DAFTAR ISI
KSO NOOREL-LEN
1. TUJUAN .......................................................................................................... 4
2. RUANG LINGKUP .......................................................................................... 4
3. DEFINISI ......................................................................................................... 4
4. ACUAN ........................................................................................................... 5
5. KETENTUAN UMUM ...................................................................................... 5
6. SURVEI VERIFIKASI JALUR PIPA ............................................................... 6
7. PERLINTASAN DAN LAYOUT FASILITAS .................................................. 6
8. TIE-IN PIPA .................................................................................................... 7
9. PENANDAAN LAPANGAN ............................................................................ 7
10. PERLENGKAPAN SURVEI ............................................................................ 7
11. LAMPIRAN ..................................................................................................... 8
KSO NOOREL-LEN
1. TUJUAN
Memberikan pedoman umum tentang pelaksanaan pekerjaan survei konstruksi
dalam rangka konstruksi pipa baja dan polyethylene (PE) pada sistem jaringan pipa
gas bumi dan fasilitas penunjangnya.
2. RUANG LINGKUP
Dokumen ini mencakup persyaratan minimal survei konstruksi sebelum
pelaksanaan konstruksi pipa baja dan polyethylene (PE) pada sistem jaringan
pipa gas bumi yang di antaranya meliputi verifikasi rencana jalur pipa, identifikasi
fasilitas struktur yang ada dalam jalur pipa dan pemberian tanda pada jalur
pemasangan pipa yang di tentukan.
3. DEFINISI
a. Survei Awal, adalah survei yang dilakukan untuk menentukan rencana jalur
pipa pada tahapan perencanaan.
b. Survei Konstruksi adalah survei yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan
setelah survei awal dan sebelum pelaksanaan konstruksi.
c. Kilometer Point adalah tanda yang berisi informasi angka kilometer jalur pipa
penyalur.
d. Fasilitas Penunjang adalah semua peralatan dan instrumen yang menunjang
pengoperasian gas di luar jaringan pipa, meliputi Regulator Station (RS), dll.
e. Patok adalah penanda sementara yang terbuat dari kayu atau penanda lain
dengan nilai koordinat tertentu.
f. Titik Ikat (BM) adalah marker terbuat dari beton yang memiliki nilai referensi
tertentu secara horizontal (koordinat, x, y) sebagai acuan awal dan akhir
pelaksanaan survei.
g. Pengawas adalah Direksi Teknis dan/atau Konsultan Pengawas yang
ditunjuk oleh Migas untuk mengawasi Pekerjaan.
h. Pekerjaan adalah Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga.
i. Migas adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia sebagai Pemilik Proyek.
KSO NOOREL-LEN
4. ACUAN
a. ASME B31.8, Gas Transmission and Distribution Piping System, Edisi Terakhir.
b. IGE/TD/3 1992. Recommendation on Transmission and Distribution Practice;
Distribution Mains. The Institution of Gas Engineers, London, UK, Edisi
Terakhir;
c. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997
tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas 8umi;
d. SNI 13-3507-1994 Konstruksi Sistem Pipa Polyethylene Gas Bumi:
e. SNI 3474:2009, Sistem Penyaluran dan Distribusi Pipa Gas
5. KETENTUAN UMUM
a. Setelah jalur pipa ditentukan berdasarkan data survei awal,sebelum konstruksi,
lokasi harus diberi patok ulang sehingga pekerja konstruksi dapat menentukan
posisi atau garis penggalian.
b. Jalur pipa yang di survei seperti adalah :
Semua jalur pipa utama.
Pada semua persilangan atau perlintasan.
Garis tengah lokasi pipa yang direncanakan untuk pelintasan, tee,
valve utama, sambungan pipa dan fasilitas pipa lainnya, harus diberi
patok.
c. Jika pipa akan dipasang pada jalur yang berupa jalan umum, jalur pipa harus
diidentifikasi dengan menggunakan jalur pembatas, garis timbul atau penanda
jalur pipa.
d. Semua fasilitas yang ada di bawah tanah pada area konstruksi harus diketahui
sebelum proyek dimulai. Pemilik fasilitas tersebut harus dihubungi secara
langsung untuk menentukan lokasinya.
e. Survei Konstruksi juga dilakukan untuk menentukan lokasi tempat akomodasi,
kantor lapangan, construction camp, ground bed, lokasi Horizontal Directional
Drilling, dan sebagainya.
f. Jarak peletakan pipa PE terhadap bangunan harus mengacu sesuai kepada
Lampiran Tabel 11.1.
KSO NOOREL-LEN
8. TIE-IN PIPA
a. Semua interkoneksi dengan fasilitas terpasang, lokasi dan kedalaman pipa
terpasang atau valve harus diidentifikasi secara lengkap.
b. Jika penyambungan baru akan dibuat dengan cara pemasangan tee fitting
pada pipa terpasang, profil pipa terpasang harus diketahui untuk jarak 15 meter
dari tee yang direncanakan untuk mengetahui elevasi yang pasti dari pipa
terpasang.
9. PENANDAAN LAPANGAN
a. Di sepanjang jalur pipa yang di survei harus diberi patok secara
berkesinambungan dengan interval 30 - 50 m dan berikutnya dengan patok
kayu berukuran 4 cm x 6 cm panjang 50 cm.
b. untuk area konstruksi yang disurvei apabila tidak memungkinkan menggunakan
patok, dapat digunakan cat penanda atau aerosol spray permanen.
c. Patok harus ditempatkan pada semua pertengahan titik penandaan lokasi seperti
pagar, perlintasan pipa, perlintasan kabel telepon, perlintasan jalur listrik,
perlintasan saluran air.
d. Setiap patok harus diberi tanda nomor yang memadai dengan menggunakan
tinta penanda warna hitam dan ditancapkan pada kedalaman tanah minimum 20
cm.
11. LAMPIRAN
Lampiran 11.1. Tabel Jarak Minimum Peletakan Pipa Polyethylene Terhadap
Bangunan
Pipe Diameter
Operating Pressure Minimum Proximity to Building
(mm)
< 180 Not exceeding 75 mbar No minimum, but lay as far as practicable
> 180 Not exceeding 75 mbar 1
All Size > 75 mbar – 2 bar 3
All Size > 2 bar – 4 bar 5
Reference : SNI 13-3507-1994