Las Oxy-Acetylene
1. Pengertian Las Oxy-Acetylene
Las Oxy-Acetylene (las asetilin) adalah proses pengelasan secara manual, di
mana permukaan yang akan disambung mengalami pemanasan sampai mencair
oleh nyala (flame) gas asetilin (yaitu pembakaran C2H2 dengan O2), dengan atau
tanpa logam pengisi, di mana proses penyambungannya tanpa penekanan.
Di samping untuk keperluan pengelasan (penyambungan) las gas juga dapat
dipergunakan sebagai: preheating, brazing, cutting dan hard facing. Penggunaan
untuk produksi (production welding), pekerjaan lapangan (field work), dan
reparasi (repair & maintenance).
Dalam aplikasi hasilnya sangat memuaskan untuk pengelasan baja karbon,
terutama lembaran logam (sheet metal) dan pipa-pipa berdinding tipis. Meskipun
demikian hampir semua jenis logam ferrous dan non- ferrous dapat dilas dengan
las gas, baik dengan atau tanpa bahan tambah (filler metal).
Di samping gas acetylene dipakai juga gas-gas hydrogen, gas alam, propane,
untuk logam–logam dengan titik cair rendah. Pada proses pembakaran gas-gas
tersebut memerlukan adanya oxygen. Oxygen ini didapatkan dari udara di mana
udara sendiri mengandung oxygen (21%), juga mengandung nitrogen (78%), argon
(0,9 %), neon, hydrogen, carbon dioksida, dan unsur lain yang membentuk gas.
2. Pembuatan Oxygen
Secara teknis, oksigen didapat dari udara yang dicairkan. Kemudian dengan cara
elektrolisa, campuran udara cair dan air dipisahkan oleh oksigen. Masalah yang sulit
adalah antara Nitrogen dan Oksigen. Nitrogen titik didihnya lebih besar, dan titik
didih kedua gas tersebut hanya berbeda 13 0C saja. (Oksigen= -1830C dan Nitrogen =
-1960C), sehingga perlu pemurnian oksigen yang dilaksanakan secara berulang-
ulang. Kemurnian yang dapat dicapai sampai 99,5% kemudian dimanfaatkan dalam
tangki-tangki baja dengan tekanan kerja antara
15-30 atm.
Keuntungan pemakaian oksigen adalah keadaan oksigen yang cukup cair
tersebut dapat dipertahankan pada tangki penyimpan dan memudahkan pada saat
pengangkutan. Pada saat dibutuhkan dengan menggunakan alat (Gasificator),
oksigen cair dijadikan oksigen gas, dengan tekanan yang besar kemudian oksigen
gas tersebut disimpan pada botol-botol baja.
Untuk mengetahui kemurnian oksigen, dipakailah alat yaitu Oxygen Purity
Test Apparatus. Prinsip alat ini adalah mereaksikan oksigen dengan larutan
ammonia (NH4OH) + CU CL2, sisa yang tidak larut adalah Nitrogen dan Argon.
3. Pembuatan Asetilin
Secara komersial asetilin (C2H2) digunakan dalam industri las karbit yang
diperoleh dengan mereaksikan kalsium karbid dengan air. Jadi asitelin adalah gas
hidro karbon yang diperoleh dari unsur-unsur kapur, karbon, dan air dengan reaksi
sebagai berikut: Ca O + 3 C Ca C2 + Co 108 al/g.mole. (Jadi pembakaran kapur
dengan karbon tanpa udara).
Asetilin tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan dalam perdagangan ada
bau khusus karena ada kotoran belerang dan phosphor.
Asetilin murni mudah meledak karena faktor-faktor tekanan dan temperatur.
Tetapi faktor-faktor lain yang mempengaruhi expobility dari asetilin adalah adanya
kotoran-kotoran, katalisator, kelembaban, sumber-sumber penyalaan, ukuran dan
bentuk tangki.
Karena alasan-alasan tersebut di atas maka aseitilin generator dibatasi, tekanan
asetilin maksimum 5 atm. Karena asetilin diatas tekanan 2 atm dapat meledak.
Untuk mengatasinya jika asetilin disimpan di dalam botol bertekanan lebih
besar dari 2 atm, asetilin harus dilarutkan pada aseton cair. Caranya adalah lapisilah
dinding dalam botol penyimpanan dengan asbes ferrous dan dicelupkan dengan
aseton cair.
Gambar 1.1 Las Oksi Asetilin
Keterangan:
1. Tabung oksigen
2. Kran setelan asetilin
3. Torch
4. Keran setelan oksigen
5. Saluran oksigen
6. Saluran asetilin
7. Tabung asitelin
8. Regulator asetilin
9. Regulator oksigen
10. Silinder pressure
11. Adjusting Screw
c. Tang penjepit
Untuk menjepit/ memindahkan benda-benda yang memperoleh panas dari
hasil pemotongan dan pengelasan, tangkai tang biasanya diisolasi.
e. Sepatu pengaman
Untuk melindungi kaki dari benda-benda panas yang ada di lantai maupun
percikan api las pada saat melakukan pengelasan dan pemotongan.
1) Sinar Inframerah. Merupakan sinar yang tidak segera terasa oleh mata,
maka dari itu hal tersebut lebih berbahaya karena tidak diketahui, tidak
terlihat, dan tidak terasa. Pengaruhnya terhadap mata sama dengan
pengaruh panas yang menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata yang
menyebabkan terjadinya penyakit kornea, prebiopia yang terlalu dini dari
kerabunan.
2) Karena arus listrik. Banyak juru las atau pekerja lainnya mengalami
kecelakaan diakibatkan arus listrik, bahkan sampai ada yang tewas.
Terkadang dengan aliran listrik kecil saja orang dapat terkejut lalu jatuh
dari tempat yang tinggi. Kemungkinan kejutan aliran listrik bisa disebabkan
oleh sentuhan antara badan dengan elektroda atau pemegang elektroda dari
mesin las yang tidak terbeban (tidak dipergunakan), bahkan ada yang
tersenggol oleh kabel penghubung yang mengalami kerusakan isolator.
Langkah-langkah penanggulangan:
1) Harus menggunakan sarung tangan (welding gloves), sepatu yang
berisolator, dan pakaian kerja (apron). Bila badan berkeringat tanpa ada
perlindungan, kita harus berhenti dan mengeringkannya terlebih dahulu
untuk menghindari adanya hubungan langsung dengan badan.
2) Harus menggunakan kabel dan pegangan yang sempurna.
3) Pemegang elektroda harus diletakkan pada tempat yang berisolator atau
digantung bila sedang tidak dipakai.
4) Penggantian elektroda harus dilakukan dengan hati-hati.
5) Dalam keadaan istirahat, mesin las harus dimatikan.
Perlindungan umum:
1) Pergunakan tabir, bila terlalu banyak juru las yang bekerja pada suatu
ruangan.
2) Jika pengelasan dilakukan pada ruangan yang berdinding, hendaknya dicat
dengan zat-zat yang bisa menyerap sinar-sinar las.
3) Sewaktu hujan, badai, atau angin kencang, mengelas di udara terbuka
sangat dilarang, kecuali adanya persediaan memadai untuk menghilangkan
pengaruh-pengaruh yang buruk.
Nyala api oksi-asetilin merupakan nyala hasil pembakaran yang dapat berubah
tergantung pada perbandingan antara gas oksigen O2 dengan gas asetilin C2H2.
Kegunaannya:
a. Untuk memanaskan.
b. Untuk mengelas permukaan yang keras dan logam putih.
2. Nyala Netral
Kegunaannya:
a. Untuk pengelasan biasa.
b. Untuk mengelas baja atau besi tuang.