Anda di halaman 1dari 27

Pengelolaan

 Limbah  B3  dan  


Limbah  NonB3    
berdasarkan  PP  22  Tahun  2021  

Ir. Achmad Gunawan Widjaksono, MAS


Direktur  Veri*ikasi  Pengelolaan  Limbah  B3    dan  Limbah  Non  B3  

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3
menurut PP 22 Tahun 2021
LIMBAH  

LIMBAH B3   LIMBAH nonB3  

Limbah  B3  tercantum  pada  


lampiran  IX  Peraturan  
Pemerintah  Nomor  22  Tahun   LIMBAH nonB3 Terdaftar   LIMBAH nonB3 Khusus  
2021  

Limbah  nonB3  Terda=ar  :  pada   Limbah  nonB3  Khusus  :  


lampiran  XIV  Peraturan   merupakan  Limbah  B3  yang  
Pemerintah  Nomor  22  Tahun   dikecualikan  dari  Limbah  B3  
2021  dengan  kode  N101  -­‐  N109   berdasarkan  penetapan  
pengecualian  dari  pengelolaan  
Limbah  B3  dari  Sumber  
Spesifik  

2  
Pengelolaan Limbah B3

Setiap  orang  yang  menghasilkan  Limbah  B3  wajib melakukan  


Pengelolaan Limbah B3 yang  dihasilkannya.  
 
Dalam  hal  setiap  orang  tidak mampu  melakukan  sendiri  
Pengelolaan  Limbah  B3  ,  pengelolaannya  diserahkan  
kepada  pihak lain.  

JENIS KEGIATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

Pengurangan   Penyimpanan   Pengumpulan   Pengangkutan   Penimbunan  


Pemanfaatan   Pengolahan   Dumping  

3  
PENETAPAN LIMBAH B3
Penetapan Pengecualian Limbah B3  
Pengecualian  Limbah  B3  adalah  limbah  –  limbah  dari  da=ar  limbah  sumber  spesifik  
yang   tercantum   didalam   Lampiran   IX   PP   22/2021   pada   Tabel   3   dan   4,   dapat  
dikecualikan   dari   pengelolaan   Limbah   B3   setelah   Lm   ahli   mengevaluasi   Kerangka  
Acuan  dan/  atau  Uji  KarakterisLk  Limbah  B3  yang  diajukan  oleh  penghasil  limbah  
B3   dan   merekomendasikan   kepada   Menteri   untuk   ditetapkan   sebagai   Limbah   Non  
B3.  

Penetapan Limbah B3 sebagai Produk Samping  


Produk   Samping   adalah   produk   sekunder   yang   dihasilkan   dari   suatu   proses  
industri   yang   terintegrasi   dengan   proses   yang   menghasilkan   produk   utama  
bersifat   pasL,   dapat   digunakan   secara   langsung   tanpa   proses   lebih   lanjut   dan  
memenuhi  syarat  dan/atau  standar  produk.  

4  
KEWAJIBAN PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
SETELAH DILAKUKAN PENETAPAN LIMBAH B3
1.  Penghasil   Limbah   B3   wajib   menyampaikan   laporan   kepada   Menteri  
mengenai   kegiatan   pengelolaan   lanjutan   terhadap   Limbah   B3   yang  
dikecualikan   dari   Pengelolaan   Limbah   B3   dan   Limbah   B3   yang   ditetapkan  
sebagai  produk  samping.  
2.  Dirjen   melakukan   pemantauan   terhadap   pemenuhan   persyaratan   dan  
kewajiban   yang   tercantum   dalam   penetapan   persetujuan   pengecualian  
Limbah   B3   dari   Pengelolaan   Limbah   B3   dan   penetapan   Limbah   B3   sebagai  
produk  samping.  
3.  Menteri   dapat   mencabut   penetapan   persetujuan   pengecualian   Limbah   B3  
dari   Pengelolaan   Limbah   B3   dan   penetapan   Limbah   B3   sebagai   produk  
samping  apabila  :  
a.  Penghasil   Limbah   B3   Ldak   memenuhi   persyaratan   dan   kewajiban   yang  
tercantum  dalam  penetapan;  dan;  
b.  ditemukan  karakterisLk  Limbah  B3  pada  Limbah  B3  yang  dikecualikan  dari  
Pengelolaan  Limbah  B3    
5  
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN
Perizinan  
TEKNIS DAN SLO BERDASARKAN PP 22/2021 Berusaha  

