Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PENGOLAHAN AIR BERSIH


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II
Dosen Pengajar : Prinawatie, S.Kep., M.Kes

Di Susun Oleh :

Stella Ratna Clarissa NIM.2019.C.11a.1028

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Sistem Keperawatan
Komunitas II dengan judul “Pengolahan Air Bersih”
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Palangka Raya, 29 September 2021

Stella Ratna Clarissa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB 2 PEMBAHASAN 4

2.1 Pengertian air 4


2.2 Karakteristik air 5
2.3 Macam-macam air 6
2.4 Air bersih 8
2.5 Penyakit yang berhubungan dengan air 9
2.6 Peranan terhadap penurunan penyakit 11
2.7 Sistem pengolahan air bersih 12
2.8 Konservasi air melalui arahan spasial sistem dan tekhnik drainase 21
2.9 Pengolahan air laut menjadi air bersih 22
2.10 Kualitas air 23

BAB 3 PENUTUP 24

3.1 Kesimpulan 24
3.2 Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 26

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air,berbagai
proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Meskipun merupakan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui oleh alam sendiri, tapi kenyataan ketersediaan air tanah tidak
bertambah.Di Indonesia, akses terhadap air bersih masih menjadi masalah. Sebagian
besar air tawar yang digunakan berasal dari air sungai, danau, waduk dan
sumur.Pencemaran oleh mikroorganisme terhadap badan air maupun dalam suplai air
minum merupakan kasus yang sering terjadi, dan saat ini pencemaran dari faktor kimia
dan fisika misalnya pencemaran oleh senyawa polutan mikro yang bersifat mutagenik
dan/atau yang menyebabkan kanker perlu diwaspadai.
Dalam beragam aktivitas yang dilakukan setiap harinya seperti misalnya untuk minum,
keperluan memasak di dapur, keperluan mandi, berwudhu, dan keperluan sehari-hari
lainnya. Kebutuhan tersebut sudah menjadi hal penting dalam kehidupan masyarakat,
maka dari itu diperlukannya peran pemerintah khusunya Perusahan Daerah Air Minum
(PDAM) terhadap kelancaran distribusi air bagi masyarakat dan menjaga kebersihan air.
Sumber air bersih berasal dari sumber air permukaan seperti air tanah, air sungai, air
danau, air sungai, dan jenis air lainnya yang berada di permukaan.
Pesatnya pembangunan wilayah Indonesia dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
membutuhkan air dalam jumlah yang banyak yang sering kali tidak tersedia untuk
penduduk, dan juga akibat penggunaan teknologi produksi yang mana sering tidak atau
kurang ramah terhadap lingkungan atau kesehatan masyarakat.Meskipun demikian telah
terbukti bahwa penyediaan air bersih untuk masyarakat memainkan peran penting dalam
hal meningkatkan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat , yakni mempunyai
peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit, khususnya yang behubungan
dengan air dan berperan dalam meningkatkan standar atau taraf/kualitas hidup
masyarakat.
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai
planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula
kitamengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air
umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang
pasti kitaharus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita
miliki mulaimenjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita
masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih
yang layak pakai.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan
membuatsaringan air , dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat
penjernih air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses
penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya
garamyang terlarut di dalam air.
Kerusakan lingkungan telah menyebabkan sumber daya air di perkotaan makin
tercemar.Krisis air disebabkan pertumbuhan penduduk, lemahnya pelayanan PDAM, dan
pergantian musim yang kontras. Krisis air bersih berpotensi menyebabkan konflik sosial,

1
terutama ketika semakin banyak warga miskin yang kehilangan akses terhadap air. (Maya
Elvira) Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ketahun
dengan luas lahan yang tetap juga akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan
semakin berat. Berbagai aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah
yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air sungai.
(Hasnia) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang didirikan dengan maksud untuk
memberikan jasa pemerintah terhadap masyarakat. Pegawai Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) sebagai abdi masyarakat dalam memberikan pelayanan diharapkan
mempunyai sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan dan disiplin untuk tugas-tugasnya
yang sesuai dengan keahliannya masing-masing, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang baik kepada pelanggan serta memberikan kepuasan (Rini Febriani) Analisis kinerja
pelayanan dianalisis berdasarkan Kepmendagri No.47/1999 terhadap aspek keuangan,
operasional dan administrasi.
Analisis Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menetapkan faktor dominan
yang mempengaruhi kinerja pelayanan air bersih (Nuryana ahmad) Perkembangan
penduduk menyebabkan tingginya kebutuhan akan hunian sarana dan prasarana
penduduknya.padahal luas wilayah relatif tetap.hal ini penyebabkan tingginya ahli fungsi
ruang terbuka menjadi terbangun.sehingga apabila terjadi hujan,selalu terdapat genangan.
(Awaliana Kandow) Saat ini sangat sulit bagi beberapa masyarakat dibeberapa daerah di
Indonesia dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Sehingga salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk penyediaan air bersih adalah dengan menggunakan sumber air yang ada,
salah satunya dengan air laut.(Mustakin Djiha)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah pengertian air?
2. Bagaimanakah karakteristik air?
3. Bagaimanakah macam-macam air?
4. Bagaimanakah air bersih?
5. Bagaimanakah penyakit yang berhubungan dengan air?
6. Bagaimanakah peranan terhadap penurunan penyakit?
7. Bagaimanakah sistem pengolahan air bersih?
8. Bagaimanakah konservasi air melalui arahan spasial sistem dan tekhnik drainase?
9. Bagaimanakah pengolahan air laut menjadi air bersih?
10. Bagaimanakah kualitas air?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian air.
2. Mengetahui karakteristik air.
3. Mengetahui macam-macam air.
4. Mengetahui air bersih.
5. Mengetahui penyakit yang berhubungan dengan air.
6. Mengetahui peranan terhadap penurunan penyakit.
7. Mengetahui sistem pengolahan air bersih.
8. Mengetahui konservasi air melalui arahan spasial sistem dan tekhnik drainase.

2
9. Mengetahui pengolahan air laut menjadi air bersih.
10. Mengetahui kualitas air.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Air


Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan
bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (331 juta milᶟ) tersedia di bumi. Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau,
uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai,muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat
pada kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air)
dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di
permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik dapat
menyebakan kekurangan air.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa
(1 bar) and temperatur 273,15 K (0̊ C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti
garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia.
Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan
dantemperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion
hydrogen(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga air
mempunyai arti ekonomi yang besar. Air tidak hanya menyediakan media yang menjadi
tempat di mungkinkanny areaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri sering
menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.

4
2.2 Karakteristik Air
Karakteristik fisik air :
1. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik
yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan
industri.
2. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degrasi anaerobik yang mungkin saja terjadi .
3. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang
berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.
4. Solid (Zat Padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat menyebabkan turunnya
kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam
air.
5. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh
adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobic, dan oleh adanya
senyama-senyawa organik tertentu.
Karakteristik kimia air :
1. pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk
molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
2. DO (dissolved oxygen)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik.
Satuan DO biasanya dinyatakan dalam presentase saturasi.
3. BOD (biological oxygen demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat didalam air buangan

5
secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self
purification badan air penerima.
4. COD (chemical oxygent demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan
organik secara kimiawi
Reaksi: +95% terurai
Zat Organik +O₂ → CO₂ + H₂O
5. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun
sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Didalam pemakaian untuk industri (air
ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki.
Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi
dalam air
6. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap
manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (±0,05 mg/1). Kehadiran besi
(Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan
warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi
racun bagi manusia.

2.3 Macam-macam air


Macam-macam air dan pembagiannya :
1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan
(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari
langit atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti: air
hujan air laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang
keluar dari mata air. Allah berfirma Al-Anfal :11: " Dan Allah menurunkan kepadamu
hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya ‘suci menyucikan’.
Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga (warna,rasa
dan baunya) adalah sebagai berikut:
a. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu
belerang.

6
b. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
c. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau
kiambang.
d. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya
misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari pohon-pohon yang
berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.
2. Air suci tetapi tidak menyucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk dalam
kategori ini ada tiga macam air:
a. Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu yang
suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan
sebagainya.
b. Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana
panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis
tengahnya 1 hasta, dalam 2 1/4 hasta, dan keliling 3 1/7hasta). Sudah terpakai
untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu
tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
c. Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan
pohon kayu (air nira), air kelapa dan sebagainya.
3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik
airnyasedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit berarti
urang daridua kulah-tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan
najis. Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan
menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali
apbila berubah rasa, wana atau baunya. (Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam
hadist lain Rasul Saw; ‘Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu
apapun. (Riwayat oleh lima ahli hadist)
4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air
ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air yang
terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempat-tempat yang bukan bejana

7
yang mungkin berkarat. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah ‘Sesungguhnya ia telah
memanaskanair pada cahaya matahari. maka Rasulullah Saw berkata kepadanya ,
jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan
menimbulkan sopak. (Riwayat Baihaqi).

2.4 Air Bersih


Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akanmenjadi air
minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasan nya, airbersih adalah yang
memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air munum,dimana persyaratan yang
dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia,
biologis dan radiologis, sehingga apabiladikonsumsi tidak menimbulkan efek samping
(Ketentuan Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/1990).
Pesyaratan tersebut juga memperhatikan pengamanan terhadap sistemdistribusi air
bersih dari isntalasi air bersih sampai pada konsumen.
Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yangmenunjang
kesehatan manusia. Lebih dari 1 milliar manusia di seluruh duniakehilangan akses
terhadap sumber air bersih. Badan Kesehatan Dunia (WHO)menyebutkan sekitar 1.6 juta
anak di seluruh dunia meninggal akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan sanitasi
yang sehat. Dampak tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut langsung dirasakan oleh
jutaan keluargaterutama anak-anak dan balita sebagai kelompok usia rentan. Jika
targetpenyediaan air bersih dan sanitasi tidak segera diatasi dunia diperkirakanmengalami
krisis meluas. Krisis akan lebih terasa diwilayah perkotaan karenapertumbuhan penduduk
yang cepat sehingga memunculkan tekanan pelayanankesehatan bagi warga kelas bawah.
Pada saat terpaksa, manusia dapat bertahan hidup tanpa makanan, tetapitidak dapat
hidup tanpa air. Hal itu juga berhubungan dengan kenyataanbahwa 70% dari tubuh
manusia berupa cairan (air). Penggunaan air untuk keperluan sehari-hari tanpa
memperhatikan kualitasnya akan dapatmenimbulkan gangguan kesehatan. Karena air
dapat berperan dalampenyebaran penyakit yang berkaitan dengan air.
Beberapa fungsi air yang berguna untuk tubuh adalah sebagai bagian darisistem yang
mengangkut nurisi dan gizi sebagai hasil metablisme dari makanan yang dikonsumsi. Air
juga berfungsi mengangkut sisa-sisa metabolisme dalamtubuh, membantu memecahkan
komponen dalam tubuh, menjaga keseimbangan suhu tubuh karena proses oksidasi yang
menghasilkan panas,menjaga elastisitas kulit, dan membantu proses bernafas dengan
melembabkanudara ketika dihembuskan. Walaupun kita tidak beraktivitas tinggi, air

8
yangdikeluarkan tubuh terhitung banyak. Salah satu kesalahan yang sudah
menjadikebiasaan adalah mengkonsumsi air hanya ketika haus. Hal ini berakibat fatal
karena asupan air hanya sedikit. Tubuh membutuhkan sedikitnya satu liter airlebih
banyak dari rasa haus.
Air yang dikonsumsi sehari-hari harus memiliki syarat kesehatan agar tidak
menimbulkan penyakit Penyebab penyakit yang ada dapat dikelompokan menjadi 4
bagian:
1. Penyebab tak hidup yang menyebabkan penyakit tidak menular
Penyakit tidak menular yang disebabkan air banyak sekali. Penyebabnyadapat berupa
zat-zat kimia seperti wabah yang disebabkan air raksa,cadmium, dan cobalt.
2. Penyebab hidup yang menyebabkan penyakit menular
Penyakit menular lewat air dapat disebabkan oleh
a. organisme patogen seperti bakteri, vibrio cholera penyebab penyakitkolera,
salmonella thypipenyebab penyakit demam tipoid, sigella penyebabpenyakit
disentri basilus, salmonella parathypi penyebab penyakit demamparathypi,
protozoa, virus penyebab penyakit hepetitis infeksiosa.
b. organisme nonpatogen seperti aetenomi cetes menyebabkan rasa danbau yang
tidak diharapkan, algae dalam jumlah besar dapat menghambatpekerjaan pada
sistem saringan, bakteri coli dan coliform sebagai indikasiapakah air tercemar
oleh tinja manusia atau kotoran hewan.
3. Air sebagai sarang insekta penyebab penyakit
Air sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit kepada masyarakat.Insekta
demikian disebut sebagai vektor penyakit. Vektor yang bersarang diair dan terpenting
di Indonesia pada umumnya nyamuk seperti nyamuk aedes aegypti dan anopheles
spp.
4. Air sebagai media penularan penyakit
Pola mekanisme penularan penyakit infeksi yang berkaitan dengan airminum yaitu,
sumber-air-manusia atau sumber-air-makanan, susu,sayuran-manusia.
Mengingat air berfungsi sebagai media penularan penyakit, maka untuk mengurangi
timbulnya penyakit atau menurunkan angka kematianusahanya adalah meningkatkan
penggunaan air minum yang memenuhipersyaratan kualitas dan kuantitas.

2.5 Penyakit yang berhubungan dengan air


Adapun penyakit-penyakit yang berkaitan dengan ketersediaan air bersih,diantaranya :

9
1. Karena keterbatasan air bersih. Manusia menjadi sangat hemat air,misalnya lebih
dipentingkan untuk minum, atau memasak, sedangkanuntuk mencuci baju,
mandi/kebersihan badan, kurang dipenuhi. Akibatnya penyakit-penyakit kulit dapat
berkembang karena kurang bersih, jamur, bakteritumbuh pada permukaan kulit
(kudis, panu, kurap, dsb)
2. Karena bakteri, virus, atau agent penyebab penyakit berada dalam air. Bilatidak
tersedia pilihan air bersih, maka dengan terpaksa manusia akanmenggunakan air
bersih yang ada. Walaupun kriteria bersih yangdigunakan relatif. Air bersih yang
sebetulnya kurang bersih (misalnya asalkelihatan jernih) digunakan untuk mencuci
beras, piring, sendok, gelas,sayuran. Sayuran setelah dicuci tidak dimasak, misal
digunakan sebagailalapan, atau geals, piring sendok digunakan sebagai wadah
makanan atauminuman, maka kemungkinan terjadi penyakit perut. Seperti diare,
disentri,kolera, tiphus, dan sebagainya karena bakteri penyebab penyakit
memangberada dalam air yang sebelumnya digunakan.
3. Karena vektor pembawa kuman penyakit membutuhkan air dalam siklushidupnya.
Misalnya penyakit dengan vektor nyamuk, seperti : demamberdarah, malaria, demam
kuning, kaki gajah. Nyamuk dalamperkembangbiakannya membutuhkan media air.
Telur nyamuk tumbuhberkembang menjadi jentik-jentik dalam air, hingga suatua saat
menjadinyamuk dewasa. Bila nyamuk dewasa tersebut menggigit manusia, yangdlam
darahnya mengandung kuman/ bakteri penyakit, maka nyamuk tersebut bila
menggigit orang berikutnya akan memasukkan kuman/bakteripenyakit dalam
darahnya.

Banyak dijumpai masyarakat mengalami keracunan air minum karenaadanya senyawa


kimia dalam air minum melebihi ambang batas konsentrasi yang diizinkan.

Sebetulnya senyawa kimia ini bisa secara alamiah maupun akibat kegiatanmanusia
mencemari air minum. Beberapa zat kimia yang bersifat racunterhadap tubuh manusia
adalah logam berat, pestisida, senyawa polutanhidrokarbon, zat-zat radio aktif alami atau
buatan dan sebagainya.

1. Nitrat yang biasa ditemukan dalam kegiatan pertanian. Pencemaran nitratdisebabkan


air limbah pertanian mengandung senyawa nitrat akibatpenggunaan pupuk nitrogen
(urea).Senyawa nitrat dalam air minum dalam jumlah besar

10
menyebabkanmethaemoglobinameia. Penyakit ini adalah kondisi haemoglobin di
dalamdarah berubah menjadi methaemoglobin, sehingga darah kekuranganoksigen.
2. Flourida (F) adalah senyawa kimia yang alami pada air di berbagaikonsentrasi. Pada
konsentrasi kecil sekitar 1,5 mg/l akan bermanfaat padakesehatan gigi. Apabila
konsentrasi tinggi (lebih dari 2 mg/l) menyebabkankerusakan gigi (gigi bercak-
bercak0. ''Bila lebih besar lagi 3-6 mg/lmenyebabkan kerusakan pada tulang. Dosis
flourida di dalam air minummaksimal 0,8 mg/l.''
3. Unsur berbahaya lainnya adalah air raksa (merkurium, Hg) adalah logamberat
berunsur racun terhadap tubuh. Limbah merkurium akibat industripernah
menimbulkan korban jiwa pada kasus Minamata Jepang, 1950.
4. Air minum pun tidak boleh tercemar kadmium (Cd). Air minum biasanyamengandung
Cd dengan konsentrasi 1 ug atau kadang-kadang mencapai 5ug. WHO telah
mengeluarkan rekomendasi kadar Cd dalam air minumsebesar 0,01 mg/l sedangkan
Peraturan Pemerintah No 20/1990 kadarmaksimum Cd dalam air minum sebesar
0,005 mg/l.
5. Zat racun lainnya dalam Selenium yang biasa ditemukan di daerahseleniferous (tadah
hujan). Di daerah semacam itu kandungan seleniumdalam air tanah (sumur) ataupun
permukaan bisa tinggi. WHO menetapkankadar selenium pada air minum sebesar
0,01 mg/l sedangkan PeraturanPemerintah No 20/1990 merekomendasikan kadar
selenium yangdiperbolehkan 0,01 mg/l.

2.6 Peranan terhadap penurunan penyakit


Telah diketahui bahwa dengan adnya suplai air bersih yang sehat, dapatmenurunkan
angka penderita penyakit, khusus nya penyakit yang berhubungan dengan air
(Waterborne Deseases ) tidak hanya disentri, kholera dan thypus,tetapi juga trachoma,
beberapa penyakit kulit dan penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit. Di negara
maju dimana suplai air bersih untuk masyarakat sudah hampir 100%, maka jumlah
penyakit akibat infeksi penyakit enterik misalnya penyakit kolera, thypus, disentri dan
sebagaianya dapat ditekan dengan tajam.
Hal ini juga ditunjang karena ada kemajuan medis berupa pengembangan obat-obatan
baru.walaupun demikian telah diyakini bahwa yang memeberikan kontribusi terbesar
adalah adanya suplai air bersih yang sehat untuk kehidupan sehari-hari dengan sistem
yang sangat baik.

11
Di Jepang misalnya, jumlah konsumsi air bersih per kapita adalah 365 Ltr/haridan jumlah
suplai air bersih dengan sistem perpipaan mencapai 13 milyard M3untuk tahun fiskal
1977. Prosentase pelayanan di daerah pedesaan lebih kecildaripada daerah perkotaan. Di
kota-kota besar di Jepang hampir seluruhpenduduk telah menikmati pelayanan air bersih
dengan sistem perpipaan (waterworks system). Dengan kondisi yang demikian,
bedasarkan statistik (1977), jumlah penderita kolera dan polio nol, disentri 737, thypus
340 dan pasienparathypus sebanyak 77 orang. Lalu kematian bayi 8,9 per 1000 kelahiran.
Usiahidup rat-rata orang jepang adalah 72,69 tahun untuk laki-laki dan 77,96tahun untuk
perempuan, yang merupakan angka tertinggi di dunia. Apabila dibandingkan dengan di
Indonesia , untuk kota jakarta misalnya, kapasitas produksi air bersih oleh PAM 10,485
M3/detik , melayani sekitar 40-45 % dari8 juta penduduk jakarta (1989). Dalam kondisi
yang demikian, berdasarka ndata yang ada, jumlah penderita penyakit yang berhubungan
dengan air, yakni kolera, disentri dan thypus adalah 2.146, 15.131, dan 2.220 penderita
(rata-rataTh 1984-1988).
Dari data tersebut terlihat bahwa dengan adanya sistem penyedian air bersih yang dpat
melayani sebagian/seluruh masyarakat , maka jumlah penderita penyakit, khususnya yang
berkaitan dengan air dapat ditekan dengan tajam. Halini harus tentu perlu ditunjang juga
dengan sistem sanitasi lingkungan yang baik pula.

2.7 Sistem pengolahan air bersih


Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3, yaitu pengolahan secarafisika, kimia,
dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukansecara mekanis, tanpa
adanya penambahan bahan kimia. Contohnya adalahpengendapan, filtari, adsorpsi, dan
lain-lain. Pada pengolahan secara kimiawi,terdapat penambahan bahan kimia, seperti
klor, tawas, dan lain-lain, biasanyadigunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang
terkandung dalam air.Pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan
mikroorganismesebagai media pengolahnya.
1. Teknik pengolahan air bersih PDAM
PDAM, biasanya melakukan pengolahan secara fisika dan kimiawi dalamproses
penyediaan air bersih. Secara umum, skema pengolahan air bersih didaerah-daerah di
Indonesia terlihat seperti pada gambar di bawah. Terdapat3 bagian penting dalam
sistem pengolahannya

12
a. Bangunan Intake
Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknyaair dari
sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan airbersih, diambil dari
sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk
menyaring benda-benda yang ikut tergenangdalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke
dalam sebuah bak yang nantinyaakan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP
– Water Treatment Plant .
b. Water Treatment Plant
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalahbangunan
utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4bagian, yaitu : bak
koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
- Koagulasi
Dari bangunan intake air akan dipompa ke bak koagulasi ini. padaproses koagulasi
ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid,karena pada dasarnya air sungai
atau air-air kotor biasanyaberbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang
terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan
bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing
(pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara
mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan
cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30-90 detik

13
- Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalamunit flokulasi.
Unit ini ditujukan untuk membentuk danmemperbesar flok. Teknisnya adalah
dengan dilakukan pengadukanlambat (slow mixing)

- Sedimentasi
Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unitkoagulasi dan
unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi.
Unit ini berfungsi untuk mengendapkanpartikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unitsebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis.
Berat jenispartikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada
berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air danlumpur.

Gabungan unit koagulasi, flofukasi, dan sedimentasi disebut unit aselator

14
- Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unitfiltrasi ini,
sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring denganmedia berbutir. Media
berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit,pasir silica, dan kerikil silica denga

ketebalan.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,
dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor,ozonisasi, UV, pemabasan, dan
lain-lain sebelum masuk kebangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
c. Reservior
Setelah dari WTP dan berupa clear water , sebelum didistribusikan, air masuk ke
dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air
bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan
distribusi di kita menggunakan grafitasi,maka reservoir ini biasanya diletakkan di
tempat dengan eleveasi lebihtinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran
distribusi. Biasanyaterletak diatas bukit, atau gunung

15
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi,Pengolahan Air.
Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake,WTP, dan Reservoir
dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yangcukup tinggi, sehingga tidak
diperlukan pumping station dengan kapasitaspompa dorong yang besar untuk
menyalurkan air dari WTP kereservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap
untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah
distribusi.
2. Teknologi sederhana pengolahan air bersih
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkanair
bersih,dan cara yang paling mudah dan paling umumdigunakan adalah dengan
membuatsaringan air,dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah
membuatpenjernih airatausaringanairsederhana. Perlu diperhatikan, bahwaair bersih
yang dihasilkan dariprosespenyaringan airsecara sederhana tersebut tidak
dapatmenghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air.Gunakandestilasi
sederhanauntuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam.Sebelum membeli
alat / mesinpenjernih air yangharganya ratusan ribu sampai jutaan rupiah, kita bisa
mencoba terlebihdahulu beberapa alternatif cara sederhana dan guna mudah
mendapatkan air bersih dgn cara mempergunakan filter air/penyaringan air.
a. Pengolahan air keruh dengan pengendapan
Bahan : 2 buah drum

16
b. Pengolahan air gambut (pH 2-5)
Ada 2 tahapan pengolahan:
1. Kongulasi, Flokulasi, Absorsbsi dan Sendimentasi
2. Penyaringan/Filtrasi

c. Pengolahan air kotor dengan saringan pasir erasi dan filtrasi


Tujuan : menurunkan Fe (besi), Mn (mangan) Al (aluminium)
Bahan : Pasir, kerikil dan sirtu

17
d. Pengolahan air bertingkat
Bahan : Pasir, kerikil,ijuk, arang karbon aktif dan drum air dua buah

e. Pengolahan air dengan penyulingan


Tujuan
1. Memisahkan racun bahan kimia (insektisida & limbah industri)

18
2. Memisahkan unsur radioaktif (Ra dan Plutonium)
3. Memisahkan mineral tidak diperlukan (Mercuri, arsenik dan timahhitam)
4. Membunuh organisme merugikan (bakteri, virus dan parasit)
Bahan

1. Tangki pemanas listrik


2. Kumparan kondensor
3. Penyaring karbon aktif
4. Wadah penampung air
Cara Kerja Alat

1. Air ledeng dimasukkan dalam tangki pemanas


2. Pada titik didih normal 100̊C bakteri dan virus mati
3. Air mendidih berubah jadi uap, menyisakan zat padat yang tidak larut,logam
atau lainnya dalam tangka
4. Uap menjadi tetesan air suling murni
5. Melewati saringan karbon aktif untuk menghilangkan bau warna dan rasa
6. Ditampung dalam wadah plastik
7. Langsung diminum tanpa direbus

Keterangan

1. Penutup
a). Kumparan kondensor
b). Kipas angin
c). Penguapan
d). Karbon aktif diletakkan pada ujung penetes

2. Tangki pemanas
a) Lempengan pemanas
b) Tombol reset
c) Kabel penutup

19
f. Pengolahan air suling yang mengandung bakteri E.Coli
Bahan:
1. Pompa air
2. Bak penampung/pengendapan awal
3. Bak pengolahan/penyaringan
4. Saringan pasir dan kerikil
5. Desinfektan kaporit

g. Membuat instalasi penjernihan air skala rumah tangga


Sumber: Widarto, 1996
Bahan:
1. Pasir, Kerikil, Ijuk, Arang Karbon Aktif
2. Kaporit 0,01%, Tawas 0,10% dan Batu Kapur 0,10%
3. Drum air penampung
4. Drum air penyaringan/pengolahan

20
2.8 Konservasi air melalui arahan spasial sistem dan tekhnik drainase

Genangan air merupakan salah satu masalah lingkungan yang dihadapi dibeberapa daerah,
apabila kondisi ini tidak diarahkan,maka akan menggangu siklus hidrologi dan penataan air
akan menimbulkan daya rusak bagi sarana prasarana terbangun serta menimbulkan
penurunan kesehatan apabila sampai terjadi genangan yang masuk kebangunan hunian.
Disamping itu fungsi penataan ruang menjadi tidak bersinergis dengan fungsi konservasi
air.Strategi yang diperlukan adalah:

1. Perlu perbedaan antara saluran drainase yang mengalirkan air limbah rumah tangga
dengan saluran drainase yang menampung dan memfasilitasi jalannya air untuk mengalir
ketempat yang lebih rendah bagi air hujan.
2. Membuat sumur resapan individu pada bangunan hunian menengah,hunian besar
bangunan sarana perdagangan dan jasa,bangunan fungsi industri dan pergudangan,serta
bangunan sarana pendidikan dan kesehatan.sumur resapan individu menampung air hujan
yang jatuh pada atap bangunan,dihubungkan dengan talang menuju kesumur resapan agar
air tertampung mempunyai keleluasaan meresap dan memberikan imbuhan bagi air tanah.
Sebagai fungsi konservasi air.khusus untuk bangunan kesehatan,perlu dilengkapi dengan
Instalasi pengolah air yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air yang siap dilepas
keseluruh drainase umum.
3. Membuat sumur resapan kolektif pada bangunan hunian sangat kecil dan bangunan
kecil/sederhana.sumur resapan kolektif menampung air hujan pada beberapa atap

21
bangunan yang kemudian dihubungankan dengan talang menuju kesaluran resapan air
hujan.
4. Sumur resapan juga dibuat untuk menampung air hujan yang jatuh kejalan,sehingga
kesempatan air untuk meresap terwadahi.
5. Penataan pengawasan,dan pemberian insentifdisinsetif.agar memiliki perhatian lebih pada
pembuatan utilitas saluran drainase dan fungsinya agar meringgankan beban pemerintah
dalam menyediakan prasarana kawasan perkotaan.
6. Pemisahan antara saluran drainase dengan saluran irigasi.hal ini sangat prinsip,menggigat
saluran drainase memilki kapasitas yang semakin besar kearah hulu,sedangkan saluran
drainase memiliki kapasitas yang semakin besar kearah hilir.sehingga memiliki fungsi
yang bertolah belakang.
7. Semaksimal mungkin saluran air hujan tidak ditutup bangunan,melainkan ditutup ram
besi,sehingga memberikan kontribusi positif dalam menampung air hujan.saluran yang
boleh ditutup bangunan adalah saluran drainase air limbah,tetapi tidak sepanjang saluran
ditutup.
8. Memberikan jalur pengarah aliran air menuju saluran air hujan,semacam inlet
pengarah,agar air mengalir menemukan jalannya menuju saluran penampung air
hujan,dimana saluran dimaksud adalah saluran pracetak berlubang agar peresapan air
hujan tetap berfungsi.
9. Membuat kolam resapan bagi perumahan bagi perumahan formal pada topografi
cekungan sehingga,air hujan jatuh dijalan lingkungan perumahan formal mengalir menuju
kolam resapan. (Awaliana Kandow

2.9 Pengolahan air laut menjadi air bersih


Wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di tengah-tengah lautan merupakan salah
satu daerah yang miskin akan sumber air bersih, sehingga menimbulkan masalah
mengenai pemenuhan kebutuhan air bersih. Umumnya, daerah-daerah tersebut sumber
airnya yang secara kuantitas tidak terbatas adalah air laut, namun dalam kualitas sangat
buruk karena banyak mengandung kadar garam atau TDS (Total Dissolved Solid) oleh
karena perlu dilakukan proses untuk menjadi air bersih.(Mustakin Djiha) Salah satu
teknologi saat ini yang dapat digunakan yaitu teknologi Reverse Osmosis.
Teknologi pengolahan ini telah dipakai di beberapa negara dan berfungsi untuk memasok
kebutuhan air tawar untuk kota-kota di daerah tepi pantai yang langka akan sumber air
tawar, sehingga diharapkan sistem reverse osmosis ini nantinya dapat menjadi salah satu
alternatif untuk mengatasi kurangnya sumber air tawar di daerah pesisir di Indonesia.
Tekhnologi ini belum bisa diterapkan secara merata karena kendala pembiayaan yang
tinggi untuk pengadaan alatnya, karena itu perlu peran pemerintah daerah.
Teknologi lebih sederhana yang lebih murah dari sisi pendanaan juga dapat di jadikan
alternatif yaitu metode penyaringan/filtrasi dengan menggunakan batu zeolit, dan ada
juga yang menggunakan arang dan sekam padi pada proses penyaringannya. Mengingat
sebagian besar penduduk yang bermukim disekitar pesisir memiliki tingkat ekonomi dan
tingkat pendidikan yang rendah maka diperlukan teknologi penyediaan air bersih yang
mudah pemeliharaannya sehingga tidak memerlukan biaya yang mahal untuk
pengoperasiannya. Perencanaan yang baik dari segi teknis maupun ekonomis penyaluran
air dari fasilitas pengolahan air ke rumah-rumah penduduk sangat diperlukan agar

22
penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara yang efektif, efisien dan produk yang
dihasilkan dapat dijangkau oleh penduduk

2.10 Kualitas air


Menurut Permenkes 492 tahun 2010, air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi
persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif dimana persyaratan tersebut
tercantum dalam parameter wajib dan parameter tambahan. Sedangkan pada Permenkes
no 416 tahun 1990, di atur tentang persyaratan air bersih. Di dalam Permenkes tersebut,
ada puluhan jenis parameter yang diatur. Tiap jenis parameter diatur berbeda untuk air
minum dan air bersih. Secara fisik, keduanya tidak boleh berbau dan tidak boleh berasa.
Untuk warna diukur dengan skala TCU (True Color Unit), maksimal: air bersih 50 TCU,
air minum 5 TCU.
Kekeruhan diukur dengan skala NTU (Nephelometric Turbidity Unit), maksimal: air
bersih 25 NTU, air minum 5 NTU. Dengan mata telanjang, kedua skala ini sama sekali
tidak dapat dibedakan. 50 TCU dan 5 TCU sama-sama terlihat tidak berwarna. 5 NTU
dan 25 NTU sama-sama terlihat jernih. Dan puluhan parameter kimia lainnya seperti
nitrat, amoniak, logam berat, pestisida juga cenderung hampir sama nilainya. Dari
persyaratan Mikrobiologi (bakteri),
Air minum itu harus bebas bakteri dan virus. Keberadaan makluk asing ini tidak bisa bisa
ditoleransi, karena air minum itu untuk konsumsi langsung dan langsung terkait dengan
kesehatan. Teknologi membunuh bakteri inilah yang membuat perbedaan cara pandang
tentang air minum. Kalau dulu dimasak sampai mendidih, sekarang tidak perlu lagi.
Sudah ada teknologi ultra filtrasi, reverse osmosis sebagaimana dipakai oleh air minum
dalam kemasan (AMDK). Supaya lebih meyakinkan, digunakan lagi disinfektasi sinar
ultra violet, ozonisasi, walaupun masih banyak yang pakai klorinasi. Keluar dari proses,
tidak ada lagi mikroba yang bisa hidup, jadilah air minum. Untuk Air bersih masih
dibolehkan ada bakteri.Dalam 100 mL (kira-kira setengah gelas) masih boleh ada 10
bakteri, kalau airnya itu air kran,dan kalau bukan air kran boleh sampai 50 bakteri.

23
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah
satusumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di
bumi inisudah banyak tercemar karena ulah manusia. Terjadinya berbagai penyakit yang
diakibatkanoleh pencemaran air menyebabkan dicarinya solusi untuk mendaur ulang air
yang sudahkotor menjadi air yang layak pakai lg dengan tradisional ataupun dengan alat
yang canggih.

Masalah kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat dapatmengalami penurunan


bila pasokan/ketersediaan air bersih yangdibutuhkan tidak tersedia . sistem pengolahan
air bersih untuk masyakatperlu ditingkatkan lagi agar dapat mengurangi jumlah penderita
(pasien)khususnya pasien yang menderita penyakit yang berhubungan dengan
air.Pemantauan lebih lanjut mengenai kualitas air minum maupun air untuk peruntukan
yang lain adalah merupakan hal yang sangat penting, karenadengan adanya
pantauan/pemeriksaan secara berkala tersebut akan dapatmengetahui permasalahan yang
terjadi pada badan air atau terhadappasokan air secara menyeluruh. Sehingga bila terjadi
penurunan kualitas airataupun pencemaran pada badan air dapat diketahui secara dini
faktor penyebabnya.

Secara umum persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih,
tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dari aspek kimiawi, air tidak boleh
mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya
Hg,Ni,Pb,Zn, dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen.
Sedangkan dari aspek biologis air minum tidak boleh mengandung bakteri sedangkan air
bersih non perpipaan masih diperbolehkan 50 kuman per 100 ml air dan air perpipaan 10
kuman per 100 ml air.

Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di antaranya:

(1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat;

(2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai kewajiban
penyediaan lahan terbuka;

(3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai
pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;

(4) Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air bersih; dan

24
(5) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat
meningkatkan cadangan air tanah

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain
tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri
secara sembarangan, tidak membuang kedalam air sungai, danau ataupun kedalam
selokan

Dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan penyediaan air oleh PDAM,


perlu diadakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air dapat mengalir dengan
lancar,dan lebih ditingkatkan lagi proses pelayanan PDAM nya sehingga apa bila warga
setempat melaporkan kejadian mengenai kerusakan pada pipa atau saluran air dapat
diperbaiki dengan cepat

Peningkatan pelayanan PDAM dapat ditingkatkan melalui analisa masalah di tempat


PDAM itu berada,serta menentukan sasaran,strategi dan kebijakan yang berorientasi
untuk meningkatkan pelayanan PDAM pada masyarakat sekaligus mensejahterakan
pegawai PDAM itu sendiri.

Perlu disinergikan antara penataan kawasan yang bersifat fisik pembangunan dengan
konservasi air, sehingga tercipta penataan ruang daratan dengan memberikan ruang yang
semestinya bagi air untuk dapat masuk secara maksimal ke dalam tanah melalui proses
infiltrasi atau peresapan, agar pembangunan(penambahan ruang terbangun) tidak
menimbulkan genangan. Secara spasial, teknologi drainase yang diperlukan yaitu
drainase ramah lingkungan. Eko-drainase ini merupakan kombinasi atara pola detensi
(penampungan sementara) dan pola retensi (meresapkan).

3.2 Saran

Saran bagi Pemerintah

Dengan kewenangannya,disarankan mulai menetapkan aturan terkait sinergitas antara


penerapan rencana tata ruang sehingga dapat mencegah terjadinya krisis air bersih
dikemudian hari serta perlunya PDAM untuk meningkatkan pelayanannya dengan
menetapkan sasaran,strategi dan kebijakannya.

Saran bagi masyarakat

Masyarakat mengetahui ciri-ciri air yang memenuhi syarat sehingga terhindar dari
penyakit yang ditularkan melalui air serta tidak menambah terjadinya bahan pencemar
dengan cara tidak membuang sampah rumah tangga kedalam air sungai, dan ataupun
kedalam selokan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 1998. Pedoman Penetapan Baku MutuLingkungan, Kantor Menteri

Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup SekretariatWilayah Daerah

Tingkat I Provinsi Jawa Tengah, Semarang : Erlangga

Fandeli, Chafid. 1995. Analisis Mengenai DampakLingkungan Prinsip Dasar
dan 

Pemapamannya dalam Pembangunan. Yogyakarta: Liberty.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-
Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Cet. Ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta

Suratmo, Gunawan F. 1992. Analisis Mengenai DampakLingkungan. Yogyakarta:
Gajah

Mada University Press.

http://id.shyoong.com/exact-scienes/biologi/2096385-pengertian-
air/#ixzz1nmKAnB4D

http://aryansah.wordpress.com/2010/2013/innstlasi-pengolahan-air-bersih/

26

Anda mungkin juga menyukai