Anda di halaman 1dari 13

MATERI 2

PENGOLAHAN BAHAN LOGAM

A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami prinsip pengolahan bahan logam
4.2 Mengidentifikasi pengolahan bahan logam

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah memperlajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui alat pengolahan bahan logam
2. Memahami prinsip pengolahan bahan logam

C. PETA KONSEP

Pengolahan Bahan Logam

Pembuatan besi kasar Pembuatan baja

Dapur Bessemer
Pengolahan
pendahuluan biji besi

Dapur Thomas

Penambangan biji
besi Dapur Siemen
Martin

Pengolahan menjadi
besi kasar Dapur Listrk

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 17


D. MATERI PEMBELAJARAN
Perut bumi mengandung banyak zat padat, cair maupun
yang berguna untuk keperluan hidup kita sehari-hari, misalnya biji
besi, biji tembaga, minyak bumi, gas bumi, dan panas bumi.
Pengertian mineral merupakan bahan yang banyak ter-
dapat di dalam bumi baik di dalam maupun di permukaan tanah,
yang memiliki bentuk, ciri-ciri khusus dan susunan kimia yang
tetap. Sedangkan pengertian batu-batuan merupakan gabungan
antara dua macam atau lebih mineral-mineral serta tidak memi-
liki susunan kimia yang tetap.
Pengertian biji merupakan mineral atau batu-batuan yang
mengandung satu atau lebih dari logam dalam prosentase yang
cukup banyak untuk dijadikan bahan tambang. Banyaknya logam
yang terkandung dalam biji itu berbeda-beda. Logam dalam
keadaan murni ini jarang dijumpai di dalam bumi, kebanyakan
merupakan senyawa-senyawa oksida, sulfida, karbonat, dan sulfat
sehingga perlu diproses lebih lanjut untuk menjadi bahan logam
yang bermanfaat bagi manusia.
1. Pembuatan Besi Kasar
a. Penambangan biji besi
Bahan utama untuk membuat biji kasar adalah biji besi. Biji
besi didapat dari hasil penambangan. Biji besi dalam alam
berupa oksid besi dan karbonat besi yang dikelom- pokkan
menjadi 4 macam, yaitu:
1) Biji besi coklat (limontit), warnanya merah tua mende-
kati coklat dengan susunan kimia 2Fe2O3 + 3H2O dan
mempunyai kandungan besi sekitar 30–50%
2) Biji besi merah (hematite), warnanya merah dengan
susunan kimia Fe2O3 dan mempunyai kandungan besi
sekitar 40–60%
3) Biji besi magnet (mempunyai sifat magnet), warnanya
hitam tua kebiru-biruan dengan susunan kimia Fe2O3
dan mempunyai kandungan besi sekitar 60–70%

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 18


4) Biji besi kalsit (besi spat), warnanya putih kekuning-
kuningan dan jika dalam keadaan lembab warnanya
kebiru-biruan dengan susunan kimia FeCO3 serta
mempunyai kandungan besi sekitar 30–50%.
b. Pengolahan pendahuluan biji besi
Biji besi hasil penambangan masih dalam bongkahan atau
pasir besi yang masih bercampur dengan kotoran dan batu-
batuan yang tidak mengandung besi. Sehingga biji besi
harus dilakukan proses pengolahan pendahuluan, yaitu:
1) Pemecahan biji besi (biji besi dipecah atau digiling pada
mesin pemecah mekanik)
2) Pemisahan biji besi (biji besi dipisahkan dari kotoran
dengan cara memasukkannya pada mesin bertromol
magnetik)
3) Pencucian biji besi (biji besi dicuci, disortir, dan dike-
lompokkan sesuai ukurannya)
4) Pengeringan biji besi (biji besi dikeringkan dan dipang-
gang pada alat pengering/oven).
c. Pengolahan biji besi menjadi besi kasar
Untuk mengolah biji besi menjadi besi kasar dilakukan pada
dapur/tanur tinggi. Konsruksi dapur tinggi terdiri dari rumah
berbentuk kerucut terpancung yang terbuat dari batu tahan
api dan diperkuat dengan konstruksi baja. Pada bagian
bawah terdapat dua saluran yaitu saluran besi dan saluran
terak. Di bagian tengah terdapat saluran udara untuk
memasukkan udara pembakaran, dan di bagian atas
terdapat saluran gas untuk mengeluarkan gas sisa
pembakaran.
Jalannya proses produksi di dalam dapur tinggi:
1) Terlebih dahulu dapur tinggi dipanasi dengan udara
panas yang dihembuskan melalui saluran pipa di sekeli-
ling dapur tinggi. Selanjutnya dilakukan pengisian ba-

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 19


han muatan melalui saluran masuk di bagian atas dapur
tinggi dengan menggunakan alat angkut, alat angkat,
dan crane. Secara berlapis-lapis dimasukkan bahan
muatan mulai bahan bakar kokas, bahan baku biji besi,
dan bahan tambah berupa batu kapur dan dolomit
dengan perbandingan 10:3,6:1.
2) Selanjutnya dilakukan pembakaran, zat arang dan kokas
membakar menurut rekasi = C + O2  CO2, sebagian
dari CO2 bersama zat arang C membentuk CO menurut
reaksi = CO2 + C  2CO.
3) Pada suhu 300oC–800oC, oksida besi yang lebih tinggi
diubah menjadi oksida lebih rendah oleh reduksi tidak
langsusng dengan CO, menurut reaksi Fe2O3 + CO 
2FeO + CO2.
4) Pada suhu 1000oC, muatan yang mulai mencair turun
beraturan dan terjadi reduksi tidak langsung, menurut
reaksi FeO + CO  Fe + CO2.
5) Pada suhu 1800oC, terjadi reduksi langsung menurut
reaksi FeO + C  Fe + CO, sehingga dihasilkan besi
kasar cair dan terak. Kotoran atau terak dikeluarkan
melalui salura terak, sedangkan besi kasar cair dikelu-
arkan melalui saluran besi dan ditapung ke dalam ladel,
untuk selanjutnya dituang menjadi balok-balok besi
kasar atau dapat juga lansung diolah menjadi baja pada
dapur Thomas dna dapur Bessemer.

Gambar 2.1 Skema Dapur Tinggi


(sumber: google.com)

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 20


d. Hasil dari dapur tinggi
Pengolahan biji besi pada dapur tinggi menghasilkan
besi kasar cair, slag/terak, dan gas. Terak yang berwarna
biru, hitam, dan abu-abu dapat dipakai untuk bahan cam-
puran pembuatan balok-balok bangunan. Gas yang keluar
dari corong atas dapur tinggi dapat dipakai sebagai gas
pemanas pada dapur tinggi, pemanasaan ketel uap, dan
menggerakkan turbin uap.
Besi kasar cair yang dihasilkan dari dapur tinggi ada
dua macam, yaitu besi kasar kelabu dan besi kasar putih
yang selanjutnya dipakai untuk bahan pembuat baja.
Besi kasar kelabu mengandung 1–3% Si dan 3% C,
mempunyai warna kelabu muda sampai kelabu tua men-
dekati hitam, sifatnya halus dan liat, mempunya massa
jenis 7,0–7,4, dan titik cairnya sekitar 1300oC. Besi kasar
kelabu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat-alat
perkakas.
Besi kasar putih mengandung 5–30% Mn dan 3–4%
C, berwarna agak putih, sifatnya kasar dang etas, mempu-
nyai massa jenis 7,3–7,73 dengan titik cair sekitar 1100oC.
besi kasar putih banyak dipakai untuk pembuatan baja atau
besi tempa.

2. Pembuatan Baja
a. Dapur Bessemer
Konvertor Besemer merupakan tempat mengolah
baja dengan bahan baku berupa besi kasar kelabu atau
besi kasaar cair yang baru dihasilkan dari dapur tinggi,
dengan bahan tambah berupa Ferro Silisium dan Ferro
Mangan. Konvertor Bessemer berbentuk bejana yang
terbuat dari pelat baja dan dindingnya dilapisi dengan batu
tahan api yang bersifat asam dari bahan silika.

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 21


Proses pengolahan baja
Besi kasar cair/besi kasar kelabu dimasukkan ke dalam
dapur Bessemer yang telah diputar miring. Udara tekan
dihembuskan ke dalam dapur Bessemer dan segera dite-
gakkan, sehingga kotoran dan karbon bersenyawa dengan
zat asam yang berasal dari udara tekan, akibatnya terjadi
oksidasi dan menyebabkan timbul nyala api (oleh karena
itu proses Bessemer tidak memerlukan nyala api). Dalam
keadaan api menyala dimasukkan ferro silisium. Jika
diinginkan baja dengan kadar karbonnya rendah, maka
nyala api akan mati, menunjukkan zat arangnya telah habis
terbakar dan besi kasar telah berubah menjadi baja.
Selanjutnya cairan baja dituang ke dalam ladel untuk dicor
ke dalam cetakan menjadi baja cor, baja tuang, atau
produk tertentu.

Gambar 2.2 Skema Dapur Bessemer


(Sumber: google.com)

b. Dapur Thomas
Konvertor Thomas merupakan tempat mengolah
baja dengan bahan baku berupa besi kasar putih atau besi
kasar cair yang baru dihasilkan dari dapur tinggi, dengan
bahan tambah berupa phosphor. Konvertor

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 22


Thomas berbentuk bejana yang terbuat dari pelat baja dan
dindingnya dilapisi dengan batu tahan api yang bersifat
basa dari bahan dolomit.

Proses pengolahan baja


Besi kasar cair/besi kasar putih dimasukkan pada dapur
Thomas yang telah diputar miring. Udara tekan dihem-
buskan ke dalam dapur Thomas dan segera ditegakkan,
akibatnya timbul kalor dan terjadi pembakaran. Setelah
suhunya mencapai 1300oC, maka zat arang (C) dan
phosphor (P) terbakar, karbonnya hilang dan menimbul-
kan panas yang banyak, api menyembur dari mulut
konvertor. Setelah apinya padam, berarti besi kasar telah
berubah menjadi baja cair dan dituang ke dalam ladel
untuk dicor ke dalam cetakan menjadi baja cor atau baja
tuang. Hasilnya berupa baja berkadar 0,05–0,6% C yang
banyak dipergunakan untuk baja-baja profil dan pelat
kapal.

Gambar 2.3 Skema Dapur Thomas


(Sumber: goggle.com)

c. Dapur Siemen Martin


Dapur Siemen Martin atau dapur perapian terbuka
atau regenerator merupakan tempat untuk membuat baja
dengan bahan baku berupa besi kasar cair atau besi

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 23


aksar padat ditambah dengan besi skraf atau baja per-
kakas.

Proses pengolahan baja


Bahan baku dimasukkan ke dalam tungku yang terbuat
dari batu tahan api. Bahan bakar cair atau bahan bakar
gas disemprotkan melalui injektor yang terpasang di atas
dapur, sehingga timbul nyala api yang dapat memanas-
kan bahan baku dan dapat menghasilkan gas bekas yang
masih panas, maka gas bekas itu dibelokkan ke suatu
ruangan yang disebut ruang regenerator. Ruang regene-
rator berfungsi untuk memanaskan udara pembakaran
hingga suhu 980oC. Selanjutnya udara panas dialirkan ke
injektor dan bereaksi dnegan bahan bakar, sehingga
timbul nyala api yang dapat membakar bahan baku hingga
mencair menjadi baja.
Hasil pengolahan baja berupa:
 Baja cair (selanjutnya diproses menjadi baja cor)
 Baja ingot atau balok-balok baja
 Baja SM (untuk membuat pelat baja dan komponen
mesin seperti roda gigi)
 Terak (untuk campuran membuat balok-balok bang-
unan dan tanggul di tepi laut).

Gambar 2.4 Dapur Siemen Martin


(Sumber: google.com)

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 24


d. Dapur Listrik
Konstruksi dari dapur peleburan baja mengguna-
kan listrik terdiri atas: badan dapur yang terbuat dari baja,
dinding batu tahan api dari bahan silika atau dolomit,
elektroda, pintu saluran, pemutar roda gigi, dan rack yang
digerakkan dengan hidrolis.

Proses pengolahan baja


Bahan baku berupa besi spong, besi bekas dimasukkan ke
dalam dapur, dipanaskan dengan tenaga listrik sehingga
terdengar suara gemuruh dan ledakan-ledakan (terjadi
penetrasi) yang menandakan bahan baku mulai mencair.
Setelah suara gemuruh tidak ada dan penetrasi selesai,
berarti besi telah mencair, kemudian dimasukkan bahan
tambah seperti mangan, ferro mangan, dan ferro silisium.
Beberapa saat kemudian diambil sampel untuk diperiksa
susunan kimia yang terdapat pada baja. Setelah susunan
kimia pada baja memenuhi syarat sesuai yang diinginkan,
maka baja cair dituang ke ladel dan dimasukkan ke
cetakan menjadi suatu produk.

E. RANGKUMAN
1. Bahan utama untuk membuat biji kasar adalah biji besi.
2. Pengelompokan biji besi: biji besi coklat, biji besi merah, biji
besi magnet, dan biji besi kalsit.
3. Proses pengolahan pendahuluan biji besi: pemecahan, pemi-
sahan, pencucian, dan pengeringan.
4. Dapur tinggi adalah alat untuk merubah biji besi menjadi besi
kasar.
5. Hasil dari dapur tinggi: besi kasar kelabu dan besi kasar putih.
6. Dapur Bessemer: bahan baku besi kasar kelabu/besi kasar
cair dengan bahan tambah ferro silisium dan ferro mangan.

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 25


7. Dapur Thomas: bahan baku besi kasar putih/besi kasar cair
dengan bahan tambah phosfor.
8. Dapur Siemen Martin: Bahan baku besi kasar cair dengan
bahan tambah besi skraf/baja bekas.
9. Dapur listrik: bahan baku besi spong bahan tambah mangan,
ferro mangan, dan ferro silisium.

F. UJI KOMPETENSI
Pilihan ganda
Pilihlah jawaban yang peling benar!
1. Proses pendahuluan biji besi yang akan dimasukkan ke dapur
tinggi adalah …
a. Dipecah  dipanggang
b. Dipisah-pisah  dicuci  dipecah-pecah
c. Dipecah-pecah  dipisah-pisah  dicuci  dikeringkan
d. Dipecah-pecah  dipisah-pisah  dikeringkan
e. Dikeringkan  dicuci  dipisah-pisah

2. Berikut ini merupakan hasil dari dapur tinggi, kecuali …


a. Besi kasar putih d. Baja
b. Gas e. Terak
c. Besi kasar kelabu

3. Berikut ini alat yang dapat mengolah dan mengahasilkan baja,


kecuali …
a. Dapur Bessemer d. Dapur tinggi
b. Dapur Thomas e. Dapur Siemen Martin
c. Dapur listrik

4. Berikut pernyataan yang salah adalah …


a. Dapur Bessemer menggunakan bahan baku berupa besi
kasar kelabu
b. Dapur Thomas menggunakan bahan baku berupa besi
kasar putih
Modul Pengolahan Bahan Teknik | 26
c. Dapur listrik menggunakan bahan baku berupa besi spong
dan besi skraf
d. Dapur tinggi menggunakan bahan baku berupa besi kasar
dan besi bekas
e. Dapur Siemen Martin menggunakan bahan baku berupa
besi kasar dan besi bekas

5. Berikut ini merupakan hasil-hasil dari dapur Siemen Martin,


kecuali …
a. Baja cair d. Besi kasar
b. Baja ingot e. Baja Siemen Martin
c. Terak

6. Bahan bakar yang digunakan untuk pengolahan besi pada


dapur tinggi adalah …
a. Bensin d. Gas
b. Kokas e. Batu bara
c. Solar

7. Berikut ini yang bukan termasuk biji besi adalah …


a. Biji besi coklat d. Biji besi magnet
b. Biji besi merah e. Biji besi kalsit
c. Biji besi silica

8. Biji besi yang memiliki sifat magnet yaitu …


a. Biji besi coklat d. Biji besi magnet
b. Biji besi merah e. Biji besi kalsit
c. Biji besi silica

9. Dapur Thomas menghasilkan baja dengan kadar karbon


sebesar…

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 27


a. 4% d. 1–1,5%
b. 0,05–0,6% e. 1,5–3%
c. 2–3%

10. Pada suhu berapa dihasilkan besi kasar cair …


a. 300oC d. 1000 oC
b. 800 oC e. 1800 oC
c. 300-800 oC

11. Kandungan yang terdapat dalam besi kasar kelabu yaitu …


a. Si dan C d. Fe dan C
b. Cu dan C e. Pb dan C
c. Mn dan C

12. Kandungan yang terdapat dalam besi kasar putih yaitu …


a. Si dan C d. Fe dan C
b. Cu dan C e. Pb dan C
c. Mn dan C

13. Dinding dapur Bessemer terbuat dari batu tahan api yang
sifatnya …
a. Asam d. Logam
b. Basa e. Non logam
c. Netral

14. Dinding dapur Thomas terbuat dari batu tahan api yang sifat-
nya …
a. Asam d. Logam
b. Basa e. Non logam
c. Netral

15. Ruang/alat yang berfungsi untuk memanaskan udara pemba-


karan yaitu ruang …

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 28


a. Regenerator d. Pembakaran
b. Lebur e. Oven
c. Ladel

Jawaban singkat
1. Bahan utama untuk membuat biji kasar adalah …
2. Biji besi merah disebut juga dengan …
3. Pemisahan biji besi bertujuan untuk …
4. Pengolahan biji besi menjadi besi kasar dilakukan dengan alat
5. Bahan bakar dapur tinggi adalah …
6. Hasil dari dapur tinggi adalah …
7. Bahan baku yang dimasukkan ke dapur Bessemer adalah …
8. Bahan baku yang dimasukkan ke dapur Thomas adalah …
9. Kandungan karbon pada baja hasil dari dapur Thomas adalah…
10.Baja SM dihasilkan dari dapur …

Uraian
1. Biji besi merupakan bahan utama membuat besi kasar,
sebutkan 4 macam biji besi tersebut!
2. Sebutkan 4 proses pengolahan pendahuluan biji besi!
3. Sebutkan 4 saluran yang terdapat pada dapur tinggi dan
jelaskan fungsinya!
4. Jelaskan proses pengolahan biji besi menjadi besi kasar!
5. Jelaskan perbedaan konstruksi dapur Bessemer dengan dapur
Thomas!

Lembar kerja siswa


Buatlah alur proses (berupa mind mapping) pembuatan baja
mulai dari penambangan hingga menjadi baja!

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 29

Anda mungkin juga menyukai