Abstrak
PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) merupakan industri manufaktur yang menghasilkan peralatan
rumah sakit dari logam. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan pada Unit Komponen Plastik yang salah
satu hasil produknya adalah roda castor 5”. Keluhan yang sering terjadi adalah adanya kerusakan pada bagian
roda, terutama bagian wheel out roda. Hal ini disebabkan adanya rongga udara antara komponen wheel out
dengan wheel in yang dapat menyebabkan pecah/terpisahnya bagian wheel out dengan wheel in. Untuk
mengetahui ada tidaknya rongga, cara yang dapat dilakukan selama ini adalah membelah roda sehingga dapat
terlihat bagian dalamnya (uji merusak). Cara ini tentu saja sulit dan tidak ekonomis. Pihak perusahaan pun
memutuskan untuk mengganti material yang selama ini digunakan (Haibam) dengan material lain (TPU) yang
memiliki sifat bahan lebih baik. Hal ini mampu mengurangi keluhan yang terjadi akibat cacat yang terjadi
ketika masih menggunakan material haibam. Akan tetapi, penggantian bahan tidak serta merta menyelesaikan
permasalahan, hal ini dapat dilihat dengan muncunya permasalahan baru berkaitan dengan proses
produksinya.
Penelitian ini dilakukan untuk meminimalkan cacat yang terjadi pada proses pembuatan roda castor 5”
dan difokuskan pada cacat wheel out Castor 5”. Hasil identifikasi terhadap bahan haibam dan TPU
menunjukkan bahwa sink mark merupakan cacat dominan. Pengolahan data dengan menggunakan metode
DPMO menghasilkan tingkat sigma yang berbeda. Dari kedua tingkat sigma yang dihasilkan tersebut terlihat
bahwa Tingkat Sigma Haibam > TPU (3,0 Sigma > 2,8 Sigma). Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan
kemampuan proses ketika proses produksi castor diganti bahan bakunya dari Haibam menjadi TPU.
Kata kunci : Wheel in, Wheel out, Haibam, TPU, DPMO, SPC, Ttngkat Sigma
1. Define
5. Control
4. Improve
2. Measure
3. Analyze
Adapun secara lebih rinci dapat dijelaskan masalah penting dalam proses yang sedang
sebagai berikut: berlangsung. Dari masalah tersebut
1. Define diidentifikasi perlu atau tidak dilakukan
Define merupakan langkah pertama dalam suatu perbaikan. Mengapa perlu dilakukan
pendekatan six sigma. Tahap define suatu perbaikan? Siapa pelanggan? Apa
meliputi pendefinisian dan pemetaan yang menjadi persyaratan pelanggan?
proses serta menentukan input dan output Bagaimana proses-proses saat ini
dari proses. Langkah ini mengidentifikasi dilakukan? Apa manfaat melakukan
Analisis kemampuan proses adalah suatu 3.1 Pengendalian Kualitas di PT. MAK
studi keteknikan guna menaksir kemampuan
proses. Taksiran kemampuan proses dapat Selama ini seluruh pengendalian kualitas
berbentuk distribusi probabilitas yang untuk produk MAK berada dibawah
mempunyai bentuk, mean dan standar deviasi pengawasan Departemen Quality Assurance.
tertentu. Dalam arti ini, analisis kemampuan Namun Departemen Quality Assurance sendiri
proses sebagai prosentase di luar spesifikasi. memiliki keterbatasan SDM sehingga saat ini
Tetapi spesifikasi tidak diperlukan dalam yang menjadi fokus utama Departemen Quality
melakukan analisis kemampuan proses. Assurance adalah pengendalian pada lini
Kegunaan dari analisis kemampuan proses produk akhir, ini terjadi di Unit Hospital
adalah: Equipment dan Unit Aneka Produk. Sedangkan
a. Memperkirakan seberapa baik proses akan untuk komponen dalam pelaksanaannya
memenuhi toleransi. dilakukan sendiri oleh operator tanpa ada
b. Membantu pengembangan/ perancangan tenaga SDM yang khusus menangani, ini
produk dalam memilih atau mengubah terjadi di Unit Komponen Logam dan Unit
proses. Komponen Plastik.
c. Membantu pembentukan interval dalam Pengendalian kualitas pada roda castor
pengendalian interval antara pengambilan hanya dilakukan secara visual oleh operator.
sampel. Penggolongan jenis cacat pada roda castor
d. Menetapkan persyaratan penampilan bagi dilakukan untuk mempermudah pengamatan
alat baru. dan pencarian sebab-sebab cacat yang sejenis.
e. Memilih di antara penjual yang bersaing Disini ada pula beberapa jenis cacat yang dapat
f. Merencanakan urutan proses produksi diabaikan karena tidak memberikan pengaruh
apabila ada pengaruh interaktif proses yang berarti.
pada toleransi. - Warpage dan cold slug dikategorikan
g. Mengurangi variabilitas dalam proses kedalam cacat bentuk
produksi. - Black spot, White brush mark dan
Jadi, analisis kemampuan proses adalah Cloud/haze dikategorikan kedalam cek
teknik yang mempunyai penerapan dalam warna
banyak bagian dari putaran produk, termasuk - Terjadi Flash, 90% produk yang
rancangan produk dan proses, perencanaan dihasilkan memiliki flash namun dilakukan
produksi dan produksi. Ada tiga teknik utama pembersihan flash pada tahap finishing.
yang digunakan dalam analisis kemampuan Untuk mengetahui cacat void/bubble hanya
proses, yaitu: histogram, grafik pengendali dan dilakukan pada saat pengujian pembuatan
rancangan percobaan (Montgomery, 1990). produk yang pertama kalinya dengan uji
Dalam menganalisis kemampuan proses, yang merusak (membelah roda castor) dan
diperlukan suatu indeks yang disebut dengan melakukan pembebanan roda tersebut
Indeks Kemampuan Proses. Salah satu selama beberapa lamanya. Jika lolos uji
keuntungan indeks ini adalah menyediakan maka cacat void/bubble diabaikan dan
suatu ukuran yang mudah dipahami dari tidak dilakukan pengujian lagi.
performance proses (Mitra, 1993) - Weld line dan flow mark diabaikan karena
masih berada pada tingkat kecacatan yang
dapat diterima. Cacat ini juga tidak
mempengaruhi fungsi produk secara
keseluruhan.
- Tidak terjadi cracking, jetting dan burning.
A. Define
B. Measure
1. Diagram Pareto
Pareto Defect untuk Haibam Pareto Defect untuk TPU
600 300
Percent
Percent
200
400
300
100
200
186
74
64
56
100 125
Count
82 29 28
Count
0
SINK_M BENTUK SHORT_S
58 49
EJECT _F CEK_WAR
0 Gambar 2. Diagram Pareto0
SINK_M SHORT_S EJECT _F CEK_WAR BENTUK
0
Control Chart for Reject Products (Haibam) Control Chart For Reject Product (TPU)
J@TI
0.2 Undip, Vol 2, No I, Mei 2006 19
0.2
UCL=0.1646
rtion
3.0SL=0.1352
rtion
0.1
Gambar 3. Grafik Pengemdali untuk Produk Haibam danTPU
C. Analyze
D. Improve
SINK MARK
Mesin
Maintenance Kalibrasi
Material lengket kurang Kalibrasi
Bekas Lubang ulang Setting
pelumas angin ulang Setting
Material kotor suhu tekanan
Material terdekomposisi Runner kotor Mould
Penyimpanan Setting mesin
material tidak tepat
Kandungan air Suhu Tekanan
Dari diagram sebab–akibat yang telah finishing tidaklah efisien. Sudah waktunya
dibuat sebelumnya, maka diberikan bebrapa mengganti dengan mould yang baru dan
usulan perbaikan untuk meminimalisir cacat handal.
sink mark. Diantaranya adalah : 2. Kalibrasi dan setting ulang terhadap mesin
1. Dari hasil Diagram Sebab-Akibat injeksi yang digunakan. Dari hasil
diketahui bahwa faktor yang paling wawancara diketahui bahwa mesin injeksi
berpengaruh adalah mesin, terutama tersebut sudah 3 tahun tidak dicek
bagian mould yang usia pakainya sudah kesesuaian settingnya secara keseluruhan.
terlalu lama. Mould ini sudah sering Pada setting mesin faktor yang
mengalami kerusakan dan perbaikan, dan berpengaruh diantaranya adalah :
dapat dikatakan kritis. Terdapatnya flash - suhu lingkungan
pada hampir semua produk yang - setting temperatur mesin pada setiap
dihasilkan sehingga perlu dilakukan zone
4. Kesimpulan
1. Dilihat dari diagram pareto cacat dominan pada tiap bahan adalah :
Tabel 2 Persentase Cacat Castor Berbahan Baku Haibam
No. Jenis Cacat Jumlah Cacat Persentase Kumulatif
3 Sink mark 74 29.48 29.48
2 Short shot 64 25.50 54.98
1 Eject failure 56 22.31 77.29
5 Cek Warna 29 11.55 88.84
4 Bentuk 28 11.16 100.00