Anda di halaman 1dari 84

PENGELOLAAN LIMBAH B3

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Terbit Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Sebagai KONSIDERAN PERMEN 6/2021


pelaksanaan
ketentuan Pasal
449 huruf a Untuk mengintegrasikan
sampai dengan persetujuan teknis
huruf q PP dan/atau surat
Nomor 22 Tahun kelayakan oprasional
2021 tentang pengelolaan Limbah B3
PPLH ke dalam Persetujuan
Lilngkungan
Pengelolaan Limbah B3
Definisi: kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
Pengelolaan pengolahan dan/atau penimbunan.
Limbah B3
Persetujuan Lingkungan
Persetujuan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau
Lingkungan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan
Hidup yang telah mendapatkan persetujuan dari
Persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
Teknis PLB3
Persetujuan Teknis PLB3
Surat
bentuk persetujuan teknis Pengelolaan Limbah B3 dari
Kelayakan Pemerintah atau Pemda berdasarkan standar
Operasional Pengelolaan Lilmbah B3.
(SLO PLB3)
Surat Kelayakan Operasional (SLO PLB3)
surat kelayakan pemenuhan standar pengelolaan
limbah b3 dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan
Limbah B3.
PenGERTIAN
 Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang
meliputi pengurangan,penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan atau
penimbunan

 Penghasil Limbah B3 adalah setiap orang yang


karena usaha dan/atau kegiatannya menghasilkan
Limbah B3.
 Pengumpul Limbah B3 adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan Pengumpulan Limbah B3 sebelum
dikirim ke tempat Pengolahan Limbah B3, Pemanfaatan
Limbah B3, dan/atau Penimbunan Limbah B3.
 Pengangkut Limbah B3 adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan Pengangkutan Limbah B3
 Pemanfaat Limbah B3 adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan Pemanfaatan Limbah B3

 Pengolah Limbah B3 adalah badan usaha yang


melakukan kegiatan Pengolahan Limbah B3

 Penimbun Limbah B3 adalahbadan usaha yang


melakukan kegiatan Penimbunan Limbah B3.
Ruang Lingkup a. Penetapan Limbah B3;
PENYELENGGARAAN b. Pengurangan Limbah B3;
Pengelolaan c. Penyimpanan Limbah B3;
d. Pengumpulan Limbah B3;
Limbah B3 e. Pengangkutan Limbah B3;
(Pasal 274 – 449) PERSETUJUAN
f. Pemanfaatan Limbah B3;
TEKNIS DAN
g. Pengolahan Limbah B3; SLO
h. Penimbunan Limbah B3;
i. Dumping (Pembuangan) LimbahB3;
j. Pengecualian Limbah B3;
k. Perpindahan lintas batas LimbahB3;
l. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Pemulihan FungsiLingkungan
Hidup;
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3; dan
n. Pembiayaan.
Perubahan Mekanisme
Perizinan
Terdapat kewajiban kepada
Kegiatan pengelolaan Pengumpulan
setiap usaha dan/atau 1
limbah b3 meliputi: limbah b3;
kegiatan wajib Amdal atau
UKL-UPL yang melakukan Pemanfaatan
kegiatan Pengelolaan 2
Lilmbah B3
Limbah B3 wajib memiliki:
Pengglahan
3
Persetujuan Limbah B3
teknis PLB3
Penimbunan
4
Limbah B3
SL0 PLB3

untuk setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau


UKL-UPL yang melakukan kegiatan Dumping
(pembuangan Limbah B3 wajib memiliki Persetujuan
Teknis PSLB3, tanpa disertai dengan kewajiban
memiliki SLO-PLB3.
PERMOHONAN DAN PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS DAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL

Persetujuan Teknis (Pertek) dan CARA PENGAJUAN PERTEK


Surat Kelayakan Operasional (SLO) WAJIB dimiliki oleh :
Bersamaan
KEGIATAN PERTEK SLO KEWENANGAN dengan PL
(PEJABAT PENERBITAN) 1. Wajib
AMDAL
PENGUMPULAN LB3 ✔ ✔ Menteri, Gubernur, Pengajuan
Bupati, Walikota sendiri
PEMANFAATAN LB3 ✔ ✔ Menteri
PENGOLAHAN LB3 ✔ ✔ Menteri Diajukan
2. Wajib
sebelum
UKL-UPL
Pangajuan PL
PROSES PENERBITAN PERTEK

PEJABAT PEMERIKSAAN DOKUMEN (2 hari kerja)


PEMOHON
PENERBIT
PERUBAHAN PERTEK dapat
VERIFIKASI (7 hari kerja)
dilakukan :
Dilengkapi persyaratan teknis & ✓ Sebelum terbitnya Pertek atau
kelengkapan dokumen lainnya
PENERBITAN PERTEK (7 hari kerja) ✓ Sesudah terbitnya Pertek
ALUR UMUM PERMOHONAN PERIZINAN BERUSAHA
PENGELOLAAN LIMBAH B3

