Oleh:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang mahakuasa
karena atas berkatnya penulis dapat menyusun laporan praktikum dengan judul
“FIRE AND SAFETY” yang selesai tepat pada waktunya. Penyusunan laporan
praktikum ini berdasarkan hasil praktikum yang dilaksanakan dilapangan.
Laporan praktikum ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, perkenankanlah dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. R.Y. Perry Burhan, Msc., selaku Ketua STEM Akamigas.
2. Bapak Purwanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang
3. Bapak Budi Sulistiyono selaku instruktur praktikum fire and safety.
4. Bapak dan Ibu Dosen STEM Akamigas khusunya dari program studi Teknik
Mesin Kilang.
5. Keluarga saya, terutama untuk kedua orang tua yang selalu mendoakan
selama pelaksanaan praktikum.
6. Rekan-rekan seperjuangan dan pihak yang telah membatu penulis sehingga
penyusunan laporan praktikum ini selesai.
Cepu, 2018
Penulis,
Magdalena Tilaporu
NIM. 171430032
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iii
I. PENDEHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................. 2
1.3 Manfaat ............................................................................... 2
III. PEMBAHASAN
3.1 Gelar dan Gulung Selang .................................................... 15
3.2 Connecting Hose ................................................................. 17
3.3 Latihan Pemadaman ............................................................ 19
3.4 Latihan Rescue dengan SCBA ............................................ 23
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan ......................................................................... 27
4.2 Saran ................................................................................... 27
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Segitiga api ......................................................................... 3
Gambar 2.2 Hydrant Pillar ..................................................................... 6
Gambar 2.3 Hydrant Wrench .................................................................. 7
Gambar 2.4 Fire Hose ............................................................................ 7
Gambar 2.5 Y-Piece ............................................................................... 8
Gambar 2.6 Fire Nozzle ........................................................................... 9
Gambar 2.7 Alat Pemadam Api Ringan ................................................. 9
Gambar 2.8 Fire Helmet ......................................................................... 10
Gambar 2.9 Firefighter Clothing ............................................................ 11
Gambar 2.10 Firefighter Gloves ............................................................ 12
Gambar 2.11 Safety Shoes ...................................................................... 12
Gambar 2.12 Peralatan SCBA ................................................................ 14
BAB I PENDAHULUAN
Industri migas mempunyai resiko kecelakaan kerja yang sangat tinggi terutama
banyak kerugian baik material maupun fisik seseorang. Oleh karena itu
dan penanggulangan bahaya kebakaran (fire and safety). Maka perlu adanya
1.2 Tujuan
Emergency response.
1.3 Batasan Masalah
praktek mahasiswa hanya memahami beberapa peralatan alat pemadam yang ada
bahaya kebakaran.
BAB II TINJAUANPUSTAKA
Fire and safety merupakan upaya yang bertujuan agar tidak terjadi
kebakaran dan upaya mengantisipasi bila terjadi kebakaran. Oleh sebab itu perlu
agar keselamatan tetap terjag, baik keselamatan jiwa manusia maupun harta benda
Kebakaran adalah api yang tidak terkontrol dan tidak dikehendaki karena
dapat menimbukan kerugian baik harta benda maupun korban jiwa. Api dapat
terbentuk jika terdapat keseimbangan tiga unsur yang terdiri dari bahan bakar,
sehingga bila mana salah satu unsur tersebut dihilangkan maka api akan padam.
Metode Pemadaman
B. Cara pemadaman api
Pendinginan (Cooling)
sampai suhu dibawah titik nyala. Untuk bahan bakar dengan titik nyala yang
Penyelimutan (Smothering)
bahan yang dapat terbakar dengan jalan menutup aliran bahan bakar yang
benda yang terbakar). Hasil reaksi yang penting adalah atom bebas O dan H
menjadi H2 dan O. Atom radikal O dapat membentuk api lebih besar. Maka
C. Klasifikasi Kebakaran
pemadam api sehingga dapat memilih media yang tepat bagi suatu kebakaran
berdasarkan klasifikasi.
dan lain-lain).
2. Klas B : Bahan cair dan gas (Bensin, Solar, minyak tanah, aspal,
nabati.
Jenis Media Pemadam
dan B.
hanya untuk ceceran minyak atau oli dalam jumlah yang kecil.
o Tepung Kimia
1. Arah angin
5. Lamanya terbakar
untuk selalu bergerak cepat agar api tidak menjarah ke banyak tempat. Bersamaan
dengan itu, bahaya selalu mengancam para petugas pemadam kebakaran, baik itu
bahaya yang memiliki resiko tinggi ataupun tendah sehingga wajib bagi petugas
lain agar petugas pemadam kebakaran tetap aman saat melakukan proses
bergerak cepat agar api tidak menjarah banyak tempat. Bersamaan dengan itu,
bahaya selalu mengancam para petugas pemadam kebakaran. Baik itu bahaya
yang memiliki resiko tinggi atau rendah sehingga wajib bagi petugas pemadam
wajah, hood, pakaian pelindung, sarung tangan, helm Safety, sepatu dan alat
keselamatan lainnya.
A. Helm Safety
bahan plastik serta serta komposit beserta tali dagu serta hood yang ada di
bagian belakang. Kegunaan tali dagu pada helm pemadam kebakaran ini
yaitu supaya ketika digunakan tetap dalam posisi yang benar serta tak
bergeser.
Gambar 2.1 Helm Safety
B. Sarung Tangan
Walaupun sarung tangan bisa melindungi tangan terhadap luka gores serta
luka bakar namun jenis Alat Pelindung Diri ini mengurangi kelincahan
tebal.
D. Sepatu safety
yang timbul missal, api, benda tajam, terpeleset, arus listrik dan lain
sebagainya.
jarak jauh, misalnya dari selang panjang. Alat yang bersifat resisten
terhadap api ini memberikan udara layak untuk bernafas dalam kondisi
hidup-mati atau IDLH (immediate danger to life and health) melalui tabung
terjadi kebocoran pada masker, masih ada udara bersih yang mengalir keluar
A. Fire Nozzle
nozzle harus disesuaikan dengan jenis api yang akan dipadamkan pada
sama yaitu dapat menutup katup penutup (shut off) yang berguna
B. Fire Hose
Adalah selang yang berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber air
sampai ke titik api kebakaran. Fire Hose pada umumnya didesain bervariasi
sesuai dengan kebutuhan, baik dari panjang selang yang disediakan dalam
diameter selang yang disediakan dalam dua ukuran, yaitu 1,5 inci dan 2,5
inci.
Pada sebuah Fire Hose, terdapat dua ujung yang disebut dengan
jenis drat, storz, ataupun jenis coupling machino. Coupling pertama disebut
coupling ini akan dipasang dengan nozzle dan akan dibawa oleh petugas
digulung, pastikan dengan benar bahwa tidak ada lagi air yang masih tersisa
C. Coupling
D. Y Piecce
Pemadam Api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah
(APAR) dibagi menjadi 3 jenis. Kedua jenis alat pemadam api ini bisa
Selain itu sebuah alat pemadam api ringan memiliki cara penggunaan yang
disekitar anda. Berikut ini adalah 3 alat pemadam api ringan berdasarkan
jenisnya:
Alat pemadam jenis busa ini sangat efektif jika digunakan untuk
klas D. Bahan dari pemadam api busa ini adalah Natrium Bicarbonate
campuran tersebut.
Cara Menggunakan:
gagang penyemprot.
o Arahkan nozzle ke arah sumber api
angin.
Keunggulan:
Kekurangan:
kebakaran yang disebabkan oleh kategori klas B, klas C, Klas D, dan Klas E
Cara kerja alat ini adalah mengubah CO2 cair yang ada di dalam
tabung menjadi gas CO2 yang akan memadamkan api ketika disemprotkan.
Cara Menggunakan:
Keunggulan:
o Penyimpanannya mudah
Kekurangan:
Serbuk kimia kering atau dry chemical powder adalah bahan yang
digunakan oleh alat pemadam api yang ini. Penggunaan alat pemadam api
ini bisa untuk memadamkan kebakaran yang terjadi dalam kategori klas A,
Cara Menggunakan:
Keunggulan:
oleh kelistrikan
ruangan
Kekurangan:
berbeda – beda. Setiap jenis alat pemadam api kebakaran harus digunakan
sesuai dengan sumber terjadinya api, agar tidak menyebabkan bahaya yang
Beberapa jenis alat pemadam api ringan juga bisa dilakukan isi ulang.
Selain itu APAR juga harus dicek secara berkala, karena kondisi isi dari
kadaluarsanya, ya.
Sebetulnya tidak hanya alat pemadam api dalam bentuk tabung saja
yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran. Mari kita simak yang
berikut ini.
Berat 6 kg
Type YA-20L
Model CA 1150
Berat 5 kg
Berat 4,2 kg
PS max 374 bar at 600C
TS -500C to 600C
PS PW 300 at 150C
Pada kelompok 1 Kelas TMK I-A, satu regu terdiri dari 5 orang yang
berposisi sebagai berikut:
1 orang sebagai komandan regu
1 orang sebagai mekanik pada hydrant
2 orang sebagai nozzle man
1 orang sebagai nozzle man helper
dalam pemadaman. Selain itu peminpin juga bisa menjadi helper nozzle dan
padam sepenuhnya.
2. Mekanik
pemimpin regu. Mekanik tidak boleh menjauh dari hydrant karena dia lah
3. Nozzle Man
untuk diarahkan ke objek api. Karena tekanan air yang keluar besar, maka
nozzle man harus mempunyai kondisi fisik dan teknik yang baik.
4. Helper
menggantikan peran nozzle man dan yang lain. Jika tidak dibutuhkan maka
helper akan membantu memegang selang di belakang nozzle man agar
selang pemadam kebakaran, ada banyak hal yang harus dilakukan dengan cepat
dan tepat mengenai perlengkapan alat pemadam api. Sama halnya pula ketika api
dalam mengemas perlengkapan dengan baik dan benar agar suatu waktu ketika
terdapat panggilan darurat kembali, maka proses pemadaman tidak akan terlambat
3.2.3 Penggelaran
Latihan ini ditujukan agar kita cepat dan sigap dalam menyambungkan
komponen pemadam dari satu alat ke alat yang lain nya, agar pemadaman bisa
Gambar 3.1
Bila jarak objek jauh, tambah kan selang agar jarak jangkau lebih
Coupling) dengan memasukkan dan menekan antara bagian female dan male
isyarat membuka tangan dari atas sampai tangan sejajar bahu. Kemudian
menambah aliran air dengan memutar katup yang berada di atas hydrant ke
arah kiri.
mengurangi aliran air dengan memutar katup yang berada di atas hydrant ke
arah kanan.
5. Komandan berada di tengah-tengah nozzle man untuk mengomandoi para
nozzle man.
mendekati api.
8. Setelah dekat dengan media yang terbakar, komandan segera menutup katup
9. Para nozzle man lalu bergerak memisah ke samping kanan maupun kiri,
10. Bila perlu, nozzle putar ke arah kanan untuk posisi spray-jet atau jet. Atur
menggiring bahan bakar minyak keluar dari sewer. Posisi nozzle harus
keadaan spray. Dibutuhkan kerja sama yang bagus diantara para nozzle man.
12. Setelah itu, komandan segera mengelilingi objek (pompa sentrifugal) yang
atau belum. Pada saat itu, noozle man mengarahkan nozzle ke atas dengan
posisi spray agar dapat terpayungi oleh air dari radiasi panas.
(stop).
3.2.6 Release
Setelah selang digunakan segera hilangkan sisa sisa air didalam selang , agar
Cara release:
1. Luruskan selang
2. Letakkan selang diatas bahu dan berjalan lah dari ujung keujung
selang.
4 Penggulungan
dilakukan dengan cara yang abenar agar bila selang digunakan dengan
dua orang dari bagian Hose Man untuk setiap satu tim Fire Brigade. Untuk
lapangan. Jika teknik penggulungan Fire Hose salah atu keliru, maka ketika
terlambatnya tindakan pemadaman. Risiko ini tentunya sangat fatal karena api
kebakaran terlambat dihalau sehingga akan menjalar lebih luas dan semakin besar.
Selang dapat dibawa dengan memanggul di bagian bahu sebelah kanan atau
X-mas tree
Sewer
Pompa sentrifugal
3.3.2 Peralatan yang digunakan
Safety helmet
Cover all
Sepatu Safety
terdekat
Tarik Pin pengaman yang berada pada Valve (mirip kunci yang berada
angin
Pegang nozzle pada ujung Hose atau selang dengan tangan dengan
kuat.
Arahkan Nozzle atau pangkal selang pada titik api (area kebakaran)
Lakukan test fungsi. Jika APAR tidak berfungsi baik maka ganti yang
lain.
Dekati api searah dengan angin, dan berhentilah pada posisi kira-kira
3 meter dari api. (harus mengikuti arah angin supaya tidak terjadi
pembalikan arah panas maupun semburan dari sumber api (Sumber
kebakaran)).
mengikutkan bubuknya.
1. Pemeriksaan scba
tekanannya kurang dari 5/6 dari tekanan kerja, maka isi botol
50 atm.
Apabila anda tidak bisa bernafas, buka segera valve utama pada
botol.
sebaiknya.
3. Menggunakan SCBA
tersedia.
nyaman
baik.
sedikit demi sedikit tembok yang ada dan tangan yang lain
Data :
Jawab :
𝐹𝐷 − 𝑆𝑀
𝑊𝐷 =
I𝑆
(𝑃𝐹 × V) − (𝑃𝐴 × V)
𝑊𝐷 =
𝐼𝑆
(200 × 6) − (190 × 6)
𝑊𝐷 =
40
1200 − 1140
𝑊𝐷 =
40
60
𝑊𝐷 =
40
𝑊𝐷 = 1,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Jadi, working duration saya saat melakukan evakuasi di kontainer yaitu 1,5
menit
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari hasil praktikfire and safety yang telah dilaksanakan, penulis dapat
4.2 Saran.
Adapun saran dari penulis setelah melakukan praktik fire and safety,
sebagai berikut :