BAB II
PERLENGKAPAN KAPAL
Jangkar (anchor)
Rantai jangkar (anchor chain)
Pipa rantai jangkar (hawse-pipe)
Penahan rantai (chain stopper)
Bak penyimpan rantai jangkar (chain locker)
Mesin untuk mengangkat /menurunkan rantai jangkar (windlass)
Jangkar (3) ditarik dengan melalui hawse pipe (5) jangkar yang
terkait dengan menggunakan joining shackle dan dilengkapi dengan swivel
sehingga apabila jangkar berputar maka rantai jangkar (9) tidak melilit dan
rantai akan melalui chain stopper (8) yang terpasang digeladak.
Selanjutnya rantai ditarik oleh drum (gipsy) mesin jangkar (10) yang
berputar dengan penggerak motor listrik .Kemudian rantai ditarik masuk
melalui spurling pipe (12) terus turun masuk ke bak rantai (13) dan pada
ujungnya rantai dikaitkan pada chain slip dengan dikaitkan pada segel
penghubung seterusnya segel ini dikaitkan pada cable clinch kaitan yang
dipasang kuat pada salah satu konstruksi kapal seperti frame. Rangkaian
rantai pada bagian ujung dalam dekat dengan bak rantai (13) dilengkapi
slip hook dibagian chain slip ini saat darurat dapat dengan mudah dilepas.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Menurut kegunaanya
Jangkar arus memiliki ukuran lebih kecil kira-kira 1/3 kali berat
jangkar haluan. Jangkar arus dipergunakan untuk menahan kapal terhadap
arus dari buritan dan agar kapal tidak berputar pada waktu berlabuh dalam
arus.
Pada kapal-kapal penumpang yang besar, kadang-kadang jangkar
ini ditempatkan di ulup (geladak pendek yang terletak di bawah geladak
menerus), apabila demikian halnya maka jangkar tersebut dinamakan
jangkar buritan dan beratnya sama dengan jangkar haluan. Oleh karena itu
bila ada jangkar buritan, maka tak perlu ada jangkar haluan cadangan.
4. Jangkar Sekoci
B. Menurut konstruksinya
Keterangan :
1. Segel jangkar
2. Tiang jangkar
3. Telapak jangkar
4. Mahkota jangkar
5. Lengan jangkar
6. Ujung jangkar
h
Gambar 1.2. Stockless Anchor
Keterangan
1. Dada 4. Batang
2. Tongkat 5. Telapak
3. Segel 6. Mahkota
- Setelah jangkar dijatuhkan sampai didasar laut maka salah satu kuku dan
lengannya akan menghadap kedasar laut (tanah),
- Jika batangnya bekerja sejajar dengan dasar laut maka kuku dan lengan
jangkar akan tertarik/menancap kedasar laut.
Ketika kapal bertambat gaya-gaya yang bekerja pada jangkar, antara lain:
Gaya tekanan angin yang ada pada batas di atas permukaan air. Dalam
hal ini super structure dan deck house perlu diperhitungkan.(F winds)
Gaya tekanan air pada bagian bawah (bottom). (F water)
C. Perawatan jangkar
Untuk merawat jangkar, pada setiap kapal yang sedang naik dok,
jangkar dibersihkan dari kotoran dan karat dengan menggunakan palu,
kemudian disikat dengan sikat kawat sehingga bersih dicuci dengan air
tawar, baru kemudian dicat sampai rata, pengecatan dapat dilakukan dua
atau tiga lapisan.
Keterangan :
a. Bagian lengkung
b. Baut
c. Pen
Segel patent terdiri dari beberapa bagian yang dapat dilepas antara
lain :
- 2 potongan setengahsegel
- 1 dam/sengkang
- 1 borg pen
Keterangan :
- End link(mata ujung)
- Enlarged(mata besar)
- Swivel(mata putar)
- Common link(mata
biasa)
D. Rantai Pelopor
Rantai pelopor itu berada pada susunan rantai jangkar yang letaknya
diantara jangkar dengan segel yang pertama
Kegunaannya:
1.Jika ingin melepas jangkar cukup dirantai pelopor saja, tidak perlu
melepas/membuka rantai sepanjang segel rantai yang pertama,
2.Pada ujung rantai pelopor dekat jangkar dipasang kili-kili (swivel) agar
jangkar bebas bergerak dan dapat masuk pada ulup dengan baik.
Kabel baja sebagai alternative pengganti rantai jangkar, wire ropes dapat
digunakan untuk ukuran kapal tertentu dengan ketentuan :
Panjang kapal kurang dari 30 m, dua set wire rope dapat digunakan
sebagai pengganti rantai jangkar.
Untuk panjang kapal antara 30m – 40 m salah satu rantai jangkar dapat
digantikan oleh wire ropes.
Panjang wire rope harus 1,5 kali dari persyaratan panjang untuk jenis
penggunaan rantai kapal dengan batas kekuatan tarik dan beban putus
sama dengan rantai.
Namun demikian untuk penggunaan wire rope, tetap harus dipasang
rantai antara wire ropes dengan jangkar sepanjang 12,5 m atau paling
tidak sepanjang antara jangkar dengan mesin jangkar saat posisi jangkar
di Haswe Pipe.
lalu dibebaskan dari karat, kemudian disikat dengan sikat kawat sehingga
bersih, baru kemudian di koelteer. Jangan sekali-kali dilupakan bahwa
swivel harus selalu dapat berputar dengan baik dengan jalan merawat
seperti yang disebutkan diatas.
pipa rantainya. Selain itu, pipa rantai ini secara periodik harus di koelteer
bagian luar dan dalam untuk mencegah timbulnya karat.
rantai, dipasang pula plat kupingan untuk tempat pengikatan ujung rantai,
sedangkan bagian bawah biasanya dibuatkan kotak tempat pengumpul air
yang dihubungkan dengan pompa.
Untuk perawatan, bagian luar dan dalam bak rantai harus di koelter
sehingga pengkaratan pada plat dapat dihambat. Demikian juga lapisan
kayu di koelteer pula. Setelah hibob jangkar, air yang terdapat dikotak
pengumpulan harus segera di pompa keluar agar air laut tidak tergenang
disitu.
- Ukuran kapal
- Service dari kapal
- Berat jangkar dan rantai jangkar
- Losses akibat gelombang air
- Losses akibat gesekan dari hawspipe (30%-40%)
Jenis wind lass ini dapat digunakan pada kapal tanker karena kapal ini
dilengkapi dengan boiler Bantu untuk menghasilkan uap. Penggerak ini
sangat menguntungkan karena uap mempunyai resiko kebakaran yang
kecil dan juga dapat digunakan sebagai pemadam kebakaran dan pada
pembersihan tangki.Akan tetapi instalasi pipa dan peletakan mesin
penggerak ini membutuhkan banyak tempat di geladak dan kerjanya
bersuara berisik.
Jenis wind lass ini banyak digunakan pada kapal-kapal modern kecuali
kapal-kapal yang mengangkut muatan yang memiliki resiko mudah
terbakar atau meledak akibat percikan api dari listrik. Peralatan ini tidak
berisik dalam kerjanya dan tidak membutuhkan banyak tempat di geladak
akil dan geladak dalam kondisi bersih.
B. Type Windlass
a. Horizontal windlass
b. Vertikal windlass
motor penggerak dilengkapi gigi, rem dan permesinan lain yang letaknya
dibawah deck cuaca dan hanya wildcat dan alat control saja yang berada
diatas deck cuaca. Hal itu memberikan keuntungan, yaitu terlindunginya
permesinan dari cuaca. Keuntungan lainnya adalah mengurangi masalah
dari relative deck defleksion dan menyerdehanakan instalasi dan pelurusan
dari windlass. Untuk mneggulung tali tambat (warping), sebuah capstan
disambungkan pada poros utama diatas windlass. Windlass vertikal
mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menarik jangkar dan
pengaturan mooring.
4. Buka katup-katup pada saluran pipa pengisian uap masuk dari windlass
atau capstan dan keluarkan uap sisa yang habis dipakai.
5. Pasang ban rem dan lepaskan penarik-penarik kabel dari bagian
penggerak.
6. Periksa apakah kopling-kopling sudah terkait dengan benar.
7. Periksa apakah penggerak dengan tangan terlepas sebagaimana
mestinya.
8. Buka penuh katup pembuangan uap, goncangkan katup pemasukan uap
dan mulai penghembusan dan pemanasan silinder-silinder windlass atau
capstan.
9. Setelah pemanasan pendahuluan, yakinkan bahwa mesin dapat
digerakan sendiri dengan memutar porosnya bebrapa putaran ke
masing- masing arah. Apabila tidak ada suatu letusan terdengar, maka
windlass atau capstan siap bekerja.