Anda di halaman 1dari 49

TUGAS BESAR TEKPON II

PERENCANAAN ABUTMENT DAN


PERHITUNGAN STABILITAS PONDASI
Nama Anggota Kelompok 1 :
-Muhamad Fadli Fariski (1911051001)
-Shinta Nurul Azizah (1911051008)
-Nindy Kumala Sari (1911051014)
-Aulia Kesuma Setiady (1911052004)
-Razaq Prima (1911052010)
Gambar Penampang Memanjang Jembatan
A.)Menentukan Gambar Dimensi Abutment
Gambar ABT acuan terhadap titik O
B.Penjelasan
Diketahui abutment yang terdapat pada gambar 1, Dengan Data Data yang Diperlukan
sebagai berikut
Tanah Oprit : c1 = 0 kN/m, Φ = 35° , ɣb1 = 19 kN/m3
Berat Volume beton ɣc = 24 kN/m3
Data-Data Dari Pengujian

Triaxial UU Direct Shear Consolidation

NO Sample ID Titik Lokasi Depth


cu ᶲ cu ᶲ e0 Cc
Cv Pc

(kg/cm2) (degree) (kg/cm2) (degree) (cm2/s) (kg/cm2)


1 BH-7 UDS 1 3,50-4 0.16 12.41 - - 0.682 0.29 0.014 1.4
2 BH-7 UDS 2 5,50-6 0.36 4.82 - - 1.819 0.656 0.0096 1.69
STA 42+222
3 BH-7 DS 1 9,50-10 - - 0.04 29.683 - - - -
4 BH-7 DS 2 13,50-14 - - 0.065 30.114 - - - -
Pada bagian atas oprit terdapat lapisan perkerasan jalan dengan berat 10 kN/m2,
gaya disebebabkan oleh struktur atas jembatan adalah ,
-Berat mati struktur : 427,746 kN
(Nilai yang diambil dari gaya geser maksimum/dari tugas besar beton prategang)
PENJABARAN BEBAN MATI
Geser akibat berat pelat dek VMS_S = 161.438 kN
Geser akibat berat aspal VMA_A = 25.330 kN
ΣV = 186.768 kN

-Berat beban hidup : 330,015 kN


(Nilai yang diambil dari nilai geser live over load/dari tugas besar beton
prategang))
PENJABARAN BEBAN HIDUP
VBTR = 257.985 kN.m
VBGT = 72.03 kN.m
ΣM = 330.015 kN.m

-Faktor beban hidup/LL : 1,6


-Faktor beban mati/DL : 1,2
Gambar ilustrasi Pembebanan
C.Perhitungan Stabilitas Momen
C.1.Momen Yang Menahan Abutment Terhadap Penggulingan
Gambar Persegmen ABT
C.2.Momen Yang Menggulingkan Abutment

-Menentukan nilai Ka
35
𝐾𝑎 = 𝑡𝑔2 45 − = 0.271 kN
2

-Tekanan tanah oprit


𝑘𝑁
𝑃1𝑎𝑜𝑝 = 0.5 𝑥 (4)2 𝑚 𝑥 19 𝑥 0.271 = 41,190 kN
𝑚3

-Tekanan akibat beban struktur perkerasan jalan


𝑘𝑁
𝑃2𝑎𝑜𝑣𝑙 = 10 𝑥 4 𝑚 𝑥 0.271 = 10,8396 kN
𝑚2

-Tekanan akibat beban hidup


𝑃3𝑎𝐿𝐿 = 330,015 𝑥 1,6 𝑚 𝑥 0.271 = 143,0893 𝑘𝑁
Gambar Diagram Tekanan Tanah
Tabel Tekanan Tanah Aktif total dan momen terhadap O,dihitung dalam
tabel dibawah ini

Tekanan Tanah Aktif Jarak dari O Momen ke O


No Item
kN m kN.m
1 Tanah 41.190 1.333 54.921
2 Berat Struktur Perkerasan 10.840 2.000 21.679
3 Berat Beban Hidup 143.089 2.000 286.179
195.119 ΣMR 362.778
Gambar Diagram Tekanan Tanah
C.3.Stabilitas Terhadap Pergeseran

Tanahan geser pada dinding disepanjang B= 4,8 m, dihitung dengan menganggap dasar
dinding sangat kasar, dengan cu tanah dibawah abutmen adalah 0,16 kg/cm2(15,691
Kn/m2) danδ bawah abutment = 12,41o , sehingga dapat dihitung dengan persamaan

Gaya yang menahan (Rh)


𝑅ℎ = 𝐶𝑎 𝑥 𝐵 + ΣW x tg δb
= (15,691x 4,8) + (1059,456 tg 12,41°)
= 308,447 Kn/m

Sehingga diperoleh factor aman untuk stabilitas terhadap pergeseran adalah


Σ𝑅ℎ 308,447
𝐹𝑔𝑠 = = 𝐹𝑔𝑠 = = 7,488309 > 1,5 (OK)
Σ𝑃ℎ 41,90
C.4.Stabilitas Terhadap Penggulingan

Untuk memperoleh faktor aman terhadap penggulingan dengan cara


membandingan momen yang menahan abutment dengan momen yang
menyebabkan abutmen terguling

Σ𝑀𝑊 2639,245
𝐹𝑔𝑙 = = = 7,275089 > 1,5 (OK)
Σ𝑀𝑔𝑙 362,778
C.5.Stabilitas Terhadap Keruntuhan Kapasitas Kuat Dukung
Dalam hal ini akan digunakan persamaan Hansen. Pada hitungan dianggap
fondasi telapak permukaan
Σ𝑀𝑊 − Σ𝑀𝐺𝐿
𝑥𝑒 =
ΣW
2639,245 − 362,778
𝑥𝑒 =
1059,456
𝑥𝑒 = 2,14871 𝑚
𝐵
𝑒= − 𝑥𝑒
2
4,8
𝑒= − 2,14871
2

𝑒 = 0.25129 SYARAT < B/6 (OK)


Lebar efektif
B’ = B – 2e
B’ = 4,8 – (2.0,25129)
B’ = 4,29743 m

A’ = B’ x 1
A’ = 4,29743 x 1
A’ = 4,29743 m

Gaya Horizontal (H) = 195,119 kN


Gaya Vertikal (V) = 1059,456 Kn

Ƴb2 = 18,95
Ᵹ = 12,41
Sehingga diinterpolasikan
-Nc = 9,50
-Nq = 3,09
-Ny = 0,69
Faktor kemiringan beban :
0,5 𝐻
Iq =1-( )^5
𝑉+𝐴′ 𝑐𝑡𝑔Ᵹ
0,5 𝑥 195,119
= 1-( )^5
1059,456+4,29743 𝑐𝑡𝑔 12,41
= 0,6226

1−𝑖𝑞
Ic = Iq -
𝑁𝑐.𝑡𝑔Ᵹ

Ic = 0,442014

0,7 𝐻
Iy =1-( )^5
𝑉+𝐴′ 𝐶𝑢.𝑐𝑡𝑔Ᵹ

= 0,590504
Kapasitas dukung ultimit untuk fondasi dipermukaan menurut
Hansen(Df=0) faktor kedalaman dc=dq=dy=1, faktor bentuk
sc=sq=sy=1

qu=( ic x c2 x Nc)+(Iy x 0,5 x B’ x Ƴb2 x Ny)


qu= 294,2255 kN/m2

Bila dihitung dengan berdasarkan lebar fondasi efektif yaitu tekanan fondasi
ke tanah dasar terbagi rata secara sama ,maka:

𝑉
q’= 𝐴 = = 246,533 Kn/m2
𝐵′

Sehingga faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung:


𝑞𝑢
F= = 1,193 > 3……….. (OK)
𝑞′
D.Perhitungan Fondasi Menggunakan Metoda US Army

Gambar Data Penyelidikan Lapangan


Gambar denah pondasi
D.1 Data Perencanaan
Pada perancangan menggunakan diameter tiang 0.8 m dengan panjang tiang 8
m, dasar abutment berada pada kedalaman 2 m. pada ujung tiang (kedalaman 18
m) nilai N-SPT sebesar 60 sehingga dikategorikan kepada pasir sangat padat.
Berdasarkan metode US Army untuk menentukan kedalam tinjauan(Zc) Untuk
pasit padat menggunakan persamaan 20d
𝑍𝑐 = 20 ∗ 0.8
𝑍𝑐 = 16 𝑚

Sehingga tekanan overburden tanah ditinjau sampai ujung tiang.


Tabel Perhitungan Tekanan Tanah

Kedalaman Tebal Lapisan Berat isi tanah Tekanan Tanah


Ket
(m) (m) (kN/m3) (kN/m2)
0- 2 2 18.95 37.9
2- 3 1 9.14 47.04 MAT
3- 4 2 9.14 65.32
4- 6 2 7.81 80.94
6- 8 2 11.83 104.6
8 - 10 2 11.83 128.26
10 - 12 2 11.83 151.92
12 - 18 6 7.66 197.88
Tabel Perhitungan Nilai Terkoreksi
untuk nilai Kd di pakai antara 1,45 – 1,6 (untuk pondasi beton)
Nilai Փ terkoreksi antara 0,9Փ - 1Փ

Kedalaman Sudut Geser


N-SPT kd ɸkoreksi kd tg(ɸ)
(m) Dalam (ɸ)
2- 3 11 30.2 1.45 30.2 0.844
3- 4 11 30.2 1.45 30.2 0.844
4- 6 11 30.2 1.47 30.2 0.856
6- 8 17 32 1.5 32 0.937
8 - 10 30 36 1.55 36 1.126
10 - 12 60 42.8 1.6 42.8 1.482
12 - 18 60 42.8 1.6 42.8 1.482
D.2 Tahanan Ujung
Sudut geser dalam tanah pada ujung tiang adalah 30,114 sehingga nilai Nq = 29

Luas ujung

1 2
𝐴𝑏 = 𝜋𝑑
4

𝐴𝑏 = 0.503 𝑚2

𝑄𝑏 = 𝐴𝑏 . 𝑃𝑝′ . 𝑁𝑞

𝑸𝒃 = 𝟐𝟖𝟖𝟒, 𝟒𝟗𝟓 𝒌𝑵

Cek tanahan ujung,

2884,495 𝑘𝑁
𝑓𝑏 = = 5738,52 < 15000 (𝑶𝑲)
0,503 𝑚2
D.3 Tahanan Geser Tiang Tunggal

Karena tanah memiliki nilai kohesi yang kecil, maka metode yang digunakan
dalam Analisa pada kondisi tanah pasir
Untuk tiang beton pracetak rentang nilai Kd berkisar 1,45-1,6.Sedangkan koreksi
untuksudut geser dalam berkisar 0,9 - 1Փ

Kedalaman Sudut Geser


N-SPT kd ɸkoreksi kd tg(ɸ)
(m) Dalam (ɸ)
2- 3 11 30.2 1.45 30.2 0.844
3- 4 11 30.2 1.45 30.2 0.844
4- 6 11 30.2 1.47 30.2 0.856
6- 8 17 32 1.5 32 0.937
8 - 10 30 36 1.55 36 1.126
10 - 12 60 42.8 1.6 42.8 1.482
12 - 18 60 42.8 1.6 42.8 1.482
Keliling Tiang
𝑝𝑎𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 𝜋𝑑
𝑝𝑎𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = π . 0,8 = 2,513274

Kedalaman
Jarak (m) As (m2) Kd tg (ɸ ) Pb QS
(m)
2- 3 1 2.513 0.844 42.47 90.07898386
3- 4 1 2.513 0.844 56.18 119.1579306
4- 6 2 5.027 0.856 73.13 314.496719
6- 8 2 5.027 0.937 92.77 437.0769414
8 - 10 2 5.027 1.126 116.43 659.063851
10 - 12 2 5.027 1.482 140.09 1043.308443
12 - 18 6 15.080 1.482 197.88 4421.08376
Total Qs 7084.266629
Berat tiang (Wp)
𝑊𝑝 = 𝐴𝑏 𝑥 𝐿𝑡 𝑥 𝛾𝑐
𝑊𝑝 = 432,00 𝑘𝑁
Tegangan ultimit (Qu) factor aman = 3
𝑄𝑏 + 𝑄𝑠 − 𝑊𝑝
𝑄𝑢 =
3
𝑸𝒖 = 𝟑𝟏𝟕𝟖, 𝟗𝟐𝟎 𝒌𝑵
D.4 Tahanan Ujung
Sudut geser dalam tanah pada ujung tiang adalah 30,114 sehingga nilai Nq = 29
Lb=10.8 m ,Bg= 2.5 m
Luas ujung
𝐴𝑏𝑔 = 𝐿𝑔 𝑥 𝐵𝑔
𝐴𝑏𝑔 = 27 𝑚2
𝑄𝑏 = 𝐴𝑏𝑔 . 𝑃𝑝′ . 𝑁𝑞
𝑸𝒃 = 𝟏𝟓𝟒𝟗𝟒𝟎 𝒌𝑵
D.5 Tahanan Geser Tiang Grup
Karena tanah memiliki nilai kohesi yang kecil, maka metode yang digunakan
dalam Analisa pada kondisi tanah pasir,
Untuk tiang beton pracetak rentang nilai Kd berkisa 1.45-1.6 sedangkan koreksi
untuk sudut geser dalam berkisar 0.9-1Φ maka ,
𝑝𝑎𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 26.6 𝑚

Kedalaman
Berat tiang (Wp) (m)
Jarak (m) As (m2) Kd tg (ɸ ) Pb QS

2- 3 1 26.600 0.844 42.47 953.3782841


𝑊𝑝 = 𝐴𝑏𝑔 𝑥 𝐿𝑡 𝑥 𝛾𝑐 3- 4 1 27.000 0.844 56.18 1280.108722
4- 6 2 54.000 0.856 73.13 3378.625251
𝑊𝑝 = 7776 𝑘𝑁 6- 8 2 54.000 0.937 92.77 4695.499512
8 - 10 2 54.000 1.126 116.43 7080.295705
10 - 12 2 54.000 1.482 140.09 11208.21947
12 - 18 6 162.000 1.482 197.88 47495.52006
Total Qs 76091.647
Tegangan ultimit (Qu) factor aman = 3
𝑄𝑏 + 𝑄𝑠 − 𝑊𝑝
𝑄𝑢𝑔 =
3
𝑸𝒖𝒈 = 𝟕𝟒𝟒𝟏𝟖, 𝟓𝟔𝟐 𝒌𝑵

Factor efesiensi tiang (Eg)


𝑄𝑢𝑔
𝐸𝑔 =
𝑛𝑥 𝑄𝑢
74418,562𝑘𝑁
𝐸𝑔 =
18 𝑥 3178,920
𝐸𝑔 = 1,3006 < 2 … . . (𝑂𝐾)
E. Tahanan Lateral Tiang
E.1 Tahanan Tiang Tunggal
E.1.1 Metoda Analitis Broms
195,119
Gaya lateral yang terjadi pada tiang H= = 97,560(karena ada 2 baris tiang/m)
2

Data-Data Tanah
● Jenis Tanah : Lempung Kepasiran
● Kohesi Tanah(cu) : 0,16 Kpa
● Berat Isi Tanah Efektif(Ƴef) : 7,81 kN/m3
● Sudut Geser Tanah(Փs) : 30,2
Data Tiang Pancang
● Diameter Tiang(dt) : 0,8
● Panjang Tiang(L) :8
● Mutu Beton Tiang(f’c) : 52 Mpa
● Modulus Elastisitas(Ec) : 4700 𝑓 ′ 𝑐 = 33892,2 N/mm2
● Inersia(Ix) :1527869 cm4 = 0,015 m2
Tabel diatas merupakan tabel spesifikasi Span Pile buatan PT.Wika beton ,dan dapat
dilihat untuk diameter tiang 0,8 m dan panjang 8 m untuk kelas B didapat nilai
Wy=539,366 Kn.m
Pada perencanaan tipe perletakan yang digunakan tipe yang digunakan yaitu tipe
tiang ujung jepit (fixed end pile) McNulty (1956) mendefenisikan tiang ujung jepit
sebagai tiang yang ujung atasnya terjepit(tertanam) dalam pelat penutup kepala
tiang paling sedikit sedalam 60 cm (24 inc) .hal ini dapat diilustrasikan pada gambar
2.79 buku Teknik pondasi 2 berikut.

Gambar ilustrasi tiang ujung jepit dan tiang ujung bebas


#Cek Keruntuhan Tanah Akibat Beban Lateral Tiang
Momen maksimum yang harus ditahan oleh tiang(ujung jepit) bila tanah di desak ke
arah horizontal oleh tiang sampai tanahnya runtuh
Maka kita menggunakan persaman :
𝑀𝑚𝑎𝑘𝑠 = Ƴ𝑑𝑙3 Kp
Menentukan nilai Kp bisa menggunakan persamaan :
𝝷
𝐾𝑝=𝑡𝑔2 (45+ )
2
30,2
𝐾𝑝= 𝑡𝑔2 (45 + )
2

Kp=3,024
Setelah mendapat nilai Kp kita bisa menghitung Mmaxs
Mmaks = 7,81 x 0,8 x 83 x 3,024 = 9674,684 𝐾𝑛. 𝑚
Momen yang menyebabkan keruntuhan tanah oleh desakan horizontal tiang(Mmaks)
didapat sebesar 9674,684 Kn.m ,sehingga momen yang menyebabkan keruntuhan
pada tanah lebih besar dari pada momen maksimum yang mampu ditahan oleh tiang
(Mmaks>My).Maka saat gaya horizontal belum mencapai Hu tiang nya sudah patah
.Oleh karena itu,gaya horizontal ultimit ditentukan oleh kekuatan bahan tiang dalam
menahan momen(My).
Dengan demikian hitungan didasarkan pada persamaan tiang panjang
Persamaan tiang panjang :
𝐻𝑢
𝑓 = 0,82 √
𝑑𝐾𝑝Ƴ

𝐻𝑢
𝑓 = 0,82√
0,8 𝑥 3,024 𝑥 7,81
0,82
𝑓=( ) Hu
4,34694

𝑓 = 0,1886 𝐻𝑢
2𝑀𝑦
𝐻𝑢 =
2𝑓
𝑒+
3
2 𝑥 539,366
𝐻𝑢 =
2 𝑥 0,1886√𝐻𝑢
0+
3
Hu=419,034 Kn
Dari perhitungan diatas didapatkan nilai Hu = 419,034 Kn

Pengecekan nilai keamanan (Hd=97,560)


𝐻𝑢 419,034
𝑆𝐹 = = =4,295
𝐻𝑠 97,560
# Cek Defleksi Akibat Beban Lateral
Defleksi izin (yo) =10 mm
Untuk tiang dalam tanah granular,defleksi tiang akibat beban lateral dikaitkan
dengan besaran tak berdimensi α𝐿

Nilai nh untuk tanah yang berkategori pasir padat dan terendam air ,maka nilai
nh=5300
𝑛ℎ 1/5
α=( ) = α𝐿=1,5923
𝐸𝑝𝐼𝑥
Didapat nilai α=1,5923 maka diperoleh niali αL=α .L = 1,5923 x 8 = 12,738
Karena nilai αL > 4 maka kita menggunakan analisa untuk tiang panjang.
0,93 𝐻
yo=
(𝑛ℎ)3/5 (𝐸𝑝𝐼𝑥)2/5

yo=0,03 mm
Sehingga defleksi yang terjadi yaitu 0,03 mm lebih kecil dari pada nilai defleksi pada
umumnya.Pada umumnya defleksi yang digunakan yaitu 10 mm
E.1.2 Metode Grafis Broms
#Cek Keruntuhan Tanah Akibat Beban Lateral Tiang
Untuk menentukan keruntuhan tanah akibat beban lateral tiang menggunakan
metode grafis ,menggunakan grafik tahanan lateral ulrimit tiang dalam tanah
granuler(karena jenis tanah nya tanah granular)

Untuk menentukan sumbu x,kita bisa menggunakan persamaan :


𝑀𝑦 539,366
= =55,7502
𝑑 4 .𝛾.𝐾𝑝 0,84 𝑥7,81𝑥3,024
Dari grafik tahanan lateral ultimit tiang dalam tanah granular dengan memplotkan nilai
x= 55,7502 didapatkan nilai pada sumbu y = 50 ,maka bisa kita cari nilai Hu dengan
persamaan :

𝐻𝑢
=50
𝑑 3 .𝛾.𝐾𝑝
Hu = 50 x 0,83 x 7,81 x 3,024
Hu = 604,668 Kn
Sehingga diperoleh gaya horizontal yang diizinkan 604,668 Kn

Cek nilai keamanan(Gaya horizontal yang terjadi pada pangkal tiang=95,560 Kn)
𝐻𝑢 604,668
𝑆𝐹 = = =6,1979
𝐻𝑑 95,560

Dari kedua metode yang digunakan maka diperoleh nilai faktor aman yang terbesar yaitu
menggunakan metode grafis yaitu 6,1979
#Cek Defleksi Akibat Beban Lateral
Untuk menentukan keruntuhan tanah akibat beban lateral tiang ,menggunakan metode
grafis kita menggunakan grafik defleksi lateral tiang diatas permukaan tanah (yang
terdapat pada buku teknik pondasi II)
Untuk menentukan sumbu x kita menggunakan persamaan αL=12,736(diplotkan ke
grafik)

Dari grafik diatas didapatkan nilai yang berada di sumbu y=0


Maka didapat nilai yo dengan persamaan dibawah ini ;

0,2 𝐻𝐿
yo= =\
(𝐸𝐼)3/5 (𝑛ℎ)2/5

0,2 𝑥 97,560 𝑥8
yo=
(33892)3/5 (5300)2/5

yo= 9,674 mm

Sehingga defleksi yang terjadi adalah 9,674 mm.Nilai ini lebih kecil dari pada nilai
defleksi yang umumnya digunakan pada jembatan yaitu 10 mm

Dari kedua metode yang digunakan diperoleh nilai defleksi yang paling besar yaitu
9,674 mm
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai