Euis Ekawati
Kasubdit Penimbunan dan Dumping
PENIMBUNAN LIMBAH B3 PENIMBUSAN AKHIR
•Pasal
UU 59-60 PP PERMEN
32/2009 Pasal 366- Pasal 170-
•Pasal 22/202 LHK
jo. UU 389 6/2021 196
11/2020 61A, 1 PENEMPATAN KEMBALI DI
AREA BEKAS TAMBANG
82A-82C
6. PERIZINAN BERUSAHA
➢ Untuk Jasa PLB3, SLO menjadi
syarat penerbitan Perizinan
5. Surat Kelayakan berusaha
Operasional ➢ Untuk penghasil Limbah B3,
➢ Verifikasi terhadap laporan Perizinan Berusaha terbit sesuai
2. PERSETUJUAN TEKNIS 4. Penyampaian Laporan oleh unit teknis kewenangan kegiatan utama
➢ Laporan penetapan lokasi ➢ SLO menjadi menjadi dasar
➢ Verifikasi permohonan oleh Unit climulainya operasional
Penimbunan Limbah B3
Teknis kegiatan penimbunan dan
3. Pembangunan Fasilitas ➢ Laporan pembangunan
➢ PerTek diterbitkan sebagai dasar pengawasan terhadap
fasilitas penimbunan Limbah
penerbitan Persetujuan ➢ Pembangunan Fasilitas ketaatan Perizinan Berusaha
B3
Lingkungan penimbunan sesuai
Persetujuan Teknis
*MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS DAN SLO BERDASARKAN PP NO. 22/2021 DAN PERMENLHK NO.6/ 2021
Persyaratan PerTek Kegiatan Penimbunan Limbah B3
berupa Kajian Teknis
III. Muatan Kajian
A. Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan ditimbun.
B. Rencana pembangunan fasilitas Penimbunan Limbah B3, bagi Penghasil
Limbah B3 yang belum memiliki fasilitas Penimbunan Limbah B3, yang
I. Judul memuat:
1. desain dan rancang bangun fasilitas Penimbunan Limbah B3 dan fasilitas
pendukung Penimbunan Limbah B3; dan
2. jadwal pelaksanaan pembangunan fasilitas Penimbunan Limbah B3;
(dengan mempertimbangkan uji total konsentrasi zat pencemar)
C. Dokumen mengenai lokasi dan fasilitas Penimbunan Limbah B3.
D. Dokumen mengenai desain, teknologi, metode, proses, dan fasilitas
Penimbunan Limbah B3.
E. Prosedur Penimbunan Limbah B3.
F. Hasil uji laboratorium terhadap parameter Lingkungan Hidup.
G. Hasil uji laboratorium permeabilitas tanah untuk menentukan kelas fasilitas
penimbusan akhir Limbah B3.
H. Persetujuan dari lembaga pemerintah yang memilki urusan di bidang
II. Pendahuluan keamanan bendungan, untuk kegiatan Penimbunan Limbah B3 pada fasilitas
Penimbunan Limbah B3 berupa bendungan penampung limbah tambang.
A. Latar Belakang I. Rencana pembangunan dan/atau penyediaan laboratorium uji Limbah B3
B. Tujuan atau alat analisa laboratorium yang mampu menguji paling sedikit
karakteristik Limbah B3 mudah meledak, mudah menyala, reaktif, korosif,
dan/atau beracun.
J. Rencana pelaksanaan penutupan fasilitas Penimbunan Limbah B3.
K. Sistem Tanggap Darurat berupa dokumen program kedaruratan Pengelolaan
Limbah B3.
L. Tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi di bidang Pengelolaan
Limbah B3.
M. Perhitungan biaya dan model keekonomian (untuk Jasa Penimbun Limbah B3).
IV. Penutup N. Salinan bukti kepemilikan atas dana penjaminan untuk pemulihan fungsi
*PERSYARATAN KAJIAN TEKNIS BERDASARKAN PERMENLHK NO.6/ 2021 Lingkungan Hidup (untuk Jasa Penimbun Limbah B3).
