Oleh :
Nama : Muhamad Rizky Julyadi
NIM : 221421019
Kelas : 1DEC-1
BAB I
PENDAHULUAN
Peranan teknologi Computer Numerical Control (CNC) di industri manufaktur saat ini
sangatlah memberikan manfaat yang amat besar. Teknologi ini merupakan solusi dari
kebutuhan akan otomatisasi dan keakuratan pada industri modern. Dengan otomatisasi
teknologi CNC ini, operator hanya diperlukan untuk mengatur dan mengontrol kerja mesin
yang telah terintegrasi dengan komputer. Hal ini memungkinkan untuk meningkatkan
akurat.
Karena pentingnya teknologi CNC ini, maka akan menjadi hal positif dengan
memahami hal-hal yang berkaitan dengan CNC dan akan lebih baik lagi jika kita menguasai
penggunaan mesin CNC. Dengan memiliki kompetensi penguasaan terhadap teknologi CNC
ini, kita memiliki peluang untuk memberikan kontribusi besar terhadap sektor industri
manufaktur di Indonesia.
1.2 Tujuan
TEKNOLOGI
Tahun : 2022 Bulan : April REKAYASA Minggu ke : 28
PERANCANGAN
MANUFAKTUR
Tgl : 18 s.d. 21 SEMESTER 2 Program : CTS-CNC
Waktu
Hari Kegiatan mulai sampai
Perkenalan 08.00 09.00
Menginstal Aplikasi Sinu Train 09.00 12.00
Istirahat 12.00 13.00
SENIN
Penjelasan materi mengenai pengenalan CNC dan penjelasan code-Milling 08.00 12.00
Istirahat 12.00 13.00
SELASA
BAB II
LANDASAN TEORI
perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan
di media penyimpanan, hal ini berlawan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin
perkakas dikontrol dengan putaran tangan atau otomasi sederhana menggunakan CAM.
Sebagian besar mahasiswa menggunakan software CNC yaitu Sinu Train dari
SIEMENS sebagai bentuk simulasi pelatihan yang nanti dapat digunakan dalam
mengoperasikan mesin CNC. Mesin CNC yang dapat dipelajari untuk saat ini hanya
System Part Program atau system program bagian adalah urutan yang
menggambarkan pekerjaan yang harus dilakukan pada suatu bagian dalam bentuk
Numerical Control (CNC). Semua data standar dimasukan ke dalam system CNC
menggunakan format yang telah ditentukan. Pemograman adalah tempat semua data
permesinan dikompilasi dari data ke dalam Bahasa yang dapat diterapkan oleh
dalam control CNC. Ada tiga macam Program Input Device, yaitu punch tape
mekanisme sumbu
Menerima sinyal umpan balik dan kecepatan dari setiap pergerakan sumbu
4. Drive System
Suatu drive system terdiri dari amplifier circuit, drive motor dan bald lead-
screws. MCU memberi sinyal control (posisi dan kecepatan) setiap sumbu ke
amplifier circuit. Sinyal dari pengontrol untuk menghidupkan drive motors yang
5. Machine Tool
ada beberapa tipe (cara) dalam mengendalikan pahat, control CNC selalu memiliki
slide table dan pengendalian keceaptan serta posisi spindle. Meja mesin
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
dikendalikan dalam arah sumbu X dan sumbu Y serta bergerak sejajar dengan
sumbu Z.
6. Feedback
terus-menerus posisi dari pahat setiap saat. MCU mengguanakan perbedaan sinyal
C. NC Words
NC part program ialah kode instruksi yang terorganisir ke dalam fungsional block.
Setiap block terdiri dari satu atau lebih NC word. NC word ialah koleksi dari karakter-
karakter yang dimulai dengan address yang diikuti oleh angka. Setiap karakter terdiri dari
satu byte (8 bits) yang dapat berarti angka, huruf, atau simbol. Urutan dan penempatan dari
NC word dalam part program harus mengikuti aturan tertentu yang dinamakan tape format
NC word adalah koleksi dari karakter-karakter yang tersusun dalam cara tertentu yang
mengakibatkan suatu pergerakan tertentu yang dilakukan oleh mesin NC. NC word selalu
dimulai dengan huruf address yang diikuti oleh harga numerik. Tabel berikut memperlihatkan
supaya siap untuk melaksanakn informasi yang datang pada instruksi block
words address G dan diikuti dua digit. Fungsi preparatory juga disebut G-
codes dan hanya untuk kontrol mode operasi tertentu. Pada halaman berikut
di tabel 1.4 terdapat delapan grup G-kode yang sering dipergunakan dalam
mesin milling CNC dan berikut pada tabel 1.5 merupakan daftar G kode
2. MiscellaneousWords (
D. Sistem Koordinat
potong dan benda kerja. Pengaturan gerak pada CNC milling dapat
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
yang digunakan untuk menentukan tebal benda yang akan dibuang atau
dihilangkan.
1. G-Code
2. ShopMill Contour
3. ShopMill Spigot
4. ShopMill Pocket
CNC Turning
1. G-Code
2. G-Code_Contour
3. G-Code_Labels
4. G-Code_Contour_Contour
5. ShopTurn
Rumus Pahat :
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
Tabel Ulir
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
BAB III
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
A. Praktik Milling
1. Benda Kerja
a. Program Gcode
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
2. Berdasarkan teori yang ada buat telebih dahulu gcode yang sesuai
b. Masukan pahat
d. Hitung RPM
G01 X0 Y0 Z-5
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
h. Ke titik B
G01 X50 Y0
i. Ke titik C
j. Ke titik D
G01 X0 Y50
k. Ke titik A
G01 X0 Y0
l. Ke titik L
m. Ke titik E
n. Ke titik F
G01 X36 Y5
o. Ke titik G (R9)
p. Ke titik H
q. Ke titik J
r. Ke titik K (R11)
s. Ke titik L
G01 X5 Y11
G00 X5 Y45
u. Ke retract point
v. Hentikan cutter
M30
b) Program Gcode
“NAMA_1DEC2_GCODE”
c. Muncul papan program lalu pindahkan rumus GCODE yang telah dibuat
e. Simulasi
c) Program Shopmill
“MRJ_1DEC1_SM”
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
c. Buka Cont.mill lalu pilih new contour. Beri nama lalu gambarkan
d. Setelah klik accept, masih di Cont.mill pilih path milling, lalu masukkan
menggunakan new contour. Beri nama lalu gambarkan sesuai gambar kerja
f. Setelah klik accept, klik path milling lalu masukkan data sesuai kebutuhan
d) Program Spigot
Berikut caranya.
new → “1DEC1_SM_SPIGOT”
3. Copy contour dan incontour yang telah dibuat lalu paste ke workpiece spigot
e) Program Pocket
caranya.
“1DEC2_SM_POCKET”
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
3. Copy contour dan incontour yang telah dibuat lalu paste ke workpiece spigot
f) Praktik Turning
Benda kerja:
a. Program GCode
i. Berdasarkan teori yang ada buat terlebih dahulu Gcode yang
sesuai
1. Buat kepala program
2. Masukan pahat
4. Hitung RPM
F200
5. Input
N10 G18G90G54G71
N30 LIMS=3000
N40 G96S200M3F0.2
N50 WORKPIECE(,,,"CYLINDER",0,0,-100,-85,60)
N60 G00X200Z10
N70 G00X62Z2
N80 CYCLE62(,2,"KACANG","IJO")
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
N90
CYCLE952("COMPLETE",,"",1101331,0.2,0.001,0,1,0.1,0
.1,0,0,0.1,0,1,0,0,,,,,2,2,,,0,1,,0,12,1100110,1,0,0.1)
N100 KACANG:
N110 G01X13.75Z0
N120 X19.75Z-3
N130 X19.75Z-20
N140 X36Z-20
N150 X36Z-30
N160 G03X36Z-50I-11.18K-10
N170 G01X36Z-55
N180 X50Z-60
N190 X50Z-80
N200 X60Z-80
N210 IJO:
N220 G00X200
N230 Z10
N250 G96S200M3F0.2
N260 CYCLE930(20,-
15,5,5,4,,0,0,0,2,2,2,2,0.2,0.2,1,10530,,1,30,0.1,0,0,0,2,111
1110)
N270 G00X200
N280 Z10
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
N290 T="THREADING_1.5"M6
N300 G96S200M3F0.2
N310 CYCLE99(0,19.75,-
20,,1,2.5,1.5335,0,30,0,16,0,2.5,1310103,4,2,0.2,0.5,0,0,1,0
,0.885367,1,,"ISO_METRIC","M20",102,1)
N320 G00X200Z10
N330 M30
“1DEC1_GCODE_TURNING_LAT1”
telah dibuat
5. Simulation
b. Program Shopturn
“NAMA_1DEC1_GCODE_LAT1” pilih
SHOPTURN
“NAMA_1DEC1_SHOPTURN_LAT1”
vii. Simulation
c. Program G Contour
“1DEC1_GCODE_CONTOUR”
4. Copy nomer dari N10 hingga N70 lalu paste di papan program yang
baru
5. Membuat contour baru dengan cara pilih Con.turn lalu pilih contour
klik
1. MILLING
A. GCODE
N10 G17 G90 G54 G71
N20 T="CUTTER 10"M6
N30 WORKPIECE(,"",,"BOX",0,0,-50,-80,-25,-25,50,50)
N40 S750M3F75
N50 G00 X0 Y0 Z50
N60 G00 X-25 Y-25 Z50
N70 G01 X-25 Y-25 Z-5
N80 G01 X-25 Y-25
N90 G01 X-25 Y25
N100 G01 X25 Y25
N110 G01 X25 Y-25
N120 G01 X-25 Y-25
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
B. SHOPMILL
HASIL AKHIR
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
2. BUBUT
A. GCODE
N10 G18G90G54G71
N20 T="FINISHING_T35 A"
N30 LIMS=3000
N40 G96S200M3F0.2
N50 WORKPIECE(,,,"CYLINDER",0,0,-100,-85,60)
N60 G00X200Z10
N70 G00X62Z2
N80 CYCLE62(,2,"KACANG","IJO")
N90
CYCLE952("COMPLETE",,"",1101331,0.2,0.001,0,1,0.1,0.1,0,0,0.1,0,1,0,0,,,
,,2,2,,,0,1,,0,12,1100110,1,0,0.1)
N100 KACANG:
N110 G01X13.75Z0
N120 X19.75Z-3
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
N130 X19.75Z-20
N140 X36Z-20
N150 X36Z-30
N160 G03X36Z-50I-11.18K-10
N170 G01X36Z-55
N180 X50Z-60
N190 X50Z-80
N200 X60Z-80
N210 IJO:
N220 G00X200
N230 Z10
N240 T="PLUNGE_CUTTER_3 A"M6
N250 G96S200M3F0.2
N260 CYCLE930(20,-
15,5,5,2,,0,0,0,2,2,2,2,0.2,0.2,1,10530,,1,30,0.1,0,0,0,2,1111110)
N270 G00X200
N280 Z10
N290 T="THREADING_1.5"M6
N300 G96S200M3F0.2
N310 CYCLE99(0,19.75,-
20,,1,2.5,1.5335,0,30,0,16,0,2.5,1310103,4,2,0.2,0.5,0,0,1,0,0.885367,1,,"ISO
_METRIC","M20",102,1)
N320 G00X200Z10
N330 M3
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
HASIL AKHIR
B. SHOPTURN
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
HASIL AKHIR
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
BAB IV
PENUTUP.
A. Kesimpulan
Prisip kerja dari mesin CNC milling dan turning sama dengan mesin
konvensional tetapi berbeda dengan cara penggunaannya saja, jika mesin
komensional menggunakan tenanga manusia sedangkan mesin CNC
menggunakan program dalam membentuk benda kerja yang di inginkan