* b a g i k e g i a t a n SLO  
penyimpanan limbah B3 5  
terintegrasi dengan
Persetujuan Lingkungan Laporan  

4  

Persetujuan  
Permohonan  
Persetujuan  
Lingkungan  
Diterbitkan
3  
Teknis  
Pembangunan    
2   Fasilitas   dan  

1  
Uji  Coba*    

* b a g i   k e g i a t a n   y a n g  
memerlukan  uji  coba  
6  
Untuk dapat melakukan Penyimpanan Limbah B3, Setiap Orang
yang menghasilkan Limbah B3 wajib memenuhi:
a. standar Penyimpanan Limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam
Nomor Induk Berusaha, bagi penghasil Limbah B3 dari Usaha
dan/atau Kegiatan Wajib SPPL;
dan/atau
b. rincian teknis Penyimpanan Limbah B3 yang dimuat dalam
Persetujuan Lingkungan, bagi Penghasil Limbah B3 dari Usaha
dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL.

7  
PERSYARATAN TEKNIS TEMPAT PENYIMPANAN
LIMBAH B3
Bebas Banjir
dan Tidak
Rawan Bencana
Alam

WASTE  PILE   Memenuhi Permeabilitas


KONTAINER   Tanah
2 Waste pile dan waste impoundment
(permeabilitas tanah paling besar 10-5
cm/detik) dan Waste impoundment
(permeabilitas tanah paling besar 10-5
TANGKI  
SILO   cm/detik dan memiliki lapisan kedap di
atas tanah)

Berada dalam
WASTE  
BANGUNAN   IMPOUNDMENT   3 Penguasaan Setiap
Orang
Penghasil, Pengumpul, Pemanfaat,
Pengolah, dan/atau Penimbun LB3

Wajib dilengkapi Fasilitas:

Pertolongan   Penanganan   Laboratorium  dan/


pertama   Tumpahan   Bongkar  Muat   atau  alat  analisa  
laboratorium    
Peralatan  penanggulangan  keadaan  
darurat     8  
CARA  DAN  WAKTU  PENYIMPANAN  LIMBAH  B3  
Wajib memenuhi ketentuan persyaratan kemasan

Menggunakan kemasan yang terbuat

1 dari bahan logam atau plastik yang IBC  Tank  


dapat mengemas Limbah B3 sesuai Jumbo  Bag   KONTAINER  
dengan karakteristik Limbah B3

Kemasan   kemasan  dan/atau  

2 Mampu mengungkung Limbah B3


untuk tetap berada dalam kemasan
Drum  
pada  
bangunan  
wadah  lainnya  
sesuai  dengan  
karakteristik  
Limbah  B3  
Memiliki penutup yang kuat untuk

3
mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan,
dan/atau pengangkutan
Waktu Penyimpanan Limbah B3

a.  90 hari (50 kg/hari atau lebih)

4 Berada dalam kondisi tidak bocor,


tidak berkarat, dan tidak rusak
b. 

c. 
180 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3 kategori 1)
365 hari (kurang dari 50 kg/hari untuk Limbah B3 kategori 2 dari
sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum)
d.  365 hari (Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus)

9  
PENGANGKUTAN LIMBAH B3

Alat angkut : Ketentuan Limbah B3:


•  Jalan umum à angkutan darat; •  Kategori 1 à Alat Angkut tertutup
•  Perkeretaapian PENGANGKUTAN •  Kategori 2 à Alat Angkut
•  Laut, Sungai, Danau dan LIMBAH B3 tertutup/terbuka
Penyeberangan

Persyaratan khusus angkutan jalan: Persyaratan khusus Persyaratan khusus angkutan


•  sertifikat kompetensi pengemudi perkeretaapian: laut, sungai, danau, dan
•  surat tanda nomor kendaraan •  surat bukti kelayakan alat penyeberangan:
•  surat bukti kelayakan alat angkut angkut •  surat izin usaha perusahaan
alat angkut laut
•  surat bukti kepemilikian alat
angkut kapal
•  surat bukti kelayakan kapal
10  
PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI PENGANGKUTAN LIMBAH

Dasar  terbitnya  Izin  Penyelenggaraan  


Angkutan  Barang  Khusus  untuk   Dokumen  Pengangkutan  
Barang  Berbahaya  oleh  Kemenhub   Limbah  B3  :  
berdasarkan:   1.  Jenis  dan  jumlah  alat  
1.  Pasal  88  ayat  (2)  PP  74/2014   angkut;  
tentang  Angkutan  Jalan   2.  Sumber,  nama  dan  
2.  Pasal  92  ayat  (2)  PP  51/2002   karakteristik  Limbah  B3  
tentang  Perkapalan   yang  diangkut;  
3.  Prosedur  penanganan  
Limbah  B3  pada  kondisi  
Identitas  Pemohon darurat;  
4.  Peralatan  untuk  
penanganan  Limbah  B3;  
dan  
5.  Prosedur  bongkar  muat  
Akta  pendirian  badan  usaha
Limbah  B3  

Bukti  kepemilikan  atas  dana  


penjaminan  untuk  pemulihan  
fungsi  Lingkungan  Hidup   Dokumen  pengangkutan  
Limbah  B3  

Bukti  kepemilikan  alat  angkut  


11  
Spesifikasi Alat Angkut Limbah B3 Angkutan Jalan

GPS Tracking
yang
Alat Penanganan Limbah dikoneksikan
B3 yang diangkut dengan Nama Perusahaan
SILACAK pada keempat sisi
Prosedur bongkar - muat
kendaraan

Nomor telepon pada


sisi kanan, kiri dan
PT TRANSPORTASI belakang
Prosedur Tanggap Telp. (021) xxxxxxxx
Darurat
Simbol Limbah B3 pada
keempat sisi

Roda 4 atau lebih


Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3
Berlaku 5 tahun (dapat diperpanjang)

12  
PERSYARATAN LOKASI FASILITAS
PENGOLAHAN LIMBAH B3
Insinerasi Pirolisis, Destilasi, Evaporasi, Bioremediasi  
Stabilisasi dan Solidifikasi,
Elektrokoagulasi dan Pencucian
q  Bebas banjir / rekayasa;
Kemasan B3 dan/atau Limbah B3 q  Bukan daerah genangan air sepanjang
q  kawasan industri dan/atau daerah industri, bagi tahun
Pengolah Limbah B3; dan q  Bukan daerah aliran sungai intermittent
q  Daerah yang bebas banjir atau
q  Memiliki jarak: q  Bukan daerah lindung
1.  ≥ 150 m terhadap jalan utama atau jalan tol
daerah yang dapat dilakukan
rekayasa dengan teknologi q  Jarak dari lokasi pemukiman lebih dari
2.  ≥ 300 m dari daerah pemukiman,
300 (tiga ratus) m
perdagangan, rumah sakit, pelayanan
kesehatan atau kegiatan sosial, hotel, q  Lahan datar dan/atau lahan landai
restoran, fasilitas keagamaan dan dengan kemiringan paling tinggi 12%
pendidikan (dua belas persen)
3.  ≥ 300 m dari garis pasang naik laut, sungai, q  Kondisi hidrogeologi memenuhi
daerah pasang surut, danau, rawa, mata air
q  Kedalaman air tanah minimum 4 m dari
4.  ≥ 300 m dari daerah yang dilindungi (cagar
lapisan terbawah unit pengolahan
alam dan hutan lindung)
atau q  Tekstur tanah tidak memiliki porositas
Permodelan dispersi sebaran Emisi tinggi
menggunakan Gaussian Dispersion Model atau
pendekatan permodelan lainnya yang setara dan
berlaku secara nasional dan/atau internasional.

13  
13  
PENGOLAHAN LIMBAH B3
Stabilisasi Dan
Termal Cara Lain Sesuai IPTEK  
Solidifikasi

q  Insinerasi q  Memiliki karakteristik q  Proses Bioremediasi


q  Evaporasi mudah meledak, mudah q  Proses
q  Pirolisis menyala, reaktif, Elektrokoagulasi
q  Destilasi infeksius, korosif dan q  Pencucian Tangki
beracun Kapal (Tank Cleaning)
q  Melakukan analisis q  Pencucian Kemasan
q  Tidak memiliki organik dan anorganik Bekas B3 Dan/Atau
karakteristik mudah berdasarkan baku mutu Limbah B3
meledak TCLP C
q  Bukan Limbah B3 q  Tidak berwujud cair.
berupa merkuri
q  Bukan Limbah B3 yang
mengandung radioaktif
14  
TATA CARA KEGIATAN
PEMANFAATAN LIMBAH B3
Kegiatan  Uji  Coba  Pemanfaatan  
Limbah  B3,  mencakup:  

Wajib dilakukan uji coba


1 Peralatan  dan  Teknologi  
Pemanfaatan  Limbah  B3

Pemanfaatan Limbah B3 :

2 Metode  Pemanfaatan  Limbah  B3

3
Substitusi Substitusi  
Bahan Baku Fasilitas  Pemanfaatan  Limbah  
Sumber  Energi   B3
belum ber-SNI  

15  
PERSYARATAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3

Substitusi Substitusi Bahan Sesuai


Bahan Bahan Baku IPTEK
Baku Bakar*

Sifat  /  fungsi  sama  dengan   Bila  dibakar    menghasilkan   Sifat  /  fungsi  sama  dengan  
panas  dan  energi   bahan  baku    
bahan  baku  yang  disubstitusi  
Kalori  ≥  2500  kkal/kg;  TOX   Komposisi    100%  dari  total  
Komposisi  <  100%  dari  total   bahan  baku  
bahan  baku   <  2%  dan  Sulfur  <  1%  
Memenuhi  SNI  /  standar  
Technically  Feasible  
Produk  telah  memiliki  SNI   Mengurangi  bahan  bakar   lain  yg  setara   &  Environment  
utama   Friendly
Memenuhi  standar  LH Memenuhi  standar  LH  atau  
Sesuai  standar  LH   baku  mutu  LH

*bila  diedarkan  wajib  memenuhi  SNI  /  standar  dari  ESDM   16  


1
penimbusan  akhir
3
2
penempatan  kembali  di  
Sumur  Injeksi area  bekas  tambang

4
FASILITAS   bendungan  
PENIMBUNAN   penampung  
LIMBAH  B3   limbah  tambang

17  
Muatan  Persyaratan  Permohonan    
Persetujuan  Teknis  Penimbunan    
(Pasal  372  dan  382  PP  22  Tahun  2021)  
Jenis  Limbah  B3
Nama,  sumber,  karakteristik,  dan  jumlah  Limbah  
Perhitungan  biaya  dan  model  keekonomian  serta  salinan   B3
bukti  kepemilikan  atas  dana  penjaminan  pemulihan  fungsi  
Lingkungan  Hidup Rencana  Pembangunan  Fasilitas  (desain  dan  jadwal  
(untuk  Jasa  Penimbun  Limbah  B3) pembangunan)
1.  Penimbusan  akhir  
Tenaga  kerja  yang  Limbah  B3  yang  memiliki     2.  Sumur  injeksi  
sertifikat  kompetensi  di  bidang  Pengelolaan     3.  Penempatan  kembali  di  area  bekas  tambang  
Limbah  B3. 4.  Bendungan  penampung  limbah  tambang  

Sistem  Tanggap  Darurat


Dokumen  mengenai  lokasi  dan  fasilitas
Program  kedaruratan  Limbah  B3  dan/atau    
SOP  Tanggap  Darurat 1.  bebas  banjir;  
2.  permeabilitas  tanah;  
3.  daerah,  tidak  rawan  bencana,  dan  di  luar          
Rencana  pelaksanaan  penutupan  fasilitas
   kawasan  lindung;  dan  
Tahapan  pelaksanaan  operasional    
4.  tidak  merupakan  daerah  resapan  air  tanah,    
penutupan  fasilitas  
 
  Dokumen  mengenai  desain,  teknologi,  metode,  
Rencana  pembangunan  dan/atau  
proses,  dan  fasilitas
penyediaan  laboratorium  uji  Limbah  B3
Untuk  uji  karakteristik  Limbah  B3   Prosedur  Penimbunan    Limbah  B3
  Tahapan  operasional  dan/atau  SOP  Penimbunan.        
Persetujuan  dari  lembaga  Pemerintah  di  bidang  
Hasil  uji  laboratorium  parameter  Lingkungan  Hidup
keamanan  bendungan    
Rona  awal  kualitas  air  tanah
Khusus  bendungan  penampung  limbah  tambang   18  
 
SISTEM  PELAPIS  PADA  FASILITAS  PENIMBUSAN  AKHIR  
Penimbusan Akhir Penimbusan Akhir Penimbusan Akhir
Kelas I Kelas II Kelas III
Lapisan Penutup
Lapisan Penutup   Lapisan Penutup  

LIMBAH  
LIMBAH   LIMBAH  

Lapisan Pelindung   30  cm  


Lapisan Pelindung   Lapisan Pelindung  
Geomembran  
Sistem Geomembran  
Pengumpul Lindi   30  cm   Sistem Sistem
Pengumpul Lindi   Pengumpul Lindi  
Total    ±2   Lapisan Tanah
Lapisan Tanah Lapisan Tanah
m   Penghalang
Penghalang   Penghalang  
Sistem Pendeteksi Geomembran  
Sistem Pendeteksi Sistem
Kebocoran  
Kebocoran   Pengumpul Lindi  
1  m  

Lapisan Dasar  
Lapisan Dasar   Lapisan Dasar  
19  
Tanah Setempat  
Tanah Setempat   Tanah Setempat  
19  
PERSYARATAN DAN TATA CARA KEGIATAN PENIMBUNAN LIMBAH B3

persyaratan fasilitas
penetapan penghentian Penimbunan Limbah B3
•  desain fasilitas
kegiatan Penimbunan •  zona target injeksi (untuk sumur
Limbah B3 injeksi)
•  sistem pelapis
•  penutupan fasilitas Penimbunan •  kelengkapan fasilitas meliputi
Limbah B3 drainase, pengumpul lindi dan
•  pemeliharaan fasilitas Penimbunan sumur pantau
Limbah B3 •  peralatan pendukung
•  pemantauan fasilitas Penimbunan •  rencana Penimbunan Limbah B3,
Limbah B3. penutupan, dan pasca penutupan
fasilitas Penimbunan Limbah B3

tata cara Penimbunan


Limbah B3 persyaratan lokasi fasilitas
Penimbunan Limbah B3
•  memperhatikan penempatan •  sesuai dengan rencana tata ruang
Limbah B3 wilayah
•  melakukan pengelolaan air lindi •  bebas banjir seratus tahunan
•  melakukan pemeriksaan dan •  permeabilitas tanah
pemeliharaan sarana dan prasarana •  merupakan daerah yang secara geologis
•  melakukan pemantauan lingkungan.
persyaratan uji Limbah B3 aman, stabil, tidak rawan bencana, dan
uji TCLP, TK zat pencemar, tingkat kontaminasi di luar kawasan lindung
radioaktif, paint filter, karakteristik, kandungan •  tidak merupakan daerah resapan air
organik, serta wujud Limbah B3 dan tanah; hidrologi permukaan.
uji kuat tekan.
20  
PERSYARATAN PERMOHONAN PERSETUJUAN TEKNIS
KEGIATAN DUMPING (PEMBUANGAN) LIMBAH B3
(Pasal 394 PP 22 Tahun 2021)  

Sistem nama, sumber,


karakteristik, jenis, studi
Tanggap jumlah, dan debit pemodelan
Darurat limbahB3

peta batimetri, daerah


sensitif, alur pelayaran, lokasi
dan daerah terlarang
terbatas Dumping

komposisi bahan proses pengolahan


kimia dalam Content    Here sebelum dilakukan
lumpur bor .  
Dumping
(netralisasi atau
pengurangan kadar racun)
uji limbah rona awal kualitas
Tailing: uji LC50, teratogenisitas, TK logam berat air laut, biota laut,
Serbuk bor dan lumpur bor: uji LC50, TK logam dan sedimen
berat, TPH dan PAH)
21  
PERSYARATAN DAN TATA CARA KEGIATAN DUMPING
(PEMBUANGAN) LIMBAH

pemantauan lingkungan persyaratan


•  kualitas air laut Limbah sebelum
•  dampak lingkungan dilakukan Dumping
(Pembuangan)
•  netralisasi atau
tata cara Dumping penurunan kadar
(Pembuangan) racun

•  jenis Limbah
•  jumlah limbah
•  jarak Dumping (Pembuangan)
Limbah terhadap daerah persyaratan lokasi Dumping
sensitif (Pembuangan)
•  durasi Dumping
(Pembuangan) •  terletak di dasar laut pada laut yang
•  debit Dumping (Pembuangan) memiliki lapisan termoklin
•  cara Dumping (Pembuangan) permanen
•  proses dan jenis kegiatan •  tidak berada di lokasi tertentu atau
pertambangan, untuk Limbah di daerah sensitif
tailing •  rona awal kualitas air laut harus
memenuhi baku mutu air laut
22  
JENIS LIMBAH
Tailing
Di-­‐dumping  ke  laut  
menggunakan  alat  
penyalur  limbah

Serbuk Bor Dumping  in-­‐situ


Lumpur Bor Menggunakan  alat  penyalur  hingga  ≥  8  mdpl;  dan/
atau  
Di-­‐dumping  secara  in-­‐ Tidak  menggunakan  alat  penyalur  bila  pengeboran  
situ  atau  ex-­‐situ dilakukan  tanpa  pipa  konduktor  (riserless)

Dumping  ex-­‐situ
Menggunakan  alat  penyalur  hingga  ≥  8  mdpl

23  
Limbah nonB3 Terdaftar
(Lampiran XIV PP22 Tahun 2021)

LIMBAH nonB3

Limbah  nonB3  Khusus  :    


merupakan  Limbah  B3  yang  dikecualikan  
dari  Limbah  B3  berdasarkan  penetapan  
pengecualian  dari  pengelolaan  Limbah  B3  
dari  Sumber  Spesifik  

24  
Pengelolaan Limbah nonB3 sesuai PP 22 Tahun 2021

1.  Pengurangan  
2.  Penyimpanan  
3.  Pemanfaatan  
4.  Penimbunan  
5.  Perpindahan  Lintas  Batas  Limbah  Non  B3  
6.  Klarifikasi  Status  Limbah  
7.  Penanggulangan  Pencemaran  Dan/Atau  kerusakan  dan  
pemulihan  lingkungan  hidup  
8.  Pelaporan  

25  
PELARANGAN

Dalam   hal   pengelolaan   Limbah   nonB3,   maka   seLap   orang   dilarang  


melakukan  :  
 
1. Dumping  (pembuangan)  Limbah  nonB3  tanpa  persetujuan  dari  
Pemerintah  Pusat;  
2. Pembakaran  secara  terbuka    (open  burning);  
3.  Pencampuran  Limbah  nonB3  dengan  B3  dan/atau  Limbah  B3;  
4. penimbunan  Limbah  nonB3  di  fasilitas  tempat  pemrosesan  akhir  
(TPA)  sampah.  

26  
TER IM A K A S IH

DIREKTORAT VERIFIKASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3


27  

Anda mungkin juga menyukai