Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KINERJA ORGANISASI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

KELOMPOK X

• REZA APRIANTY PUTRI (220221002)


• FERAWATI (220221089)
• SAIFUL MUBIN (220221024)
• BASIR (220221090)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

INDONESIA (STIE-PI) MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan
kehendak-Nya makalah ini dapat kami selesaikan pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran. Adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai “Kinerja
Organisasi”. Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenaan dengan
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen
pembimbing yakni ibu Amraeni, S.T., M.Si. yang telah memberikan limpahan ilmu yang
berguna kepada kami.

Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi kami dan
siapapun yang membacanya.

Makassar, Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN ....................................................................................................................iii
A. Latar Belakang ..............................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................iii
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................iii
BAB II....................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 1
A. Organisasi Pemasaran ................................................................................................... 1
B. Pengertian Kinerja Organisasi ...................................................................................... 2
C. Pengukuran Kinerja ...................................................................................................... 3
D. Pertumbuhan Laba ........................................................................................................ 6
BAB III ..................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu yang sulit dalam analisa kinerja organisasi adalah memilih
perangkat ukuran berdasarkan hasil yang seimbang untuk mengukur kesuksesan dalam
memenuhi tujuan dan sasaran organisasi, terutama yang berhubungan dengan kinerja
organisasi. Kesulitan dalam mengukur kinerja organisasi pelayanan public sebagian
muncul karena tujuan dan misi organisasi public yang sering kali tidak jelas, tetapi
juga bersifat multidimensional.
Kinerja organisasi sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan,
misi, dan visi organisasi tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu organisasi pemasaran
2. Apa pengertian kinerja organisasi
3. Bagaimana pengukuran kinerja
4. Bagaimana pertumbuhan laba
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa itu organisasi pemasaran
2. Menjelaskan pengertian kinerja organisasi
3. Mengetahui pengukuran kinerja
4. Mengetahui pertumbuhan laba

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi Pemasaran
Pengertian organisasi menurut para ahli:
1. Menurut Stephen P. Robbins (1993), organisasi adalah unit sosial yang
dikoordinasikan untuk mencapai sejumlah tujuan.
2. Menurut James D. Money (1977), organisasi merupakan setiap kerja sama
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Menurut Dwight Waldo (1953), organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi
yang berdasarkan atas wewenang format dan kebiasaan di dalam suatu sistem
administrasi.

Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih
dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan dibidang
pemasaran.

Menurut Peter Drucker mendefinisikan organisasi pemasaran adalah


organisasi yang memahami kebutuhan dan keinginan para pembeli, dan secara efektif
mampu mengkombinasikan serta mengarahkan keterampilan dan sumber daya ke
semua bagian organisasi dalam rangka memberikan kepuasan maksimal kepada
konsumennya.

Suatu organisasi pemasaran adalah wadah kegiatan dibidang pemasaran dan


merupakan alat untuk mencapai tujuan. Organisasi pemasaran mempunyai peranan
yang penting dalam pencapaian tujuan dibidang pemasaran dan tidak terlepas dari
tujuan perusahaan.

Adapun empat alasan utama perlunya suatu perusahaan menyusun organisasi


pemasaran, yaitu:

1. Untuk membedakan tugas dengan tugas yang lainnya dibidang pemasaran,


sehingga dapat meningkatkan efesiensi dari individu yang ada. Kegiatan yang
dapat dispesialisasikan di dalam bidang pemasaran adalah promosi dan advertensi,

1
kegiatan operasi penjualan, dan kegiatan penelitian dan pengembangan
pemasaran.
2. Untuk memberikan kemungkinan dilakukannya koordinasi atas tugas-tugas atau
usaha-usaha dan tenaga-tenaga yang ada sehingga kegiatan yang dilaksanakan
dapat efektif.
3. Untuk menentukan atau memberikan batasan tanggung jawab dan wewenang yang
dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Deskripsi yang lengkap dari suatu jabatan mencakup pernyataan mengenai
tanggung jawab dari seorang manajer yang mempunyai tanggung jawab untuk itu.
4. Sebagai sarana atau alat menyokong atau mencerminkan pelaksanaan strategi
pemasaran yang menyeluruh. Sebenarnya organisasi pemasaran dapat berupa
pendorong maupun pembatas bagi penentuan strategi pemasaran dari suatu
perusahaan.
Dalam dunia usaha pada saat ini terdapat perkembangan keadaan dan
penyempurnaan organisasi pemasaran sebagai akibat diterimanya konsep
pemasaran oleh banyak perusahaan. Konsep pemasaran menekankan pada
kepentingan konsumen untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka panjang.
Usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
direfleksikan dengan mengadakan penyempurnaan organisasi pemasaran.
Penyempurnaan ini meliputi usaha:
1. Tanggung jawab fungsi pemasaran yang mencakup penjualan, advertensi, dan
pelayanan kepada konsumen diberikan pada satu orang pimpinan pemasaran.
2. Meningkatkan dan memperluas kegiatan riset pemasaran.
3. Perubahan fungsi pemasaran, yang semula hanya mencakup penjualan saja
menjadi pemasaran.
B. Pengertian Kinerja Organisasi
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas
yang dilakukan oleh seluruh pegawai yang ada disuatu organisasi atau instansi
pemerintah.
Organisasi merupakan suatu struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

