Anda di halaman 1dari 13

OXY-ACETYLENE WELDING/LAS KARBIT

DOSEN PENGAMPU: ASHADI HASAN, S.TP., M.Tech.

OLEH:
FILSHA RAHMA DELLA (2011111026)
WIDURY FITRI ELDI (2011111028)
RINI TRIFA (2011112002)
SALSABILLA REZTIKA (2011112012)
FEBRIANI GUCHI (2011113010)
ARYANANDA OKTAPUTRA (2011113014)
MUHAMMAD ARIQ FEBRIAN (2011113027)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Oxy-Acetylene Wlding/Las karbit. Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah teknik las.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi khususnya penulis dan umumnya
pembaca semoga bermanfaat untuk pembangunan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Padang, 17 September
2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................1


1.2. RUMUSAN MASALAH....................................................................................2
1.3. TUJUAN .............................................................................................................2

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................................3

1.1 PENGERTIAN LAS KARBIT ............................................................................3

BAB III. PEMBAHASAN .......................................................................................4

1.1 PRINSIP KERJA LAS KARBIT.........................................................................4


1.2 PERALATAN DAN FUNGSI LAS KARBIT ....................................................4
1.3 PERLENGKAPAN KEAMANAN .....................................................................5
1.4 CARA MENGATUR TEKANAN ......................................................................5
1.5 MACAM MACAM FLAME...............................................................................6
1.6 GERAKAN DAN POSISI PENGELASAN........................................................7

BAB IV. PENUTUP .................................................................................................9

1.1. KESIMPULAN...................................................................................................9
1.2. SARAN ...............................................................................................................9

BAB V. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin las karbit merupakan proses pengelasan (penyambungan logam dengan logam)
yang menggunakan gas asetilen (C2H2) sebagai bahan bakarnya, cara kerja alat ini adalah
dengan cara membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan oksigen (O 2), sehingga
menimbulkan nyala api dengan suhu sekitar 3.500 °C yang dapat mencairkan logam induk
serta logam pengisi. Selain itu, sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-
gas asetilen, propana, ataupun hidrogen. Ketiga bahan bakar tersebut merupakan yang paling
banyak digunakan adalah gas asetilen, sehingga las karbit pada umumnya diartikan sebagai
las oksi-asetelin, karena tidak menggunakan tenaga listrik, las oksi-asetelin banyak dipakai di
lapangan walaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektrode terbungkus.
Mesin las karbit biasa digunakan dan cocok untuk melakukan pengelasan pada objek
las yang berukuran kecil dan tipis. Mesin las karbit tentunya memiliki kelebihan atau
keunggulan yang tidak dimiliki oleh mesin las listrik. Beberapa kelebihan yang dimiliki
mesin las karbit diantaranya yaitu peralatan yang digunakan relatif murah dan biasanya
hanya menggunakan korek api dan kawat las. Perawatan atau pemeliharaan dari mesin las
karbit yang relatif lebih murah dan mudah. Teknik pengelasannya tergolong mudah, tanpa
perlu mempelajari teknik khusus. Sangat cocok untuk pengelasan pada besi dan logam
dengan ketebalan maksimal 2 mm. Selain beberapa kelebihan di atas mesin las karbit juga
memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah Ukuran tabung gas yang besar
membuatnya sulit untuk dibawa kemana-mana. Harga tabung gas cukup mahal untuk modal
awal. Selang las yang panjang membuat sedikit kesulitan saat melakukan pengelasan dengan
posisi badan berubah-ubah. Tidak cocok untuk pengelasan pada besi dan logam dengan
ketebalan diatas 2 mm.
Mesin las karbit juga terdiri dari beberapa bagian yang diantaranya adalah Tabung
gas oksigen, berisi gas oksigen yang berfungsi dalam proses pembakaran. Tabung
gas asetilen, berisi gas asetilen yang berfungsi sebagai bahan bakar dalam proses
pembakaran. Regulator, berfungsi untuk mengatur aliran dari masing-masing gas. Selang
penyalur, berfungsi untuk menghubungkan atau mengalirkan gas dari tabung gas oksigen dan

1
asetilen menuju brander. Dan brander, yang mana berfungsi untuk mengatur campuran gas
oksigen dan asetilen serta pembakarannya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian las karbit
b. Bagaimana prinsip kerja dari las karbit
c. Apa saja peralatan dan fungsi yang terdapat pada las karbit
d. Apa saja perlengkapan yang diperlukan untuk memakai las karbit
e. Bagaimana cara mengatur tekanan pada las karbit
f. Apa saja macam-macam flame pada las karbit
g. Apa saja gerakan dan posisi pada las karbit

