AW-200020
b. Di sini tidak memodelkan lagi, tetapi untuk melihat jenis material dan
elemen strukturnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini:
AW-200020
Gambar 9.2 Material Property Data Beton K 250
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
AW-200020
Gambar 9.3 Frame Section Property Data Balok
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
AW-200020
Gambar 9.4 Frame Properties Property Data Kolom
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
AW-200020
AW-200020
Gambar 9.6 Jenis Tumpuan
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
c. Permodelan bab ini yaitu bangunan perkantoran berjumlah 5 lantai yang berada di
kota Denpasar dengan jenis tanah keras.
d. Setiap balok pada lantai 2, 3, 4 dan 5 untuk menahan pelat lantai dan dinding bata
(2,5 kN/m2 ), balok pada atap hanya menahan pelat atap.
e. Berdasarkan SNI 1726:2019 Tabel 3 dan 4, bangunan rumah sakit termasuk kategori
resiko ke II sehingga faktor keutamaan gempanya 1,0.
f. Koefisien modifikasi respon (R) sebesar 5,5 (dinding geser batu bata bertulang
khusus, SNI 1726-2019).
g. Menambahkan fungsi Respon Spektrum, Data respon spektrum dapat didapatkan
dari website resmi desain respon spektrum yaitu
https://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/ dengan memasukan langsung nama kota atau
koordinat lokasi. Sebagai contoh masukkan kota Denpasar dan pilih situs tanah
keras.
AW-200020
AW-200020
Gambar 9.8 Menginput data respon spektrum
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
AW-200020
Gambar 9.9 Pendefinisian Respon Spektrum
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
j. Menentukan sumber massa dengan pilih Define > Mass Source > klik
MsSrc1 > klik Modify/Show Mass Source. Ceklis pada bagian Specified
Load Patterns. Pada Mass Multiplier dor Load Pattern isi data berikut:
a. Dead = 1
b. SDL = 1
c. Live = 0,3
AW-200020
Gambar 9.10 Mass Source
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
9.3 Pembebanan
1. Di sini tidak ada penambahan pembebanan lagi karena pada bab 9 ini dan
masih sama seperti bab 7 sebelumnya yaitu beban mati, beban hidup, beban
mati super, perbedaannya hanya pada beban gempanya diubah menjadi
respon spektrum seperti yang sudah ditambahkan pada langkah
sebelumnya. Pembebanannya itu seperti berikut ini:
a. Mengaplikasikan pembebanan, untuk Beban SDL Dinding:
AW-200020
Gambar 9.11 Beban SDL Dinding Story 1, 2 dan 3
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
AW-200020
AW-200020
Gambar 9.13 Beban SDL Atap
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
AW-200020
Gambar 9.14 Beban SDL Pelat Lantai
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
AW-200020
Gambar 9.15 Beban Live Atap
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
AW-200020
Gambar 9.16 Beban Live Pelat Lantai
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Untuk beban hidup pelat lantai dari save as file sebelumnya 4 kN/m2 karena
difungsikan sebagai gedung toko buku di ubah sesuai ketentuan soal menjadi
3 kN/m2 karena pada bab 9 ini bangunan akan difungsikan sebagai gedung
perkantoran dengan mengikuti acuan PPPURG 1987.
9.4 Analisis dan Output
9.4.1 Analisis
Berikut ini adalah langkah untuk menganalisis permodelan Portal 2D:
1. Menentukan type analisis struktur (Portal 3D), Analyze > Set Active
Degrees of Freedom, Pilih Full 3D > Klik OK.
AW-200020
2. Melakukan analisis Analyze > Set Load Cases to Run, Pada kotak dialog
Set Analysis Cases to Run pilih MODAL pada Case Name, Klik tombol
Run/Do Not Run Case, Klik Run Now.
AW-200020
Gambar 9.18 Set Load Cases to Run
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
9.4.2 Output
Berikut ini adalah langkah untuk menampilkan output dari permodelan Portal
3D:
1. Menampilkan deformasi struktur, Display > Show Deformed Shape, Pada
Case/Combo Name pilih tipe beban/kombinasi COMB 6 dan Ex yang ingin
dilihat, Klik OK. Pada layar setelah tampak bentuk deformasi struktur, klik
kanan pada joint untuk mengetahui besaran deformasi translasi dan rotasi
pada joint tersebut.
AW-200020
AW-200020
Gambar 9.20 Deformed Shape Ex
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
2. Menampilkan reaksi tumpuan, Display > Show forces/Stress Diagram >
Support/Spring Reaction, Pada case/Combo Name pilih tipe
beban/kombinasi COMB 6 dan Ex yang ingin dilihat, Aktifkan Show as
Arrows, Klik OK.
AW-200020
AW-200020
AW-200020
AW-200020
Gambar 9.24 Diagram Gaya Aksial Ex
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Pada Axial Force Diagram (case Ex) memiliki nilai Axial = 209.5353 kN
pada jarak 3.7 m. dan nilai torsi = 0 kN-m pada jarak 3.7 m
AW-200020
Gambar 9.25 Gaya Shear 2-2 Comb 6
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Pada Shear 2-2 Diagram (kombinasi 6) memiliki nilai shear sebesar 11,5210 kN
pada jarak 3,7 m. Nilai Moment 41,3935 kN-m pada jarak 0 m.
AW-200020
Gambar 9.26 Gaya Shear 2-2 Ex
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Pada Shear 2-2 Diagram (case Ex) memiliki nilai shear sebesar 55,7074 kN
pada jarak 3,7 m. Nilai Moment 161,7505 kN-m pada jarak 0 m.
AW-200020
Gambar 9.27 Gaya Moment 3-3 Comb 6
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Pada Moment 3-3 Diagram (kombinasi 6) memiliki nilai shear sebesar 11,5290 kN
pada jarak 3.7 m. Moment sebesar 41,2935 kN-m pada jarak 0 m.
AW-200020
Gambar 9.28 Gaya Moment 3-3 Ex
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Pada Moment 3-3 Diagram (case Ex) memiliki nilai shear sebesar 55,7074 kN pada
jarak 3,7 m. Moment sebesar 161,7505 kN-m pada jarak 0 m.
AW-200020
Pada balok A-B story 5 didapat nilai hasil analisa, I-End top = 299; I-
End bot = 148; Mid top = 77; Mid bot = 126; J-End top = 149; dan J-
End bot = 118. Berdasarkan data di atas untuk keamanan struktur tidak
aman.
AW-200020
Gambar 9.30 Berat Struktur Gedung
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Berdasarkan Gambar 9.30, didapatkan massa total dari struktur gedung
yang telah direncanakan sebesar 2387456,34 kg. Massa total tersebut
akan dipakai sebagai acuan dari beban untuk analisa pondasi pada bab
berikutnya.