Di Susun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Sistem Keperawatan
Komunitas II dengan judul “Pengolahan Air Bersih”
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 2 PEMBAHASAN 4
BAB 3 PENUTUP 24
3.1 Kesimpulan 24
3.2 Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
terutama ketika semakin banyak warga miskin yang kehilangan akses terhadap air. (Maya
Elvira) Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ketahun
dengan luas lahan yang tetap juga akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan
semakin berat. Berbagai aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah
yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air sungai.
(Hasnia) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang didirikan dengan maksud untuk
memberikan jasa pemerintah terhadap masyarakat. Pegawai Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) sebagai abdi masyarakat dalam memberikan pelayanan diharapkan
mempunyai sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan dan disiplin untuk tugas-tugasnya
yang sesuai dengan keahliannya masing-masing, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang baik kepada pelanggan serta memberikan kepuasan (Rini Febriani) Analisis kinerja
pelayanan dianalisis berdasarkan Kepmendagri No.47/1999 terhadap aspek keuangan,
operasional dan administrasi.
Analisis Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menetapkan faktor dominan
yang mempengaruhi kinerja pelayanan air bersih (Nuryana ahmad) Perkembangan
penduduk menyebabkan tingginya kebutuhan akan hunian sarana dan prasarana
penduduknya.padahal luas wilayah relatif tetap.hal ini penyebabkan tingginya ahli fungsi
ruang terbuka menjadi terbangun.sehingga apabila terjadi hujan,selalu terdapat genangan.
(Awaliana Kandow) Saat ini sangat sulit bagi beberapa masyarakat dibeberapa daerah di
Indonesia dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Sehingga salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk penyediaan air bersih adalah dengan menggunakan sumber air yang ada,
salah satunya dengan air laut.(Mustakin Djiha)
2
9. Mengetahui pengolahan air laut menjadi air bersih.
10. Mengetahui kualitas air.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
2.2 Karakteristik Air
Karakteristik fisik air :
1. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik
yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan
industri.
2. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degrasi anaerobik yang mungkin saja terjadi .
3. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang
berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.
4. Solid (Zat Padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat menyebabkan turunnya
kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam
air.
5. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh
adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobic, dan oleh adanya
senyama-senyawa organik tertentu.
Karakteristik kimia air :
1. pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk
molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
2. DO (dissolved oxygen)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik.
Satuan DO biasanya dinyatakan dalam presentase saturasi.
3. BOD (biological oxygen demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat didalam air buangan
5
secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self
purification badan air penerima.
4. COD (chemical oxygent demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan
organik secara kimiawi
Reaksi: +95% terurai
Zat Organik +O₂ → CO₂ + H₂O
5. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun
sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Didalam pemakaian untuk industri (air
ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki.
Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi
dalam air
6. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap
manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (±0,05 mg/1). Kehadiran besi
(Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan
warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi
racun bagi manusia.
6
b. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
c. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau
kiambang.
d. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya
misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari pohon-pohon yang
berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.
2. Air suci tetapi tidak menyucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk dalam
kategori ini ada tiga macam air:
a. Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu yang
suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan
sebagainya.
b. Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana
panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis
tengahnya 1 hasta, dalam 2 1/4 hasta, dan keliling 3 1/7hasta). Sudah terpakai
untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu
tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
c. Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan
pohon kayu (air nira), air kelapa dan sebagainya.
3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik
airnyasedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit berarti
urang daridua kulah-tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan
najis. Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan
menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali
apbila berubah rasa, wana atau baunya. (Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam
hadist lain Rasul Saw; ‘Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu
apapun. (Riwayat oleh lima ahli hadist)
4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air
ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air yang
terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempat-tempat yang bukan bejana
7
yang mungkin berkarat. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah ‘Sesungguhnya ia telah
memanaskanair pada cahaya matahari. maka Rasulullah Saw berkata kepadanya ,
jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan
menimbulkan sopak. (Riwayat Baihaqi).
8
yangdikeluarkan tubuh terhitung banyak. Salah satu kesalahan yang sudah
menjadikebiasaan adalah mengkonsumsi air hanya ketika haus. Hal ini berakibat fatal
karena asupan air hanya sedikit. Tubuh membutuhkan sedikitnya satu liter airlebih
banyak dari rasa haus.
Air yang dikonsumsi sehari-hari harus memiliki syarat kesehatan agar tidak
menimbulkan penyakit Penyebab penyakit yang ada dapat dikelompokan menjadi 4
bagian:
1. Penyebab tak hidup yang menyebabkan penyakit tidak menular
Penyakit tidak menular yang disebabkan air banyak sekali. Penyebabnyadapat berupa
zat-zat kimia seperti wabah yang disebabkan air raksa,cadmium, dan cobalt.
2. Penyebab hidup yang menyebabkan penyakit menular
Penyakit menular lewat air dapat disebabkan oleh
a. organisme patogen seperti bakteri, vibrio cholera penyebab penyakitkolera,
salmonella thypipenyebab penyakit demam tipoid, sigella penyebabpenyakit
disentri basilus, salmonella parathypi penyebab penyakit demamparathypi,
protozoa, virus penyebab penyakit hepetitis infeksiosa.
b. organisme nonpatogen seperti aetenomi cetes menyebabkan rasa danbau yang
tidak diharapkan, algae dalam jumlah besar dapat menghambatpekerjaan pada
sistem saringan, bakteri coli dan coliform sebagai indikasiapakah air tercemar
oleh tinja manusia atau kotoran hewan.
3. Air sebagai sarang insekta penyebab penyakit
Air sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit kepada masyarakat.Insekta
demikian disebut sebagai vektor penyakit. Vektor yang bersarang diair dan terpenting
di Indonesia pada umumnya nyamuk seperti nyamuk aedes aegypti dan anopheles
spp.
4. Air sebagai media penularan penyakit
Pola mekanisme penularan penyakit infeksi yang berkaitan dengan airminum yaitu,
sumber-air-manusia atau sumber-air-makanan, susu,sayuran-manusia.
Mengingat air berfungsi sebagai media penularan penyakit, maka untuk mengurangi
timbulnya penyakit atau menurunkan angka kematianusahanya adalah meningkatkan
penggunaan air minum yang memenuhipersyaratan kualitas dan kuantitas.
9
1. Karena keterbatasan air bersih. Manusia menjadi sangat hemat air,misalnya lebih
dipentingkan untuk minum, atau memasak, sedangkanuntuk mencuci baju,
mandi/kebersihan badan, kurang dipenuhi. Akibatnya penyakit-penyakit kulit dapat
berkembang karena kurang bersih, jamur, bakteritumbuh pada permukaan kulit
(kudis, panu, kurap, dsb)
2. Karena bakteri, virus, atau agent penyebab penyakit berada dalam air. Bilatidak
tersedia pilihan air bersih, maka dengan terpaksa manusia akanmenggunakan air
bersih yang ada. Walaupun kriteria bersih yangdigunakan relatif. Air bersih yang
sebetulnya kurang bersih (misalnya asalkelihatan jernih) digunakan untuk mencuci
beras, piring, sendok, gelas,sayuran. Sayuran setelah dicuci tidak dimasak, misal
digunakan sebagailalapan, atau geals, piring sendok digunakan sebagai wadah
makanan atauminuman, maka kemungkinan terjadi penyakit perut. Seperti diare,
disentri,kolera, tiphus, dan sebagainya karena bakteri penyebab penyakit
memangberada dalam air yang sebelumnya digunakan.
3. Karena vektor pembawa kuman penyakit membutuhkan air dalam siklushidupnya.
Misalnya penyakit dengan vektor nyamuk, seperti : demamberdarah, malaria, demam
kuning, kaki gajah. Nyamuk dalamperkembangbiakannya membutuhkan media air.
Telur nyamuk tumbuhberkembang menjadi jentik-jentik dalam air, hingga suatua saat
menjadinyamuk dewasa. Bila nyamuk dewasa tersebut menggigit manusia, yangdlam
darahnya mengandung kuman/ bakteri penyakit, maka nyamuk tersebut bila
menggigit orang berikutnya akan memasukkan kuman/bakteripenyakit dalam
darahnya.
Sebetulnya senyawa kimia ini bisa secara alamiah maupun akibat kegiatanmanusia
mencemari air minum. Beberapa zat kimia yang bersifat racunterhadap tubuh manusia
adalah logam berat, pestisida, senyawa polutanhidrokarbon, zat-zat radio aktif alami atau
buatan dan sebagainya.
10
menyebabkanmethaemoglobinameia. Penyakit ini adalah kondisi haemoglobin di
dalamdarah berubah menjadi methaemoglobin, sehingga darah kekuranganoksigen.
2. Flourida (F) adalah senyawa kimia yang alami pada air di berbagaikonsentrasi. Pada
konsentrasi kecil sekitar 1,5 mg/l akan bermanfaat padakesehatan gigi. Apabila
konsentrasi tinggi (lebih dari 2 mg/l) menyebabkankerusakan gigi (gigi bercak-
bercak0. ''Bila lebih besar lagi 3-6 mg/lmenyebabkan kerusakan pada tulang. Dosis
flourida di dalam air minummaksimal 0,8 mg/l.''
3. Unsur berbahaya lainnya adalah air raksa (merkurium, Hg) adalah logamberat
berunsur racun terhadap tubuh. Limbah merkurium akibat industripernah
menimbulkan korban jiwa pada kasus Minamata Jepang, 1950.
4. Air minum pun tidak boleh tercemar kadmium (Cd). Air minum biasanyamengandung
Cd dengan konsentrasi 1 ug atau kadang-kadang mencapai 5ug. WHO telah
mengeluarkan rekomendasi kadar Cd dalam air minumsebesar 0,01 mg/l sedangkan
Peraturan Pemerintah No 20/1990 kadarmaksimum Cd dalam air minum sebesar
0,005 mg/l.
5. Zat racun lainnya dalam Selenium yang biasa ditemukan di daerahseleniferous (tadah
hujan). Di daerah semacam itu kandungan seleniumdalam air tanah (sumur) ataupun
permukaan bisa tinggi. WHO menetapkankadar selenium pada air minum sebesar
0,01 mg/l sedangkan PeraturanPemerintah No 20/1990 merekomendasikan kadar
selenium yangdiperbolehkan 0,01 mg/l.
11
Di Jepang misalnya, jumlah konsumsi air bersih per kapita adalah 365 Ltr/haridan jumlah
suplai air bersih dengan sistem perpipaan mencapai 13 milyard M3untuk tahun fiskal
1977. Prosentase pelayanan di daerah pedesaan lebih kecildaripada daerah perkotaan. Di
kota-kota besar di Jepang hampir seluruhpenduduk telah menikmati pelayanan air bersih
dengan sistem perpipaan (waterworks system). Dengan kondisi yang demikian,
bedasarkan statistik (1977), jumlah penderita kolera dan polio nol, disentri 737, thypus
340 dan pasienparathypus sebanyak 77 orang. Lalu kematian bayi 8,9 per 1000 kelahiran.
Usiahidup rat-rata orang jepang adalah 72,69 tahun untuk laki-laki dan 77,96tahun untuk
perempuan, yang merupakan angka tertinggi di dunia. Apabila dibandingkan dengan di
Indonesia , untuk kota jakarta misalnya, kapasitas produksi air bersih oleh PAM 10,485
M3/detik , melayani sekitar 40-45 % dari8 juta penduduk jakarta (1989). Dalam kondisi
yang demikian, berdasarka ndata yang ada, jumlah penderita penyakit yang berhubungan
dengan air, yakni kolera, disentri dan thypus adalah 2.146, 15.131, dan 2.220 penderita
(rata-rataTh 1984-1988).
Dari data tersebut terlihat bahwa dengan adanya sistem penyedian air bersih yang dpat
melayani sebagian/seluruh masyarakat , maka jumlah penderita penyakit, khususnya yang
berkaitan dengan air dapat ditekan dengan tajam. Halini harus tentu perlu ditunjang juga
dengan sistem sanitasi lingkungan yang baik pula.
12
a. Bangunan Intake
Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknyaair dari
sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan airbersih, diambil dari
sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk
menyaring benda-benda yang ikut tergenangdalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke
dalam sebuah bak yang nantinyaakan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP
– Water Treatment Plant .
b. Water Treatment Plant
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalahbangunan
utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4bagian, yaitu : bak
koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
- Koagulasi
Dari bangunan intake air akan dipompa ke bak koagulasi ini. padaproses koagulasi
ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid,karena pada dasarnya air sungai
atau air-air kotor biasanyaberbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang
terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan
bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing
(pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara
mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan
cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30-90 detik
13
- Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalamunit flokulasi.
Unit ini ditujukan untuk membentuk danmemperbesar flok. Teknisnya adalah
dengan dilakukan pengadukanlambat (slow mixing)
- Sedimentasi
Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unitkoagulasi dan
unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi.
Unit ini berfungsi untuk mengendapkanpartikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unitsebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis.
Berat jenispartikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada
berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air danlumpur.
14
- Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unitfiltrasi ini,
sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring denganmedia berbutir. Media
berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit,pasir silica, dan kerikil silica denga
ketebalan.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,
dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor,ozonisasi, UV, pemabasan, dan
lain-lain sebelum masuk kebangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
c. Reservior
Setelah dari WTP dan berupa clear water , sebelum didistribusikan, air masuk ke
dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air
bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan
distribusi di kita menggunakan grafitasi,maka reservoir ini biasanya diletakkan di
tempat dengan eleveasi lebihtinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran
distribusi. Biasanyaterletak diatas bukit, atau gunung
15
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi,Pengolahan Air.
Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake,WTP, dan Reservoir
dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yangcukup tinggi, sehingga tidak
diperlukan pumping station dengan kapasitaspompa dorong yang besar untuk
menyalurkan air dari WTP kereservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap
untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah
distribusi.
2. Teknologi sederhana pengolahan air bersih
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkanair
bersih,dan cara yang paling mudah dan paling umumdigunakan adalah dengan
membuatsaringan air,dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah
membuatpenjernih airatausaringanairsederhana. Perlu diperhatikan, bahwaair bersih
yang dihasilkan dariprosespenyaringan airsecara sederhana tersebut tidak
dapatmenghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air.Gunakandestilasi
sederhanauntuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam.Sebelum membeli
alat / mesinpenjernih air yangharganya ratusan ribu sampai jutaan rupiah, kita bisa
mencoba terlebihdahulu beberapa alternatif cara sederhana dan guna mudah
mendapatkan air bersih dgn cara mempergunakan filter air/penyaringan air.
a. Pengolahan air keruh dengan pengendapan
Bahan : 2 buah drum
16
b. Pengolahan air gambut (pH 2-5)
Ada 2 tahapan pengolahan:
1. Kongulasi, Flokulasi, Absorsbsi dan Sendimentasi
2. Penyaringan/Filtrasi
17
d. Pengolahan air bertingkat
Bahan : Pasir, kerikil,ijuk, arang karbon aktif dan drum air dua buah
18
2. Memisahkan unsur radioaktif (Ra dan Plutonium)
3. Memisahkan mineral tidak diperlukan (Mercuri, arsenik dan timahhitam)
4. Membunuh organisme merugikan (bakteri, virus dan parasit)
Bahan
Keterangan
1. Penutup
a). Kumparan kondensor
b). Kipas angin
c). Penguapan
d). Karbon aktif diletakkan pada ujung penetes
2. Tangki pemanas
a) Lempengan pemanas
b) Tombol reset
c) Kabel penutup
19
f. Pengolahan air suling yang mengandung bakteri E.Coli
Bahan:
1. Pompa air
2. Bak penampung/pengendapan awal
3. Bak pengolahan/penyaringan
4. Saringan pasir dan kerikil
5. Desinfektan kaporit
20
2.8 Konservasi air melalui arahan spasial sistem dan tekhnik drainase
Genangan air merupakan salah satu masalah lingkungan yang dihadapi dibeberapa daerah,
apabila kondisi ini tidak diarahkan,maka akan menggangu siklus hidrologi dan penataan air
akan menimbulkan daya rusak bagi sarana prasarana terbangun serta menimbulkan
penurunan kesehatan apabila sampai terjadi genangan yang masuk kebangunan hunian.
Disamping itu fungsi penataan ruang menjadi tidak bersinergis dengan fungsi konservasi
air.Strategi yang diperlukan adalah:
1. Perlu perbedaan antara saluran drainase yang mengalirkan air limbah rumah tangga
dengan saluran drainase yang menampung dan memfasilitasi jalannya air untuk mengalir
ketempat yang lebih rendah bagi air hujan.
2. Membuat sumur resapan individu pada bangunan hunian menengah,hunian besar
bangunan sarana perdagangan dan jasa,bangunan fungsi industri dan pergudangan,serta
bangunan sarana pendidikan dan kesehatan.sumur resapan individu menampung air hujan
yang jatuh pada atap bangunan,dihubungkan dengan talang menuju kesumur resapan agar
air tertampung mempunyai keleluasaan meresap dan memberikan imbuhan bagi air tanah.
Sebagai fungsi konservasi air.khusus untuk bangunan kesehatan,perlu dilengkapi dengan
Instalasi pengolah air yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air yang siap dilepas
keseluruh drainase umum.
3. Membuat sumur resapan kolektif pada bangunan hunian sangat kecil dan bangunan
kecil/sederhana.sumur resapan kolektif menampung air hujan pada beberapa atap
21
bangunan yang kemudian dihubungankan dengan talang menuju kesaluran resapan air
hujan.
4. Sumur resapan juga dibuat untuk menampung air hujan yang jatuh kejalan,sehingga
kesempatan air untuk meresap terwadahi.
5. Penataan pengawasan,dan pemberian insentifdisinsetif.agar memiliki perhatian lebih pada
pembuatan utilitas saluran drainase dan fungsinya agar meringgankan beban pemerintah
dalam menyediakan prasarana kawasan perkotaan.
6. Pemisahan antara saluran drainase dengan saluran irigasi.hal ini sangat prinsip,menggigat
saluran drainase memilki kapasitas yang semakin besar kearah hulu,sedangkan saluran
drainase memiliki kapasitas yang semakin besar kearah hilir.sehingga memiliki fungsi
yang bertolah belakang.
7. Semaksimal mungkin saluran air hujan tidak ditutup bangunan,melainkan ditutup ram
besi,sehingga memberikan kontribusi positif dalam menampung air hujan.saluran yang
boleh ditutup bangunan adalah saluran drainase air limbah,tetapi tidak sepanjang saluran
ditutup.
8. Memberikan jalur pengarah aliran air menuju saluran air hujan,semacam inlet
pengarah,agar air mengalir menemukan jalannya menuju saluran penampung air
hujan,dimana saluran dimaksud adalah saluran pracetak berlubang agar peresapan air
hujan tetap berfungsi.
9. Membuat kolam resapan bagi perumahan bagi perumahan formal pada topografi
cekungan sehingga,air hujan jatuh dijalan lingkungan perumahan formal mengalir menuju
kolam resapan. (Awaliana Kandow
22
penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara yang efektif, efisien dan produk yang
dihasilkan dapat dijangkau oleh penduduk
23
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah
satusumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di
bumi inisudah banyak tercemar karena ulah manusia. Terjadinya berbagai penyakit yang
diakibatkanoleh pencemaran air menyebabkan dicarinya solusi untuk mendaur ulang air
yang sudahkotor menjadi air yang layak pakai lg dengan tradisional ataupun dengan alat
yang canggih.
Secara umum persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih,
tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dari aspek kimiawi, air tidak boleh
mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya
Hg,Ni,Pb,Zn, dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen.
Sedangkan dari aspek biologis air minum tidak boleh mengandung bakteri sedangkan air
bersih non perpipaan masih diperbolehkan 50 kuman per 100 ml air dan air perpipaan 10
kuman per 100 ml air.
Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di antaranya:
(1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat;
(2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai kewajiban
penyediaan lahan terbuka;
(3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai
pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;
(4) Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air bersih; dan
24
(5) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat
meningkatkan cadangan air tanah
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain
tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri
secara sembarangan, tidak membuang kedalam air sungai, danau ataupun kedalam
selokan
Perlu disinergikan antara penataan kawasan yang bersifat fisik pembangunan dengan
konservasi air, sehingga tercipta penataan ruang daratan dengan memberikan ruang yang
semestinya bagi air untuk dapat masuk secara maksimal ke dalam tanah melalui proses
infiltrasi atau peresapan, agar pembangunan(penambahan ruang terbangun) tidak
menimbulkan genangan. Secara spasial, teknologi drainase yang diperlukan yaitu
drainase ramah lingkungan. Eko-drainase ini merupakan kombinasi atara pola detensi
(penampungan sementara) dan pola retensi (meresapkan).
3.2 Saran
Masyarakat mengetahui ciri-ciri air yang memenuhi syarat sehingga terhindar dari
penyakit yang ditularkan melalui air serta tidak menambah terjadinya bahan pencemar
dengan cara tidak membuang sampah rumah tangga kedalam air sungai, dan ataupun
kedalam selokan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Tingkat I Provinsi Jawa Tengah, Semarang : Erlangga
Fandeli, Chafid. 1995. Analisis Mengenai DampakLingkungan Prinsip Dasar
dan
Pemapamannya dalam Pembangunan. Yogyakarta: Liberty.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-
Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Suratmo, Gunawan F. 1992. Analisis Mengenai DampakLingkungan. Yogyakarta:
Gajah
Mada University Press.
http://id.shyoong.com/exact-scienes/biologi/2096385-pengertian-
air/#ixzz1nmKAnB4D
http://aryansah.wordpress.com/2010/2013/innstlasi-pengolahan-air-bersih/
26