Anda di halaman 1dari 22

Perencanaan Struktur Dermaga

1.

Perhitungan Struktur Dermaga


Fasilitas dermaga yang akan didesain direncanakan untuk menerima beban sandar
kapal dengan bobot maksimum 10000 DWT, dengan kriteria perencanaan sebagai
berikut.

1.1.

1.2.

1.3.

Data Kapal Terbesar


Tonnage

10000 DWT (maksimum)

Draft penuh

8,2 m

Panjang (LOA)

137 m

Breadth

19,9 m

Berthing velocity

0,2 m/det

Sudut berthing maksimum

20

Bollard tractive force

70 ton (Technical Standard OCDI)

Kriteria Perencanaan Struktur


Dimensi

(20 x 50) m2

Mutu Beton

Beton fc 33,20 Mpa

Tiang Pancang

Pipa Baja 711,2 mm, t=12 mm

Elevasi Lantai

+ 5,9 m LWS

Design kedalaman

- 5,00 m LWS

Mutu Bahan
Beberapa kriteria kekuatan bahan yang akan digunakan untuk perencanaan struktur
adalah sebagai berikut :
1. Berat Jenis Material
-

Beton Bertulang
Beton Rabat
Aspal
Batuan Masif
Kayu
Baja
Tanah

:
:
:
:
:
:
:

2,40
t/m3
2,30
t/m3
2,20
t/m3
2,60
t/m3
1,03
t/m3
7,85
t/m3
Disesuaikan dengan hasil Pekerjaan Penyelidikan Tanah

2. Mutu Bahan
- Beton
: K 400
- Baja Tulangan
: BJTP24 dan BJTD39
- Tiang Pancang : JIS A5525 SKK400 atau setara dengan nominal
Baja
tensilestrength 4,000 kg/cm2. Atau ASTM A252 atau setara
dengan yield strength of 2,400 kg/cm 2.

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

3. Modulus Elastisitas

1.4.

- Baja, Es

: 2,1 106

kg/cm2

- Beton, Ec

: 4700 f ' c = 27081,14

kg/cm2

Fixity Point
Perhitungan Fixity Point Tiang
N
Kh
EI

= Nilai SPT tanah


= 0.15*N (kg/cm3)
= Kekakuan

Ddpile

= Diameter tiang pancang (pile)


1/4
= ((Kh*Ddpile)/EI)^
= Safety factor
= (1/)*SF

SF
Ld

;N
; Kh
;E
;I
; Ddpile

=
=
=
=

;
; SF
; Ld

=
=
=
=
Perhitungan panjang tiang vertikal pada model struktur

1.5.

3
0.45
2000000.00
161000.00
71.12

kg/cm3
kg/cm2
cm4
cm2

0.003157 cm'
1.5
475.07 cm'
4.75 m'

Tlump
= Tebal lapisan lumpur (N<2)
Elevasi Lantai Dermaga
Tebal lantai + Balok Dermaga
Tpile
= Tebal pile head dari dasar balok
Elvpile = Elevasi atas pile head

=
=
=
=

500.00
590.00
80.00
120.00

440.00 cm'

Elvdl
Hv

500.00 cm'

=
=

1915.07 cm'
19.15 m'

= Kedalaman dasar laut


= Panjang tiang vertikal pada model struktur
= Tlump + Elvpile + Ddpile + Elvdl + Ld

cm'
cm'
cm'
cm'

Model Struktur

Gambar 1. Model Struktur Dermaga pada Analisa SAP2000

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

1.6.

Pembebanan

1.6.1. Beban Mati


Berat sendiri pelat lantai

: dihitung secara otomatis oleh software.

Berat sendiri balok

: dihitung secara otomatis oleh software.

Gambar 2. Model Pembebanan Mati Pelat

1.6.2. Beban Hidup


Beban merata 3 Ton/m2

: diperhitungkan sebagai uniform load pada balok

Beban kendaraan T40

: diperhitungkan sebagai beban titik di balok dan pelat

Gambar 3. Model Pembebanan Hidup Pelat

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

1.6.3. Beban Tumbukan Kapal


Rumus:
Ef = ((W1+W2).V2/2g).(1/(1+(d/r)2))
Dimana,
Ef

= Energi sandar kapal (ton.meter)

= Percepatan gravitasi (m/det2)

W1

= Actual vessel weight

W2

= Additional weight = LH2./4

LW

= Light weight = 0,18.W 1

= kecepatan sandar kapal (m/det)

= Moulded breadth dari kapal (m)

= Draft kapal (m)

= Panjang kapal (m)

wo

= Berat jenis air laut (t/m3)

= Jarak dari contant point ke titik berat dari kapal, diukur sejajar dengan

fasilitas sandar (m)


r

= Radius of gyration about vertical axis through the center of gravity of


the ship in a horizontal plane, (=L/4)

Beban tumbukan kapal dihitung berdasarkan data kapal terbesar kapal yang akan
dilayani oleh dermaga rencana. Reaksi fender akibat beban tumbukan ditunjukkan
pada perhitungan sebagai berikut:
Jenis Kapal
W1
=

Cargo
10,000.00

W 1 + LW

11,800.00

W2

=
=
=
=
=
=
=

7,415.87
137.00
8.20
19.90
0.20
34.25
34.25

=
=
=

1.03
9.81
19.59
29.38

L (m)
D (m)
B (m)
V (m/det)
l
r
wo
g
Ef

Digunakan safety factor 1.5, maka Ef =


Digunakan fender SV-800 L2.5M dengan karakteristik sbb:
Rated reaction force
Rated Energy Absorption

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

113.00 ton
30.00 t.m

Selanjutnya beban tumbukan kapal dimasukkan ke dalam analisis struktur sebagai berikut:

Gambar 4. Beban Tumbukan Kapal

1.6.4. Beban Tambat Kapal


Berdasarkan desain kriteria, gaya tambat maksimum ditetapkan sebesar 70 ton.

Gambar 5. Beban Tambat Kapal

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

1.6.5. Beban Gempa


Respon struktur terhadap gempa dihitung dengan analisis dinamik respon spektra.
Menurut peraturan SNI-03-1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk bangunan gedung grafik respon spektrum lokasi Merauke, Papua adalah:

Gambar 6. Grafik Respon Spektra Lokasi Merauke, Papua


Load factor beban gempa dipakai 9.81 dengan percepatan diterapkan sebagai
berikut:
1. 100% dalam arah sumbu X + 30% dalam arah sumbu X
2. 100% dalam arah sumbu Y + 30% dalam arah sumbu Y

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

1.7.

Beban Gelombang
Gelombang rencana diaplikasi dalam arah 90. Perhitungan dilakukan secara
otomatis di dalam software SAP2000.

Gambar 7. Beban Gelombang

1.8.

Kombinasi Pembebanan

1.8.1. Perencanaan Struktur Beton


ACI 318-96 Metode Ultimate Limit State
Combo
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dimana,
DL
LL
Fdr
BLR
Wv
Wll
EQx
EQy

DL
1.40
1.20
1.20
1.20
1.20
1.20
1.20
0.90
0.90

LL

Fdr

1.60
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00

=
=
=
=
=
=
=
=

Simbol Case
Bld Wv
Wll

1.30
1.30

1.30
1.30
1.30

Qx

Qy

1.00
0.30
1.00
0.30

0.30
1.00
0.30
1.00

1.30

Beban Mati Struktur Dermaga (dihitung oleh software)


Beban Hidup Pelat
Berthing Load satu Fender
Beban bollard pada dolphin
Beban Gelombang
Beban Kendaraan
Beban Gempa Arah Sb X
Beban Gempa Arah Sb Y

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

1.8.2. Perencanaan Struktur Baja


Metode Pembebanan menggunakan AISC-LRFD
Simbol Case
Combo
DL
LL
Fdr Bld Wv
Wll
Qx
Qy
1
1.40
2
1.20 1.60
3
1.20 1.00 1.30
1.30
4
1.20 1.00
1.30 1.30
5
1.20 1.00
1.30 1.30
6
1.20 1.00
1.00 0.30
7
1.20 1.00
0.30 1.00
8
0.90
1.00 0.30
9
0.90
0.30 1.00
Dimana,
DL
= Beban Mati Struktur Dermaga (dihitung oleh software)
LL
= Beban Hidup Pelat
Fdr
= Berthing Load satu Fender
BLR
= Beban bollard pada dolphin
Wv
= Beban Gelombang
Wll
= Beban Kendaraan
EQx
= Beban Gempa Arah Sb X
EQy
= Beban Gempa Arah Sb Y
1.9. Hasil Analisa
1.9.1. Kekuatan Tiang Pancang
Tiang pancang direncanakan dari pipa baja diameter 609,6 mm tebal 14 mm. Analisis
tegangan pada tiang menurut AISC-LRFD93 menghasilkan Stress Ratio pada tiangtiang pancang sbb:

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

TABLE: Steel Design 1 - Summary Data - AISC-LRFD93


Frame
DesignSect DesignType
Status
Text
Text
Text
Text
138
SPP711-12 Column
No Messages
107
SPP711-12 Column
No Messages
116
SPP711-12 Column
No Messages
143
SPP711-12 Column
No Messages
139
SPP711-12 Column
No Messages

Ratio
Unitless
0.896403
0.785898
0.700704
0.648897
0.600577

RatioType
Text
PMM
PMM
PMM
PMM
PMM

Combo
Text
COMB4
COMB4
COMB5
COMB5
COMB4

Location
m
19.13975
0
19.13975
19.14811
19.13975

Dari analisa SAP2000 didapatkan bahwa stress ratio maksimum pada tiang pancang
adalah sebesar 0.896 < 1.0 ... OK. Jadi dermaga dapat direncanakan dengan
menggunakan tiang pancang diamater 711,2 mm tebal 12 mm.
1.9.2. Gaya Maksimum pada Elemen Struktur
Analisa SAP2000 menghasilkan gaya-gaya dalam maksimum sbb:
Balok Memanjang Tumpuan 70/90
Station OutputCase
StepType
m
Text
Text
5.300 COMB2
Min
2.409 COMB3
Max

P
Kgf
-31575.91
38214.88

V2
Kgf
-41430.07
41433.34

V3
Kgf
-8307.91
9622.68

T
Kgf-m
-12284.02
10902.07

M2
Kgf-m
-5989.66
4870.72

M3
Kgf-m
-49857.89
41654.05

V2
Kgf
-10122.21
7752.33

V3
Kgf
-165.47
614.73

T
Kgf-m
-10778.74
7929.54

M2
Kgf-m
-1057.96
417.66

M3
Kgf-m
-4414.04
41654.05

V2
Kgf
-41490.10
41451.64

V3
Kgf
-9869.57
6760.86

T
Kgf-m
-12062.82
13129.92

M2
Kgf-m
-2779.24
5479.01

M3
Kgf-m
-54687.07
40019.73

P
Kgf
-48568.94
25265.04

V2
Kgf
-11932.74
2509.86

V3
Kgf
-557.63
230.96

T
Kgf-m
-12062.82
13129.92

M2
Kgf-m
-245.83
473.06

M3
Kgf-m
-5769.23
39925.40

P
Kgf
-250534.2
76942.35

V2
Kgf
-2651.6
2568.19

V3
Kgf
-2939.99
3527.5

T
Kgf-m
-2628.41
1074.73

M2
Kgf-m
-33446.14
33576.42

M3
Kgf-m
-23971.53
21729.55

Balok Memanjang Lapangan 70/90


Station OutputCase
StepType
m
Text
Text
2.891 COMB3
Min
2.409 COMB3
Max

P
Kgf
-20412.00
25093.71

Balok Memanjang Tumpuan 70/90


Station OutputCase
StepType
m
Text
Text
0 COMB2
Min
3.042 COMB3
Max

P
Kgf
-113642.04
43044.44

Balok Memanjang Lapangan 70/90


Station OutputCase
StepType
m
Text
Text
2.173 COMB3
Min
2.608 COMB3
Max

SPP Dia. 711,2 mm T=12mm


Station OutputCase
StepType
m
Text
Text
0 COMB4
Min
19.1481 COMB4
Max

Displacement maksimum
OutputCase
StepType
Text
Text
COMB5
Min
COMB4
Max

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

U1
m
-0.0206
0.0248

U2
m
-0.0359
0.0643

U3
m
-0.0086
0.0001

R1
Radians
-0.0015
0.0017

R2
Radians
-0.0022
0.0019

R3
Radians
-0.0021
0.0008

1.9.3. Perencanaan Tulangan Pelat

Perencanaan Pelat Lantai


Tipe 1 (beban merata)

Tipe 2 (beban terpusat)

ly/lx (=l)

1.1

1.1

ly (=b)

5.6

5.6

lx (=a)

5.3

Mtx=Mlx
Mty=Mly

5.3

63

x 0.001 q lx

63

54

x 0.001 q lx2

54

Perencanaan Dimensi Pelat


Perencanaan dimensi tebal pelat beton berdasarkan persyaratan minimum untuk pelat dengan
2 ujung menerus (SKSNI T-15)

21

252 mm

Direncanakan tebal pelat =

300 mm

Beban

Beban Mati
Pelat Lantai

= 0.30 x 2.4

= 0.07 x 2
Total
Beban merata LL (3000 kg/m2)
qu = 1.2 qDL + 1.6 qLL

=
=

Finishing Pelat

=
=

0.72 ton/m
2
0.14 ton/m
0.86 ton/m2
2
3.0 ton/m
2
5.83 ton/m (tipe 1)

Beban Terpusat Roda


700 cm clearance

275 cm clearance

W=20
T-40tonf
20

20

100

175
200

400

[units in centimeters]

0.1 W

12.5

0.4 W

50

0.1 W

12.5

0.4 W

50

50
175

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

275

50

10

20

20

100

175
200

400

[units in centimeters]

0.1 W

12.5

0.4 W

50

0.1 W

12.5

0.4 W

50

50
175

Beban terpusat roda


Dimensi (a1 x b1)

16

ton

0.2

275

50

2
87.5 ton/m

0.5

Koefisien Kejut :

i 1

20 ; dimana
50

i =

l = bentang terkecil =

4.5 m

1.3670

a1/a =
0.038
b1/a =
0.089
M.f.=q.a1.b1 =
8.749
l
Mxs

Mys

Mxvs

Myvs

Tab *)

Jepit

1.1

0.162

1.2

1-58c 0.167

1.5

1-58f

*) Tables for the Analysis of Plates, Slabs and


Diaphragms; Richard Bares

0.176

1.1

0.147

1.2

1-58c 0.145

1.5

1-58f

0.142

1.1

0.115

1.2

1-58c 0.118

1.5

1-58f

0.124

1.1

0.090

1.2

1-58c 0.072

1.5

1-58f

0.033
0.162 0.15
Mx My

Tipe 1 :
Tipe 2 :

Mux =
Mux =

10.321
4.098

t.m
t.m

Tipe 1 :
Tipe 2 :

Muy =
Muy =

8.846
3.621

t.m
t.m

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

11

Perhitungan Tulangan Pelat Arah X Memanjang


Perhitungan tulangan pelat dilakukan sbb:
Baja
Beton
Penampang

UKb
h
Cover
d

r min

rb

0.1819 f ' c

4.39%

3.29%

(ton-m)

Mu
bd 2

0.85 f ' c
fy

0.27%

r maks = 0.75 x r b

Ru

10.321

lentur 0.80

2 Ru
1 1

0.85 f c'

A s, perlu =
A s, min =
A s, max =
A s dipasang =
Tulangan dipasang

fy =
fc' =
m
m
m
m

390
33.20

MPa
MPa

( 1.4 / fy =

0.36% )

( 7 / fy =

1.79% )

fy

f ' c 600
1
fy
600 f y

Mu

39
400
1
0.35
0.08
0.27

(cm2)
(cm2)
(cm2)
(cm2)
6

0.103 MN.m

1.770

0.469%

=
=
=
=
D

16.414
9.406
62.821
16.414
19
A s, ada =

160
17.01

Jadi dipasang tulangan D19 - 150 mm

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

12

Perhitungan Tulangan Pelat Arah Y Melintang


Perhitungan tulangan pelat dilakukan sbb:
Baja
Beton
Penampang

UKb
h
Cover
d

r min

rb

0.1819 f ' c

4.39%

3.29%

(ton-m)

Mu
bd 2

0.85 f ' c
fy

0.27%

r maks = 0.75 x r b

Ru

8.846

lentur 0.80

2 Ru
1 1

0.85 f c'

A s, perlu =
A s, min =
A s, max =
A s dipasang =
Tulangan dipasang

fy =
fc' =
m
m
m
m

390
33

MPa
MPa

( 1.4 / fy =

0.36% )

( 7 / fy =

1.79% )

fy

f ' c 600
1
fy
600 f y

Mu

39
400
1
0.35
0.08
0.27

(cm2)
(cm2)
(cm2)
(cm2)
5

0.088 MN.m

1.517

0.400%

=
=
=
=
D

14.000
9.406
62.821
14.000
19
A s, ada =

200
14.18

Jadi dipasang tulangan D19 - 200 mm

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

13

1.9.4. Perencanaan Tulangan Balok


Perhitungan Tulangan Balok Memanjang Tumpuan
Perhitungan tulangan balok dilakukan sbb:
Momen balok hasil analisis SAP2000 =

49.858 t.m

Tulangan Lentur

Baja
Beton
Penampang

UKb
h
Cover
d

r min

rb

0.1819 f ' c

4.39%

3.29%

(ton-m)

Mu
bd 2

0.85 f ' c
fy

0.27%

r maks = 0.75 x r b

Ru

fy =
fc' =
m
m
m
m

390
33.20

MPa
MPa

( 1.4 / fy =

0.36% )

( 7 / fy =

1.79% )

fy

f ' c 600
1
fy
600 f y

Mu

39
400
0.70
0.90
0.08
0.80

49.858

lentur 0.80

2 Ru
1 1

0.85 f c'

A s, perlu =
(cm2)
A s, min =
(cm2)
A s, max =
(cm2)
A s dipasang =
(cm2)
Tulangan tarik atas dipasang

0.499 MN.m

1.396

0.367%

=
=
=
=
D

23.144
22.615
113.077
23.144
19

A s, ada =
Tulangan tekan bawah dipasang

19

70
25.52

A s, ada =

80
22.68

Tulangan Geser

V hasil SAP
Vu
f
fy =
Vc
Vs
Av/s perlu
Kaki
Ds
Av/s ada

41.433 ton
41.433 ton
0.75
240 Mpa

0.414 MN

0.537
0.016
0.000
0.082
2
12
150
1.508

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

cm2/cm

MN
MN
m2/m
cm2/cm

OK

14

Perhitungan Tulangan Balok Memanjang Lapangan


Perhitungan tulangan balok dilakukan sbb:
Momen balok hasil analisis SAP2000 =

41.654 t.m

Tulangan Lentur

Baja
Beton
Penampang

UKb
h
Cover
d

r min

rb

0.1819 f ' c

4.39%

3.29%

(ton-m)

Mu
bd 2

0.85 f ' c
fy

0.27%

r maks = 0.75 x r b

Ru

fy =
fc' =
m
m
m
m

390
33.20

MPa
MPa

( 1.4 / fy =

0.36% )

( 7 / fy =

1.79% )

fy

f ' c 600
1
fy
600 f y

Mu

39
400
0.70
0.90
0.08
0.80

41.654

lentur 0.80

2 Ru
1 1

0.85 f c'

A s, perlu =
(cm2)
A s, min =
(cm2)
A s, max =
(cm2)
A s dipasang =
(cm2)
Tulangan bawah dipasang

0.425 MN.m

1.190

0.312%

=
=
=
=
D

19.653
22.615
113.077
22.615
19

A s, ada =
Tulangan atas dipasang

19

80
22.68

A s, ada =

80
22.68

Tulangan Geser

V hasil SAP
Vu
f
fy =
Vc
Vs
Av/s perlu
Kaki
Ds
Av/s ada

10.122 ton
10.122 ton
0.75
240 Mpa
0.537
-0.402
-0.002
-2.097
2
12
250
0.905

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

cm2/cm

0.101 MN

MN
MN
m2/m
cm2/cm

OK

15

Perhitungan Tulangan Balok Melintang Tumpuan


Perhitungan tulangan balok dilakukan sbb:
Momen balok hasil analisis SAP2000 =

54.687 t.m

Tulangan Lentur

Baja
Beton
Penampang

UKb
h
Cover
d

r min

rb

0.1819 f ' c

4.39%

3.29%

(ton-m)

Mu
bd 2

0.85 f ' c
fy

0.27%

r maks = 0.75 x r b

Ru

fy =
fc' =
m
m
m
m

390
33.20

MPa
MPa

( 1.4 / fy =

0.36% )

( 7 / fy =

1.79% )

fy

f ' c 600
1
fy
600 f y

Mu

39
400
0.70
0.90
0.08
0.80

54.687

lentur 0.80

2 Ru
1 1

0.85 f c'

A s, perlu =
(cm2)
A s, min =
(cm2)
A s, max =
(cm2)
A s dipasang =
(cm2)
Tulangan tarik atas dipasang

13

0.558 MN.m

2.084

0.556%

=
=
=
=
D

35.006
22.615
113.077
35.006
19

A s, ada =
Tulangan tekan bawah dipasang

19

50
36.86

A s, ada =

80
22.68

Tulangan Geser

V hasil SAP
Vu
f
fy =
Vc
Vs
Av/s perlu
Kaki
Ds
Av/s ada

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

41.49 ton
41.490 ton
0.75
240 Mpa

0.415 MN

0.537
0.016
0.000
0.086
2
12
150
1.5080 cm2/cm

MN
MN
m2/m
cm2/cm

OK

16

Perhitungan Tulangan Balok Melintang Lapangan


Perhitungan tulangan balok dilakukan sbb:
Momen balok hasil analisis SAP2000 =

39.925 t.m

Tulangan Lentur

Baja
Beton
Penampang

UKb
h
Cover
d

r min

rb

0.1819 f ' c

4.39%

3.29%

(ton-m)

Mu
bd 2

0.85 f ' c
fy

0.27%

r maks = 0.75 x r b

Ru

fy =
fc' =
m
m
m
m

390
33

MPa
MPa

( 1.4 / fy =

0.36% )

( 7 / fy =

1.79% )

fy

f ' c 600
1
fy
600 f y

Mu

39
400
0.70
0.90
0.08
0.80

39.925

lentur 0.80

2 Ru
1 1

0.85 f c'

A s, perlu =
(cm2)
A s, min =
(cm2)
A s, max =
(cm2)
A s dipasang =
(cm2)
Tulangan bawah dipasang

0.407 MN.m

1.141

0.299%

=
=
=
=
D

18.820
22.615
113.077
22.615
19

A s, ada =
Tulangan atas dipasang

19

80
22.68

A s, ada =

80
22.68

Tulangan Geser

V hasil SAP
Vu
f
fy =
Vc
Vs
Av/s perlu
Kaki
Ds
Av/s ada

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

11.932 ton
11.932 ton
0.75
240 Mpa
0.537
-0.378
-0.002
-1.971
2
12
250
0.9048 cm2/cm

0.119 MN

MN
MN
m2/m
cm2/cm

OK

17

1.9.4.1. Check Kontrol Lebar Retak Balok


Kontrol Lebar Retak Balok
Untuk struktur luar, syarat yang harus dipenuhi:
w = 11**fs*(dc*A)1/3

0,30 mm (untuk balok)


1/3
z = fs*(dc*A)

25 MN/mm

fs
dc
A
cc
utama
sengkang
fy
b
n
dc
A
fs
z
w

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

1.2
0,6*fy
cc+sengkang+0,5utama
2dc*b/n
80 mm
19 mm
12 mm
305 Mpa
700 mm
8 buah
101.5 mm
17762.5 mm2
183 MPa
22.273 MN/mm
0.294 mm

perbandingan lebar retak pada penampang


tegangan pada tulangan
jarak titikk berat tul. Utama ke serat tarik terluar
penampang potongan tarik terluar
selimut beton
diameter tul. utama
diameter tul. sengkang
tegangan baja tulangan
lebar balok
jumlah tulangan utama

1.9.4.2. Check Lendutan pada Balok


Lendutan yang terjadi adalah < L/360, dimana, L = bentang balok.
Lendutan maksimum dari struktur rangka balok hasil analisa SAP

Dari hasil analisa SAP didapatkan lendutan maksimum pada balok adalah sebesar
U3 = 0.00306 m < L/360 = 0.0125 m........OK

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

18

1.9.4.3. Check Rasio Tulangan Terhadap Penampang Balok


Dari hasil perhitungan pada perhitungan kebutuhan tulangan, diperoleh rasio
tulangan yang dibutuhkan sebesar 0.556 % < rasio tulangan max (=7/fy = 1.79%)
.........OK
Dari hasil perhitungan check, dimensi balok 70/90 cm untuk balok memanjang dan
70/90 cm untuk balok melintang adalah dapat digunakan.
1.9.5. Perencanaan Tulangan Pile Cap
Hasil analisa menghasilkan gaya dalam pada tiang adalah:
Station OutputCase
StepType
m
Text
Text
0 COMB4
Min
19.1481 COMB4
Max

P
Kgf
-250534.2
76942.35

V2
Kgf
-2651.6
2568.19

V3
Kgf
-2939.99
3527.5

T
Kgf-m
-2628.41
1074.73

M2
Kgf-m
-33446.14
33576.42

Perhitungan punching shear pada Pile Cap

Penampang kritis
geser pons
Pmax = 250.534 ton

1.00
0.30

Tiang pipa diam. 711.2 mm,


T.12 mm

Akr = p (c+ht) ht = p (0.7112+1.00)1.00


m2
=
5.38

Nmaks
Akr

46.603

t/m2 =

250.534
5.38
0.466

Mpa

Menurut SK.SNI.T-15-1991-03 :
Untk fc' =
33.20 Mpa
fVc = 0.6 x 1/6 x (fc)(1/2) =

0.576

Mpa

maka t < fVc , jadi kepala tiang aman terhadap punching shear.

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

19

M3
Kgf-m
-23971.53
21729.55

Perhitungan tulangan lentur pada Pile Cap Tiang Tunggal


Mu

5,900 (Atas Dermaga)

(HWS)
(MSL)

(LWS)
SEA BED

Baja
Beton

U K B=
H=
Cover =
d=

r min

39
400
130
130
8
122

0.1819 f ' c

fy

Multimate

fy =
fc =

390 Mpa
33.20 Mpa

cm
cm
cm
cm
0.003
33.58 ton-m

Mn =

Multimate
0.8

a1 =

Mn
fyx0.9xd

9.80 (cm)

a2 =

a1 x fy
0.85xfc'xb

1.04 cm

As =

Mn
fy(d-a2/2)

14.28 cm2

Asmin =
As, dipasang
Tulangan dipasang
Tulangan dipasang

=
=

41.97 (ton-m)

(cm2)

2
45.42 cm

(cm2)

2
45.42 cm
D
12

D25 @ 10 cm

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

----> As =

22

@ 100

45.62

(cm2) --> OK

20

Perhitungan tulangan lentur pada Pile Cap Tiang 2


Mu

5,900 (Atas Dermaga)

(HWS)
(MSL)

(LWS)
SEA BED

Baja
Beton

U K B=
H=
Cover =
d=

r min

39
400
260
130
8
122

0.1819 f ' c

fy

Multimate

fy =
fc =

390 Mpa
33.20 Mpa

cm
cm
cm
cm
0.003
33.58 ton-m

Mn =

Multimate
0.8

a1 =

Mn
fyx0.9xd

8.71 (cm)

a2 =

a1 x fy
0.85xfc'xb

0.46 cm

As =

Mn
fy(d-a2/2)

12.66 cm2

Asmin =
As, dipasang
Tulangan dipasang
Tulangan dipasang

=
=

37.31 (ton-m)

(cm2)

2
90.84 cm

(cm2)

2
90.84 cm
D
24

D22 @ 10 cm

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

----> As =

22

@ 100

91.23

(cm2) --> OK

21

1.10. Daya Dukung Tanah


Daya dukung pondasi tiang pancang dihitung berdasarkan jumlah dari daya dukung
ujung tiang (end bearing) dan tahanan geser pada tiang (friction). Semua perhitungan
analisa daya dukung untuk tiang berdasarkan parameter dari hasil pengujian N-SPT,
dikarenakan hasil dari pengujian sondir dan laboratorium kurang cukup memenuhi
kwantitas sebagai paramater perhitungan.
Dari hasil boring tanah di lokasi, didapat hasil SPT tanah, yang kemudian dihitung
dengan metode Meyerhof, didapat daya dukung tanah sebagai berikut:
Daya Dukung Tiang Pancang Dia. 711,2 mm
Daya Dukung Total (kN)
Depth

End Bearing

Skin Friction

Daya Dukung Total (kN)


End Bearing Skin Friction

Tekan

Tarik

134.02

6.70

53.61

1.91

55.52

20.35

625.43

37.97

250.17

10.85

261.02

47.72

938.14

69.24

375.26

19.78

395.04

75.08

1270.51

104.98

508.21

30.00

538.20

103.73

10

1588.14

149.66

635.26

42.76

678.02

134.93

12

1588.14

194.33

635.26

55.52

690.78

166.12

14

2064.58

252.40

825.83

72.12

897.95

201.15

16

2382.21

319.42

952.88

91.26

1044.15

238.73

18

2858.65

399.83

1143.46

114.24

1257.70

280.14

20

3176.28

489.17

1270.51

139.76

1410.28

324.10

22

2858.65

569.59

1143.46

162.74

1306.20

365.50

24

3493.91

667.87

1397.56

190.82

1588.38

412.02

26

3176.28

757.21

1270.51

216.35

1486.86

455.98

28

3652.72

859.96

1461.09

245.70

1706.79

503.77

30

3493.91

958.25

1397.56

273.78

1671.35

550.28

32

3335.10

1052.06

1334.04

300.59

1634.63

595.52

34

4764.42

1186.08

1905.77

338.88

2244.65

652.25

36

5558.49

1342.44

2223.40

383.55

2606.95

715.35

38

5558.49

1498.79

2223.40

428.23

2651.62

778.46

40

6034.94

1668.55

2413.97

476.73

2890.70

845.39

42

9528.85

1936.59

3811.54

553.31

4364.85

940.41

44

9528.85

2204.63

3811.54

629.90

4441.43

1035.43

46

9528.85

2472.68

3811.54

706.48

4518.02

1130.44

Berdasarkan analisa SAP, didapat beban aksial dan tarik maksimum pada pada
pondasi tiang pancang adalah sebagai berikut:
SPP Dia. 711,2 mm T=12 mm
Station OutputCase
StepType
m
Text
Text
0 COMB4
Min
19.1481 COMB4
Max

P
Kgf
-250534.2
76942.35

V2
Kgf
-2651.6
2568.19

V3
Kgf
-2939.99
3527.5

T
Kgf-m
-2628.41
1074.73

M2
Kgf-m
-33446.14
33576.42

M3
Kgf-m
-23971.53
21729.55

Ptekan =250,534 Ton; Ptarik = 76,942 Ton (Pembebanan Sementara)


Sehingga kedalaman pondasi disarankan dipancang dengan kedalaman rencana
minimum 38m dari seabed.

Pengembangan Pelabuhan Merauke, Papua

22

Anda mungkin juga menyukai