Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Posisi tubuh yang ergonomi ketika mengangkat beban

Pengangkatan beban secara manual berpengaruh terhadap anatomi badan


(muskoloskeletal), khususnya beban yang terjadi pada tulang belakang. Manipulasi
beban dengan kekuatan yang sangat besar terutama pada persendian tulang belakang
(diskus intervertebralis dan sendi vertebral).

A. Posisi Badan
Kekuatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
 Berat beban
 Kelenturan badan
 Posisi lengan
 Kecepatan proses lifting
 Kecenderungan tubuh bagian atas ke samping
 Memutar badan
 Ketegangan otot

Gambar 1. posisi mengangkat

Gambar 2.posisi tulang belakang


Gambar 3. Posisi Tulang menerima beban

Khusus untuk beban yang yang besar atau sering mengangkat beban berat,
maka sendi-sendi pada tulang belang akan menekat tulang rawan dan akan berakibat
merusak pada sendi diskus intervertebralis. Dengan beban yang terlalu berat dan
posisi yang dipaksakan, maka akan berakibat pembengkaan atau salah urat (urat
kejepit).

Ketika mengangkat beban berat , maka secara naluriah terjadi pengencangan


otot-otot perut dan diapragma (terjadi peningkatan tekanan pada abdominal). Rongga
perut akan menstabilkan tekanan yang terjadi pada tulang belakang yang mengarah
pada penurunan dari diskus invertebralis.
Gambar 4. Tekanan pada rongga perut

Tingkat Ketegangan yang diterima pada waktu mengangkat beban tergantung pada
sifat :

Manusia Beban Kemampuan menerima


beban
usia Berat Sifat dapat diraba
Jenis Kelamin Bentuk Menangani bentuk
Kesehatan Ukuran Menangani posisi
Efisiensi Tempat Satu atau dua tangan
Kondisi pelatihan Mengangkat tinggi Mengangkat
Pengalaman Angkutan Membawa
Tinggi Kecepatan Penggunaan
Berat badan Transportasi Babywearing

Sebagai tahap awal implementasi standar, perlu dilakukan penilaian terhadap


risiko cedera dari aktivitas mengangkat beban(manual handling). Apabila risiko cedera
ditemukan dalam aktivitas kerja, maka perlu dilakukan keterlibatan aktif pekerja yang
bersangkutan. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan solusi praktis dari pekerja yang
lebih mengetahui aktivitas kerja.

Risiko manual material handling dapat dilakukan tiga perlakuan, yaitu:


mengabaikan (avoid), menilai (assess), dan mengurangi (reduce).Perlakuan diberikan
sesuai dengan dampak dari risiko yang berada dalam aktivitas kerja.
Gambar 5.Tabel beban yang diterima pada berbagai posisi

B. Mengangkat yang tepat dan membawa

Mengangkat dan memindahkan barang dalam pekerjaan maupun dalam


bengkel/ laboratorium maupun di kantor sangat sering terjadi. mengangkat dan
memindahkan barang adalah hal yang rutin , dan bahkan dianggap sepele karena telah
dilaksanakan secara terus menerus . Pekerjaan yang rutin tersebut tidak memerlukan
pelatihan atau training secara khusus, tetapi mesih diperlukan suatu instruksi yang
tepat. Dalam bengkel/laboratorium megangkat dan membawa serta memindahkan
barang diajarkan secara teratur dan diawasi secara terus menerus.
Gambar 6.Posisi persiapan mengangkat tabung . Tempatkan beban dibahu angkat
bagian bawah dengan posisi jongkok tegak

Kegiatan mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :

 Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.


 Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun, dll.
 Ketrampilan bekerja.
 Peralatan kerja.
 Ukuran beban yang akan diangkut.

Cara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis, yaitu :

 Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin
otot tulang yang lemah dibebaskan dari pembebanan.
 Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.

Cara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis, Untuk
menerapkan kedua prinsip kinetisitu setiap kegiatan mengangkat dan mengangkut
harus dilakukan sebagai berikut :

 Pegangan harus tepat.


 Lengan harus sedekat-dekatnya pada badan dan dalam posisi lurus.
 Punggung harus diluruskan.
 Dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan
 Posisi kaki dibuat sedemikian rupa
 Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong, serta gaya untuk
gerakan dan perimbangan.
 Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertikal yang melalui
pusat gravitasi tubuh.

Faktor resiko yang berpengaruh dalam pemindahan material


 Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat badan
operator.
 Jarak horizontal dari beban relatif terhadap operator.
 Ukuran beban yang harus diangkat
 Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan beban
 Beban puntir (twisting load)
 Prediksi terhadap berat beban yang akan diangkat.
 Stabilitas beban yang akan diangkat.
 Kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja.
 Berbagai macam rintangan yang menghalangi ataupun keterbatasan postur
tubuh yang berada pada suatu tempat kerja.
 Kondisi kerja, Frekuensi angkat, yaitu banyaknya aktivitas angkat.
 Tidak terkoordinasinya kelompok kerja (lifting team).
 Diangkatnya suatu beban dalam suatu periode.
 Metode angkat angkut yang benar

contoh kerusakan tulang belakang akibat teknik mengangkat dan mengangkut beban
yang terlalu berat antara lain :

 Over Exertion Lifting and Carrying


 HNP (Hernia Nucleus Pulposus)
 Back Injury

Batasan angka secara internasional. Batasan angkat tersebut, yaitu:

 Pria dibawah usia 16 tahun, maksimum angkat adalah 14 kg.


 Pria usia 16 – 18 tahun, maksimum angkat 18 kg
 Pria usia lebih dari 18 tahun, tidak ada batasan angkat.
 Wanita usia 16 – 18 tahun, maksimum angkat 11 kg
 Wanita usia lebih dari 18 tahun, maksimum angkat 16 kg

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi MMH


Semua aktivitas manual handling melibatkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Karakteristik Pekerja

Karakteristik pekerja masing-masing berbeda dan mempengaruhi jenis dan jumlah


pekerjaan yang dapat dilakukan. Karakteristik pekerja terdiri dari:

 Fisik,
 Kemampuan sensorik,
 Motorik,
 Psikomotorik,
 Personal,
 Training/pelatihan,
 Aktivitas dalam waktu luang

2. Karakteritik Material

Karakteristik material atau bahan, meliputi:

 Beban,
 Dimensi,
 Distribusi beban,
 Kopling,
 Stabilitas beban,

3. Karakteristik Tugas/Pekerjaan

Karakeristik tugas ini meliputi kondisi pekerjaan manual material handling yang akan
dilakukan. Terdiri dari :

 Geometri tempat kerja,


 Frekuensi
 Kompleksitas pekerjaan,
 Lingkungan kerja
4. Sikap Kerja

Penanganan manual material handling juga melibatkan metode kerja atau sikap dalam
menyelesaikan pekerjaan/tugas. Pengamatan meliputi pada :

 Individu,
 Organisasi,
 Administrasi,

Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkat

Batasan Angkat (Kg) Tindakan

Dibawah 16 Tidak ada tindakan khusus yang perlu diadakan

16 – 34 Prosedur administrasi dibutuhkan untuk mengidentifikasi


ketidakmampuan seseorang dalam mengangkat beban tanpa
menanggung resiko yang berbahaya kecuali dengan
perantaraan alat bantu tertentu

34 – 55 Sebaiknya Operator yang terpilih dan terlatih. Menggunakan


sistem pemindahan material secara terlatih. Harus dibawah
pengawasan supervisor

Diatas 55 Harus memakai peralatan mekanis. Operator yang terlatih dan


terpilih. Pernah mengikuti pelatihan kesehatan dan
keselamatan kerja dalam industri. Harus dibawah pengawasan
ketat
Berikutnya lembaga the National Occupational Health and Safety Commission
(Worksafe Australia) pada bulan Desember 1986 membuat peraturan untuk
pemindahan material secara aman.

Level Batas Angkat Tindakan


(Kg)

1 = 16 Tidak diperlukan tindakan khusus

2 16 - 25 Tidak diperlukan alat dalam mengangkat

Ditekankan pada metode angkat

3 25 - 34 Tidak diperlukan alat dalam mengangkat

Dipilih job redesign

4 Diatas 55 Harus dibantu dengan peralatan mekanis

Anda mungkin juga menyukai