Disusun Oleh :
Kelompok 12
1. Lidya Laguna Silalahi (1910631140106)
2. Luthfia Egidya (1910631140108)
3. Muhammad Farhan Ramadhan (1910631140115)
4. Muhammad Faris Raffa Dzakiy (1910631140116)
5. Muhammad Yohan Maghriza F (1910631140118)
6. Nourma Lista Revanda (1910631140123)
7. Novita Sianipar (1910631140124)
8. Pandawa Prawira Jati (1910631140126)
9. Rafi Umar Waliyyu (1910631140129)
10. Rahman Yusuf Efendi (1910631140131)
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja II ini telah diperiksa dan disetujui
sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Perancangan Sistem
Kerja II pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Singaperbangsa Karawang Semester Genap Tahun Akademik
2019/2020
Disusun Oleh :
Kelompok 12
i
ABSTRAK
Perancangan Sistem Kerja dalah Suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik
dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rangcangan terbaik dari sistem kerja yang
efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien (EASNE). Teknik-teknik dan prinsip ini
digunakan untuk mendapakan suatu sistem kerja yang efektif, aman, sehat,
nyaman, dan efisien (EASNE). Perancangan ini berhubungan dengan suatu proses
kerja, kerja merupakan aktivitas yang penting di dunia industri tujuannya dengan
adanya perancangan sistem kerja ini untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja
dan menghindari terjadinya kecelakaan, penyakit yang disebabkan kerja, dan
kecelakaaan yang memiliki waktu jangka pendek maupun jangka panjang.
Suatu sistem kerja yang baik perlu adanya memperhatikan bidang ilmu
terkait dengan konsep Ergonomi. Ergonomi merupakan suatu disiplin ilmu yang
mengkaji mengenai keterbatasan manusia demi mencapai kinerja yang maksimal
tanpa mengabaikan aspek kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia.
Konsep Ergonomi ini bertujuan untuk memperbaiki hal yang tidak sesuai dengan
konsep tubuh, pengguna, dan lain sebagainya sehingga perlu adanya peningkatan,
perbaikan, dan perancangan kembali. Studi tentang ergonomi dalam perancangan
sistem kerja ini dalam dunia industri memiliki peranan yang sangat penting karena
dengan adanya konsep ini dapat membantu pekerja dalam melakukan
pekerjaannya dengan baik. Perlakuan dari perancangan ini harus disesuaikan
dengan kebutuhan serta disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
Adapun hasil kajian yang dituangkan dalam pembuatan Laporan Praktikum
Perancangan Sistem Kerja II ini berkaitan dengan konsep dari ergonomi yang
dikenal dengan EASNE (Efisien, Aman, Sehat, Nyaman, dan Efektif) dengan
perancangan dan perbaikan pada konsep ergonomi dalam bidang antropometri,
biomekanika kerja, fisiologi kerja, dan tampilan display. Rancangan dan output
dari hasil praktikum ini dapat dilakukan dengan baik dan sesuai tujuan kegiatan
praktikum.
ii
KATA PEGANTAR
Puji dan syukur mendalami kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya maka Laporan Praktikum Perancangan
Sistem Informasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga
selalu tercurah pada Baginda Muhammad Rasulullah SAW. “Laporan Praktikum
Perancangan Sistem Kerja II” ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Perancangan Sistem Kerja II Sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang. Kami
mengucapkan rasa terimakasih yang sebesarbesarnya atas semua bantuan yang
telah diberikan. Secara khusus rasa terima kasih tersebut kami sampaikan
kepada;
1. Allah SWT, yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Perancangan Sistem Informasi dengan
baik.
2. Kedua Orang Tua selalu mendukung kami secara moril dan materil.
3. Asep Erik Nugraha, S.T., M.T., selaku Dosen Praktikum Perancangan Sistem
Kerja II yang telah memberikan tugas Laporan Perancangan Sistem Kerja II.
4. Ir. H. Wahyudin S.T., M.T., IPM., selaku Koordinator Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang.
5. Saudara dan Saudari seluruh Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Singaperbangsa Karawang yang juga ikut membantu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Perancangan Sistem Kerja II ini belum
sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan Laporan Perancangan
Sistem Kerja II ini. Terakhir kami berharap, semoga Laporan Perancangan Sistem
Informasi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Ergonomi
2.1.1 Pengertian Ergonomi
Ergonomi merupakan kajian interaksi antara manusia dan mesin,
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan [ CITATION Bri09 \l
1033 ]. Ergonomi merupakan suatu ilmu antardisiplin, yang mengkaji
interaksi antara manusia dan objek yang mereka gunakan [ CITATION
Pul97 \l 1033 ].
B.W. Jastrzebowski adalah seorang ilmuan Polandia pada tahun
1857 memelopori penggunaan kata ergonomi, yang dalam bahasa
Yunani yaitu ergos berarti “kerja”, sedangkan nomos adalah “kajian
(atas)” atau “hukum-hukum” [ CITATION Kar06 \l 1033 ] . Pada akhir
tahun 1949, K.F.H. Murrel memperkenalkan kata ergonomics, yang
kemudian menjadi populer sebagai suatu disiplin. Ergonomi
merupakan aplikasi prinsip-prinsip ilmiah, metode, dan data yang
diperoleh dari beragam disiplin yang ditujukan dalam pengembangan
suatu sistem rekayasa, di mana manusia memiliki peran yang
signifikan[ CITATION Kro03 \l 1033 ].
Ergonomi adalah ilmu yang mengkaji keterbatasan, kelebihan,
dan karakteristik manusia, serta memanfaatkan informasi yang
berhubungan dengan konteks kerja tersebut dalam merancang produk,
mesin, fasilitas, lingkungan, dan sistem kerja, dengan tujuan utama
yaitu tercapainya kualitas kerja yang produktif dan terbaik tanpa
mengabaikan aspek kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia
sebagai penggunanya.
Ergonomi merupakan suatu pendekatan yang bersifat
multidisiplin. Beberapa bidang ilmu yang terkait erat antara lain
adalah rekayasa, matematika dan statistik, anatomi dan fisiologi,
psikologi terapan, serta sosiologi. Ergonomi diharapkan dapar
6
7
2.2 Antropometri
2.2.1 Pengertian Antropometri
Menurut [ CITATION Bri95 \l 1033 ], Istilah Anthropometri berasal
dari kata “anthropos (man)” yang berarti manusia dan “metron
(measure)” yang berarti ukuran. Secara definisi, antropometri dapat
dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran
dimensi tubuh manusia.
Menurut [ CITATION Roe95 \l 1033 ], yang mendefinisikan
antropometri sebagai “the science of measurement and the art of
10
2
nΣ Fi X 2i − ( Σ F i X i) 2
S=
n ( n−1 )
2. Uji Keseragaman Data
16
N=
( )
'
(
√ NΣ x −( Σ x )
β
2
i i
2
)
Σ xi
Keterangan:
𝑁’ = Jumlah data yang dibutuhkan
N = Jumlah data yang telah diambil
𝑋𝑖 = Data ke-i
Dengan ketentuan:
Jika N’ < N maka data telah cukup
Jika N’ > N maka data tidak cukup
4. Persentil
Menurut [ CITATION Nur04 \l 1057 ], persentil adalah suatu
nilai yang menyatakan persentase tertentu dari sekelompok orang
17
fρ
Keterangan:
L = Batas bawah kelas persentil
n = Banyaknya data
i = Persentil ke-i
P = Panjang interval kelas
f p−1 = Frekuensi kumulatif kels dibawah kelas persentil
18
( X lcl−μ )
Zlcl =
σ
( X ucl−μ )
Zucl =
σ
Keterangan:
Zlcl = Nilai batas bawah kelas interval ke-i
Zucl = Nilai batas atas kelas interval ke-i
P(Z lcl) = Peluang nilai batas bawah kelas interval ke-i
P(Z ucl) = Peluang nilai batas atas kelas interval ke-i
𝑃 = Peluang Zucl −Z lcl
Oi = Frekuensi
ei = P x n2
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan;
LC : (Lifting Constanta) konstanta pembebanan = 23 kg
HM : (Horizontal Multiplier) faktor pengali horizontal = 25/H
VM : (Vertical Multiplier) faktor pengali vertikal = 1 – 0,003 [V – 75]
DM : (Distance Multiplier) faktor pengali perpindahan = 0,82 + 4,5/D
AM : (Asymentric Multiplier) faktor pengali asimentrik = 1 – 0,0032
A(0)
FM : (Frequency Multiplier) faktor pengali frekuensi
CM : (Coupling Multiplier) faktor pengali kopling (handle)
Catatan;
23
KE T (KE−S )
R
( S ) x 100+
KE BM
, untuk S ≤ KE ≤ 2 S
T
2
T (KE−S)
x 1,11 , untuk KE ≥ 2 S
KE−BM
Dimana:
RT= Waktu istirahat yang diizinkan (menit)
KE= Energi yang dikelurkan saat bekerja (kkal/min),
S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan (kkal
/menit)(4kkal/min untuk wanita dan 5 kkal/min untuk pria)
T = Total durasi kerja expected (menit)
BM= Metabolisme Basal (kkal/menit).
Adapun persamaan lain untuk menghitung lamanya waktu
istirahat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut;
25
TR= =7,143
5−1,5
1. Lamanya waktu istirahat diharapkan cukup untuk menghasilkan
cadangan energi.
2. Diasumsikan bahwa selama istirahat jumlah energi adalah 1,5
kkal/menit.
3. Tingkat energi dimana cadangan energi akan dapat dibangun
kembali adalah (5,0 – 1,5) kkal/menit.
4. Waktu istirahat ini adalah tetap (konstan) dan diasumsikan
berdasarkan pada 25 Kkal.
2.4.7 Kurva Pemulihan
Untuk menghindari kerugian pengukuran pekerja ketika bekerja,
dapat digunakan perubahan tingkat denyut selama pemulihan. Kurva
pemulihan tingkat denyut jantung menunjukkan :
1. Tekanan fisiologis
2. Aptitude fisik dari subjek
3. Keberadaan kelelahan fisiologis
4. Kelelahan fisiologis saat rangkaian periode kerja diamati
Dengan melakukan pengukuran pada titik dapat ditunjukkan bahwa:
31
2.5 Display
2.5.1 Pengertian Display
Display adalah bagian dari lingkungan yang memberi informasi
kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar [ CITATION Sut791 \l
1033 ]. Informasi tersebut memiliki arti bahwa alat peraga tersebut
dapat di rangsang oleh indera manusia, baik langsung maupun tidak
langsung agar memberi kemudahan bagi para pekerja dalam
menjalankan tugasnya.
Display berfungsi sebagai “Sistem Komunikasi” yang
menghbungkan fasilitas kerja maupun mesin kepada manusia
[ CITATION Nur96 \l 1033 ]. Didalam display tersebut disajikan berbagai
informasi yang dbutuhkan mausia dalam melakukan pekerjaannya.
Dalam perancangan display kita harus merancang dan membuat
display tersebut dengan baik. Dalam merancang pun hal yang utama
adalah jangan sampai informasi yang terkandung di dalam display
tersebut terdapat kesalahan dan dapat menyampaikan suatu informasi
dengan lengkap.
34
2. Display Dinamis
Display dinamis adalah display yang memberikan informasi
dengan menggambarkan perubahan menurut waktu. Contoh :
Jarum pada Speedometer dan mikroskop.
Display terdiri dari beberapa bagian berdasarkan panca indera
yang menerima informasi yang diberikan, yaitu:
1. Visual Display
Visual diplay adalah adalah display yang dapat dilihat
dengan menggunakan indera penglihatan (mata). Dalam
merancang visual display harus memenuhi beberapa aspek
diantaranya; Legability, dan Reability.
2. Auditory Display
Auditory Display adalah display yang dapat didengar
dengan menggunakan indera pendengaran (Telinga). Dalam
merancang auditory display harus memperhatikan beberapa
konsep diantaranya; detectability, discriminability, dan
identification.
3. Tactual Display
Tactual Display adalah display yang dapat diraba dengan
indera peraba (kulit). Display ini dapat ditujukan agar bisa
ditangkap atau diraba dengan kulit.
4. Taste Display
Taste display adalah display yang dapat dirasakan dengan
menggunakan indera pengecap (lidah). Seperti menggunakan
termometer yang di kecap dengan lidah.
5. Olfactory Display
Olfactory display adalah display yang dapat dicium dengan
menggunakan indera penciuman (hidung). Seperti mencium suatu
bau tidak sedap dalam suatu proyek pabrik.
2.5.3 Ciri-ciri Display dan Poster yang Baik
1. Dapat menyampaikan pesan.
2. Bentuk gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
36
40
41
Mulai
Studi Literatur
Pengambilan Data
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Ya
A
50
Perancangan Alat
Selesai
Mulai
Menentukan Pekerjaan
(Mengangkat dus buku)
Pengambilan Data
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
1. RWL (Recommended
Weight Labor)
2. LI (Lifting Index)
Ya
Mulai
Studi Lapangan
Studi Literatur
3.2.1
Menentukan Sistem Kerja
Pengambilan Data
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
1. KE (Konsumsi Energi)
2. RT (Waktu Istirahat)
Ya
Mulai
Studi Literatur
3.2.4Mengidentifikasi Kondisi
Lingkungan
Pengambilan Data
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Perancangan Display
Pembuatan Display
6. Pengambilan Data
Setelah menyiapkan alat ukur, praktikan akan mengambil
data pengukuran yang nanti akan diolah menggunakan alat ukur
yang telah tersedia.
7. Pengumpulan Data Antropometri
Data antropometri dilakukan dengan cara mengukur
dimensi tubuh manusia dengan alat kemudian diambil rata-rata
ukuran dimensi tubuhnya.
8. Pengolahan Data (Perhitungan)
Setelah didapat data yang diperlukan kemudian data
tersebut akan diolah dan dihitung menggunakan rumus yang ada.
Perhitungan yang akan dilakukan yaitu:
a. Uji Kenormalan
Data uji normalitas berguna untuk menentukan data yang
telah dikumpulkan.
b. Uji Keseragaman
Data pengujian keseragaman data digunakan agar tidak ada
data yang keluar dari batas atas dan batas bawah.
c. Uji Kecukupan
Data uji kecukupan digunakan untuk memastikan bahwa
data yang kita perlukan cukup untuk memenuhi data yang
dibutuhkan.
9. Apakah Uji Statistik Sudah Sesuai?
Hasil perhitungan akan dianalisa apakah sudah sesuai
dengan uji statistik atau belum. Jika sudah maka akan
dilanjutnkan ke tahapan berikutnya.
10. Penentuan Persentil
Persentil digunakan untuk menetapkan persentase populasi
pengguna yang akan diakomodasi oleh produk yang dirancang
dan untuk mengevaluasi produk dalam menguji apakah rancangan
suatu produk dapat digunakan oleh populasi yang menjadi target.
Adapun perhitungan persentil yaitu:
56
biomekanika kerja.
c. Batasan Masalah Biomekanika Kerja
1) Hanya membahas pengertian biomekanika kerja serta mampu
mengukur pembebanan kerja dengan biomekanika
2) Hanya membahas cara mengolah serta menganalisa data pada
biomekanika kerja.
5. Menentukan Pekerjaan
Sumber data yang diambil adalah jenis kegiatan yang
menggunakan biomekanika kerja adalah pengangkatan dus berisi
buku.
6. Menyiapkan Alat Ukur
Praktikan perlu mempersiapkan peralatan yang digunakan
dalam pengukuran data biomekanika.
7. Pengambilan Data
Setelah menyiapkan alat ukur, praktikan akan mengambil
data pengukuran hasil kerja yang nanti akan diolah menggunakan
alat ukur yang telah tersedia.
8. Pengumpulan Data Biomekanika
Pengumpulan data didapat dari dari hasil pengukuran kerja
yang telah dilakukan.
9. Pengolahan Data (Perhitungan)
Data yang telah diperoleh kemudian diilakukan
perhitungan dengan cara menghitung RWL dan Lifting Index.
10. Apakah Uji Statistik Sudah Sesuai?
Hasil perhitungan akan dianalisa apakah sudah sesuai
dengan uji statistik atau belum. Jika sudah maka akan
dilanjutnkan ke tahapan berikutnya.
11. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran dapat diambil setelah hasil
perhitungan pengolahan data didapatkan.
12. Selesai
Setelah melakukan tahapan-tahapan diatas dengan benar
58