2
Arti dari kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat
dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang
dicapai dari perilaku anggota organisasi.
C. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap
berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan.
Menurut Yuwono (2002), pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan
mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission
accomplishment) melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa ataupun
suatu proses.
Menurut Mahmudi (2010), pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian
kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan,
termasuk informasi atas efesiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan
barang atau jasa, perbandingan hasil kerja dengan target dan efektivitas tindakan dalam
mencapai tujuan
1. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja bertujuan untuk memotivasi karyawan agar dapat
mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya agar menghasilkan tindakan yang diinginkan oleh organisasi.
Menurut Mahmudi (2005), tujuan pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi
Penilaian kinerja berfungsi sebagai tonggak yang menunjukkan
tingkat ketercapaian tujuan dan menunjukkan apakah organisasi berjalan
sesuai arah atau menyimpang dari tujuan yang ditetapkan.
b. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai
Penilaian kinerja merupakan sarana untuk pembelajaran pegawai
tentang bagaimana seharusnya mereka bertindak dan memberikan dasar dalam
perubahan perilaku, sikap, keterampilan atau pengetahuan kerja yang harus
dimiliki pegawai untuk mecapai hasil kerja terbaik.
c. Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya
Penerapan penilaian kinerja dalam jangka panjang bertujuan untuk
membentuk budaya berprestasi di dalam organisasi dengan menciptakan
keadaan dimana setiap orang dalam organisasi dituntut untuk berprestasi.

3
d. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan keputusan,
pemberian penghargaan dan hukuman
Organisasi yang berkinerja tinggi berusaha menciptakan sistem
penghargaan seperti kenaikan gaji/tunjangan, promosi atau hukuman seperti
penundaan promosi atau teguran, yang memiliki hubungan yang jelas dengan
pengetahuan, keterampilan dan kontribusi terhadap kinerja organisasi.
e. Memotivasi pegawai
Dengan adanya penilaian kinerja yang dihubungkan dengan
manajemen kompensasi, maka pegawai yang berkinerja tinggi atau baik akan
memperoleh penghargaan.
f. Menciptakan akuntabilitas publik
Penilaian kinerja menunjukkan seberapa besar kinerja manajerial
dicapai yang menjadi dasar penilaian akuntabilitas.

Menurut Yuwono dkk (2007), manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai


berikut:

a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa


perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam
organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.
b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari rantai
pelanggan dan pemasok internal.
c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of waste).
d. Membuat suatu sasaran strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
konkret sehingga mempercapat proses pembelajaran organisasi.
e. Membangun konsensus untuk melakukan sesuatu perubahan dengan memberi
reward atas perilaku yang diharapkan tersebut.
2. Syarat dan Indikator Pengukuran Kinerja
Menurut Mutia (2009), terdapat syarat yang harus dipenuhi dalam pengukuran
kinerja, yaitu:
a. Spesifik dan jelas untuk menghindari kesalahan interpretasi.
b. Dapat diukur secara obyektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
c. Menangani aspek-aspek yang relevan.

4
d. Harus penting atau berguna untuk menunjukkan keberhasilan input, output,
hasil/outcome, manfaat maupun dampak serta proses.
e. Fleksibel dan sensitif terhadap perubahan pelaksanaan.
f. Efektif, dalam arti datanya mudah diperoleh, diolah, dianalisis dengan biaya
yang tersedia.

Menurut Mutia (2009), terdapat beberapa indikator dalam pengukuran kinerja,


yaitu sebagai berikut:

a. Indikator kinerja input (masukan), yaitu indikator yang dibutuhkan agar


pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan keluaran yang ditentukan, misalnya
dana, SDM, informasi, dll.
b. Indikator kinerja output (keluaran), yaitu sesuatu yang diharapkan langsung
dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik.
c. Indikator kinerja outcome (hasil), yaitu segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran (output) kegiatan pada jangk menengah (efek
langsung).
d. Indikator kinerja benefit (manfaat), yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan
akhir dari pelaksanaan kegiatan.
e. Indikator kinerja impact (dampak), yaitu pengaruh yang ditimbulkan baik
positif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi
yang telah ditetapkan.

