OLEH
1
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................... 1
5.1 KESIMPULAN.......................................................................... 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Konduktivitas atau Daya Hantar Listrik (DHL) merupakan
gambaran angka dari kemampuan air untuk menyalurkan atau meneruskan
aliran listrik. Semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi,
semakin tinggi pula nilai DHL. Konduktivitas dinyatakan dalam satuan
μmhos/cm atau Siemens/cm. Pengukuran daya hantar listrik (DHL) ini
bertujuan untuk mengukur kemampuan ion-ion dalam air untuk
menghantarkan listrik serta memprediksi kandungan mineral dalam air.
Nilai konduktivitas air yang layak untuk diminum berkisar antara 42-500
μmhos/cm. Nilai konduktivitas diatas 250 μmhos/cm tidak dianjurkan
karena dapat mengendap dan mengakibatkan rusaknya batu
ginjal(Khairunnas and Gusman, 2018).
5
(slighty saline)
3. 3.001 – 10.000 Sedang/payau
(moderately saline)
4. 10.001 – 100.000 Asin (saline)
5. >100.000 Sangat Asin (Brine)
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Siapkan sample air yang mau di ukur pada gelas beker (150-200 ml)
Masukkan alat ke dalam gelas beker hingga sensor terendam, usahakan sensor jangan
sampai mengenai dinding atau dasar gelas beker
Tekan tombol power untuk mematikan alat bila sudah selesai digunakan
7
3.2.2 Pengukuran Suhu
8
3.2.3 Pengukuran Salinitas
9
3.2.4 Pengukuran DHL
10
3.2.5 Pengukuran TDS
Tekan tombol ON
11
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1.2 Suhu
Pengukuran di lakukan pada suhu ruang (25,5˚C)
4.1.3 DHL
No. Nama Larutan Hasil
1. Le Minerale 253
2. Air Galon 125,5
3. Air Keran 64,5
4.1.4 TDS
No. Nama Larutan Hasil
1. Le Minerale 166
2. Air Galon 82,3
3. Air Keran 111,6
4.1.5 Salinitas
No. Nama Larutan Hasil
1. Le Minerale 180
2. Air Galon 115
3. Air Keran 84,6
12
Lampiran Gambar
Pengukuran Salinitas
13
4.2 PEMBAHASAN
Jika dilihat dari derajat keasamannya (pH), air yang paling baik
untuk dikonsumsi sehari-hari adalah air galon, karena air galon yang
pHnya paling mendekati pH netral (7), namun secara keseluruhan
semua air yang dijadikan sample masih tergolong aman untuk
dikonsumsi karena tidak ada yang terlalu asam ataupun terlalu basa,
semua sample derajat keasamannya masih berada pada angka 7. Jika
ditinjau dari suhu termasuk yang baik dikonsumsi karena berada pada
kisaran suhu ruang (25˚C).
Berdasarkan ketentuan tentang daya hantar listrik (DHL),
sample yang paling baik untuk dijadikan konsumsi sehari-hari adalah
air galon. Hal ini dikarenakan jika DHL lebih dari 250 akan terjadi
pengendapan yang akan menyebabkan rusaknya batu ginjal. Dan jika
DHL terlalu rendah juga tidak baik bagi tubuh manusia. Berdasarkan
pada pengujian TDS, semua sample baik karena semua sample
menuntujukan hasil dibawah angka 1000. Dan dari pengujian
salinitas, sample yang paling baik untuk dikonsumsi adalah air keran
karena semakin tinggi angka salinitas maka semakin banyak pula
kansungan ion-ion di dalam air tersebut.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pada teori-teori dan pembahasan yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa air yang paling baik untuk dikonsumsi
sehari-hari oleh manusia adalah air galon. Hal ini disebabkan oleh
karena kandungan dalam air galon masih berada pada jumlah yang
normal, mulai dari pH yang masih berada di angka 7 (netral), suhu
yang berada di suhu ruang, DHL sebesar 125,5 (normal), TDS 82,3
dan salinitasnya sebesar 115.
15
DAFTAR PUSTAKA
Amani, f., & P. (2016) ‘Alat Ukur Kualitas Air Minum Dengan Parameter Ph,
Suhu, Tingkat Kekeruhan, Dan Jumlah Padatan Terlarut’, 14, pp. 49–62.
16