Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEGIATAN SIMULASI PENANGANAN

KEGAWATDARURATAN DAN BENCANA


KEBAKARAN

OLEH :

Nama : Samsir
NIDN : 0919059003

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK. II PELAMONIA


MAKASSAR
2016
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan
limpahan rahmat, taufik dan Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan dengan judul “Simulasi kegawatdaruratan dan
bencana (Kebakaran)” yang merupakan tugas lapangan sesuai dengan bidang
ilmu yang ditekuni yaitu Emergency and Disaster Management.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa laporan ini tidak


dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Olehnya itu
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini. Penulis berharap laporan ini dibuat agar dapat
memberikan manfaat khususnya bagi diri penulis dan orang lain pada umumnya.

Penulis menyadari keterbatasan dalam pembuatan laporan ini masih


sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
adanya saran dan masukan yang sifatnya membangun.

Makassar, September 2016

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1

B. TEMA PELATIHAN ................................................................... 3

C. TUJUAN .................................................................................... 3

D. SASARAN ................................................................................. 3

E. JENIS KEGIATAN ..................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN ................ 4

B. PRINSIP PENANGGULANGAN KEBAKARAN ......................... 4

C. PENGENALAN KELAS KEBAKARAN…………………………… 5

D. PERALATAN PENCEGAHAN KEBAKARAN…………………… 6

E. PENCEGAHAN KEBAKARAN……………………………………. 9

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A. WAKTU DAN TEMPAT ............................................................. 14

B. JUMLAH PESERTA .................................................................. 14

C. METODE PEMBELAJARAN ..................................................... 14

D. DOKUMENTASI KEGIATAN .................................................... 15


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penanggulangan kebakaran merupakan langkah yang wajib

dilakukan oleh setiap orang.Kebakaran termasuk masalah yang tidak

dikehendaki kedatangannya, baik itu dirumah maupun ditempat

kerja.Penyebabnya beragam dari yang sepele sampai ke masalah yang

berat.Seperti membuang putung rokok sembarangan, kebocoran tabung

gas sampai konsleting listrik. Contoh tadi merupakan penyebab yang

biasa kita jumpai.

Akhir-akhir ini kebakaran cukup sering terjadi ada rumah, toko,

pasar, bengkel, kandang ayam dan berbagai objek lainnya yang

terpanggang. Penyebabnya bermacam-macam. Korsleting pada instalasi

listrik, ledakan kompor, lilin dan lain sebagainya. Kerugian mulai dari

jutaan rupiah hingga miliaran rupiah.

Kerapnya terjadi kebakaran akhir-akhir ini juga dipicu oleh musim

kering atau kemarau yang mulai melanda. Sedangkan banyaknya objek

yang tak terselamatkan, disebabkan banyak hal. Seperti terlambatnya

mobil pemadam kebakaran ke tempat kejadian perkara (TKP),

terbatasnya mobil pemadam kebakaran, jauhnya sumber air, dan sulitnya

akses ke TKP.
Berbagai kendala dan keterbatasan di atas telah menjadi catatan

dari tahun ke tahun, tetapi nyaris minim dengan progres berupa solusi

kongkrit. Beberapa hal lainnya yang juga menjadi catatan penting bagi

penanganan musibah kebakaran adalah pengenalan, pemahaman dan

kemampuan mitigasi yang masih rendah, bahkan nihil pada masyarakat.

Akibat dari kondisi di atas, begitu terjadi kebakaran, warga

langsung panik dan tak tahu apa yang harus dilakukannya. Ketika api

berkobar, sebagian warga sibuk menyemalatkan semua harta bendanya

dan terkadang lupa dengan keselatan diri dan anggota keluarga yang

lainnya. Tindakan seperti itulah yang terkadang menyebabkan ada pemilik

atau penghuni rumah terbakar, bahkan ada yang tewas terbakar. Artinya

pengenalan, pemahaman dan pengusaan mitigasi bencana kebakaran

warga itu sangat rendah.

Di sisi lain, sangat jarang rumah atau pun toko dan tempat usaha

lainnya yang menyiapkan tabung racun api yang sesuai dengan potensi

ancaman kebakaran di lokasi tersebut. Terkadang, kalaupun ada yang

punya tabung racun gas, tetapi tidak diperhatikan kapan masa afkir dari

racun gas itu. Dalam sejumlah fakta, ternyata tabung racun gas itu

ternyata sudah kosong, sehingga tak bisa dimanfaatkan lagi begitu ada

kejadian kebakaran.

Di Indonesia sendiri kebakaran merupakan masalah yang

berat.Dikarenakan dipengaruhi iklim yang dapat membantu masalah

tersebut.Di Balikpapan saja sudah seringkita jumpai kebakaran rumah,


tempat kerja dll.Faktor utama penyebab terjadinya masalah yaitu

konsleting listrik.Serta ditambah banyak rumah yang terbuat dari kayu. Hal

ini merupakan “Triangle of Fire” dimana sumber api itu berada. Oleh

karena itu perlu adanya pengetahuan tentang cara menanggulangi

kebakaran.

B. TEMA KEGIATAN

Simulasi Kegawatdaruratan Dan Bencana ( Kebakaran )

C. TUJUAN

Tujuan dari pelatihan ini dirancang untuk memberikan pengetahuan

dan keahlian tentang teknik-teknik pencegahan dan penanggulangan

kebakaran .

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut

adalah mengaplikasikan teknik penanggulangan dan pemadaman

kebakaran berdasarkan media pemadaman seperti APAR, Hydrant, dan

Kendaraan pemadam kebakaran dan lain-lain.

D. SASARAN

Seluruh stakeholder yang terlibat dalam penanganan Bencana:

PMI, Badan SAR Nasional, POLRI/TNI, Pemadam Kebakaran, TAGANA,

Dokter, Perawat, BPBD propinsi, kota dan kabupaten.


E. JENIS KEGIATAN

Kegiatan ini merupakan suatu bentuk kegiatan simulasi

penanganan kegawatdaruratan dan bencana pada kasus kebakaran di

gedung Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2016.


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Penanggulangan kebakaran adalah usaha menyadari atau

mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya atau

terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah

kemungkinan tersebut menjadi kenyataan.

Penanggulangan kebakaran membutuhkan suatu program

pendidikan dan pengawasan beserta pengawasan karyawan, suatu

rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan

kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan dan penempatan

yang baik dari peralatan pemadam kebakaran termasuk memeliharanya

baik segi siap-pakainya maupun dari segi mudah dicapainya.

B. PRINSIP PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada

tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar

dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari:

1. Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis),

sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia.

2. Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar,

kayu, plastik dan sebagainya.


3. Oksigen (tersedia di udara)

C. PENGENALAN KELAS-KELAS KEBAKARAN

Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:

kertas, kayu, plastik, karet, busa dan lain-lainnya. Media

pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung

goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau

racun api tepung kimia kering.

1. Kelas B

Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah

terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah,

spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran

untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR)

atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk

jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis

bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran

akan melebar kemana-mana.

2. Kelas C

Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman

kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran

(APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber

listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.


D. PERALATAN PENCEGAHAN KEBAKARAN

1. APAR / Fire Extinguishers / Racun Api

Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi

guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C.

Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga

dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran

yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat

penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita

tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu

tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada

yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon

tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.

Gambar 2.1. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )

2. Hydrant

Sebuah hidran adalah tindakan proteksi kebakaran aktif ,

dan sumber air yang disediakan di sebagian besar wilayah


perkotaan , pinggiran kota dan pedesaan dengan layanan air kota

untuk memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk

memasuki pasokan air kota untuk membantu memadamkan api .

Ada 3 jenis Hydrant, yaitu :

a. Hydrant gedung,

b. Hydrant halaman dan

c. Hydrant kota.

Sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung,

untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran

kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang

memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil

cadangan air.
Gambar 2.2. Hydrant

3. Kendaraan Pemadam Kebakaran

Merupakan kendaraan gawat darurat pemadam

kebakaran.Tipe kendaraaan ini biasanya truk yang bagian belakang

merupakan penyimpanan air, dan kendaraan ini umumnya

berwarna merah. Ada beberapa tipe kendaraan yang digunakan di

kesatuan pemadam kebakaran seperti: mobil double cabin untuk

membawa perwira/komando pemadam kebakaran, truk dengan


ukuran kecil dan besar pembawa air, truk transportasi alat-alat

pemadam kebakaran, dan truk pembawa tangga/ladder.

Pada kondisi darurat atau menanggapi suatu kebakaran,

kendaraan ini wajib diberi laluan dan jalan di lalulintas agar sampai

di lokasi dengan cepat. Pada kondisi darurat atau menanggapi

suatu kebakaran, kendaraan ini akan membunyikan sirene dan

menyalakan lampu-lampu darurat yang umumnya berwarna merah

atau biru maupun kuning, jika pengemudi melihat ini di jalan raya

atau lalulintas, maka seluruh kendaraan wajib memberi laluan atau

minggir untuk memprioritaskan tugas penyelamatan nyawa

tersebut. Dan jika ada pengemudi yang mengabaikan, membiarkan,

atau mengganggu perjalanan kendaraan darurat yang sedang

menjalankan tugas, maka itu merupakan tindakan pelanggaran

lalulintas dan sangat dilarang dalam peraturan lalu-lintas Indonesia

maupun seluruh dunia. Pada kondisi ini, kendaraan darurat juga

termasuk seperti: Ambulance


Gambar 2.3. Mobil Pemadam Kebakaran

E. PENCEGAHAN KEBAKARAN

Pencegahan kebakaran merupakan langkah awal yang harus

dilakukan untuk menanggulangi kebakaran sejak sedini mungkin. Berikut

ini beberapa langkah-langkahnya :

a. Pencegahan

1. Sudahkah kompor dimatikan? Kompor minyak tanah dan gas

harus di rawat dengan baik, sehinnga api bisa menyala dengan

baik. Untuk kompor minyak tanah, pastikan sumbu kompor

masih panjang. Untuk kompor gas pastikan tidak ada kebocoran

di selang atau sistem yang lain. Kalau perlu dipasang gas

detector.

2. Lampu penerangan dengan bahan bakar minyak sebaiknya

dimatikan sebelum tidur.


3. Apabila menggunakan nyamuk bakar, pastikan ditaruh di tempat

yang aman. Jauh dari benda-benda yang mudah terbakar.

4. Pastikan bahwa instalasi listrik di rumah anda aman. Ketahuilah

berapa besar daya yang bisa dipakai di rumah, dengan melihat

circuit breaker di meteran rumah.Apabila tertulis 10A, secara

sederhana berarti daya yang bisa dipakai adalah sebesar 10 x

220 = 2200 Watt.Dan perhatikan pula pembagian beban dan

jebes kabel yang dipakai.

5. Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan

menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran. Ini

biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak

atau T pada satu titik sumber listrik.

6. Pastikan stop kontak dan steker (kontak tusuk) dalam keadaan

baik. Sehingga waktu steker dimasukkan dalam stop kontak,

terjadi sambungan yang stabil (tidak bergerak-gerak, orang Jawa

bilang oglak-aglik). Karena ini akan menimbulkan percikan api

yang dapat memicu kebakaran.

7. Pergunakan pemutus arus listrik (sekering) yang sesuai, jangan

dibesarkan.

8. Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus

segera diperbaiki. Karena bisa menyebabkan hubungan pendek.

9. Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki

sistem pengaman yang sesuai. Dan PLN biasanya sudah


memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban

berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.

b. Penanggulangan

1. Pasang detektor asap di langit-langit rumah, di luar kamar tidur

dan disetiap lantai untuk rumah betingkat. Alat ini perlu di test

setiap bulan untuk memastikan selalu dalam kondisi baik.

2. Sediakan alat pemadam kebakaran di rumah anda. Apabila anda

bisa membelinya, siapkanlah selimut pemadam (fire blanket)

untuk di dapur dan kamar tidur.Juga pemadam kebakaran, untuk

rumah pakailah pemadam kebakaran jenis bubuk (powder).

3. Apabila anda tidak mau membeli peralatan di atas, persiapkanlah

pemadam kebakaran dari ledeng rumah. Siapkan selang yang

cukup panjang, dan quick connection.Pasang beberapa qucik

connection di keran rumah anda, terutama apabila rumah anda

cukup luas.Sehingga ada beberapa titik untuk bisa memasang

selang anda dengan cepat.

4. Juga sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni

(karung beras yang terbuat dari serat manila hennep). Basahi

karung goni sebelum dipakai untuk memadamkan api.

5. Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang

nomor penting dekat telephone, atau program telephone untuk

nomor-nomor penting. Ingat bahwa mereka tidak akan datang


dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar lebih

besar.

c. Penyelamatan diri

Kasus seperti yang saya uraikan di blog sebelum ini tidak

perlu terjadi apabila penghuni rumah sudah melakukan

pengenalan dan pengecekan rumah dengan seksama.

1. Buat rencana penyelamatan diri bersama dengan keluarga,

dengan menentukan sedikitnya dua jalur keluar dari setiap

kamar. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan

apakah teralis rumah akan mengganggu rencana ini. Buatlah

denah penyelamatan diri di rumah bersama dengan keluarga.

2. Persiapkan lampu senter di dekat tempat tidur.

3. Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi

panik dan tidak dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah

atau merunduk di bawah, tutup mulut dan hidung dengan kain

yang dibasahi.

4. Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat

yang aman. Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka

pada kondisi darurat, demikian pula jika harus melalui jendela.

5. Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan selimut

tebal yang dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir

apabila tidak ada jalan lain kecuali menerobos kobaran api.


d. Lingkungan yang aman

Banyak kebakaran sudah terlambat untuk dipadamkan karena

lingkungan sekitar terlalu padat.Jalan terlalu sempit untuk dilalui mobil

pemadam kebakaran dan sumber air sulit didapatkan.Untuk

menciptakan lingkungan yang aman, berarti juga lingkungan harus

mempersiapkan diri jika terjadi kebakaran.Lingkungan sekitar perlu

dirapikan sehingga apabila ada kondisi darurat dengan mudah dicapai

oleh mobil pemadam kebakaran, ketahui lokasi pemadam kebakaran

terdekat dan apabila ada hydrant disekitar perlu dicheck apakah

masih berfungsi. Lingkungan yang aman bisa terwujud apabila warga

sekitar memiliki kesadaran akan keselamatan.


BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan ini adalah kegiatan Reuni Akbar IKA Fisip Universitas

Hasanuddin Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 10 September

2016 yang dirangkaikan dengan kegiatan Simulasi Kegawatdaruratan

dan Bencana (Kebakaran) di Gedung 1 PKM Universitas Hasanuddin

Makassar pada jam 10.00 sampai 12.00 Wita.

B. JUMLAH PESERTA

Jumlah peserta yang jadi korban pada kegiatan simulasi ini

sebanyak 72 Orang yang merupakan mahasiswa baru dari kampus

Universitas Hasanuddin Makassar. Adapun petugas dari pada

penanggulangan bencana yaitu : dari tim SAR 4 orang, PMI 10 Orang,

TBM 10 orang, Siaga Ners 10 orang, dokter Anestesi 2 orang, dokter

Ortopedi 2 orang, dokter Obgyn 2 orang, dokter Cardiology 2 orang,

Mobil pemadam kebakaran 2 unit, ambulance PSC 1 unit, FK 1 unit,

RSUH 1 unit.

C. METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode simulasi,

peserta diminta untuk berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan.


D. DOKUMENTASI PELATIHAN SIMULASI PEMADAM KEBAKARAN

Setelah mendapat informasi dari PSC dan BPBD bahwa telah

terjadi kebakaran di kampus Unhas, petugas pemadam kebakaran

langsung menuju lokasi TKP dan langsung menyiapkan

perlengkapan pemadaman kobaran api.


Petugas pemadam kebakaran langsung mengambil tindakan

memadamkan api dengan mengarahkan dan menyemburkan air dari

selang pemadam kebakaran yang ada pada mobil pemadam

kebakaran.
Penghuni gedung berhamburan keluar dari gedung untuk

menyelamatkan diri dari bencana kebakaran dan terlihat begitu


banyaknya asap akibat dari berkobarnya api yang berjadi di gedung

PKM 1 kampus unhas.

Petugas tim medis yang datang ke lokasi kejadian langsung

memberikan pertolongan kepada korban, seperti pada korban yang

tidak sadarkan diri (pingsan) akibat dari paparan asap kebakaran

dan dilakukan CPR atau bantuan hidup dasar (BHD).


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penanggulangan kebakaran adalah langkah pencegahan

supaya tidak terjadi kebakaran. Ada peralatan untuk menanggulangi

kebakaran seperti Apar, Sprinkle dll. Serta ada kelas-kelas

pengelompokan jenis penyebab kebakaran. Bahkan cara bagaimana

langkah-langkah penanggulangan kebakaran. Untuk itu marilah

teman-teman kita semua berperilaku teliti dan tidak ceroboh dalam

menanggapi masalah kebakaran ini. Karena masalah ini jika

disepelekan akan berakibat fatal. Api kecil memerah, Api besar

musibah.

B. SARAN

Beberapa saran yang bisa diberikan untuk penyempurnaan

tugas ini adalah:

1) Jangan lupa menyediakan peralatan pencegah kebakaran dirumah

dan ditempat kerja.

2) Jangan lupa untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran.

3) Copotlah colokan listrik bila sesudah digunakan.

4) Bila terjadi kebocoran gas, langsung copot selang dengan tabung

gasnya dan letakkan ditempat terbuka. Dan jangan menyalakan

api.
5) Bersifatlah teliti, hati-hati untuk keselamatan Anda.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/kebakarani

http://rita-susanti.blogspot.com/2012/01/penanggulangan-kebakaran.html

http://www.hmtl.org/reference/refindex.php)

http://gimana.info/gimana-cara-mencegah-kebakaran

http://instalasilistrik.net/tindakan-preventif-untuk-mencegah-bahaya-

kebakaran/

http://instalasilistrik.net/9-tips-mencegah-bahaya-kebakaran-akibat-

humanerror/

http://instalasilistrik.net/mencegah-bahaya-kebaran/

Anda mungkin juga menyukai