Anda di halaman 1dari 23

PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

BAB II

PERLENGKAPAN KAPAL

2.1. SISTEM JANGKAR

Sistem jangkar merupakan salah satu dari komponen kapal yang


berguna untuk membatasi olah gerak kapal pada waktu berlabuh diluar
pelabuhan agar kapal tetap pada kedudukannya meskipun mendapatkan
tekanan oleh arus laut, angin, gelombang dan sebagainya. Selain itu juga
berguna untuk membantu dalam penambatan kapal pada saat diperlukan,
misalnya bila sewaktu-waktu kapal harus berhenti disuatu tempat karena
sesuatu hal seperti kerusakan mesin atau harus berhenti diluar pelabuhan
dan sebagainya, maka kapal akan membuang sauh, agar kapal tidak hanyut
oleh arus maupun oleh angin.

Jumlah dan ukuran jangkar pada kapal ditentukan berdasarkan


peraturan dari Biro Klasifikasiseperti BKI, LR, ABS dll.Jangkar (Anchor)
merupakan bagian dari sistim tambat kapal (mooring system).

Bagian-bagian perlengkapan jangkar meliputi :

 Jangkar (anchor)
 Rantai jangkar (anchor chain)
 Pipa rantai jangkar (hawse-pipe)
 Penahan rantai (chain stopper)
 Bak penyimpan rantai jangkar (chain locker)
 Mesin untuk mengangkat /menurunkan rantai jangkar (windlass)

A. PERENCANAAN SISTEM JANGKAR

Perencanaan/susunan penjangkaran harus dilengkapi guna :

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 3
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

 Dengan cepat menurunkan jangkar haluan, mengeluarkan/mengulur


kabel rantai sesuai kedalaman yang dibutuhkan dan menghentikan
jalannya secara halus (dilakukan oleh anchoring machinery).
 Menarik rantai jangkar berikut jangkarnya (dilakukan oleh anchoring
machinery).
 Mengikat rantai jangkar dengan pasti pada badan kapal saat membuang
sauh dan dalam pelayarannya tak ada rantai yang diberikan bergerak
yang dapat membahayakan.
 Menempatkan jangkar pada lambung dengan baik (stoper).
 Dapat menyimpan dan menempatkan jangkar dengan mudah
(berhubungan dengan desain).
 Dapat meluncurkan jangkar dan rantainya dengan cepat dari lambung
dan menjatuhkanya keluar lambung (pengaman rantai terhadap
lambung).
 Dengan cepat mengeluarkan jangkar dari rantainya.

Ditinjau dari kegunaannya maka jangkar beserta perlengkapannya harus


memenuhi persyaratan antara lain:

 Jangkar-jangkar di atas kapal harus memenuhi persyaratan mengenai


beratnya, jumlah dan kekuatannya.
 Panjang, beratnya dan kekuatan rantai jangkar harus cukup.
 Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian
rupa sehingga dapat dilepaskan dari sisi luar bak rantainya.
 Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya, dan
kekuatannya harus sedemikian hingga jangkar itu dengan cepat dan
mudah dilayani.
 Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai, dapat
menahan tegangan-tegangan dan sentakan-sentakan yang timbul.

Berdasarkan pada ketentuan diatas maka setiap perlengkapan jangkar


mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Letak jumlah dan berat jangkar.

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 4
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

2. Ukuran dan panjang rantai jangkar.


3. Mekanismenya.

B. SISTIM KERJA JANGKAR

Jangkar (3) ditarik dengan melalui hawse pipe (5) jangkar yang
terkait dengan menggunakan joining shackle dan dilengkapi dengan swivel
sehingga apabila jangkar berputar maka rantai jangkar (9) tidak melilit dan
rantai akan melalui chain stopper (8) yang terpasang digeladak.
Selanjutnya rantai ditarik oleh drum (gipsy) mesin jangkar (10) yang
berputar dengan penggerak motor listrik .Kemudian rantai ditarik masuk
melalui spurling pipe (12) terus turun masuk ke bak rantai (13) dan pada
ujungnya rantai dikaitkan pada chain slip dengan dikaitkan pada segel
penghubung seterusnya segel ini dikaitkan pada cable clinch kaitan yang
dipasang kuat pada salah satu konstruksi kapal seperti frame. Rangkaian
rantai pada bagian ujung dalam dekat dengan bak rantai (13) dilengkapi
slip hook dibagian chain slip ini saat darurat dapat dengan mudah dilepas.

Gambar 1.1.Sistem jangkar

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 5
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. JANGKAR (ANCHOR)

Jangkar merupakan alat labuh yang mempunyai bentuk dan berat


khusus yang akan diturunkan kekedalaman air sampai dengan dasar,
sehingga pada saat jangkar diturunkan maka kapal sangat terbatas
pergerakkannya dengan posisi jangkar dan panjang rantai yang diturunkan,
hal ini untuk menahan supaya kapal tidak bergerak dan tetap dalam
posisinya.Jangkar ini dirangkaikan dengan rantai jangkar yang pergerakan
turun dan naiknya diatur dengan menggunakan mesin jangkar (anchor
windlass) yang dipasang diatas forecastle deck.
Bahan atau material untuk jangkar adalah besi cor, tetapi ada pula
dari bahan baja tuang, bahan-bahan ini harus memenuhi peraturan kelas
dan lulus dalam pengujian material.

A. Menurut kegunaanya

1. Jangkar Haluan (Bower Anchor)

Jangkar utama yang digunakan untuk menahan kapal pada waktu


berlabuh dan selalu siap terpasang pada lambung kiri dan kanan pada
haluan kapal. Selain dua buah jangkar utama, juga terdapat jangkar
cadangan dimana berguna sebagai pengganti jangkar utama bilamana salah
satu dari jangkar utama tersebut hilang, jangkar ini ditempatkan di muka
dekat haluan kapal agar selalu siap bilamana diperlukan.

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 6
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

2. Jangkar Arus (Stream Anchor)

Jangkar arus memiliki ukuran lebih kecil kira-kira 1/3 kali berat
jangkar haluan. Jangkar arus dipergunakan untuk menahan kapal terhadap
arus dari buritan dan agar kapal tidak berputar pada waktu berlabuh dalam
arus.
Pada kapal-kapal penumpang yang besar, kadang-kadang jangkar
ini ditempatkan di ulup (geladak pendek yang terletak di bawah geladak
menerus), apabila demikian halnya maka jangkar tersebut dinamakan
jangkar buritan dan beratnya sama dengan jangkar haluan. Oleh karena itu
bila ada jangkar buritan, maka tak perlu ada jangkar haluan cadangan.

3. Jangkar Cemat ( Kedges Anchor)

Pada kapal tertentu dilengkapi dengan jangkar cemat yang memiliki


ukuran dan berat ±1/5 kali jangkar haluan. Jangkar cemat digunakan untuk
menambangkan jangkar haluan pada saat kapal kandas.

4. Jangkar Sekoci

Jangkar sekoci dipergunakan untuk menahan sekoci,pada waktu


sekoci berlabuh. Ukurannya kecil dan dapat diangkat oleh satu orang.

B. Menurut konstruksinya

Jangkar dibagi dalam 2 jenis yaitu:

1. Jangkar dengan lengan bergerak tanpa tongkat (Stockless


Anchor)

Merupakan jenis jangkar haluan yang banyak digunakan pada


kapal – kapal ukuran besar, jangkar tipe ini memiliki tiang jangkar yang
dapat bergerak Jangkar type ini sangat efektif bekerjanya, pada saat

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 7
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak kearah bawah


dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota jangkar (crown), lengan
dapat bergerak dengan sudut mencapai 45o.Dengan posisi demikian maka
bagian lengan jangkar akan menancap kedasar laut lebih efektif, sehingga
pada saat tertarik oleh rantai jangkar dengan posisi tiang jangkar sejajar
dasar laut maka jangkar akan semakin menancap . Untuk melepas dan
mengangkat jangkar, posisi rantai jangkar ditarik tegak dan saat tiang
jangkar pada posisi kearah tegak maka lengan jangkar akan terungkit
sehingga cengkeraman jangkar lepas dan jangkar ditarik keatas.

Keterangan :
1. Segel jangkar
2. Tiang jangkar
3. Telapak jangkar
4. Mahkota jangkar
5. Lengan jangkar
6. Ujung jangkar

h
Gambar 1.2. Stockless Anchor

Gambar 1.3. Posisi Stockless Anchor

Posisi jangkar didasar laut

- Stockless anchor dimana batang dan lengan-lengannya dihubungkan


dengan engsel dan dapa tbergerak 45o kekanan dan kekiri.
- Setelah didasar laut kedua sendoknya/kukunya akan segera
menghadap tanah/dasar sehingga pada waktu ditarik akan segera
masuk kedalam dasar laut,

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 8
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

- Dalam kondisi apapun jangkar kekiri atau kekanan akan tetap


makan/tancap.

2. Jangkar dengan lengan tak bergerak dilengkapi dengan tongkat


(Stock Anchor)

Jangkar dengan lengan tak bergerak dan dilengkapi dengan tongkat


(stock anchor). Jangkar ini umumnya hanya dipakai oleh kapal-kapal
kecil , sedang pemakaiannya pada kapal besar hanya dipakai jangkar
arus. Gunanya tongkat adalah untuk memaksa agar telapak jangkar
masuk kedalam laut.

Gambar 1.4. Jangkar Admiral (Stock anchor)

Keterangan
1. Dada 4. Batang
2. Tongkat 5. Telapak
3. Segel 6. Mahkota

Gambar 1.5. Posisi Jangkar Admiral (Stock anchor)

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 9
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

Posisi jangkar didasar laut

- Setelah jangkar dijatuhkan sampai didasar laut maka salah satu kuku dan
lengannya akan menghadap kedasar laut (tanah),

- Jika batangnya bekerja sejajar dengan dasar laut maka kuku dan lengan
jangkar akan tertarik/menancap kedasar laut.

- Tongkatnya akan selalu terletak mendatar didasa laut.

Disamping pembagian tersebut, terdapat jenis-jenis lain tetapi


pemakaiannya amat jarang dan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu juga
untuk kapal khusus, misalnya :
 Jangkar berlengan banyak
 Jangkar spesial

Gambar 1.6. Beberapa macam-macam jangkar

Ketika kapal bertambat gaya-gaya yang bekerja pada jangkar, antara lain:

 Gaya tekanan angin yang ada pada batas di atas permukaan air. Dalam
hal ini super structure dan deck house perlu diperhitungkan.(F winds)
 Gaya tekanan air pada bagian bawah (bottom). (F water)

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 10
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

 Gaya inersia yang ditimbulkan oleh gelombang (pitching dan rolling).


(Fwaves)
Perlengkapan tambat dipasang untuk menahan gaya-gaya tersebut
ketika bertambat di laut dan untuk menahan kapal pada posisi yang
stasioner ketika berlabuh di dermaga.

C. Perawatan jangkar

Untuk merawat jangkar, pada setiap kapal yang sedang naik dok,
jangkar dibersihkan dari kotoran dan karat dengan menggunakan palu,
kemudian disikat dengan sikat kawat sehingga bersih dicuci dengan air
tawar, baru kemudian dicat sampai rata, pengecatan dapat dilakukan dua
atau tiga lapisan.

3.2. RANTAI JANGKAR (ANCHOR CHAIN)

Rantai Jangkar merupakan rangkaian sambungan antara halkah-


halkah yang panjangnya mencapai 15 fathoms (27.5 m). Potongan-
potongan yang panjangnya 15 fathoms tersebut dimana rantai jangkar
dihubungkan / disambung melalui suatu alat yang dinamakan segel.
Setiap segel rantai terdiri dari rangkaian mata rantai, setiap mata
rantai terdapat stud atau dam ditengahnya yang berfungsi memperkuat
mata rantai dan menahan supaya mata rantai tidak mudah berputar dan
menambah kekuatan.

A. Segel rantai jangkar terdapat 2 jenis dan macam segel yaitu :


1. Segel biasa (segel rantai)
2. Segel patent (segel kenter)

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 11
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

Gambar 1.7. Rantai jangkar

1. Segel Biasa (segel rantai)

Jika kedua ujung rantai disambungkan dengan segel rantai, Jumlah


mata rantai pada setiap segel harus memiliki jumlah ganjil supaya ujung-
ujung sambungan akan memiliki posisi yang sama dan kedudukan
rata/mendatar. Segel sambung yang menghubungkan setiap 15 fathoms,
panjang rantainya harus dipasang dengan lengkung menghadap ke arah
jangkarnya, agar pada waktu lego jangkar dapat licin dan tidak
merusakkan mata spil jangkar.

Keterangan :
a. Bagian lengkung
b. Baut
c. Pen

Gambar 1.8. Segel Biasa

2. Segel Patent (segel kenter)

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 12
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

Segel patent terdiri dari beberapa bagian yang dapat dilepas antara
lain :
- 2 potongan setengahsegel
- 1 dam/sengkang
- 1 borg pen

Bentuk segel patent sama dengan bentuk halkah-halkah rantai jangkar

Gambar 1.9. Segel Patent (segel kenter)

Cara memasang segel patent (segel kenter) :

- Potongan setengah halkah (a) dimasukkan kedalam potongan setengah


yang lain (b) dengan cara menggeserkan kearah horizontal,
- Dam / sengkang (c) dimasukkan didalam alur yang terdapat diantara
kedua potongan setengah halkah tersebut,
- Pen yang berbentuk segi enam (d) dimasukkan kedalam lubang yang
menembus kedua potongan halkah dan sengkang (dam) dan
selanjutnya lubang ditutup dengan timah cor supaya tidak terlepas.

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 13
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

Keterangan :
- End link(mata ujung)
- Enlarged(mata besar)
- Swivel(mata putar)
- Common link(mata
biasa)

Gambar 1.10. Macam-macam nama mata rantai

C. Merkah (Tanda pada Segel)

Merkah/tanda pada segel diperlukan dan harus dibuat oleh sebuah


rantai jangkar yang dipakai dikapal. Dengan mengetahui merkah/tanda
pada segel maka dapat diketahui berapa panjang rantai yang telah
dikeluarkan(dilego).
Panjang rantai jangkar ditentukan dengan “shackles” menurut Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI)
1 shackles = 15 fathoms = 25 meter.
Jumlah panjang rantai jangkar yang besar antara 240– 330 depa
(fathoms). Maksimum panjang total rantai jangkar adalah 330 fathoms= 604
meter, jadi untuk masing-masing jangkar panjang maksimumnya= 302
meter.
Untuk setiap perintah lego jangkar dapat diketahui dari berapa segel
yang dikehendaki, disamping itu pula dengan adanya segel yang telah
diberi tanda/merkah (nomer segel) mempermudah untuk melihat dan
membaca jumlah segel yang telah dilego.

Pada umumnya tanda/merkah pada segel-segel rantai jangkar

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 14
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

menggunakan lilitan kawat pada sengkang/dam dari halkah yang mengapit


segel, atau menggunakan cat warna putih sepanjang ± 0,5-1,0 meter agar
merkah/tanda dapat dilihat jelas pada malam hari atau pada saat cuaca
buruk.

Contoh pemasangan merkah/tanda pada segel rantai jangkar adalah sebagai


berikut:
1. merkah pada segel I, lilitan kawat dan cat pada sengkang/dam halkah
pertama didepan dan belakang segel I, (lihat gambar 1.7.)
2. merkah pada segel II, lilitan kawat dan cat pada sengkang/dam
halkah kedua didepan dan dibelakang segel II,
3. merkah pada segel III, lilitan kawat dan cat pada sengkang/dam
halkah ketiga didepan dan dibelakang segel III dst.

D. Rantai Pelopor

Rantai pelopor itu berada pada susunan rantai jangkar yang letaknya
diantara jangkar dengan segel yang pertama
Kegunaannya:

1.Jika ingin melepas jangkar cukup dirantai pelopor saja, tidak perlu
melepas/membuka rantai sepanjang segel rantai yang pertama,
2.Pada ujung rantai pelopor dekat jangkar dipasang kili-kili (swivel) agar
jangkar bebas bergerak dan dapat masuk pada ulup dengan baik.

Kabel baja sebagai alternative pengganti rantai jangkar, wire ropes dapat
digunakan untuk ukuran kapal tertentu dengan ketentuan :

 Panjang kapal kurang dari 30 m, dua set wire rope dapat digunakan
sebagai pengganti rantai jangkar.
 Untuk panjang kapal antara 30m – 40 m salah satu rantai jangkar dapat
digantikan oleh wire ropes.

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 15
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

 Panjang wire rope harus 1,5 kali dari persyaratan panjang untuk jenis
penggunaan rantai kapal dengan batas kekuatan tarik dan beban putus
sama dengan rantai.
Namun demikian untuk penggunaan wire rope, tetap harus dipasang
rantai antara wire ropes dengan jangkar sepanjang 12,5 m atau paling
tidak sepanjang antara jangkar dengan mesin jangkar saat posisi jangkar
di Haswe Pipe.

Gambar 1.11. Kabel baja (seling) sebagai pengganti rantai

E. Perawatan rantai jangkar

Bagian yang paling ujung yaitu sepanjang 15 fathoms yang pertama


yang dihubungkan dengan jangkar akan mengalami keausan lebih awal
dari segel-segel yang lain.. Agar kerusakan-kerusakan rantai itu merata
maka pada waktu kapal di dok 15 fathoms yang pertama dilepaskan lalu
dipasang pada bagian yang belakang. Jadi kedudukan sekarang ialah 15
fathoms yang kedua menjadi 15 fathoms yang pertama, 15 fathoms yang
ketiga menjadi 15 fathoms yang kedua dan seterusnya, sedangkan 15
fathoms yang pertama menjadi 15 fathoms yang terakhir. Tiap kali naik
dok hal ini dilakukan secara rotari seperti hal di atas. Jangan sampai terjadi
bahwa setiap kali naik dok rantainya hanya di balik saja yaitu segel
terakhir menjadi segel yang pertama dan begitu selanjutnya sehingga yang
mengalami kerusakan adalah segel-segel bagian ujung-ujungnya saja.
Pemindahan segel-segel itu adalah sebagian dari salah satu cara
perawatan yang harus dilakukan, sedangkan uasaha perawatan lain yang
pokok adalah bahwa setiap kapal naik dok, semua rantai harus diturunkan,

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 16
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

lalu dibebaskan dari karat, kemudian disikat dengan sikat kawat sehingga
bersih, baru kemudian di koelteer. Jangan sekali-kali dilupakan bahwa
swivel harus selalu dapat berputar dengan baik dengan jalan merawat
seperti yang disebutkan diatas.

3.3. PIPA RANTAI JANGKAR (HAWSE PIPE)

Pipa rantai jangkar (hawse pipe) merupakan lubang yang dilalui


rantai jangkar yang konstruksinya terletak dilambung kapal dibagian kiri
(PS) dan kanan (SB) ataupun di tengah haluan kapal hingga geladak depan
(forecastle deck). Untuk mengurangi gesekan antara rantai dalam bibir
yang menembus dek, biasanya dapat juga dipasang rol yang dapat berputar
terhadap suatu poros. Pipa rantai jangkar ini juga merupakan posisi dan
tempat jangkar dikapal, bagian tiang jangkar akan masuk kedalam lubang
pipa rantai jangkar (hawse pipe).

A. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan hawse pipe


yaitu:

 Dalam pengangkatan jangkar dari air laut tidak boleh membentur


bagian depan kapal pada waktu kapal dalam keadaan trim +5o .
 Tiang jangkar harus masuk kelubang rantai jangkar meskipun letak
telapak jangkar tidak teratur.
 Lengan dan telapak jangkar harus dapat merapat ke lambung kapal
untuk menghindari benturan / getaran pada saat kapal berlayar atau
terkena ombak..
 Jangkar harus dapat turun denganberatnya sendiri tanpa rintangan
apapun.
 Dalam pelayaran jangkar jangan sampai menggantung di air.
 Panjang pipa rantai harus cukup untuk masuknya tiang jangkar.
 Lengkungan lubang pipa rantai digeladak dibuat sedemikian rupa
hingga mempermudah masuk atau keluarnya rantai jangkar sehingga

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 17
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

gesekan dapat dijaga seminimum mungkin .Selain itu lubang


dilambung jangan sampai membuat sudut yang terlalu tajam.
 Untuk kapal yang mempunyai tween deck, pusat dari pipa rantai harus
sedemikian hingga letak pipa rantai tersebut tidak memotong geladak
bagian bawah.
 Dalam pembuatan hawse pipe harus diperhitungkan panjangnya
supaya mencukupi untuk panjang tiang jangkar.
 Konstruksi pemasangan hawse pipe harus memenuhi ketentuan dari
badan klasifikasi.

Diameter dalam hawse pipe tergantung dari diameter rantai jangkar


sendiri, sehingga rantai jangkar dapat keluar masuk tanpa
hanlangan.Diameter bagian bawah dibuat lebih besar antara 3-4 cm
dibandingkan dengan atasnya. Umumnya dapat dipakai sebagai pedoman
untuk diameter jangkar d = 25 m/m maka diameter dalam hawse pipe =
10,4 d.

Gambar 1.12.Lubang masuknya tiang jangkar (Hawse pipe)

B. Perawatan pipa rantai jangkar

Untuk pemeliharaan pipa rantai ini di kapal, biasanya pada bagian


dalam pipa ini ditembus suatu pipa untuk memancarkan air dari suatu
pompa. Fungsi pancaran air ini selain untuk membersihkan rantai dari
lumpur pada waktu ditarik keatas, juga untuk membersihkan bagian dalam

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 18
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

pipa rantainya. Selain itu, pipa rantai ini secara periodik harus di koelteer
bagian luar dan dalam untuk mencegah timbulnya karat.

3.4. PENAHAN RANTAI(CHAIN STOPPER)

Chain stopper pada umumnya dipasang antara mesin jangkar dengan


hawse pipe yang berguna menahan tarikan rantai dan jangkar saat kapal
sedang berlabuh. Chain stopper harus memiliki kemampuan beban putus
80% dari beban putus rantai, dan dipasang secara baik dan posisi yang
tepat diatas geladak (forecastle deck), dan geladak didaerah ini juga harus
diperkuat. Dengan memiliki kegunaan yang sama ada kalanya beberapa
mata rantai diikatkan pada rantai jangkar didaerah hawse pipe untuk
menahan beban rantai dan jangkar, namun demikian alatini tidak dapat
dianggap sebagai chain stopper.

Gambar 1.13. Chain Stopper/ Cable stopper

3.5. BAK PENYIMPAN RANTAI JANGKAR (CHAIN LOCKER)

Bak rantai adalah tempat penyimpan rantai jangkar, penempatan


yang terbaik sesuai dengan posisi mesin jangkar, pada umumnya bak
rantai terletak dibagian depan kapal didepan sekat tubrukan dan diatas
tangki haluan (fore peak tank). Biasanya bagian dalam bak dilapisi dengan
kayu untuk mencegah benturan langsung antara rantai dengan plat bak

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 19
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

rantai, dipasang pula plat kupingan untuk tempat pengikatan ujung rantai,
sedangkan bagian bawah biasanya dibuatkan kotak tempat pengumpul air
yang dihubungkan dengan pompa.

A. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bak rantai


dan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan badan klasifikasi :

 Volume bak rantai masing-masing harus dapat menampung seluruh


volume rantai sesuai dengan panjang rantai dan diameter rantai yang
disyaratkan oleh badan klasifikasi.
 Bak rantai harus dibuat dan diletakkan pada posisi sehingga dalam
pengoperasian mesin jangkar, rantai jangkar dapat ditarik dengan
mudah dari bak rantai.
 Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat dari ujung
rantai kapal bagian dalam, pengikatan ujung rantai jangkar biasanya
menggunakan “D”shackle yang cukup kuat dan memiliki kekuatan
tidak kurang dari 15% beban putus dari rantai jangkarnya.
 Perlengkapan untuk melepas bagian pengait ujung rantai jangkar
tersebut dalam keadaan darurat harus dapat dilepas dari luar bak
rantai.
 Pada bak rantai bagian bawah pelat dibuat berlubang untuk jalan
keluarnya kotoran /lumpur yang terbawa oleh rantai, dan dibawah nya
terdapat kotak Lumpur yang dengan mudah dapat dibersihkan. Pada
bak rantai untuk kapal-kapal ukuran tertentu saat ini harus dilengkapi
dengan pipa drainase untuk pembuangan air dan Lumpur keluar.
 Dinding bak rantai ada yang dilapisi dengan lembaran kayu untuk
mengurangi suara berisik karena benturan rantai jangkar. Untuk
dinding pelat dilapisi dengan cat khusus tahan air laut sejenis epoxi.
 Pada dinding bak rantai dilengkapi dengan lubang masuk orang atau
manhole untuk keperluan pada saat pemeriksaan bak rantai ataupun
pembersihan. Pada sekat pemisah biasanya dilengkapi dengan anak
tangga, bentuk anak tangga tidak boleh mengganggu operasi rantai

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 20
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

jangkar yaitu dengan cara melobangi dinding sebagai tempat pijakan


kaki.

B. Perawatan bak penyimpan rantai jangkar

Untuk perawatan, bagian luar dan dalam bak rantai harus di koelter
sehingga pengkaratan pada plat dapat dihambat. Demikian juga lapisan
kayu di koelteer pula. Setelah hibob jangkar, air yang terdapat dikotak
pengumpulan harus segera di pompa keluar agar air laut tidak tergenang
disitu.

3.6. MESIN JANGKAR ( ANCHOR WINDLASS )

Mesin jangkar merupakan mesin derek jangkar yang dipasang


dikapal guna keperluan mengangkat dan mengulur jangkar dan rantai
jangkar melalui tabung jangkar (hawse pipe). Rem disediakan untuk
kontrol dan windlass biasanya didukung oleh sebuah motor listrik atau
hidrolik. Pada prinsipnya, kerja windlass adalah bahwa jangkar harus
dapat turun dengan bebas karena berat jangkar sendiri, dan sebaliknya,
harus mampu hibob jangkar pada satu rantai, atau kedua rantai kiri dan
kanan bersamaan sekaligus.

Gambar 1.14. Mesin penarik jangkar (Windlass)

Bagian-bagian mesin jangkar antara lain terdiri dari :

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 21
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

o Mesin/motor yang digerakan oleh diesel/elektrik,


o Spil/wildcat merupakan gulungan/thromol yang dapat menyangkutkan
rantai jangkar pada saat melewatinya,
o Kopling atau peralatan yang dapat melepaskan atau menhubungkan
spil dengan mesin,
o Band rem untuk mengendalikan spil apabila tidak dihubungkan
dengan mesin,
o Roda-roda gigi, dihubungkan dengan poros,
o Tromol/gypsies, untuk melayani tros kapal dipasang pada ujung-ujung
dari poros utama.

Pemilihan windlass dilihat dari segi ukurannya tergantung dari beberapa


hal antara lain ;

- Ukuran kapal
- Service dari kapal
- Berat jangkar dan rantai jangkar
- Losses akibat gelombang air
- Losses akibat gesekan dari hawspipe (30%-40%)

A. Penggerak mesin jangkar menurut sumber tenaga dibagi atas tiga


yaitu :

a. Windlass dengan penggerak tenaga uap

Jenis wind lass ini dapat digunakan pada kapal tanker karena kapal ini
dilengkapi dengan boiler Bantu untuk menghasilkan uap. Penggerak ini
sangat menguntungkan karena uap mempunyai resiko kebakaran yang
kecil dan juga dapat digunakan sebagai pemadam kebakaran dan pada
pembersihan tangki.Akan tetapi instalasi pipa dan peletakan mesin
penggerak ini membutuhkan banyak tempat di geladak dan kerjanya
bersuara berisik.

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 22
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

b. Windlass dengan penggerak tenaga listrik

Jenis wind lass ini banyak digunakan pada kapal-kapal modern kecuali
kapal-kapal yang mengangkut muatan yang memiliki resiko mudah
terbakar atau meledak akibat percikan api dari listrik. Peralatan ini tidak
berisik dalam kerjanya dan tidak membutuhkan banyak tempat di geladak
akil dan geladak dalam kondisi bersih.

c. Windlass dengan penggerak elektro hidrolik

Penggerak windlass yang menggunakan mesin hidrolik memakai arus


bolak-balik. Mesin ini diletakkan pada geladak di bawah wind lass.
Tenaga diisi oleh motor listrik berkecepatan tetap. Peralatan ini terdiri dari
motor listrik, pompa torak hidrolik, motor hidrolik, poros dan roda gigi,
kepala penggulung tali tambat, wild cat, pompa pengeluaran minyak
hidrolik, roda tangan dan katup relief.

B. Type Windlass

a. Horizontal windlass

Adalah type windlass yang mempunyai poros (poros dari wildcat,


gearbox utama, dan gypsy head) yang horizontal dengan deck kapal.
Windlass horizontal digerakan oleh motor hidrolis dan motor listrik
ataupun oleh mesin uap. Windlass jenis ini lebih murah dalam
pemasangannya tapi dibutuhkan perawatan yang lebih sulit karena
permesinannya yang berada diatas deck dan terkena langsung dengan
udara luar dan gelombang.

b. Vertikal windlass

Vertikal windlass adalah type windlass yang mempunyai sumbu


poros dari wildcat yang arahnya vertikal terhadap deck kapal. Biasanya

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 23
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

motor penggerak dilengkapi gigi, rem dan permesinan lain yang letaknya
dibawah deck cuaca dan hanya wildcat dan alat control saja yang berada
diatas deck cuaca. Hal itu memberikan keuntungan, yaitu terlindunginya
permesinan dari cuaca. Keuntungan lainnya adalah mengurangi masalah
dari relative deck defleksion dan menyerdehanakan instalasi dan pelurusan
dari windlass. Untuk mneggulung tali tambat (warping), sebuah capstan
disambungkan pada poros utama diatas windlass. Windlass vertikal
mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menarik jangkar dan
pengaturan mooring.

Windlass dibuat sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan sebagai


berikut:

 Mampu menarik jangkar beserta rantainya meskipun jangkarnya


tertancap dalam didasar laut.
 Dapat menarik setiap rantai, maupun kedua-duanya dalam waktu yang
bersamaan.
 Dapat mengarea (melepaskan ) setiap rantai maupun kedua-duanya
dalam waktu yang bersamaan.
 Kecepatan pada waktu melepaskan harus dapat diatur pada setiap sisi
rantai(kiri atau kanan).
 Dapat menarik rantai dan bersamaan dengan itu melepaskan yang
lainnya.

C. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian windlass


adalah :

1. Periksalah apakah mungkin kerjanya terhalang obyek asing.


2. Berikan minyak pelumas pada semua tempat pelumasan, tempatkan
semuaminyak dan mangkok pelumas sesuai dengan aturan kerja dan
periksa pula permukaan minyak pelumas transmisi roda gigi.
3. Buka katup-katup penghembus dari silinder dan katup saluran uap
masuk.

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 24
PERLENGKAPAN KAPAL (SISTEM JANGKAR)

4. Buka katup-katup pada saluran pipa pengisian uap masuk dari windlass
atau capstan dan keluarkan uap sisa yang habis dipakai.
5. Pasang ban rem dan lepaskan penarik-penarik kabel dari bagian
penggerak.
6. Periksa apakah kopling-kopling sudah terkait dengan benar.
7. Periksa apakah penggerak dengan tangan terlepas sebagaimana
mestinya.
8. Buka penuh katup pembuangan uap, goncangkan katup pemasukan uap
dan mulai penghembusan dan pemanasan silinder-silinder windlass atau
capstan.
9. Setelah pemanasan pendahuluan, yakinkan bahwa mesin dapat
digerakan sendiri dengan memutar porosnya bebrapa putaran ke
masing- masing arah. Apabila tidak ada suatu letusan terdengar, maka
windlass atau capstan siap bekerja.

Selama operasional mesin, harus dilihat pengisian pelumas dan


didengarkan suara-suara yang timbul.Apabila terdengar suara tidak
normal, maka windlass harus segera dimatikan untuk diperiksa. Bila
windlass dihentikan untuk waktu yang singkat, maka katup uap masuk dan
katup uap keluar harus ditutup dan katup penghembus harus dibuka.
Apabila windlass atau capstan tidak bekerja untuk jangka waktu lama,
maka kotoran dari minyak harus dibersihkan, katup-katup harus ditutup
dan kerja ban rem dan kopling-kopling harus dicoba.

HANI IMANUDIN - 5449/681.035


TEKNIK INSTALASI PEMESINAN KAPAL 25

Anda mungkin juga menyukai