0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
183 tayangan5 halaman
Jurnal ini menggunakan metode Six Sigma untuk memperbaiki proses ekstrusi dalam produksi ban mobil di Portugal. Metode DMAIC digunakan untuk mengurangi material non-konforming. Hasilnya, work-off berkurang sebesar 0,89% atau setara 165.000 euro penghematan biaya per tahun melalui perbaikan proses ekstrusi.
Deskripsi Asli:
Improve the Extrusion Process in Tire Production Using Six Sigma Methodology
Jurnal ini menggunakan metode Six Sigma untuk memperbaiki proses ekstrusi dalam produksi ban mobil di Portugal. Metode DMAIC digunakan untuk mengurangi material non-konforming. Hasilnya, work-off berkurang sebesar 0,89% atau setara 165.000 euro penghematan biaya per tahun melalui perbaikan proses ekstrusi.
Jurnal ini menggunakan metode Six Sigma untuk memperbaiki proses ekstrusi dalam produksi ban mobil di Portugal. Metode DMAIC digunakan untuk mengurangi material non-konforming. Hasilnya, work-off berkurang sebesar 0,89% atau setara 165.000 euro penghematan biaya per tahun melalui perbaikan proses ekstrusi.
Jurnal Procedia Manufacturing Volume dan Halaman Volume 13, halaman 1104-1111 Tahun 2017 Penulis T.Costa, F.J.G.Silva, dan L.Pinto Ferreira Tanggal 11 Mei 2019
Introduction Pada bebrapa tahun ini, metodes six sigma luas
dan meningkat secara cepat. Pada awalnya digunakan untuk sektor proses produksi, sekarang digunakan di sektor pemasaran, pembelian dan pusat bantuan customer, dan bagian jasa yang lain. digunakan oleh perusahaan-perusahaan di dunia. Dengan menggunakan metode DMAIC Cycle untuk kunci sukses program six sigam. Tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah untuk memperbaiki proses ekstrusi, yaitu proses yang bertanggungjawab dalam produksi dua semi-produk ban yaitu the thread dan the sidewall, pada sebuah perusahaan pembuatan ban mobil di Portugal sehingga dapat mengurangi biaya yang signifikan pada proses tersebut. Pada kasus ini, indikator dari performansi sistem produksi menunjukkan terdapat non-conforming material yang melebihi target yang dibutuhkan, sehingga perlu dilakukan reduksi pada bagian tersebut. Literature review Six sigma merupakan sebuah pendekatan inovatif untuk improvisasi dari sebuah proses dan termasuk metodologi dari Total Quality Management. Pada bisnis, six sigma digunakan sebagai startegi untuk meningkatkan profit juga memastikan efisiensi pada setiap operasi, dengan tujuan mempertemukan permintaa pelanggan dan ekspetasi. Literature Review Strategi dari pendekatan ini yaitu sebagai pemecah masalah atau metodologi peningkatan proses yaitu DMAIC Cycle yang menjadi kunci sukses six sigma. Siklus DMAIC ini tediri atas pendefinisan masalah dari sebuah proyek (Define), kemudian mengukur masalah yaitu semua defects yang terjadi (Measure), kemudian menganalisis data dengan tujuan menentukan akar penyebab permasalahan (Analyze), kemudian mengeliminasi penyebab yang diidentifikasi sebelumnya (Improve), dan terakhir adalah kontrol dan monitor proses untuk meyakinkan bahwa masalah tidak tersisa lagi (Control). Metodologi Jurnal ini dimulai dengan menggunakan studi literatur untuk metodologi six sigma dengan tujuan menyediakan dasar dari metodologi six sigma ini, kemudian melakukan pengaplikasian DMIAC Cycle ke sistem produksi yang sekarang. Improving the extrusion process of tire semi- Sistem produksi ban ini terdiri dari lima products bagian, namun untuk jurnal ini bagian mixing, preparation, dan construction department lebih ditekankan karena berhubungan dengan proses ekstruksi. Proses ekstruksi terdapat pada bagian preparation department dan terdiri dari 7 jalur (Extruder E01, E02, E03, E04, E05, E06 and E07). Mixing department menerima bahan mentah dan akan ditransformasikan menjadi lembaran- lemabran yang akan menjadi suplai ekstruksi ini. Terdapat dua jenis ekstruksi yaitu tread dan sidewall. Pada proses ini terdapat non- conforming material yang akan digunakan kembali yang bisa juga disebut work-off. Perhitungan work-off ini menjadi indikator pabrik untuk perfromansi dari sistem dan perubahannya dari waktu ke waktu dengan menghitung rasio antara work-off dan jumlah komponen yang diproduksi di mixing department 1. Fase Define Dengan menggunakan sebuah project charter untuk mendefinisikan masalah dan membangun tujuan, juga lingkupan dan tim dilibatkan. Pada fase ini digunakan gantt chart untuk membuat deadline dari setiap fase dikerjakan, kemudian juga membuat diagram SIPOC untuk memplotkan proses ekstruksi dan menggambarkan konteksnya. Pada diagram ini memilki tujuan yaitu me menentukan pemasok dan entri yang relevan untuk proses, serta urutan kegiatan, dan memastikan hasil dan kepuasan pelanggan. Dalam kasus khusus ini, baik pemasok dan pelanggan bersifat internal, karena mereka merupakan bagian dari sistem produksi yang sama. Alat ini memungkinkan seseorang untuk menyorot informasi yang relevan dengan proyek, sehingga berfokus pada kegiatan penting dalam proses. 2. Fase Measure Mengukur proses dan juga memonitoring semua jalur ekstruksi. Data diambil dari record materialn yang ditolak selama setup atau gangguan yang terjadi pada kedua proses ekstruksi, untuk tread diambil dengan sejumlah pieces sedangkan sidewall dari ukuran meter. Proses dilakuakn selama 30 minggu 10 kali percobaan setiap minggu dan setiap percobaan yang terdiri atas 3 jam. Kemudian akan dihasilkan persentasei dari setiap work-off untuk setiap proses ekstruksi. 3. Fase Analyze Kemudian akan ditentukan akar dari permasalahan ini, juga sumber dari variasi proses dengan menggunakan diagram isihikawa. Analisis yang dilakukan dibagi menjadi jenis ekstruksi ( tread dan sidewall) dan event ( setup dan gangguan), kemudian dibuat sebuah diagram pareto dari setiap jenis proses ekstruksi untuk event gangguan dan didapatkan masing-masing 5 jenis gangguan. Untuk event setup pada proses tread tidak ada perbedaan signifikan antara material yang ditolak dengan extruder selama setup, sedangkan proses sidewall terdapat perbedaan untuk work-off selama setup, yaitu pada jalur E07 . 4. Fase Improve Pada fase analyze ditemukan 5 masalah event gangguan yang dihadapi oleh setiap proses ekstruksi dan untuk proses tread terjadi gangguan ini pada setiap extruder E03, E04, E05, E06, sedangkan untuk setup, proses sidewall pada jalur E07 harus dilakukan improvisai. 5. Fase Kontrol Dilakukan monitoring dan diukur kembali pada mixing department ditemukan pengurangan dengan total 0,89% work-off dan pengurangan 165.000 euro pertahun untuk produksi ini. Diskusi dan kesimpulan Dengan penggunaan metode DMAIC telah mengurangi work-off atau material non- conforming sebesar 5 ton per hari dengan total 0,89% pengurangan dan penghematan sebesar 165.000 euro. Sehingga penggunaan six sigma ini memberikan dukungan organisasi sehingga mampu menghasilkan lebih cepat, lebih ekonomis dan dengan kualitas lebih baik Perhitungan DPMO Pada jurnal ini, terdapat 5 langkah, yaitu : preparation and compund feeding, extrusion, cooling and drying, cutting, dan storage, sehingga jumlah kesempatan sebesar 5. Kemudian yang akan meghasilkan non- conforming, dengan jumlah unit 560 ton unit yang dihasilkan dan jumlah defect yang dihasilkan untuk proses treads sebesar 72,8 ton dan proses sidewalls 145,6 ton sehingga jika ditotal sebesar 218,4. Maka, dengan rumus D (Jumlah Defect) = 145,6 ton U (Jumlah Unit) = 560 ton O (Jumlah Kesempatan) =5 DPMO =? Sehingga: DPMO = ( D / (U x O)) x 1,000,000 DPMO = (156,6 / (560 x 5)) x 1,000,000 DPMO = 55928,57 DPMO Kelebihan Jurnal 1. Hasil disajikan singkat, padat, dan jelas sehingga tujuan tersampaikan dengan jelas. 2. Penelitian selain menggunakan studi literatur juga dilakukan pengimplementasian langsung pada proses sehingga memperkuat studi literatur. 3. Sistematika penulisan yang mudah dibaca oleh pembaca, termasuk bukan penutur asli inggris. Kekurangan Jurnal 1. Tidak diberitahu semua proses pembuatan ban, hanya diberikan pada bagian proses ekstruksi, sehingga pembaca tidak tahu proses sebelum mixing department. 2. Pada bagian diagram pareto tidak diberikan tabel untuk setiap masalah berapa masing- masing jumlah kemunculan masalah agar memudahkan pembaca mengetahui masing-masing jumlahnya.