Anda di halaman 1dari 2

FILOSOFI DESAIN

Pada perancangan desain pertama telah digambarkan bentuk dari badan kapal
yang akan dirancang dalam sebuah Rencana Garis atau Lines Plan. Sedangkan pada
desain kedua ini akan ditentukan sistem propulsi apa yang tepat untuk menggerakkan
kapal. Ada tiga komponen sistem propulsi yang ada pada kapal yakni mesin penggerak
utama (main engine), propulsor, dan sistem transmisi. Main engine inilah yang
menghasilkan daya yang akan disalurkan ke propeller melalui sistem perporosan,
sehingga propeller mampu memberikan gaya dorong atau thrust ke badan kapal dan
kapal bisa melaju susuai dengan kecepatan dinas kapal yang diinginkan. Jadi
pemilihan sistem propulsi yang tepat sangat penting dilakukan dalam merancang
sebuah kapal.

Dalam tugas perencanaan ini, tahapan yang pertama kali dilakukan adalah
menghitung tahanan yang diakibatkan oleh gerakan kapal yang melaju di permukaan
air berupa gaya dorong yang dihasilkan oleh putaran baling-baling. Perhitungan
tahanan ini digunakan untuk mengetahui daya yang dibutuhkan kapal pada pemilihan
main engine yang sesuai dengan kecepatan kapal agar dapat menghasilkan gaya
dorong untuk melawan tahanan kapal tersebut.

Dalam perhitungan tahanan kapal tentu dibutuhkan data ukuran utama kapal.
Metode perhitungan tahanan pada perencanaan kapal ini menggunakan metode
Harvald. Setelah mengetahui berapa besarnya tahanan kapal maka proses
selanjutnya ialah menghitung daya engine yang nantinya akan ditransmisikan ke
propeller. Langkah selanjutnya adalah memilih main engine. Selanjutnya kita memilih
propeller dengan cara menentukan ratio reduction gear agar dapat menentukan
propeller yang sesuai dengan kecepatan putaran reduction gear.

Langkah selanjutnya adalah mencocokkan antara propeller dengan engine


yang telah dipilih tadi atau istilahnya disebut dengan Engine Propeller Matching (EPM).
Dalam laporan ini juga akan dihitung mengenai perencanaan boss propeller, kopling,
tebal bantalan, pasak, tebal bantalan, intermediate shaft serta kopling penghubung
antara poros propeller dan poros intermediate.
Untuk langkah-langkah pengerjaan tugas gambar desain 2 ini memiliki
beberapa tahapan sebagai berikut.

a. Pemilihan motor penggerak utama


- Perhitungan tahanan kapal.
- Perhitungan daya motor penggerak utama kapal.
- Pemilihan motor penggerak utama kapal.
b. Perhitungan dan penentuan type propeler.
- Perhitungan type propeller.
- Perhitungan kavitasi.
- Perhitungan dimensi gambar propeler.
c. Perhitungan dan penentuan sistem perporosan
- Perhitungan diameter poros propeller.
Perhitungan perlengkapan propeller

Anda mungkin juga menyukai