DISUSUN OLEH :
FARAH ARZAKIAH
KELAS / PRODI : 4B / D4 ( PERENCANAAN PERUMAHAN
PEMUKIMAN )
2022
SOAL 1
DIKETAHUI :
• Data Gedung
Lokasi Bangunan : Jakarta
Tinggi gedung : 48 m
Tinggi lantai : 4m
Pemanfaatan : Apartemen
Denah Gedung :
• Data Struktur :
Dimensi Balok lt. 1-6 : 300 x 500 mm
Dimensi Balok lt. 7-12 : 250 x 400 mm
Dimensi Kolom Diameter : 700 mm
Tebal pelat lantai : 120 mm
Mutu beton (fc’) : 35 Mpa
Mutu baja tulangan (fy) : 400 Mpa
• Beban Yang Bekerja Pada Pelat Antara Lain :
- Berat Sendiri (DL) struktur dihitung otomatis oleh software
- Beban Mati Tambahan (SIDL) sebesar 1,5 kN/m2 untuk lt. 1-11 dan 0,5 kN/m2 untuk
lt.12 (atap)
- Beban Hidup (LL) sebesar 2,4 kN/m2 untuk lt. 1-11 dan 0,96 kN/m2 untuk lt.12 (atap)
DITANYAKAN :
1. Gambarkan respon spektrum yang sesuai dengan data di atas!
2. Tentukan sistem pemikul gaya sesimik yang menurut anda efektif untuk gedung ini
dan berapakah koefisien modifikasi respon (R), faktor kuat lebih ( 0b), dan faktor
pembesaran simpangan lateralnya (Cdc)?
3. Tentukan skala gaya!
4. Apakah syarat analisis respon ragam sudah terpenuhi sesuai yang disyaratkan SNI
1729-2019?
5. Hitung simpangan antar lantai dari gedung ini, kemudian cek sesuai yang disyaratkan
dalam SNI 1729-2019!
1. PEMODELAN GEDUNG MENGGUNAKAN ETABS
a. Menentukan satuan
b. Membuat grid
c. Define material
- Material beton
Berat jenis beton 24 kN/m³
4.700 x √𝑓𝑐′
1. Definisikan penampang Balok dan Kolom: Define – section properties – frame section – add
new property
Untuk Kolom, karena menggunakan kolom lingkaran, maka pilih shade type dengan bentuk
lingkaran. Dan untuk balok karena menggunakan shade type segi empat.
- Kolom 700 mm
- Balok 300 x 500 mm
Gambar kolom dan balok pada bagian dua dimensi, untuk balok karena terdapat dua jenis
ukuran balok maka penggambarannya disesuaikan.
Gambar juga pelat pada dua dimensi.
2. Pada lantai base diberi tumpuan jepit
g. Mendefinisikan Diafragma
Didapat :
Ss : 0,7806 g
S1 : 0,3823 g
TL : 20 detik
- Define Beban Gempa Statis Ekivalen
Definisi beban gempa ini akan digunakan untuk penskalaan gaya. Lakukan langkah di
bawah untuk arah X dan arah Y.
Keterangan :
- Tentukan sistem pemikul gaya sesimik yang menurut anda efektif untuk gedung ini dan
berapakah koefisien modifikasi respon (R), faktor kuat lebih ( 0b), dan faktor
pembesaran simpangan lateralnya (Cc)?
Menurut SNI 1726-2019 dan SNI 2847-2019, struktur bangunan beton bertulang
yang dikenakan KDS D, E, F harus dirancang menggunakan sistem struktur penahan
beban lateral yang memenuhi persyaratan detailing khusus atau memiliki tingkat
daktilutas penuh. SistemRangka Pemikul Momen adalah suatu sistem struktur penahan
gaya lateral dimana komponen struktur nya (balok, kolom, joint) menahan gaya melalui
aksi lentur, aksial, dan geser. Pengelompokkan sistem rangka pemikul momen
berdasarkan persyaratan detailing yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
Merupakan suatu sistem rangka penahan bebanV H lateral yang memenuhi ketentuan-
ketentuan SNI 2847-2013 pasal 1-20, pasal 22, pasal 221.1.2, dan pasal 21.2. Sistem
rangka ini dapat digunakan pada bangunan yang dikenakan maksimal KDS B. Halini
dikarenakan sistem rangka ini mirip dengan sistem rangka penahan gaya gravitasi,
dimana daktilitas yang dihasilkan pada sistem struktur terbatas.
Merupakan suatu sistem rangka penahan beban lateral yang memenuhi ketentuan-
ketentuan SRPMB dan juga memenuhi ketentuan-ketentuan pasal 21.1.8 serta pasal
21.3.Sistem rangka ini dapat digunakan pada bangunan yang dikenakan maksimal KDS
C, karena memiliki tingkat daktilitas sedang.
Merupakan suatu sistem rangka penahan beban lateral yang memenuhi ketentuan-
ketentuan SRPMB dan juga memenuhi ketentuan-ketentuan pasal 21.1.2 hingga 21.1.8,
pasal 21.5 hingga 21.8, serta pasal 21.11 hingga 21.13. Sistem rangka ini memiliki tingkat
daktilitas penuh, sehingga harus digunakan pada bangunan yang dengan KDS D, E dan
F.
Sistem struktur yang direncanakan harus sesuai dengan batasan sistem struktur dan
batasan tinggi bangunan. Batasan ini berbeda-beda berdasarkan kelas situs pada lokasi
bangunan tersebut. Koefisien modifikasi respons (R), faktor kuat lebih sistem (Ω0), dan
koefisien amplifikasi defleksi (Cd), sebagaimana tertera dalam Tabel 12 SNI 1726-
12019 harus digunakan dalam penentuan geser dasar, gaya desain elemen, dan
simpangan antarlantai tingkat desain.
Jadi digunakan Jenis struktur bangunan Rangka beton pemikul momen Khusu dimana,
R =8
Ω0 =3
Cd = 5,5
Simpangan antar tingkat desain (∆) seperti ditentukan dalam 0, atau 0, tidak boleh
melebihisimpangan antar tingkat izin ((∆a) seperti didapatkan dari Tabel 20 untuk semua
tingkat. Simpangan antar lantai tingkat ijin (∆a) untuk struktur selain dari struktur dinding
geser batubata, 4 tingkat atau kurang dengan kategori resiko II adalah 0,025hsx dengan
hsx = tinggi tingkat dibawah tingkat x.
- Nilai maximum story displacement desain berdasarkan output aplikasi ETABS akibat
gempa dinamik ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:
s