Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PADANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
a. Moisture maksimal 5%
b. Dirt maksimal 5%
3. Fiber
Serat kelapa sawit atau sering disebut fiber adalah produk samping
dari PT. Murini Samsam II. Fiber ini berbentuk serabut dan berwarna kecoklatan serta
menjadi bahan bakar utama boiler di pabrik ini. Fiber yang dihasilkan memiliki
persentase kandungan sebagai berikut:
a. Moisture
b. Oil loss pada fiber
4. Cangkang
Cangkang kelapa sawit pada pabrik ini biasanya diolah sebagai bahan
bakar pembantu saat fiber tidak mencukupi kebutuhan untuk bahan bakar boiler. Lalu
sisanya akan dijual keluar pabrik tetapi masih didalam Kawasan Industri Dumai (KID).
5. FAO
Fatty Acid Oil (FAO) adalah minyak kotor yang diambil dari recofery tank.
Minyak kotor ini biasanya dijual keluar untuk diolah lebih lanjut. FAO biasa disebut
minyak kotor kama mi nyak ini mengandung FFA diatas 50%. FAO biasanya untuk
bahan baku pembuatan sabun, pakan ternak, dan untuk produksi Distilled Fatty Acid.
6. Solid keluaran dekanter
Berupa padatan berwarna coklat kehitam -hitaman. Solid diperoleh dari
pemisahan minyak pada dek anter dimana dekanter tidak hanya menghasilkan solid,
tetapi juga menasilkan he avy phase, dan light phase. Dimana Heavy phase ditransfer ke
recovery tank, light phase di continue ke CST sedangkan solid akan dijual keluar pabrik.
Berikut adalah tugas dari setiap bagian pada PT. Murini Samsam H:
1. Mill Head atau Mill Manager
Mill Head bertanggung jawab untuk memimpin proses jalannya pabrik ini.
Mencakup proses produksi, sortasi, logistik, administrasi, SDM, laboratorium, hingga
K3. Mill Head juga wajib niemeriksa secara rutin parameter losses setiap stasiun proses
agar terkontrolnya mutu produksi pada pabrik serta memeriksa laporan harian dari
logistik. Dan apabila terjadi masalah pada proses, Mill Head harus mengadakan rapat
dengan mandor la pangan maupun maintenance untuk mengetahui permasalahan yang
terjadi.
2. Asisten Mill Head
Asisten Mill Head bertugas untuk melakukan pengawasan lebih lanjut terkait
dengan jalannya produksi. Seperti membuat laporan tentang pengecekan mesin,
memeriksa laporan masuknya bahan baku yang masuk, memeriksa laporan kerja harian
dari setiap stasiun proses, memeriksa losses setiap stasiun proses, dan memberikan
laporan kepada Mill Head terkait jalannya proses.
3. Spv Timbangan
4. Spv Sortasi
Spv sortasi memiliki tugas untuk memeriksa mutu kelapa sa wit yang masuk,
apakah buah yang masuk layak untuk diolah dan diberi harga normal atau terdapat
pengurangan harga disebabkan oleh mutu buah. lalu membuat Iaporan logsheet sortasi
yang akan dibawa supir kembali ke timbangan.
5. Spv Proses
Spv proses bertugas u ntuk memeriksa serta mengontrol jalannya produksi pada
pabrik, seperti memeriksa langsung keadaan dan kondisi proses serta membuat rekapan
Iaporan dari setiap stasiun proses lalu melaporkannya pada Mill Head. Tidak hanya itu,
asisten spv proses juga mengon trol kerja karyawan agar karyawan bekerja dcngan tertib
dan scsuai K3.
6. Spv Maintenance
Bertugas dalam menangani mesin yang beroperasi dengan memeriksa secara
rutin kondisi mesin agar tidak sampai rusak dan proses produksi berjalan lancar. Lalu
memperbaiki jika ada kerusakan pada mesin serta bertanggung jawab pada elektrikal.
Dan juga membuat Iaporan pemeriksaan mesin secara rutin yang kemudian akan
dilaporkan pada Mill Head.
7. Spv Laboratorium
Spv laboratorium memiliki tanggung jawab untuk memeriksa dan niengawasi
mutu produksi dengan mengukur losses kernel, oil losses pada produksi, dirt dan
moisture. Spv laboratorium juga membuat Iaporan hasil pengujian losses, dirt, maupun
moisture. Pengujian oil losses produksi dilakukan setiap pagi dengan pengambilan
sampel di tanki storage untuk menguji oil lossesnya. Sedangkan oil losses pada fiber dan
kernel maupun stasiun lainnya dilakukan setiap 2 jam sekali. Spv laboratorium juga
bertugas mengirim sampel dari perusahaan ke laborarorium kawasan (pusat).
