimensi peralatan
yang diperoleh. Modul praktikum ini berisikan tentang standardisasi gambar teknik,
jenis- jenis peralatan proses yang digunakan, dan cara menggambarkan peralatan
proses tersebut dengan menggunakan perbandingan. Menggambarkan proses industri
kimia ini menggunakan bantuan Microsoft Visio. Microsoft Visio merupakan salah
satu program yang digunakan khusus dalam membantu membuat perancangan
diagram atau gambar. Visio menyediakan banyak fasilitas yang membantu dalam
pembuatan diagram untuk menggambarkan informasi dan sistem dari penjelasan
dalam bentuk teks menjadi suatu diagram dalam bentuk gambar disertai penjelasan
singkat. Visio dapat menghasilkan suatu diagram mulai dari yang sederhana hingga
diagram yang kompleks.

1.2 Tujuan
Menggambarkan flow sheet proses industri kimia lengkap sesuai dengan
perbandingan skala sebenarnya dengan menggunakan batuan perangkat Microsoft
Visio.

1.3 Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap menggambarkan flow sheet
rancangan proses industri kimia dengan perbandingan skala sebenarnya.

1.4 Mata Kuliah Terkait


− Proses Industri kimia
− Perancangan Alat Proses
− Pengendalian Proses.
1.5 Tinjauan Pustaka
1.5.1 Block Flow Diagram (BFD)
Tahapan awal untuk memberi informasi suatu proses yang kompleks (pabrik)
adalah dengan memberikan gambar blok (kotak persegi) atau yang disebut dengan
BFD (Block Flow Diagram). Diagram blok ini mengandung penjelasan proses
individu atau sekelompok operasi, bersama dengan kuantitas dan hubungannya
dengan komponen lain dari aliran-aliran utama yang masuk atau keluar di antara blok
tersebut. Contoh blok diagram proses diperlihatkan pada Gambar 3.1 berupa proses
karbonisasi batu bara. Proses ini dimulai dengan umpan batu bara sebesar 100.000
lb/jam dan udara proses, yang melingkupi 6 unit proses utama (carbonizer, primary
fractionator, recoveri sulfur, recoveri fenol, recoveri minyak, dan distilasi pitch), dan
diindikasi oleh 10 produk yang berbeda (gas bakar, sulfur, fenol, cairan limbah,
aromatik ringan, minyak menengah, tar acid, minyak berat, pitch, dan char). Uap air
(steam) sebagai utilitas juga dimasukkan di dalam blok diagram ini.

Gambar 1.1 Blok Flow Diagram Karbonisasi Batu Bara (unit lb/jam)
Sumber : modul penuntun praktikum komputasi
1.5.2 Process Flow Diagram (PFD)
Berbeda dengan blok diagram proses, pada PFD (Process Flow Diagram)
dimasukkan neraca massa dan energi di antara peralatan utama pabrik. Pada diagram
ini dimasukkan semua tangki termasuk reaktor, HE, pompa, dan lain-lain. Juga
dilengkapi dengan data numerik termasuk kuantitas aliran, komposisi, tekanan, suhu,
dan lain-lain. Dilengkapi juga dengan instrumen-instrumen utama yang penting di
dalam pengendalian proses untuk memahami secara lengkap dari flowsheet process
yang dimaksud. Bentuk PFD tidak ada yang standard. Walaupun demikian contoh
PFD yang komersial mengandung data-data berikut ini.

1) Semua peralatan utama di dalam proses terdapat di dalam diagram yang


dilengkapi dengan penjelasan dari peralatan dimaksud. Setiap peralatan ditandai
dengan kode nama dan jumlahnya.
2) Semua aliran proses diidentifikasi dengan angka yang dilengkapi dengan kondisi
proses dan komposisi kimia setiap aliran. Data ini ditampilkan baik di dalam
PFD atau dalam bentuk tabel ringkasan aliran.
3) Ditampilkan semua aliran utilitas ke peralatan utama proses.
4) Dasar-dasar control loop yang menggambarkan strategi pengendalian proses
selama kondisi normal ditampilkan di dalam diagram.
5) Menggambar PFD

PFD bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses. Agar mudah


untuk dipahami, maka flowsheet harus dirancang dengan menggunakan simbol yang
konsisten dan standard untuk peralatan, perpipaan, dan kondisi operasi. Walaupun
sampai saat ini belum ada ketentuan simbol standard yang dapat digunakan, maka
simbol-simbol yang sering dipakai dan dianggap familiar di dalam lingkup teknologi
proses dapat digunakan sebagai referensi. Simbol-simbol peralatan merupakan proses
kompromi antara skematik representatif dari alat, sederhana, serta mudah untuk
digambar.
Kesepakatan tentang diskripsi simbol untuk mengidentifikasi peralatan proses
yang umum diperlihatkan pada Gambar 3.2, sedangkan pada Tabel 3.1
memperlihatkan symbol identitas dan deskripsi alat sering digunakan di dalam PFD.
Simbol untuk menyatakan kondisi proses diberikan pada Tabel 3.2. Gambar 3.3
memperlihatkan contoh penggunaan simbol-simbol di dalam PFD.

1.5.3 Tata Letak Peralatan


Persiapan awal penyusunan tata letak peralatan didesain tanpa
mempertimbangkan dimana lokasi pabrik akan didirikan. Sebagai awal pembuatan
tata letak adalah berdasarkan prinsip aliran material dari flowsheet process. Tujuan
penyusunan peralatan adalah untuk meminimalkan perpindahan material berdasarkan
prinsip ekonomi dan keselamatan. Tata letak pabrik umumnya dibatasi oleh jarak
minimum yang aman di antara peralatan pabrik. Contoh fasilitas pabrik yang harus
dipisahkan satu sama lainya adalah:

1) Unit proses
2) Lokasi tangki-tangki
3) Lapangan penyimpan di luar ruang
4) Lokasi bongkar muat
5) Peralatan perpindahan panas fluida dan unit pembakaran lainnya
6) Flare (cerobong pembakaran)
7) Rumah untuk sumber listrik dan boiler
8) Ruangan instrumen dan listrik
9) Unit utilitas (seperti gas metering station, nitrogen plant, cooling tower)
10) Ruang kontrol
11) Gudang
12) Fasilitas pemadam kebakaran, seperti bangunan fire pump houses, reservoir,
sprinkler
13) Fasilitas pendukung lainnya, seperti area pengolahan limbah, area perawatan,
bangunan administrasi, dan laboratorium.
Di dalam desain tata letak pabrik perlu diperhatikan bahwa penempatan alat
harus meminimalkan:
1) Kecelakaan manusia dan kerusakan properti disebabkan oleh kebakaran atau
peledakan
2) Biaya perawatan
3) Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik
4) Biaya operasi
5) Biaya konstruksi
6) Biaya ekspansi dan perencanaan pengembangan
Simbol symbol alat proses yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat
pada gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4, dan gambar 1.5 berikut.

Gambar 1.2 Simbol-Simbol Alat Proses


Sumber : modul penuntun praktikum komputasi
Gambar 1.3 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Sumber : modul penuntun praktikum komputasi
Gambar 1.4 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Sumber : modul penuntun praktikum komputasi
Gambar 1.5 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Sumber : modul penuntun praktikum komputasi
Konvensi singkatan yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat pada
tabel 1.1, tabel 1.2, dan tabel 1.3 berikut.

Tabel 1.1 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum

Sumber : modul penuntun praktikum komputasi


Tabel 1.2 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum (lanjutan)

Sumber : modul penuntun praktikum komputasi

Tabel 1.3 Simbol Untuk Menampilkan Kondisi Proses Pabrik

Sumber : modul penuntun praktikum komputasi


BAB II DESKRIPSI KERJA

2.1 Memulai lembar kerja Microsoft Visio


Setelah mengklik ikon Microsoft Visio pada deskop, maka akan muncul
tampilan utama seperti gambar 2.1. Pilih Categories – Engineering – Proccess Flow
Diagram seperti pada gambar 2.2, dan gambar 2.3, berikut.

Gambar 2.1 Tampilan utama Microsoft Visio

Gambar 2.2 Tampilan menu categories


Gambar 2.3 Tampilan menu Engineering

Setelah memilih menu PFD, maka buka lembar kerja dengan unit metrics seperti pada
gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Membuka lembar kerja

Pada lembar kerja yang telah dibuka, akan muncul tampilan polos. Jika kita ingin
menambahkan kotak kotak kecil guna mempermudah pengerjaan seperti kertas
milimeter, maka pilih “view – show – grid” seperti pada gambar 2.5 dan 2.6 berikut.
Gambar 2.5 Memunculkan grid

Gambar 2.6 Lembar kerja dengan grid aktif


Selanjutnya, kita atur ukura kertas dan orientasi pengerjaan melalui ‘Design – Page
Setup” seperti pada gambar 2.7 berikut

Gambar 2.7 Mengatur orientasi dan ukuran lembar lembar kerja

Setelah kita mengatur orientasi dan ukuran lembar kerja, maka hal selanjutnya yang
kita lakukan adalah mengatur skala yang akan digunakan dalam PFD yang akan kita
buat.Caranya adalah dengan meng klik kotak kecil yang ada di pojok bawah kanan
pada page setup. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.8
Gambar 2.8 Tampilan Page Setup

Pilih Drawing Scale untuk mengatur skala yang akan kita gunakan. Misalnya kita
menggunakan skala 1:100. Itu artinya dalam 1 cm ukuran gambar yang kita buat
pada lembar kerja Microsoft Visio akanmewakili 1 m ukuran sebenarnya. Dapat
dilihat seperti pada gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9 Mengatur Skala


Setelah selesai mengatur skala yang digunakan dalam pembuatan PFD, maka klik
“OK”. Setalah kita klik “OK” maka lembar kerja siap digunakan untuk membuat
PFD seperti pada gambar 2.10. Disebelah kiri lembar kerja terdapat berbagai “Shape”
PFD yang siap digunakan dengan cara klik atau drag gambar yang akan digunakan ke
lembar kerja yang ada di sebelah kanan.

Gambar 2.10 Lembar kerja yang siap digunakan untuk membuat PFD

Jika shape yang akan digunakan tidak dijumpai dalam menu “Shape” yang ada
disebelah kiri lembar kerja, maka kita dapat membuatnya secara manual. Caranya
adalah klik ikon yang ada di sebelah “Point Tool” pada tab ‘Tools”. Disana tersedia
beberapa shape yang dapat kita kombinasikan untuk membuat objek, diantaranya
adalah:

• Rectangle = untuk membuat segiempat


• Eclipse = untuk membuat lingkaran
• Line = untuk membuat garis lurus
• Freeform = untuk menggambar bebas
• Arc = untuk membuat lengkungan
• Pencil = untuk membuat garis lurus/lingkaran

Dapat dilihat pada gambar 2.11 berikut

Gambar 2.11 Menggunakan Tools

Selanjutnya adalah membuat garis putus putus yang digunakan dalam PFD. Caranya
yaitu dengan klik shape yang akan kita ubah menjadi garis putus putus. Lalu pilih
“Line” pada Shape Style pada Toolbar. Disana terdapat beberapa pilihan, diantaranya
adalah:

• Weight = untuk mengatur tebal garis


• Dashes = untuk membuat garis putus putus
• Arrows = untuk membuat panah pada ujung objek
Seperti pada gambar 2.12 berikut:

Gambar 2.12 Membuat garis putus putus

Setelah mempelajari fungsi di atas, cobalah untuk membuat PFD seperti pada gambar
2.13 berikut

Gambar 2.13 Salah satu bagian PFD


LAPORAN AWAL
PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK KIMIA

MODUL 1
PROGRAM VISIO (MENGGAMBAR FLOWSHEET) PRA
RANCANGAN PABRIK

Nama : Novi Febriyanti


Npm : 1710017411015
Asisten : Ikhsanul Amri
Instruktur : Ir. Elmi Sundari, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2020
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
1.3. Kompetensi ................................................................................................... 1
1.4. Mata Kuliah Terkait ..................................................................................... 1
1.5 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 2
BAB II. DESKRIPSI KERJA ................................................................................. 2
2.1 Memulai lembar kerja Microsoft Visio ......................................................... 2
BAB I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menggambar flow sheet proses industri kimia merupakan modul
praktikum untuk menggambarkan proses rancangan pabrik sesuai dengan nilai
dimensi peralatan yang diperoleh. Modul praktikum ini berisikan tentang
standardisasi gambar teknik, jenis- jenis peralatan proses yang digunakan, dan
cara menggambarkan peralatan proses tersebut dengan menggunakan
perbandingan. Menggambarkan proses industri kimia ini menggunakan bantuan
Microsoft Visio. Microsoft Visio merupakan salah satu program yang digunakan
khusus dalam membantu membuat perancangan diagram atau gambar. Visio
menyediakan banyak fasilitas yang membantu dalam pembuatan diagram untuk
menggambarkan informasi dan sistem dari penjelasan dalam bentuk teks menjadi
suatu diagram dalam bentuk gambar disertai penjelasan singkat. Visio dapat
menghasilkan suatu diagram mulai dari yang sederhana hingga diagram yang
kompleks.

1.2 Tujuan
Menggambarkan flow sheet proses industri kimia lengkap sesuai dengan
perbandingan skala sebenarnya dengan menggunakan batuan perangkat Microsoft
Visio.

1.3. Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap menggambarkan flow sheet
rancangan proses industri kimia dengan perbandingan skala sebenarnya.

1.4. Mata Kuliah Terkait


Proses Industri kimia, Perancangan Alat Proses dan Pengendalian Proses

1
2

1.5 Tinjauan Pustaka


1.5.1 Block Flow Diagram (BFD)
Tahapan awal untuk memberi informasi suatu proses yang kompleks
(pabrik) adalah dengan memberikan gambar blok (kotak persegi) atau yang
disebut dengan BFD (Block Flow Diagram). Diagram blok ini mengandung
penjelasan proses individu atau sekelompok operasi, bersama dengan kuantitas
dan hubungannya dengan komponen lain dari aliran-aliran utama yang masuk atau
keluar di antara blok tersebut. Contoh blok diagram proses diperlihatkan pada
Gambar 1.1 berupa proses karbonisasi batu bara. Proses ini dimulai dengan
umpan batu bara sebesar 100.000 lb/jam dan udara proses, yang melingkupi 6 unit
proses utama (carbonizer, primary fractionator, recoveri sulfur, recoveri fenol,
recoveri minyak, dan distilasi pitch), dan diindikasi oleh 10 produk yang berbeda
(gas bakar, sulfur, fenol, cairan limbah, aromatik ringan, minyak menengah, tar
acid, minyak berat, pitch, dan char). Uap air (steam) sebagai utilitas juga
dimasukkan di dalam blok diagram ini.

Gambar 1.1 Blok Flow Diagram Karbonisasi Batu Bara (unit lb/jam)

1.5.2 Process Flow Diagram (PFD)


Berbeda dengan blok diagram proses, pada PFD (Process Flow Diagram)
dimasukkan neraca massa dan energi di antara peralatan utama pabrik. Pada
3

diagram ini dimasukkan semua tangki termasuk reaktor, HE, pompa, dan lain-lain.
Juga dilengkapi dengan data numerik termasuk kuantitas aliran, komposisi,
tekanan, suhu, dan lain-lain. Dilengkapi juga dengan instrumen-instrumen utama
yang penting di dalam pengendalian proses untuk memahami secara lengkap dari
flowsheet process yang dimaksud. Bentuk PFD tidak ada yang standard.
Walaupun demikian contoh PFD yang komersial mengandung data-data berikut
ini.

1) Semua peralatan utama di dalam proses terdapat di dalam diagram yang


dilengkapi dengan penjelasan dari peralatan dimaksud. Setiap peralatan
ditandai dengan kode nama dan jumlahnya.
2) Semua aliran proses diidentifikasi dengan angka yang dilengkapi dengan
kondisi proses dan komposisi kimia setiap aliran. Data ini ditampilkan baik di
dalam PFD atau dalam bentuk tabel ringkasan aliran.
3) Ditampilkan semua aliran utilitas ke peralatan utama proses.
4) Dasar-dasar control loop yang menggambarkan strategi pengendalian proses
selama kondisi normal ditampilkan di dalam diagram.

1.5.3 Menggambar PFD


PFD bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses. Agar
mudah untuk dipahami, maka flowsheet harus dirancang dengan menggunakan
simbol yang konsisten dan standard untuk peralatan, perpipaan, dan kondisi
operasi. Walaupun sampai saat ini belum ada ketentuan simbol standard yang
dapat digunakan, maka simbol-simbol yang sering dipakai dan dianggap familiar
di dalam lingkup teknologi proses dapat digunakan sebagai referensi. Simbol-
simbol peralatan merupakan proses kompromi antara skematik representatif dari
alat, sederhana, serta mudah untuk digambar.
Kesepakatan tentang diskripsi simbol untuk mengidentifikasi peralatan
proses yang umum diperlihatkan pada Gambar 1.2, sedangkan pada Tabel 1.1
memperlihatkan symbol identitas dan deskripsi alat sering digunakan di dalam
PFD. Simbol untuk menyatakan kondisi proses diberikan pada Tabel 1.2. Gambar
1.3 memperlihatkan contoh penggunaan simbol-simbol di dalam PFD.
4

1.5.3. Tata Letak Peralatan


Persiapan awal penyusunan tata letak peralatan didesain tanpa
mempertimbangkan dimana lokasi pabrik akan didirikan. Sebagai awal
pembuatan tata letak adalah berdasarkan prinsip aliran material dari flowsheet
process. Tujuan penyusunan peralatan adalah untuk meminimalkan perpindahan
material berdasarkan prinsip ekonomi dan keselamatan. Tata letak pabrik
umumnya dibatasi oleh jarak minimum yang aman di antara peralatan pabrik.
Contoh fasilitas pabrik yang harus dipisahkan satu sama lainya adalah:

1) Unit proses
2) Lokasi tangki-tangki
3) Lapangan penyimpan di luar ruang
4) Lokasi bongkar muat
5) Peralatan perpindahan panas fluida dan unit pembakaran lainnya
6) Flare (cerobong pembakaran)
7) Rumah untuk sumber listrik dan boiler
8) Ruangan instrumen dan listrik
9) Unit utilitas (seperti gas metering station, nitrogen plant, cooling tower)
10) Ruang kontrol
11) Gudang
12) Fasilitas pemadam kebakaran, seperti bangunan fire pump houses, reservoir,
sprinkler
13) Fasilitas pendukung lainnya, seperti area pengolahan limbah, area perawatan,
bangunan administrasi, dan laboratorium.

Di dalam desain tata letak pabrik perlu diperhatikan bahwa penempatan alat harus
meminimalkan:

1) Kecelakaan manusia dan kerusakan properti disebabkan oleh kebakaran atau


1) peledakan
2) Biaya perawatan
3) Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik
4) Biaya operasi
5

5) Biaya konstruksi
6) Biaya ekspansi dan perencanaan pengembangan

Simbol symbol alat proses yang umu digunakan dalam PFD dapat dilihat pada
gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4, dan gambar 1.5 berikut.

Gambar 1.2 Simbol-Simbol Alat Proses


6

Gambar 1.3 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)


7

Gambar 1.4 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)


8

Gambar 1.5 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)

Konvensi singkatan yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat pada tabel
1.1, tabel 1.2, dan tabel 1.3 berikut.

Tabel 1.1 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum


9

Tabel 1.2 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum (lanjutan)

Tabel 1.3 Simbol Untuk Menampilkan Kondisi Proses Pabrik


BAB II. DESKRIPSI KERJA

2.1 Memulai lembar kerja Microsoft Visio


Setelah mengklik ikon Microsoft Visio pada deskop, maka akan muncul
tampilan utama seperti gambar 2.1. Pilih Categories – Engineering – Proccess
Flow Diagram seperti pada gambar 2.3, dan gambar 2.3, berikut.

Gambar 2.1 Tampilan utama Microsoft Visio

Gambar 2.2 Tampilan menu categories

Gambar 2.3 Tampilan menu Engineering

10
11

Setelah memilih menu PFD, maka buka lembar kerja dengan unit metrics seperti
pada gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Membuka lembar kerja

Pada lembar kerja yang telah dibuka, akan muncul tampilan polos. Jika kita ingin
menambahkan kotak kotak kecil guna mempermudah pengerjaan seperti kertas
milimeter, maka pilih “view – show – grid” seperti pada gambar 2.5 dan 2.6
berikut.

Gambar 2.5 Memunculkan grid


12

Gambar 2.6 Lembar kerja dengan grid aktif

Selanjutnya, kita atur ukura kertas dan orientasi pengerjaan melalui ‘Design –
Page Setup” seperti pada gambar 2.7 berikut

Gambar 2.7 Mengatur orientasi dan ukuran lembar lembar kerja

Setelah kita mengatur orientasi dan ukuran lembar kerja, maka hal selanjutnya
yang kita lakukan adalah mengatur skala yang akan digunakan dalam PFD yang
13

akan kita buat.Caranya adalah dengan meng klik kotak kecil yang ada di pojok
bawah kanan pada page setup. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar
2.8

Gambar 2.8 Tampilan Page Setup

Pilih Drawing Scale untuk mengatur skala yang akan kita gunakan. Misalnya kita
menggunakan skala 1:100. Itu artinya dalam 1 cm ukuran gambar yang kita buat
pada lembar kerja Microsoft Visio akanmewakili 1 m ukuran sebenarnya.
Dapat dilihat seperti pada gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9 Mengatur Skala


14

Setelah selesai mengatur skala yang digunakan dalam pembuatan PFD, maka klik
“OK”. Setalah kita klik “OK” maka lembar kerja siap digunakan untuk membuat
PFD seperti pada gambar 2.10. Disebelah kiri lembar kerja terdapat berbagai
“Shape” PFD yang siap digunakan dengan cara klik atau drag gambar yang akan
digunakan ke lembar kerja yang ada di sebelah kanan.

Gambar 2.10 Lembar kerja yang siap digunakan untuk membuat PFD

Jika shape yang akan digunakan tidak dijumpai dalam menu “Shape” yang ada
disebelah kiri lembar kerja, maka kita dapat membuatnya secara manual. Caranya
adalah klik ikon yang ada di sebelah “Point Tool” pada tab ‘Tools”. Disana
tersedia beberapa shape yang dapat kita kombinasikan untuk membuat objek,
diantaranya adalah:

• Rectangle = untuk membuat segiempat


• Eclipse = untuk membuat lingkaran
• Line = untuk membuat garis lurus
• Freeform = untuk menggambar bebas
• Arc = untuk membuat lengkungan
• Pencil = untuk membuat garis lurus/lingkaran
15

Dapat dilihat pada gambar 2.11 berikut

Gambar 2.11 Menggunakan Tools

Selanjutnya adalah membuat garis putus putus yang digunakan dalam PFD.
Caranya yaitu dengan klik shape yang akan kita ubah menjadi garis putus putus.
Lalu pilih “Line” pada Shape Style pada Toolbar. Disana terdapat beberapa
pilihan, diantaranya adalah:

• Weight = untuk mengatur tebal garis


• Dashes = untuk membuat garis putus putus
• Arrows = untuk membuat panah pada ujung objek

Seperti pada gambar 2.12 berikut:


16

Gambar 2.12 Membuat garis putus putus

Setelah mempelajari fungsi di atas, cobalah untuk membuat PFD seperti pada
gambar 2.13

Gambar 2.13 Salah satu bagian PFD


17
LAPORAN AWAL

PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK KIMIA

MODUL 1

PROGRAM VISIO (MENGGAMBAR FLOWSHEET) PRA RANCANGAN


PABRIK

Nama : Luqy Fithria Roza

Npm : 1710017411025

Asisten : Ikhsanul Amri

Instruktur : Ir. Elmi Sundari, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS BUNG HATTA 2020


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN .................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan...................................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Kompetensi.............................................. Error! Bookmark not defined.
1.4 Mata Kuliah Terkait ................................ Error! Bookmark not defined.
1.5 Penelusuran Pustaka ................................ Error! Bookmark not defined.
1.5.1 Block Flow Diagram (BFD .............. Error! Bookmark not defined.
1.5.2 Process Flow Diagram (PFD) .......... Error! Bookmark not defined.
1.5.3 Menggambar PFD ............................ Error! Bookmark not defined.
1.5.4 Tata Letak Peralatan......................... Error! Bookmark not defined.
BAB 2. DESKRIPSI KERJA ................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDADULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam proses industri kimia, diperlukan penggambaran proses perancangan
pabrik sesuai dengan nilai dimensi peralatan yang diperoleh. Untuk
menggambarkan proses rancangan diagram dapat digunakan aplikasi yang disebut
Microsoft Visio. Modul pratikum ini berisikian tentang standarisasi gambar
teknk, jenis - jenis peralatan yang digynakan dan cara menggambarkan peralatan
proses tersebut menggunakan perbandingan.
Microsoft Visio adalah suatu program untuk menggambarkan ataupun secara
khusus dalam membantu membuat perancangan diagram atau gambar. Pada
microsoft visio terdapat berbagai jenis diagram untuk memvisualisasikan
informasi dan sistem dari penjelasan dalam bantuk teks menjadi suatu diagram
dalam bentuk gambar disertai dengan penjelasan singkat. Visio dapat
menghasilkan suatu diagram dalam bentuk diagram yang sederhana hingga
diagram yang kompleks.

1.2 Tujuan
Menggambarkan flowsheet proses industri kimia lengkap sesuai dengan
perbandingan skala sebenarnya dengan menggunakan bantuan
perangkatbmicrosoft visio.

1.3 Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap menggambarkan flowsheet
rancangan proses industri kimia dengan perbandingan skala sebenarnya.

1.4 Mata Kuliah Terkait


Mata kuliah terkait pada pratikum ini adalah proses industri kimia, dasar-
dasar biproses, perancangan alat proses, dan pengendalian proses.
1.5 Tinjauan Pustaka

Microsoft Visio adalah salah satu program aplikasi komputer yang


digunakan untuk membuat perancangan diagram. Visio menyediakan banyak fasilitas
yang membantu dalam pembuatan diagram untuk menggambarkan informasi dan
sistem dari penjelasan dalam bentuk teks menjadi suatu diagram dalam bentuk
gambar disertai penjelasan singkat. Visio dapat menghasilkan suatu diagram mulai
dari yang sederhana hingga diagram yang kompleks.

Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program yang
sering, diagram alir (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh
Microsoft Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat
diagram-diagramnya.

1.5.1 Microsoft Visio


Microsoft visio adalah sebuah program aplikasi komputer yang sering
digunakan untuk membuat diagram, diagram alir (flowsheet),brainstrom dan
skema jaringan yang dirilis oleh microsoft corporation. Aplikasi ini menggunakan
grafik vektor untuk membuat diagram - diagramnya.Visio aslinya bukanlah
buatan microsoft corporation, melainkan buatan visio corparation yang diakusisi
oleh microsoft pada tahun 2000. Versi yang telah digunakan nama microsoft visio
adalah visio 2002, visio 2003, visio 2007,visio 2010, dan visio 2013 ,yang
merupakan versi baru.
Versi -versi visio :
1. Visio S.O
2. Visio 2000
3. Microsoft visio 2002 atau visio xp
4. Microsoft visio 2003
5. Microsoft visio 2007
6. Microsoft visio 2010
7. Microsoft visio 2013
1.5.2 Lingkungan Kerja Visio
Lingkungan kerja visio terdiri dari menu utama dan toolbar, namun
perbedannya terletak pada tampilan lembar kerja yang terjadi atas 2 jendela utama
yaitu jendela pilihan to box di sebelahn kiri dan halaman pengerjaan di sebelah
kanan.
Pada tampilan awal visio, bagian atas diisi jenis-jenis kategori dan
dibawahnya diisi dengan jenis template dari tiap kategori yang dapat dilihat pada
gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Tampilan awal microsoft visio


1.5.3 Menu Utama
Microsoft visio menyediakan menu utama diantaranya :

1. File: digunakan untuk mengatur yang berhubungan dengan file, seperti


membuat file baru, membuka file, menutup file, mengatur file, dan lain-lain.
2. Edit: digunakan untuk proses pengeditan seperti copy, paste, delete, dan lain-
lain.
3. View: digunakan untuk mengatur tampilan lingkungan kerja Visio.
4. Insert: digunakan untuk menyisipkan objek, gambar, simbol, komentar, dan
lain-lain.
5. Format: digunakan untuk mengatur halaman pengerjaan.
6. Tools: digunakan ini berhubungan dengan fasilitas tambahan yang disediakan
Visio seperti Export to Database, Macro, Ruler& Grid, Report dan
sebagainya.
7. Shape: digunakan untuk mengatur objek shape pada halaman pengerjaan.
8. Window: digunakan untuk mengatur jendela kerja Visio.
9. Help: digunakan untuk bantuan penggunaan Visio.

Susunan lengkap dari menu utama visio dapat dilihat pada gambar 1.2
berikut.

Gambar 1.2 Menu utama microsoft visio

Berikut adalah bentuk-bentuk diagram pada visio


1. Diagram Jaringan (Network Diagram)
Membuat susunan bentuk jaringan computer atau lainnya sesuai kebutuhan
hanya dengan menggabungkan beberapa bentuk kombinasi bentuk dari visio
yang sudah tersedia.
2. Flowchart Dasar ( Basic Flowchart)
Membuat dokumen prosedur, menganalisa proses, menunjukkan alur kerja
atau informasi, lagu dan efesiensi biaya dan banyak lagi.
3. Rencana Denah (Floor Plan)
Membuat denah rencana peletakan pintu, jendela, alat-alat listrik secara visual
untuk bangunan.
4. Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart)
Membentuk bagan kelempok kerja dalam organisasi dan hubungan
komunikasi antar departemen.
5. Diagram Basis Data (Data Base Model Diagram)
Membentuk model dari data base secara visual dengan penggambaran bentuk
skema sesuai aslinya
6. Diagram Situs Jaringan (Web Site Diagram)
Menggambar bentuk susunan halaman website secara hierarki dan alur
penggunaannya yang dapat dengan mudah di ubah sesuai dengan kebutuhan
web yang diinginkan.
7. Diagram Blok (Block Diagram)
Melakukan brainstorming, rencana, dan berkomunikasi.
8. Peta Petunjuk (Directional Maps)
Peta petunjuk yang dapat menunjukkan arah dengan disertai petunjuk alam
seperti pohon, bangunan, sungai, dan jalan raya sebagai petunjuknya,
9. Diagram Proses Mesin (Proccess Engineering Diagram)
Menunjukkan bagaimana proses dari suatu alat dalam pembuatan serta alat-
alat yang digunakan seperti mesin, pipa, dan penampungnya.
10. Diagram Software (Software Diagram)
Membantu mengembangkan tim desain perangkat lunak untuk mengatur
tampilan interface.
1.5.4 Template
Visio menyediakan beberapa template untuk membantu dalam
pembuatan diagram. Untuk menggunakan template dari vivo dapat dilakukan dengan
memilih :
File New Getting started
Maka akan muncul window baru seperti yang terlihat pada gambar 1.3 berikut

Gambar 1.3 Template visio


Pada bagian template categories berisi daftar macam-macam tipe drawing
yang telah dikelompokkan berdasarkan fungsi dan keperluannya.Masing-masing tipe
drawing ini memiliki anggota (Layout drawig yang lebih spesifik) dapat dilihat dalam
visio disediakan dalam 2 versi pengukuran yaitu US metric dan US unit
Visio memiliki 8 macam tipe drawing, yaitu :

1. Business: menggambarkan proses bisnis perusahaan. Template yang


disediakan adalah Brainstorming Diagram, Organization Chart, Pivot
Diagram, Audit Diagram, Basic Flowchart, Cause and effect Diagram, Charts
and Graphs, Cross Functional Flowchart, Data Flow Diagram, EPC Diagram,
Fault Tree Analysis Diagram, ITIL Diagram, Marketing Charts and Diagrams,
Organization Chart Wizard, Value Stream Map, TQM Diagram, dan Work
Flow Diagram.
2. Engineering: menggambarkan diagram yang berhubungan dengan bidang
teknik. Template yang disediakan adalah Basic Electrical, Circuits and Logic,
Industrial Control Systems, Systems, Fluid Power, Piping and Instrumentation
Diagram, Process Flow Diagram dan Part and Assembly Drawing.
3. Flowchart: menggambarkan diagram alir proses dan data. Template yang
disediakan antara lain Basic Flowchart, Cross Functional Flowchart, Data
Flow Diagram, IDEF0 Diagram, Work Flow Diagram dan SDL Diagram.
4. General: menggambarkan serangkaian proses diagram umum. Template yang
disediakan yaitu Basic Diagram, Basic Flowchart, Block Diagram, dan Block
Diagram with Perspective.
5. Maps and Floor Plans: menggambarkan denah bangunan dan peta. Template
yang disediakan antara lain Directional Map, Directional Map 3D, Electrical
and Telecom Plan, Floor Plan, Home Plan, HVAC Control Logic Diagram,
HVAC Plan, Office Layout, Plant Layout, Plumbing and Piping Diagram,
Reflected Ceiling Plan, Security and Access Plan, Site Plan, dan Space Plan.
6. Network: menggambarkan diagram yang berhubungan dengan jaringan.
Template yang disediakan antara lain Active Directory, Basic Network
Diagram, Detailed Network Diagram, LDAP Directory, Conceptual Web Site,
Web Site Map dan Rack Diagram.
7. Schedule: menggambarkan diagram yang berhubungan dengan penjadwalan
proyek. Template yang disediakan yaitu Calender, Gantt Chart, PERT Chart,
dan Timeline.
8. Software and Database: menggambarkan antarmuka tampilan dan diagram
dalam pembuatan perangkat lunak dan Database. Template yang disediakan
antara lain COM and OLE, Conceptual Website, Data Flow Model Diagram,
EnterpriseApplication, Jackson, Program Structure, ROOM, UML Model
Diagram, Database Model Diagram, Express-G, Web Site Map, ORM
Diagram dan Windows XP User Interface.

1.5.5 Tata Letak Peralatan


Persiapan awal penyusunan tata letak peralatan didesain tanpa
mempertimbangkan dimana lokasi pabrik akan didirikan. Sebagai awal pembuatan
tata letak adalah berdasarkan prinsip aliran material dari flowsheet process. Tujuan
penyusunan peralatan adalah untuk meminimalkan perpindahan material berdasarkan
prinsip ekonomi dan keselamatan. Tata letak pabrik umumnya dibatasi oleh jarak
minimum yang aman di antara peralatan pabrik. Contoh fasilitas pabrik yang harus
dipisahkan satu sama lainya adalah:

1. Unit proses
2. Lokasi tangki-tangki
3. Lapangan penyimpan di luar ruang
4. Lokasi bongkar muat
5. Peralatan perpindahan panas fluida dan unit pembakaran lainnya
6. Flare (cerobong pembakaran)
7. Rumah untuk sumber listrik dan boiler
8. Ruangan instrumen dan listrik
9. Unit utilitas (seperti gas metering station, nitrogen plant, cooling tower)
10. Ruang kontrol
11. Gudang
12. Fasilitas pemadam kebakaran, seperti bangunan fire pump houses, reservoir,
sprinkler
13. Fasilitas pendukung lainnya, seperti area pengolahan limbah, area perawatan,
bangunan administrasi, dan laboratorium.

Di dalam desain tata letak pabrik perlu diperhatikan bahwa penempatan alat harus
meminimalkan:

1. Kecelakaan manusia dan kerusakan properti disebabkan oleh kebakaran atau


2. peledakan
3. Biaya perawatan
4. Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik
5. Biaya operasi
6. Biaya konstruksi
7. Biaya ekspansi dan perencanaan pengembangan

Simbol symbol alat proses yang umu digunakan dalam PFD dapat dilihat pada
gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4, dan gambar 1.5 berikut.
Gambar 1.2 Simbol-Simbol Alat Proses
Gambar 1.3 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Gambar 1.4 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Gambar 1.5 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)

Konvensi singkatan yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat pada tabel 1.1,
tabel 1.2, dan tabel 1.3 berikut.

Tabel 1.1 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum


Tabel 1.2 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum (lanjutan)
Tabel 1.3 Simbol Untuk Menampilkan Kondisi Proses Pabrik

1.5.6 Block Flow Diagram (BFD) dan Proccess Flow Diagram (PFD)

• Block Flow Diagram (BFD)


Tahapan awal untuk memberi informasi suatu proses yang kompleks (pabrik)
adalah dengan memberikan gambar blok (kotak persegi) atau yang disebut dengan
BFD (Block Flow Diagram). Diagram blok ini mengandung penjelasan proses
individu atau sekelompok operasi, bersama dengan kuantitas dan hubungannya
dengan komponen lain dari aliran-aliran utama yang masuk atau keluar di antara blok
tersebut. Contoh blok diagram proses diperlihatkan pada Gambar 3.1 berupa proses
karbonisasi batu bara. Proses ini dimulai dengan umpan batu bara sebesar 100.000
lb/jam dan udara proses, yang melingkupi 6 unit proses utama (carbonizer, primary
fractionator, recoveri sulfur, recoveri fenol, recoveri minyak, dan distilasi pitch), dan
diindikasi oleh 10 produk yang berbeda (gas bakar, sulfur, fenol, cairan limbah,
aromatik ringan, minyak menengah, tar acid, minyak berat, pitch, dan char). Uap air
(steam) sebagai utilitas juga dimasukkan di dalam blok diagram ini.
Gambar 1.1 Blok Flow Diagram Karbonisasi Batu Bara (unit lb/jam)

• Process Flow Diagram (PFD)


Berbeda dengan blok diagram proses, pada PFD (Process Flow Diagram)
dimasukkan neraca massa dan energi di antara peralatan utama pabrik. Pada diagram
ini dimasukkan semua tangki termasuk reaktor, HE, pompa, dan lain-lain. Juga
dilengkapi dengan data numerik termasuk kuantitas aliran, komposisi, tekanan, suhu,
dan lain-lain. Dilengkapi juga dengan instrumen-instrumen utama yang penting di
dalam pengendalian proses untuk memahami secara lengkap dari flowsheet process
yang dimaksud. Bentuk PFD tidak ada yang standard. Walaupun demikian contoh
PFD yang komersial mengandung data-data berikut ini.

1. Semua peralatan utama di dalam proses terdapat di dalam diagram yang


dilengkapi dengan penjelasan dari peralatan dimaksud. Setiap peralatan
ditandai dengan kode nama dan jumlahnya.
2. Semua aliran proses diidentifikasi dengan angka yang dilengkapi dengan
kondisi proses dan komposisi kimia setiap aliran. Data ini ditampilkan baik di
dalam PFD atau dalam bentuk tabel ringkasan aliran.
3. Ditampilkan semua aliran utilitas ke peralatan utama proses.
4. Dasar-dasar control loop yang menggambarkan strategi pengendalian proses
selama kondisi normal ditampilkan di dalam diagram.

• Menggambar PFD
PFD bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses. Agar mudah
untuk dipahami, maka flowsheet harus dirancang dengan menggunakan simbol yang
konsisten dan standard untuk peralatan, perpipaan, dan kondisi operasi. Walaupun
sampai saat ini belum ada ketentuan simbol standard yang dapat digunakan, maka
simbol-simbol yang sering dipakai dan dianggap familiar di dalam lingkup teknologi
proses dapat digunakan sebagai referensi. Simbol-simbol peralatan merupakan proses
kompromi antara skematik representatif dari alat, sederhana, serta mudah untuk
digambar.
Kesepakatan tentang diskripsi simbol untuk mengidentifikasi peralatan proses
yang umum diperlihatkan pada Gambar 1.2, sedangkan pada Tabel 1.1
memperlihatkan symbol identitas dan deskripsi alat sering digunakan di dalam PFD.
Simbol untuk menyatakan kondisi proses diberikan pada Tabel 1.2. Gambar 1.3
memperlihatkan contoh penggunaan simbol-simbol di dalam PFD.
BAB II DESKRIPSI KERJA

Memulai lembar kerja Microsoft Visio


Setelah mengklik ikon Microsoft Visio pada deskop, maka akan muncul
tampilan utama seperti gambar 2.1. Pilih Categories – Engineering – Proccess Flow
Diagram seperti pada gambar 2.2, dan gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.1 Tampilan utama Microsoft Visio

Gambar 2.2 Tampilan menu categories


Gambar 2.3 Tampilan menu Engineering

Setelah memilih menu PFD, maka buka lembar kerja dengan unit metrics seperti pada
gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Membuka lembar kerja

Pada lembar kerja yang telah dibuka, akan muncul tampilan polos. Jika kita ingin
menambahkan kotak kotak kecil guna mempermudah pengerjaan seperti kertas
milimeter, maka pilih “view – show – grid” seperti pada gambar 2.5 dan 2.6 berikut.
Gambar 2.5 Memunculkan grid

Gambar 3.6 Lembar kerja dengan grid aktif

Selanjutnya, kita atur ukura kertas dan orientasi pengerjaan melalui ‘Design – Page
Setup” seperti pada gambar 2.7 berikut
Gambar 2.7 Mengatur orientasi dan ukuran lembar lembar kerja

Setelah kita mengatur orientasi dan ukuran lembar kerja, maka hal selanjutnya yang
kita lakukan adalah mengatur skala yang akan digunakan dalam PFD yang akan kita
buat.Caranya adalah dengan meng klik kotak kecil yang ada di pojok bawah kanan
pada page setup. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Tampilan Page Setup


Pilih Drawing Scale untuk mengatur skala yang akan kita gunakan. Misalnya kita
menggunakan skala 1:100. Itu artinya dalam 1 cm ukuran gambar yang kita buat
pada lembar kerja Microsoft Visio akanmewakili 1 m ukuran sebenarnya. Dapat
dilihat seperti pada gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9 Mengatur Skala

Setelah selesai mengatur skala yang digunakan dalam pembuatan PFD, maka klik
“OK”. Setalah kita klik “OK” maka lembar kerja siap digunakan untuk membuat
PFD seperti pada gambar 3.10. Disebelah kiri lembar kerja terdapat berbagai “Shape”
PFD yang siap digunakan dengan cara klik atau drag gambar yang akan digunakan ke
lembar kerja yang ada di sebelah kanan.
Gambar 2.10 Lembar kerja yang siap digunakan untuk membuat PFD

Jika shape yang akan digunakan tidak dijumpai dalam menu “Shape” yang ada
disebelah kiri lembar kerja, maka kita dapat membuatnya secara manual. Caranya
adalah klik ikon yang ada di sebelah “Point Tool” pada tab ‘Tools”. Disana tersedia
beberapa shape yang dapat kita kombinasikan untuk membuat objek, diantaranya
adalah:

• Rectangle = untuk membuat segiempat


• Eclipse = untuk membuat lingkaran
• Line = untuk membuat garis lurus
• Freeform = untuk menggambar bebas
• Arc = untuk membuat lengkungan
• Pencil = untuk membuat garis lurus/lingkaran

Dapat dilihat pada gambar 2.11 berikut


Gambar 2.11 Menggunakan Tools

Selanjutnya adalah membuat garis putus putus yang digunakan dalam PFD. Caranya
yaitu dengan klik shape yang akan kita ubah menjadi garis putus putus. Lalu pilih
“Line” pada Shape Style pada Toolbar. Disana terdapat beberapa pilihan, diantaranya
adalah:

• Weight = untuk mengatur tebal garis


• Dashes = untuk membuat garis putus putus
• Arrows = untuk membuat panah pada ujung objek
Seperti pada gambar 2.12 berikut:

Gambar 2.12 Membuat garis putus putus


Setelah mempelajari fungsi di atas, cobalah untuk membuat PFD seperti pada gambar
2.13.

Gambar 2.13 Salah satu bagian PFD


LAPORAN AWAL
PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK KIMIA

MODUL 1
PROGRAM VISIO (MENGGAMBAR FLOWSHEET) PRA
RANCANGAN PABRIK

Nama : Muhammad Warsa Rifki


Npm : 1910017411029
Asisten : Ikhsanul Amri
Instruktur : Ir. Elmi Sundari, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2020
BAB I PENDADULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-sehari, banyak orang yang membutuhkan sebuah
aplikasi untuk membuat jadwal (schedule), diagram alir untuk menyusun
kedudukan beberapa orang dalam organisasi ataupun kebutuhan gambar peta
(denah). Untuk membuat itu semua, maka digunakan suatu program dari
Microsoft Corporation, yaitu Microsoft Visio.Aplikasi ini menggunakan grafik
vektor untuk membuat diagram-diagramnya. Visio Standard dan Professional
menawarkan antarmuka pengguna yang sama, tapi seri Professional menawarkan
lebih banyak pilihan template untuk pembuatan diagram yang lebih lanjut dan
juga penataan letak (layout). Selain itu, edisi Professional juga memudahkan
pengguna untuk mengoneksikan diagram-diagram buatan mereka terhadap
beberapa sumber data dan juga menampilkan informasi secara visual dengan
menggunakan grafik.

1.2 Tujuan
Menggambarkan flowsheet proses industri kimia lengkap sesuai dengan
perbandingan skala sebenarnya dengan menggunakan bantuan perangkat
microsoft visio.

1.3 Kompetensi
Mahasiswa memiliki pemahaman terhadap menggambarkan flowsheet
rancangan proses industri kimia dengan perbandingan skala sebenarnya.

1.4 Mata Kuliah Terkait


Mata kuliah terkait pada pratikum ini adalah proses industri kimia, dasar-
dasar biproses, perancangan alat proses, dan pengendalian proses.
1.5 Tinjauan Pustaka
Microsoft Visio adalah aplikasi perangkat lunak diagram yang dapat
digunakan untuk membuat dan merancang diagram, grafik dan grafik-grafik lain.
Perangkat lunak ini dibuat dan dirilis pertama kali oleh Shareware Corporation dan
telah dibeli oleh Microsoft pada tahun 2000.

Microsoft Visio adalah salah satu program aplikasi komputer yang


digunakan untuk membuat perancangan diagram. Visio menyediakan banyak fasilitas
yang membantu dalam pembuatan diagram untuk menggambarkan informasi dan
sistem dari penjelasan dalam bentuk teks menjadi suatu diagram dalam bentuk
gambar disertai penjelasan singkat. Visio dapat menghasilkan suatu diagram mulai
dari yang sederhana hingga diagram yang kompleks.

Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program yang
sering, diagram alir (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh
Microsoft Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat
diagram-diagramnya.

1.5.1 Microsoft Visio


Microsoft visio adalah sebuah program aplikasi komputer yang sering
digunakan untuk membuat diagram, diagram alir (flowsheet),brainstrom dan
skema jaringan yang dirilis oleh microsoft corporation. Aplikasi ini menggunakan
grafik vektor untuk membuat diagram - diagramnya.Visio aslinya bukanlah
buatan microsoft corporation, melainkan buatan visio corparation yang diakusisi
oleh microsoft pada tahun 2000. Versi yang telah digunakan nama microsoft visio
adalah visio 2002, visio 2003, visio 2007,visio 2010, dan visio 2013 ,yang
merupakan versi baru.
Versi -versi visio :
1. Visio S.O
2. Visio 2000
3. Microsoft visio 2002 atau visio xp
4. Microsoft visio 2003
5. Microsoft visio 2007
6. Microsoft visio 2010
7. Microsoft visio 2013

1.5.2 Lingkungan Kerja Visio


Lingkungan kerja visio terdiri dari menu utama dan toolbar, namun
perbedannya terletak pada tampilan lembar kerja yang terjadi atas 2 jendela utama
yaitu jendela pilihan to box di sebelahn kiri dan halaman pengerjaan di sebelah
kanan.
Pada tampilan awal visio, bagian atas diisi jenis-jenis kategori dan
dibawahnya diisi dengan jenis template dari tiap kategori yang dapat dilihat pada
gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Tampilan awal microsoft visio


1.5.3 Menu Utama
Microsoft visio menyediakan menu utama diantaranya :

1. File: digunakan untuk mengatur yang berhubungan dengan file, seperti


membuat file baru, membuka file, menutup file, mengatur file, dan lain-lain.
2. Edit: digunakan untuk proses pengeditan seperti copy, paste, delete, dan lain-
lain.
3. View: digunakan untuk mengatur tampilan lingkungan kerja Visio.
4. Insert: digunakan untuk menyisipkan objek, gambar, simbol, komentar, dan
lain-lain.
5. Format: digunakan untuk mengatur halaman pengerjaan.
6. Tools: digunakan ini berhubungan dengan fasilitas tambahan yang disediakan
Visio seperti Export to Database, Macro, Ruler& Grid, Report dan
sebagainya.
7. Shape: digunakan untuk mengatur objek shape pada halaman pengerjaan.
8. Window: digunakan untuk mengatur jendela kerja Visio.
9. Help: digunakan untuk bantuan penggunaan Visio.

Susunan lengkap dari menu utama visio dapat dilihat pada gambar 1.2
berikut.

Gambar 1.2 Menu utama microsoft visio

Berikut adalah bentuk-bentuk diagram pada visio


1. Diagram Jaringan (Network Diagram)
Membuat susunan bentuk jaringan computer atau lainnya sesuai kebutuhan
hanya dengan menggabungkan beberapa bentuk kombinasi bentuk dari visio
yang sudah tersedia.
2. Flowchart Dasar ( Basic Flowchart)
Membuat dokumen prosedur, menganalisa proses, menunjukkan alur kerja
atau informasi, lagu dan efesiensi biaya dan banyak lagi.
3. Rencana Denah (Floor Plan)
Membuat denah rencana peletakan pintu, jendela, alat-alat listrik secara visual
untuk bangunan.
4. Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart)
Membentuk bagan kelempok kerja dalam organisasi dan hubungan
komunikasi antar departemen.
5. Diagram Basis Data (Data Base Model Diagram)
Membentuk model dari data base secara visual dengan penggambaran bentuk
skema sesuai aslinya
6. Diagram Situs Jaringan (Web Site Diagram)
Menggambar bentuk susunan halaman website secara hierarki dan alur
penggunaannya yang dapat dengan mudah di ubah sesuai dengan kebutuhan
web yang diinginkan.
7. Diagram Blok (Block Diagram)
Melakukan brainstorming, rencana, dan berkomunikasi.
8. Peta Petunjuk (Directional Maps)
Peta petunjuk yang dapat menunjukkan arah dengan disertai petunjuk alam
seperti pohon, bangunan, sungai, dan jalan raya sebagai petunjuknya,
9. Diagram Proses Mesin (Proccess Engineering Diagram)
Menunjukkan bagaimana proses dari suatu alat dalam pembuatan serta alat-
alat yang digunakan seperti mesin, pipa, dan penampungnya.
10. Diagram Software (Software Diagram)
Membantu mengembangkan tim desain perangkat lunak untuk mengatur
tampilan interface.
1.5.4 Template
Visio menyediakan beberapa template untuk membantu dalam
pembuatan diagram. Untuk menggunakan template dari vivo dapat dilakukan dengan
memilih :
File New Getting started
Maka akan muncul window baru seperti yang terlihat pada gambar 1.3 berikut
Gambar 1.3 Template visio
Pada bagian template categories berisi daftar macam-macam tipe drawing
yang telah dikelompokkan berdasarkan fungsi dan keperluannya.Masing-masing tipe
drawing ini memiliki anggota (Layout drawig yang lebih spesifik) dapat dilihat dalam
visio disediakan dalam 2 versi pengukuran yaitu US metric dan US unit
Visio memiliki 8 macam tipe drawing, yaitu :

1. Business: menggambarkan proses bisnis perusahaan. Template yang


disediakan adalah Brainstorming Diagram, Organization Chart, Pivot
Diagram, Audit Diagram, Basic Flowchart, Cause and effect Diagram, Charts
and Graphs, Cross Functional Flowchart, Data Flow Diagram, EPC Diagram,
Fault Tree Analysis Diagram, ITIL Diagram, Marketing Charts and Diagrams,
Organization Chart Wizard, Value Stream Map, TQM Diagram, dan Work
Flow Diagram.
2. Engineering: menggambarkan diagram yang berhubungan dengan bidang
teknik. Template yang disediakan adalah Basic Electrical, Circuits and Logic,
Industrial Control Systems, Systems, Fluid Power, Piping and Instrumentation
Diagram, Process Flow Diagram dan Part and Assembly Drawing.
3. Flowchart: menggambarkan diagram alir proses dan data. Template yang
disediakan antara lain Basic Flowchart, Cross Functional Flowchart, Data
Flow Diagram, IDEF0 Diagram, Work Flow Diagram dan SDL Diagram.
4. General: menggambarkan serangkaian proses diagram umum. Template yang
disediakan yaitu Basic Diagram, Basic Flowchart, Block Diagram, dan Block
Diagram with Perspective.
5. Maps and Floor Plans: menggambarkan denah bangunan dan peta. Template
yang disediakan antara lain Directional Map, Directional Map 3D, Electrical
and Telecom Plan, Floor Plan, Home Plan, HVAC Control Logic Diagram,
HVAC Plan, Office Layout, Plant Layout, Plumbing and Piping Diagram,
Reflected Ceiling Plan, Security and Access Plan, Site Plan, dan Space Plan.
6. Network: menggambarkan diagram yang berhubungan dengan jaringan.
Template yang disediakan antara lain Active Directory, Basic Network
Diagram, Detailed Network Diagram, LDAP Directory, Conceptual Web Site,
Web Site Map dan Rack Diagram.
7. Schedule: menggambarkan diagram yang berhubungan dengan penjadwalan
proyek. Template yang disediakan yaitu Calender, Gantt Chart, PERT Chart,
dan Timeline.
8. Software and Database: menggambarkan antarmuka tampilan dan diagram
dalam pembuatan perangkat lunak dan Database. Template yang disediakan
antara lain COM and OLE, Conceptual Website, Data Flow Model Diagram,
EnterpriseApplication, Jackson, Program Structure, ROOM, UML Model
Diagram, Database Model Diagram, Express-G, Web Site Map, ORM
Diagram dan Windows XP User Interface.

1.5.5 Tata Letak Peralatan


Persiapan awal penyusunan tata letak peralatan didesain tanpa
mempertimbangkan dimana lokasi pabrik akan didirikan. Sebagai awal pembuatan
tata letak adalah berdasarkan prinsip aliran material dari flowsheet process. Tujuan
penyusunan peralatan adalah untuk meminimalkan perpindahan material berdasarkan
prinsip ekonomi dan keselamatan. Tata letak pabrik umumnya dibatasi oleh jarak
minimum yang aman di antara peralatan pabrik. Contoh fasilitas pabrik yang harus
dipisahkan satu sama lainya adalah:

1. Unit proses
2. Lokasi tangki-tangki
3. Lapangan penyimpan di luar ruang
4. Lokasi bongkar muat
5. Peralatan perpindahan panas fluida dan unit pembakaran lainnya
6. Flare (cerobong pembakaran)
7. Rumah untuk sumber listrik dan boiler
8. Ruangan instrumen dan listrik
9. Unit utilitas (seperti gas metering station, nitrogen plant, cooling tower)
10. Ruang kontrol
11. Gudang
12. Fasilitas pemadam kebakaran, seperti bangunan fire pump houses, reservoir,
sprinkler
13. Fasilitas pendukung lainnya, seperti area pengolahan limbah, area perawatan,
bangunan administrasi, dan laboratorium.

Di dalam desain tata letak pabrik perlu diperhatikan bahwa penempatan alat harus
meminimalkan:

1. Kecelakaan manusia dan kerusakan properti disebabkan oleh kebakaran atau


2. peledakan
3. Biaya perawatan
4. Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik
5. Biaya operasi
6. Biaya konstruksi
7. Biaya ekspansi dan perencanaan pengembangan

Simbol symbol alat proses yang umu digunakan dalam PFD dapat dilihat pada
gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4, dan gambar 1.5 berikut.
Gambar 1.2 Simbol-Simbol Alat Proses
Gambar 1.3 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Gambar 1.4 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)
Gambar 1.5 Simbol-Simbol Alat Proses (lanjutan)

Konvensi singkatan yang umum digunakan dalam PFD dapat dilihat pada tabel 1.1,
tabel 1.2, dan tabel 1.3 berikut.

Tabel 1.1 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum


Tabel 1.2 Konvensi Singkatan untuk Alat Proses yang Umum (lanjutan)
Tabel 1.3 Simbol Untuk Menampilkan Kondisi Proses Pabrik

1.5.6 Block Flow Diagram (BFD) dan Proccess Flow Diagram (PFD)

• Block Flow Diagram (BFD)


Tahapan awal untuk memberi informasi suatu proses yang kompleks (pabrik)
adalah dengan memberikan gambar blok (kotak persegi) atau yang disebut dengan
BFD (Block Flow Diagram). Diagram blok ini mengandung penjelasan proses
individu atau sekelompok operasi, bersama dengan kuantitas dan hubungannya
dengan komponen lain dari aliran-aliran utama yang masuk atau keluar di antara blok
tersebut. Contoh blok diagram proses diperlihatkan pada Gambar 3.1 berupa proses
karbonisasi batu bara. Proses ini dimulai dengan umpan batu bara sebesar 100.000
lb/jam dan udara proses, yang melingkupi 6 unit proses utama (carbonizer, primary
fractionator, recoveri sulfur, recoveri fenol, recoveri minyak, dan distilasi pitch), dan
diindikasi oleh 10 produk yang berbeda (gas bakar, sulfur, fenol, cairan limbah,
aromatik ringan, minyak menengah, tar acid, minyak berat, pitch, dan char). Uap air
(steam) sebagai utilitas juga dimasukkan di dalam blok diagram ini.
Gambar 1.1 Blok Flow Diagram Karbonisasi Batu Bara (unit lb/jam)

• Process Flow Diagram (PFD)


Berbeda dengan blok diagram proses, pada PFD (Process Flow Diagram)
dimasukkan neraca massa dan energi di antara peralatan utama pabrik. Pada diagram
ini dimasukkan semua tangki termasuk reaktor, HE, pompa, dan lain-lain. Juga
dilengkapi dengan data numerik termasuk kuantitas aliran, komposisi, tekanan, suhu,
dan lain-lain. Dilengkapi juga dengan instrumen-instrumen utama yang penting di
dalam pengendalian proses untuk memahami secara lengkap dari flowsheet process
yang dimaksud. Bentuk PFD tidak ada yang standard. Walaupun demikian contoh
PFD yang komersial mengandung data-data berikut ini.

1. Semua peralatan utama di dalam proses terdapat di dalam diagram yang


dilengkapi dengan penjelasan dari peralatan dimaksud. Setiap peralatan
ditandai dengan kode nama dan jumlahnya.
2. Semua aliran proses diidentifikasi dengan angka yang dilengkapi dengan
kondisi proses dan komposisi kimia setiap aliran. Data ini ditampilkan baik di
dalam PFD atau dalam bentuk tabel ringkasan aliran.
3. Ditampilkan semua aliran utilitas ke peralatan utama proses.
4. Dasar-dasar control loop yang menggambarkan strategi pengendalian proses
selama kondisi normal ditampilkan di dalam diagram.

• Menggambar PFD
PFD bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses. Agar mudah
untuk dipahami, maka flowsheet harus dirancang dengan menggunakan simbol yang
konsisten dan standard untuk peralatan, perpipaan, dan kondisi operasi. Walaupun
sampai saat ini belum ada ketentuan simbol standard yang dapat digunakan, maka
simbol-simbol yang sering dipakai dan dianggap familiar di dalam lingkup teknologi
proses dapat digunakan sebagai referensi. Simbol-simbol peralatan merupakan proses
kompromi antara skematik representatif dari alat, sederhana, serta mudah untuk
digambar.
Kesepakatan tentang diskripsi simbol untuk mengidentifikasi peralatan proses
yang umum diperlihatkan pada Gambar 1.2, sedangkan pada Tabel 1.1
memperlihatkan symbol identitas dan deskripsi alat sering digunakan di dalam PFD.
Simbol untuk menyatakan kondisi proses diberikan pada Tabel 1.2. Gambar 1.3
memperlihatkan contoh penggunaan simbol-simbol di dalam PFD.
BAB II DESKRIPSI KERJA

Memulai lembar kerja Microsoft Visio


Setelah mengklik ikon Microsoft Visio pada deskop, maka akan muncul
tampilan utama seperti gambar 2.1. Pilih Categories – Engineering – Proccess Flow
Diagram seperti pada gambar 2.2, dan gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.1 Tampilan utama Microsoft Visio

Gambar 2.2 Tampilan menu categories


Gambar 2.3 Tampilan menu Engineering

Setelah memilih menu PFD, maka buka lembar kerja dengan unit metrics seperti pada
gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Membuka lembar kerja

Pada lembar kerja yang telah dibuka, akan muncul tampilan polos. Jika kita ingin
menambahkan kotak kotak kecil guna mempermudah pengerjaan seperti kertas
milimeter, maka pilih “view – show – grid” seperti pada gambar 2.5 dan 2.6 berikut.
Gambar 2.5 Memunculkan grid

Gambar 3.6 Lembar kerja dengan grid aktif

Selanjutnya, kita atur ukura kertas dan orientasi pengerjaan melalui ‘Design – Page
Setup” seperti pada gambar 2.7 berikut
Gambar 2.7 Mengatur orientasi dan ukuran lembar lembar kerja

Setelah kita mengatur orientasi dan ukuran lembar kerja, maka hal selanjutnya yang
kita lakukan adalah mengatur skala yang akan digunakan dalam PFD yang akan kita
buat.Caranya adalah dengan meng klik kotak kecil yang ada di pojok bawah kanan
pada page setup. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Tampilan Page Setup


Pilih Drawing Scale untuk mengatur skala yang akan kita gunakan. Misalnya kita
menggunakan skala 1:100. Itu artinya dalam 1 cm ukuran gambar yang kita buat
pada lembar kerja Microsoft Visio akanmewakili 1 m ukuran sebenarnya. Dapat
dilihat seperti pada gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9 Mengatur Skala

Setelah selesai mengatur skala yang digunakan dalam pembuatan PFD, maka klik
“OK”. Setalah kita klik “OK” maka lembar kerja siap digunakan untuk membuat
PFD seperti pada gambar 3.10. Disebelah kiri lembar kerja terdapat berbagai “Shape”
PFD yang siap digunakan dengan cara klik atau drag gambar yang akan digunakan ke
lembar kerja yang ada di sebelah kanan.
Gambar 2.10 Lembar kerja yang siap digunakan untuk membuat PFD

Jika shape yang akan digunakan tidak dijumpai dalam menu “Shape” yang ada
disebelah kiri lembar kerja, maka kita dapat membuatnya secara manual. Caranya
adalah klik ikon yang ada di sebelah “Point Tool” pada tab ‘Tools”. Disana tersedia
beberapa shape yang dapat kita kombinasikan untuk membuat objek, diantaranya
adalah:

• Rectangle = untuk membuat segiempat


• Eclipse = untuk membuat lingkaran
• Line = untuk membuat garis lurus
• Freeform = untuk menggambar bebas
• Arc = untuk membuat lengkungan
• Pencil = untuk membuat garis lurus/lingkaran

Dapat dilihat pada gambar 2.11 berikut


Gambar 2.11 Menggunakan Tools

Selanjutnya adalah membuat garis putus putus yang digunakan dalam PFD. Caranya
yaitu dengan klik shape yang akan kita ubah menjadi garis putus putus. Lalu pilih
“Line” pada Shape Style pada Toolbar. Disana terdapat beberapa pilihan, diantaranya
adalah:

• Weight = untuk mengatur tebal garis


• Dashes = untuk membuat garis putus putus
• Arrows = untuk membuat panah pada ujung objek
Seperti pada gambar 2.12 berikut:

Gambar 2.12 Membuat garis putus putus


Setelah mempelajari fungsi di atas, cobalah untuk membuat PFD seperti pada gambar
2.13.

Gambar 2.13 Salah satu bagian PFD

Anda mungkin juga menyukai