Anda di halaman 1dari 52

MELAKSANAKAN PROSEDUR

PENGELASAN, PEMATRIAN,
PEMOTONGAN DENGAN PANAS
DAN PEMANASAN

TKR 020 02

FUNGSI LAS
Suatu cara kerja menyambung dua bagian logam atau lebih

dengan jalan memanaskan bagian logam yang akan


disambung beserta bahan tambahnya (bila menggunakan)
sampai cair .
Sebagai cara/proses penyambungan dua buah logam atau
lebih dengan memberikan pemanasan yang tinggi, sehingga
mencapai titik cair logam tersebut dengan atau tanpa logam
pengisi.
Proses penyambungan logam di mana logam menjadi satu
akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan.
Suatu ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik
menarik antara atom. Menurut DIN (Deuche Industrie
Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan
logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair.

KLASIFIKASI PROSES PENGELASAN


1. Las Gas
a. las zat asam - asetilen (oxy

c. las udara asetilen

asetylen)

d. las gas dengan tekanan

b. las zat asam - hidrogen


2.
Las Busur
a. las busur arang
b. las busur listrik
c. las busur fluxe

d. las busur logam perisai gas (MIG) Metal Inert


Gas
e. las busur tungsten perisai gas (TIG) Tungsten
Insert Gas
f. las busur otomatis

3.

Las Padat
a. las dingin

d. las tempa

b. las dilusi

e. las gesek

c. las letup
4.
Las Tahanan

f. las ultra sonic

a. las titik

d. las tekan

b. las rol

e. las sinar

c. las proyeksi
5.Proses-proses las lain
a. las termis

d. las sinar laser

b. las terak listrik

e. las elektron

Sambungan tumpul posisi bawah tangan.

Macam-macam sambungan sudut

Proses pengelasan secara luas dikelompokkan ke


dalam dua kelompok:
proses pengelasan yang menggunakan panas saja
misal las Fusion.
Proses pengelasan yang menggunakan gabungan
panas dan penekanan misal las forge.
Las fusion, berdasarkan pada metode panas yang
dihasilkan diklasifikasikan:
Las Termit
Las gas, dan
Las busur listrik

1. Las Termit

Dalam las termit campuran oksida besi dan


alumunium disebut termit adalah pembakaran dan
oksida besi dan dikurangi ke besi molton. Besi cair
dituangkan ke dalam cetakkan yang dibuat di
sekeliling sambungan dan digabungkan dengan
bagian yang akan di las.
Las
termit
sering
digunakan
dalam
menyambungkan bagian besi dan baja yang terlalu
besar untuk dibuat dalam satu bagian, seperti rel,
rangka truk, rangka lokomotif, bagian besar laian
yang digunakan pada uap, untuk rangka buritan
kapal, rangka kemudi dan lain-lain.

2. Las Gas
Las terbentuk dengan menggunakan api dari
sebuah oxy-assitilin atau gas hidrogen dari tungku
lasan selama permukaan permukaan yang akan di
las disiapkan. Panas yang hebat pada kerucut putih
api memanaskan permukaan setempat ke titik
penggabungan sementara operator menggerakan
alat las untuk mengisi lasan dengan logam. Sebuah
flux digunakan untuk menghilangkan terak. Karena
panas pada las gas rata-rata lambat, maka las gas
digunakan untuk bahan yang tipis.

Las Oksi-Asetilena

Las oksi-asetilena atau dalam istilah lain disebut OAW (Oxy


Acetylene Welding) adalah salah satu cara pengelasan yang
panas pengelasan itu diperoleh dari nyala api sebagai hasil
pembakaran bahan bakar gas asetilena ( C2H2) dengan zat
asam atau oksigen (O2).
Tabel 1.1 Temperatur nyala api pembakaran bahan bakar gas
dan zat asam
Bahan bakar gas

Asetilena (C2H2)
Hydrogen (H2)
Prophan (C3H8)

Reaksi dengan zat asam

C2H2 + 2 O2 2CO2 + H2O


H2 + 1O2
C3H8 + 5O2

Temperatur

31000 C

H 2O

26500 C

3CO2 + 4H2O

25370 C

Bahan bakar gas selain gas asetilena dapat digunakan gas


propan (C3H8), dan hydrogen (H2). Di antara ketiga bahan
bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas asetilena
karena asetilena mudah dibuat melalui generator asetilena
atau membeli.
Zat asam atau oksigen adalah gas yang diperoleh dengan
memisahkan dari gas-gas lain yang terdapat dalam udara
proses yang digunakan dari gas-gas lain, yang terdapat dalam
udara. Proses yang digunakan ialah dengan cara mencairkan
udara, kemudian disuling kembali
Oksigen terdapat di dalam udara luar sekitar 20 % dan
mencair pada suhu 138oC. Sifat-sifat oksigen tidak berwarna
dan tidak berbau. Oksigen dapat disimpan dengan aman
dalam silinder sampai tekanan 150 Bar.

Peralatan Las Oksi-Asetilena


PERALATAN UTAMA

1. Generator atau Silinder


asetilena
2. Silinder Oksigen
3. Regulator asetilina dan
oksigen
4. Pembakar las
5. Selang las asetilena dan
oksigen
6. Kaca mata las
7. Korek api las dan Tip
Cleaner.

1. Generator atau Silinder


asetilena
Di dalam generator asetilena, dapat dibuat gas asetilena
dengan jalan mencampur karbit (calcium-carbide) dengan air.
Ca2C2 + 2H2O2
C2H2 + Ca(OH) 2 +
kalor
Kalor yang terjadi pada penguraian 1 kg karbit dapat
memanaskan 5 kg air dari 0oC - 95oC. Jadi, air di dalam
generator berfungsi juga sebagai pendingin.
Syarat keamanan yang harus dipenuhi oleh sebuah generator
adalah.
1. Selama dalam pemakaian, suhu air tidak boleh lebih dari
60oC.
2. Suhu gas asitilen yang terjadi, tidak boleh mencapai
100oC.

Bagian-bagian utama sebuah generator


asetilena
1. Ruang karbit dan dapur gas
2.
3.
4.
5.
6.

7.

atau retor
Ruang air
Ruang gas asetilena
Kunci air
Alat pembersih atau penyaring
gas
Pengukur tekanan gas atau
menometer yang biasanya
hanya ada pada generator
tekanan tinggi
Alat pengaman bila terjadi
tekanan gas melebihi tekanan
yang diizinkan

Jenis-jenis generator asetilena


1.
Generator sistem celup,
yang karbitnya dicelupkan ke
dalam air.
2. Generator sistem tetes, yang
air menetes di atas karbit.

Penempatan dan pengamanan generator


asetilena
a. Tempatkan generator

asetilena agak jauh dari


tempat pengelasan.
b. Hindarkan nyala api,
percikan las, bendabenda panas dan terik
matahari dari generator.
c. Periksalah secara
berkala tinggi air dalam
kunci air.
d. Berhati-hatilah terhadap
kebocoran gas

Silinder asetilena

Gas asetilena dimampatkan ke


dalam silinder baja dengan
volume 40 liter dan tekanan 15
bar.
Silinder asetilena diisi dengan
bahan
berpori-pori,
seperti
kapas, sutra tiruan, atau asbes
yang
berfungsi
sebagai
penyerap aseton.
Isi bahan berpori dalam silinder
25 %, yang dapat menyerap
aseton sebanyak 40%
isi
silinder.
Tiap 1 liter aseton pada tekanan
15 kg/cm2 dapat melarutkan
360 liter gas asetilena.

2. Silinder Oksigen / Zat Asam


Zat asam adalah gas yang sangat
penting dan merupakan salah satu
syarat terjadinya pembakaran.
Zat
asam
dimanfaatkan
dalam
silinder baja dengan tekanan sampai
150 kg/cm2

3. Regulator
Regulator atau alat pengatur tekanan
berfungsi untuk
a) mengetahui tekanan isi silinder,
b) menurunkan tekanan isi menjadi
tekanan kerja,
c) mengetahui tekanan kerja,
d) menjaga tekanan kerja agar tetap
(konstan) meskipun isi berubahPerbedaan antara regulatorubah
asetilena dan oksigen yang paling
utama adalah tentang, baut dan mur pengikat, regulator
asetilena berulir kiri, sedangkan regulator oksigen berulir
kanan.

