PENGELASAN, PEMATRIAN,
PEMOTONGAN DENGAN PANAS
DAN PEMANASAN
TKR 020 02
FUNGSI LAS
Suatu cara kerja menyambung dua bagian logam atau lebih
asetylen)
3.
Las Padat
a. las dingin
d. las tempa
b. las dilusi
e. las gesek
c. las letup
4.
Las Tahanan
a. las titik
d. las tekan
b. las rol
e. las sinar
c. las proyeksi
5.Proses-proses las lain
a. las termis
e. las elektron
1. Las Termit
2. Las Gas
Las terbentuk dengan menggunakan api dari
sebuah oxy-assitilin atau gas hidrogen dari tungku
lasan selama permukaan permukaan yang akan di
las disiapkan. Panas yang hebat pada kerucut putih
api memanaskan permukaan setempat ke titik
penggabungan sementara operator menggerakan
alat las untuk mengisi lasan dengan logam. Sebuah
flux digunakan untuk menghilangkan terak. Karena
panas pada las gas rata-rata lambat, maka las gas
digunakan untuk bahan yang tipis.
Las Oksi-Asetilena
Asetilena (C2H2)
Hydrogen (H2)
Prophan (C3H8)
Temperatur
31000 C
H 2O
26500 C
3CO2 + 4H2O
25370 C
7.
atau retor
Ruang air
Ruang gas asetilena
Kunci air
Alat pembersih atau penyaring
gas
Pengukur tekanan gas atau
menometer yang biasanya
hanya ada pada generator
tekanan tinggi
Alat pengaman bila terjadi
tekanan gas melebihi tekanan
yang diizinkan
Silinder asetilena
3. Regulator
Regulator atau alat pengatur tekanan
berfungsi untuk
a) mengetahui tekanan isi silinder,
b) menurunkan tekanan isi menjadi
tekanan kerja,
c) mengetahui tekanan kerja,
d) menjaga tekanan kerja agar tetap
(konstan) meskipun isi berubahPerbedaan antara regulatorubah
asetilena dan oksigen yang paling
utama adalah tentang, baut dan mur pengikat, regulator
asetilena berulir kiri, sedangkan regulator oksigen berulir
kanan.
REGULATOR ASETILIN
REGULATOR OKSIGEN
4. Pembakaran las
Fungsi pembakar las
1. Mencampur gas asetilena
oksigen
2. Mengatur pengeluaran gas
3. mengadakan nyala api
Macam-macam pembakaran las
dan
gas
Pada
pembakaran
tipe
ini,
tekanan kerja asetilena dan
oksigen sama besarnya, misalnya
mulut
pembakar nomor 8;
tekanan kerja oksigen maupun
asetilena antara 5 - 7 psi (pound
square inch).
Pembakaran las tekanan
rata (type mixer)
Tipe Mixer
Ukuran Tip
Tebal Bahan (mm)
8
0,5 2,0
12
10
24
24
12
46
46
15
69
69
20
9 15
Nyala Karburasi
Nyala Oksidasi
5. Selang Las
Fungsi selang las adalah untuk
mengalirkan gas dari silinder ke
dalam pembakar. Bahan selang las
dibuat dari karet yang berlapis-lapis
dan diperkuat dengan serat-serat
bahan tahan panas.
Selang las harus mempunyai sifat
kuat; selang asetilena harus tahan tekanan 10 kg/cm 2, selang
oksigen harus tahan terhadap tekanan 20 kg/ cm2.
tahan api/panas.
lemas/tidak kaku/fleksibel.
berwarna.
Besar diameter dalam selang las bermacam-macam dan ukuran
yang paling banyak digunakan ialah "- 516". Di dalam
penggunaannya selang las tidak boleh dipertukarkan. Untuk
menyalurkan gas oksigen pakailah selang las berwarna merah.
Dengan perbedaan warna ini dapat dihindarkan kekeliruan pada
waktu pemasangan selang las.
Paron/landasan
b. Rol Meter
Gergaji Tangan
c. Gerinda tangan
3. Macam-macam penjepit
Ragum bangku
Penjepit universal
Klem C
1.
Mulut bulat
2.
Mulut datar
3.
Mulut serigala
Kacamata pengaman
Sarung tangan
Topi las
Sepatu las
Apron
Pakaian Kerja
Pakaian kerja dilindungi oleh apron untuk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Inti kawat
Selaput elektroda
Busur listrik
Busur api
Hasil las-an
Tetesan logam dan terak
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Cairan las
Terak las
Percikan las
Gas pelindung
Kawat las
Penetrasi las
Arus Listrik
1. Arus Searah (DC)
Pada jenis arus ini, elektron-elektron
bergerak sepajang penghantar hanya
dalam satu arah.
2. Arus Bolak-Balik (AC)
Arah aliran dari arus bolak-balik
adalah merupakan gelombang sinusoida
yang memotong garis nol pada interval
waktu 1/100 detik untuk mesin dengan
frekwensi 50 Hz. Tiap siklus gelombang
terdiri dari setengah gelombang positif
dan setengah gelombang. Arus bolakbalik dapat diubah menjadi arus searah
dengan menggunakan pengubah arus
(rectifier).
Pengkutuban Elektroda
1. Pengkutuban Langsung
2. Pengkutuban Terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel
elektroda dipasang pada terminal positif
dan kabel massa dipasang pada terminal
negative. Pengkutuban terbalik sering
disebut sirkuit las listrik dengan
elektroda positif (DC+)
Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus
dangan karet isolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu :
Kabel Elektroda
Kabel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesawat las
dengan elektroda.
Kabel Massa
Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja.
Kabel Tenaga
Kabel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga
atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya
terdapat pada pesawat las AC atau AC - DC.
2. Pemegang Elektroda
3. Palu Las
4. Sikat Kawat
Dipergunakan untuk :
membersihkan benda kerja yang akan
dilas
membersihkan terak Ias yang sudah
lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
5. Klem Massa dan Tang penjepit
Klem massa adalah alat untuk
menghubungkan kabel massa ke benda
kerja. Biasanya dibuat dari bahan dengan
penghantar listrik yang baik seperti
tembaga agar arus listrik dapat mengalir
dengan baik, klem massa ini dilengkapi
dengan pegas yang kuat, yang dapat
menjepit benda kerja dengan baik
Penjepit (tang)
digunakan untuk
memegang atau
memindahkan benda
kerja yang masih panas
2. Kamar Las
3. Masker Las
Klasifikasi Elektroda
Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik
manurut klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan
dengan tanda E XXXX yang artinya sebagai berikut :
E menyatakan elaktroda busur listrik
XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las
dalam ribuan Ib/in2 lihat table. X (angka ketiga) menyatakan posisi
pangelasan.
angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan
posisi datar di bawah tangan. X (angka keempat) menyataken jenis
selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan lihat tab
Contoh : E 6013
Artinya:
Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau
42 kg/mm2
Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi
Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus
AC atau DC + atau DC -
Teknik Pematrian
Pematrian atau penyolderan merupakan proses penyambungan
dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solder.
Penyolderan digunakan untuk menyambung tembaga, baja, timah
atau seng.
Tiga hal yang harus dipenuhi agar diperoleh penyolderan yang baik :
1. Bahan yang bersih.
2. Alat solder yang bersih dengan suhu yang tepat.
3. Timah dan pasta yang tepat.
Penerapan penyolderan dalam otomotif listrik:
1. Menyambung kawat alat ukur.
2. Menyambung terminal sikat pada motor stater atau alternator.
3. Menyambung kabel baterai pada terminal.
4. Memasang komponen pada PCB.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT