9.1 Pendahuluan
Konstruksi bertahap merupakan bagian dari analisis statik nonlinier yang
menganalisa struktur dalam beberapa fase tingkat/tahap. Ide dasar dari analisis
ini adalah pada tahap awal, kondisi awal struktur adalah nol. Semua elemen
belum terbebani dan belum terjadi lendutan. Untuk tahapan analisis selanjutnya,
merupakan kelanjutan dari analisis nonlinier pada tahapan sebelumnya dengan
gaya-gaya dalam dan deformasi pada tahap sebelumnya diperhitungkan dalam
analisis tahap berikutnya
Analisis respon spektrum adalah suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk
kurva antara periode struktur T, dengan respon-respon maksimum berdasarkan
rasio redaman dan gempa tertentu. Analisis dinamik respon spektrum
memberikan pembagian gaya geser tingkat yang lebih teliti disepanjang tinggi
gedung dibandingkan dengan analisis statik ekuivalen. Analisis statik ekivalen
merupakan suatu cara analisis statik struktur, dimana pengaruh gempa pada
struktur dianggap sebagai beban-beban statik horizontal untuk menirukan
pengaruh gempa yang sesungguhnya akibat gerakan 2 tanah.
Analisis dinamik untuk perancangan struktur tahan gempa dilakukan jika
diperlukan evaluasi yang lebih akurat terhadap gaya-gaya gempa yang bekerja
pada struktur, serta untuk mengetahui perilaku dari struktur akibat pengaruh
gempa. Analisis dinamik dilakukan pada perancangan struktur bangunan tingkat
tinggi atau struktur dengan bentuk atau konfigurasi yang tidak teratur
Tujuan dari praktikum BAB 9 ini yaitu:
1. Mengetahui Langkah-langkah permodelan portal 3D dengan material beton
dengan analisis gempa dinamik respon spektrum.
2. Menghitung deformasi struktur, reaksi tumpuan, nilai-nilai dan
menampilkan diagram reaksi peletakan (Shear Force, Moment dan
Lendutan).
3. Mendapatkan nilai beban struktur Gedung.
Pada BAB 9 ini akan membuat dan menganalisis sebuah permodelan 3D yang
melanjutkan dari permodelan sebelumnya di BAB 7 dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Material = Beton
Mutu beton = K-250 (untuk nim genap)
84 BAB 9 | ANALISIS GEMPA DINAMIK SPEKTRUM (BETON)
DB-210208
DB-210208
DB-210208
DB-210208
DB-210208
9.3 Pembebanan
Pembebanan yang diberikan pada struktur ini adalah sama dengan pembebanan
yang digunakan pada bab 7, dengan berat dinding pasang batu merah sebesar 2,5
kN/m2 dikalikan dengan jarak, berat pelat lantai SDL sebesar 2 kN/m2 dan atap
sebesar 0,88 kN/m2, beban hidup lantai sebesar 4 kN/m2 dan atap sebesar 1
kN/m2. Pembebanan gempa dinamik berikut merupakan langkah-langkah
penginpunan pembebanan gempa dinamik pada struktur. Menambahkan fungsi
Respon Spektrum Data respon spektrum diperoleh melalui website resmi desain
respon spektrum yaitu https://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021, dengan memasukan
langsung nama kota atau koordinat lokasi. Dalam pemodelan ini dipilih Kota
Pontianak dan Situs Tanah Sedang.
DB-210208
DB-210208
b. Merubah tipe beban gempa menjadi respon spektrum Pada menu toolbar
klik Define > Load Cases, kemudian pilih beban Ex dan pilih Modify/Show
Case. Selanjutnya ubah tipe pembebanan menjadi Response Spectrum, dan
isikan data-data berikut pada Loads Applied.
1. U1 (Arah X)
Function = Perkantoran Tanah Sedang
Scale Factor = (9806,65 x (I/R)
= (9806,65 x (1,5/5,5)
= 2228,78
2. U2 (Arah Y)
Function = Perkantoran Tanah Sedang
Scale Factor = 30% x U1
= 30% x 2228,78
= 668,63
DB-210208
DB-210208
DB-210208
c. Pada kolom Set Load Cases to Run, bagian Modal diubah menjadi Do
Not Run Case.
d. Klik Run Now.
e. Save file ke folder (beri nama file) sebelum analisis. Lalu Ok.
DB-210208
DB-210208
Berdasarkan Gambar 9.14 Deformed Shape (COMB 3), truss akan terdeformasi
Joint Label Story 4 nilai Ux = 15,468 Uy = -0,005 Uz = -4,151 Rx = 6,630E-08
Ry = -0,000089 dan Rz = 2,703E-07.
DB-210208
Berdasarkan Gambar 9.15 Deformed Shape (EX), truss akan terdeformasi Joint
Label Story 3 nilai Ux = 12,507 Uy = 1,096E-11 Uz = 0,009 Rx = -,000001 Ry
= 0,000553 dan Rz = 0.
DB-210208
DB-210208
Berdasarkan Gambar 9.17 Joint Reaction (EX), pada titik yang dipilih,
didapat reaksi perletakan Gaya dan Diagram Reaksi Perletakan (EX).
Menampilkan nilai Fx = -333,6464; Fz = -144,0600; Fy = 0,0204; Mx = -
144,0600; My = -94,4723; dan Mz = 0.
c. Axial Force (COMB 3)
Axial Force Display > Forces/Stress Diagrams >
Frames/pier/Spandrel/Link Forces.
Pada Case/combination/Modal Case pilih tipe beban/kombinasi yang ingin
dilihat (COMB 3/EX). Pada Component pilih Axial Force. Lalu jika semua
sudah diatur klik Ok.
DB-210208
DB-210208
d. Shear 2-2
Display > Forces/Stress Diagrams > Frames/pier/Spandrel/Link Forces…
Pada Case/COMBination/Modal Case pilih tipe beban/kombinasi yang
ingin dilihat (COMB 3). Pada Component pilih Shear 2-2. Lalu jika semua
sudah diatur klik Ok.
DB-210208
DB-210208
dilihat (COMB 3/EX). Pada Component pilih Moment 3-3. Lalu jika semua
sudah diatur klik Ok.
DB-210208
Berdasarkan Gambar 9.22 Moment 3-3 (COMB 3) pada batang yang ditinjau nilai
momen maksimum batang sebesar 73879,0081 KN-m pada jarak 0,0600 m
batang.
DB-210208
Berdasarkan Gambar 9.23 Moment 3-3 (EX) pada batang yang ditinjau nilai
momen maksimum batang sebesar 73901,1668 KN-m pada jarak 0,2504 m
batang.
DB-210208