Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM CNC

Disusun oleh:

Saiful Arif (1421800107)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM CNC

Disusun oleh :

Saiful Arif (1421800107)

Surabaya, 24 April 2020

Mengetahui Menyetujui
Ka. Lab CNC Dosen pembimbing

Eka Marliana,ST., M.ENG Ir.Supardi, MSc


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan CNC ini.
Praktikum CNC merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi setiap
Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin yang telah mengikuti mata kuliah CAD - CAM & CNC
di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Kami menyadari bahwa masih ada beberapa hal yang perlu ditambahkan untuk
menyempurnakan dan melengkapi laporan ini, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibuk Eka Marliana,ST., M.ENG , selaku Ka.lab. CNC Jurusan Teknik Mesin Universitas
17 Agustus 1945 Surabaya.
2. Bapak Ir.Supardi, MSc yang telah menyediakan waktunya untuk membimbing kami
dalam menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari bahwa peyusunan laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun, kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini berguna bagi kita semua.

Surabaya, 24 April 2020

Saiful Arif
(1421800107)
BAB 1
PENGERTIAN MESIN CNC

1.1 PENGERTIAN MESIN CNC


Mesin CNC (Compter Numerically Controlled) adalah mesin–mesin perkakas yang
menggunakan pengendalian numeric untuk menentukan operasi mesin dari data numeris yang
disimpan pada komputer.pengendalian numeris untuk mesin perkakas merupakan
pengembangan dari pengendalian instruksi musik, seperti biola dan piano yang sudah terlebih
dulu dilaksanakan.

Karena digunakan informasi matematis, maka konsepnya disebut kendali numeris


atau NC.oleh sebab itu NC adalah operasi dari mesin perkakas dan mesin pemroses lainnya
dengan sederetan instruksi yang dikodekan.

1.2 BAGIAN MEKANIK


1.2.1 MOTOR UTAMA
Berfungsi untuk menggerakkan chuck untuk memutar benda kerja.
Spidel di gerakan oleh motor DC.
 Jelajah kecepatan 50- 4000 rpm
 tenaga pemasukan 500 w
 tenaga pengeluaran 300 w

1.2.2 ERETAN
Eretan adalah pergerakan untuk sumbu Z dan X (-) maupun (+)

1.2.3 STEP MOTOR


Step motor di gunakan untuk menggerakkan eretan.
Data teknis:
 satu putaran 72 langkah/satu langkah sudut putarnya 5.
 Gerakan cepat 700 mm/menit.
 jenjang asutan variable 5-400 mm/menit.
 Feed rate dalam progam CNC 2-499 mm/menit.
 Gerakan eretan terkecil 0,0138 mm.
 Gerakan Z 300 mm
 Gerakan X 50 mm
 Tenaga asutan + 1000 N.
 Penunjuk pada penyajian 0,01 mm.

1.2.4 PEMEGANG PAHAT (TOOL TURRET)


Tool turret adalah rumah pahat pada mesin CNC TU -2A yang di pasang dengan 6
tool yang terbagi menjadi 2 jenis, yakni 3 tempat untuk alat potong luar dengan maksimum
ukuran tool 12 x 12 mm dan 3 tempat untuk alat potong dalam dengan ukuran maksimum
diameter 8 mm.

1.2.5 MEJA MESIN


Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur gerakan eratan mesin. Untuk itu
kebersihannya harus selalu dijaga karena kerusakan dari permukaan meja mesin akan sangat
mempengaruhi hasil produksi.

1.3 BAGIAN KONTROL


Bagian pengendali ini berisi berupa tombol-tombol control mesin CNC,seperti gambar
4 211 3 1 12 9

6
13

7 5
Keterangan:
1. Pengaturan feed
2. Lampu signal
3. Cassette deck
4. Switch spindle utama(manual/CNC mode)
5. Amperemeter
6. Keyboard untuk memasukkan program
7. Saklar untuk putaran spindle
8. Papan digital untuk program dan alarm
9. Tombol pemindahan hand operation/CNC operation
10. Main switch
11. Tombol emergency
12. Keyboard untuk menggerakkan eretan
13. Tombol start
BAB 2
DASAR PROGRAM CNC

2.1 PEMROGRAMAN ABSOLUT


Pemrograman absolut adalah pemrogramman yang dalam menentukan titik
koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik dalam bendakerja
selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensi benda kerja
letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dankeefektifan program
yang akan dibuat. Penentuan titik nol mengacu pada titik nol bendakerja (TMB). Pada
pemrogramman benda kerja yang rumit, melalui kode G tertentu titiknol benda kerja (TMB)
bisa dipindah sesuai kebutuhan untuk memudahkanpemrogramman dan untuk menghindari
kesalahan pengukuran.Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem pemrogramman
mutlak,di mana pergerakan alat potong mengacu pada titik nol benda kerja. Kelebihan
darisistem ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik
yangbersangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi.

2.2 PEMROGRAMAN RELATIF (INKREMENTAL)


Pemrogramman inkremental adalah pemrogramman yang pengukuranlintasannya
selalu mengacu pada titik akhir dari suatu lintasan. Titik akhir suatu lintasanmerupakan titik
awal untuk pengukuran lintasan berikutnya atau penentuankoordinatmya berdasarkan pada
perubahan panjang pada sumbu X (.X) dan perubahanpanjang lintasan sumbu Y (.Y). Titik
nol benda kerja mengacu pada titik nol sebagai titikreferensi awal, letak titik nol benda kerja
ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dankeefektifan program yang akan dibuatnya.
Penentuan titik koordinat berikutnya mengacupada titik akhir suatu lintasan.Sistem
pemrogramman inkremental dikenal juga dengan sistem pemrogrammanberantai atau relative
koordinat. Penentuan pergerakan alat potong dari titik satu ke titikberikutnya mengacu pada
titik pemberhentian terakhir alat potong. Penentuan titiksetahap demi setahap. Kelemahan
dari sistem pemrogramman ini, bila terjadi kesalahandalam penentuan titik koordinat,
penyimpangannya akan semakin besar.
BAB 3
SISTEM PENGOPERSIAN KODE CNC
DAN FUNGSI TOMBOL CNC

3.1 SISTEM PENGOPERASIAN KODE CNC


Pengoperasian mesin CNC semua gerakan secara otomatis dari awal hingga akhir,
karena semua gerakan sudah dikontrol dengan komputer melalui data yang telah di
masukan ke memori mesin. untuk memalsukan bahasa-bahasa mesin yang terprogram
dengan benar ke memori mesin digunakan tombol-tombol yang ada pada kontrol CNC.

3.2 FUNGSI TOMBOL CNC


Adapun fungsi dari tombol-tombol CNC sebagai berikut:
II/C =Pemindahan layanan CNC dan manual
INP = Memasukkan data ke memori mesin
DEL = Menghapus data
FWD = Kursor menuju ke blok berikutnya/ke bawah
REV = Kursor menuju ke atas/kembali ke blok sebelumnya
- = Penetapan harga negative
-> = Memindahkan kursor
M = Memasukkan data miscellaneous (M)pelaksanaan uji jalan(dry run)

3.3 FUNGSI TOMBOL GABUNGAN KODE-KODE


INP+FWD = Perintah berhenti sementara
INP+REV = Perintah menghapus alarm/perintah kembali ke nomor blok pertama
DEL+INP = Perintah menghapus program
~ + INP = Perintah memasukkan blok
~ + DEL = Perintah menghapus satu blok
START = Perintah jalan program

3.4 FUNGSI KODE-KODE PROGRAM MESIN CNC TU-2A


G00 = Gerakan cepat tanpa penyayatan
G01 = Gerakan sayat mendatar, melintang dan tirus
G02 = Gerakan sayat melingkar searah jarum jam
G03 = Gerakan sayat berlawanan arah jarum jam
G21 = Pembuatan blok baru
G25 = Pembuatan siklus sub rutin
G27 = Perintah meloncat ke nomor blok
G33 = Perintah siklus ulir tunggal
G64 = Perintah mematikan motor
G65 = Perintah pelayanan disket
G73 = Siklus pengeboran dan pemutusan tatal
G78 = Siklus pembuatan ulir
G81 = Siklus pengeboran
G82 = Siklus pengeboran dengan waktu tinggal diam
G83 = Siklus pengeboran dengan penarikan
G84 = Siklus pembubutan memanjang
G85 = Siklus merimer
G86 = Siklus pembuatan alur
G88 = Siklus pembubutan melintang
G89 = Siklus merimer dengan waktu tinggal diam
G90 = Program absolute
G91 = Program incremental
G92 = Penetapan titik start absolute

3.5 FUNGSI TOMBOL M


M03 = Spindle berputar searah jarum jam
M04 = Spindle berputar berlawanan jarum jam
M05 = Spindle berhenti berputar
M06 = Bergantian tool
M17 = Perintah melompat blok program pada program sub rutin
M30 = Program berhenti

3.6 TANDA – TANDA ALARM


A00 : Salah kode G/M
A01 : Salah radius/M99
A02 : Salah nilai Z
A03 : Salah nilai F
A04 : Salah nilai Z
A05 : Tidak ada kode M30
A06 : Tidak ada kode M03
A07 : Tidak ada arti
A08 : Pita habis pada penyimpanan kaset
A09 : Program tidak di temukan
A10 : Pita kaset dalam pengamanan
A11 : Salah pemuatan
A12 : Salah pengecekan
A13 : Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 : Salah posisi kepala frais/penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M atau ┤/ M
A15 : Salah nilai Y
A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 : Salah sub program
A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol
BAB 4
PENGUJIAN DATA DAN PROGRAM CNC TU-2A

4.1 CNC TRAINING UNIT – 2A

4.2 PENGUJIAN DATA DAN PEMROGRAMAN CNC TU-2A

Gambar 3.1 spesimen benda kerja progam CNC TU – 2A

4.3 PROGRAM ABSOLUT


NO G X Z F H
00 92 2700 100
01 M03
02 84 2200 -4600 100 100
03 00 2200 100
04 84 1800 -4400 100 100
05 00 1800 100
06 84 1700 -4100 100 50
07 00 1700 100
08 84 1600 -2800 100 50
09 00 1600 100
10 84 1400 -2700 100 100
11 00 1400 100
12 84 1200 -2200 100 100
13 00 1200 100
14 84 970 -1200 100 100
15 00 970 100
16 84 600 -200 100 100
17 00 600 100
18 00 00 100
19 01 00 00 100
20 03 970 -666 100
21 M99 I215 K666
22 03 800 -1000 100
23 M99 I700 K00
24 01 800 -1200 100
25 01 1200 -1200 100
26 01 1200 -1500
27 02 880 -1927 100
28 M99 I490 K427
29 02 1000 -2200 100
30 M99 I650 K00
31 03 1400 -2400 100
32 01 1400 -2700 100
33 01 1600 -2800 100
34 01 1700 -2800 100
35 01 1700 -3159 100
36 02 1406 -3600 100
37 M99 I583 K441
38 02 1800 -4100 100
39 M99 I730 K00
40 01 1800 -4400 100
41 03 2200 -4600 100
42 01 2700 -4600 100
43 00 2700 100
44 M30

Keterangan Program:
0) Pengaturan titik nol benda kerja secara absolute dengan diameter benda kerja x = 27
mm dan z = 100 (di ujung benda kerja)
1) Memutar spindle
2) Pemakanan lurus secara siklus dengan ketebalan 1mm setiap pemakanan sepanjang z
= 4600 hingga diameter menjadi x = 2200
3) Pemosisian pahat pada titik x = 2200 dan z = 100
4) Pemakanan lurus secara siklus dengan ketebalan 1mm setiap pemakanan sepanjang z
= 4400 hingga diameter menjadi x = 1800
5) Pemosisian pahat pada titik x = 1800 dan z = 100
6) Pemakanan lurus secara siklus dengan ketebalan 1mm setiap pemakanan sepanjang z
= 4100 hingga diameter menjadi x = 1700
7) Pemosisian pahat pada titik x = 1700 dan z = 100
8) Pemakanan lurus secara siklus dengan ketebalan 1mm setiap pemakanan sepanjang
z=2800 hingga diameter menjadi x=1600
9) Pemosisian pahat pada titik x = 1600 dan z=100
10) Pemakanan lurus secara siklus dengan ketebalan 1mm setiap pemakanan sepanjang z
= 2700 hingga diameter menjadi x=1400
11) Pemosisian pahat pada titik x=1400 dan z=100
12) Pemakanan lurus secara siklus dengan ketebalan 1mm setiap pemakanan sepanjang z
= 2200 hingga diameter menjadi x = 1200
13) Pemosisian pahat pada titik x = 1200 dan z = 100
14) Pemakanan lurus secara siklus dengan ketebalan 1mm setiap pemakanan sepanjang z
= 1200 hingga diameter menjadi x = 970
15) Pemosisian pahat pada titik x = 970 dan z = 100
16) Pemakanan lurus secara siklus dengan ketebalan 1mm setiap pemakanan sepanjang z
= 200 hingga diameter menjadi x = 600
17) Pemosisian pahat pada titik x = 600 dan z = 100
18) Pemosisian pahat pada titik x = 0 dan z = 100
19) Pemosisian pahat pada titik x=0 dan z=0 (Namun dimungkinkan terjadi pemakanan
walau hanya sedikit maka menggunakan G01)
20) Pemakanan radius berlawanan arah jarum jam menuju x= 970 sepanjang z= 666

C
R=700
I=215
K=666 SP

EP

21) Memasukkan titik perpotongan I = 215 dan K = 666


22) Pemakanan radius berlawanan arah jarum jam menuju x = 800 sepanjang z = 1000
EP C

R=700

I=700

SP

23) Memasukkan titik perpotongan I = 700 dan K = 00


24) Pemakanan lurus menuju x= 800 dan z= 1200
25) Pemakanan lurus menuju x= 1200 dan z=1200
26) pemakanan lurus menuju x= 1200 dan z= 1500
27) Pemakanan radius searah jarum jam menuju x= 880 sepanjang z= 1927
EP

K=427 SP
I=490
R=650

28) Memasukkan titik perpotongan I = 490 dan K = 427


29) Pemakanan radius searah jarum jam menuju x = 1000 sepanjang z = 2200
SP

R=650

I=650

EP C
30) Memasukkan titik perpotongan I = 650 dan K = 00
31) Pemakanan radius berlawanan arah jarum jam menuju x = 1400 sepanjang z = 2400
C R=200 SP

EP
32) Pemakanan lurus menuju x = 1400 dan z = 2700
33) Pemakanan lurus menuju x = 1600 dan z = 2800
34) pemakanan lurus menuju x = 1700 dan z = 2800
35) Pemakanan lurus menuju x = 1700 dan z = 3159
36) Pemakanan radius searah jarum jam menuju x = 1406 sepanjang z = 3600
EP
K=441 SP

I=583
R=730

C
37) Memasukkan titik perpotongan I = 583 dan K = 441
38) Pemakanan radius searah jarum jam menuju x = 1800 sepanjang z = 4100
SP

R=730

I=730

EP C
39) Memasukkan titik perpotongan I = 730 dan K = 00
40) Pemakanan lurus menuju x = 1800 dan z = 4400
41) Pemakanan radius berlawanan arah jarum jam menuju x = 2200 sepanjang z = 4600
C R=200 SP

EP
42) Pemakanan lurus menuju x = 2700 dan z = 4600
43) Pahat diposisika pada titik x = 2700 dan z = 100
44) Program Ditutup.
Kesimpulan

 Kesimpulan Benda Kerja


Berdasarkan proses yang telah dilakukan pada mesin CNC turning dan miling
benda kerja yang telah dihasilkan sangat halus karena bahan atau material yang
digunakan tidak terlalu keras (bahan terbuat dari Teflon) dan juga penyayatan atau
pemakanan pahat pada benda kerja tidak terlalu tebal, ini juga dipengaruhi oleh
putaran mesin atau putaran pahat yang cepat.
 Kesimpulan proses CNC
Proses pengerjaan dengan menggunakan mesin CNC ternyata sangat
memudahkan dalam mengerjakan benda kerja karena dapat menghasilkan benda kerja
yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan yang manual. Ini
memungkinkan kita untuk bisa memproduksi barang lebih banyak dalam waktu yang
singkat.
Proses pengerjaan dengan mesin CNC akan berakibat fatal apabila terjadi
kesalahan pemasukan progam, penentuan titik referensi, cutting speed, penentuan
pahat yang akan dipakai tanpa mempertimbangkan material yang akan dikerjakan,dan
feed rate.Hal-hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada benda kerja maupun
pahat (tool).

Anda mungkin juga menyukai