Anda di halaman 1dari 12

MATERI 3

PENGOLAHAN BAHAN NON LOGAM

A. KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami prinsip pengolahan bahan non logam
4.3 Mengidentifikasi pengolahan bahan non logam

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah memperlajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui jenis bahan non logam
2. Memahami prinsip pengolahan bahan non logam

C. PETA KONSEP

Pengolahan Bahan Non Logam

Pengolahan bahan non


Jenis bahan non logam
logam

Injection molding

Asbes, plastik, kaca,


keramik, stetit, Ekstusi
kertas/karton, karet,
batu bara, bahan
bakar cair, pelumas
Termoforming

Blow molding

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 30


D. MATERI PEMBELAJARAN
Dengan semakin mahalnya harga material logam, maka material
non logam (bukan logam) merupakan material alternatif peng-
ganti logam. Material bukan logam banyak dipakai dalam kehi-
dupan sehari-hari dalam berbagai produk rumah tangga, perala-
tan teknik, komponen kendaraan, aksesoris, kemasan produk dan
sebagainya. Material bukan logam adalah bahan yang tidak ter-
masuk logam atau unsur kimia yang mempunyai sifat elastis
(karet, plastik), cair (bahan bakar dan bahan pelumas), mudah
pecah (keramik), peka terhadap api (bahan bakar, plastik), tidak
dapat terbakar (asbes), dan lain-lain. Bahan bukan logam dianta-
ranya asbes, plastik, kaca, keramik, stetit, kertas/karton, karet,
granit, batu bara, bahan bakar cair, bahan bakar gas, minyak
pelumas, minyak rem, intan, dan lain-lain.
1. Bahan Non Logam
a. Asbes
Asbes ditemukan di alam berbentuk serabut atau
serat halus sebagai pembuluh di antara karang-karang,
yang terdiri atas asam kersik dan silikat magnesium. Cara
memperoleh asbes adalah dengan menghancurkan batu-
batu karang hingga memperoleh serat-serat untuk dibuat
asbes dan dipintal menjadi benang. Agar mudah dalam
pemintalan, maka serat-serta asbes dicampur dengan
kapas. Setelah menjadi benang, maka kapasnya dihilang-
kan dengan jalan dipanggang atau dibakar hingga terting-
gal benang asbes saja.
Pada umumnya asbes mempunyai sifat tahan api dan
tidak dapat terbakar, berwarna abu-abu perak, massa jenis
2,9–3 dan titik cairnya 1500oC. Asbes berkualitas tinggi
banyak digunakan pada alat pemadam kebakaran, sarung
tangan, sepatu asbes, baju tahan api, kampas rem, paking
knalpot, isolasi panas pada peralatan listrik.

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 31


b. Plastik
Bahan dasar plastik adalah arang, minyak bumi, gas
bumi, garam, dan air. Plastic dibuat secara sintetis, bersi-
fat plastis, dan mudah dibentuk. Macam-macam material
plastik antar lain Poly Etylene (PE), Poly Propelene (PP), Poly
Vinil Clorida (PVC), Poly Steerine (PS), Poly Carbonat (PC),
Poly Amid (PA), dan Akrilitiel Butadin Steerine (ABS).
Plastik mempunyai sifat mudah terbakar, ringan,
kuat, tahan zat kimia, tahan air, tahan korosi, dapat dice-
tak dengan baik pada suhu rendah. Sifat fisik plastik: massa
jenis 1,0–1,7 dan titik lumer sekitar 400oC. Sifat mekanik
plastik mempunyai kekuatan tarik 2,1–8,4 kg/mm2 dan
regangan 15-700%. Plastik banyak digunakan untuk
kemasan, peralatan rumah tangga, peralatan teknik,
peralatan elektronik, dan komponen-komponen kendaraan.
c. Kaca
Kaca dibuat dengan cara mengolah bahan dasar
seperti pasir kuarsa dan bahan tambah lainnya (soda, potas,
kapur, dan timbel) pada dapur cawan tahan api yang
dipanaskan dengan gas sampai suhu 2.000oC. Pada
umumnya kaca tidak mempunyai titik cair tertentu, bersi-
fat halus/licin, tidak tahan benturan, tidak larut dalam air,
tembus cahaya, dapat memantulkan cahaya, tahan penga-
ruh gas, uap, dan asam.
Macam-macam kaca antara lain kaca bening (kaca
natron), kaca kristal, kaca baur, kaca flint, kaca kroon, kaca
pyrex, kaca yena, kaca panser (tahan peluru). Kaca bening
banyak digunakan untuk jendela. Kaca pyrex dan kaca yena
tahan perubahan suhu, digunakan untuk alat- alat ukur
laboratorium. Kaca krona digunakan untuk alat- alat optik.
Kaca flint digunakan untuk membuat lensa, prisma, dank
kanta.

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 32


d. Keramik
Keramik dibuat dari bahan kaolin (tanah liat pilihan), di-
bentuk dengan cetakan dan dibakar dengan suhu 900–
1200oC. Keramik mempunyai sifat tahan perubahan suhu,
keras, getas, dapat pecah, daya sekatnya tinggi, tidak dapat
diubah bentuk, tahan perubahan kimia, dan tidak
menghisap air. Karena sifatnya itu keramik digunakan untuk
lantai, bahan isolasi listrik, sekring, dan batu tahan api.
e. Stetit
Stetit adalah semacam keramik yang dibuat dari serbuk batu
lemak yang dipres dengan tekanan tertentu dan diba- kar
sampai suhu dan waktu tertentu sesuai kebutuhan. Stetit
mempunyai sifat lebih baik dari keramik, yaitu tahan
perubahan suhu dan getaran mekanis. Stetit digunakan
untuk alat-alat pemanas, setrika, solder, saklar, isolasi
jaringan listrik, dan isolator busi motor.
f. Kertas/Karton
Kertas dibuat dari bahan pulp yang dipres/dirol dan dipa-
naskan hingga menjadi lembaran tipis. Kertas dibagi men-
jadi 3 kelompok, yaitu kertas dan karton dari campuran
serat, kertas pararin (dicelupkan ke paraffin atau lilin),
kertas prespan (kertas basah daan dipres). Sifat kertas
paraffin agak lunak bila dibandingkan dengan kertas pres-
pan. Kertas prespan bersifat keras dan berwarna abu-abu.
Di bidang teknik, kertas dan karton dipakai sebagai paking
motor dan saringan/filter. Kertas paraffin digunakan seba-
gai penyekat daun-daun kondensor. Kertas prespan dipakai
sebagai bahan untuk membuat lilitan, bahan isolasi alur
isolator, dan bahan isolasi transformator.
g. Karet
Sifat karet adalah elastis, kenyal tidak larut dalam air, dapat
larut dalam bensol, massa jenis karet 0,9–0,96.

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 33


Pada suhu 0oC karet masih kenyal, pada suhu yang lebih
rendah menjadi keras dan rapuh, pada suhu 50oC karet
menjadi lunak dan lengket, pada suhu 200oC karet menjadi
kental, karet akan rusak oleh asam dan klor. Sifat mekanis
karet tergantung pada bahan vulkanisir dan bahan pengisi
yang berupa arang, kapur, antinomy, dan timbel.
h. Batu bara
Batu bara berasal dari alam yaitu dari tumbuh-tumbuhan
yang tertimbun tanah dalam waktu yang lama dan meng-
alami proses pembusukan secara lambat, sehingga unsur-
unsur tersebut menjadi gas CO2 dan H2O dan sisanya be-
rupa zat arang dalam jumlah yang banyak dan beratnya
menurun. Sifat batu bara: mengandung unsur zat arang
(karbon), zat air (hydrogen), belerang, gas abu. Kalor atau
panas yang dihasilkan oleh batu bara tergantung unsur C,
H, dan S.
i. Bahan bakar cair
Bahan dasar untuk bahan bakar cair berasal dari minyak
mentah yang disebut petroleum. Untuk mengolah minyak
mentah dengan cara memisahkan hidrokarbon dari kotor-
an-kotorannya, yaitu dengan cara destilasi atau penyuling-
an yang dilakukan di kilang-kilang minyak hingga diperoleh
jenis-jenis bahan bakar, yaitu bensin, solar, dan minyak
tanah.
j. Bahan pelumas
Minyak pelumas berfungsi sebagai pembersih, perapat
diantara dua komponen yang berenggang, penyerap pa-
nas, penyerap tegangan, pencegah keausan, mengurangi
kehilangan tenaga akibat gesekan, pencegah karat, dan
untuk mengeluarkan kotoran. Sifat dan syarat minyak
pelumas: memiliki viskositas, daya lekat yang baik, mudah
memindahkan panas, tidak mudah bercampur dengan ko-

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 34


toran, mempunyai tiitk nyala yang tinggi, mempunyai titik
beku yang rendah.

2. Pengolahan Bahan Non Logam


Berikut akan dijelaskan pengolahan bahan non logam berupa
plastik (polimer).
Pengolahan bahan non logam terbagi dalam beberapa
tahap. Tahap pertama adalah pra pembentukan. Sebelum di-
masukkan ke dalam mesin cetak, bahan yang sudah tercam-
pur di cetak lebih dahulu sebagai bentuk awal. Ada dua macam
pra pembentukan yaitu untuk bahan termoplastik dan termo-
setting. Perbedaan kedua macam pra pembentukan sebagai
berikut:
a. Bahan termoplastik, prosesnya dilakukan dengan cara ba-
han dipanaskan hingga mencapai titik plastis, lalu dicetak
menyerupai bentuk rongga cetakan. Keuntungan proses ini
adalah menghemat bahan baku dan mempercepat proses.
b. Bahan termosetting, prosesnya dilakukan dengan cara ba-
han dicetak dalam kondisi dingin (cold working) menjadi
bentuk pelet tanpa pengolahan awal terlebih dulu.

Pengolahan bahan non logam seperti polimer dibagi menjadi


beberapa macam, yaitu:
a. Injection molding
Biji polimer (pellet) yang dilelehkan oleh screw gear ke
dalam tabung yang berpemanas. Lalu dengan gaya tarik
bumi, pellet diinjeksikan ke dalam cetakan. Akibat pema-
nasan pada suhu 120-260oC, pellet berada di titik plastis.
Kemudian pellet diinjeksikan ke dalam cetakan tertutup
bertekanan besar yaitu 200 MPa. Produk kemudian menge-
ras dengan bantuan pendinginan air. Penekan lalu ditarik
dan produk dikeluarkan dari dalam cetakan.

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 35


Gambar 3.1 Proses Injection Molding
(Sumber: google.com)

b. Ekstusi
Biji polimer (pellet) yang telah dilelehkan dimasukkan ke
dalam ruang pemanas melalui screw gear, hingga berubah
menjadi kental. Lalu ditekan melalui cetakan (die) sehingga
keluar berupa lembaran. Lembaran yang dihasilkan lalu
didinginkan dengan udara, air, atau permukaan yang
dingin. Produk berupa lembaran akhirnya mengeras selama
berada di atas ban berjalan (convenyor).

Gambar 3.2 Proses Ekstrusi


Modul Pengolahan Bahan Teknik | 36
c. Thermoforming
Prosesnya berupa menekan lembaran polimer yang telah
dipanaskan ke dalam suatu cetakan.

Gambar 3.3 Proses Thermoforming


(Sumber: google.com)

d. Blow molding
Biji Polimer (pellet) yang dilelehkan oleh screw gear di dalam
tabung yang dilengkapi dengan pemanas, kemudian
diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup ke
dalam cetakan.

Gambar 3.4 Proses Blow Molding


Modul Pengolahan Bahan Teknik | 37
E. RANGKUMAN
1. Material bukan logam adalah bahan yang tidak termasuk logam
atau unsur kimia yang mempunyai sifat elastis, cair, mudah
pecah, peka terhadap apidan, tidak dapat terbakar.
2. Bahan bukan logam diantaranya asbes, plastik, kaca, keramik,
stetit, kertas/karton, karet, granit, batu bara, bahan bakar cair,
bahan bakar gas, minyak pelumas, dan minyak rem.
3. Teknik termoplastik, prosesnya dilakukan dengan cara bahan
dipanaskan hingga mencapai titik plastis, lalu dicetak menye-
rupai bentuk rongga cetakan.
4. Teknik termosetting, prosesnya dilakukan dengan cara bahan
dicetak dalam kondisi dingin (cold working) menjadi bentuk
pellet tanpa pengolahan awal terlebih dulu.
5. Pengolahan bahan non logam seperti polimer: Injection mold-
ing, Ekstusi, Thermoforming, dan Blow molding.

F. UJI KOMPETENSI
Pilihan ganda
1. Berikut ini merupakan fungsi minyak pelumas, kecuali …
a. Sebagai pendingin d. Sebagai pembersih
b. Sebagai perapat e. Pencegah aus
c. Sebagai perekat

2. Berikut ini yang bukan sifat dari bahan non logam adalah ….
a. Elastis d. Peka terhadap api
b. Cair e. Plastis
c. Mudah pecah

3. Contoh bahan non logam yang memiliki sifat cair yaitu …


(STEM)
a. Karet d. Keramik
b. Plastik e. Kertas
c. Pelumas

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 38


4. Asbes yang berkualitas tinggi digunakan untuk …
a. Baju tahan api d. Pelapis lantai
b. Kemasan makanan e. Paking motor
c. Kaca jendela

5. Peralatan rumah tangga banyak menggunakan bahan non


logam, yaitu … (STEM)
a. Asbes d. Karet
b. Plastik e. Batu bara
c. Kertas

6. Jenis kaca yang digunakan untuk alat-alat optik adalah …


a. Kaca bening d. Kaca krona
b. Kaca pyrex e. Kaca flint
c. Kaca yena

7. Jenis kaca yang digunakan untuk lensa dan prisma adalah …


a. Kaca bening d. Kaca krona
b. Kaca pyrex e. Kaca flint
c. Kaca yena

8. Karet pada suhu di bawah 0oC akan menjadi … (STEM)


a. Kenyal d. Lengket
b. Rapuh e. Kental
c. Lunak

9. Karet pada suhu di bawah 200oC akan menjadi …


a. Kenyal d. Lunak
b. Keras e. Kental
c. Rapuh

10.Kalor/panas batu bara tergantung dari usur …


a. Karbon, Oksigen
b. Karbon , hydrogen, belerang

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 39


c. Oksigen, nitrogen, hidraogen
d. Beleraang, karbon, magnesium
e. Karbon, magnesium

11. Berikut ini yang bukan sifat dan syarat minyak pelumas
adalah … (STEM)
a. Memiliki viskositas d. Titik beku tinggi
b. Daya lekat baik e. Mudah memindahkan
c. Titik nyala tinggi panas

12.Proses pencetakan polimer dalam keadaan dingin dinamakan…


a. Termoplastik d. Thermoforming
b. Termosetting e. Blow molding
c. Injection molding

13. Proses pencetakan polimer dalam keadaan panas dinamakan…


(STEM)
a. Termoplastik d. Thermoforming
b. Termosetting e. Blow molding
c. Injection molding

14. Proses pengolahan berupa menekan lembaran polimer yang


telah dipanaskan ke dalam suatu cetakan dinamakan …
a. Termoplastik d. Thermoforming
b. Termosetting e. Blow molding
c. Injection molding

15.Proses pendinginan menggunakan air dalam mencetak polimer


terjadi pada teknik … (STEM)
a. Termoplastik d. Thermoforming
b. Termosetting e. Blow molding
c. Injection molding

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 40


Jawaban singkat
1. Istilah lain bahan non logam adalah …
2. Karet dan plastik merupakan contoh bahan non logam yang
bersifat … (STEM)
3. Minyak pelumas merupakan contoh bahan non logam yang
bersifat …
4. Asbes memiliki kelebihan terhadap panas, yaitu … (STEM)
5. Material plastik dengan kode PP memiliki kepanjangan …
6. Jenis plastik yang memiliki sifat magnetik yaitu … (STEM)
7. Pada suhu 0oC karet memiliki sifat …
8. Panas batu bara tergantung dari unsur … (STEM)
9. Proses termoplastik dilakukan pada polimer dalam keadaan …
10.Proses termosetting dilakukan pada polimer dalam keadaan …

Uraian
1. Sebutkan contoh penggunaan asbes, plastik, kaca, dan karet
pada bidang teknik! (STEM)
2. Bagaimana proses meperoleh asbes?
3. Sebutkan macam-macam kaca dan penggunaannya!
4. Apa perbedaan stetit dengan keramik?
5. Apa perbedaan proses termosetting dengan proses termo-
plastik? (STEM)

Lembar kerja siswa


1. Lakukan pengamatan pada lingkungan kelas atau bengkelmu.
2. Tuliskan nama-nama bahan yang kamu jumpai.
3. Kelompokkan bahan-bahan tersebut berdasarkan bahan non
logam (bukan logam).
4. Tuliskan kegunaan bahan tersebut dan sifatnya.

Modul Pengolahan Bahan Teknik | 41

Anda mungkin juga menyukai