Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN BAHAN

BERBAHAYA DAN BERACUN


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS M.ARIFUDIN
UPTD
CIPEUNDEUY

1. Pengertian Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah cara-cara atau langkah-
langkah dalam mengelola bahan berbahaya dan beracun untuk
meminimalkan resiko terkena bahan tersebut.
Bahan berbahaya dan beracun adalah bahan yang karena sifat dan
konsentrasi/jumlahnya baik secara langsung maupun tak langsung dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup sehingga dapat
membahayakan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain.
2. Tujuan sebagai acuan petugas dalam pengelolaan bahan berbahaya dan beracun
3. Kebijakan Sk Kepala UPTD Puskesmas Cipeundeuy No440/KEP.C.III / /SK/PKM
CPDY/I/2023 TENTANG PELAYANAN LABORATORIUM
4. Referensi Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014. Tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Prosedur Bahan Infeksius :
1. Petugas laboratorium melakukan pemisahan limbah B3 dan Non B3 .
2. Petugas laboratorium mengusahakan sedapat mungkin menggunakan
bahan kimia non B3
3. Petugas laboratorium melakukan pengemasan limbah Non B3
menggunakan kantong plastik warna hitam.
4. Petugas melakukan pengemasan Limbah B3 menggunakan kantong
plastik warna kuning.
5. Petugas menempatkan limbah B3 jarum dan spuit pada safety book.
6. Petugas kebersihan mengumpulkan limbah B3 dan non B3 setiap hari,
dan ditempatkan di TPS
Bahan Berbahaya:

1. Petugas melakukan penyimpanan bahan mudah terbakar, reaktif dan


meledak diletakkan minimal 2 m dari sumber api/ sumber listrik
dalam lemari kaca.

2. Petugas melakukan penyimanan bahan beracun, korosif dan iritatif


dapat disimpan dalam gudang tertutup.

3. Petugas yang akan menggunakan bahan B3 harus menggunakan alat


pelindung diri : masker, apron, sepatu boot, sarung tangan karet.

4. Petugas melakukan pemilihan bahan sesedikit mungkin menghasilkan


limbah.
5. Petugas melakukan pemesanan bahan sesuai kebutuhan.

6. Petugas menggunakan bahan secukupnya.

7. Petugas melakukan pengecekan tanggal kadaluarsa bahan.

8. Bila dalam transportasi terjadi kerusakan sehingga mencemari benda


disekitarnya maka petugas mengutamakan pembersihan secara fisik :
pengenceran dengan air, dilap dengan kain sekali pakai , pada area
yang tercemar diletakkkan tulisan dilarang melintas hingga
pencemaran teratasi.

9 Bahan berbahaya yang tersisa/kadaluarsa dikumpulkan bersama


limbah B3 lainya, selanjutnya diserahkan ke pihak Peyedia Jasa
Pengelolaan Limbah B3)

6. Unit terkait Petugas Kesling, Petugas kebersihan/cleaning servis


7. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal muali
historis diberlakukan
perubahan
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen :

DAFTAR No. Revisi :


TILIK Tgl. Terbit :
PUSKESMAS Halaman :
CIPEUNDEUY

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1 Apakah petugas laboratorium melakukan pemisahan
limbah B3 dan Non B3
2 Apakah petugas laboratorium mengusahakan sedapat
mungkin menggunakan bahan kimia non B3
3 Petugas laboratorium melakukan pengemasan limbah
Non B3 menggunakan kantong plastik warna hitam.
4 Apakah petugas menempatkan limbah B3 jarum dan
spuit pada safety book
5 Apakah petugas melakukan pengemasan Limbah B3
menggunakan kantong plastik warna kuning.
6 Apakah petugas kebersihan mengumpulkan limbah
B3 dan non B3 setiap hari, dan ditempatkan di TPS
7 Apakah petugas melakukan penyimpanan bahan
mudah terbakar, reaktif dan meledak diletakkan
minimal 2 m dari sumber api/ sumber listrik dalam
lemari kaca
8 Apakah petugas yang akan menggunakan bahan B3
harus menggunakan alat pelindung diri : masker,
apron, sepatu boot, sarung tangan karet
Jumlah
Compliance rate (CR)

Malingping,…………………
Pelaksana/Ouditor

Anda mungkin juga menyukai