Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

DENGAN APLIKASI SINUTRAIN


Disusun untuk memenuhi mata kuliah Proses Manufaktur

Oleh :
Nama : Muhamad Rizky Julyadi
NIM : 221421019
Kelas : 1DEC-1

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : www.polman-bandung.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan teknologi Computer Numerical Control (CNC) di industri manufaktur saat ini

sangatlah memberikan manfaat yang amat besar. Teknologi ini merupakan solusi dari

kebutuhan akan otomatisasi dan keakuratan pada industri modern. Dengan otomatisasi

teknologi CNC ini, operator hanya diperlukan untuk mengatur dan mengontrol kerja mesin

yang telah terintegrasi dengan komputer. Hal ini memungkinkan untuk meningkatkan

produktifitas, mengurangi biaya produksi, dan menghasilkan ketepatan/kepresisian yang

akurat.

Karena pentingnya teknologi CNC ini, maka akan menjadi hal positif dengan

memahami hal-hal yang berkaitan dengan CNC dan akan lebih baik lagi jika kita menguasai

penggunaan mesin CNC. Dengan memiliki kompetensi penguasaan terhadap teknologi CNC

ini, kita memiliki peluang untuk memberikan kontribusi besar terhadap sektor industri

manufaktur di Indonesia.

1.2 Tujuan

1. Memahami pengertian dan konsep dasar pada teknologi CNC

2. Memahami penggunaan software sinutrain sinumetrik sebagai salah satu software

pemograman dan simulasi mesin CNC

3. Memahami penggunaan mesin CNC Milling dengan metode G-Code

4. Memahami penggunaan mesin CNC Milling dengan metode ShopMill

5. Memahami penggunaan mesin CNC Lathe dengan metode G-Code

6. Memahami penggunaan mesin CNC Lathe dengan metode ShopTurn


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

TEKNOLOGI
Tahun : 2022 Bulan : April REKAYASA Minggu ke : 28
PERANCANGAN
MANUFAKTUR
Tgl : 18 s.d. 21 SEMESTER 2 Program : CTS-CNC
Waktu
Hari Kegiatan mulai sampai
Perkenalan 08.00 09.00
Menginstal Aplikasi Sinu Train 09.00 12.00
Istirahat 12.00 13.00
SENIN

Mempelajari modul mengenai CNC secara mandiri 13.00 15.00

Penjelasan materi mengenai pengenalan CNC dan penjelasan code-Milling 08.00 12.00
Istirahat 12.00 13.00
SELASA

Lanjutan penjelasan mengenai Gcode-Milling 13.00 14.00


Latihan Mencoba Gcode-Milling 14.00 15.00

Penjelasan materi mengenai Shopturn, Spigot, Pocket, Milling 08.00 09.45


Istirahat 09.45 10.00
Penjelasan mengenai materi GCode Turning 10.00 12.00
Istirahat 12.00 13.00
Penjelasan mengenai Shopturn, Labels, GCode Contour Turning 13.00 15.00
RABU

Test Kemampuan Sinutrain Milling dan Turning 08.00 11.00


Membuat Video Penjelasan Mengenai Program Yang Dibuat Pada Test 13.00 15.00
KAMIS

Belajar Mandiri 08.00 11.00


JUMAT
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Computer Numerical Control (CNC)

CNC atau Computer Numerical Control merupakan sistem otomasi mesin

perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan

di media penyimpanan, hal ini berlawan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin

perkakas dikontrol dengan putaran tangan atau otomasi sederhana menggunakan CAM.

Sebagian besar mahasiswa menggunakan software CNC yaitu Sinu Train dari

SIEMENS sebagai bentuk simulasi pelatihan yang nanti dapat digunakan dalam

mengoperasikan mesin CNC. Mesin CNC yang dapat dipelajari untuk saat ini hanya

dua jenis saja yaitu Frais dan Bubut.

B. Isi dari Sistem CNC

Enam isi pokok dalam sistem CNC :

1. System Part Program

System Part Program atau system program bagian adalah urutan yang

menggambarkan pekerjaan yang harus dilakukan pada suatu bagian dalam bentuk

yang dibutuhkan oleh computer di bawah kendali perangkat lunak Computer

Numerical Control (CNC). Semua data standar dimasukan ke dalam system CNC

menggunakan format yang telah ditentukan. Pemograman adalah tempat semua data

permesinan dikompilasi dari data ke dalam Bahasa yang dapat diterapkan oleh

system control alat mesin.

2. Program input device


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

Program Input Device adalah mekanisme untuk memasukan part program ke

dalam control CNC. Ada tiga macam Program Input Device, yaitu punch tape

reader, magnetic tape reader, dan computer via-Rs232-Communication.

3. Machine control unit

Machine Control Unit (MCU) adalah jantung dari system CNC.

MCU melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :

 Membaca kode intruksi

 Menerjemahkan kode intruksi

 Melaksanakan interpolalisasi (lurus, lingkar, dan helix) untuk menghasilak

perintah pergerakan sumbu

 Meneruskan perintah pergerakan sumbu ke amplifier circuit untuk menggerakan

mekanisme sumbu

 Menerima sinyal umpan balik dan kecepatan dari setiap pergerakan sumbu

 Melaksanakan control fungsi tambahan seperti menyalakan atau mematikan cairan

pendingin dan pergantian bahan

4. Drive System

Suatu drive system terdiri dari amplifier circuit, drive motor dan bald lead-

screws. MCU memberi sinyal control (posisi dan kecepatan) setiap sumbu ke

amplifier circuit. Sinyal dari pengontrol untuk menghidupkan drive motors yang

memutar bald lead-screws ke posisi meja mesin.

5. Machine Tool

Machine Tool control CNC mengendalikan berbagai jenis pahat, meskipun

ada beberapa tipe (cara) dalam mengendalikan pahat, control CNC selalu memiliki

slide table dan pengendalian keceaptan serta posisi spindle. Meja mesin
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

dikendalikan dalam arah sumbu X dan sumbu Y serta bergerak sejajar dengan

sumbu Z.

6. Feedback

Feedback system diartikan sebagai pengukuran, feedback system

mempergunakan tranduser(pengubah) posisi dan kecapatan untuk memonitor secara

terus-menerus posisi dari pahat setiap saat. MCU mengguanakan perbedaan sinyal

control untuk memperbaiki kesalahan posisi dan kecepatan.

C. NC Words

NC part program ialah kode instruksi yang terorganisir ke dalam fungsional block.

Setiap block terdiri dari satu atau lebih NC word. NC word ialah koleksi dari karakter-

karakter yang dimulai dengan address yang diikuti oleh angka. Setiap karakter terdiri dari

satu byte (8 bits) yang dapat berarti angka, huruf, atau simbol. Urutan dan penempatan dari

NC word dalam part program harus mengikuti aturan tertentu yang dinamakan tape format

atau program format.


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

NC word adalah koleksi dari karakter-karakter yang tersusun dalam cara tertentu yang

mengakibatkan suatu pergerakan tertentu yang dilakukan oleh mesin NC. NC word selalu

dimulai dengan huruf address yang diikuti oleh harga numerik. Tabel berikut memperlihatkan

daftar tujuh grup dari NC word.

1. Preparatory Words (G-Code)

Istilah preparatory dalam NC berarti menyiapkan kontrol sistem

supaya siap untuk melaksanakn informasi yang datang pada instruksi block

berikut. Fungsi preparatory dilambangkan dalam sebuah program dalam

words address G dan diikuti dua digit. Fungsi preparatory juga disebut G-

codes dan hanya untuk kontrol mode operasi tertentu. Pada halaman berikut

di tabel 1.4 terdapat delapan grup G-kode yang sering dipergunakan dalam

mesin milling CNC dan berikut pada tabel 1.5 merupakan daftar G kode

untuk mesin bubut CNC.


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

2. MiscellaneousWords (

D. Sistem Koordinat

1. Koordinat pada Milling

Mesin frais CNC untuk pengoperasiannya menggunakan sistem

koordinat kartesian dan sistem koordinat polar. Sistem koordinat ini

mendeskripsikan gerakan pada mesin sebagai gerakan relatif antara alat

potong dan benda kerja. Pengaturan gerak pada CNC milling dapat
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

digerakan ke arah sumbu X, Y, Z. Sumbu X dan Y merupakan sumbu yang

berpengaruh dalam laju pemakanan, sedangkan sumbu Z merupakan sumbu

yang digunakan untuk menentukan tebal benda yang akan dibuang atau

dihilangkan.

2. Koordinat pada Turning

Pengaturan gerak pada CNC turning dapat digerakan ke arah sumbu X

dan Z. Sumbu X merupakan sumbu yang akan menghasilkan diameter

benda kerja, sedangkan sumbu Z merupakan sumbu yang berpengaruh

pada panjang pemakanan di pembubutan.


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

E. Metode pada CNC Milling dan Turning


CNC Milling

1. G-Code

2. ShopMill Contour

3. ShopMill Spigot

4. ShopMill Pocket

CNC Turning

1. G-Code

2. G-Code_Contour

3. G-Code_Labels

4. G-Code_Contour_Contour

5. ShopTurn

F. Rumus dalam BU & FR

Rumus Pahat :
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

Rumus Feeding & RPM :


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

Tabel Ulir
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

BAB III
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Praktik Milling

1. Benda Kerja

a. Program Gcode
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

1. Tentukan terlebih dahulu koordinat titik


yang telah ditandai
X Y I J
A : 0 0
B : 50 0
C : 50 50
D : 0 50
E : 11 5
F : 36 5
G : 45 14 9 0
H : 45 37
I : 37 45 8 0
J : 16 45
K : 5 34 11 0
L : 5 11 0 -6

2. Berdasarkan teori yang ada buat telebih dahulu gcode yang sesuai

a. Buat kepala program

G17 G21 G54 G90 G40

b. Masukan pahat

Select tool, cutter ∅ 10, HSS

c. Tentukan titik referensi benda kerja

Various, titik 0,0

d. Hitung RPM

S=Speed F=Feeding M3=Spindle ClockWise, S700 M3 F200

e. Pindahkan cutter ke retract point (posisi aman)

G00 X-10 Y-5 Z100

f. Dekatkan cutter ke benda kerja

G00 X-10 Y-5 Z5

g. Gerakan cutter ke titik A

G01 X0 Y0 Z-5
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

h. Ke titik B

G01 X50 Y0

i. Ke titik C

G01 X50 Y50

j. Ke titik D

G01 X0 Y50

k. Ke titik A

G01 X0 Y0

l. Ke titik L

G42 G01 X5 Y11 (R6) (right compensation)

m. Ke titik E

G02 X11 Y5 I0 J-6 (R6)

n. Ke titik F

G01 X36 Y5

o. Ke titik G (R9)

G02 X45 Y14 I9 J0

p. Ke titik H

G01 X45 Y37

q.`Ke titik I (R8)

G03 X37 Y45 I-8 J0

q. Ke titik J

G01 X16 Y45

r. Ke titik K (R11)

G02 X5 Y34 I-11 J0


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

s. Ke titik L

G01 X5 Y11

t. Pindahkan cutter + shutdown compensataion

G40 G00 X-10 Y-5 Z5

G00 X-10 Y45 Z-5

G00 X5 Y45

u. Ke retract point

G00 X-10 Y-5 Z100

v. Hentikan cutter

M30

3.Input data ke Sinutrain

a) Masuk ke Sinutrian, lalu pilih template milling

Pilih program Gcode

b) Program Gcode

a. Aktifkan spindle speed dan feed rate 100% dan 100%

b. Buka program manager → workpieces → new name → workpiece

WPD “NAMA_1DEC2_MILLING → pilih G CODE →

“NAMA_1DEC2_GCODE”

c. Muncul papan program lalu pindahkan rumus GCODE yang telah dibuat

d. Edit → di kotak seblah kanan → renumbering

e. Simulasi

c) Program Shopmill

a. Buka program manager → workpieces → “NAMA_KELAS_SM → new →

“MRJ_1DEC1_SM”
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

b. Isi program header sesuai benda kerja

c. Buka Cont.mill lalu pilih new contour. Beri nama lalu gambarkan

sesuai dengan dimensi pada gambar kerja

d. Setelah klik accept, masih di Cont.mill pilih path milling, lalu masukkan

data sesuai kebutuhan

e. Setelah klik accept, Kembali untuk menggambar incontour dengan

menggunakan new contour. Beri nama lalu gambarkan sesuai gambar kerja

f. Setelah klik accept, klik path milling lalu masukkan data sesuai kebutuhan

g. Setelah klik accept, lakukan simulation

d) Program Spigot

Karena menggunakan cara shopmill yang dua kali contour masih

ada sisa, digunakanlah cara alternatif lain yaitu menggunakan spigot.

Berikut caranya.

1. Buka program manager → workpieces → “NAMA_1DEC1_MILLING →

new → “1DEC1_SM_SPIGOT”

2. Lalu isi program header seperti di langkah shopmill

3. Copy contour dan incontour yang telah dibuat lalu paste ke workpiece spigot

4. Klik accept lalu simulation

e) Program Pocket

Apabila kita ingin membuat incontour menjadi lubang dengan

kedalaman tertentu kita dapat menggunakan cara pocket. Berikut

caranya.

1. Buka program manager → workpieces → “NAMA_1DEC2_MILLING → new →

“1DEC2_SM_POCKET”
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

2. Lalu isi program header seperti di langkah shopmill

3. Copy contour dan incontour yang telah dibuat lalu paste ke workpiece spigot

4. Klik accept lalu simulation

f) Praktik Turning
Benda kerja:
a. Program GCode
i. Berdasarkan teori yang ada buat terlebih dahulu Gcode yang
sesuai
1. Buat kepala program

G18 G90 G54 G71 G40

2. Masukan pahat

Select tool, cutter EM ∅ 10, HSS

3. Tentukan titik referensi benda kerja

Various, masukan ukuran yang sesuai benda kerja

4. Hitung RPM

S=Speed F=Feeding M3=Spindle ClockWise, S700 M3

F200

5. Input

N10 G18G90G54G71

N20 T="FINISHING_T35 A"

N30 LIMS=3000

N40 G96S200M3F0.2

N50 WORKPIECE(,,,"CYLINDER",0,0,-100,-85,60)

N60 G00X200Z10

N70 G00X62Z2

N80 CYCLE62(,2,"KACANG","IJO")
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

N90

CYCLE952("COMPLETE",,"",1101331,0.2,0.001,0,1,0.1,0

.1,0,0,0.1,0,1,0,0,,,,,2,2,,,0,1,,0,12,1100110,1,0,0.1)

N100 KACANG:

N110 G01X13.75Z0

N120 X19.75Z-3

N130 X19.75Z-20

N140 X36Z-20

N150 X36Z-30

N160 G03X36Z-50I-11.18K-10

N170 G01X36Z-55

N180 X50Z-60

N190 X50Z-80

N200 X60Z-80

N210 IJO:

N220 G00X200

N230 Z10

N240 T="PLUNGE_CUTTER_3 A"M6

N250 G96S200M3F0.2

N260 CYCLE930(20,-

15,5,5,4,,0,0,0,2,2,2,2,0.2,0.2,1,10530,,1,30,0.1,0,0,0,2,111

1110)

N270 G00X200

N280 Z10
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

N290 T="THREADING_1.5"M6

N300 G96S200M3F0.2

N310 CYCLE99(0,19.75,-

20,,1,2.5,1.5335,0,30,0,16,0,2.5,1310103,4,2,0.2,0.5,0,0,1,0

,0.885367,1,,"ISO_METRIC","M20",102,1)

N320 G00X200Z10

N330 M30

ii. Input data ke Sinutrain

1. Aktifkan spindle speed dan feed rate 100% dan 100%

2. Buka program manager → workpieces → new → name

workpiece WPD “1DEC1_GCODE_LAT1” pilih G CODE

“1DEC1_GCODE_TURNING_LAT1”

3. Muncul papan program pindahkan rumus GCODE yang

telah dibuat

4. Edit → di kotak seblah kanan → renumbering

5. Simulation

b. Program Shopturn

i. Buka program manager → workpieces → new →

name workpiece WPD

“NAMA_1DEC1_GCODE_LAT1” pilih

SHOPTURN

“NAMA_1DEC1_SHOPTURN_LAT1”

ii. Isi program header sesuai benda kerja

iii. Buka Cont.turn lalu pilih new contour. Beri nama


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

Contour lalu gambarkan sesuai gambar kerja

iv. Setelah klik accept, masih di Cont.mill pilih stock

removal, lalu masukkan data sesuai kebutuhan

v. Karena membutuhkan pembuatan alur, klik turning lalu

pilih groove kemudian masukan data sesuai kebutuhan

vi. Di ujung benda kerja membutuhkan pembuatan ulir

sebesar M16, masih di Turning pilih thread kemudian

masukan data sesuai kebutuhan

vii. Simulation

c. Program G Contour

Cara berikut ini merupakan gabungan memakai gcode dan menggambar

contour. Berikut caranya

3. Buka program manager → workpieces → new → name

workpiece WPD “1DEC1_GCODE_LAT1” pilih G CODE

“1DEC1_GCODE_CONTOUR”

4. Copy nomer dari N10 hingga N70 lalu paste di papan program yang

baru

5. Membuat contour baru dengan cara pilih Con.turn lalu pilih contour

klik

contour call beri nama CONTOUR

6. Masih di Cont.turn klik stock removal lalu isi sesuai data

7. Setelah itu input dua code terakhir

8. Buka Cont.turn lalu pilih new contour. Beri nama

Contour lalu gambarkan sesuai gambar kerja


PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

9. Klik Accept lalu Simulation

TUGAS FR(MILLING) & BU

1. MILLING

Hasil Sinutrain Milling.

A. GCODE
N10 G17 G90 G54 G71
N20 T="CUTTER 10"M6
N30 WORKPIECE(,"",,"BOX",0,0,-50,-80,-25,-25,50,50)
N40 S750M3F75
N50 G00 X0 Y0 Z50
N60 G00 X-25 Y-25 Z50
N70 G01 X-25 Y-25 Z-5
N80 G01 X-25 Y-25
N90 G01 X-25 Y25
N100 G01 X25 Y25
N110 G01 X25 Y-25
N120 G01 X-25 Y-25
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

N130 G41 G01 X-14 Y-20


N140 G03 X-20 Y-14 I-6 J0
N150 G01 X-20 Y9
N160 G03 X-9 Y20 I0 J11
N170 G01 X12 Y20
N180 G02 X20 Y12 I0J-8
N190 G01 X20 Y-11
N200 G03 X11 Y-20 I0 J-9
N210 G01 X-16 Y-20
N220 G00 X-25 Y-25 Z50
N230 G00 X-30 Y20 Z2
N240 G01 X-20 Y20 Z-5
N250 G00 X-25 Y20 Z50
N260 G00 X0 Y0 Z50
N270 M30
HASIL AKHIR
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

B. SHOPMILL

HASIL AKHIR
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

2. BUBUT

Hasil Sinutrain Bubut.

A. GCODE
N10 G18G90G54G71
N20 T="FINISHING_T35 A"
N30 LIMS=3000
N40 G96S200M3F0.2
N50 WORKPIECE(,,,"CYLINDER",0,0,-100,-85,60)
N60 G00X200Z10
N70 G00X62Z2
N80 CYCLE62(,2,"KACANG","IJO")
N90
CYCLE952("COMPLETE",,"",1101331,0.2,0.001,0,1,0.1,0.1,0,0,0.1,0,1,0,0,,,
,,2,2,,,0,1,,0,12,1100110,1,0,0.1)
N100 KACANG:
N110 G01X13.75Z0
N120 X19.75Z-3
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

N130 X19.75Z-20
N140 X36Z-20
N150 X36Z-30
N160 G03X36Z-50I-11.18K-10
N170 G01X36Z-55
N180 X50Z-60
N190 X50Z-80
N200 X60Z-80
N210 IJO:
N220 G00X200
N230 Z10
N240 T="PLUNGE_CUTTER_3 A"M6
N250 G96S200M3F0.2
N260 CYCLE930(20,-
15,5,5,2,,0,0,0,2,2,2,2,0.2,0.2,1,10530,,1,30,0.1,0,0,0,2,1111110)
N270 G00X200
N280 Z10
N290 T="THREADING_1.5"M6
N300 G96S200M3F0.2
N310 CYCLE99(0,19.75,-
20,,1,2.5,1.5335,0,30,0,16,0,2.5,1310103,4,2,0.2,0.5,0,0,1,0,0.885367,1,,"ISO
_METRIC","M20",102,1)
N320 G00X200Z10
N330 M3
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

HASIL AKHIR

B. SHOPTURN
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

HASIL AKHIR
PRAKTIKUM
Proses Manufaktur (CNC)

BAB IV

PENUTUP.

A. Kesimpulan

 Dari praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

 Malusiswa dapat memahami logika pemograman cnc melalaui software


Sinutrain

 Prisip kerja dari mesin CNC milling dan turning sama dengan mesin
konvensional tetapi berbeda dengan cara penggunaannya saja, jika mesin
komensional menggunakan tenanga manusia sedangkan mesin CNC
menggunakan program dalam membentuk benda kerja yang di inginkan

 Dalam membuat program CNC miling dan turning dibutuhkan pemahaman


dalam titik koordinat, agar benda yang di bentuk menjadi presisi dan sesuai
hal yang di inginkan

Anda mungkin juga menyukai