PEMOHON
MENGAJUKAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN
LEMBAGA OSS
PERIZINAN BERUSAHA LINGKUNGAN TEKNIS PLB3
PLB3

Pembangunan Fasilitasn
dan/atau Uji Coba

PERIZINAN SURAT KELAYAKAN


BERUSAHA OPERASI
KBLI (Klasifikasi Baku Usaha Lapangan Indonesia)
• Kode KBLI 38120 : Pengumpulan Limbah B3
• Kode KBLI 38220 : Pengolahan, Pemanfaatan dan/atau Penimbunan
Limbah B3.
PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS UNTUK
PENGHASIL LIMBAH B3

VALIDASI Penerbitan Ya/Sesuai Tidak Penyampaian


Menteri LHK VERIFIKASI Surat agar
2 hari SLO
10 Hari Merubah
PerTek

7 Hari Menyampaikan Laporan


Pembangunan Fasilitas 7 Hari
dan Uji Coba

VERIFIKASI
7 Hari Tidak Proses pembangunan fasilitas
Pengelolaan Limbah B3 atau Uji
Coba oleh Penghasil Limbah B3
Ya

Menteri menerbitkan Menolak permohonan


Terbit Perizinan Berusaha Menteri, Gubernur,
Persetujuan Teknis Persetujuan Teknis.
atau Bupati/Walikota sesuai kewenangan
Pengelolaan Limbah B3 7 hari
penerbitan Perizinan Berusaha sesuai sektor
7 hari (Lihat RPP NSPK)

Pengajuan Uji Kelayakan AMDAL atau


Terbit Persetujuan Lingkungan
Pemeriksaan Formulir UKL-UPL, kepada oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota
Pemohon/ Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai sesuai kewenangan penerbitan Perizinan
Penghasil kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha Berusaha sesuai sektor
Limbah B3 sesuai sektor (Lihat RPP NSPK)
PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS UNTUK

JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3

Menteri LHK;
Gubernur (untuk
MENTERI LHK
Pengumpulan Skala
Provinsi); dan Bupati/ VALIDASI
2 hari
WaliKota (untuk
Pengumpulan Skala
Kabupaten/Kota).
Tidak
VERIFIKASI
Tidak: 10 Hari
Disertai VERIFIKASI
alasan 7 Hari
penolakan
Ya
YA

Proses Penerbitan
7 Hari Penerbitan SLO
7 Hari

PERTEK
diterbitkan Menteri,
Gubernur, atau
Bupati / WaliKota.
MULAI
Surat Kelayakan Operasional (SLO)

Sebagai dasar dimulainya OPERASIONAL PLB3


SLO
Sebagai dasar dimulainya PENGAWASAN terhadap PLB3

PROSES PENERBITAN SLO


LAPORAN PENJELASAN
PEMBANGUNAN FASILITAS VERIFIKASI
(10 hari kerja)
PELAKU USAHA LAPORAN UJI COBA PLB3

PERSETUJUAN LINGKUNGAN PENERBITAN


SLO PLB3
(7 hari kerja)
Pengajuan Permohonan PERTEK Pengelolaan Limbah B3
melalui: www.ptsp.menlhk.go.id
REGISTRASI

Pilih
Layanan: Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3
Sub Layanan: Pemanfaatan Limbah B3
UPLOAD PERSYARATAN SESUAI YANG TERCANTUM DI FRONT PTSP KLHK

Format surat permohonan dan


Kajian Teknis tercantum pada
lampiran XXIV dan XXV Permen
LHK No. 6 Tahun 2021

Tutorial melalui https://www.youtube.com/watch?v=IpwM1GMNwew


PERSYARATAN PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
PENGUMPULAN PEMANFAATAN PENGOLAHAN
NO PERSYARATAN PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS LIMBAH B3 LIMBAH B3 LIMBAH B3

1. Nama, sumber, kategori, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan dikelola √ √ √
2. Lokasi dan koordinat kegiatan Pengelolaan Limbah B3 √ √ √
3. Rencana pembangunan fasilitas Pengelolaan Limbah B3 √ √ √
4. Tempat Penyimpanan Limbah B3 √ √ √
5. Pengemasan Limbah B3 √ √ √
6. Desain dan spesifikasi teknologi, metode, proses, dan kapasitas - √ √
7. Nama dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong berupa Limbah B3 apabila digunakan sebagai
campuran untuk melakukan Pengelolaan Limbah B3 - √ √

8. Prosedur Pengelolaan Limbah B3 √ √ √


9. Rencana uji coba peralatan, metode, teknologi, dan/atau fasilitas Pengelolaan Limbah B3 - √ √
10. Bukti kepemilikan atas dana penjaminan untuk pemulihan fungsi Lingkungan Hidup √ √ √
11. Perhitungan biaya dan model keekonomian √ √ √
12. Rencana pembangunan dan/atau penyediaan laboratorium uji Limbah B3 atau alat analisa laboratorium √ √ √

13. Sistem Tanggap Darurat √ √ √


14. Tenaga kerja memiliki sertifikat kompetensi di bidang Pengelolaan Limbah B3
√ √ √
PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN LIMBAH B3
PASAL 83-104 PERMENLHK NO. 6 TAHUN 2021
Dasar terbitnya Izin Penyelenggaraan
Angkutan Barang Khusus untuk Barang Dokumen Pengangkutan
Berbahaya oleh Kemenhub Limbah B3 :
berdasarkan: 1. Jenis dan jumlah alat
1. Pasal 88 ayat (2) PP 74/2014 angkut;
tentang Angkutan Jalan 2. Sumber, nama dan
2. Pasal 92 ayat (2) PP 51/2002 karakteristik Limbah
tentang Perkapalan B3 yang diangkut;
3. Prosedur penanganan
Limbah B3 pada
Identitas Pemohon kondisi darurat;
4. Peralatan untuk
penanganan Limbah
B3; dan
5. Prosedur bongkar
Akta pendirian badanusaha
muat Limbah B3

Bukti kepemilikan atas dana


penjaminan untuk pemulihan fungsi
Lingkungan Hidup Dokumen pengangkutan
Limbah B3

Bukti kepemilikanalat
angkut
PENETAPAN LIMBAH B3
Dalam hal terdapat Limbah di luar daftar Limbah B3
sebagaimana tercantum pada Lampiran IX
Memenuhi
+ List
LB3
karakteristik LB3
PEMERINTAH
KARAKTERISTIK LIMBAH B3, Melakukan Uji Tidak memenuhi
Tetap
meliputi : karakteristik LB3
Karakteristik Limbah
a. Mudah meledak;
+
Non B3
b. Mudah menyala;
c. Reaktif;
d. Korosif;
e. Infeksius; dan/atau
f. Beracun
Limbah nonB3 :
slag besi, slag nikel, dan FABA (fly ash bottom
PEMERINTAH data + referensi ash) dari PLTU
PENGURANGAN LIMBAH B3

Pengurangan Limbah B3 adalah kegiatan Penghasil Limbah


B3 untuk mengurangi jumlah dan/atau mengurangi sifat
bahaya dan/atau racun dari Limbah B3 sebelum dihasilkan
dari suatu usaha dan/atau kegiatan.

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib


melakukan pengurangan limbah B3

Kegiatan pengurangan limbah B3 harus dilaporkan ke menteri


secara tertulis secara berkala min 1 x 6 bulan
PENGURANGAN LIMBAH B3
Pengurangan Limbah B3 dilakukan melalui:

Pemilihan bahan baku dan/atau bahan penolong yang


SUBSTITUSI BAHAN, semula mengandung B3 digantikan dengan bahan baku
dan/atau bahan penolong yang tidak mengandung B3.
MODIFIKASI PROSES,

Pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih


MENGGUNAKAN efisien.
TEKNOLOGI RAMAH
LINGKUNGAN

Laporan mengenai pelaksanaan


Pengurangan Limbah B3. WAJIB
disampaikan secara tertulis

MENTERI LHK
PENYIMPANAN LIMBAH B3
 Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan
menyimpan Limbah B3 yang dilakukan oleh Penghasil
Limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara
Limbah B3 yang dihasilkannya.
 Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3,
Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3,
Pengolah Limbah B3, dan Penimbun Limbah B3 wajib
melakukan penyimpanan Limbah B3

 Penghasil limbah B3 dilarang melakukan pencampuran


Limbah B3 yang disimpannya
PENYIMPANAN LIMBAH B3

Kedepan, tidak Selama ini


ada lagi izin TPS Kewenangan izin
LB3 berdiri TPS LB3 ada di
sendiri Kab/Kota

Izin PENYIMPANAN LB3


TERINTEGRASI ke dalam NIB Cukup dengan
memenuhi
atau dokumen Amdal, persyaratan &
UKL-UPL (tergantung risiko ketentuan teknis
Pelaku Usaha). TPS LB3 yg
ditetapkan

Perubahan Dokumen
Bila terjadi
Amdal, UKL-UPL, atau
perubahan karena
disesuaikan dengan
pengembangan
peraturan
kegiatan
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib memenuhi:
 Standar Penyimpanan Limbah B3 yang diintegrasikan ke
dalam nomor induk berusaha, bagi Penghasil Limbah B3 dari
Usaha dan/atau Kegiatan wajib SPPL;

 Rincian teknis Penyimpanan Limbah B3 yang dimuat dalam


Persetujuan Lingkungan, bagi penghasil Limbah B3 dari
Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL dan
Instansi Pemerintah yang menghasilkan Limbah B3.
Standar Penyimpanan Limbah B3
Limbah B3 yang disimpan terlindung dari hujan dan tertutup;
 memiliki lantai kedap air;
 dilengkapi dengan simbol dan label Limbah B3;
 Limbah B3 dikemas dengan menggunakan kemasan dari bahan
logam atau plastik;
 kemasan mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada di
dalam kemasan;
 memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan
pada saat dilakukan pemindahan dan/atau pengangkutan; dan
 kondisi kemasan tidak bocor, tidak berkarat, dan tidak rusak
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3

 Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan


disimpan;
 Dokumen yang menjelaskan tentang Penyimpanan Limbah B3;
 Dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3;
 Persyaratan Lingkungan Hidup;
 Kewajiban pemenuhan rincian teknis Penyimpanan Limbah B3.
Tempat Penyimpanan Limbah B3

Harus memenuhi persyaratan:


a. lokasi Penyimpanan Limbah B3;

b. fasilitas Penyimpanan Limbah B3; dan

c. peralatan penanggulangan keadaan darurat dilengkapi dengan:


a. sistem pendeteksi dan peralatan pemadam kebakaran; dan/atau
b. alat penanggulangan keadaan darurat lain yang sesuai.
Lokasi Penyimpanan Limbah B3

 Lokasi Penyimpanan Limbah B3 bebas banjir dan tidak rawan bencana


alam.
 Dalam hal lokasi Penyimpanan Limbah B3 tidak bebas banjir dan rawan
bencana alam, lokasi Penyimpanan Limbah B3 harus dapat direkayasa
dengan teknologi untuk Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
 Lokasi berada di dalam penguasaan setiap orang yang menghasilkan
Limbah B3.
Lokasi Penyimpanan Limbah B3

 Untuk fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa tempat tumpukan


Limbah B3 (waste pile) harus memenuhi ketentuan:
 permeabilitas tanah paling besar 10-5 cm/detik, atau
 lapisan tanah yang telah direkayasa sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi

 Untuk fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa kolam penampungan


Limbah B3 (waste impoundment) harus memenuhi ketentuan:
 Permeabilitas tanah paling besar 10-5 cm/detik dan
 memiliki lapisan kedap di atas tanah dengan permeabilitas paling besar
10-7 cm/detik berupa HDPE (High Density Polyethylene) dan/atau
lapisan konstruksi beton.
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa:

a. bangunan;
b. tangki dan/atau kontainer;
c. silo;
d. tempat tumpukan Limbah B3 (waste pile); dan/atau
e. kolam penampungan Limbah B3 (waste impoundment).

Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 wajib dilengkapi dengan:


a. bongkar muat;
b. peralatan penanganan tumpahan; dan
c. fasilitas pertolongan pertama.
Inventarisasi dan Pendataan Limbah B3
 Sebelum melakukan kegiatan Penyimpanan Limbah B3, Penghasil Limbah
B3,Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3,
dan/atau Penimbun Limbah B3 wajib melakukan pendataan dan inventarisasi
Limbah B3 dengan tujuan untuk mengetahui kategori bahaya, sumber,
karakteristik, dan jumlah LimbahB3 yang dihasilkan per satuan waktu.

 Kategori bahaya dapat diketahui dalam daftar Limbah B3 sebagaimana


tercantum dalam peraturan
 Karakteristik Limbah B3 harus dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 melalui
satu rangkaian uji karakteristik Limbah B3

 Jika telah dilakukan inventarisasi kategori bahaya, sumber, karakteristik dan


jumlah Limbah B3 yang dihasilkan persatuan waktu, dapat merancang dan
membangun fasilitas tempat Penyimpanan Limbah B3
Kaidah Kompabilitas Limbah B3
 Penyimpanan Limbah B3 harus memenuhi kaidah kompatibilitas, yaitu
mengelompokkan Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3.

 Beberapa macam karakteristik Limbah B3 yaitu:


1. cairan mudah terbakar;
2. padatan mudah terbakar;
3. reaktif;
4. mudah meledak;
5. beracun;
6. cairan mudah korosif;
7. infeksius; dan
8. berbahaya terhadap lingkungan.
Kaidah Kompabilitas Limbah B3
Kaidah kompabilitas karakteristik Limbah B3 terbagi dalam 3 kelompok yaitu:
1. Cocok, artinya satu karakteristik Limbah B3 dapat dikelompokkan dengan
karakteristik Limbah B3 yang sama atau dengan karakteristik Limbah B3 yang
lain. Contoh: cairan mudah menyala dengan reaktif;

2. Tidak cocok, artinya satu karakteristik Limbah B3 tidak dapat dikelompokkan


dengan karakateristik Limbah B3 yang lain. Contoh: beracun dengan cairan
mudah menyala;

3. Terbatas, artinya satu karakteristik Limbah B3 dapat dikelompokkan dengan


karakteristik Limbah B3 lainnya tetapi dengan volume terbatas pada setiap
karakteristik Limbah B3
Kaidah Kompabilitas Limbah B3
PERSYARATAN TEKNIS
TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3

Bebas Banjir dan


1 Tidak Rawan
Bencana Alam

Memenuhi Permeabilitas
WASTE PILE
KONTAINER Tanah
Waste pile dan waste impoundment
2
(permeabilitas tanah paling besar 10-5
cm/detik) dan Waste impoundment
(permeabilitas tanah paling besar 10-5
cm/detik dan memiliki lapisan kedapdi
TANGKI
SILO atas tanah)

Berada dalam
WASTE
3 Penguasaan Setiap Orang
BANGUNAN IMPOUNDMENT
Penghasil, Pengumpul, Pemanfaat,
Pengolah, dan/atau Penimbun LB3

Wajib dilengkapi Fasilitas:


Laboratorium dan/atau
Pertolongan pertama Penanganan Tumpahan Bongkar Muat alat analisa laboratorium

Peralatan penanggulangan keadaan darurat


BANGUNAN

Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa bangunan


digunakan untuk menyimpan Limbah B3:
 kategori 1; dan
 kategori 2 dari sumber tidak spesifik, sumber spesifik
umum, dan sumber spesifik khusus
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa bangunan
wajib memenuhi persyaratan:

 rancang bangun sesuai dengan jenis, karakteristik, dan jumlah Limbah B3


yang disimpan;
 luas ruang penyimpanan sesuai dengan jumlah Limbah B3 yang disimpan;
 desain dan konstruksi yang mampu melindungi Limbah B3 dari hujan dan
tertutup;
 atap dari bahan yang tidak mudah terbakar;
 memiliki sistem ventilasi untuk sirkulasi udara;
 sistem pencahayaan disesuaikan dengan rancang bangun tempat
Penyimpanan Limbah B3;
 Lantai kedap air dan tidak bergelombang;
 Lantai bagian dalam dibuat melandai turun ke arah bak penampung tumpahan
dengan kemiringan paling tinggi 1% (satu persen);
 lantai bagian luar bangunan dibuat agar air hujan tidak masuk ke dalam
bangunan tempat penyimpanan Limbah B3;
 saluran drainase ceceran, tumpahan Limbah B3 dan/atau air hasil
pembersihan ceceran atau tumpahan Limbah B3;
 bak penampung tumpahan untuk menampung ceceran, tumpahan Limbah B3
dan/atau air hasil pembersihan ceceran atau tumpahan Limbah B3; dan
 dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BANGUNAN

CONTOH PEMBERIAN SIMBOL PADA TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3 YANG


MENYIMPAN LEBIH DARI 1 (SATU) KARAKTERISTIK LIMBAH B3
CONTOH SISTEM SIRKULASI UDARA DALAM
RUANG BANGUNAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
Kesesuaian rancang bangun dengan karakteristik
Limbah B3

untuk Limbah B3 dengan karakteristik mudah menyala,


bangunan wajib memenuhi ketentuan:

 memiliki tembok pemisah dengan bangunan lain yang


berdampingan;
 struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang tidak mudah
menyala, konstruksi atap dibuat ringan, dan tidak mudah
hancur; dan
 diberikan penerangan yang tidak menyebabkan
ledakan/percikan listrik (explotion proof),
untuk Limbah B3 dengan karakteristik mudah meledak, bangunan wajib
memenuhi ketentuan:

 konstruksi bangunan, lantai, dinding, dan atap dibuat tahan


ledakan;
 lantai dan dinding dibuat lebih kuat dari konstruksi atap;
 setiap saat memenuhi ketentuan suhu ruangan; dan
 diberikan penerangan yang tidak menyebabkan ledakan/percikan
listrik (explotion proof);
untuk Limbah B3 dengan karakteristik reaktif dan/atau korosif dan/atau
beracun, bangunan wajib memenuhi ketentuan:

 konstruksi dinding dibuat mudah untuk dilepas;


 konstruksi atap, dinding, dan lantai harus tahan terhadap korosi dan
api; dan
 Diberikan penerangan yang tidak menyebabkan ledakan/percikan
listrik (explotion proof).
TANGKI

Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa tangki dan/atau kontainer


digunakan untuk menyimpan Limbah B3 fase cair:
 kategori 1; dan
 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum.
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa tangki dan/atau kontainer wajib
memenuhi persyaratan:
 dibangun di atas permukaan tanah dengan lantai kedap air;
 tangki dan/atau kontainer dan sistem penunjangnya harus terbuat dari
bahan yang cocok dengan karakteristik Limbah B3 yang disimpan;
 tidak mudah pecah atau bocor;
 memiliki tanggul dan saluran pembuangan di sekeliling tangki dan/atau
kontainer menuju bak penampung tumpahan;
 terlindung dari penyinaran matahari dan masuknya air hujan secara
langsung, jika Limbah B3 yang disimpan memiliki sifat mudah
mengembang dan/atau menghasilkan gas dan/atau bereaksi akibat
temperatur dan tekanan; dan
 dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Bak penampung tumpahan mampu menampung cairan paling sedikit
110% (seratus sepuluh persen) dari total kapasitas tangki dan/atau
kontainer
SILO

Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa silo digunakan untuk


menyimpan Limbah B3 fase padat dengan rentang ukuran butir 0,5 - 300
μm (nol koma lima sampai dengan tiga ratus mikrometer):
a. kategori 1; dan
b. kategori 2 sumber tidak spesifik, sumber spesifik umum, dan
sumber spesifik khusus.
Fasilitas penyimpanan silo wajib memenuhi persyaratan:

 dibangun di atas permukaan tanah dengan fondasi yang dapat


mendukung ketahanan silo terhadap tekanan dari atas dan bawah
serta mampu mencegah kerusakan yang diakibatkan karena pengisian,
tekanan, atau gaya angkat (up lift);
 dibangun tanggul dengan lantai kedap di sekitar pipa input ke silo,
untuk menampung Limbah B3 jika terjadi ceceran; dan
 dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
SILO
TUMPUKAN LIMBAH B3 (WASTE PILE)
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa tempat tumpukan Limbah B3 (waste
pile) digunakan untuk menyimpan Limbah B3 fase padat kategori 2 dari sumber
spesifik khusus.
Wajib memenuhi syarat:
 memiliki saluran drainase di sekeliling tempat tumpukan Limbah B3 (waste
pile) yang dirancang untuk mengalirkan air yang berkontak langsung
dengan Limbah B3 yang disimpan menuju kolam penampung air;
 memiliki tanggul di sekeliling tempat tumpukan Limbah B3 (waste pile)
dengan ketinggian paling sedikit 1 (satu) meter dari permukaan tanah
untuk menghindari terjadinya tumpahan dan/atau ceceran Limbah B3 keluar
dari area penyimpanan;
 memiliki fasilitas sumur pantau air tanah yang dibangun di bagian hulu
(upstream) dan hilir (downstream) tempat tumpukan Limbah B3 (waste
pile) yang ditempatkan sesuai dengan pola arah aliran air tanah.
TUMPUKAN LIMBAH B3 (WASTE PILE)

Kolam penampung air wajib memiliki:


 lapisan (liner) kedap dengan permeabilitas tanah paling besar 10-7
cm/detik (sepuluh pangkat minus tujuh sentimeter per detik);
 lapisan (liner) kedap berupa HDPE (High Density Polyethylene); atau
 lapisan dengan konstruksi beton yang mampu menampung air.
WASTE PILE
WASTE IMPOUNDMENT
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa waste impoundment digunakan
untuk melakukan Penyimpanan Limbah B3 dalam fase slurry untuk Limbah
B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus, dengan syarat:
 memiliki tanggul di sekeliling waste impoundment dengan ketinggian

paling sedikit 1 (satu) meter dari permukaan tanah untuk


menghindari terjadinya luapan air;
 memiliki bangunan pelimpahan (spillway) untuk mengalirkan air yang

berasal dari Limbah B3 yang disimpan menuju kolam penampung air;


 memiliki fasilitas sumur pantau air tanah yang dibangun di bagian

hulu (upstream) dan hilir (downstream) fasilitas waste impoundment


yang ditempatkan sesuai dengan pola arah aliran air tanah

Kolam penampung air wajib memenuhi persyaratan:


 menggunakan konstruksi beton; dan/atau

 dilapisi dengan bahan konstruksi yang kedap air.


WASTE IMPOUNDMENT
Cara Penyimpanan Limbah B3

 Penyimpanan Limbah B3 wajib memenuhi ketentuan persyaratan kemasan.


 Persyaratan Kemasan Limbah B3
 menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan logam atau plastik yang
dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3;
 mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan;
 memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan, dan/atau pengangkutan; dan
 berada dalam kondisi tidak bocor, tidak berkarat, dan tidak rusak.
Pengemasan Limbah B3 dapat menggunakan kemasan bekas B3 dan/atau Limbah B3
yang memenuhi ketentuan:
a. kategori dan/atau karakteristiknya sama dengan Limbah B3 sebelumnya;
b. kategori dan/atau karakteristiknya saling cocok dengan Limbah B3 yang dikemas
sebelumnya; atau
c. telah dilakukan pencucian, untuk kemasan bekas B3 dan/atau Limbah B3 yang
berbeda jenis dan/atau karakteristiknya

Limbah B3 yang disimpan pada bangunan wajib dilakukan pengemasan dikecualikan


bagi Limbah B3:
 dari sumber spesifik khusus;

 berupa peralatan elektronik utuh; atau


 tidak berbentuk fase cair, debu, dross, gram logam, dan cacahan.
Kemasan limbah B3 berupa:
 drum; (drum logam atau plastik 200 liter, untuk limbah B3 cair)
 jumbo bag; (kantong besar 500-200 KL, untuk limbah butiran, serbuk,
serpih)
 tangki intermediated bulk container (IBC); (untuk limbah B3 cair)
 kontainer; (untuk fase cair)
 kemasan dan/atau wadah lainnya sesuai dengan karakteristik Limbah B3.

Kemasan wajib dilekatkan simbol dan label limbah B3 sesuai peraturan


perundang-undangan.
Kemasan Limbah B3 diberi simbol dan label
KEMASAN DRUM
Penyimpanan Limbah B3 dengan menggunakan drum wajib memenuhi
persyaratan:
 ditumpuk berdasarkan jenis kemasan;

 jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling rendah 1 (satu)


meter; dan
 disimpan dengan sistem blok dengan ketentuan:
 setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 3 (tiga); dan

 memiliki lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm (enam puluh


sentimeter) atau disesuaikan dengan kebutuhan operasional untuk
lalu lintas manusia dan kendaraan pengangkut (forklift).
KEMASAN DRUM
Tumpukan berdasarkan jenis kemasan drum dilakukan dengan ketentuan:
 untuk kemasan berupa drum logam dengan kapasitas 200 (dua ratus) liter,
tumpukan paling banyak 3 (tiga) lapis dengan setiap lapis diberi alas palet
untuk 4 (empat) drum; dan/atau
 untuk kemasan berupa drum plastik dengan kapasitas 200 (dua ratus)
liter:
 tumpukan paling banyak 3 (tiga) lapis dengan setiap lapis diberi alas palet
untuk 4 (empat) drum; atau
 tumpukan lebih dari 3 (tiga) lapis, wajib menggunakan rak penyimpanan.
CONTOH POLA PENYIMPANAN KEMASAN DRUM DI ATAS
PALET DENGAN JARAK MINIMUM ANTAR BLOK
KEMASAN JUMBO BAG

Penyimpanan Limbah B3 dengan menggunakan jumbo bag wajib memenuhi


persyaratan:
 disimpan dengan sistem blok;
 tumpukan setiap blok paling banyak 2 (dua) lapis, lapis paling bawah dialasi
palet; dan
 lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm (enam puluh sentimeter) atau
disesuaikan dengan kebutuhan operasional untuk lalu lintas manusia dan
kendaraan pengangkut (forklift).
KEMASAN JUMBO BAG
KEMASAN TANGKI INTERMEDIATED BULK
CONTAINER (IBC)
Penyimpanan Limbah B3 dengan menggunakan tangki intermediated bulk
container (IBC) wajib memenuhi persyaratan:
 disimpan dengan sistem blok;
 tumpukan disesuaikan dengan tinggi bangunan dengan
memperhatikan jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling
rendah 1 (satu) meter; dan
 lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm (enam puluh sentimeter)
atau disesuaikan dengan kebutuhan operasional untuk lalu lintas
manusia dan kendaraan pengangkut (forklift).
KEMASAN TANGKI INTERMEDIATED BULK CONTAINER (IBC)
KONTAINER

Penyimpanan Limbah B3 dengan menggunakan kontainer wajib memenuhi


persyaratan:
 permukaan tanah tidak bergelombang dan memiliki kemiringan paling
tinggi 1% (satu persen);
 dilengkapi saluran drainase dan bak penampung ceceran Limbah B3;
dan
 terlindung dari penyinaran matahari dan masuknya air hujan secara
langsung.
KONTAINER
Cara Penyimpanan Limbah B3
Selain persyaratan kemasan dan/atau wadah , Limbah B3 yang disimpan
pada bangunan harus memenuhi ketentuan:
 dikemas sesuai dengan jenis, karakteristik, dan/atau kompatibilitasnya;
 mempertimbangkan terjadinya pengembangan volume Limbah B3,
pembentukan gas, atau terjadinya kenaikan tekanan.

Penyimpanan Limbah B3 pada tangki dan/atau kontainer dilakukan dengan


cara:
 dilengkapi dengan peralatan dan sistem yang tidak menimbulkan ceceran
pada saat bongkar muat Limbah B3;
 tidak menyisakan ruang kosong dalam kemasan, untuk Limbah B3 yang
bereaksi sendiri; dan
 menyisakan ruang kosong paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari total
kapasitas tangki dan/atau kontainer, jika Limbah B3 yang akan disimpan
memiliki sifat mengembang dan membentuk gas.
Cara Penyimpanan Limbah B3
Penyimpanan Limbah B3 pada tumpukan Limbah B3 (waste pile) wajib memenuhi
ketentuan:
 tidak melakukan pencampuranLimbah B3 dari sumber spesifik
khusus;
 dalam hal Limbah B3 dari sumber spesifik khusus berupa abu terbang (fly ash),
debu besi/baja, gipsum, kapur (CaCO3), dan copper slag dilakukan pencegahan
disperse Limbah B3 melalui:
a. penutupan dengan bahan terpal kedap air atau bahan sejenis yang kedap air;
b. melakukan penyiraman secara berkala
 baku mutu air Limbah, untuk air pada kolam penampung sebelum dibuang ke
media lingkungan.

Dalam hal terdapat endapan pada kolam penampung air, endapan wajib
dikembalikan ke tempat tumpukan Limbah (waste pile).
Cara Penyimpanan Limbah B3

Penyimpanan Limbah B3 pada silo wajib dilengkapi dengan peralatan dan sistem
yang tidak menimbulkan debu pada saat bongkar muat Limbah B3.

Penyimpanan Limbah B3 pada waste impoundment wajib memenuhi ketentuan:


 tidak melakukan pencampuran Limbah B3 dari sumber spesifik khusus; dan
 baku mutu air limbah pada kolam penampung sebelum dibuang ke media
lingkungan.
Dalam hal terdapat endapan pada kolam penampung air, endapan wajib
dikembalikan ke waste impoundment.
CARA DAN WAKTU PENYIMPANAN LIMBAHB3
Wajib memenuhi ketentuan persyaratan kemasan

Menggunakan kemasan yang terbuat

1 dari bahan logam atau plastik yang


dapat mengemas Limbah B3 sesuai
dengan karakteristik Limbah B3
Jumbo Bag
IBCTank

KONTAINER

Kemasan kemasan dan/atau

2 Mampu mengungkung Limbah B3


untuk tetap berada dalam kemasan
Drum
pada
bangunan
wadah lainnya
sesuai dengan
karakteristik
Limbah B3
Memiliki penutup yang kuat untuk

3 mencegah terjadinya tumpahan saat


dilakukan penyimpanan, pemindahan,
dan/atau pengangkutan
Waktu Penyimpanan Limbah B3

a. 90 hari (50 kg/hari atau lebih)

4 Berada dalam kondisi tidak bocor,


tidak berkarat, dan tidak rusak
b.
c.
180 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3 kategori 1)
365 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3 kategori 2 dari
sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum)
d. 365 hari (Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus)
Dalam hal Penyimpanan Limbah B3 melampaui jangka waktu,
Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3:
 melakukan Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3,
dan/atau Penimbunan Limbah B3;
 menyerahkan Limbah B3 kepada pihak lain; dan/atau
 melakukan ekspor Limbah B3. sesuai dengan ketentuan perpindahan
lintas batas Pengelolaan Limbah B3.

 Pihak lain meliputi:


 a. Pengumpul Limbah B3;
 b. Pemanfaat Limbah B3;
 c. Pengolah Limbah B3; dan/atau
 d. Penimbun Limbah B3.
Kewajiban dalam Penyimpanan Limbah B3

a. melakukan identifikasi Limbah B3 yang dihasilkan


(menentukan sumber dihasilkannya limbah B3);
b. melakukan pencatatan nama dan jumlah Limbah B3
yang dihasilkan;
c. melakukan Penyimpanan Limbah B3 sesuai dengan
ketentuan waktu yang ditetapkan dalam peraturan;
d. melakukan Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan
Limbah B3, dan/atau Penimbunan Limbah B3 yang
dilakukan sendiri atau menyerahkan kepada Pengumpul
Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3,
dan/atau Penimbun Limbah B3; dan
e. Memenuhi persyaratan lingkungan hidup
f. menyusun dan menyampaikan laporan Penyimpanan
Limbah B3
Permasalahan Penyimpanan LB3
1
3

4
1. Penyimpanan tidak per jenis LB3
5 2. Tatacara cara penyimpanan LB3
tidak benar.
3. Kapasitas TPS LB3 tidak sesuai
degan jumlah LB3 yang dihasilkan
4. Penyimpanan sludge IPAL di luar
TPS LB3
5. Permasalahan jumlah LB3 skala
besar dll.
33

Anda mungkin juga menyukai