8. Spv Administrasi
Spv administrasi memiliki tangggung jawab untuk mengurus administrasi
perusahaan. Administrasi yang dimaksud seperti melakukan arsip data agar data yang ada
mudah dikelola dan te rorganisir dengan baik. Lalu bertanggung jawab dalam pembuatan
surat, baik surat perintah kerja, surat penjualan dan pembelian ・ surat perpanjangan
kontrak. dan surat lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Administrasi sendiri
membawahi logistik, EHS, timbangan, dan gudang.
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari PT. Murini Samsam II adalah menjadi perusahaan kelas dunia yang
dinamis pada bisnis agrikultur dan industri terkait dengan pertumbuhan yang dinamis
dengan tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpi n pasar didunia dan
manajemen yang baik melalui sinergi dan konsistensi pengolahan lingkungan serta tetap
memperhatikan keselamatan kerja (K3).
Sedangkan untuk misinya yaitu menjadi mitra usaha yang unggul dan layak
dipercaya bagi stakeholder serta membang un lingkungan yang menerapkan Zero
Accident dan Zero Pollution. •
2.3. K3 Pada PT. Murini Samsam II
Tujuan diadakannya K3 adalah untuk melindungi pekerja dari kecelakaan saat
bekerja dan setela bekerja. K3 akan berjalan dengan baik apabila penerapannya konsisten
dan bersifat jangka panjang. Dalam menjalankan perusahaan yang menerapkan zero
accident dan zero pollution maka PT. Murini Samsam II memberikan bekal berupa
pelatihan K3 pada karyawannya agar karyawan me ngerti bahaya saat bekerja dan cara
menghindarinya. Selain itu PT. Murini Samsam II memberikan alat pelindung untuk
menghindari terjadinya kecelakaan saat bekerja. Alat pelindung yang dimaksud adalah
topi safety, earplug, sarung tangan, kacamata pelindung, serta sepatu safety.
PT. Murini Samsam II memiliki sepuluh stasiun untuk memperoleh Crude Oil
Palm (CPO) dan inti sawit (kernel) dari bahan baku tandan buah segar (TBS). Adapun
tahapan proses untuk mengolah tandan buah segar (TBS) di pabrik terdiri dari sembilan
stasiun yaitu, stasiun timbangan (weight bridge), stasiun sortasi, stasiun loading ramp,
stasiun sterilizer, stasiun pressing, stasiun klarifikasi. stasiun kernel, stasiun boiler dan
engine room, dan stasiun metana.
3.1. Stasiun Weight Bridge (Jenibatan Timbang)
Bahan baku dari pabrik pengolahan kelapa sawit berasal dari tanaman kelapa
sawit yang disebut fress fruit bunches atau tandan buah segar (TBS). Tandan buah segar
berasal dari kebun.kcbun yang diangkut dengan menggunakan truk ke pabrik. Buah yang
baik berasal dari buah yang telah matang sempurna. Di PT. Murini Samsam selain
penimbangan TBS juga nienimbang kernel dan cangkang untuk pengiriman.
Proses pengolahan dimulai dari weight bridge atau jembatan timbangan
elektronik berfungsi untuk mengetahui berat tandan buah segar (TBS) yang akan diolah.
Di stasiun ini sistem penimbangannya sudah canggih dengan menggunakan sistem yang
:
telah terhubung dengan komputer sehingga hasil penimbangan buah iangsung masuk ke
komputer. Sebelum dibongkar truk yang berisi TBS ditimbang (bruto), kemudian setelah
di bongkar truk ditimbang untuk mengetahui berat truk kos ong (tara). Sehingga, untuk
mencari neto dari tandan buah segar yaitu (bruto-tara= netto).
Kapasitas jembatan timbangan di PT. Murini Samsam minimal 200 kg dan
maksimal 60.000 kg. Jembatan timbangan dilengkapi dengan 6 lead cell yang berfungsi
sebagai sensor berat pada timbangan yang terletak 2 dibagian depan, 2 dibagian tengah,
2 dibagian belakang sebagai titik tumpu penimbangan. Jembatan timbangan harus
dikalibrasi setiap tahun oleh badan metrology untuk menjaga keakuratan data
penimbangan.
3.2. Stasiun Sortasi
Sortasi merupakan proses selanjutnya dari proses penimbangan, disortasi
dilakukan dengan cara penyortiran buah sawit oleh petugas sortasi. Penyortiran berfungsi
Lori adalah alat untuk mengangkut dan tempat merebus tandan buah segar.
Kapaskas satu k>rr dUs* penuh 10 ten. Lubang besar bagian at as yang terdapat pada
lori berfungsi untuk nienahan lori supaya tidak mengembang, sedangk an ktbang keeU
dibagian bawah berftmgsi untuk memasukkan ste&m kedalam lori.
2. Capstand
Cap stand adalah alat untuk menarik dan mendorong lori dengan menggunakan
sling berbahan metalis dengan ukuran % inchi untuk lori koseng dan sling berbahan
metalis berukuran 1 mchi untuk lori berisi.
Gambar 3.6. Capstand
Sumber: Dokunientasi Pribadi
sekali perebusan. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada temperatur
135-150°c dan tekanan 2,8 -3,0 bar selama 90 menit. Pada tipe perebusan sterilizer
menggunakan triple peak dimana peak 1 dan peak 2 untuk membebaskan udara p ada
TBS dan peak 3 untuk mematangkan dan melunakan daging TBS. Siklus perebusan
terhadap waktu perebusan ditambah waktu buka tutup pintu sterilizer untuk memasukan
lori. Waktu perebusannya ± 90 menit dan 120 menit
Gambar 3.8. Sterilizer
Inlet valve dan condesate di buka untuk membuang udara yang ada di dalam
sterilizer selama ±4 menit Daerasi ini perlu dilakukan agar tidak menghambat penetrasi
steam yang ada pada TBS.
3. Puncak I
Selama 12 menit exhaust valve dan condensate valve di tutup, sedangkan inlet
valve dibuka hingga tekanannya mencapai 1,5 bar dan condensate valve dibuka hingga
tekananya 0 bar selama 2 menit
4. Puncak II
Selama 12 menit condensate valve ditutup. inlet valve dibuka hingga tekanan
mencapai 2 -2,5 bar. Setelah mencapai tekanan 2,5 bar inlet valve ditutup pastikan
condensate valve di buka hingga tekanan 0 bar selama 3 menit
5. Puncak III
Selama 12 menit exhaust valve dan condensate valve ditutup, inlet valve dibuka
hingga tekanan mencapai 3 bar, setelah mencapai tekanan 3 bar inlet valve ditutup.
Exhaust valve dan condensate valve diturunkan sampai tekanan 0 bar.
6. Pengeluaran lori
Setelah tekanan sterilizer 0 bar maka pintu sterilizer dapat dibuka dengan sistem
motor hidrolik.
Adapun tujuan dari sterilizer adalah sebagai bcrikut:.
1. Melunakan daging pada buah '
2. Memudahkan pelepasan pada buah
3. Mematikan enzim
4. Menurunkan viskositas minyak.
3.4.2. Tippler
Tippler adalah alatyang berfungsi untuk menuangkan buah yang telah di rebus
untuk dikirimkan ke thresher. Sistem kerja alat tippler yaitu dengan membalikkan lori
180° dengan tekanan hidrolik agar buah terjatuh ke scarper under tippler yang berfungsi
sebagai alat membawa TBS yang sudah
di rebus menuju thres her. Tippler berjumlah 2 buah dengan kapasitas lori 10 ton dengan
waktu pembuangan 8-10 menit 1 jam dengan jumlah 6 lori.
3.4.3. Thresher
Thresher adalah alat yang berfungsi untuk melepaskan berondolan dari
tandaflnya, dengan prinstp kerja dtbanting dengan kecepatan putaran 22 -24 rpm.
Kecepatan putaran mempengaruhi pelepasan berondolan dari tandan, apabila semakin
cepat putarannya maka bany ak berondolan yang terlempar keluar sedangkan semakin
lama putarannya maka banyak berondolan yang tidak terlepas dari tandan. Thresher
memiliki kapasitas 36 ton/jam dengan diameter 2 m dan lebarnya 6 m. Pada dinding
thresher
dilengkapi dengan kisi-kisi yang berfungsi sebagai jalan berondolan setelah
terlepas dari tandannya
berikut:
a. Bottom cross conveyor
RoUom cross conveyor ini berfiingsi sebagai alat untuk menyalurkan
berondolan yang telah terlepas dari tandan atau hasil dari thresher yang d itampung oleh
under cross conveyor menuju fruit elevator.
b. Fruit Elevator
Fruit elevator ini berfungsi sebagai alat mengangkut berondolan dari bottom
cross conveyor yang akan didistibusikan ke conveyor distribusi. Alat ini menggunakan
timba-timba yang terikat pada rantai dan digunakan tmtuk mengangkut buah masak atau
brondolan masak.
22
Top cross conveyor ini berfungsi sebagai alat untuk membawa berondolan dari
fruit conveyer menuju conveyor distribusi dengan
nienggunakan sistem screw.
3.5. Stasiun Pressing
Hasil thresher dibawa oleh distributing conveyor ke station press di alat
digester. Digester suhu harus di jaga 90 -95°c dan lama pelumatan 10 -15 menit agar
berondolan di dalam digester tidak terlalu banyak. Hasil dari digester ini dibawa ke
station pressing untuk mengepres yang akan menghasilkan crude palm oil (CPO) menuju
stasiun klarifikasi sedangkan hasil nut dan fiber menuju stasiun kernel.
23
Gambar 3.16. Diagram Alir Proses Pressing (Sumber: PT. Murini Samsam II, 2021)
3.5.1. Digester
Digester adalah alat vang berfungsi untuk mencacah dan melumat berondolan
yang menghasilkan kandungan minyak. Digester ini berbentuk tabung silindris yang
dilengkapi dengan pengadukan perupa stirring arm (pengaduk berupa pisau-pisau) yang
berfungsi untuk merajang berondolan yang memiliki jumlah pisau 6 yang terdiri dari 5
tingkat pisau pengaduk dan 1 tingkat pisau pelempar ・ Pisau pengaduk dengan
kecepatan pengaduk 25 -26 rpm yang berfungsi untuk mengaduk atau melumat
berondolan sedangkan pisau pelempar berfungsi unhik melemnar atau mendorong hasil
lumatan berondolan menuju mesin press. Tekanan pada digester 40 bar dengan suhu 90 -
95°c yang diberikan steam (uap panas) untuk mempermudahkan proses pelumatan.
Semakin banyak berondolan di dal am digester maka semakin tidaksempurna proses
pengadukan dan waktu tinggalnya semakin lama.
Gambar 3.16. Unit Digester
sludge akan dkeruskan ke kolam fat fit dan fasa solid akan diteruskan ke solid tank.
3.6.9. Reclaimed
Reclaimed merupakan bak yang penampung minyak hasil keluaran t
dari decanter, yang berfungsi untuk menampung minyak sebelum recycle
ke continuous setting .Terdapat endapan di dasar reclaimed yang akan
diteruskan ke bak fat fit
penampungan sludge dan minyak yang keluar dari bocoran . bocoran alat di stasiun
klarifikasi yang dialirkan melalui parit menuju ke fat fit. Hasil penampungan di fat fit
akan diendapkan untuk mimisahkan miko dan sludge sebelum dikirim ke penampungan
limbah. Sedangkan miko dari fat fit akan dipompakan menuju continuous settling tank
untuk selanjutnya diproses lagi di stasiun klarifikasi
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama kuliah kerja praktik di PT. Murini
Samsam H selama dua bulan dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. PT. Murini Samsam li dibangun pada tahun 2005 yang berlokasi di
Kawasan Dumai -Pelintung, Kecamatan Medang Kampai -Kota Dumai dan
beroperasi pada luni tahun 2006.
2. PT. Murini Samsam II yang merupakan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan
kapasitas 60 ton/ jam, dengan produksi akhir yaitu crude oil palm (CPO) dan inti
sawit (kernel).
3. PT. Murini Samsam II memiliki sembilan stastiun proses pengolahan yaitu,
penimbangan, sortasi, loading ramp, perebusan, pressing, klarifikasi, kernel,
boiler dan engine room, dan metana.
4. PT. Murini Samsam II menghasilkan limbah cair vang akan diproses menjadi gas
metana yang akan distribusikan ke pabrik pupuk.
5. Hasil produksi dari PT. Murini Samsam II didistribusi ke Kawasan
Industri Dumai sendiri dan produk samping menjadi bahan bakar
A
boiler.
6. Di PT. Murini Samsam II masih menggunakan alat* secara manula hanya sedikit
yang menggunakan alat yang canggih yang di control oleh komouter.
4.2 Saran
Saran kami, selaku mahasiswa magang kerja praktik di harapkan di PT. Murini
Samsam II yaitu:
1. Bag! operator yang bekerja di PT. Murini Samsam II sebaiknya lebih menguasai
pada bidang masing-masing dan menggunakan APD yang lengkap.
2. Pada lingkungan sekitar pabrik harus bersih agar menghindari resiko. t erjadinya
kecelakaan pada saat proses berjalan.
3. Alat proses Di PT. Murini Samsam II masih manula sebaiknya ada yang
menggunakan alat yang canggih untuk mempermudahkan proses dan
meminilisirkan waktu
DAFTAR PUSTAKA