Tanggal pengumpulan
TUGAS 2
Dosen Pengajar :
Dikerjakan oleh :
AZIZ ADE SAPUTRA
(119130200)
2021
LANGKAH LANGKAH MENGGUNAKAN SAP 2000
DALAM ANALISA BEBAN GEMPA STATIK PADA PORTAL BIDANG 2D
1. Buka Aplikasi SAP 2000 ( Student Version ) ubah satuan unit menjadi KN/M
2. Klik Menu File > Setelah itu pilih New Model From Template
3. Setelah itu pilih Portal Frame
4. Setelah itu, atur Number of Stories = 2, Number of Bays = 4, Story Height = 3 , dan Bay
Width= 4
5. Akan muncul tampilan seperti dibawah ꜜ ini
6. Ubah Pondasi sendi menjadi jepit dengan cara => Klik setiap tumpuan sendi => Asign
=> joint => Restrains => Pilih gambar jepit => OK
7. Kemudian Input Data dan Ubah Satuan menjadi N/mm
Fc’ = 20,0 MPa ( Kuat tekan rencana beton )
Fy tulangan = 400 MPa
Fys sengkang = 240 MPa
Modulus elastisitas = 21.019 MPA
Dengan cara Klik Define > Material > CONC > Modify > Masukan data di atas
lalu Klik OK ( Dengan satuan N/mm )
8. Tentukan Frame Section untuk menentukan ukuran Balok ( 300 x 500 mm ) material
beton ( conc ), Yaitu dengan klik Define > frame section > add/wide flang dirubah ke
rectangular >ubah nama menjadi Balok > material conc > dimensi balok 300 x 500
- Lalu klik Reincforcement (beam) > 40 + 10 (asumsi sengkang)+0,5*19 = 59,5 = 60
mm > OK
9. Tentukan Frame Section untuk menentukan ukuran Kolom ( 350 x 450 mm ) material
beton ( conc ), Yaitu dengan klik Define > frame section > add/wide flang dirubah ke
rectangular >ubah nama menjadi Kolom > material conc > dimensi kolom 350 x 450 mm
> OK
10. Untuk menentukan jenis beban, Define > Static Load Case Names > Input Data seperti
dibawah :
11. Memasukan beban 9 Kn/M. caranya Klik setiap Balok => Asign => Frame Static Load =>
Point and Uniform => Load Case Name Jadi HIDUP => Uniform Load= 9 => OK
12. MENGHITUNG GAYA GEMPA STATIK EKIVALEN
Cara Input : Pilih frame dan joint yang akan dikelompokan, Assign => Assign to group
Name => Beri Nama => Add New Group => OK.
Beri Nama TK.2 = kelompok berat tingkat lantai 2, terdiri dari 4 frame kolom (F1)
dan 4 joint (J1)
Beri Nama TK.1 = kelompok berat tingkat lantai 1, terdiri dari 4 frame kolom (F2)
dan 4 joint (J2)
TK.2
TK.1
Caranya : define => load combination => add new combo sesuai data diatas
16. Menentukan reaksi perletakan pada tumpuan jepit A, tumpuan jepit B, tumpuan jepit C,
dan tumpuan jepit D menggunakan kombinasi pembebanan KOMB = DL + LL.
Display => Show Element Forces/Stresses => Joints => Loads (ubah menjadi Hidup
Load Case) => Ok
TITIK A= 34,18 KN
TITIK B= 73,88 KN
TITIK C= 71,88 KN
TITIK D= 73,88 KN
TITIK E= 34,18 KN
17. Gambar diagram Gaya Dalam untuk Moment Lentur (M33/ MOMENT 3-3) DAN Geser
(S22/ Shear 2-2) dengan kombinasi pembebanan KOMB3 = 1,2DL + 0,5LL + 1 Gempa
static.
MOMEN
GESER
18. Besar berat Struktur lantai 2 dan lantai 1, serta Berat total Struktur (Wt)
DISPLAY => SHOW GRUP JOINT FORCE=> PILIH LANTAI
LANTAI 2 = 400,411 KN
LANTAI 1 = 800,822-400,411= 400,411 KN
19. Besar Gaya Gempa dasar ( VBase shear ) dengan menggunakan metode Statik Ekivalen
C x I x Wt
Rumus V =
R
Dimana :
C = Faktor Respon gempa ( koefisien gempa )
I = Faktor Keutamaan ( dilihat dari tabel 1. Faktor Keutamaan berbagai kategori
gedung dan bangunan )
Wt = Berat total elemen Struktur
R = Faktor modifikasi respon gempa
1. Mencari Ta terlebih dahulu, berdasarkan tabel.12-8-2 Values of approximate period
parameters Ct and x. Untuk beton digunakan Ct = 0,0466 dan x = 0,9.
Ta = Ct x hx
= ( 0,0466 ) (60,9)
Ta = 0,2337 detik.
2. Kemudian kita menghitung pembatasan waktu getar ( Ti ) , ζ = 0,102 ( karena eilayah
gempa & jenis strukturnya sedang & rangka beton) dengan rumus sebagai berikut :
3
Ti = ζ x h4
3
= 0,102 x 6 4
Ti = 0,3910 detik.
3. Kemudian mengecek T mana yang lebihkecil antara Ta dan Ti.
Ta = 0,2337 detik. ( Maka T empiric ini yang dipakai karena lebih kecil nilainya )
Ti = 0,3910 detik.
4. Lalu dengan Asumsi wilayah gempa berada di wilayah 3 dan gempa berada di tanah
sedang, maka berdasarkan Tabel.5 Spektrum Respons Gempa Rencana digunakan :
Tc = 0,6
Ar = 0,33
Am = 0,55
Nilai T yang dipilih tadi harus memenuhi syarat lebih kecil dari Tc tabel.
Ta < Tc
0,2337 < 0,6 … OK !
Maka : nilai C = Am
C = Am
C = 0,55
5. Selanjutnya mencari nilai R dan I dilihat dari tabel 1. Faktor Keutamaan berbagai
kategori gedung dan bangunan. Didapatkan :
R = 5,5 ( untuk rangka pemikul beban beton )
I =1 ( untuk bangunan umum seperti kantor )
Wt = 800,822 KN ( berdasarkan perhitungan di SAP2000 )
6. Lalu setelah data yang dibutuhkan didapat, masukkan ke dalam rumus mencari V,
sebagai berikut :
C x I x Wt
V =
R
0,55 x 1 x 800,822
=
5,5
= 80,08 Kn
7. Langkah terakhir adalah menentukan F2 dan F1, dengan langkah sebagai berikut :
Wi x hi
n
Rumus : Fi = xV
∑ Wi x hi
i=1
( 400,411 x 6)
- F1 = x 80,08
3603,699
= 53,4 kN
( 400,411 x 3)
- F2 = x 80,08
3603,699
= 26,7 kN
Tingka Wi ( kN ) hi ( m ) Wi x hi Fi ( kN ) V ( kN )
t
2 400,411 6 2402,466 53,4 80,08
1 400,411 3 1201,233 26,7 (80,08+26,7)=
106,78
∑ 3603,639
20. Selanjutnya memasukkan data gempa kedalam SAP2000 dengan langkah sebagai berikut:
Select joint (pilih joint paling kiri ditingkat 2 => assign => joint statics loads => forces
=> cari load case name Gempa => berilah nilai F2 pada force global X. OK .lakukan cara
yang sama untuk lantai 1.
Lantai 2
Lantai 1