Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN BENGKEL

MAHASISWA ON JOB TRAINING


“PERENCANAAN PEMBANGUNAN SEBUAH INDUSTRI
FARMASI”
Dosen Pengampu : Ir. Ida Bagus Dharmawan,S.T.,M.Si.

Disusun Oleh :

1. Rafsandy Esa Maulidan (912022002)

2. Damara Rafly (912022045)

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI ALAT BERAT

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan begitu banyak nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya yang tidak
terhitung jumlahnya sehingga kami dapat menyusun Makalah mata kuliah
Manajemen Bengkel ini dengan baik.

Makalah sederhana ini berisi tentang uraian teori, pemaparan materi, dan
kesimpulan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca agar dapat menghasilkan makalah yang
lebih baik lagi.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah


ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga dapat dikatakan jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik dalam hal
penulisan maupun penyampaian. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat memberikan
ilmu dan manfaat bagi penyusun maupun pembaca.

Balikpapan,11 Juli 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................................


1.2...............................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................

2.1 Pengertian Kawasan Industri................................................................................


2.2 Tujuan apaengembangan kawasan industri..........................................................
2.3 perencanaan lokasi................................................................................................
2.4 keputusan pemilihan lokasi daerah.......................................................................
2.5 Keputusan pemilihan lokasi daerah (Region).......................................................
2.6 Keputusan lokasi untuk memilih tempat (site)...................................................10
2.7 Strategi lokasi usaha sektor jasa.........................................................................10
2.8 Menentukan sebuah prosepek dari keberhasilan pembangunan perusahaan
dibeberapa lokasi daerah yang berbeda......................................................................
BAB III HASIL IDENTIFIKASI 3 DAERAH...............................................................12
3.1 Hasil dari data tabel yang mempresentasikan sebuah peluang pada masing
masing daerah...........................................................................................................12

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................
4.1 Kesimpulan........................................................................................................

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Farmasi Industri adalah teknologi obat-obatan yang diaplikasikan


dalam bidang industri, jadi simpelnya adalah obat-obatan dalam industri.
Mulai dari ilmu membuat obat dalam skala besar, regulasi mengenai obat
(CPOB) dan flow process bisnis obat. teknologi obat-obatan dalam
bidang industri.
Ini bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, memproduksi,
dan memasarkan obat-obatan atau obat-obatan farmasi untuk digunakan
sebagai obat yang akan diberikan (atau dikelola sendiri) kepada pasien
dari dokter, dengan tujuan untuk menyembuhkan mereka, memvaksinasi
mereka, atau mengurangi gejala. Perusahaan farmasi dapat menangani
obat generik atau merek dan alat kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Membuat perencanaan penentuan lokasi industri minimal 3 lokasi
dengan 10 critical success factor

2. Menganalisa masing masing aspek

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Line Balancing


Line balancing, atau seimbangan garis produksi, adalah proses
mengalokasikan pekerjaan secara merata dan efisien di sepanjang
garis produksi atau rantai produksi. Tujuannya adalah untuk
mencapai penggunaan sumber daya yang optimal, menghindari
kelebihan beban pada satu stasiun kerja, dan meminimalkan waktu
siklus total produksi.

Line balancing juga dapat diartikan sebagai suatu metode yang


digunakan untuk mengatur ulang tugas-tugas atau operasi dalam
suatu aliran produksi atau proses dengan tujuan mencapai
keseimbangan yang optimal antara stasiun kerja atau pekerja.
Tujuan utama dari line balancing adalah untuk meminimalkan
ketidakseimbangan atau idle time (waktu henti) di antara stasiun
kerja, sehingga memaksimalkan efisiensi dan produktivitas
keseluruhan. Dalam line balancing, setiap tugas atau operasi dalam
aliran produksi direpresentasikan sebagai elemen kerja yang
memiliki waktu pemrosesan atau waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas tersebut.

2.2 Manfaat Line Balancing

Pemanfaatan dari Line Balamcing adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan Sumber Daya yang Optimal: Dengan melakukan


seimbangan garis produksi, pekerjaan dan beban kerja

2
didistribusikan secara merata di antara stasiun kerja. Ini
membantu memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia,
peralatan, dan waktu yang tersedia.
2. Pengurangan Waktu Tunggu: Dengan memastikan seimbangan
yang baik antara stasiun kerja, waktu tunggu atau waktu idle
dapat dikurangi. Ini membantu meningkatkan produktivitas dan
efisiensi produksi.
3. Pengurangan Biaya Produksi: Seimbangan garis produksi
membantu menghindari pemborosan waktu dan sumber daya.
Dengan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi
produksi, biaya produksi dapat dikurangi.
4. Meningkatkan Aliran Produk: Line balancing membantu
memastikan aliran yang lancar dari satu stasiun kerja ke stasiun
kerja berikutnya. Ini membantu menghindari penumpukan atau
penundaan dalam proses produksi, meningkatkan kecepatan
aliran produk, dan mengurangi waktu siklus total produksi.
5. Meningkatkan Kualitas: Dengan menghindari kelebihan beban
pada stasiun kerja tertentu, kualitas produksi dapat ditingkatkan.
Setiap stasiun kerja memiliki waktu yang cukup untuk
melakukan pekerjaan dengan cermat dan teliti, mengurangi
kesalahan atau cacat dalam produk akhir.

2.3 Langkah langkah proses Line Balancing

1. Identifikasi Tugas: Pertama-tama, tugas-tugas atau aktivitas yang


harus dilakukan dalam proses produksi diidentifikasi dan dipecah
menjadi elemen-elemen pekerjaan terpisah. Misalnya, dalam
garis produksi pembuatan mobil, tugas-tugas tersebut dapat
meliputi pemasangan mesin, pemasangan kabel, pemasangan
roda, dan sebagainya.

3
2. Penentuan Waktu: Setelah identifikasi tugas, waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas ditentukan. Ini
melibatkan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas secara akurat atau menggunakan perkiraan
berdasarkan pengalaman sebelumnya.

3. Penentuan Jumlah Stasiun Kerja: Selanjutnya, jumlah stasiun


kerja yang akan digunakan dalam garis produksi ditentukan. Ini
tergantung pada kapasitas produksi yang diinginkan, kecepatan
produksi, dan waktu yang tersedia.

4. Penugasan Tugas: Tugas-tugas kemudian ditempatkan di setiap


stasiun kerja berdasarkan kecepatan produksi dan waktu yang
dibutuhkan. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai
keseimbangan beban kerja yang merata di antara stasiun kerja.
Dalam beberapa kasus, tugas-tugas dapat dibagi menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil agar lebih mudah

5. Evaluasi dan Perbaikan: Setelah penugasan tugas dilakukan,


seimbangan garis produksi dinilai. Jika ada ketidakseimbangan
atau kelebihan beban pada stasiun kerja tertentu, perubahan atau
penyesuaian dilakukan. Misalnya, tugas-tugas dapat diubah atau
dialokasikan ulang, atau waktu produksi dapat diatur ulang untuk
mencapai keseimbangan yang lebih baik

4
2.4. Contoh penerapan Line Balancing di Workshop KRA (Engine
Assembly)

Hasil identifikasi penerapan Line Balancing di workshop KRA :

1. Preaparation Block (120 menit)


Preparation block adalah job paling awal dalam proses assembly
engine dimana block masi kosong(tidak ada komponen yang
melekat) ,pada job ini bertujuan memasang bushing camshaft
dan plug (untuk menutup saluran oli).

5
2. Assembly Piston dan Cylinder Liner (60 menit)

Pada job ini hanya melakukan perakitan pada piston termasuk


memasang oil ring piston dan memasang o ring cylinder liner
sebelum 2 komponen ini di instal di Job short block.

3. Short Block Assembly(510 menit)

Short Block adalah Job yang melakukan penginstalan piston dan


cylinder liner pada cylinder block dari job sebelumnya, tetapi
tidak hanya piston dan cylinder liner yang di instal pada cylinder
block pada job ini, terdapat komponen lainnya, contohnhya
crankshaft yang berguna meneruskan naik turun piston menjadi
gerak putar , cooling noozle yang berfungsi menyemprotkan oli
ke bagian belakang piston setelah itu ada oil pump yang
berfungsi memompa oli ke saluran saludan engine dan terdapan
oil pan yang berfungsi sebagai penampungan oli di engine.

4. Long Block Assembly (380 menit)

Long Block Assembly adalah Job dimana job ini merupakan


tahap setelah proses short block assembly yang dimana pada job
ini juga melakukan penginstalan pada cylinder block yang
dimana komponen tersebut yaitu oil cooler sebagai sistem
pendingin oli, penginstalan camshaft yang berfungsi mengatur
buka tutup valve agar sesuai sistem firing yang ada setelah itu

6
melalukakan pengisntalan dan setting timing gear yang
berfungsi sebagain gigi penghubung yang dapat menstransfer
putaran crankshaft ke perlangkapan engine yang membutuhkan
tenaga putar sehingga engine dapat bekerja secara optimal,
kemudian proses penginstalan cam follower yang berfungsi
menekan katup agar dapat menutup dan memnbuka lubang
masuk dan keluar pada ruang bakar mesin dan melalukan
assembly flywheel yang berfungsi sebagai penyeoimbang
putaran engine.

5. Sub Assy 1&2 (Oil Cooler Assembly) (90 menit)

Pada job ini hanya melakukan perakitan oil cooler sebelum


komponen(oil cooler) di instal pada job longblock.

6. Sub Assy 3&4 ( Cam Follower Assembly) (90 menit)

Pada job ini hanya melakukan perakitan cam follower sebelum


komponen ini di instal pada cylinder block di job longblock.

7. Sub Assy 1&2 ( Cylinder Head Assembly) (200 menit)

Pada job ini hanya melakukan perakitan cylinder sebelum


komponen ini di instal pada cylinder block pada job accesories

7
8. Accesories Assembly (310 menit)

Accesories Assembly adalah job dimana dilakukannya


penginstalan beberapa komponen pada cylinder block yaitu
Cylinder head, Fan Pulley Tensioner ,Water Pump .Thermostat

9. Sub Assy 1&2 (Water Pump Assembly) (90 menit)

Pada job ini hanya melakukan perakitan water pump sebelum


komponen ini di isntal di cylinder block pada job accesories

10. Sub Assy 1&2 (Fan Pulley Tensioner) (100 menit)

Pada job ini hanya melakukan perakitan Fan Pulley Tensioner


sebelum komponen ini di instal di cylinder block pada job
accesories

11. Sub Assy 3 & 4 ( FIP Drive) (90 menit)

Pada job ini hanya melakukan perakitan FIP Drive sebelum


komponen ini di instal di cylinder block pada job accesories.

12. Final Inspection (80 menit)

Pada job ini adalah job dimana dilakukan pengecekan


keseluruhan setelah dilakukan assembling dari preparatin
sampai accesories.

8
ELEMEN KERJA WAKTU (MENIT) ELEMEN KERJA
PERSYARATAN YANG
MENDAHULUINYA
1 120 -
2 60 1
3 510 2
4 380 3
5 90 4
6 90 5
7 200 6
8 310 7
9 90 8
10 100 9
11 90 10
12 80 11
JUMLAH 2120

2.5 Precedence Diagram

5 9

1 4 7 8 12

6 10

11

9
2.6 Menghitung Cyrcle Time
Dalam mengerjakan 1 engine memerlukan 36 jam
C = (36/1)3.600 sekon
C= 129600detik
C=129600 detik = 2160 menit
2.7 Menghitung jumlah work station
TM = n = t/c
=2120/2160
= 0,98 dibulatkan 1 stations
2.8. Menghitung Alternatif Anggota Satations & Waktu Komjuatif
Setiap Alternatif
STATION ALTERNATID ELEMEN WAKTU WAKTU IDLE
KERJA KOMULATIF
TERPILIH
S1 1 1 120 120 2040
S1 2 2 60 180 1980
S1 3 3 510 690 1470
S1 4 4 380 1070 1090
S1 5 5 90 1160 1000
S1 6 6 90 1250 910
S1 7 7 200 1450 710
S1 8 8 310 1760 400
S1 9 9 90 1850 310
S1 10 10 100 1950 210
S1 11 11 90 2040 120
S1 12 12 80 2120 40

Jumlah pengangguran komulatif station 1 (i) = 120

Tingkat pengangguran =

i/(n.).100%=120/ (1 x 2160).100% = 5,55 %

10
Tingkat efisiensi =

t/(n.c) . 100 % = 2120/(1 x 2160).100% = 98 %

11
BAB III

KESIMPULAN

3,1 Kesimpulan

Untuk kesimpulan dari line balancing ini adalah dalam dunia


industri, kita dapat mengkalkulasikan setiap waktu pekerjaan dalam
station. Dan kita dapat melihat bagaimana kondisi dari station tersebut
dengan melihat apakah terdapat waktu menganggur di station tersebut.
Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dalam
menghasilkan suatu produk

12
13

Anda mungkin juga menyukai