STUDI KASUS DALAM IMPLEMENTASI
1. Perubahan Baseline data Parameter Sumur Pantau?
2. Perubahan titik koordinat fasilitas penimbunan ?
3. Rekayasa engineering untuk pemenuhan persyaratan
permeabilitas tanah ?
4. Penghentian kegiatan penimbunan pada pertambangan yang
telah ditutup?
DEFINISI DUMPING (PEMBUANGAN) LIMBAH
Dumping (Pembuangan) prinsipnya dilarang !
Persetujuan dari
Wajib memiliki Pemerintah berupa
Persetujuan dari Persetujuan Teknis
Pemerintah Pusat untuk kegiatan
Dumping
(Pembuangan)
2. Persetujuan 4. Perizinan
Teknis Berusaha
➢ Verifikasi permohonan oleh Unit Teknis *MEKANISME PENERBITAN
➢ Perizinan Berusaha terbit
➢ PerTek diterbitkan sebagai dasar sesuai kewenangan kegiatan PERSETUJUAN TEKNIS
penerbitan Persetujuan Lingkungan utama BERDASARKAN PP NO. 22/2021 &
PERMENLHK NO.6/ 2021
Persyaratan PerTek Kegiatan Dumping (Pembuangan)
Limbah ke Laut berupa Kajian Teknis
III. Muatan Kajian
A. Nama, sumber, karakteristik, jenis, jumlah, dan debit Limbah yang
akan dilakukan Dumping (Pembuangan) Limbah.
B. Studi pemodelan Dumping (Pembuangan) Limbah:
I. Judul 1. untuk kegiatan di sektor pertambangan, memperhatikan
keberadaan termoklin permanen dan kedalamannya; dan
2. untuk kegiatan di sektor minyak dan gas, memperhatikan angin
musim.
C. Lokasi tempat dilakukannya Dumping (Pembuangan) Limbah
dilengkapi dengan peta lokasi Dumping (Pembuangan) Limbah.
D. Diagram alir proses pengolahan Limbah yang akan dilakukan Dumping
(Pembuangan) Limbah
E. Rona awal laut, biota laut, dan sedimen.
F. Hasil uji dari laboratorium terakreditasi:
1. Untuk kegiatan dari sektor minyak dan gas, meliputi parameter:
II. Pendahuluan a. toksikologi Lethal Concentration-50 (LC50) 96 (sembilan puluh
enam) jam;
A. Latar Belakang
b. total konsentrasi logam berat;
B. Tujuan c. total petroleum hidrokarbon (TPH); dan
d. poli aromatik hidrokarkon (PAH);
2. Untuk kegiatan dari sektor pertambangan, meliputi parameter:
a. toksikologi Lethal Concentration-50 (LC50) 96 (sembilan puluh
enam) jam;
b. total konsentrasi logam berat; dan
c. teratogenisitas;
G. Komposisi bahan kimia dalam lumpur bor.
IV. Penutup H. Peta batimetri, daerah sensitif, alur pelayaran, dan daerah terlarang
*PERSYARATAN KAJIAN TEKNIS BERDASARKAN PERMENLHK NO.6/ 2021 terbatas.
I. Sistem Tanggap Darurat berupa dokumen program kedaruratan
Pengelolaan Limbah.
STUDI KASUS DALAM IMPLEMENTASI
1. Perubahan Rona Awal Kualitas Air Laut
2. Inkonsistensi Skenario dumping (Volume dan
Debit) perbaikan kajian modelingnya
3. Perbedaan data yang ada di IL (sebelumnya)
dengan data pada permohonan izin/Pertek PLB3
REMINDER
Office:
Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
KLHK Gedung A Lantai 5, Jl. DI Pandjaitan Kav. 24,
Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410
Telp/Fax: 021-85911114; 021-8514763
17