Dokumen - Tips - Sap Dermaga 2d
Dokumen - Tips - Sap Dermaga 2d
com
ab
5
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 1/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 2/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Gambar 5.2 Pemodelan dermaga arah memanjang pada SAP 2000 (extrude view )
Pembebanan Pada Model
• Beban Mati
Beban mati pada analisis struktur 2D ini adalah berat sendiri balok melintang dan
pelat.
Balok Melintang
qbalok = ρbeton * l * b * t
= 2400 * 4,5 * 0,5 * 0,8
= 4,32 ton
Pelat
Distribusi beban pelat mengikuti peraturan SK SNI 03 – 2847 - 2002 dengan area
distribusi sebagai berikut :
Diketahui:
a = panjang area
b = lebar area
---- = distribusi beban
Bila a ≠ b, maka:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 3/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Bila a = b, maka:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 4/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Beban Hidup
Seperti telah disebutkan sebelumnya, beban hidup pada dermaga adalah beban UDL
maksimum, yakni sebesar 1,4 ton/m2. Distribusi area sama dengan pembebanan pelat.
Beban ini diaplikasikan pada lantai dermaga sebagai berikut:
• Beban Gelombang
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 5/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
b = 2a
L
dimana:
a : besar beban hasil perhitungan = 1,4 ton
L : panjang tiang dari seabed hingga HWS = 5,72 m
b : besar beban distribusi = 0,5 t/m
Gambar 5.6 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 6/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Beban ini pada potongan memanjang datang dari arah melintang dengan besar yang
telah dihitung sebelumnya, yakni 3,80 ton.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan pada Gambar 5.6.
• Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan terdistribusi
dengan bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:
2a
b =
L
dimana:
a/L : besar beban hasil perhitungan =0,068 ton/m
L : panjang tiang dari seabed hingga HWS = 5,72 m
b : besar beban distribusi = 0,14 t/m
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 7/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Beban Gempa
Pada potongan memanjang ini hanya terdapat gempa dari arah melintang, sehingga
besar beban gempa yang telah dihitung sebelumnya, yakni 71 ton dibagi dengan
jumlah join pada arah melintang yaitu 3, sehingga menjadi 24 ton.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 8/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang digunakan berdasarkan SK SNI 03 – 2847 - 2002,
sebagai berikut:
Kombinasi Pembebanan
Combo 1 1.4 DL+1.4 G+1.4 A
Combo 2 1.2 DL+1.6 LL
Combo 3 1.2 DL+1.0 LL+1.0 E
Combo 4 1.2 DL+1.6 LL+1.2 G+1.2 A
Combo 5 1.2 DL+1.0 LL+0.3 E
Dimana:
DL = beban mati
LL = beban hidup
E = beban gempa
A = beban arus
G = beban gelombang
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 9/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 10/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 11/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Gambar 5.10 Model Struktur 1 memanjang dermaga pada SAP 2000 (extrude view )
• Beban Mati
Balok Melintang
Beban mati pada analisis struktur 2D ini adalah berat sendiri balok melintang dan
pelat. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan beban balok melintang yang
diaplikasikan pada tiap join adalah sebesar 4,32 ton. Beban balok melintang
diaplikasikan pada tiap join seperti pada gambar berikut ini.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 12/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Pelat
Distribusi beban pelat untuk pemodelan ini berupa distribusi seragam di sepanjang
bentang. Beban ini diaplikasikan pada lantai dermaga sebagai berikut:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 13/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Beban Hidup
Seperti telah disebutkan sebelumnya, beban hidup pada dermaga adalah beban UDL
maksimum, yakni sebesar 1,4 ton/m2. Distribusi beban seragam sama dengan
distribusi pembebanan pelat.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 14/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Gambar 5.13 Pemodelan beban hidup pada SAP2000
• Beban Gelombang
2a
b=
L
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 15/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
dimana:
a : besar beban hasil perhitungan = 1,4 ton
L : panjang tiang dari seabed hingga HWS = 5,72 m
b : besar beban distribusi = 0,5 t/m
Gambar 5.14 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000
Beban ini pada potongan memanjang datang dari arah melintang dengan besar yang
telah dihitung sebelumnya, yakni 3,80 ton.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan pada Gambar 5.14.
• Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan terdistribusi
dengan bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 16/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
2a
b=
L
dimana:
a/L : besar beban hasil perhitungan =0,068 ton/m
L : panjang tiang dari seabed hingga HWS = 5,72 m
b : besar beban distribusi = 0,14 t/m
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 17/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Beban Gempa
Pada potongan memanjang ini hanya terdapat gempa dari arah melintang, sehingga
besar beban gempa yang telah dihitung sebelumnya, yakni 71 ton dibagi dengan
jumlah join pada arah melintang yaitu 3, sehingga menjadi 24 ton.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:
• Kombinasi Pembebanan
Kombinasi Pembebanan
Combo 1 1.4 DL+1.4 G+1.4 A
Combo 2 1.2 DL+1.6 LL
Combo 3 1.2 DL+1.0 LL+1.0 E
Combo 4 1.2 DL+1.6 LL+1.2 G+1.2 A
Combo 5 1.2 DL+1.0 LL+0.3 E
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 18/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Dimana:
DL = beban mati
LL = beban hidup
E = beban gempa
A = beban arus
G = beban gelombang
Kombinasi Pembebanan
Combo 1 1.0 DL+1.0 G+1.0 A
Combo 2 1.0 DL+1.0 LL
Combo 3 1.0 DL+1.0 LL+1.0 E
Combo 4 1.0 DL+1.0 LL+1.0 G+1.0 A
Hasil
range UCR
nilai dapat dilihat 0,07-0,4
UCR adalah pada Gambar 5.17 .
sehingga Berdasarkan
struktur hasildalam
tiang masih ini dapat
batasdiketahui
aman.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 19/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Gambar 5.17 Hasil unity check range model struktur 1 pada SAP 2000
Dari pemodelan ini di dapat juga nilai daya dukung terbesar dari hasil reaksi perletakan
yaitu 47,11 ton.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 20/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
2. Model Struktur 2
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 21/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Gambar 5.19 Model Struktur 2 memanjang dermaga pada SAP 2000 (extrude view )
• Beban Mati
Balok Melintang
Beban mati pada analisis struktur 2D ini adalah berat sendiri balok melintang dan
pelat. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan beban balok melintang yang
diaplikasikan pada tiap join adalah sebesar 4,32 ton. Beban balok melintang
diaplikasikan pada tiap join seperti pada gambar berikut ini.
Pelat
Distribusi beban pelat untuk pemodelan ini berupa distribusi seragam di sepanjang
bentang. Beban ini diaplikasikan pada lantai dermaga sebagai berikut:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 22/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Seperti telah disebutkan sebelumnya, beban hidup pada dermaga adalah beban UDL
maksimum, yakni sebesar 1,4 ton/m2. Distribusi beban seragam sama dengan
distribusi pembebanan pelat.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 23/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Gambar 5.22 Pemodelan beban hidup pada SAP2000
• Beban Gelombang
2a
b=
L
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 24/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
dimana:
a : besar beban hasil perhitungan = 1,4 ton
L : panjang tiang dari seabed hingga HWS = 5,72 m
b : besar beban distribusi = 0,5 t/m
Gambar 5.23 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000
Beban ini pada potongan memanjang datang dari arah melintang dengan besar yang
telah dihitung sebelumnya, yakni 3,80 ton.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan pada Gambar 5.23.
• Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan terdistribusi
dengan bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 25/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
2a
b=
L
dimana:
a/L : besar beban hasil perhitungan =0,068 ton/m
L : panjang tiang dari seabed hingga HWS = 5,72 m
b : besar beban distribusi = 0,14 t/m
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 26/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Beban Gempa
Pada potongan memanjang ini hanya terdapat gempa dari arah melintang, sehingga
besar beban gempa yang telah dihitung sebelumnya, yakni 71 ton dibagi dengan
jumlah join pada arah melintang yaitu 3, sehingga menjadi 24 ton.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:
• Kombinasi Pembebanan
Kombinasi Pembebanan
Combo 1 1.4 DL+1.4 G+1.4 A
Combo 2 1.2 DL+1.6 LL
Combo 3 1.2 DL+1.0 LL+1.0 E
Combo 4 1.2 DL+1.6 LL+1.2 G+1.2 A
Combo 5 1.2 DL+1.0 LL+0.3 E
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 27/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Dimana:
DL = beban mati
LL = beban hidup
E = beban gempa
A = beban arus
G = beban gelombang
Kombinasi Pembebanan
Combo 1 1.0 DL+1.0 G+1.0 A
Combo 2 1.0 DL+1.0 LL
Combo 3 1.0 DL+1.0 LL+1.0 E
Combo 4 1.0 DL+1.0 LL+1.0 G+1.0 A+1.0 B
Hasil UCR dapat dilihat pada Gambar 5.26 . Berdasarkan hasil ini dapat diketahui
range nilai UCR adalah 0,3-0,6 sehingga struktur tiang masih dalam batas aman.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 28/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Gambar 5.26 Hasil Unity Check Range model struktur 2 pada SAP 2000
Dari pemodelan ini di dapat juga nilai daya dukung terbesar dari hasil reaksi perletakan
yaitu 62,44 ton.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 29/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Perhitungan Momen Pilecap Tipe 1
Perhitungan momen ultimate pada pilecap tipe 1 untuk arah memanjang dan
melintang dilakukan secara manual. Ilustrasi dimensi pilecap tipe 1 baik untuk
arah memanjang maupun melintang adalah sebagai berikut :
1,2 m
1,5 m
1,2 m
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 30/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
LL = 1, 4 ton / m 2 × 1, 2 m
LL = 1,68 ton / m
Beban Ultimate
qu = 1, 2 DL + 1,6 LL
1,5 m
M
L = 0,6 m
Gambar 5.28 Freebody diagram untuk arah memanjang dan melintang
Momen Terhadap Potongan (M)
∑ M potongan =0
M = − 1 2 qu L2
M = − 1 *8,004*0,6
2
2
M = −1,44 ton − m
Gaya Geser (V)
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 31/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
∑V potongan =0
V = 1 2 qu L
V = 1 2 *8,004*0,6
V = 2,4 ton − m
Momen Ultimate = -1,44 ton-m, nilai momen ultimate yang didapat dari perhitungan ini
dibandingkan dengan momen pada pilecap tunggal hasil analisis dari SAP2000 yang
bernilai 5,94 ton-m dan momen ultimate maksimum pada balok yaitu 7,88 ton-m , jadi
untuk perhitungan penulangan lentur pileca p tunggal dipakai Mu yang terbesar yaitu 7,88
ton-m. Untuk desain tulangan geser dipakai nilai Vu terbesar dalam hal ini diperoleh dari
hasil analisis SAP2000 yaitu sebesar 15,77 ton.
1,2 m
2m 1,5 m
0,35 m
1:16 1:16
Gambar 5.29 Ilustrasi Dimensi Pilecap tipe 2 arah memanjang
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 32/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
q pelat = γ beton × b × h
q pelat = 2,4 ton / m3 × 0.35 m ×1,2 m
q = 1, 008 ton / m
pelat
• Berat sendiri balok.
qbalok = γ beton × b × h
qbalok = 2,4 ton / m3 × 0,5 m × ( 0,8 − 0,35) m
qbalok = 0,54 ton / m
LL = 1, 4 ton / m 2 × 1, 2 m
LL = 1,68 ton / m
Beban Ultimate
qu = 1, 2 DL + 1,6 LL
qu = 8,004 ton / m
Perhitungan momen
Tinjau freebody diagram berikut ini
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 33/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
1,5 m
M
Pu Tiang = 89 ton
( dari analisis SAP2000)
Px = Pu c os
0,4036 m
Gambar 5.30 Freebody diagram untuk arah memanjang
∑ M potongan =0
M = Pu cosα ( x) − 1 2 qu L2
⎛ 0,35 + 0.4572 ⎞ − 1 *8,004 *12
M = 62, 23* 0,998 * ⎜ ⎟
⎝ 2 ⎠ 2
M = 21,06 ton − m
Gaya Geser
∑V potongan =0
V = − Pu cosα + 1 2 qu L
V = −62, 23 * 0, 998 + 1 * 8, 004 *1
2
V = −58,1 ton
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 34/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Momen Ultimate = 21,06 ton-m, nilai momen ultimate yang didapat dari perhitungan ini
dibandingkan dengan momen pada pilecap ganda hasil analisis dari SAP2000 yang bernilai
11,73 ton-m dan momen ultimate maksimum pada balok yaitu 28,96 ton-m , jadi untuk
perhitungan penulangan lentur pileca p ganda dipakai Mu yang terbesar yaitu 28,96 ton-
m.
2) Potongan Melintang
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 35/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Beban Mati
Beban mati pada analisis struktur 2D ini adalah berat sendiri balok melintang dan pelat.
Balok Memanjang
Wbalok = ρbeton * l * b * t
= 2400 * 4,5 * 0,5 * 0,8
= 4,32 ton
Beban ini diaplikasikan pada tiap join di lantai dermaga sebagai berikut:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 36/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Pelat
Distribusi beban pelat mengikuti peraturan SK SNI 03 – 2847 - 2002 dengan area
distribusi sebagai berikut:
Diketahui:
a = panjang area
b = lebar area
---- = distribusi beban
Bila a ≠ b, maka:
Bila a = b, maka:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 37/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Beban Hidup
Seperti telah disebutkan sebelumnya, beban hidup pada dermaga adalah beban UDL
maksimum, yakni sebesar 1,4 ton/m2. Distribusi area sama dengan pembebanan pelat.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 38/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
• Beban Gelombang
Beban Gelombang pada Tiang
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 1, 4 ton dan beban terdistribusi
dengan bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
2a
b=
L
dimana:
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 39/40
5/21/2018 SapDermaga2D-slidepdf.com
Gambar 5.36 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000
• Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan beban terdistribusi
dengan bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
http://slidepdf.com/reader/full/sap-dermaga-2d 40/40