Anda di halaman 1dari 32

FUNGSI DAN PENGGUNAAN

PERALATAN LAS

OLEH :
KHOIRUMAN HIDAYATULLAH
LISMIATI
Pengertian Pengelasan

Pengelasan adalah menyambung dua benda kerja atau lebih, tanpa


menggunakan atau dengan menggunakan bahan tambah dengan cara
memanasi benda kerja tersebut sampai titik cair dan menyatu menjadi
satu, sehingga membentuk suatu sambungan/kampuh.

Jenis pengelasan

1. Las Karbit/ Gas Asetilin


2. Las Listrik
1. las asetilen
adalah alat penyambung logam melalui proses pelelehan logam dengan
menggunakan energi panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dan gas
oksigen.

Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen adalah menghasilkan temperature nyala


api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara
ataupun Oksigen.
Peralatan Las Oksi Asetilin

a. Tabung Gas Oksigen dan asitilin

Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam
kondisi bertekanan. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena
disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis
gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah
didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat
dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu.
Tabung oksigen
Tabung gas oksigen berisi gas oksigen (O2).Gas oksigen ini
digunakan untuk campuran gas karbit pada proses penyalaan
api las. Bannyak sedikit penggunaan gas oksigen ini akan
berpengaruh pada suhu pembakaran. Bila gas oksigen ini
lebih sedikit dari pada gas karbit maka akan berakibat suhu
pembakarannya rendah.

Tabung asetelin

Tabung gas asetelin atau karbit berisi gas asetelin


(C2H2).
Gas asetilin atau karbit  banyak  digunakan  dalam 
pengelasan 
busur  gas  daripada  bahan  bakar  lainnya. Hal ini
dikarenakan gas astilin memiliki kelebihan,
diantaranya :
Kelebihan :
1.Gas karbit sangat mudah untuk dibuat dan tidak beracun sehingga jika terhisap
tidak akan berbahaya.
2. Gas  karbit memiliki  nilai  panas  yang  cukup tinggi, sehingga suhu api yang
dapat dicapai pada gas karbit ini sangat tinggi.
3. Gas karbit memiliki kecepatan pembakaran yang sangat tinggi.
4. Gas karbit cocok digunakan untuk segala teknik pengelasan dengan las gas
 b.      Katup Tabung
      Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka
digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari
tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari
material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini
terbuat dari material Baja.
c.       Regulator

dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk 


mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan
kerja torch.
 berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja
selama proses pengelasan atau pemotongan.
 terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk,
katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman,
alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran
tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas
menuju selang.

Regulator asetelin
1.Manometer tekanan isi tabung sampai dengan skala 30 kg/cm 2
2.Manometer tekanan kerja tabung sampai dengan skala 3 kg/cm 2
3.Ulir untuk baut dan mur pengikatnya menggunakan ulir kiri
Regulator oksigen
4.Manometer tekanan isi tabung sampai dengan skala 250 kg/cm 2
5.Manometer tekanan kerja tabung sampai dengan skala 12 kg/cm 2
6.Ulir untuk baut dan mur pengikatnya menggunakan ulir kanan
Selang gas

       Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang
gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekanan
kerja dan tidak mudah bocor.
e. Brander las

Brander las ini berfungsi sebagai tempat bercampurnya gas oksigen (O2) dengan
gas karbit atau asetelin (C2H2) dan kemudian campuran ini dinyalakan dengan api yang
nantinya akan digunakan untuk melakukan proses pengelasan.
Pada brander las terdapat pemegang brander yang berfungsi untuk memegang
brander las saat proses pengelasan. Pada brander las juga dilengkapi dengan keran
pengatur keluarnya gas, baik gas oksigen maupun gas karbit.
Nozzle atau Tip
adalah suatu komponen pada ujung brander potong yang
berfungsi sebagai torch (obor) dimana pada nozzle ini terdapat
lubang-lubang gas yang terdiri dari lubang gas untuk pemanasan
awal dan lubang gas oksigen potong.
Nozzle ini memiliki ukuran yakni dilihat dari besarnya diameter
lubang gas pada nozzle. Penggunaan nozzle tersebut disesuaikan
dengan tebal bahan yang akan dipotong. Ukuran nozzle diberi
penomoran sesuai besarnya yaitu nomor 1, nomor 2 dan nomor 3.
Makin tebal bahan makin besar pula nozzle yang digunakan.
e.       Torch ( Pembakar )

Pada ujung brander las dilengkapi dengan torch,


yang berfungsi untuk mengatur besarnya nyala api las.
Pemilihan torch disesuaikan dengan tebal pelat yang
akan dilas.

toch memiliki dua fungsi yaitu :


1)   Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar.
2)   Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel.

f.       Pematik api Las

       Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.


Cara menyetel api potong
1. Pertama-tama buka katup tabung gas acetylene kira-kira ¼ putaran dan katup
tabung
gas oksigen kira-kira ½ – 1 putaran.
2. Buka katup pengatur tekanan kerja pada regulator acetylene hingga mencapai
± 0,3 Kg/cm2.
3. Buka katup pengatur tekanan kerja pada regulator oksigen hingga mencapai
± 2,5 Kg/cm2.
4. Buka kran/valve acetylene para brander kira-kira ¼ putara, kemudian nyalakan api
brander dengan lighter. Ingat jangan menggunakan korek api biasa.
5. Buka kran oksigen pada brander secara perlahan hingga mencapai nyala api
normal/netral.
6. Untuk mengecek apakah nyala api sudah netral atau belum, buka kran/tuas oksigen
pemotong secara cepat kemudian tutup. Apabila inti api tidak berubah, berarti nyala
api sudah netral, jika nyala api berubah berarti belum netral, aturlah lagi hingga
mencapai nyala api netral.
Palu Besi
Pada pengelasan dengan las karbit saat akan menyambungkan
2 buah pelat diperlukan permukaan dari pelat-pelat tersebut harus
rata, sehingga proses pengelasan akan lebih mudah dan hasil lasan
juga akan bagus. Untuk itu diperlukan palu besi yang digunakan
untuk meratakan pelat yang akan dilas. Selain untuk meratakan
permukaan pelat, palu besi juga digunakan untuk membersihkan
terak yang dihasilkan saat pengelasan.
Jarum Pembersih Brander Las
Alat ini digununtuk membersihkan torch las, ukuran jarum
pembersih ini bervariasi besarnya. Pemilihan jarum harus
disesuaikan dengan diameter lubang torch sehingga nantinya
tidak akan merusak torch las.

Kunci Tabung
Kunci tabung digunakan untuk membuka dan menutup aliran
gas yang keluar dari tabung. Bentuk dari kunci tabung ini
bermacam-macam, ada yang berbentuk palang dan ada yang
memiliki bentuk lurus. Sebaiknya selama proses pengelasan
menggunakan las karbit ini hendaknya kunci tabung tetap
menempel pada tutup tabung gas karbit sehingga saat terjadi
kebocoran gas bisa segera diatasi dengan cara menutup tabung
secepatnya.
Sikat Baja
Sikat baja digunakan untuk membersihkan terak dan
kotoran pada benda kerja setelah proses pengelasan.

Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja.
Ragum dapar digunakan untuk menjepit benda kerja
pada waktu melakukan proses pengelasan maupun
saat perataan atau pembentukan permukaan pelat
dengan palu.
Mistar
Mistar digunakan untuk mengukur benda kerja
dan untuk membantu ketika operator membuat
garis
o. Penitik

Penitik digunakan untuk membuat titik pada benda kerja. Penitik ini juga dapat
membantu saat operator ingin membuat lubang pada benda kerja menggunakan bor,
penitik ini berfungsi agar mata bot tepat pada titik yang ditentukan
Penggores digunakan untuk menggores atau membuat garis pada benda
kerja. Biasanya penggores digunakan bersama dengan mistar untuk
membuat garis
Peralatan Las Listrik 
Mesin Las

Las Listrik
       Las listrik merupakan proses penyambungan logam dengan
memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber panasnya.
Jika ditinjau dari arus yang ke luar, pesawat las dapat digolongkan
menjadi :

1) Pesawat Las Arus Bolak-Balik (AC)

kelebihan dari mesin las arus AC antara lain:


 perlengkapan dan perawatan mesin las AC lebih murah
 kabel elektroda dan kabel massa dapat ditukar dan tidak akan
berpengaruh apa-apa dikarenakan arusnya yang bersifat bolak-balik.
 nyala busur listriknya kecil sehingga dapat mengurangi terjadinya
keropos pada rigi-rigi hasil las.
kekurangan dari mesin las arus AC antara lain:
 nyala busur listrik yang dihasilkan kurang stabil (berfluktuasi)
 mesin las ini tidak dapat menggunakan berbagai jenis elektroda.
 bahan yang dilas hanya logam tertentu karena mesin las listrik AC
tidak bisa untuk mengelas semua jenis-jenis logam,
 suara yang dihasilkan lebih bising.
2) Pesawat Las Arus Searah (DC)

Keuntungan dari mesin las arus DC antara lain:


 Nyala dari busur listrik yang dihasilkan oleh mesin las arus DC ini lebih stabil
 mesin las arus DC dapat menggunakan segala jenis elektroda
 tingkat kebisingan lebih rendah.
 dapat digunakan untuk mengelas logam yang tipis.

Kekurangan dari mesin las arus DC antara lain:


 mesin las DC memiliki polaritaas yang berbeda-beda sehingga kutub las atau
kabel massa dan kabel elektroda tidak dapat dibalik-balik. Kedua
 harga dari mesin las arus DC, harganya relatif lebih mahal.

Rectifier (Penyearah)

berfungsi menyearahkan gelombang arus


listrik. Arus listrik yang semula berupa arus
bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian
Penyearah akan berubah menjadi arus searah
(DC).
3) Pesawat Las AC-DC

merupakan gabungan dari pesawat las arus bolak-balik


dan arus searah.
Alat Bnatu Las
1. Kabel Las
Yang disebut kabel las ada tiga macam, yaitu :
a.  Kabel elektroda , yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las
dengan elektroda.
b. Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda
kerja.
c. Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau
jaringan lisrtik dengan pesawat las.
Pemegang Elektroda

Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Ini
terdiri dari mulut penjepit dan pemegang yang dibungkus oleh bahan
penyekat (biasanya dari embonit).

Palu Las

Palu ini digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las pada jalur las
dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Gunakanlah kaca
mata terng pada waktu poembersihan terak, sebeb dapat memercikan pada mata.
Sikat Kawat
Sikat kawat digunakan untuk :
a. Membersihkan benda kerja yang akan dilas,
b. Membersihkan terak las yang sudah dilepas dari jalur las oleh pukulan palu las

Klem massa
Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat dari
bahan yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem masa dilengkapi dengan
pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang
dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).
Penjepit
Ini digubakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas
sehabis pengelaan.

Elektroda

Elektroda yang dipergunakan pada las busur mempunyai perbedaan komposisi


selaput maupun kawat inti. Diantaranya adalah elektroda berselaput .
Pada elektroda ini pengelasan fluksi pada kawat inti dapat dengan cara destruksi,
semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm dengan
panjang antara 350 sampai 450 mm.
Alat Pelindung Diri K3 Pengelasan
1. Pakaian Kerja Las atau Apron

Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi


seluruh bagian tubuh dari panas dan percikan las.

Sarung Tangan Las atau welding gloves


sarung tangan yang memang khusus dibuat untuk proses
pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan
sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi
untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan
panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan.
Sepatu las
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan
sepatu terdapat sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki
dari kejatuhan bendan yang berat dan benda yang tajam. Selain itu
karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan
listrik.

Helm Las atau Topeng las


mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las,
panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini
terbuat dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga
kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi mata
dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan pekerjaan
pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 ,
10, 11, 12 dan 14. Semakin besar ukurannya maka densitas atau
kegelapan kaca tersebut juga semakin tinggi.
Kacamata Las
Para pekerja yang kemungkinan dapat terkena bahaya dari sinar yang
menyilaukan, seperti sinar dari las potong dengan menggunakan gas dan
percikan dari las sinar yang memijar harus menggunakan pelindung mata
khusus.

Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya
asap las. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia
untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari
material lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih
dan sangat membahayakan alat pernafasan kita.
Perawatan Pemeliharaan Peralatan Las
1. Pasang tabung oksigen dan asetilen pada dudukan ikat dan pastikan dalam posisi yang benar.
2. Buka tutup tabung oksigen, simpan tutup tersebut.
3. Pasang regulator oksigen, gunakan kunci pas. (tabung oksigen dan regulator menggunakan jenis
ulir kanan, kencangkan baut secukupnya tetapi jangan dipaksa karena bisa merusak ulir)
4. Buka tutup tabung asetilen, simpan tutup tersebut kemudian pasang regulator ( jenis ulir kiri ).
5. Pasang selang hijau untuk oksigen dan merah untuk asetilen. (pasang dan kencangkan pengikat
tapi jangan terlalu keras/ paksa karena bisa merusak ulir)
6. Buka katup tabung oksigen pelan-pelan sampai ada sebagian kecil masuk dan memberi tanda
pada gauge kemudian buka sepenuhnya, putar baut pengatur kekanan hingga ada terlihat 15
tekanan kecil yang akan membersihkan kotoran pada selang.
7. Putar baut pengatur kekiri dan atur tekanan yang digunakan.(buka pelan-pelan untuk
menghindari kerusakan akibat tekanan berlebihan)
8. Buka katup tabung asetilen pelan-pelan sampai ada sebagian kecil masuk dan memberi tanda
pada gauge kemudian buka 1,5 putaran, putar baut pengatur kekanan hingga ada terlihat tekanan
kecil yang akan membersikan kotoran pada selang.
9. Putar baut pengatur kekiri dan atur tekanan yang digunakan. (asetilen bahan mudah terbakar
pastikan jauh dari api saat membuka jangan membuka lebih dari 1,5 putaran)
10. Pasang torch diujung kedua selang. ( asetilen menggunakan ulir kiri)
11. Pastikan torch tertutup, atur tekanan kerja sebesar 10 pound terlihat pada penunjuk oksigen
dan asetilen.
12. Periksa semua sambungan dengan cairan air sabun, bila ada gelembung gas terjadi kebocoran
maka kencangkan.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk merawat mesin trafo las inverter adalah:
• Mesin las biasanya sudah dilengkapi dengan sensor thermostat untuk mengamankan ketika
terjadi overheat, namun kelebihan panas yang dialami oleh mesin tetap masih memerlukan suplay
pendinginan yang lebih maksimal dari kipas pendinginnya. Oleh karena itu, sirkulasi udara yang
dihasilkan oleh kipas pendingin tetap harus diperhatikan apakah berfungsi dengan baik.

• upayakan untuk sering membersihkan unit mesin las dari penumpukan debu atau serbuk besi
yang biasanya masuk ke dalam mesin. Karena juga bisa menyebabkan hubungan arus pendek
antara sirkuit elektronikanya apalagi jika debu yang dihasilkan dari serbuk besi pada saat proses
menggerinda atau memotong.

• Hindarkan dari berbagai macam cairan.

• Gunakan sumber daya listrik yang stabil untuk menyalakan mesin las.

• Hindari pemakaian sumber listrik yang berasal dari generator (genset) yang tidak dilengkapi
dengan penyetabil tegangan.

• Sesuaikan kawat atau elektroda las dengan kemampuan yang di ijinkan oleh spesifikasi mesin.
Fany

Anda mungkin juga menyukai