Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR


KOMPUTER AKUNTANSI MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA
KELAS XI AKUNTANSI DAN KEUANGAN
LEMBAGA 4 SMK NEGERI 2 BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Dra. NENY ICHWANTI - 19681016 200701 2 017


LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat melaksanakan pembelajaran Komputer
Akuntansi di kelas XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga 4 SMK Negeri 2 Blitar Tahun Pelajaran 2019/2020,
peneliti menemukan kondisi dimana siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar di
kelas. Beberapa siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh peneliti, bahkan ada siswa yang
melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan materi pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan
suasana di dalam kelas menjadi kurang kondusif. Peneliti pun menyadari bahwa dalam menyampaikan materi
ajar, peneliti masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional yakni dengan ceramah, tanya
jawab singkat, dan penugasan. Hal ini menyebabkan siswa cenderung bosan dalam pembelajaran di kelas.
Dalam pengerjaan tugas yang diberikab oleh peneliti, siswa terlihat tidak disiplin dalam mengerjakan tugas-
tugasnya, hal ini dapat dilihat dengan hanya 10 siswa dari 36 siswa yang terlibat aktid bertanya dan berdiskusi
untuk menanggapi materi dan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Dari hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar daftar akun unutk perusahaan jasa yang diambil
dari ulangan harian terhadap materi tersebut, jumlah siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Komputer Akuntansi (75) hanya 15
dari 36 siswa dengan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 41,67%.
RUMUSAN MASALAH

Mengacu pada batasan masalah yang telah dipaparkan di


atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini adalah: “Apakah penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar Komputer Akuntansi pada
siswa kelas XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga 4
SMK Negeri 2 Blitar Tahun Pelajaran 2019/2020 dilihat
dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik?”.
JENIS PENELITIAN
• Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang juga dikenal sebagai Classroom Action
Research. Desain pada penelitian ini menggunakan model
penelitian tindakan kelas dari Kemmis & McTaggart (1998)
dikutip dari Wijaya (2010:21). Alur dari tahapan model
PTK menurut Kemmis & McTaggart dapat dilihat pada
gambar di samping:
• Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui
empat langkah utama yang saling berkaitan, yaitu: 1)
Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3)
Observasi, dan 4) Refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan model PTK sebagaimana yang dikemukakan
oleh Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono,
dan Supardi (2007: 74).
SIKLUS
PENELITIAN
Siklus Hari, Tanggal Jam Pelajaran Materi
Pra Senin, daftar akun untuk
07.00 - 11.45
Siklus 26 Agust 2019 perusahaan jasa
Senin, entry transaksi-
I 07.00 - 11.45
9 Sept 2019 transaksi pembelian
JADWAL Senin, bahan-bahan,
PENELITIAN II
16 Sept 2019
07.00 - 11.45 perlengkapan
(supplies), aset tetap
dan pembayaran
Senin, utang pada
III 07.00 - 11.45
23 Sept 2019 perusahaan jasa.
PROSEDUR PENELITIAN
• Kegiatan Awal (Pra Siklus)
Kegiatan pra siklus berfungsi untuk memperoleh informasi mengenai keadaan sebelum diberi tindakan. Tindakan ini
merupakan perencanaan dari implementasi model pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Komputer Akuntansi.
• Siklus I
Siklus I dilakukan setelah tahap pra siklus dinyatakan selesai, telah dianalisis dan didapatkan hasil refleksinya. Hasil
refleksi dari tahap pra siklus akan dijadikan sebagai inti dalam melaksanakan kegiatan pada siklus I.
• Siklus II
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II dan dimaksudkan untuk perbaikan dari siklus. Siklus II disusun setelah siklus I
terlaksana, dimana pada siklus II ini dilakukan perbaikan kekurangan berdasarkan refleksi yang diperoleh dari siklus I.
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama dengan langkah-langkah pada siklus I meliputi, perencanaa,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Jika hasil data memenuhi target yang dicapai sesuai dengan indikator
keberhasilan, maka proses kegiatan bisa dihentikan. Apabila hasil yang diperoleh pada siklus II belum maksimal, maka
tindakan akan dilanjutkan pada siklus III.
• Siklus III
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III dan dimaksudkan untuk perbaikan dari siklus II. Jika hasil data memenuhi
target yang dicapai sesuai dengan indikator keberhasilan, maka proses kegiatan bisa dihentikan. Dan apabila belum
memenuhi target pencapaian, maka penelitian tindakan tetap dihentikan dan dinyatakan tidak berhasil. Peneliti selanjutnya
dapat melakukan refleksi dan mengadakan penelitian kembali dengan model pembelajaran yang lain.
HASIL PENELITIAN – SIKLUS I

Nilai Kognitif Siswa Siklus I


85
90
80 72
70 60
60 50 53
50
34
40
30 19
15
20
10 0 0
0
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Kelas Jumlah Siswa Ketuntasan
Tuntas Klasikal (%)
Pre-test Post-test
Skor Afektif Siswa Siklus I
100%
1
0.9 81%
0.8
HASIL 0.7 56% 56% 54% 56%
0.6
PENELITIAN 0.5
SIKLUS I 0.4
0.3
0.2
0.1
0
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
Skor Psikomotorik Siswa Siklus I

0.78 76%
0.76

HASIL 0.74
0.72
71%
69%
PENELITIAN 0.7 68%
SIKLUS I 0.68 65% 65%
0.66
0.64
0.62
0.6
0.58
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
Nilai Kognitif Siswa Siklus II
90 90
90
77
80 72
70 65
HASIL 60 55

PENELITIAN 50 45

SIKLUS II 40
26
31
30
20 11
10
0
Nilai Nilai Rata-rata Jumlah Siswa Ketuntasan
Tertinggi Terendah Kelas Tuntas Klasikal (%)
Pre-test Post-test
Skor Afektif Siswa Siklus II
100%
1
86%
0.9
75%
0.8
HASIL 0.7 58% 61%
PENELITIAN 0.6 53%

SIKLUS II 0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3


Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
Skor Psikomotorik Siswa Siklus II

1 92%
0.9 82%
76%
0.8 72%
67%
HASIL 0.7 60%

PENELITIAN 0.6
0.5
SIKLUS II 0.4
0.3
0.2
0.1
0
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
Nilai Kognitif Siswa Siklus III

100 95
90
90 82 83
80 73
67
HASIL 70
55
60
60
PENELITIAN 50
SIKLUS III 40 30
30 24
20
10
0
Nilai Nilai Rata-rata Jumlah Siswa Ketuntasan
Tertinggi Terendah Kelas Tuntas Klasikal (%)
Pre-test Post-test
Skor Afektif Siswa Siklus III

0.92 90%
0.9

HASIL 0.88
0.86
PENELITIAN 0.84
83%
82% 82% 82%
SIKLUS III 0.82 81%
0.8
0.78
0.76
0.74

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3


Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
Skor Psikomotorik Siswa Siklus III

92%
0.92
0.9

HASIL 0.88

PENELITIAN 0.86
83% 83% 83% 83%
SIKLUS III 0.84 82%
0.82
0.8
0.78
0.76
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
Peningkatan Nilai Pre-test Siklus I, II, dan III Peningkatan Nilai Post-test
90 90 Siklus I, II, dan III
90
100 95
90
80 73 85
90 82 83
65 67 77
70 80
60 72 72
60 55 70
60
45 60 55 53
50 50
34 50
40
31
40
30 24 30
26
30
20 15 19
11 20
10 10
0 0
0 0
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Kelas Jumlah Siswa Ketuntasan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Jumlah Siswa Ketuntasan
Tuntas Klasikal (%) Kelas Tuntas Klasikal (%)

Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III


HASIL PENELITIAN
Sesuai dengan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan
tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu peningkatan HASIL BELAJAR Komputer Akuntansi setelah
diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning ditunjukkan dengan peningkatan secara klasikal dari
tes yang telah dilakukan yaitu pre-test dan post-test, serta pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar 75 untuk aspek kognitif dan sekurang-kurangnya hasil skor rata-rata setiap indikator pada aspek afektif
dan aspek psikomotorik mencapai ≥75% dari siklus I ke siklus II kemudian siklus II ke siklus III telah
terpenuhi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sanjaya (dalam Rusmono, 2012: 74)
bahwa setiap siswa yang memperoleh kebebasan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran, maka sedikit
demi sedikit siswa tersebut akan berkembang secara utuh baik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dan berdasarkan pembahasan di atas maka hipotesa pada bab II dimana: “Melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi dan
Keuangan Lembaga SMK Negeri 2 Blitar Tahun Pelajaran 2019/2020 pada mata pelajaran Komputer
Akuntansi dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.”, dapat diterima dan penelitian tindakan
kelas ini dinyatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga
SMK Negeri 2 Blitar Tahun Pelajaran 2019/2020 pada mata pelajaran Komputer Akuntansi dilihat dari aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
KESIMPULAN

• Hasil belajar Komputer Akuntansi aspek kognitif pada siklus I nilai rata-rata untuk
pre-test 34,31 dengan tidak ada siswa yang tuntas dan mencapai KKM mengalami
peningkatan dengan nilai rata-rata untuk post-test adalah 72,36 dan jumlah siswa
tuntas dan mencapai KKM sebanyak 19 siswa dengan persentase 52,78%. Pada
siklus II nilai rata-rata pre-test adalah 65,42 dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 11
siswa dengan persentase 30,56%, hasil belajar mengalami peningkatan dengan nilai
rata-rata untuk post-test adalah 76,64 dan jumlah siswa tuntas sebanyak 26 siswa
dengan persentase 72,22%. Pada siklus III nilai rata-rata pre-test adalah 72,92 dengan
jumlah siswa tuntas 24 siswa dengan persentase 66,67%, mengalami peningkatan
dengan nilai rata-rata post-test adalah 81,50 dan jumlah siswa tuntas sebanyak 30
siswa dengan persentase 83,33%.
KESIMPULAN ...LANJUTAN

• Hasil belajar Komputer Akuntansi pada aspek afektif siklus I menunjukkan rata-rata
seluruh indikator adalah 66,90%, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi
72,22%, dan pada siklus III skor rata-rata seluruh indikator sebesar 83,33%. Jumlah
siswa yang memperoleh skor afektif tuntas pada siklus I sebanyak 13 siswa dengan
persentase 36%, meningkat pada siklus II menjadi 20 siswa dengan persentase 56%,
dan pada siklus II kembali mengalami peningkatan sebanyak 34 siswa dengan
persentase 94%, sehingga skor yang diperoleh pada siklus III telah mencapai indikator
keberhasilan penelitian.
KESIMPULAN ...LANJUTAN

• Hasil belajar Komputer Akuntansi pada aspek psikomotorik siklus I hasil


menunjukkan rata-rata seluruh indikator adalah 69,21%, pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 74,77%, dan pada siklus III skor rata-rata
seluruh indikator sebesar 84,49%. Jumlah siswa yang memperoleh skor afektif
tuntas pada siklus I sebanyak 14 siswa dengan persentase 39%, meningkat pada
siklus II menjadi 26 siswa dengan persentase 72%, dan pada siklus II kembali
mengalami peningkatan sebanyak 35 siswa dengan persentase 97%, sehingga
skor yang diperoleh pada siklus III telah mencapai indikator keberhasilan
penelitian.
SARAN
• Kepada pihak sekolah, diharapkan agar memotivasi guru-guru yang ada di sekolah untuk menerapkan
model pembelajaran kooperatif pada proses belajar mengajar yang dilakukan, karena model
pembelajaran dapat menjadi strategi alternatif yang digunakan di SMK Negeri 2 Blitar meningkatkan
hasil belajar siswa, salah satunya adalah model pembelajaran Problem Based Learning.
• Kepada guru SMK Negeri 2 Blitar yang akan melakukan penelitian tindakan kelas, dapat melakukan
penelitian lebih lanjut menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan
mengaplikasikannya pada mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan karakteristik siswa dan
materi yang diberikan.
• Peneliti berharap pada penelitian yang akan datang dapat melakukan observasi hasil belajar
Komputer Akuntansi pada aspek afektif dan psikomotorik secara menyeluruh. Hal tersebut dapat
menghasilkan data observasi yang benar-benar mewakili kondisi siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai