Anda di halaman 1dari 61

DASAR

DAN KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR


PELATIHAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Air Limbah
•  Air limbah (wastewater) : sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang
berwujud cair
•  Air limbah merupakan sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada
umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan.
LIMBAH CAIR INDUSTRI
•  Limbah industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari hasil samping
suatu proses perindustrian.
•  Limbah industri dapat menjadi limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia. Air
limbah industri umumnya terjadi sebagai akibat adanya pemakaian air dalam proses produksi.
•  Limbah industri bersumber dari kegiatan industri baik karena proses secara langsung maupun proses
secara Odak langsung. Limbah yang bersumber langsung dari kegiatan industri yaitu limbah yang
terproduksi bersamaan dengan proses produksi sedang berlangsung, dimana produk dan limbah
hadir pada saat yang sama. Sedangkan limbah Odak langsung terproduksi sebelum proses maupun
sesudah proses produksi .
•  Limbah yang dihasilkan harus memenuhi standar baku mutu limbah dan sesuai dengan baku mutu
lingkungan yang berlaku bagi kondisi lingkungan dimana kegiatan industri sedang berlangsung.
•  Karena itu seOap parameter harus tersedia nilainya sebelum masuk sistem pengolahan dan setelah
limbah keluar sistem pengolahan harus diterapkan nilai-nilai parameter kunci yang harus dicapai.
Potensi Penghasil Limbah Cair di Industri
•  Air limbah yang diidenOfikasi sebagai potensi limbah cair dari kegiatan di Industri
akan berasal dari seluruh kegiatan industri (Limbah proses produksi; Limbah
domesOk; Limbah uOlitas);
Ø  Limbah domesOk adalah air limbah yang berasal dari usaha dan/atau kegiatan
pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama;
seperO pada kegiatan di kanOn industri, pembersihan lantai, kamar mandi/
toilet dan sebagainya.
Ø  Limbah uOlitas adalah air limbah yang berasal dari unit pendukung proses
produksi seperO limbah yang berasal dari kegiatan pengolahan air, boiler,
pencucian peralatan, dan air pendingin dll.
Ø  Limbah proses produksi melipuO limbah yang dihasilkan mulai dari kegiatan
penerimaan bahan baku hingga pendistribusian produk. Misalnya , pencucian
bahan baku, pewarnaan, pencampuran bahan kimia, kebocoran dari suatu
peralatan, tumpahan dan sebagainya.
MENILAI TINGKAT PENCEMARAN
LIMBAH CAIR SEBAGAI SUMBER PENCEMAR
Sumber pencemaran adalah seOap usaha/kegiatan yang membuang dan memasukkan mahluk
hidup, zat, energi dan komponen lain dalam ukuran batas atau kadar tertentu ke dalam sumber-
sumber air.

DASAR-DASAR PENETAPAN STANDAR
KUALITAS
Dalam hal penyusunan suatu standar kualitas air, pada
umumnya diperOmbangkan dari aspek :
a.  Kesehatan
b.  EsteOka
c.  Teknis
d.  Toksisitas efek
e.  Polusi
f.  Proteksi
g.  Ekonomi
BAKU MUTU PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Tantangan Selanjutnya
Karena baku mutu yang baru
(Permen LH No 68 Tahun 2016),
Teknologi Pengolahan Air Limbah
Eksiting perlu diupgrade pH 6-9
BOD 30 mg/L
COD 100 mg/L
pH 6-9
TSS 30 mg/L
BOD 100 mg/L
TSS 100 mg/L
Oil and Grease 5 mg/L
Oil and Grease 10 mg/L Ammonia 10 mg/L
Total Coliform 3000 /100 mL
Sebelum
Sekarang
Baku Mutu Air Limbah untuk Usaha yang diatur dalam
PerMenLH no.05 tahun 2014
a. industri pelapisan logam dan galvanis; r. industri pengolahan kedelai; jj.  industri ethanol;
b. industri penyamakan kulit s. industri pengolahan obat tradisional kk.  industri baterai kering;
c. industri minyak sawit; atau jamu; ll.  industri cat;
d. industri karet; t. industri peternakan sapi dan babi; mm.  industri farmasi;
e. industri tapioka; u. industri minyak goreng dengan proses nn.  industri pesOsida;
f. industri monosodium glutamat dan basah dan/atau kering; oo.  industri pupuk;
inosin monofosfat; v. industri gula; pp.  industri teksOl;
g. industri kayu lapis; w.  i ndustri rokok dan/atau cerutu; qq.  perhotelan;
h. industri pengolahan susu; x.  i ndustri elektronika; rr.  fasilitas pelayanan kesehatan;
i.  industri minuman ringan; y.  i ndustri pengolahan kopi; ss.  rumah pemotongan hewan; dan
j.  industri sabun, deterjen dan produk- z. industri gula rafinasi; ^.  domesOk, yang melipuO:
produk minyak nabaO; aa.  industri Petrokimia Hulu; 1. kawasan pemukiman, kawasan
k. industri bir; bb.  industri rayon; perkantoran,
l.  industri baterai Ombal asam; cc.  industri keramik; kawasan perniagaan, dan apartemen;
m. industri pengolahan buah-buahan dd.  industri asam tere\alat; 2. rumah makan dengan luas
bangunan lebih
dan/atau sayuran; ee.  polyethylene tere\alat; dari 1000 m2 (seribu meter persegi);
n. industri pengolahan hasil perikanan; ff.  industri petrokimia hulu; dan
o. industri pengolahan hasil rumput laut; gg.  industri oleokimia dasar; 3. asrama yang berpenghuni 100
p. industri pengolahan kelapa; hh.  industri soda kosOk/khlor; (seratus) orang atau lebih

q. industri pengolahan daging; ii.  industri pulp dan kertas;
KarakterisJk dan Dampak Air Limbah
a.  Kekeruhan
b.  Warna
c.  Bau dan Rasa
d.  Suhu dan residu
e.  Derajat pH
f.  Kesadahan Ca dan Mg
g.  Besi dan Mangan
h.  Nitrogen
i.  Bahan anorganik lain
j.  Zat Organik
k.  Parameter Biologis
l.  RadioakOf
Paramater Yang Harus diukur
Langsung di Lapangan
•  Temperatur
•  pH
•  KondukOvitas
•  Salinitas
•  Oksigen terlarut (DO)
•  Sisa klor
•  CO2 agresif
•  Kecerahan
Fisik

KarakterisOk
Air Limbah

Biologis Kimiawi
KarakterisJk Fisik
KarakterisJk Fisik Kegunaan
Padatan total Menilai potensi penggunaan kembali air limbah dan
menentukan Ope unit pengolahan yang cocok
Padatan terendapkan Menentukan apakah padatan dapat mengendap secara
gravitasi pada waktu tertentu
Distribusi ukuran parOkel Meniliai Kinerja unit proses pengolahan
Turbiditas Menilai kualitas dari air limbah yang telah diolah
Warna Menentukan kondisi dari air limbah (aesteOk)
Transmitansi Menilai kecocokan efluen untuk disinfektan UV
Bau Menentukan apakah ada gangguan bau
Temperatur PenOng sebagai parameter perancangan unit proses biologis
Densitas
KondukOvitas Menilai kecocokan efluen untuk penggunaan pertanian

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)


Padatan
•  Air limbah mengandung berbagai jenis padatan.
•  Berdasarkan ukuran parOkel, Padatan itu dapat diklasifikasikan:
–  Padatan tersuspensi (suspended solid)
Padatan tersuspensi merupakan padatan yang tersaring di dalam filter. Ukuran pori filter dapat
bervariasi antara 0.45 µm – 2.0 µm.
–  Padatan terlarut (dissolved solid)
Padatan terlarut merupakan padatan yang lolos saring dari filter yang digunakan.
Padatan

Klasifikasi padatan (Metcalf and Eddy, 2004)


Padatan
•  Padatan tersuspensi (suspended solid)
Padatan tersuspensi dapat berupa tanah liat, lumpur, bakteri, alga, dan buangan
industri.
Konsentrasi SS yang Onggi dapat mempengaruhi kehidupan akuaOk karena
menurunkan DO, mengurangi proses fotosintesis karena terhalangi padatan,
meningkatkan turbiditas, menghambat pernapasan, memusnahkan spawning bed
•  Padatan terlarut (dissolved solid)
Padatan terlarut dapat berupa garam-garam anorganik.
Padatan terlarut seperO senyawa besi dapat memberi warna di air, senyawa
karbonat membuat kerak di boiler.
Padatan

Alat filter untuk menyaring padatan (h^p://biology.clc.uc.edu/fan


khauser/Labs/Microbiology/Drinking_Water/jpgs/Drinking_water.
html)
TDS Meter – biasa mengukur kualitas air
http://www.processinstruments.co.uk/products/suspended-
solids-monitor
Padatan
•  Berdasarkan Ongkat volaOlitas, Padatan itu dapat diklasifikasikan:
–  Padatan volaOl (vola-le solid/VS)
Padatan volaOl merupakan padatan yang menguap dan terbakar pada temperatur 500 ± 50oC.
–  Padatan tetap (fixed solid/FS)
Padatan tetap merupakan sisa padatan yang masih terOnggal saat padatan dipanaskan pada
temperatur 500 ± 50oC.
•  VS mengindikasikan keberadaan senyawa organik dalam air (baik berupa limbah maupun
lumpur akOf)
•  FS mengindikasikan keberadaan senyawa anorganik dalam air
•  Jika dalam limbah cair VSnya dominan, maka pengolahan limbahnya dipilih secara biokimia.
•  Jika dalam limbah cair FSnya dominan, maka pengolahan limbahnya dipilih secara kimia
•  Mikroba merupakan volaOle solid, jika berada di bak aerob akan berupa campuran lumpur
(suspended solid) dan biasanya diukur sebagai MLVSS (mixed liquor volaOle suspended
solid)
Kekeruhan
•  Kekeruhan dalam air disebabkan oleh zat tersuspensi
dengan berbagai ukuran dari mulai ukuran koloid sampai
dispersi kasar
•  Zat tersuspensi penyebab kekeruhan dalam air tersebut
dapat berupa senyawa organik atau inorganik
•  Berhubungan erat dengan parameter :
a. TSS = Total Suspended Solid
b. Lumpur kasar ( se^leable solid)
c. Kecerahan

turbidimeter –
Turbidimeter - LaMo^e Lovibond

Deretan standar kekeruhan + sampel


KarakterisJk Kimiawi (Anorganik)
KarakterisJk Anorganik Kegunaan
Nitrogen total Mengukur konsentrasi nutrisi dan derajat dekomposisi di
Fosfor total dalam air limbah
pH Mengukur Ongkat keasaman/kebasaan di dalam air limbah
Alkalinitas Mengukur Ongkat ‘buffer’ di dalam air limbah
Klorida (Cl-) Menilai kecocokan air limbah untuk penggunaan kembali di
bidang pertanian
Sulfat Mengukur potensi bau dan berdampak pada pengolahan
lumpur yang dihasilkan
Logam Menilai penggunaan kembali air limbah dan efek racun
selama pengolahan.
Unsur/senyawa Melihat keberadaan unsur tertentu di dalam air limbah
anorganik spesifik
Berbagai gas Melihat keberadaan gas tertentu di dalam air limbah
(O2, CO2, NH3, H2S, CH4)
(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)
pH
•  Derajat keasaman atau pH menunjukkan sifat keasaman atau kebasaan dari
suatu larutan, termasuk juga limbah cair.
•  Nilai pH sebenarnya menunjukkan angka negaOf dari besaran logaritmis
konsentrasi ion H+ dalam larutan, atau :
pH = - log [H+], dimana,
[H+] = konsentrasi ion hidrogen dalam larutan (mol per liter)
•  pH yang sesuai dengan kehidupan makhluk hidup berada pada rentang 6-9.
Perairan yang baik memiliki rentang pH antara 6-8 (air tawar) dan 8.1-8.4 (air
laut).
•  Asam seperO asam sulfat dapat menyebabkan iritasi bagi mata, korosi.
•  Basa seperO soda kausOk pada konsentrasi 25 ppm dapat membuat ikan maO,
kerapuhan, mengganggu pembentukan flok, merusak vegetasi.
•  Perubahan pH dapat mempengaruhi kelarutan logam-logam beracun.
pH
•  Metode pengukuran
1. Kertas pH Universal
2. Larutan indikator universal
3. pH meter
•  pH meter terdiri dari electrode gelas dan meter pembacaan
•  Sebelum digunakakan , pH meter harus dikalibrasi dg larutan buffer pH
4,0; pH 7,0 dan pH 9,0
•  Ujung elektrode gelas harus selalu basah / direndam aquadest atau KCl
•  Data pH air berguna untuk :
1. Baku mutu air
2. Pengolahan air, koagulasi, proses
biologi dll

pH meter
Nitrogen
•  Nitrogen merupakan salah satu kebutuhan nutrien yang diperlukan oleh makhluk hidup.
•  Parameter Nitrogen Total (TN atau Total Nitrogen) menunjukkan konsentrasi total dari
seluruh senyawa nitrogen yang dapat dijumpai dalam limbah cair, khususnya nitrogen
organik, amoniak (NH3), dan nitrat (NO3).
•  Apabila kandungan nitrogen di dalam air berlebih, dengan nilai TN di atas 50 mg N/L
eutrofikasi akan terjadi.
•  Bentuk nitrogen yang umum ditemui di dalam air limbah adalah : amonia (NH3 ; -III), ion
amonium (NH4+; -III), ion nitrit (NO2-; +III) dan ion nitrat (NO3-; +V)
•  Amonia di dalam air dengan konsentrasi 1 mg/L dapat menjadi racun bagi ikan dan
organisme air.
•  Konsentrasi nitrat yang Onggi di dalam air dapat mengakibatkan methemoglobinemia,
kelainan darah bagi anak di bawah 3 bulan.
Nitrogen
•  Kandungan nitrogen diukur dengan berbagai metoda, Bentuk-bentuk nitrogen
didefinisikan dalam berbagai bentuk:

Bentuk Nitrogen Singkatan Definisi


Gas amonia NH3 NH3
Ion amonium NH4+ NH4+
Total amonia nitrogen TANa NH3 + NH4+
Nitrit NO2- NO2-
Nitrat NO3- NO3-
Total anorganik nitrogen TINa NH3 + NH4+ + NO2- + NO3-
Total Kjeldahl nitrogen TKNa N organik + NH3 + NH4+
Nitrogen organik N organika TKN- (NH3 + NH4+)
Total nitrogen TNa N organik + NH3 + NH4+ + NO2- + NO3-
a Semua bentuk diukur sebagai N

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)


Fosfor
•  Fosfor juga merupakan nutrien yang penOng bagi makhluk hidup.
•  Apabila kosentrasi fosfor juga terlalu Onggi, fosfor juga dapat menyebabkan eutrofikasi di
lingkungan.
•  Parameter Pospor Total (Tp atau Total Phosphor) menunjukkan konsentrasi total dari
seluruh senyawa pospor dalam limbah cair, khususnya dalam bentuk pospat
•  Bentuk fosfor yang umum ditemukan di perairan adalah orthofosfat, polifosfat, dan fosfat
organik.
•  . Orthofosfat dapat berbentuk dalam : PO43-, HPO42-, H2PO4-, H3PO4.
•  Polifosfat berbentuk molekul dengan dua atau lebih atom P, O dan H. Polifosfat perlu
dihidrolisis terlebih dahulu dan membentuk senyawa orthofosfat.
•  Limbah cair yang memiliki nilai TP Onggi dianggap berpotensi menimbulkan eutrofikasi.
Sama dengan unsur nitrogen, unsur P merupakan salah satu senyawa nutrien yang sangat
dibutuhkan tumbuhan untuk dapat tumbuh berkembang. Eutrofikasi terjadi di suatu
badan air yang banyak menerima limbah cair dengan kandungan TN dan TP yang Onggi.
Sulfur
•  Sulfur di dalam air limbah umumnya berbentuk dalam ion sulfat.
•  Sulfat direduksi secara anaerobik menjadi H2S dengan reaksi sebagai berikut:

•  H2S ini dapat dioksidasi lebih lanjut secara biologis menjadi asam sulfat yang
bersifat korosif.


Minyak dan Lemak
•  Minyak dan lemak (oil and grease) merupakan parameter yang
melipuO lemak, minyak, lilin, dan senyawa-senyawa yang terkait.
•  Jika senyawa minyak dan lemak Odak dihilangkan dari air limbah,
senyawa ini dapat mengganggu dengan cara (1) membentuk
lapisan di permukaan air, (2) mencegah penetrasi sinar, (3) menjadi
racun bagi beberapa ikan tertentu, (4) bahaya kebakaran.
•  Parameter minyak dan lemak menunjukkan berat dari senyawa
minyak dan senyawa lemak yang terkandung dalam 1 liter limbah
cair. Contoh O & G = 20 mg/l berarO ada 20 mg senyawa minyak
dan lemak dalam 1 liter air limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
•  Bahan B3 melipuO logam berat (ferrous dan non-ferrous) dan
zat kimia
•  Logam berat mencakup Al, Sb, As, Ba, Be, Cr, Co, Cd, Cu, Fe, Pb,
Mn, Hg, Mo, Ni, Se, Ag, Ti, V, Zn.
•  Logam berat ini bersifat racun dalam konsentrasi rendah
terhadap makhluk hidup.
•  Senyawa kimia yang beracun melipuO: pesOsida, sianida,
sulfida, fenol, dsb.
KarakterisJk Kimiawi (Organik)
KarakterisJk Anorganik Kegunaan
BOD Mengukur kebutuhan oksigen untuk mengolah air limbah
secara biologis
COD Dapat digunakan untuk mengganOkan tes BOD
NOD Mengukur kebutuhan oksigen untuk mengolah komponen
nitrogen di dalam air limbah menjadi nitrat
TOC Dapat digunakan untuk mengganOkan tes BOD
Senyawa spesifik Menentukan keberadaan senyawa organik tertentu dan
menilai apakah perancangan tertentu perlu dilakukan untuk
menghilangkan senyawa tersebut

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)


DISSOLVED OXYGEN
•  Kadar oksigen dalam air dipengaruhi :
- Temperatur air
- Kadar garam dalam air
- Tekanan parOal o2 di atas permukaan air
•  Metode pengukuran :
a. Metode Titrasi Winkler (Prinsip pengukuran Oksigen
terlarut secara Iodometri (Otrasi Winkler) adalah
berdasarkan reaksi oksidasi reduksi
b. Metode elektrode membran ( DOmeter)
•  Data DO dalam air
- Berguna untuk kehidupan biota air
- Dalam pengolahan air limbah secara biologis

MENAMBAH OKSIGEN DALAM AIR
•  Prinsip Aerasi ,
memasukkan udara ke dalam air atau
menyemprotkan air ke udara

Gunanya
a. untuk menghilangkan gas dalam air ( CO2, H2S, NH3 dll)
b. untuk meningkatkan pH air
c. Untuk mengoksidasi Fe dan Mn yang larut menjadi besi dan
mangan yang Odak larut


BOD
•  BOD atau Biochemical Oxygen Demand merupakan parameter yang dapat mengukur
konsentrasi senyawa organik di dalam air limbah.
•  Secara umum BOD adalah pengukuran tak langsung terhadap banyaknya oksigen yang
digunakan mikroorganisme untuk mendekomposisi materi organik.
•  BOD dilakukan dengan menguji sampel air dengan membiarkan pada suhu konstan 20oC
selama 5 hari.
•  Analisis BOD : Prinsipnya adalah dekomposisi biokimia dalam suasana aerobik. Sampel
diinkubasikan pada suhu 20⁰C selama 5 hari. Selama masa ini sekitar 67% dari senyawa
organik yang terdapat di dalam air sudah diuraikan oleh mikroba dengan memanfaatkan
adanya oksigen terlarut yang ada dalam air.
•  Jika ingin menguraikan hingga semua bahan organik dalam limbah terurai (BOD
sesungguhnya / ulOmate BOD), diperlukan waktu yang sangat lama sekurangnya 20 hari.
•  Perairan yang baik memiliki nilai BOD 1-2 ppm.
COD
•  COD atau Chemical Oxygen Demand merupakan ukuran tak langsung terhadap
banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi materi organik limbah
dengan menggunakan senyawa kalium dikromat (K2Cr2O7) atau kalium
permanganat (KMnO4) dalam pelarut asam.
•  Nilai COD selalu lebih Onggi dari BOD karena banyak bahan organik yang dapat
dioksidasi secara kimiawi tetapi Odak secara biologis.
•  COD Odak dapat mengoksidasi senyawa ammonia
•  Analisis COD : Prinsipnya adalah dekomposisi kimia bahan organik dalam limbah
cair menggunakan Kalium bikhromat (CODCr) dengan asam sulfat pekat dan
penambahan katalis maupun Merkuri sufat (pengikat khlorida) selama 2 jam
pada suhu 160 ⁰C, sisa K2Cr2O7 diOtrasi, atau Kalium Permanganat (CODMn)
dengan asam sulfat pekat, sisa KMnO4 diOtrasi dalam keadaan panas dengan
indikator Ferroin.
COD

(a) (b)

Peralatan analiOs COD (a) dan vial reagen COD (b)


(h^p://www.idswater.com/water/us/chemical_oxygen_demand_analyzer/529/products.html
)
(h^p://www.camlabworld.com/cod-vials-standards-for-chemical-oxygen-demand-c2866.aspx)
TOC
•  Analisis TOC atau Total Organic Carbon dilakukan dengan mengoksidasi
senyawa organik menjadi CO2 dengan pemanasan. Teknik ini sangat cepat
dan hasilnya akurat.
•  TOC berbeda baik dengan BOD, COD, karena analisis TOC menentukan
banyaknya atom karbon dan Odak memberikan kebutuhan oksigen yang
diperlukan untuk oksidasi.
•  Analisa TOC : Prinsipnya adalah dekomposisi kimia dengan cara limbah
organik dioksidasi/dibakar/diabukan. Karbon dioksida yang terbentuk
diukur dan dihitung ekuivalennya terhadap C
•  TOC = (12/44) x banyak CO2 yang terbentuk , (mg C/liter)
•  Analisis TOC membutuhkan peralatan yang mahal dan teknisi khusus.
Selain itu data perbandingan untuk TOC sangat terbatas.
TOC, COD, BOD
KarakterisJk Biologis
KarakterisJk Kegunaan
Bakteri Coliform Melihat keberadaan bakteri patogen
Mikroorganisme spesifik Melihat organisme tertentu untuk melihat penggunaan
kembali

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)


KarakterisJk Biologis
•  Di dalam air limbah terdapat berbagai
jenis mikroorganisme seperO virus,
bakteri, jamur, protozoa, nematoda,
dll.
•  Tujuan dari pengujian mikrobial adalah
untuk mendeteksi bakteri-bakteri
patogen yang dapat mengganggu
kesehatan manusia. Namun, bakteri
pembuat penyakit ini Odak mudah
diidenOfikasi.
Tes coliform (h^p://www.water
-research.net/Watershed/fecalb •  Tes yang digunakan untuk menentukan
acteria.htm) kontaminasi umumnya menggunakan
mikroorganisme coliform.
Pengambilan Sampel Mikrobiologi
Tempat/ wadah sampel harus steril (dipanaskan dalam air mendidih selama 30 menit
atau dengan cara sterilasasi menggunakan uap - autoclave ).
Untuk pengambilan contoh air dari kran, kran harus disterilkan dengan dibilas
alkohol 70%, kemudian dibakar sampai alkoholnya hilang (3 menit). Namun apabila
tidak dimungkinkan menggunakan api, maka kran tersebut cukup dicuci dengan alkohol
70% .
Tangan operator/pengambil sampel harus bersih dengan cara dicuci terlebih dahulu
dengan sabun.
Kran dibuka penuh dan air dibiarkan mengalir selama 5 menit, kemudian kran
dikecilkan dan air dari kran dimasukkan ke dalam botol sampel. Botol jangan diisi
penuh cukup ¾ volume botol. Bagian dalam botol dan tutup tidak boleh disentuh oleh
tangan.
Botol ditutup, kemudian diberi label (keterangan sampel), segera dibawa ke
laboratorium untuk dilakukan pengukuran. Jika sampel tidak segera dianalisis, dapat
diawetkan dengan cara didinginkan 4oC, paling lama selama 24 jam.
Parameter Bahan
Anorganik
Zat Lain dan Dampaknya Terhadap
Lingkungan
PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan Sampel
•  Cara pengambilan sampel
siapkan alat pengambil sampel, bilas dengan sampel 3 kali, ambil sampel sesuai keperluan,
masukkan ke dalam wadah, lakukan analisis segera untuk parameter tertentu, atau awetkan
sampel untuk analisis di laboratorium

•  Pengambilan sampel dilakukan dengan mengisi botol / wadah sampel sampai penuh kemudian
langsung ditutup/diberi pereaksi pengawet dengan baik sehingga terhindar kontak dengan udara

•  Lalu buatlah catatan dan idenOfikasi dengan menempelkan label yang melipuO informasi-
informasi berguna untuk memudahkan analisa seperO nama penyampel, tanggal, jam, lokasi
pengambilan sampel, temperatur air, kondisi udara, level muka air bahkan sampai dengan peta
lokasi pengambilan sampel.
Volume contoh air
•  Jumlah volume contoh air tergantung kepada :
- Banyak parameter
- Jenis parameter yang di ukur

•  SeOap parameter membutuhkan
volume contoh air yang berbeda-beda
Label untuk contoh air
Label contoh air berisi informasi :
a.  Nama Contoh air
b.  Lokasi
c.  Waktu pengambilan
d.  Metode pengawetan
e.  Nama petugas pengambil
f.  Kondisi sungai dan cuaca
Cara Pengawetan Sampel
Analisa Volume Cara Pengawetan Waktu pengawetan
Sampel maksimum/batasan
Alkalinitas 200 Didinginkan (4oC) 1 / 14 hari
BOD 1000 Didinginkan 6 jam / 14 hari
CO2 10 Dianalisa Segera 0
COD 100 Ditambah H2SO4 sd pH < 2 7 / 28 hari

Daya Hantar 500 Didinginkan 28 hari


Listrik
Fosfat 100 Penyraingan segera lalu 2 hari
dibekukan pada – 10oC
Kekeruhan - Disimpan di tempat yang 1 / 2 hari
gelap
Kesadahan 100 Ditambah HNO3 sd pH <2 6 bulan
Ca2+, Mg 2+
Khlor Cl2 500 Dianalisa segera 0,5 / 2 jam
Logam - Penyaringan segera 6 bulan
Analisa Volume Cara Pengawetan Waktu pengawetan
Sampel maksimum/batasan
Nitrogen – 500 Dianalisa segera atau ditambah 7 / 28 hari
Amoniak NH3 H2SO4 sd pH <2 dan didinginkan
Nitrat NO3- 100 Ditambah H2SO4 sd pH <2 dan 2 hari
didinginkan
Nitrat + Nitrit 200 Dianalisa segera atau dibekukan 0 / 28 hari
-20oC
Nitrit NO2- 100 Dianalisa segera atau dibekukan 0 / 2 hari
-20oC
Nitrogen 500 Didinginkan atau ditambah H2SO4 7 / 28 hari
Kjedahl sd pH <2

Oksigen 300 - Cara elektroda khusus à 0,5 / 1 jam


dianalisa segera
- Cara titrasi winkler à dianalisa 8 jam
segera atau ditambah H2SO4 sd
pH <2
pH 100 Dianalisa segera 2 jam

Suhu - Dianalisa segera -

Warna 500 Didinginkan 2 hari


Zat 200 Didinginkan 7 / 14 hari
Tersuspensi
GANGGUAN TERHADAP SAMPEL

•  Gas : O2, CO2 diserap oleh sampel atau lenyap dari sampel
•  Pembentukan flok – flok dari zat tersuspensi maupun koloid
•  Oksidasi – reduksi
•  Terjadinya reaksi – reaksi
•  Pertumbuhan lumut, ganggang dan jamur
•  Pertumbuhan populasi bakteri
Validitas data kualitas air
dipengaruhi :
•  Contoh air yang representaOf
•  Metode analisis yang akurat dan presisi serta tervalidasi
•  Fasilitas laboratorium (peralatan/instrumentasi) yang
menunjang
•  Sumber daya manusia yang terampil
DEBIT DAN NERACA MASSA
Neraca Massa
•  Merupakan perkiraan yang tepat dari input dan output operasi di suatu
pabrik, suatu proses atau suatu operasi unit
•  Data input suatu proses atau operasi unit dapat melipuO bahan
mentah/bahan baku, bahan kimia, air, udara, energi dan lain lain.
•  Neraca massa merupakan perhitungan aliran bahan dan perubahan
inventaris bahan untuk sebuah sistem. Sebelum membuat neraca massa
dari suatu proses, sistem dan batasan harus ditentukan terlebih dahulu.
Adapun prinsip dari neraca massa (Himmelblau, 1994)
•  ∑Input = ∑Output + ∑Akumulasi
•  Massa yang masuk ke dalam sistem = Massa yang keluar dari sistem +
Massa yang terakumulasi dalam sistem
NERACA MASSA
•  Dari neraca ini seluruh unit operasi dan proses dapat
diketahui beberapa hal, antara lain :
1.  sumber utama limbah
2.  penyimpangan proses yang berhubungan dengan
terbentuknya limbah
3.  penyebab kehilangan bahan baku
4.  unit yang menghasilkan limbah dan melebihi peraturan
yang berlaku.

57
PenOngnya Debit
•  Debit digunakan dalam perhitungan pengelolaan dan pengolahan air limbah
seperO dimensi saluran, kapasitas pengolahan IPAL, waktu detensi dalam
suatu unit pengolahan, banyaknya koagulan yang ditambahkan, dan lainnya.
•  Pengukuran menggunakan flowmeter yang bekerja secara gravitasi,
magneOs, ultrasonic, maupun elektronik.
•  Pengukuran dapat juga dilakukan secara manual dengan mencatat waktu
yang diperlukan untuk mencapai volume tertentu pada suatu wadah.
•  Beban = Debit x Konsentrasi
kg/jam m3/jam kg/m3
IsOlah Untuk Debit
1. Debit harian rata-rata (average daily flow), berguna untuk mengetahui rasio debit dan untuk
memperkirakan pemompaan dan biaya pengolahan kimia.
2. Debit jam minimum (minimum hour), berguna untuk mengetahui batas minimum kerja
pompa dan rentang terendah flowmeter.
3. Debit harian minimum (minimum day), berguna dalam penentuan ukuran saluran untuk
menghindari terjadinya pengendapan solid.
4. Debit bulanan minimum (minimum month), berguna untuk menentukan jumlah minimum
unit yang beroperasi saat terjadi aliran minimum serta untuk merencanakan jadwal
maintenance instalasi (yang memerlukan shutdown).
5. Debit jam puncak (peak hour), berguna untuk menentukan ukuran fasilitas pemompaan dan
saluran air limbah, menentukan ukuran unit-unit pengolahan fisik dan tangki kontak klorinasi,
serta untuk perencanaan strategi dalam menghadapi debit yang Onggi.
Mengukur Debit Aliran Air (1)
•  Pengukuran Debit dengan Timed gravimetric
•  Metode pengukuran ini dilakukan dengan cara menampung fluida yang dialirkan
dengan selang waktu tertentu ke dalam sebuah wadah, kemudian jumlahnya diukur
( bisa dari volume atau berat ). Sederhananya adalah seperO menakar.
Pengukuran juga bisa dilakukan dengan variasi lainnya yaitu dengan menggunakan
suatu wadah yang telah diketahui volumenya lalu dilakukan pencatatan /
pengukuran waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh wadah tersebut dengan
menggunakan stopwatch.
Meski cukup sederhana, namun metode kurang sesuai untuk aliran konOnyu dan
mempunyai debit yang besar.
Mengukur Debit Aliran Air (2)
•  Pengukuran Weir dan flume
•  Debit air dapat diukur melalui rumus korelasi perhitungan matemaOs.
Sesuai namanya, metode ini menggunakan struktur hidrolik berupa weir atau flume.
Struktur hidrolik ini berupa sebuah alat ukur primer, yaitu berupa suatu penampang
ambang ( penahan ) yang memiliki hubungan spesifik antara kedalaman terhadap
debit fluida terukur.
Debit fluida ( air ) yang mengalir kemudian dapat ditunjukkan dengan melihat kurva
korelasi atau perhitungan matemaOs berdasarkan keOnggian air yang mengalir
melewaO weir atau flume.
Metode ini cukup teliO dan akurat, namun butuh persiapan konstruksi terlebih dulu
( pembuatan struktur hidrolis weir and flume )
Mengukur Debit Aliran Air (3)
•  Metode Area velocity
•  Metode ini digunakan apabila penggunaan weir atau flume
dirasa kurang prakOs atau untuk pengukuran debit sewaktu-
waktu. Dengan mengetahui kecepatan aliran rata-rata pada
suatu penampang saluran, kemudian dikalikan dengan luas
penampang aliran maka akan diperoleh debit air limbah. Hal
ini sesuai dengan persamaan Q = A * v, dimana Q merupakan
debit air limbah, A merupakan luas penampang aliran, dan v
merupakan kecepatan aliran.

Anda mungkin juga menyukai