Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN METODE LINE BALANCING DALAM PROSES

PEKERJAAN OVERHAUL

DISUSUN OLEH :

EGA ARINANDA (912022010)

HIKMAL AKBAR (912022013)

RYAN GEMMMY (912022014)

SAMUEL ANDRE TRIAS DA’AN (912022076)

JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI ALAT BERAT

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan begitu banyak nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya yang tidak
terhitung jumlahnya sehingga kami dapat menyusun Makalah mata kuliah
Manajemen Bengkel ini dengan baik.

Makalah sederhana ini berisi tentang uraian teori, pemaparan materi,


dan kesimpulan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca agar dapat menghasilkan makalah yang lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca. Kepada
yang terhormat :

1. Dosen Pengampu : Ir. Ida Bagus Dharmawan, S.T., M.Si.

2. Mata Kuliah : Manajemen Bengkel

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penyusunan


makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga dapat dikatakan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik
dalam hal penulisan maupun penyampaian. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat
memberikan ilmu dan manfaat bagi penyusun maupun pembaca.

Balikpapan 11 Juli 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................................2
1.4 Manfaat penelitian..........................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................3
2.1 Line Balancing..................................................................................................................3
2.2 Manfaat menggunakan line balancing...................................................................3
2.3 Langkah – langkah proses line balancing.............................................................4
2.4 Proses Overhaul...............................................................................................................5
2.5 Langkah – langkah proses overhaul.......................................................................6
2.6 Penerapan Metode line balancing dalam pekerjaan overhaul.....................7
2.7 Contoh penerapan Metode line balancing dalam pekerjaan overhaul.....9
BAB III PENUTUP..........................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses overhaul adalah serangkaian kegiatan perawatan yang dilakukan pada
suatu sistem atau mesin untuk memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi dengan
optimal. Overhaul melibatkan pemeriksaan menyeluruh, perbaikan, dan penggantian
komponen yang rusak atau aus, serta pemeliharaan preventif untuk memperpanjang
masa pakai sistem atau mesin tersebut. Proses ini umumnya dilakukan secara
terjadwal atau ketika sistem atau mesin mengalami masalah atau kegagalan.

Metode line balancing adalah pendekatan yang digunakan untuk mengatur


ulang tugas-tugas atau operasi dalam suatu aliran produksi atau proses agar seimbang
dan efisien. Tujuan utama dari metode line balancing adalah untuk meminimalkan
waktu siklus total dan menghindari ketidakseimbangan beban kerja di antara pekerja
atau stasiun kerja. Dengan meratakan beban kerja, metode line balancing dapat
meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu tunggu, dan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya. Ketika diterapkan pada proses overhaul, metode line
balancing membantu mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam melakukan tugas-
tugas perawatan dan perbaikan. Dengan mengatur ulang urutan tugas, alokasi pekerja,
dan waktu yang diperlukan untuk setiap tugas, metode line balancing dapat
mengurangi waktu total yang diperlukan untuk menyelesaikan proses overhaul,
meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan mengoptimalkan penggunaan sumber
daya yang tersedia.

Dalam konteks overhaul, penggunaan metode line balancing dapat membantu


mengatasi masalah seperti waktu tunggu yang berlebihan, ketidakseimbangan beban
kerja antara pekerja, atau ketidakefisienan dalam pengerjaan tugas. Dengan
pendekatan yang terorganisir dan terstruktur, metode line balancing membantu
mencapai hasil yang lebih baik dalam hal waktu, biaya, dan kualitas selama proses
overhaul. Secara keseluruhan, kombinasi antara overhaul dan metode line balancing

1
memberikan pendekatan yang terstruktur dan efisien untuk melakukan perawatan
sistem atau mesin, yang dapat menghasilkan peningkatan produktivitas dan
penghematan biaya dalam jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu metode line balancing?
2. Apa saja manfaat line balancing?
3. Bagaimana tahap melakukan line balancing?
4. Apa itu Overhaul?
5. Bagaimana cara Overhaul?
6. Bagaimana penerapan Metode line balancing dalam pekerjaan overhaul?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengidentifikasi metode line balancing
2. Mengetahui apa saja manfaat menggunakan line balancing
3. Mengetahui tahap tahap melakukan line balancing
4. Mengeahui apa itu Overhaul
5. Mengetahui Bagaimana cara Overhaul
6. Mengetahui mpenerapan Metode line balancing dalam pekerjaan overhaul

1.4 Manfaat penelitian


1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu teknik
industri dalam memecahkan permasalahan nyata di dunia industri serta penelitian ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Teknologi
Industri Universitas Islam Indonesia.
2. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan
informasi yang dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi penelitian lain yang
berkaitan dengan penelitian ini

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Line Balancing


Line balancing adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur ulang
tugas-tugas atau operasi dalam suatu aliran produksi atau proses dengan tujuan
mencapai keseimbangan yang optimal antara stasiun kerja atau pekerja. Tujuan utama
dari line balancing adalah untuk meminimalkan ketidakseimbangan atau idle time
(waktu henti) di antara stasiun kerja, sehingga memaksimalkan efisiensi dan
produktivitas keseluruhan. Dalam line balancing, setiap tugas atau operasi dalam
aliran produksi direpresentasikan sebagai elemen kerja yang memiliki waktu
pemrosesan atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

2.2 Manfaat menggunakan line balancing


Penerapan metode line balancing dalam suatu proses atau aliran kerja memiliki
beberapa manfaat yang signifikan, terlepas dari jenis industri atau sektor yang
terlibat. Berikut adalah beberapa manfaat utama menggunakan line balancing:

1. Peningkatan produktivitas: Metode line balancing membantu mengatur tugas-tugas


atau operasi secara seimbang di seluruh aliran kerja. Dengan meminimalkan
ketidakseimbangan beban kerja antara pekerja atau stasiun kerja, metode ini dapat
meningkatkan produktivitas keseluruhan. Setiap pekerjaan atau operasi diberikan
waktu dan sumber daya yang optimal untuk diselesaikan dengan efisiensi.
2. Pengurangan waktu siklus: Dengan mengatur tugas-tugas dengan seimbang,
metode line balancing dapat mengurangi waktu siklus keseluruhan dalam proses
atau aliran kerja. Hal ini dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu produk atau layanan, sehingga meningkatkan efisiensi dan
responsivitas terhadap permintaan pelanggan.
3. Menghilangkan bottleneck: Metode line balancing membantu mengidentifikasi
dan mengatasi bottleneck atau hambatan dalam aliran kerja. Dengan

3
menyeimbangkan beban kerja di seluruh sistem, titik-titik lemah yang
memperlambat proses dapat diidentifikasi dan diperbaiki. Hal ini dapat
mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan aliran produksi secara keseluruhan.
4. Optimalisasi penggunaan sumber daya: Dengan menggunakan metode line
balancing, sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan bahan dapat
dioptimalkan dengan lebih efektif. Tugas-tugas atau operasi diatur agar setiap
sumber daya digunakan secara efisien dan proporsional dengan kebutuhan. Hal ini
dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber
daya yang tersedia.
5. Peningkatan kualitas: Dengan mengatur tugas-tugas dengan seimbang, metode line
balancing membantu menjaga konsistensi dan standar kualitas dalam aliran kerja.
Setiap tugas atau operasi memiliki waktu yang cukup untuk dilakukan dengan
cermat dan akurat, sehingga mengurangi kesalahan atau cacat. Ini dapat
meningkatkan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan.
6. Pengurangan biaya: Dengan meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu
siklus, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, metode line balancing
dapat mengurangi biaya produksi atau operasional secara keseluruhan. Ini dapat
menghasilkan penghematan yang signifikan bagi perusahaan atau organisasi.
Dengan demikian, penggunaan metode line balancing memiliki manfaat yang
luas, termasuk peningkatan produktivitas, pengurangan waktu siklus, penghilangan
bottleneck, optimalisasi penggunaan sumber daya, peningkatan kualitas, dan
pengurangan biaya.

2.3 Langkah – langkah proses line balancing


1. Identifikasi tugas atau operasi: Identifikasi semua tugas atau operasi yang harus
dilakukan dalam aliran produksi atau proses. Setiap tugas atau operasi ini memiliki
waktu pemrosesan yang berbeda.
2. Pengumpulan data: Kumpulkan data tentang waktu pemrosesan untuk setiap tugas
atau operasi. Data ini dapat diperoleh melalui observasi langsung, pengukuran
waktu, atau data historis yang tersedia.

4
3. Penentuan waktu siklus: Tentukan waktu siklus atau waktu yang diperbolehkan
untuk menyelesaikan satu unit produk atau satu siklus proses. Waktu siklus ini
dapat ditentukan berdasarkan permintaan pelanggan atau kebutuhan produksi.
4. Penentuan takt time: Hitung takt time, yaitu waktu yang tersedia untuk setiap tugas
atau operasi dalam satu siklus. Takt time dihitung dengan membagi waktu siklus
dengan jumlah unit produk yang harus diproduksi dalam waktu tersebut.
5. Penentuan urutan tugas: Tentukan urutan yang optimal untuk menyelesaikan
tugas-tugas atau operasi. Pertimbangkan ketergantungan antara tugas-tugas
tersebut, sehingga tugas yang membutuhkan tindakan atau komponen tertentu
harus diselesaikan sebelum tugas berikutnya dapat dilakukan.
6. Penentuan jumlah dan alokasi pekerja: Tentukan jumlah pekerja yang diperlukan
untuk setiap tugas atau operasi. Jika ada tugas yang membutuhkan lebih banyak
waktu daripada tugas lainnya, pertimbangkan untuk mengalokasikan lebih banyak
pekerja ke tugas tersebut.
7. Evaluasi keseimbangan garis: Evaluasi keseimbangan garis kerja dengan
membandingkan waktu pemrosesan tugas atau operasi dengan takt time. Tujuan
utamanya adalah untuk mendistribusikan beban kerja secara merata di antara
stasiun kerja dan meminimalkan waktu idle atau henti.
8. Rekonsiliasi dan penyesuaian: Jika terdapat ketidakseimbangan yang signifikan
antara tugas-tugas atau alokasi pekerja, lakukan rekonsiliasi dan penyesuaian
untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik. Hal ini dapat melibatkan
pengubahan urutan tugas, penambahan atau pengurangan jumlah pekerja, atau
penyesuaian waktu tugas.

2.4 Proses Overhaul


Proses overhaul adalah kegiatan perawatan yang melibatkan pengecekan,
perbaikan, dan penggantian komponen yang rusak atau aus pada suatu sistem atau
mesin. Tujuan dari proses overhaul adalah untuk mengembalikan sistem atau mesin
tersebut ke kondisi yang optimal, sehingga dapat berfungsi dengan baik dan
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.

5
2.5 Langkah – langkah proses overhaul
Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam proses overhaul:

1. Pemantauan dan evaluasi: Langkah pertama dalam proses overhaul adalah


melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sistem atau mesin yang akan di-
overhaul. Identifikasi masalah, kerusakan, atau komponen yang perlu diperbaiki
atau diganti. Dalam pemantauan ini, dapat dilakukan pemeriksaan visual,
pengujian fungsional, dan pengumpulan data untuk menentukan ruang lingkup
overhaul yang diperlukan.
2. Perencanaan: Setelah pemantauan dan evaluasi, langkah berikutnya adalah
merencanakan proses overhaul secara detail. Tentukan sumber daya yang
diperlukan, seperti tenaga kerja, peralatan, dan suku cadang yang dibutuhkan.
Buat jadwal kerja yang mencakup urutan tugas, alokasi waktu, dan langkah-
langkah spesifik yang harus dilakukan selama overhaul.
3. Pembongkaran: Tahap selanjutnya adalah melakukan pembongkaran komponen
atau bagian yang rusak atau perlu diperbaiki. Lakukan dengan hati-hati dan
dokumentasikan setiap langkah yang dilakukan, termasuk penghapusan
komponen yang rusak, pemisahan bagian-bagian, dan pembersihan area kerja.
4. Pemeriksaan dan evaluasi: Setelah pembongkaran, lakukan pemeriksaan dan
evaluasi lebih lanjut terhadap komponen yang diambil. Periksa keausan,
kerusakan, atau cacat yang mungkin ada. Identifikasi komponen yang perlu
diperbaiki, diganti, atau direkondisi.
5. Perbaikan dan penggantian komponen: Berdasarkan hasil pemeriksaan, lakukan
perbaikan atau penggantian komponen yang rusak atau aus. Lakukan perbaikan
secara tepat sesuai dengan standar atau spesifikasi yang ditetapkan. Jika ada
komponen yang harus diganti, pastikan menggunakan komponen yang sesuai
dengan kualitas yang baik.
6. Pembersihan dan perawatan: Setelah perbaikan dan penggantian komponen,
lakukan pembersihan menyeluruh terhadap semua bagian yang telah diproses.
Bersihkan debu, kotoran, atau residu yang mungkin ada. Lakukan perawatan

6
tambahan yang diperlukan, seperti pelumasan, penggantian pelumas, atau
perlakuan anti-karat.
7. Pemasangan dan perakitan: Setelah pembersihan dan perawatan, lakukan
pemasangan kembali komponen yang telah diperbaiki atau diganti. Pastikan
melakukan perakitan dengan benar sesuai dengan petunjuk dan prosedur yang
ditetapkan. Pastikan semua bagian terpasang dengan kokoh dan benar.
8. Pengujian dan verifikasi: Setelah perakitan selesai, lakukan pengujian dan
verifikasi terhadap sistem atau mesin yang telah di-overhaul. Pastikan sistem
berfungsi dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Lakukan
pengujian fungsional, pengukuran performa, dan evaluasi kinerja sesuai dengan
standar yang berlaku.
9. Finishing dan penyelesaian: Setelah semua tahap overhaul selesai, lakukan
finishing terhadap sistem atau mesin, termasuk pelabelan, pengecatan, atau
pelapisan jika diperlukan. Pastikan sistem atau mesin siap untuk digunakan atau
diinstal kembali.
10. Dokumentasi dan pelaporan: Terakhir, lakukan dokumentasi lengkap tentang
semua langkah yang telah dilakukan selama proses overhaul. Buat laporan yang
mencakup hasil pemantauan, evaluasi, perbaikan, dan pengujian yang dilakukan.
Dokumentasi ini penting untuk melacak sejarah overhaul dan sebagai referensi
untuk perawatan masa depan. Penting untuk diingat bahwa proses overhaul dapat
bervariasi tergantung pada jenis sistem atau mesin yang akan di-overhaul,
kompleksitas permasalahan, dan persyaratan khusus.

2.6 Penerapan Metode line balancing dalam pekerjaan overhaul


Penerapan metode line balancing dalam pekerjaan overhaul dapat membantu
mengoptimalkan alokasi tugas dan waktu kerja untuk mencapai keseimbangan yang
optimal antara stasiun kerja atau pekerja. Berikut adalah langkah-langkah untuk
menerapkan metode line balancing dalam pekerjaan overhaul:

1. Identifikasi tugas atau operasi dalam pekerjaan overhaul: Identifikasi semua


tugas atau operasi yang harus dilakukan dalam pekerjaan overhaul. Misalnya,

7
pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, penggantian komponen, pemasangan
kembali, pengujian, dan verifikasi. Estimasi waktu pemrosesan:
2. Estimasikan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas atau
operasi. Gunakan data historis, pengalaman, atau pengukuran waktu yang relevan
untuk mengestimasikan waktu pemrosesan yang realistis. Tentukan waktu siklus
dan takt time:
3. Tentukan waktu siklus atau waktu yang tersedia untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan overhaul. Dalam konteks ini, waktu siklus dapat didefinisikan sebagai
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan semua tugas overhaul dari awal
hingga akhir. Hitung takt time dengan membagi waktu siklus dengan jumlah unit
pekerjaan overhaul yang harus diselesaikan.
4. Urutan tugas: Tentukan urutan yang optimal untuk menyelesaikan tugas-tugas
overhaul. Pertimbangkan ketergantungan antara tugas-tugas tersebut. Misalnya,
pemeriksaan harus dilakukan sebelum perbaikan, dan perbaikan harus dilakukan
sebelum penggantian komponen. Pastikan urutan tugas mengikuti logika yang
masuk akal dan meminimalkan waktu tunggu atau idle time antara tugas.
5. Alokasikan waktu kerja: Alokasikan waktu kerja untuk setiap tugas atau operasi.
Pastikan alokasi waktu tidak melebihi takt time dan memungkinkan penyelesaian
setiap tugas dalam waktu yang ditentukan.
6. Evaluasi keseimbangan line: Evaluasi keseimbangan line dengan
membandingkan waktu pemrosesan tugas atau operasi dengan takt time. Tujuan
utamanya adalah untuk mendistribusikan beban kerja secara merata di antara
stasiun kerja atau pekerja. Jika ada ketidakseimbangan signifikan, pertimbangkan
untuk menyesuaikan alokasi waktu atau memindahkan beberapa tugas dari satu
stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya untuk mencapai keseimbangan yang lebih
baik.
7. Monitoring dan penyesuaian: Selama pelaksanaan pekerjaan overhaul, lakukan
pemantauan dan evaluasi secara terus-menerus untuk memastikan keseimbangan
line tetap terjaga. Jika terjadi perubahan atau hambatan yang mempengaruhi
keseimbangan line, lakukan penyesuaian yang diperlukan, seperti penambahan

8
tenaga kerja, realokasi tugas, atau penyesuaian alokasi waktu. Dengan
menerapkan metode line balancing dalam pekerjaan overhaul, dapat mencapai
penggunaan sumber daya yang lebih efisien, mengurangi waktu tunggu atau idle
time, meningkatkan produktivitas, dan mengoptimalkan proses overhaul secara
keseluruhan.

