Anda di halaman 1dari 29

Pencemaran Lingkungan

Kegiatan Manusia
Arus Arus
SDA Limbah

Lingkungan

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 1


Pengendalian Pencemaran

Air Udara

Baku Mutu Air: BM Limbah Cair : BM Emisi (tdk BM Udara


bergerak dan Ambien
1. Kelas satu 1. Industri bergerak).
Pemukiman
2. Hotel BM Kebisingan
2. Kelas Dua Perdagangan
3. Rumah Sakit BM Getaran
3. Kelas Tiga 4. Migas dan Industri
BM Kebauan
Panas Bumi RS, Sekolah
4. Kelas empat ISPU
5. Kawasan dll
Industri

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 2


BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP

adalah
ukuran batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen
yang ada atau harus ada dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber
daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup (UU no 23 th 97)

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 3


PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
Adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan
kingkungan hidup tidak dapat berfungsi
sesuai peruntukannya

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 4


Pencemaran air
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi sesuai peruntukannya (PP no 82 th 2001)

Baku mutu air : ukuran Baku mutu air limbah :ukuran


batas atau kadar makhluk batas atau kadar unsur
hidup, zat, energi, atau pencemar dan atau jumlah
komponen yang ada atau unsur pencemar yang
harus ada dan/atau unsur ditenggang keberadaannya
pencemar yang dalam air limbah yang akan
ditenggang dibuang atau dilepas ke dalam
keberadaannya di dalam sumber air dari suatu usaha
air atau kegiatan

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 5


Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4(empat) kelas :


a. Kelas satu, peruntukkannya untuk air baku air minum
b. Kelas dua, peruntutukkannya untuk prasarana/sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, pertamanan.
c. Kelas tiga, peruntutukkannya untuk pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, pertamanan.
d. Kelas empat, peruntutukkannya untuk mengairi
pertamanan.
Pasal 8 ayat (1)

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 6


Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas

Parameter satuan I II III IV


Temperatur C
o
deviasi 3 deviasi 3 deviasi 3 deviasi 5
Residu terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000
Residu tersuspensi mg/L 50 50 400 400
pH 6-9 6-9 6-9 5-9
BOD mg/L 2 3 6 12
COD mg/L 10 25 50 100
DO mg/L 6 4 3 0
Total fosfat sbg P mg/L 0,2 0,2 1 5
NO3 sbg N mg/L 10 10 20 20
Arsen mg/L 0,05 1 1 1
Kadmium mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01
Khrom (VI) mg/L 0.05 0,05 0,05 1
Besi mg/L 0,3 (-) (-) (-)
Air Raksa mg/L 0,001 0,002 0,002 0,005
Sarto - Teknik Kimia FT UGM 7
Pemerintah dalam rangka pengendalian pencemaran air
pada sumber air berwenang (Pasal 20) :

a. Menetapkan daya tampung beban pencemaran ;


b. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber
pencemar;
c. Menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi
tanah;
d. Menetapkan persyaratan pembuangan air limbah ke
air atau sumber air;
e. Memantau kualitas air pada sumber air; dan
f. Memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan
mutu air.

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 8


Setiap usaha dan atau kegiatan yg akan memanfaatkan air limbah ke
tanah untuk aplikasi pada tanah wajib mendapat izin tertulis dari
Bupati/Walikota. (pasal 35 ayat 1).

Setiap penanggungjawab usaha dan atau kegiatan yang membuang


air limbah ke air atau sumber air wajib mencegah dan
menanggulangi tejadinya pencemaran air (ps 37), dan mentaati
persyaratan yang ditetapkan dalam izin (pasal 38 ayat 1).
Persyaratan izin pembuangan air limbah (ps 38 ayat 2) :
a. Kewajiban untuk mengolah limbah;
b. Persyaratan mutu dan kuantitas air limbah yg boleh dibuang ke media
lingkungan;
c. Persyaratan cara pembuangan air limbah
d. Persyaratan untuk mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan
keadaan darurat;
e. Persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air limbah
f. Sampai dg i

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 9


Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri
(Kep-51/MENLH/10/1995)

Gubernur dpt menetapkan Baku Mutu Limbah Cair lebih


ketat dari ketentuan sebagaimana tsb dlm lampiran ini
(Pasal 4 ayat 1)
Apabila AMDAL kegiatan industri mensyaratkan Baku Mutu
Limbah Cair lebih ketat dari Baku Mutu Limbah Cair
sebagaimana dimaksud dlm pasal 4, maka untuk
kegiatan industri tsb ditetapkan Baku Mutu Limbah
Cair sebagaimana yg dipersyaratkan oleh AMDAL
(pasal 5)

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 10


Setiap penanggung jawab kegiatan industri wajib (pasal 6):

a. Melakukan pengelolaan limbah cair shg mutu limbah cair yg di-


buang ke lingk tdk melampaui BM Limbah Cair yg tlah ditetapkan;
b. Membuat saluran pembuangan limbah cair yg kedap air shg tidak
terjadi perembesan limbah cair ke lingkungan;
c. Memasang alat ukur debit atau laju alir limbah cair dan
melakukan pecatatan debit harian limbah cair ke lingkungan
d. Tidak melakukan pengenceran limbah cair, termasuk
mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dlm aliran
pembuangan limbah cair;
e. Memeriksakan kadar pencemar parameter BM Limbah Cair seba-
gaimana dlm lamp Kep ini secara periodik sekurang-kurangnya
satu kali dalam sebuan;
f. Memisahkan saluran pembuangan limbah car dg saluran limpahan
air hujan;
g. Melakukan pencatatan produksi bulanan senyatanya;
h. Menyampaikan laporan ttg catatan tsb di atas sekurang-
kurangnya 3 bl sekali
Sarto - Teknik Kimia FT UGM 11
Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Pulp dan Kertas (A)

Para- Pabrik Pulp Pabrik Kertas Pabrik P dan K

meter mg/L kg/ton mg/L kg/ton mg/L kg/ton

BOD5 150 15 125 10 150 25,5

COD 350 35 250 20 350 59,5

TSS 200 20 125 10 150 25,5

pH 6,0- 9,0 6,0- 9,0 6,0- 9,0

Debit 100 m3/ton 80 m3/ton 170 m3/ton


produk Pulp kr produk kertas kr produk kertas kr

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 12


Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Pulp dan Kertas (B)
khusus pulp

Proses/ Para meter


Produk debit BO D5 CO D TSS
m3/ton mg/L kg/ton mg/L kg/ton mg/L kg/ton

Kraft diklantang 85 100 8,5 350 29,75 100 8,5


Pulp larut 95 100 9,5 300 28,5 100 9,5
Kraft tdk dikltng 50 75 3,75 200 10,0 60 3,0
Mekanik 60 50 3,0 120 7,2 75 4,5
Semi Kimia 70 100 7,0 200 14,0 100 7,0
Pulp Soda 80 100 8,0 300 24,0 100 8,0
De-ink Pulp 60 100 6,0 300 18,0 100 6,0

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 13


Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Hotel
(Kep-52/Men-LH/10/1995)

PARAMETER Lampiran A, mg/L Lampiran B, mg/L

BOD5 75 30

COD 100 50

TSS 100 50

pH 6,0-9,0 6,0-9,0

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 14


Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit
(Kep-58/Men-LH/10/1995)
Lampiran A Sama dg hotel Parameter Kadar,
Lampiran B 32
P 7x102 Bq/L
Parameter Kadar 35
S 2x103 Bq/L
Suhu <=30 oC 43
Ca 3x102 Bq/L
pH 6-9 51
Cr 7x104 Bq/L
BOD5 30 mg/L 67
Ga 1x103 Bq/L

COD 80 mg/L 85
Sr 4x103 Bq/L
TSS 30 mg/L 99
Mo 7x103 Bq/L
NH3 Bebas 0,1 mg/L 113
Sn 3x103 Bq/L
PO4 2 mg/L 125
I 1x104 Bq/L
MPN/Koli/100mL 131
I 7x104 Bq/L
201TI 1x105 Bq/L 192
Ir 1x104 Bq/L
Sarto - Teknik Kimia FT UGM 15
Baku Mutu Limbah Cair bagi EP Migas serta Panas Bumi
(Kep-42/Men-LH/10/1996)
EP Migas

Para Kadar, mg/L (Sudah) Kadar, mg/L (Belum)


meter Darat Laut Darat Laut
COD 300 - 200 -
Minyak&lemak 35 75 25 50
Sulfida-H2S 1,0 - 0,5 -
Amonia-NH3-N 10 - 5 -
Phenol total 2 - 2 -
Temperatur 45 - 40 -
pH 6,0- 9,0 6,0- 9,0

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 16


Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Pengilangan Minyak Bumi

Parameter Sebelum ditetapkan Setelah ditetapkan


mg/L g/m3 mg/L g/m3
BOD5 100 120 80 80
COD 200 240 160 160
Minyak&lemak 25 30 20 20
Sulfida terlarut 1,0 1,2 0,5 0,5
Amonia terlarut 10 12 5 5
Phenol total 1,0 1,2 0,5 0,5
Temperatur 45 oC 45 oC
pH 6,0- 9,0 6,0- 9,0
Debit 1200 m3 / M3 b baku 1200 m3 / M3 b baku

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 17


Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri
(Kep-03/MEN-LH/1998)

Parameter mg/L kg/hari/ha


BOD5 50 4,3
COD 100 8,6
TSS 200 17,2
pH 6,0- 9,0
Debit 1L/det/ha kawasan

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 18


Pengendalian Pencemaran Udara
PP no 41 th 1999

Baku mutu udara ambien : ukuran batas atau kadar zat,


energi, dan/atau komponen lain yg ada atau yg
seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yg
ditenggang keberadaannya dlm udara ambien.
Baku mutu emisi sumber tidak bergerak: batas kadar
maksimum dan/atau beban emisi maksimum yg
diperbolehkan masuk atau dimasukkan ke dlm udara
ambien.
Ambang batas emisi gas buang kb: batas maksimum zat
atau bahan pencemar yg boleh dikeluarkan langsung
dari pipa gas buang kendaraan bermotor.

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 19


Baku Mutu Udara Ambien Nasional
Parameter Waktu ug/Nm3 Parameter Waktu ug/Nm3
SO2 24 jam 365 Pb 24 jam 2
CO 24 jam 10000 Dustfall 30 hari 10 ton/bln
NO2 24 jam 150 F 24 jam 3
O3 1 jam 235 Fluor indeks 30 hari 40
HC 3 jam 160 Cl 24 jam 150
PM10 24 jam 150 Sulfat indeks 30 hari 1 mg SO2/
PM2,5 24 jam 65 100 cm3
lead
TSP 24 jam 230 peroksida

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 20


Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Kep-35/MEN-LH/10/1993
Kandungan CO dan HC dan ketebalan asap pada pancaran
gas buang (pasal 2 ayat 1) :
a. Spd motor 2 langkah dg bb bensin dg bil oktan >=87
ditentukan 4,5% untuk CO dan 3000 ppm untuk HC
b. Spd motor 4 langkah dg bb bensin dg bil oktan >=87
ditentukan 4,5% untuk CO dan 2400 ppm untuk HC
c. Kendaraan bermotor (KB) selain Spd motor dg bb
bensin dg bil oktan >=87 ditentukan 4,5% untuk CO
dan 1200 ppm untuk HC
d. KB selain Spd motor dg bb solar/ disel dg bil oktan
>=45 ditentukan ekivalen 50% Bosch pd diameter 102
mm atau 25% opasiti untuk ketebalan asap

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 21


Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
Kep-13/Men-LH/3/1995
Industri Semen

Sumber Parameter mg/m3 mg/m3


1995-2000 2000-
Tanur putar (kiln) Total partikel 150 80
SO2 1500 800
NO2 1800 1000
Opasitas 35% 20%
Pendingin terak Total partikel 150 80
Milling, grinding dll Total partikel 150 80
Tenaga ketel uap Total partikel 400 230
SO2 1200 800
NO2 1400 1000

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 22


Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
KepMenLH no 45 th 1997

Kategori Rentang Penjelasan : Tingkat kualitas udara yang


Baik 0-50 Tdk memberikan efek bagi kesman/ hewan dan tdk
berpengaruh pd tban, bangunan ataupun nilai estetika
Sedang 51-100 Tdk berpengaruh pd kesman/ hewan tp berpengaruh pd
tban yg sensitif, dan nilai estetika
Tidak 101-199 Bersifat merugikan pd manusia/klp hewan yg sensitif/
sehat bisa menimbulkan kerusakan pd tban/nilai estetika
Sangat 200-299 Dpt merugikan kesehatan pd sejumlah segmen populasi
tdk sehat yg terpapar
Ber 300- Secara umum dpt merugikan kesehatan yg serius pd
bahaya lebih populasi

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 23


Pedoman Teknis Perhitungan ISPU
Kepka Bapedal no 107 th 1997

ISPU 24 jam PM10 24 jam SO2 8 jam CO 1 jamO2 1 jam NO2


μg/m3 μg/m3 μg/m3 μg/m3 μg/m3
50 50 80 5 120 (2)

100 150 365 10 235 (2)

200 350 800 17 300 1130

300 420 1600 34 800 2260

400 500 2100 46 1000 3000

500 600 2620 57,5 1200 3750

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 24


METODE ANALISIS KUALITAS AIR PERMUKAAN DAN
PENGAMBILAN CONTOH AIR PERMUKAAN
KepMenLH no.: 37 th 2003
Metode Analisis Kualitas Air Permukaan :
• Kelompok,
• parameter yg diukur,
• rentang,
• satuan,
• teknik pengujian (spektrofotometri, titrimetri, kolorimetri, inkubasi,
reaksi, konduktrimetri, kromatografi, gravimetri, dll),
• spesifikasi metode pengujian (SNI)

Pengambilan Contoh Air Permukaan menggunakan SNI dg no kelompok


13.060.10 atau kalau belum dg metode standaryg diterbitkan oleh
Asosiai Kesehatan Masyarakat Amerika yg terbaru

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 25


Catatan mengenai Baku Mutu

1. Baku Mutu harus benar-benar bermutu.


2. Penetapan BM berdasarkan pada banyak hal,
seperti: daya dukung lingkungan (kapasitas
asimilasi), toksisitas polutan, peruntukkan,
kegiatan (yg sudah ada dan rencana), proses
dan teknologi yang dipakai.
3. Tidak berlaku sepanjang massa karena dasar
penetapan berubah terhadap waktu.
4. Lingkungan harus dilindungi dg teknologi yg
tersedia dan layak diaplikasikan.

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 26


BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN

Kriteria Umum Baku Kerusakan L. H. Nasional yg


Berkaitan dg Kebakaran Hutan dan atau Lahan
PP no 4 th 2001

a. tanah mineral: sifat tanah (fisis, kimia &biologi).


b. tanah gambut: sifat tanah (fisis, kimia & biologi).
c. flora : keragaman dan populasi
d. fauna : keragaman dan populasi

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 27


Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha
atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian
Golongan C Jenis Lepas di daratan
Kepmen no. 43 th 1996

a. Aspek sifat fisik dan hayati lingkungan : topografi


(lubang, dasar & dinding galian), tanah (yg
dikembalikan sbg penutup), dan vegetasi (tutupan
tanaman)
b. Peruntukan : pemukiman dan daerah industri,
tanaman tahunan, tanaman pangan lahan basah,
dan tanaman pangan lahan kering dan
peternakaan

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 28


METODE ANALISIS KUALITAS AIR PERMUKAAN DAN
PENGAMBILAN CONTOH AIR PERMUKAAN
KepMenLH no.: 37 th 2003
Metode Analisis Kualitas Air Permukaan :
• Kelompok,
• parameter yg diukur,
• rentang,
• satuan,
• teknik pengujian (spektrofotometri, titrimetri, kolorimetri, inkubasi,
reaksi, konduktrimetri, kromatografi, gravimetri, dll),
• spesifikasi metode pengujian (SNI)

Pengambilan Contoh Air Permukaan menggunakan SNI dg no kelompok


13.060.10 atau kalau belum dg metode standaryg diterbitkan oleh
Asosiai Kesehatan Masyarakat Amerika yg terbaru

Sarto - Teknik Kimia FT UGM 29

Anda mungkin juga menyukai