Menurut Mulyadi (2005), terdapat beberapa ukuran penilaian kinerja yang


dapat digunakan untuk menilai kinerja, yaitu:

a. Ukuran kinerja tunggal


Ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran penilaian.
b. Ukuran kinerja beragam
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk
menilai kinerja.
c. Ukuran kinerja gabungan
Dengan adanya kesadaran beberapa kriteria lebih penting bagi
perusahaan secara keseluruhan dibandingkan dengan tujuan lain, maka
perusahaan melakukan pembobotan terhadap ukuran kinerjanya.

5
3. Model-model Sistem Pengukuran Kinerja
Menurut Vanany (2003), model-model sistem pengukuran kinerja antara lain:
a. Balance Scorecard (BSC)
Kerangka kerja Balance Scorecard menggunakan empat perspektif
(finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan proses belajar &
pertumbuhan) dengan titik awal strategi sebagai dasar perancangan SPK.
b. Sustainability Balance Scorecard (SBSC)
Model SBSC merupakan perluasan dari model Balance Scorecard
dengan penambahan aspek lingkungan dan sosial. Sustainability Balance
Scorecard (SBSC) memperlihatkan hubungan kausal antara kinerja ekonomi,
lingkingan sosial dari perusahaan.
c. Cambridge Model
Model Cambridge menggunakan producr group sebagai dasar untuk
mengidentifkasi KPI dan dari pengelompokan. Produk tersebut dilakukan
penentuan tujuan bisnis untuk product group-nya.
d. Integrated Performance Measurement System (IPMS)
Model IPMS merupakan model SPK yang bertujuan agar sistem
pengukuran kinerja lebih robust, terintegrasi, efektif dan efisien.
e. Integrated Environment Performance Measurenment System (IEPMS)
IEPMS merupakan model sistem pengukuran kinerja yang berkaitan
dengan lingkungan.
4. Proses Pengukuran Kinerja
Menurut Mutia (2009), terdapat beberapa langkah yang dilakukan dalam
proses pengukuran kinerja, yaitu:
a. Mengidentifikasikan misi, penempatan tujuan, sasaran dan strategi
perusahaan.
b. Penempatan dan pengembangan indikator.
c. Pengukuran kinerja dan penilaian hasil pengukuran.
d. Pelaporan hasil-hasil secara formal.
D. Pertumbuhan Laba
1. Pengertian Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kanaikan laba yang diperoleh
perusahaan.

6
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba
Menurut Priono (2013), pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor
anta lain:
1. Besarnya perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba
diharapkan semakin tinggi.
2. Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam
maningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
3. Tingkat Leverage
Perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manejer
cenderung memanipulasi data sehingga mengurangi ketepatan pertumbuhan
laba.
4. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan dimasa lalu yang semakin tinggi membuat
pertumbuhan laba semakin tinggi.
5. Perubahan laba masa lalu
Perubahan laba dimasa lalu jika semakin besar, semakin tidak pasti
laba yang diperoleh dimasa yang akan datang.
3. Pengukuran Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba diukur menggunakan rasio pertumbuhan dengan artian
menggambarkan pada presentasi pertumbuhan laba perusahaan yaitu dari tahun ke
tahun. Dengan rasio ini mengidentifikasikan kemampuan perusahaan untuk
memaksimalkan laba bersih di tahun lalu.
Pertumbuhan laba menunjukkan pada seberapa besarkan peningkatan laba
dalam perusahaan, pertumbuhan laba diukur dari selisih total laba pada tahun yang
akan diteliti dengan total laba pada tahun sebelumnya yang selanjutnya dibagi
dengan total laba pada tahun sebelumnya (Hamidu, 2013).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai


dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai
dari perilaku anggota organisasi dengan syarat yang spesifik dan jelas.

Adapun pertumbuhan laba dimana diukur menggunakan rasio pertumbuhan


untuk mengidentifikasikan kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan laba bersih
di tahun lalu.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah


ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/359644469/233307998-Makalah-Kinerja-Organisasi

https://marioandi.blogspot.com/2018/09/organisasi-pemasaran.html?m=1

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/535/jbptunikompp-gdl-herinugrah-26743-6-babii.pdf

https://www.kajianpustaka.com/2020/02/pengukuran-kinerja-pengertian-tujuan-syarat-
model-dan-proses.html?m=1

http://etheses.uin-malang.ac.id/1968/5/10520062_Bab_1.pdf

https://www.esaunggul.ac.id/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-laba/#

http://eprints.umpo.ac.id/8613/4/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai