Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

EVALUASI STRUKTUR EKSISTING


DERMAGA


4.1 UMUM
Pada bab ini akan dibahas tentang perhitungan struktur eksisting
dari dermaga Jamrud Utara. Dari perhitungan ini akan dikontrol stabilitas
eksternal saja. Pondasi dari dermaga Jamrud Utara ini adalah pondasi
caisson. Tujuan dari perhitungan ini untuk mendapatkan kemampuan
maksimum dari pondasi caisson, sehingga dapat diketahui batas
maksimum beban yang dapat diterima oleh pondasi caisson.

4.2 PEMBEBANAN
- Crane bentang melintang 16 meter dengan beban tiap roda 38
ton
- Beban forklift 68 ton/kendaraan, dengan paling banyak 3
kendaraan per segmen 40 meter caisson
- Gaya tarik bolder 0 ton, 50 ton, 70 ton dan 100
ton/bolder/segmen caisson
- Beban surcharge 0 t/m
2
, 2 t/m
2
, 4 t/m
2
, 6 t/m
2
, 8 t/m
2
, 10 t/m
2
.
Untuk lebih jelasnya model pembebanan dapat dilihat pada
gambar 4.1

4.3 STABILITAS EKSTERNAL
4.3.1 Momen Penahan
Momen penahan disini memperhitungkan kekuatan caisson dan
kekuatan dari tanah yang dibagi persegmen untuk mempermudah
perhitungan.

IV - 1







-9.50
O
qo = (variabel ) t / m2










Gambar 4.1 Gambar posisi pembebanan

4.3.1.1 Penentuan Titik O Pada Caisson
Titik O terletak pada dasar caisson, sehingga dihitung juga pada
dasar bentang mana terletak titik O tersebut. Dengan asumsi titik O
terletak pada tengah dasar abutmen jika tanah penahan caisson
sangat lunak, dimana nilai N (SPT) = 0. Dan titik O terletak pada tepi
dasar caisson jika tanah penahan caisson sangat keras dengan nilai N
(SPT) = 50. Dari asumsi diatas dengan interpolasi akan didapatkan
jarak titik O adalah 275 cm (jadi Yo = 2.75 m dari titik tengah dasar
caisson) dengan N (SPT) = 25 (data tanah BD 2 - BL 2)

4.3.1.2 Perhitungan Berat Abutmen, Berat Tanah dan Momen yang
Bekerja
Dengan pembagian segmen seperti pada gambar 4.2
sebelumnya maka dapat dihitung momen penahan yang bekerja pada
caisson dan tanah akibat adanya berat sendiri (caisson dan tanah).



IV - 2





















Gambar 4.2 Pangkalan Jamrud Utara

Perhitungan data tanah BD 1 BL 1

Tabel 4.1 Perhitungan berat caisson dan momen pada data tanah
BD 1 BL 1 ( N = 50 )
A
W = A .

Y
o
M
0
= W x Y
0

Segmen
( m
2
)
( t / m
3

)
( t / m ) ( m ) ( tm )
1 ( pasir ) 64.5 1.9 122.55
2 ( beton ) 12 2.4 28.8
5.5 832.43
3 ( pile cap ) 15 2.4 36.00 5 180.00
Jumlah 187.35 1012.43




IV - 3





Tabel 4.2 Perhitungan berat tanah dan momen pada data tanah
BD 1 BL 1 ( N = 50 )
A
W = A .

Y
o

M
0
= W x
Y
0

Segmen
( m
2
)
( t / m
3

)
( t / m ) ( m ) ( tm )
4 7.5 1.65 12.38 9.5 117.56
5 9 1.65 14.85 9 133.65
6 18 1.65 29.70 10.25 304.43
Jumlah 56.93 555.64

Dari perhitungan tabel 4.1 dan tabel 4.2 maka jumlah momen
penahan BD 1 BL 1 sebesar 1568,07 tm dan berat total BD 1- BL1
sebesar 244,28 t.

Perhitungan data tanah BD 2 BL 2

Tabel 4.3 Perhitungan berat caisson dan momen pada data tanah
BD 2 BL 2 ( N = 25 )
A
W = A .

Y
o
M
0
= W x Y
0

Segmen
( m
2
)
( t / m
3

)
( t / m ) ( m ) ( tm )
1 ( pasir ) 64.5 1.9 122.55
2 ( beton ) 12 2.4 28.8
2.75 416.21
3 ( pile cap ) 15 2.4 36.00 2.25 81.00
Jumlah 187.35 497.21









IV - 4





Tabel 4.4 Perhitungan berat tanah dan momen pada data tanah
BD 2 BL 2 ( N = 25 )
A
W = A .

Y
o

M
0
= W x
Y
0

Segmen
( m
2
)
( t / m
3

)
( t / m ) ( m ) ( tm )
4 7.5 1.75 13.13 6.75 88.59
5 9 1.75 15.75 6.25 98.44
6 18 1.75 31.50 7.5 236.25
Jumlah 60.38 423.28

Dari perhitungan tabel 4.3 dan tabel 4.4 maka jumlah momen
penahan BD 2 BL 2 sebesar 920,49 tm dan berat total BD 2- BL 2
sebesar 247,73 t.
Kondisi kritis antara data tanah BD 1 BL 1 dan data tanah BD 2
BL 2 adalah pada kondisi data tanah BD 2 BL 2, jadi momen penahan
dan berat total yang digunakan sesuai dengan data tanah BD 2 BL 2.

4.3.2 Perhitungan Tanah Aktif dan Momen Guling
Tekanan tanah aktif adalah tekanan tanah langsung yang bekerja
pada struktur akibat tiap lapisan tanah serta pengaruh kedalaman tanah.
Posisi muka air tanah disini juga sangat berpengaruh karena dapat
menambah tekanan tanah aktif total yang bekerja pada struktur.











IV - 5






sat = 1.6 t/m3
C' = 0
N = 10
|' = 29
LOOSE SILTY SAND
qo = (variabel ) t / m2
' = 0.6 t/m3
LOOSE SILTY SAND
d = 1.11 t/m3
|' = 26
C' = 0
sat = 1.5 t/m3
O
-9.50
LAYER 2nd (WET)
LAYER 1st (DRY)













Gambar 4.3 Pembagian layer tanah disamping caisson

Table 4.5 Koefisien tekanan tanah aktif
Layer
cos

sin

cos

sin

cos

sin


tg

Ka Kaq Kac
1 26 17.33 0.95 0.30 0.90 0.44 1.06 0.680 42.815 0.49 0.22 0.35 0.27 1.72
2 29 19.33 0.94 0.33 0.87 0.48 1.08 0.683 43.069 0.55 0.21 0.28 0.23 1.66

= | .
3
2

cos =
|
o
cos
cos

sin =
|
o
sin
sin
=
= sin
-1
0,680 = 42,815
c = ( ) o eo
2
1
(dalam radian)
Ka c =
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
Kaq x
tg | | cos
1 1

IV - 6





Ka q =
( )
(

)
. . 2
.(
sin 1
cos . sin cos
c |
|
eo | o
tg
e
Ka didapat bedasarkan harga | (Tabel 4.6)

Tabel 4.6 Koefisien tekanan tanah aktif dan pasif untuk | = = 0
(Caquot & Kerisel, 1966)
Nilai |

5
0
10
0
15
0
20
0
25
0
30
0
35
0
40
0
45
0
50
0
0,81 0,65 0,53 0,44 0,37 0,31 0,26 0,22 0,185 0,155
1 =
|
o

0,99 0,98 0,97 0,95 0,93 0,90 0,86 0,80 0,73 0,64
0,81 0,66 0,54 0,44 0,36 0,3 0,25 0,2 0,16 0,13
3
2
=
|
o

1,08 1,16 1,24 1,33 1,44 1,56 1,68 1,8 1,7 1,6
0,82 0,67 0,56 0,45 0,37 0,3 0,25 0,2 0,16 0,13
3
1
=
|
o

1,15 1,3 1,49 1,7 1,93 2,20 2,5 2,8 3,2 3,6
0,84 0,7 0,59 0,49 0,41 0,33 0,27 0,22 0,17 0,13
0 =
|
o

1,19 1,42 1,70 2,04 2,46 3,0 3,7 4,6 5,8 7,5
0,88 0,75 0,64 0,52 0,46 0,39 0,32 0,26 0,2 0,16
3
1
=
|
o

1,22 1,52 1,89 2,38 3,03 4,02 5,55 8,1 12 19
0,94 0,81 0,72 0,64 0,56 0,48 0,4 0,34 0,27 0,22
3
2
=
|
o

1,24 1,59 2,06 2,72 3,61 5,25 8,0 12,8 21 41
1,04 1,06 1,05 1,04 1,02 0,98 0,94 0,88 0,82 0,72
1 =
|
o

1,26 1,66 2,2 3,04 4,26 6,56 10,7 18,2 35 75
Keterangan : Harga Ka pada baris pertama
Harga Kp pada baris kedua
Harga | dan adalah 0


IV - 7





Beban-beban yang akan mempengaruhi perhitungan tekanan tanah
aktif adalah beban merata dan gaya horizontal akibat bolder. Beban
merata yang mungkin terjadi adalah 0 t/m
2
, 2 t/m
2
, 4 t/m
2
, 6 t/m
2
, 8 t/m
2
, 10
t/m
2
. sedangkan untuk gaya horizontal yang mungkin terjadi adalah 0 t, 50
t, 70 t, 100 t.
Dalam perhitungan tekanan tanah aktif berikut ini, akan diambil
salah satu contoh perhitungan dengan menggunakan beban merata (qo) 4
t/m
2
dan gaya horizontal (H) 70 t.
Perhitungan Tegangan Tanah Aktif Tiap Layer adalah :

Layer 1 (kering)
o = q x Kaq + x h x Ka
o
ab
= 4 x 0.27 + 1.11 x 0 x 0.35 = 1.09 t/m
2

o
cd
= 4 x 0.27 + 1.11 x 0.6 x 0.35 = 1.33 t/m
2


Layer 2 (basah)
o = (q + h) x Kaq + x h x Ka
o
ef
= (4 + 0.67) x 0.23 + 0.7 x 0 x 0.28 = 1.05 t/m
2

o
gh
= (4 + 0.67) x 0.23 + 0.7 x 13.7 x 0.28 = 3.74 t/m
2


Muka air tanah
o = w x hw
= 1 x 3.1
= 3.1 t/m
2

Momen Guling adalah momen yang bekerja akibat tekanan
tanah aktif yang bekerja pada struktur. Momen Guling yang terjadi
ditabelkan pada tabel 4.7 dibawah ini :





IV - 8





Tabel 4.7 Perhitungan momen guling tanah aktif
P h Ea yo Mo
Segmen
t/m
2
m t m tm
1 1.09 0.6 0.657 14.00 9.20
2 0.24 0.6 0.070 13.90 0.97
3 1.05 13.7 14.391 6.85 98.58
4 2.69 13.7 18.394 4.57 84.00
5 3.10 3.1 4.805 11.70 56.22
6 3.10 10.7 16.585 3.57 59.15
Jumlah 54.90 308.12

Keterangan:
P = tegangan tanah aktif yang terjadi
h = ketinggian lapisan tanah
Ea = tegangan tanah aktif x ketinggian lapisan tanah
Yo = letak titik arah tegangan aktif bekerja terhadap titik O
Mo = besar momen guling yang terjadi akibat tekanan tanah aktif
= (Ea x Yo)

Tabel 4.8 Perhitungan momen guling bolder
E
boulder
yo Mo
t m tm
3,5 14,3 50,05

E
bolder
= gaya horisontal (H) x 2/ (panjang caisson)
Yo = jarak permukaan dermaga dengan seabed
Mo = E
boulder
x Yo

Momen Guling total = 308,12 + 50,05 = 358,17 tm
E total = 54,9 + 3,5 = 58,4 t



IV - 9





4.3.3 Kontrol Terhadap Guling (Overtuning)
Dalam perhitungan kontrol guling berikut ini beban-beban yang
bekerja sama dengan perhitungan tekanan tanah akttif yaitu beban merata
(qo) 4 t/m
2
dan gaya horizontal (H) 70 t. Untuk perhitungan dengan beban-
beban lainnya maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik. Kontrol guling
di cek terhadap titik O.

SF =
g MomenGulin
an MomenPenah

> 1.5
SF =
guling Momen
Yo x ah berat Yo x caisson berat
_
) . . tan _ ( ) . . _ (
E
E + E
> 1.5
SF =
12 . 308
19 . 411 21 . 497 +
> 1.5
= 2.54 > 1.5 OK!!!

LOKASI JAMRUD UTARA
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
0 2 4 6 8 10 12
Surcharge (qo), t/m2
O
v
e
r
t
u
r
n
i
n
g

S
a
f
e
t
y

F
a
c
t
o
r
H=0 H=50 H=70 H=100




Gaya Tarik Bolder, t/m' pada elevasi -10.6m LWS












Gambar 4.4 Grafik stabilitas terhadap guling (overtuning)
IV - 10



IV - 11


5
6
f
e
O
q
o

=

(
v
a
r
i
a
b
e
l

)

t

/

m
2
8.00 11.00
a
b
c
d
g
h
1
2
3
4
L
A
Y
E
R

1
s
t

(
D
R
Y
)
L
A
Y
E
R

2
n
d

(
W
E
T
)

s
a
t

=

1
.
6

t
/
m
3
C
'

=

0
N

=

1
0
|
'

=

2
9

L
O
O
S
E

S
I
L
T
Y

S
A
N
D

'

=

0
.
6

t
/
m
3
L
O
O
S
E

S
I
L
T
Y

S
A
N
D

d

=

1
.
1
1

t
/
m
3
|
'

=

2
6

C
'

=

0

s
a
t

=

1
.
5

t
/
m
3









G
a
m
b
a
r

4
.
5


D
i
a
g
r
a
m

t
e
k
a
n
a
n

t
a
n
a
h

a
k
t
i
f






















4.3.4 Kontrol Terhadap Geser (Horisontal Diplacement)






Sama seperti perhitungan tekanan tanah aktif dan kontrol guling,
berikut ini akan diambil salah satu perhitungan dengan menggunakan
beban merata (qo) 4 t/m
2
dan gaya horizontal (H) 70 t. Untuk perhitungan
dengan beban-beban lainnya maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik.

SF =
P
W B a o tan . . +
> 1.5
SF =
91 , 46
25 tan . . 246 x
> 1.5
= 2.45 > 1.5 OK!!!
Dimana :
a = karakteristik adhesi antara tanah dan caisson
B = lebar pondasi
W = komposisi vertikal
= W
caisson + tanah
= 246 t
P = komposisi horisontal = 58,4 t
o = faktor lekatan / hambatan antara tanah dan pondasi
= 25
0
(tanah pasir kelempungan)
(diperoleh dengan mengabaikan nilai a, menurut Terzaghi)













IV - 12






LOKASI JAMRUD UTARA
1.00
1.50
2.00
2.50
0 2 4 6 8 10 12
Surcharge (qo), t/m2
H
o
r
i
z
o
n
t
a
l

D
i
s
p
l
a
c
e
m
e
n
t

S
a
f
e
t
y

F
a
c
t
o
r
H=0 H=50 H=70 H=100











Gaya Tarik Bolder, t/m' pada elevasi -10.6m LWS



Gambar 4.6 Grafik stabilitas terhadap geser (horisontal displacement)

4.3.5 Kontrol Terhadap Daya Dukung Tanah (Bearing Capacity)
4.3.5.1 Perhitungan Beban Kombinasi
Kombinasi pembebanan maksimum atau terkritis serta batasan-
batasan yang diijinkan terjadi pada existing caisson Jamrud Utara adalah:
- crane bentang 16 meter dengan beban roda 38 ton dapat
beroperasi diatas dermaga caisson.
- beban forklift maximum yang bekerja = 68 ton/kendaraan, dengan
paling banyak 3 (tiga) kendaraan per segmen 40 meter caisson.
- surchage maximum = 10 t/m
2
.
- berat sendiri dari pondasi caisson = 246 x 40 = 9909.2 t

o
1(akibat crane)
=
tion
P
sec
1
=
440
16 . . 38 x
= 1,382 t/m
2

o
2(akibat forklift)
=
tion
P
sec
2
=
440
3 . . 68 x
= 0,464 t/m
2

IV - 13





o
3(akibat surcharge)
= q
o
= 10 t/m
2


o
4(akibat berat sendiri)
=
tion
W
sec
=
440
2 . 9909
= 22,36 t/m
2

o
kombinasi
=

o
1 +
o
3 +
o
4
= 1,382 + 10 + 22.36
= 33,742 t/m
2


4.3.5.2 Daya Dukung Tanah
Cek type pondasi

11
15
=
B
D
= 1,364 < 4 (pondasi dangkal)
= =
11
40
B
L
3,64 < 10 (pondasi tidak menerus)
jadi pondasi caisson termasuk pondasi dangkal, dengan dasar
pondasi segi empat. Karakteristik tanah yang diambil adalah lapisan tanah
di bawah pondasi caisson :
= 0.7 t/m
3
N = 84.66
C = 0 Nc = 53.68
| = 37
0
Nq = 45.66
harga-harga N, Nc dan Nq di dapat dari tabel Caquot & Kreisel
berikut ini
Tabel 4.9 Harga-harga N, Nc, Nq dari CAQUOT & KERISEL

| Nc N Nq
0 5.14 0.00 1.00
5 6.50 0.10 1.60
10 8.40 0.50 2.50
15 11.00 1.40 4.00
20 14.80 3.50 6.40
25 20.70 8.10 10.70
30 30.00 18.10 18.40
35 46.00 41.10 33.30
40 75.30 100.00 64.20
45 134.00 254.00 135.00








IV - 14







q
ult
=
q c
N . D . +

N . .C
L
B
0,2 1 N .
2
B
. .
L
B
0,2 - 1 |
.
|

\
|
+ + |
.
|

\
|

= 66 , 45 . 10 . 7 , 0 68 , 53 . 0 .
40
11
2 . 0 1 66 , 84 .
2
11
. 7 , 0 .
40
11
2 . 0 1 +
|
.
|

\
|
+ +
|
.
|

\
|

= 308,01 + 0 + 319,62
= 627,63 t/m
2


SF = = =
742 , 33
63 , 627
kombinasi
ult
q
o
18,6 > 2,5 OK!!!

4.3.6 Perhitungan Settlement
Besarnya penurunan segera :

B q
E
v
cf Si . .
1
.
2
)
`


=
Dimana : E = youngs modulus
v = koefisien poisson
B = lebar pondasi
q = beban merata
Cf = koefisien bentuk pondasi

Berdasarkan tabel 4.8. koefisien bentuk pondasi cf (beradasrkan nilai L/B)
adalah :
L/B = 40 / 11 = 3.64
Cf = 1,53 (dimana direncanakan pondasi kaku)






IV - 15






Tabel 4.10 Koefisien bentuk pondasi C
f


Pondasi Flexible
L/B
Pondasi
kaku
Di tepi Di tengah
1 0.88 0.56 1.12
2 1.21 0.76 1.53
3 1.43 0.89 1.78
5 1.72 1.05 2.1
10 2.13 1.27 2.58






Tanah dibawah caisson (pondasi dangkal) adalah tanah pasir ,
sesuai dengan tabel 4.9 sehingga didapatkan koefisien koefisien
sebagai berikut :
E = 40000 KN/m2 = 4000 t/m2
v = 0,3

Tabel 4.11 Beberapa harga E dan n (DAS B. M)
Jenis Tanah Young Modulus Koef POISSON
Pasir lepas 10350 - 27600 KN/m
2
0.2 - 0.4
Pasir agak padat 0.25 - 0.4
Pasir padat 34500 - 69000 KN/m2 0.3 - 0.45
Pasir berlanau 0.2 - 0.4
Lempung lembek 1380 - 3450 KN/m2 0.15 - 0.25
Lempung agak kaku 0.2 - 0.5
Lempung keras 5865 - 13800 KN/m2 -

Besar beban merata yang diterima pada bagian bawah caisson
adalah sebesar reaksi perletakan ditambah dengan berat struktur caisson
;
q
kombinasi
= 33.75t/m2


B q
E
v
cf Si . .
1
.
2
)
`


=



IV - 16

( ). 11 75 . 33
4000
) 3 , 0 ( 1
. 53 , 1
2

)
`


= Si




IV - 17



0,1272 m = Si

12.72 cm = Si

4.3.7 Perhitungan Kelongsoran (Sliding)
Kontrol sliding pada struktur caisson perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah struktur caisson tersebut aman terhadap bahaya
longsor (sliding) atau tidak. Dalam perhitungan sliding digunakan program
bantu xstable, dimana program ini memberikan angka keamanan tertentu
berdasarkan input data yang dimasukkan.
Untuk menegtahui lebih jelasnya perhitungan kontrol terhadap
sliding dapat dilihat pada Lampiran sekaligus output data dari program
stable. Berdasarkan output tersebut di dapatkan bahwa safety factor
sebesar 1,63.

Anda mungkin juga menyukai