2.7 Contoh penerapan Metode line balancing dalam pekerjaan overhaul


Contoh Penerapan metode line balancing dalam pekerjaan overhaul dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan urutan tugas-tugas atau operasi yang dilakukan
selama proses overhaul. Berikut adalah contoh penerapan metode line balancing
dalam pekerjaan overhaul: Misalkan sebuah perusahaan melakukan overhaul pada
mesin produksi mereka. Proses overhaul tersebut melibatkan langkah-langkah
berikut:

1. Identifikasi tugas-tugas overhaul: Identifikasi semua tugas atau operasi


yang harus dilakukan selama proses overhaul mesin produksi. Contoh
tugas-tugas tersebut dapat meliputi pembersihan mesin, penggantian
komponen yang aus, pemeriksaan dan perbaikan bagian-bagian kritis,
serta pengujian fungsional.
2. Pengumpulan data waktu pemrosesan: Kumpulkan data mengenai waktu
pemrosesan yang diperlukan untuk setiap tugas atau operasi. Misalnya,
pembersihan mesin membutuhkan waktu 2 jam, penggantian komponen
membutuhkan waktu 4 jam, pemeriksaan dan perbaikan memakan waktu
6 jam, dan pengujian fungsional membutuhkan waktu 3 jam.
3. Penentuan waktu siklus dan takt time: Tentukan waktu siklus, yaitu waktu
yang tersedia untuk menyelesaikan satu unit proses overhaul. Misalnya,
waktu siklus yang ditetapkan adalah 24 jam. Selanjutnya, hitung takt time
dengan membagi waktu siklus dengan jumlah unit produksi yang harus
diperbaiki. Jika terdapat 6 mesin produksi yang akan di-overhaul, maka
takt time adalah 24 jam / 6 mesin = 4 jam.

9
4. Penentuan urutan tugas: Tentukan urutan tugas yang optimal untuk
menyelesaikan proses overhaul. Misalnya, urutan tugas dapat dimulai
dengan pembersihan mesin, kemudian dilanjutkan dengan penggantian
komponen, pemeriksaan dan perbaikan, serta diakhiri dengan pengujian
fungsional.
5. Penentuan alokasi pekerja: Tentukan jumlah dan alokasi pekerja yang
diperlukan untuk setiap tugas atau operasi. Misalnya, pembersihan mesin
dapat dilakukan oleh 2 pekerja, penggantian komponen oleh 3 pekerja,
pemeriksaan dan perbaikan oleh 4 pekerja, dan pengujian fungsional oleh
2 pekerja.
6. Evaluasi keseimbangan garis: Evaluasi keseimbangan garis kerja dengan
membandingkan waktu pemrosesan tugas-tugas dengan takt time. Dalam
contoh ini, total waktu pemrosesan adalah 2 jam + 4 jam + 6 jam + 3 jam
= 15 jam. Jika waktu siklus adalah 24 jam, maka terdapat waktu idle
sebesar 24 jam - 15 jam = 9 jam.
7. Penyesuaian dan rekonsiliasi: Jika terdapat ketidakseimbangan yang
signifikan antara tugas-tugas atau alokasi pekerja, lakukan penyesuaian
untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik. Misalnya, pekerjaan
pemeriksaan dan perbaikan dapat dibagi menjadi dua tahap yang
dilakukan secara bergantian oleh dua kelompok pekerja. Dengan
demikian, pekerjaan dapat dilakukan secara paralel, sehingga mengurangi
waktu idle. Dengan menerapkan metode line balancing dalam pekerjaan
overhaul, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan waktu dan
sumber daya, meminimalkan waktu idle, serta meningkatkan efisiensi dan
produktivitas proses overhaul.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan penerapan metode line balancing dapat membantu mengatasi masalah
seperti waktu tunggu yang berlebihan, ketidakseimbangan beban kerja antara pekerja,
atau ketidakefisienan dalam pengerjaan tugas. Dengan pendekatan yang terorganisir
dan terstruktur, metode line balancing membantu mencapai hasil yang lebih baik
dalam hal waktu, biaya, dan kualitas selama proses overhaul. Secara keseluruhan,
kombinasi antara overhaul dan metode line balancing memberikan pendekatan yang
terstruktur dan efisien untuk melakukan perawatan sistem atau mesin, yang dapat
menghasilkan peningkatan produktivitas dan penghematan biaya dalam jangka
panjang.

11

Anda mungkin juga menyukai