1.3 Tujuan
Tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat menjelaskan ap aitu las karbit
b. Dapat mengetahui prinsip kerja dari las karbit
c. Dapat mengetahui alat dan fungsi yang terdapat pada las karbit
d. Dapat mengetahui cara mengatur tekanan pada las karbit
e. Dapat mengetahui macam-macam flame pada las karbit
f. Dapat mengetahui gerakan dan posisi pada las karbit

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Las Karbit


Las karbit adalah pembahasaan yang umum berada di masyarakat untuk menyebut
pengelasan Asetilin. Secara umum, perkakas las asetilen adalah alat penyambung logam
melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan energi panas hasil pembakaran
campuran gas asetilin dan gas oksigen. Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam
dengan logam (pengelasan) yang menggunakan gas asetilen (C2H2) sebagai bahan bakar,
prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan oksigen (O2)
sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu sekitar 3.500 °C yang dapat mencairkan
logam induk dan logam pengisi.

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Prinsip Kerja Las Karbit


Pengelasan dengan gas dilakukan dengan membakar bahan bakar gas yang dicampur
dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi (3000oC) yang
mampu mencairkan logam induk dan atau logam pengisinya. Jenis bahan bakar gas yang
digunakan asetilen, propan atau hidrogen, sehingga cara pengelasan ini dinamakan las oksi-
asetilen atau dikenal dengan nama las karbit. Prisip dari pengelasan ini tidak terlalu rumit,
hanya dengan mengatur besarnya gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya didekatkan
dengan nyala api maka akan timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen dan oksigen
harus diatur sedemikian rupa dengan memutar pengatur tekanan sedikit demi sedikit.

3.2. Peralatan dan Fungsi Las Karbit


Peralatan yang digunakan dalam pengelasan asitelin antara lain adalah:
3.2.1. Tabung oksigen Tabung oksigen berfungsi untuk menampung gas oksigen. Tabung
oksigen biasanya berwarna biru atau hitam, mempunyai katub atau pembuka katup
berupa roda tangan, baut serta mur pengikatnya menggunakan ulir kanan. Bagian atas ada
dudukan untuk memasang regulator.
3.2.2. Katup silinder oksigen Katup silinder oksigen terletak diujung atas silinder berguna untuk
membuka atau menutup keluarnya oksigen sesuai keperluan. Dalam katup ini terdapat
lubang pengaman dimana jika temperatur naik maka tekanan akan naik, tekanan akan
dikurangi lewat pengaman ini.
3.2.3. Katup silinder asetilin Katup silinder asetilin terletak diujung atas berguna membuka atau
menutup keluarnya asetilin juga terdapat pengaman yang akan mencegah terjadinya
ledakan karena tekanan panas dari dalam silinder.
3.2.4. Torch / brander Torch / brander merupakan tempat bercampurnya gas asitelin dan
oksigen setelah melalui proses pembukaan katup-katup penyetelan gas asetilene dan
oksigen pada brander. Campuran gas asetilen dan oksigen mengalir melalui batang
brander menuju saluran keluar pada ujung brander yang berlubang.

4
3.3. Perlengkapan Keamanan
Alat keselamatan diri dalam pengelasan terdapat tiga jenis, yaitu:
1. Alat Keselamatan Kerja Bagian Kepala. Alat keselamatan diri bagian kepala terdiri dari
alat pelindung kepala bagian atas yaitu topi pelindung atau helm, alat pelindung bagian
muka dan mata terdiri dari face shields, goggles, safety glasses, topeng, dan helm las, alat
pelindung telinga terdiri dari tutup telinga (ear muff), sumbat telinga (ear plugs), alat
pelindung pernafasan terdiri dari masker dan respirator.
2. Alat Keselamatan Kerja Bagian Badan. Alat keselamatan kerja las bagian badan alat
merupakan pelindung seluruh badan. Bisa menggunakan jas laboratorium, alat pelindung
badan bagian muka bisa menggunakan apron, apron terdiri dari apron lengan, apron dada,
apron lengkap.
3. Alat Keselamatan Kerja Bagian Anggota Badan. Alat keselamatan kerja las anggota
badan yaitu Alat Pelindung Tangan, bisa menggunakan sarung tangan (safety gloves)
sebaiknya terbuat dari benda yang bersifat isolator dan fleksibel sehingga tidak
mengganggu gerak pekerja las ketika proses pengelasan. Alat Pelindung Kaki, bisa
menggunakan safety shoes.

3.4. Cara Mengatur Tekanan

Langkah- langkah cara mengatur tekanan pada las karbit/las gas/las asetelin.

3.4.1. Tutuplah katup regulator dengan memutar baut pengatur berlawanan arah jarum jam
hingga baut tersebut terasa longgar.
3.4.2. Posisikan diri anda di samping manometer. Jangan berdiri di muka manometer.
Tujuannya agar anda terhindar dari bahaya jika manometer tersebut pecah.
3.4.3. Buka katup tabung gas perlahan-lahan. Buka sebesar ¼-½ putaran saja. Besar tekanan isi
tabung gas dapat dilihat pada manometer tekanan isi.
3.4.4. Atur tekanan kerja dengan cara memutar baut pengatur regulator searah jarum jam secara
perlahan. Perhatikan penunjukan jarum pada manometer. Putar baut pengatur regulator
hingga mencapai tekanan kerja yang dikehendaki.

5
3.4.5. Bukalah katup pada pembakar atau torch untuk mengecek apakah terjadi perubahan pada
penunjukan jarum manometer.
3.4.6. Bila terjadi perubahan pada penunjukan jarum manometer, atur kembali baut pengatur
regulator hingga mencapai angka atau tekanan kerja yang dikehendaki.
3.4.7. Tutup kembali katup pada pembakar.
3.4.8. Lakukan hal ini satu per satu pada kedua jenis gas, baik acetylene maupun oksigen.

3.5. Macam-macam Flame


Flame atau nyala api terdiri dari beberapa macam, yaitu:

a. Nyala Api Oksidasi


Nyala api oksidasi atau oksigen adalah nyala api yang mempunyai tekanan gas oksigen
lebih besar dibandingkan tekanan gas estilen. Bentuk nyala api seperti kerucut namun
pendek dan ditengahnya terdapat aliran gas oksigen. Nyala api ini digunakan untuk
memotong material logam dan pengelasan material berjenis perunggu dan kuningan.
b. Nyala Api Karburasi
Nyala api karburasi atau nyala asetilen lebih adalah jenis nyala api yang mempunyai
tekanan gas asetilen yang lebih besar dibandingkan tekanan gas oksigen. Di antara
kerucut nyala dan selubung luar akan terdapat kerucut nyala yang bewarna keputih-
putihan. Nyala ini digunakan untuk pengelasan logam monel, nikel, dan baja. Selain itu,
nyala jenis ini digunakan juga untuk heat treatment serta bahan pengerasan permukaan
non-ferous.

6
c. Nyala Api Netral
Nyala api netral atau tekanan oksigen dan asetilen seimbang merupakan jenis nyala api
yang perbandingan tekanan hidrogen dan tekanan asetilen sama. Bentuknya lebih kecil
dan terfokus. Nyala ini digunakan untuk pengelasan baja, baja tahan karat, besi cor, dan
pengelasan tembaga.

3.6. Gerakan dan Posisi Pengelasan


Arah gerak pengelasan dan posisi kemiringan pembakaran dapat mempengaruhi
kecepatan dan kualitas las. Beberapa cara teknik pengelasan yaitu:
1. Pengelasan Dibawah tangan
Sudut ujung pembakar (brander) terletak diantara 60 derajat dan kawat pengisi (filler rod)
dimiringkan dengan sudut antara 30-40 derajat dengan benda kerja. Kedudukan ujung
pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2-3 mm agar terjadi panas maksimal pada
sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan
gerakannya adalah lurus.
2. Pengelasan horizontal (mendatar)
Posisi ini, benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah
mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, sebaiknya ayunan brander
sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja menyudut 70
derajat dan miring kira-kira 10 derajat di bawah garis mendatar, sedangkan kawat pengisi
dimiringkan pada sudut 10 derajat di atas garis mendatar.
3. Pengelasan vertical (tegak)
Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atau ke
bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambungan yang bersudut
45°-60° dan sudut brander sebesar 80°.
4. Pengelasan arah ke kiri (maju)
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiri dengan
membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkan sudut
melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan.
5. Pengelasan arah ke kanan (mundur)

7
Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri.
Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5 mm ke
atas.

8
BAB IV
PENUTUP

4. 1. Kesimpulan
Secara umum, perkakas las asetilen adalah alat penyambung logam
melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan energi panas hasil
pembakaran campuran gas asetilin dan gas oksigen. Las Gas/Karbit adalah proses
penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang menggunakan gas asetilen
(C2H2) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah
dibakar gas dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu
sekitar 3.500 °C yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi.

4. 2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini
yaitu dalam pembuatan makalah ini diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai
referensi agar makalah yang dibuat lebih baik. Pelajari makalah yang telah dibuat,
agar dapat menambah wawasan lagi.

9
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Jaza’, Muhammad Faiz, dkk. 2019. OXY-ACETYLENE WELDING/LAS KARBIT. Surakata:


Universitas Sebelas Maret.
Yogaswara, Eka. 2009. Mengelas dengan proses Las Oksigen-Asitilen (Las Karbit). Jakarta:
RMC.

10

Anda mungkin juga menyukai