REGULATOR ASETILIN

REGULATOR OKSIGEN

4. Pembakaran las
Fungsi pembakar las
1. Mencampur gas asetilena
oksigen
2. Mengatur pengeluaran gas
3. mengadakan nyala api
Macam-macam pembakaran las

Pembakaran las tekanan


rendah (type injector)

dan

gas

Pada pembakaran tipe ini,


tekanan oksigen lebih dari
pada tekanan kerja asetilena,
misalnya
tekanan
kerja
asetilena 0,3 kg/cm2 s.d 0,5
kg/cm2. Sementara tekanan
kerja oksigen adalah 2,5
kg/cm2 untuk tekanan kerja
oksigen biasa tertera pada
mulut pembakar.

Pada
pembakaran
tipe
ini,
tekanan kerja asetilena dan
oksigen sama besarnya, misalnya
mulut
pembakar nomor 8;
tekanan kerja oksigen maupun
asetilena antara 5 - 7 psi (pound
square inch).
Pembakaran las tekanan
rata (type mixer)

Tabel 1.3 Tipe pembakar, ukuran tip(mulut pembakar) dan


tebal bahan
Tipe Injektor
Ukuran Tip
Tebal Bahan (mm)
1
0,5 1

Tipe Mixer
Ukuran Tip
Tebal Bahan (mm)
8
0,5 2,0

12

10

24

24

12

46

46

15

69

69

20

9 15

Macam-macam nyala api

Nyala Api Netral

Nyala Karburasi

Nyala Oksidasi

Kegunaan nyala api netral oksidasi dan karburasi.


1. Nyala api netral
Nyala api netral adalah nyala api yang sering diguanakan untuk
mengelas baja, baja tahan karat, tembaga dan almunium.
2. Nyala api karburasi
Nyala api karburasi digunakan untuk melapisi keras permukaan
dan las patri keras (brazing).
3. Nyala api oksidasi
Nyala oksidasi dipergunakan untuk mengelas kuningan atau
mengelas patri dengan bahan kuningan (braze welding).

5. Selang Las
Fungsi selang las adalah untuk
mengalirkan gas dari silinder ke
dalam pembakar. Bahan selang las
dibuat dari karet yang berlapis-lapis
dan diperkuat dengan serat-serat
bahan tahan panas.
Selang las harus mempunyai sifat
kuat; selang asetilena harus tahan tekanan 10 kg/cm 2, selang
oksigen harus tahan terhadap tekanan 20 kg/ cm2.
tahan api/panas.
lemas/tidak kaku/fleksibel.
berwarna.
Besar diameter dalam selang las bermacam-macam dan ukuran
yang paling banyak digunakan ialah "- 516". Di dalam
penggunaannya selang las tidak boleh dipertukarkan. Untuk
menyalurkan gas oksigen pakailah selang las berwarna merah.
Dengan perbedaan warna ini dapat dihindarkan kekeliruan pada
waktu pemasangan selang las.

6. Kaca Mata Las


Kaca mata las sangat penting
digunakan
pada
waktu
mengelas, untuk
1.Melindungi
mata
terhadap
cahaya
yang
tajam
dan
menyilaukan, agar kita dapat
melihat benda kerja yang
baik.
2.Melindungi
mata
tehadap
bahaya percikan bunga api.
Kaca mata las diperlengkapi dengan dua macam kaca, yaitu
1. Kaca penyaring yang berwarna hijau atau cokelat ; untuk
memotong dan mengelas dengan gas, nomor warna kaca,
adalah nomor 4 dan 8.
2. Kaca biasa yang berwarna bening, sebagai pelindung, agar
kaca las tidak cepat rusak bila kena percikan api.

7. Korek Api Las dan Tip Cleaner


Fungsi korek api las adalah untuk
menyalakan campuran oksigen dan
asetilena yang keluar dari mulut
pembakar. Hal ini dapat dilakukan
dengan satu tangan saja.
Bentuk korek api las bermacammacam. Sebagai contoh, selain bentuk
korek api yang biasa dipakai di bengkel,
juga bentuk korek api

Tip cleaner digunakan untuk


membersihkan lubang mulut
pembakar

Alat Bantu Las Gas


1. Alat Ukur
a. Mistar Baja

c. Penggores & Penitik

Paron/landasan

b. Rol Meter

2. Alat pengerjaan kampuh


a. Kikir
a.

d. Alat Potong Gas

Gergaji Tangan

e. Palu dan pahat

c. Gerinda tangan

f. Sikat Kawat Baja

3. Macam-macam penjepit

Ragum bangku

Bentuk mulut tang


penjepit :

Penjepit universal
Klem C

1.

Mulut bulat

2.

Mulut datar

3.

Mulut serigala

4) Alat-alat keselamatan kerja

Kacamata pengaman

Sarung tangan

Topi las

Sepatu las
Apron

Pakaian Kerja
Pakaian kerja dilindungi oleh apron untuk

3. Las Busur Listrik


Dalam las busur listrik pekerja
mempersiapkan hal yang sama
dengan las gas. Dalam las busur
listrik logam pengisi dihasilkan
oleh logam elektroda. Operator,
dengan
mata
dan
wajah
terlindungi, menyalakan busur
listrik dengan menyentuhkan
logam kerja dengan elektroda.

Logam dasar yang berada di aliran busur meleleh, membentuk


kawah logam cair, seperti dipaksa keluar dari kawah oleh
ledakan dari busur, Sebuah tekanan kecil terbentuk dalam
logam dasar dan logam cair terletak disekeliling penekanan,
yang disebut kawah busur. Terak disapu setelah sambungan
dingin.

Ada beberapa macam proses yang dapat digolongkan kadalam


proses Ias Iistrik antara lain yaitu :
1. Las Listrik dengan Elektroda Karbon, Misalnya:

Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.


Las listrik dengan elektroda karbon ganda.

Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan


logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan
dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat
dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fluksi.

1. Las Listrik Dengan Elektroda Logam, misalnnya:


a. Las listrik dengan elektroda berselaput
b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)
c. Las Iistrik submerged
a. Las listrik ini menggunakan elektroda berselaput sebagai
Busur listrik yang terjadi diantara
tambahan
ujung elektroda dan bahan dasar
akan mencairkan ujung elektroda dan
sebagian bahan dasar. Selaput
elektroda yang turut terbakar akan
mencair dan menghasilkan gas yang
melindungi ujung elektroda, kawah
las, busur listrik dan daerah las di
sekitar busur listrik terhadap
pengaruh udara luar. Cairan selaput
elektroda yang membeku akan
menutupi permukaan las yang juga
berfungsi sebagai pelindung terhadap
pengaruh luar.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Inti kawat
Selaput elektroda
Busur listrik
Busur api
Hasil las-an
Tetesan logam dan terak

7.
8.
9.
10.
11.
12.

Cairan las
Terak las
Percikan las
Gas pelindung
Kawat las
Penetrasi las

b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)


Las Iistrik TIG menggunakan elektroda wolfram yang bukan
merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung
elektroda wolfram dan bahan dasar adalah merupakan sumber panas
untuk pengelasan. Titik cair dari alektroda wolfram sedemikian
tingginya sampai 3410o. Tangkai Ias dilengkapi dangan nosel keramik
untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari
pengaruh luar pada saat pangelasan didinginkan dengan air yang
bersirkulasi
Sebagai bahan tambah dipakai
elektroda tanpa selaput yang
digerakkan dan didekatkan ke busur
listrik yang terjadi antara elektroda
wolfram dengan bahan dasar.
Sebagai gas pelindung dipakai argon,
helium atau campuran dari kedua gas
tersebut yang pemekaiannya
tergantung dari jenis logem yang
akan dilas.

Skema Las TIG

3. Las Listrik Submerged

Las listrik submerged yang


umumnya otamatik atau semi
otomatik menggunakan fluksi
serbuk untuk pelindung dari
pengaruh udara luar. Busur listrik
diantara ujung elektroda dan bahan
dasar berada didalam timbunan
fluksi serbuk sehingga tidak terjadi
sinar las keluar separti biasanya
pada las listrik lainnya. Dalam hal
ini operator las tidak perlu
menggunakan kaca pelindung mata
(helm las).
Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan
membeku menutup lapisan Ias. Sebagian fluksi serbuk yang tidak
mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las.
Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk
gulungan (rol) digerakkan maju oleh pasangan roda gigi. pasangan
roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat diatur kecepatannya
sesuai dengan kebutuhan pengelasan

Arus Listrik
1. Arus Searah (DC)
Pada jenis arus ini, elektron-elektron
bergerak sepajang penghantar hanya
dalam satu arah.
2. Arus Bolak-Balik (AC)
Arah aliran dari arus bolak-balik
adalah merupakan gelombang sinusoida
yang memotong garis nol pada interval
waktu 1/100 detik untuk mesin dengan
frekwensi 50 Hz. Tiap siklus gelombang
terdiri dari setengah gelombang positif
dan setengah gelombang. Arus bolakbalik dapat diubah menjadi arus searah
dengan menggunakan pengubah arus
(rectifier).

Pengkutuban Elektroda
1. Pengkutuban Langsung

Pada pengkutuban langsung, kabel


elektroda dipasang Pada terminal negatif
dan kabel massa pada terminal positif.
Pengkutuban langsung sering disebut
sebegai sirkuit las listrik dengan
elektroda negatif. (DC-).

2. Pengkutuban Terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel
elektroda dipasang pada terminal positif
dan kabel massa dipasang pada terminal
negative. Pengkutuban terbalik sering
disebut sirkuit las listrik dengan
elektroda positif (DC+)

3. Pengaruh Pengkutuban pada hasil Las


Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan
bergantung kepada
Jenis bahan dasar yang akan dilas
Jenis elektroda yang dipergunakan
Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan
lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang
dangkal sedangkan pada pengkutuban terbalik akan terjadi
sebaliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan
antara keduanya.

Pesawat Las Listrik


Pesawat-pesawat las yang dipakai bermacam-macam, tapi bila
ditinjau dari jenis arus yang keluar dapat digolongkan sebagai
berikut:
1. Pesawat las arus bolak-balik (AC)
Macam-macam pesawat las ini
seperti Transformator las,
pembangkit listrik motor diesel atau
motor bensin. Transformator las
yang kebanyakan digunakan di
industri-industri mempunyai
kapasitas 200 sampai 500 amper.
Pesawat las ini sangat banyak
dipakai karena biaya operasinya
yang rendah disamping harganya
yang relatif murah. Voltase keluar
dari pesawat transformator ini
antara 38 sampai 70 volt.

2. Pesawat Las Arus Searah (DC)


Pesawat las arus searah ini dapat berupa pesawat transformator
rectifier, pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin, maupun
pesawat pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik. Salah
satu jenis dari pesawat las arus searah yaitu pesawat pembangkit
listrik yang digerakkan oleh motor tistrik (motor generator)
3. Pesawat Las AC DC

Pesawat las ini merupakan gabungan


dari pesawat las arus bolak-balik dan
arus searah. Dengan pesawat ini
akan lebih banyak kemungkinan
pemakaiannya karena arus yang
keluar dapat arus searah maupun
arus bolak-balik. Pesawat las jenis ini
misalnya transformator-rectifier
maupun pembangkit listrik motor
diesel.

Alat Bantu Las Listrik


1.

Kabel Las

Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus
dangan karet isolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu :
Kabel Elektroda
Kabel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesawat las
dengan elektroda.
Kabel Massa
Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja.
Kabel Tenaga
Kabel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga
atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya
terdapat pada pesawat las AC atau AC - DC.

2. Pemegang Elektroda

3. Palu Las

Ujung yang tidak berselaput dari elektroda


dijepit dengan pemegang elektroda.
Pemegang elektroda terdiri dari mulut
penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh
bahan penyekat. Pada waktu berhenti atau
selesai mengelas, bagian pegangan yang
tidak berhubungan dengan kabel
digantungkan pada gantungan dari bahan
fiber atau kayu.
Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan me
ngeluarkan terak las pada jalur Ias dengan
jalan memukulkan atau menggoreskan pada
daerah las.
Berhati-hatilah membersihkan terak Ias
dengan palu Ias karena kemungkinan akan
memercik ke mata atau ke bagian badan
lainnya.

4. Sikat Kawat
Dipergunakan untuk :
membersihkan benda kerja yang akan
dilas
membersihkan terak Ias yang sudah
lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
5. Klem Massa dan Tang penjepit
Klem massa adalah alat untuk
menghubungkan kabel massa ke benda
kerja. Biasanya dibuat dari bahan dengan
penghantar listrik yang baik seperti
tembaga agar arus listrik dapat mengalir
dengan baik, klem massa ini dilengkapi
dengan pegas yang kuat, yang dapat
menjepit benda kerja dengan baik
Penjepit (tang)
digunakan untuk
memegang atau
memindahkan benda
kerja yang masih panas

PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA


1. Helmet Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra
merah) yang dapat merusak kulit maupun mata, Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata
langsung sampai jarak 16 meter. Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet
dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan.
Umumnya penggunaan kaca las adalah sebagai berikut:
No. 6. dipakai untuk Ias titik
No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper.
No. 6 untuk pengelasan dari 30 sampai 75 amper.
No. 10 untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper.
No. 12. untuk pengelasan dari 200 sampai 400 amper.
No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper.
Untuk melindungi kaca penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih.

2. Kamar Las

3. Masker Las

Kamar las dibuat dari bahan


tahan.api. Kamar las penting agar
orang yang ada disekitarnya tidak
terganggu oleh cahaya las.
Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya
kamar las dilengkapi dangan sistim
ventilasi: Didalam kamar las
ditempatkan meja Ias.

Jika tidak memungkinkan adanya


kamar las dan ventilasi yang baik,
maka gunakanlah masker las, agar
terhindar dari asap dan debu las yang
beracun.

ELEKTRODA (filler atau bahan isi)

Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai


perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi
pada kawat inti dapat dengah cara destrusi, semprot atau celup.
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm
dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi
pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03),
titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi,
serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan
persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.
Tebal selaput elektroda berkisar antara 70% sampai 50% dari
diameter elektroda tergantung dari jenis selaput. Pada waktu
pengelasan, selaput elektroda ini akan turut mencair dan
menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan
sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udara luar yang
mengandung O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari
logam Ias. Cairan selaput yang disebut terak akan terapung dan
membeku melapisi permukaan las yang masih panas

Klasifikasi Elektroda
Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik
manurut klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan
dengan tanda E XXXX yang artinya sebagai berikut :
E menyatakan elaktroda busur listrik
XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las
dalam ribuan Ib/in2 lihat table. X (angka ketiga) menyatakan posisi
pangelasan.
angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan
posisi datar di bawah tangan. X (angka keempat) menyataken jenis
selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan lihat tab
Contoh : E 6013
Artinya:
Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau
42 kg/mm2
Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi
Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus
AC atau DC + atau DC -

Teknik Pematrian
Pematrian atau penyolderan merupakan proses penyambungan
dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solder.
Penyolderan digunakan untuk menyambung tembaga, baja, timah
atau seng.
Tiga hal yang harus dipenuhi agar diperoleh penyolderan yang baik :
1. Bahan yang bersih.
2. Alat solder yang bersih dengan suhu yang tepat.
3. Timah dan pasta yang tepat.
Penerapan penyolderan dalam otomotif listrik:
1. Menyambung kawat alat ukur.
2. Menyambung terminal sikat pada motor stater atau alternator.
3. Menyambung kabel baterai pada terminal.
4. Memasang komponen pada PCB.

Ada berbagai macam perbandingan logam timah dan timah hitam


yang bisa diperoleh, tergantung bahan yang akan disambung.
Secara umum timah solder harus meleleh pada suhu yang lebih
rendah daripada kedua logam yang disambung. Perbandingan
kandungan logam pada timah solder untuk penyolderan peralatan
listrik, lebih kurang 60% dan 40% timah hitam. Timah solder tersedia
dalam berbagai bentuk dan ukuran:
1. Batang.
2. Tongkat.
3. Kawat padat dan berinti.
4. Bubuk.
5. Pasta.

Jenis jenis alat solder


Bisa dikelompokkan menjadi 2 macam:
1. Pemanasan dengan gas
2. Listrik
Alat solder berbeda beda dalam ukuran, bentuk maupun merk,
tetapi fungsinya sama saja yaitu untuk memanaskan logam dan
timah solder pada suhu yang diperlukan.
1. Alat solder dengan pemanas gas
Biasanya digunakan untuk menyolder benda yang relatif besar,
misalnya batang komutator suatu angker dinamo. Sebagai kepala
solder digunakan tembaga karena tembaga merupakan konduktor
panas yang baik.

2. Alat solder listrik


Alat solder listrik juga menggunakan tembaga untuk menyalurkan
panas, bagian penyalur panas tersebut disebut bit. Agar dapat
melakukan berbagai jenis pekerjaan penyolderan, seringkali bit
( kepala solder ) dapat diganti.

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai