83
Beban Gelombang
Beban Gelombang pada Tiang
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 1,4 ton dan terdistribusi dengan
bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
b
HWS
Seabed
2a
L
dimana:
b=
a
L
b
5-86
Gambar 5.84
Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi trestle pada SAP 2000
Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan terdistribusi
dengan bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
5-87
b=
2a
L
dimana:
a
L
b
Gambar 5.85
5-88
Beban Gempa
Pada potongan melintang ini hanya terdapat gempa dari arah memanjang, sehingga
besar beban gempa yang telah dihitung sebelumnya, yakni 78 ton dibagi dengan
jumlah joint pada arah memanjang (19), sehingga menjadi 4,1 ton.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:
Gambar 5.86
Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang digunakan berdasarkan SK SNI 03 2847 - 2002,
sebagai berikut:
Kombinasi Pembebanan
Combo 1
Combo 2
1.2 DL+1.6 LL
Combo 3
Combo 4
Combo 5
Dimana:
5-89
DL
LL
E
A
G
=
=
=
=
=
beban
beban
beban
beban
beban
mati
hidup
gempa
arus
gelombang
Momen 3-3
Combo
ton m
Balok
32,99
Geser 2-2
Combo
ton
4
31,44
Pemodelan SAP dengan bentuk distribusi beban hidup dan beban pelat yang
terdistribusi merata juga dilakukan untuk mengetahui gaya aksial pada pilecap dan
tiang pancang serta untuk mengetahui besarnya momen pada pilecap. Berikut ini
adalah gambaran pemodelan distribusi beban hidup dan beban pelat pada
pemodelan SAP2000 untuk kasus ini.
Beban Hidup
Seperti telah disebutkan sebelumnya, beban hidup pada trestle adalah beban UDL
maksimum, yakni sebesar 1,4 ton/m2.
Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut:
5-90
Gambar 5.87
Beban Pelat
5-91
Gambar 5.88
Untuk beban arus dan gelombang pada tiang, beban balok melintang, beban
gempa, dan beban gelombang tepi dilakukan seperti pemodelan untuk mengetahui
momen pada balok. Dengan pemodelan seperti di atas didapat hasil analisis
struktur sebagai berikut :
Gaya Dalam
Struktur
Balok
Pile Cap
Momen 3-3
ton m
39,42
30,88
Combo
4
4
Geser 2-2
ton
46,06
5,18
Combo
4
4
Di dapat nilai daya dukung terbesar dari hasil reaksi perletakan adalah 74,24 ton.
UCR dicek dengan menggunakan pemodelan beban pelat dan beban hidup
terdistribusi merata sedangkan untuk beban arus, gelombang dan gempa
dimodelkan seperti pada pemodelan untuk penentuan momen balok. Untuk
pengecekan UCR kombinasi pembebanan yang digunakan tanpa dikalikan dengan
load factor sebagai berikut :
5-92
Kombinasi Pembebanan
Combo 1
Combo 2
1.0 DL+1.0 LL
Combo 3
Combo 4
Dari pengecekan UCR dapat diketahui nilainya berada pada range 0,4-0,6
sehingga struktur tiang masih dalam batas aman.
Gambar 5.89
5-93
5.2
Analisis Struktur 3D
5.2.1
a. Pemodelan
Pemodelan 3 dimensi dilakukan untuk 1 modul dengan kedalaman perairan yang
terdalam di lokasi dermaga yaitu 4,1 meter. Dalam model 3 dimensi ini pelat
dimodelkan sebagai thin shell dengan ketebalan 0,35 m. Hasil yang ingin diketahui
dari pemodelan 3 dimensi ini adalah lateral displacement pada struktur dermaga ,
lateral displacement ini akan dibandingkan dengan defleksi ijin untuk mengetahui
apakah defleksi yang terjadi di struktur dermaga akibat beban yang bekerja masih
dalam batas yang diijinkan atau tidak. Gambar-gambar dan uraian berikut ini
merupakan pemodelan 3 dimensi struktur dermaga.
5-94
5-95
Bila a = b, maka:
Gambar 5.91
5-96
Beban Gelombang
Beban Gelombang pada Tiang
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 1,4 ton/m dan bekerja dari
seabed hingga HWS.
Beban Gelombang pada Tepi Dermaga
Beban memiliki besar yang telah dihitung sebelumnya, yakni 1,04 ton/m.
Gambar 5.92
Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan bekerja dari
5-97
Gambar 5.93
Beban Gempa
Dari arah memanjang = 8 ton
Dari arah melintang = 24 ton
5-98
Gambar 5.94
Gambar 5.95
5-99
Beban Berthing
Beban berthing yang diaplikasikan pada model tiga dimensi adalah sebesar 32,8
ton. Penempatan beban ini adalah pada satu join struktur dermaga, lokasinya
dipindah-pindah di 10 join struktur dermaga. Dari posisi beban berthing yang
berbeda ditentukan lateral displacement maksimum yang terjadi di struktur
dermaga. Berikut ini merupakan gambar-gambar penempatan beban berthing
pada pemodelan 3 dimensi dermaga.
Posisi 1
Gambar 5.96
5-100
Posisi 2
Gambar 5.97
Posisi 3
Gambar 5.98
5-101
Posisi 4
Gambar 5.99
Posisi 5
Gambar 5.100
5-102
Posisi 6
Gambar 5.101
Posisi 7
Gambar 5.102
5-103
Posisi 8
Gambar 5.103
Posisi 9
Gambar 5.104
5-104
Posisi 10
Gambar 5.105
Beban Mooring
Beban mooring yang diaplikasikan pada model tiga dimensi adalah sebesar 25 ton
yang diaplikasikan pada lokasi seperti beban berthing namun dalam arah yang
berlawanan . Satu dari 10 posisi beban mooring dapat dilihat pada Gambar 5.106
berikut ini.
5-105
Posisi 1
Gambar 5.106
c. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang digunakan berdasarkan SK SNI 03 2847 - 2002,
sebagai berikut:
Kombinasi Pembebanan
Dimana:
DL
LL
E
A
G
B
M
Ex
Combo 1
Combo 2
1.0 DL+1.0 LL
Combo 3
Combo 4
Combo 5
Combo 6
=
=
=
=
=
=
=
=
beban
beban
beban
beban
beban
beban
beban
beban
mati
hidup
gempa
arus
gelombang
berthing
bollard
gempa arah x
5-106
Ey
Lateral Displacement
Posisi 1
1,8
Posisi 2
1,8
Posisi 3
1,8
Posisi 4
1,8
Posisi 5
1,8
Posisi 6
1,8
Posisi 7
1,8
Posisi 8
1,8
Posisi 9
1,8
Posisi 10
1,8
Combo
(cm)
Pada struktur dermaga ini, defleksi izin adalah 4,25 cm, sedangkan hasil analisis 3D,
defleksi maksimum adalah sebesar 1,8 cm. Jadi defleksi yang terjadi masih dalam
batas aman.
Unity Check
Dari hasil analisis struktur 3 dimensi didapat nilai unity check dalam range 0,1-0,6
artinya struktur tiang masih dalam batas aman.
5-107
Gambar 5.107
5.2.2
a.
5-108
b.
5-109
Gambar 5.109
Beban Gelombang
Beban Gelombang pada Tiang
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 1,4 ton dan bekerja dari seabed
hingga HWS.
Beban Gelombang Tepi
Beban gelombang yang diaplikasikan pada model tiga dimensi adalah sebesar 1,04
ton/m pada sisi terluar trestle.
5-110
Gambar 5.110
Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan bekerja dari
seabed hingga HWS.
5-111
Gambar 5.111
Beban Gempa
Dari arah memanjang
= 4,1 ton
= 38,9 ton
5-112
Gambar 5.112 Pemodelan beban gempa arah x pada tiang dengan SAP2000
Gambar 5.113 Pemodelan beban gempa arah y pada tiang dengan SAP2000
BAB 5 PEMODELAN STRUKTUR DENGAN SAP2000
5-113
c. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang digunakan berdasarkan SK SNI 03 2847 - 2002,
sebagai berikut:
Kombinasi Pembebanan
Combo 1
Combo 2
1.0 DL+1.0 LL
Combo 3
Combo 4
Combo 5
Dimana:
DL
LL
E
A
G
Ex
Ey
=
=
=
=
=
=
=
beban
beban
beban
beban
beban
beban
beban
mati
hidup
gempa
arus
gelombang
gempa arah x
gempa arah y
5-114
Unity Check
Dari hasil analisis struktur 3 dimensi didapat nilai unity check dalam range 0,3-0,71
artinya struktur tiang masih dalam batas aman.
5-115