KM
Asal Instansi : RSUD Raja Musa Sungai Guntung
Analisis Semi-kuantitatif
Metode yang mengkombinasikan angka yang bersifat subyektif pada
kecenderungan dan dampak dengan rumus (formula) matematika.
Berguna untuk mengidentifikasi dan memberikan peringkat dari suatu
kejadian yang berpotensi menimbulkan kensekuensi yang parah
seperti kerusakan peralatan, gangguan bisnis, cidera manusia dan lain-
lain (Kollluru,1996)
Diperlukan kehati-hatian dalam analisis semi-kuantitatif karena nilai
yang dibuat tentu mencerminkan kondisi objektif. Ketetapan
perhitungan tergantung dari pengetahuan para ahli dari berbagai
disiplin ilmu terhadap proses terjadinya sebuah risiko. (AS/NZS
4360:2004)
Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif menggunakan nilai numerik untuk nilai
konsekuensi dan likelihood dengan menggunakan data dari berbagai
sumber.
Konsekuensi dihitung menggunakan metode modeling hasil hasil dari
kejadian/kumpulan kejadian/memperkirakan kemungkinan dari studi
eksperimen/ data sekunder/ data terdahulu. Konsekuensi digambarkan
dalam lingkup keuangan, teknikal atau efek pada manusia. (AS/NZS
4360:2004).
3. Kasus pertama :
Seorang pasien datang ke RS. KH dengan keluhan gangguan lambung
yang sangat mengganggu, dokter Poli Umum meminta Acran inj melalui
telepon ke Instalasi Farmasi. Obat diantar oleh Kurir IF ke Poli Umum, dan
oleh perawat asisten poli umum di suntikkan ke pasien. Beberapa saat
setelah obat disuntikkan, Pasien tertidur di atas blankar pasien. Dokter
langsung memeriksa ampul obat yang telah disuntikkan, ternyata obat yang
disuntikkan adalah Valisanbe injeksi. Dan pada saat pasien terbangun, pasien
tersebut merasa segar dan kondisi membaik. Pasien tidak tahu kalau obat
yang diberikan salah.
Box obat dan desain ampul antara Acran inj dan Valisanbe inj hampir sama.
Kasus Kedua :
Pasien rawat inap mendapat obat Ronazol syr, pada saat akan
di berikan oleh perawat ternyata obat tersebut sudah kadaluarsa satu
bulan yang lalu. Obat di cross check ulang oleh perawat sehingga
belum sempat di minum oleh pasien.
Kasus Ketiga :
Analisis Kasus
a.
Menetapkan konteks
Hal ini dibuat dokumentasi mengenai banyaknya kejadian kesalahan
pemberian obat pada pasien dikarenakan resep yang tertukar dan tidak
disadari oleh pasien
b.
Identifikasi bahaya
Sejauh mana bahaya terhadap kejadian kesalahan pemberian obat
terhadap pelayanan pasien dan berdasar pada resep pasien sehingga
perlu koordinasi dengan dokter penulis resep maupun petugas di poli
rawat jalan, rawat inap maupun UGG.
c.
Pengukuran Kualitatif Frekuensi/ Kemungkinan (likehood)
Setelah seluruh resiko diidentifikasi maka dilakukan pengukuran
tingkat kemungkinan dan dampak resiko. Pengukuran resiko dilakukan
setelah mempertimbangkan pengendalian resiko yang ada. Pengukuran
resiko dilakukan menggunakan criteria pengukuran resiko secara
kualitatif, semi kualitatif, atau kuantitatif tergantung pada ketersediaan
data tingkat kejadian peristiwa dan dampak kerugian yang
ditimbulkannya. Pada kasus salah memberikan obat pada pasien, maka
pengukuran kualitatif frekuensi/kemungkinan (likehood) adalah
sebagai berikut :
Hampir pasti (almost certain) Dapat terjadi pada tiap keadaan dan 5
d.
Pengukuran kualitatif konsekuensi / dampak
Dampak yang terjadi pada kasus tersebut berbobot nilai satu (1)
yaitu tidak bermakna karena petugas apotek segera meriscek resep
pasien pada petugas poli dan dokter penulis resep, sehingga pada saat
pemberian ke pasien, kesalahan bisa langsing diatasi.
Dampa
k
Kemungkina Sangat Rendah Sedang Besar Ekstrim
n rendah
(likehood)
Jarang 1 2 3 4 5
Kadang-kadang 2 4 6 8 10
Mungkin 3 6 9 12 15
Mungkin sekali 4 8 12 16 20
Hampir pasti 5 10 15 20 25
Nilai :