Anda di halaman 1dari 26

Line Balancing

Line Balancing
Istilah keseimbangan lini (line balancing) atau biasa disebut
keseimbangan lintasan adalah suatu metode penugasan
sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling
berkaitan dalam satu lini produksi sehingga setiap stasiun
kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dari
stasiun kerja tersebut.
Tujuan utama dalam penyusunan line balancing
adalah membentuk dan menyeimbangkan beban
kerja yang di alokasikan pada tiap-tiap stasiun kerja.

Pengaturan dan perencanaan yang tidak tepat


mengakibatkan setiap stasiun kerja di lintas perakitan
mempunyai kecepatan produksi yang berbeda. Akibat
selanjutnya adalah terjadi penumpukan material di antara
stasiun kerja yang tidak berimbang kecepatan
produksinya

Dalam lini perakitan terdapat dua masalah pokok yaitu


penyeimbangan stasiun kerja dan penyeimbangan lini
perakitan agar dapat beroperasi secara kontinyu.
Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua
pertemuan berturut-turut, asumsikan konstan untuk semua
pertemuan.Dapat dikatakan waktu siklus ,merupakan hasil
pengamatan secara langsung yang tertera dalam stopwatch.

Waktu normal merupakan waktu kerja yang


telah mempertimbangkan factor penyesuaian ,
yaitu waktu siklus rata-rata dikalikan dengan
factor prnyesuaian.

Waktu standar adalah waktu yang sebenarnya digunakan


operator untuk memproduksi satu unit dari data jenis produk
• Idle time adalah waktu dimana operator atau sumber-sumber daya
seperti mesin, tidak menghasilkan produk karena setup, perawatan
(maintenance), kekurangan material, kekurangan perawatan, atau
tidak dijadwalkan.
• Assembly line adalah suatu pendekatan yang menempatkan
fabricated parts secara bersama pada serangkaian workstations yang
digunakan dalam lingkungan repetitive manufacturing atau dengan
pengertian yang lain adalah sekelompok orang dan mesin yang
melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk
Penyeimbangan lintasan memerlukan metode tertentu yang sistematis.
Metode penyeimbangan lini rakit yang biasa digunakan antara lain:

• 1. Metode formulasi dengan program sistematis


• 2. Metode Kilbridge-Wester Heruistic
• 3. Metode Helgeson-Birnie
• 4. Metode Moodie Young
• 5. Metode Immediate Update First-Fit Heruistic
• 6. Metode Rank And Assign Heruistic
Syarat dalam pengelompokan stasiun kerja:
• 1. Hubungan dengan proses terdahulu
• 2. Jumlah stasiun kerja tidak boleh melebihi jumlah elemn kerja
• 3. Waktu siklus lebih dari atau sama dengan waktu maksimum dari
tiap waktu di stasiun kerja dari tiap elemn pengerjaan
Sedangkan hal-hal yang dapat mengakibatkan ketidak seimbangan pada
lintasan produksi antara lain:
• · Rancangan lintasan yang salah
• · Peralatan atau mesin sudah tua sehingga seringkali breakdown
dan perlu diset-up ulang
• · Metode kerja yang kurang baik
Menjaga lini perakitan agar tetap lancar dan berlangsung secara kontinu Pada usaha
pencapaian keseimbangan lini, terdapat beberapa cara yang dikenal, antara lain:

• 1. Penumpukan material
• 2. Pergerakan operator
• 3. Pemecahan elemen pekerjaan
• 4. Perbaikan operasi
• 5. Perbaikan performansi operator
• 6. Pengelompokkan operasi
Keseimbangan lintas perakitan didasarkan pada hubungan antara:

• · Kecepatan produksi (production rate)


• · Operasi-operasi yang diperlukan dan urutan-urutan
kebergantungan (sequence)
• · Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap operasi (work
element time)
• · Jumlah operator atau pekerja yang melakukan operasi tersebut
• Untuk itu yang terpenting ialah tetap memperhatikan “the
precedence constsraint”. Precedence constraint (atau bisa diistilahkan
dengan ketentuan hubungan suatu aktivitas untuk mendahului
aktivitas lain) bisa digambarkan dalam bentuk ”precedence diagram”,
dimana secara sederhana diagram ini akan bisa dimanfaatkan sebagai
prosedur dasar untuk mengalokasikan elemen-elemen aktivitas

• Diagram pendahuluan adalah suatu gambaran secara grafis dari suatu


urutan pekerjaan yang memperlihatkan keseluruhan operasi
pekerjaan dan ketergantungan masing-masing operasi pekerjaan
tersebut dimana elemen pekerjaan tertentu tidak dapat dikerjakan
sebelum elemen pekerjaan yang mendahuluinya dikerjakan lebih
dulu.
Precedence Diagram (Diagram Pendahulu)
Langkah-langkah yang perlu diketahui dalam melakukan
penyeimbangan lini adalah:
• 1) Tentukan hubungan antara pekerjaan-pekerjaan yang terlibat
dalam suatu lini produksi dan hubungan atau keterkaitan antara
pekerjaan tersebut digambarkan dalam precedence diagram.
• 2) Menentukan waktu siklus yang dibutuhkan
• 3) Menentukan jumlah minimum waktu kerja teoritis yang dibutuhkan
untuk memenuhi pembatas waktu siklus
• 4) Memilih metode untuk melakukan penyeimbangan lini.
• 5) Menghitung efisiensi lini, efisiensi stasiun kerja, waktu menganggur
dan balance delay berdasarkan metode yang dipilih untuk melihat
performansi keseimbangan lintasan produksi.
Penyesuaian

• Penyesuaian adalah proses dimana analisa pengukuran waktu


membandingkan penampilan operator (kecepatan atau tempo) dalam
pengamatan dengan konsep pengukur sendiri tentang bekerja secara
wajar. Selama pengukuran berlangsung, pengukur harus mengamati
kewajaran kerja yang ditunjukkan operator. Ketidakwajaran dapat saja
terjadi, misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat lamabt karena
disengaja, sangat cepat seolah dikejar waktu atau menjumpai
kesulitan seperti kondisi ruangan yang buruk
Beberapa jenis kelonggaran meliputi:
• 1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Yang termasuk dalam kelonggaran pribadi adalah hal-hal sepertiminum sekedar untuk
menghilangkan rasa haus, untuk menghilangkan ketegangan atau kejemuan dalam bekerja.
Kelonggaran seperti ini adalah hal yang mutlak, bila dilarang akan mengakibatkan pekerja
tertekan dan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga produktivitas akan menurun.
• 2. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique
Rasa fatique tercermin bila menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun kualitas. Bila rasa
fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk menghasilkan performace normalnya
maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar dari keadaan normal dan hal ini akan
menambahkan rasa fatique.
• 3. Kelonggaran untuk hambatan yang tak terhindarkan
Yang termasuk dalam hambatan yang tak terhindarkan adalah menerima atau meminta
petunjuk pengawas, melakukan penyesuaian mesin, memperbaiki kemacetan-kemacetan
singkat, mengasah peralatan gerinda, dan lain-lain. Hal-hal seperti ini hanya dapat diusahakan
serendah mungkin.
Kilbridge & Wester ( Metode Region)

• Metode ini termasuk dalam modelheuristic yang memilih elemen


kerja untuk ditugaskan kedalam stasiun kerja berdasarkan posisi
elemen-elemen kerja tersebut pada precedence diagramnya.
• Dalam metode ini, elemen-elemen kerja pada presedence diagram
disusun dalam kolom-kolom.
• Elemen-elemen kerja dapat diatur ke dalam list sesuai dengan
kolomnya, dimana elemen yang berada pada kolom pertama yang
akan dimasukkan ke dalam list terlebih dahulu.
Langkah-langkah dalam menggunakam metode Kilbridge & Wester:
• 1) Buat presedence diagram masing-masing operasi.
• 2) Kelompokkan operasi-operasi ke dalam kolom, tampilkan dalam
kolom 1 semua operasi yang tidak mempunyai pendahulu. ===Dalam
kolom 2 menampilkan operasi-operasi yang mengikuti operasi di kolom 1
dan seterusnya, dengan cara yang sama untuk kolom-kolom berikutnya.
Jika ada elemen yang dapat diletakkan pada lebih dari satu kolom maka
semua alternatif kolom harus dicantumkan. Namun, elemen yang berada
pada kolom terkecil tetap didahulukan dalam proses pengurutan elemen.
Jadi dengan kata lain, semua elemen harus dibuat rapat kiri.
• 3) Tugaskan atau kelompokkan operasi-operasi ke dalam stasiun kerja
dengan jumlah waktu operasi tidak melebihi waktu siklus
• 4) Jika waktu stasiun kerja ke-i melebihi waktu siklus maka operasi
terakhir yang masuk dalam stasiun kerja tersebut harus ditugaskan ke
dalam stasiun kerja berikutnya
 Mansoor Aided Line Balancing (MALB)

MALB merupakan salah satu teknik heuristic untuk masalah berskala besar
yang telah dikomputerisasi. Metode ini merupakan penyempurnaan dari
metode Rank Positional Weight sebagai dasarnya yang diperoleh dari
perhitungan manual.

Pengelompokkan operasi ke dalam stasiun kerja dilakukan atas dasar urutan


RPW (dari yang terbesar) dan juga memperhatikan pembatas berupa waktu
siklus. Dar-El memperbaiki solusi tersebut dengan memperhitungkan waktu
senggang sesudah penempatan stasiun kerja pertama untuk menguji kombinasi
lain dari waktu pekerjaan untuk melihat apakah dapat dihasilkan perbaikan.
Langkah-langkah metode MALB dengan perhitungan manual:
• 1) Gambar jaringan precedence sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
• 2) Tentukan bobot posisi untuk setiap elemen pekerjaan dari suatu operasi
yang memiliki waktu penyelesaian (waktu baku) terpanjang mulai dari awal
pekerjaan hingga ke akhir elemen pekerjaan yang memiliki waktu penyelesaian
(waktu baku) terendah.
• 3) Urutkan elemen pekerjaan berdasarkan bobot posisi pada langkah ke-2 di
atas. Elemen pekerjaan yang memiliki bobot posisi tertinggi diurutkan pertama
kali.
• 4) Lanjutkan dengan menempatkan elemen pekerjaan yang memiliki bobot
posisi tertinggi pada variabel penampung, lalu hitung waktu senggangnya. Bila
sesuai dengan prohibit table, tempatkan pada variabel penampung.
• 5) Bila waktu proses lebih besar dari cycle time, pindahkan proses terakhir ke
variabel penampung berikutnya dan hitung waktu senggangnya.
• 6) Ulangi langkah ke-4 dan ke-5 di atas sampai seluruh elemen pekerjaan
sudah ditempatkan.
Computer Method of Sequencing Operations for Assembly Lines (COMSOAL)

Metodologi yang dikembangkan oleh Arcus ini dilakukan dengan pembobotan untuk memilih tugas
yang sesuai dengan precedence diagram melalui hasil perkalian lima bobot dasar sebagai berikut:

• 1) Bobotlah tugas yang sesuai dengan proporsi waktu tugas (a). pengaruh pembobotan ini adalah
memebrikan tugas yang lama peluang lebih tinggi untuk dipilih ketimbang tugas yang singkat.

• 2) Bobotlah tugas yang sesuai dengan 1/X, dimana X adalah sama dengan jumlah total tugas yang
belum terpilih kedalam stasiun dikurangi 1, dikurangi dengan jumlah semua tugas yang mengikuti
tugas yang sedang dipertimbangkan. Pengaruh dari aturan nomor 2 ini adalah memberikan kepada
tugas-tugas yang mempunyai banyak tugas yang mengikutinya peluang lebih besar untuk terpilih
dibandingkan dengan tugas yang mempunyai sedikit tugas yang mengikutinya.

• 3) Bobotlah tugas yang sesuai dengan jumlah total semua tugas yang mengikutinya ditambah 1
(b). Akibat dari aturan ini adalah mendahulukan tugas yang bila terpilih akan digantikan dan dengan
demikian memperluas daftar tersedia.
• 4) Bobotlah tugas yang sesuai dengan waktu tugas tersebut dan waktu semua
tugas yang mengikutinya. Hasil dari aturan ini adalah menggabungkan manfaat
aturan ke-1 dan ke-3 dengan memilih tugas yang lama secara dini pada tiap-tiap
stasiun di keseluruhan urutan atau dengan mendahulukan tugas yang walaupun
singkat tetapi cenderung akan memperluas daftar tersedia.

• 5) Bobotlah tugas yang sesuai dengan jumlah total tugas yang mengikutinya
ditambah 1, dibagi dengan jumlah tingkat (level) yang ditempati oleh tugas-tugas
yang mengikutinya. (d) Pengaruh dari pembobotan ini adalah memberikan tugas
yang memiliki rantai terpanjang untuk dipilih.

• 6) Hitunglah rasio yang diperoleh dari perkalian factor-faktor diatas sehingga


elemen yang memiliki rasio terbesar dapat masuk ke dalam pembagian stasiun.
Namun yang perlu diingat bahwa suatu elemen dapat masuk ke dalam stasiun bila
elemen-elemen yang mendahuluinya sudah lebih dahulu ditugaskan dan waktu
siklus yang tersisa masih mencukupi.
Metode Helgeson Birnie
• Nama yang lebih popular ini adalah metode bobot posisi (Pisitional-
Weight Technique). Metode ini sesuai dengan namanya dikemukakan oleh
Helgeson dan Birnie. Langkah-langkah dalam metode ini adalah sebagai
berikut.
• 1. Buat precedence diagram untuk setiap proses.
• 2. Tentukan bobot posisi untuk masing-masing elemen kerja yang
berkaitan dengan waktu operasi untuk waktu pengerjaan yang terpanjang
dari mulai operasi permulaan hingga sisa operasi sesudahnya.
• 3. Membuat rangking tiap elemen pengerjaan berdasarkan bobot
posisi di langkah 2. Pengerjaan yang mempunyai bobot terbesar
diletakkan pada rangking pertama.
• 4. Tentukan waktu siklus (CT).
• 5. Pilih elemen operasi dengan bobot tertingg i, alokasikan ke suatu
stasiun kerja. Jika masih layak (waktu stasiun < CT), alokasikan operasi
dengan bobot tertinggi berikutnya, namun lokasi ini tidak boleh
membuat waktu stasiun > CT.
• 6. Bila alokasi suatu elemen operasi membuat waktu stasiun > CT,
maka sisa waktu ini (CT – ST) dipenuhi dengan alokasi elemen operasi
dengan bobot paling besar dan penambahannya tidak membuat ST <
CT.
• 7. Jika elemen operasi yang jika dialokasikan untuk membuat ST < CT
sudah tidak ada, kembali ke langkah 5.
Metode Moodie Young

• Metode Moodie-Young memiliki dua tahap analisis. Fase (tahap) satu


adalah membuat pengelompokan stasiun kerja berdasarkan matriks
hubungan antar-task, tidak dirangking seperti metode Helgeson-
Birnie. Fase dua, dilakukan revisi pada hasil fase satu
• Fase satu: Elemen pengerjaan ditempatkan pada stasiun kerja yang
berurutan dalam lini perakitan dengan menggunakan aturan largest-
candidate
• Fase dua: Pada fase dua ini mencoba untuk mendistribusikan waktu
nganggur (idle) secara merata (sama) untuk tiap-tiap stasiun melalui
mekanisme jual dan transfer elemen antarstasiun.
• Langkah-langkah pada step dua ini adalah sebagai berikut.
• 1. Menentukan dua elemen terpendek dan terpanjang dari waktu stasiun dari
penyeimbangan fase satu.
• 2. Tentungan setengah dari perbedaan kedua nilai tujuan (GOAL).
• 3. GOAL = (STmax – STmin) / 2.
• 4. Menentukan elemen tunggal dalam STmax yang lebih kecil dari kedua nilai GOAL dan
yang tidak melampaui elemen pengerjaan terdahulu.
• 5. Menentukan semua penukaran yang mungkin dari STmax dengan elemen tunggal dari
STmin yang mereduksi STmax dan mendapatkan STmin akan lebih kecil dari 2 x GOAL.
• 6. Lakukan penukaran yang ditunjukkan oleh kandidat dengan perbedaan mutlak terkecil
antara kandidat tersebut dengan GOAL.
• 7. Bila tidak ada penukaran atau transfer yang dimungkinkan antara stasiun terbesar dan
terkecil, mengusahakan penukaran antara rank pada pengerjaan berikut: N (stasiun ranking
ke N memiliki jumlah waktu idle terbesar), N-1, N-2, N-3, …, 3, 2, 1.
• 8. Bila penukaran masih tidak mungkin, lakukan pembatasan dengan nilai GOAL dan
ulangi langkah satu hingga enam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai