-Menentukan nilai Ka
35
𝐾𝑎 = 𝑡𝑔2 45 − = 0.271 kN
2
Tanahan geser pada dinding disepanjang B= 4,8 m, dihitung dengan menganggap dasar
dinding sangat kasar, dengan cu tanah dibawah abutmen adalah 0,16 kg/cm2(15,691
Kn/m2) danδ bawah abutment = 12,41o , sehingga dapat dihitung dengan persamaan
Σ𝑀𝑊 2639,245
𝐹𝑔𝑙 = = = 7,275089 > 1,5 (OK)
Σ𝑀𝑔𝑙 362,778
C.5.Stabilitas Terhadap Keruntuhan Kapasitas Kuat Dukung
Dalam hal ini akan digunakan persamaan Hansen. Pada hitungan dianggap
fondasi telapak permukaan
Σ𝑀𝑊 − Σ𝑀𝐺𝐿
𝑥𝑒 =
ΣW
2639,245 − 362,778
𝑥𝑒 =
1059,456
𝑥𝑒 = 2,14871 𝑚
𝐵
𝑒= − 𝑥𝑒
2
4,8
𝑒= − 2,14871
2
A’ = B’ x 1
A’ = 4,29743 x 1
A’ = 4,29743 m
Ƴb2 = 18,95
Ᵹ = 12,41
Sehingga diinterpolasikan
-Nc = 9,50
-Nq = 3,09
-Ny = 0,69
Faktor kemiringan beban :
0,5 𝐻
Iq =1-( )^5
𝑉+𝐴′ 𝑐𝑡𝑔Ᵹ
0,5 𝑥 195,119
= 1-( )^5
1059,456+4,29743 𝑐𝑡𝑔 12,41
= 0,6226
1−𝑖𝑞
Ic = Iq -
𝑁𝑐.𝑡𝑔Ᵹ
Ic = 0,442014
0,7 𝐻
Iy =1-( )^5
𝑉+𝐴′ 𝐶𝑢.𝑐𝑡𝑔Ᵹ
= 0,590504
Kapasitas dukung ultimit untuk fondasi dipermukaan menurut
Hansen(Df=0) faktor kedalaman dc=dq=dy=1, faktor bentuk
sc=sq=sy=1
Bila dihitung dengan berdasarkan lebar fondasi efektif yaitu tekanan fondasi
ke tanah dasar terbagi rata secara sama ,maka:
𝑉
q’= 𝐴 = = 246,533 Kn/m2
𝐵′
Luas ujung
1 2
𝐴𝑏 = 𝜋𝑑
4
𝐴𝑏 = 0.503 𝑚2
𝑄𝑏 = 𝐴𝑏 . 𝑃𝑝′ . 𝑁𝑞
𝑸𝒃 = 𝟐𝟖𝟖𝟒, 𝟒𝟗𝟓 𝒌𝑵
2884,495 𝑘𝑁
𝑓𝑏 = = 5738,52 < 15000 (𝑶𝑲)
0,503 𝑚2
D.3 Tahanan Geser Tiang Tunggal
Karena tanah memiliki nilai kohesi yang kecil, maka metode yang digunakan
dalam Analisa pada kondisi tanah pasir
Untuk tiang beton pracetak rentang nilai Kd berkisar 1,45-1,6.Sedangkan koreksi
untuksudut geser dalam berkisar 0,9 - 1Փ
Kedalaman
Jarak (m) As (m2) Kd tg (ɸ ) Pb QS
(m)
2- 3 1 2.513 0.844 42.47 90.07898386
3- 4 1 2.513 0.844 56.18 119.1579306
4- 6 2 5.027 0.856 73.13 314.496719
6- 8 2 5.027 0.937 92.77 437.0769414
8 - 10 2 5.027 1.126 116.43 659.063851
10 - 12 2 5.027 1.482 140.09 1043.308443
12 - 18 6 15.080 1.482 197.88 4421.08376
Total Qs 7084.266629
Berat tiang (Wp)
𝑊𝑝 = 𝐴𝑏 𝑥 𝐿𝑡 𝑥 𝛾𝑐
𝑊𝑝 = 432,00 𝑘𝑁
Tegangan ultimit (Qu) factor aman = 3
𝑄𝑏 + 𝑄𝑠 − 𝑊𝑝
𝑄𝑢 =
3
𝑸𝒖 = 𝟑𝟏𝟕𝟖, 𝟗𝟐𝟎 𝒌𝑵
D.4 Tahanan Ujung
Sudut geser dalam tanah pada ujung tiang adalah 30,114 sehingga nilai Nq = 29
Lb=10.8 m ,Bg= 2.5 m
Luas ujung
𝐴𝑏𝑔 = 𝐿𝑔 𝑥 𝐵𝑔
𝐴𝑏𝑔 = 27 𝑚2
𝑄𝑏 = 𝐴𝑏𝑔 . 𝑃𝑝′ . 𝑁𝑞
𝑸𝒃 = 𝟏𝟓𝟒𝟗𝟒𝟎 𝒌𝑵
D.5 Tahanan Geser Tiang Grup
Karena tanah memiliki nilai kohesi yang kecil, maka metode yang digunakan
dalam Analisa pada kondisi tanah pasir,
Untuk tiang beton pracetak rentang nilai Kd berkisa 1.45-1.6 sedangkan koreksi
untuk sudut geser dalam berkisar 0.9-1Φ maka ,
𝑝𝑎𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 26.6 𝑚
Kedalaman
Berat tiang (Wp) (m)
Jarak (m) As (m2) Kd tg (ɸ ) Pb QS
Data-Data Tanah
● Jenis Tanah : Lempung Kepasiran
● Kohesi Tanah(cu) : 0,16 Kpa
● Berat Isi Tanah Efektif(Ƴef) : 7,81 kN/m3
● Sudut Geser Tanah(Փs) : 30,2
Data Tiang Pancang
● Diameter Tiang(dt) : 0,8
● Panjang Tiang(L) :8
● Mutu Beton Tiang(f’c) : 52 Mpa
● Modulus Elastisitas(Ec) : 4700 𝑓 ′ 𝑐 = 33892,2 N/mm2
● Inersia(Ix) :1527869 cm4 = 0,015 m2
Tabel diatas merupakan tabel spesifikasi Span Pile buatan PT.Wika beton ,dan dapat
dilihat untuk diameter tiang 0,8 m dan panjang 8 m untuk kelas B didapat nilai
Wy=539,366 Kn.m
Pada perencanaan tipe perletakan yang digunakan tipe yang digunakan yaitu tipe
tiang ujung jepit (fixed end pile) McNulty (1956) mendefenisikan tiang ujung jepit
sebagai tiang yang ujung atasnya terjepit(tertanam) dalam pelat penutup kepala
tiang paling sedikit sedalam 60 cm (24 inc) .hal ini dapat diilustrasikan pada gambar
2.79 buku Teknik pondasi 2 berikut.
Kp=3,024
Setelah mendapat nilai Kp kita bisa menghitung Mmaxs
Mmaks = 7,81 x 0,8 x 83 x 3,024 = 9674,684 𝐾𝑛. 𝑚
Momen yang menyebabkan keruntuhan tanah oleh desakan horizontal tiang(Mmaks)
didapat sebesar 9674,684 Kn.m ,sehingga momen yang menyebabkan keruntuhan
pada tanah lebih besar dari pada momen maksimum yang mampu ditahan oleh tiang
(Mmaks>My).Maka saat gaya horizontal belum mencapai Hu tiang nya sudah patah
.Oleh karena itu,gaya horizontal ultimit ditentukan oleh kekuatan bahan tiang dalam
menahan momen(My).
Dengan demikian hitungan didasarkan pada persamaan tiang panjang
Persamaan tiang panjang :
𝐻𝑢
𝑓 = 0,82 √
𝑑𝐾𝑝Ƴ
𝐻𝑢
𝑓 = 0,82√
0,8 𝑥 3,024 𝑥 7,81
0,82
𝑓=( ) Hu
4,34694
𝑓 = 0,1886 𝐻𝑢
2𝑀𝑦
𝐻𝑢 =
2𝑓
𝑒+
3
2 𝑥 539,366
𝐻𝑢 =
2 𝑥 0,1886√𝐻𝑢
0+
3
Hu=419,034 Kn
Dari perhitungan diatas didapatkan nilai Hu = 419,034 Kn
Nilai nh untuk tanah yang berkategori pasir padat dan terendam air ,maka nilai
nh=5300
𝑛ℎ 1/5
α=( ) = α𝐿=1,5923
𝐸𝑝𝐼𝑥
Didapat nilai α=1,5923 maka diperoleh niali αL=α .L = 1,5923 x 8 = 12,738
Karena nilai αL > 4 maka kita menggunakan analisa untuk tiang panjang.
0,93 𝐻
yo=
(𝑛ℎ)3/5 (𝐸𝑝𝐼𝑥)2/5
yo=0,03 mm
Sehingga defleksi yang terjadi yaitu 0,03 mm lebih kecil dari pada nilai defleksi pada
umumnya.Pada umumnya defleksi yang digunakan yaitu 10 mm
E.1.2 Metode Grafis Broms
#Cek Keruntuhan Tanah Akibat Beban Lateral Tiang
Untuk menentukan keruntuhan tanah akibat beban lateral tiang menggunakan
metode grafis ,menggunakan grafik tahanan lateral ulrimit tiang dalam tanah
granuler(karena jenis tanah nya tanah granular)
𝐻𝑢
=50
𝑑 3 .𝛾.𝐾𝑝
Hu = 50 x 0,83 x 7,81 x 3,024
Hu = 604,668 Kn
Sehingga diperoleh gaya horizontal yang diizinkan 604,668 Kn
Cek nilai keamanan(Gaya horizontal yang terjadi pada pangkal tiang=95,560 Kn)
𝐻𝑢 604,668
𝑆𝐹 = = =6,1979
𝐻𝑑 95,560
Dari kedua metode yang digunakan maka diperoleh nilai faktor aman yang terbesar yaitu
menggunakan metode grafis yaitu 6,1979
#Cek Defleksi Akibat Beban Lateral
Untuk menentukan keruntuhan tanah akibat beban lateral tiang ,menggunakan metode
grafis kita menggunakan grafik defleksi lateral tiang diatas permukaan tanah (yang
terdapat pada buku teknik pondasi II)
Untuk menentukan sumbu x kita menggunakan persamaan αL=12,736(diplotkan ke
grafik)
0,2 𝐻𝐿
yo= =\
(𝐸𝐼)3/5 (𝑛ℎ)2/5
0,2 𝑥 97,560 𝑥8
yo=
(33892)3/5 (5300)2/5
yo= 9,674 mm
Sehingga defleksi yang terjadi adalah 9,674 mm.Nilai ini lebih kecil dari pada nilai
defleksi yang umumnya digunakan pada jembatan yaitu 10 mm
Dari kedua metode yang digunakan diperoleh nilai defleksi yang paling besar yaitu
9,674 mm
TERIMA
KASIH