Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI


(BETON)

2.1 Pendahuluan
Analisis struktur meliputi penelaahan struktur portal baja dengan pengaku
(Bracing) dan struktur portal baja tanpa pengaku (Unbracing) ketika menerima
beban lateral yang berupa beban gempa. Struktur portal bresing (braced frame)
adalah suatu sistem kantilever truss vertical yang memikul beban lateral melalui
kekakuan aksial portal. Interaksi bresing dan portal ketika menerima beban
lateral, bresing berdeformasi layaknya sebuah kantilever, sedangkan portal kaku
berdeformasi geser. Menurut Agus (2002), ternyata strukutur dengan
penambahan bracing diagonal pada sudut denah struktur sangat efektif
mengurangi pergeseran dan simpangan pada struktur kerangka terbuka.
Beban gravitasi terdiri dari bebaan mati dan beban hidup. Beban mati menurut
Pedoman Perencanaan dan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPuRdG),
beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termausk unsur tambahan, penyelesaian, mesin-mesin, serta peralatan tetap yang
merupakan bagian terpisah dari gedung. Apabila beban mati berpengaruh
menguntungkan terhadap kekuatan struktur, maka beban mati harus dikalikan
dengan koefisien 0,9. Sedangkan beban hidup adalah semua beban yang terjadi
akibat penghunian atau penggunaaan suatu gedung, dan ke dalamnya termasuk
beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah
dan tidak tetap.
Analisis statik merupakan metode analisis struktur dengan getaran gempa yang
dimodelkan sebagai beban-beban horizontal statik yang bekerja pada pusat-
pusat massa bangunan. Sesuai dengan prinsip keseimbangan maka dapat
dianalogikan seperti adanya gaya horizontal yang bekerja pada dasar bangunan
yang kemudian disebut gaya geser dasar. Gaya dalam (internal forces) yang
bekerja pada plane frame system antara lain adalah gaya aksial (desak atau tarik),
momen lentur (bending moment), dan gaya geser. Pada BAB 4 ini membuat
portal 2D dengan analisis statik beban gravitasi (Beton) dengan ketentuan soal
yaitu dengan sebuah Gedung 4 lantai dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Material = Beton
Mutu beton = K-250 (untuk nim genap)
BAB 4 | PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI (BETON)
28

DB-210208

Gambar 4.1 Material Property Data


(Sumber : Analisis penulis, 2023)
b. Ukuran kolom (50,8 x 50,8)

DB-210208

Gambar 4.2 Frame Section Property Data (Kolom)


(Sumber: Analisis penulis, 2023)

PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL (PTS) 2023


BAB 4 | PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI (BETON)
29

c. Ukuran balok (30,8 x 50,8)

DB-210208

Gambar 4.3 Frame Section Property Data (Balok)


(Sumber: Analisis Penulis, 202)

4.2 Gambar Permodelan

DB-210208

Gambar 4.4 Gambar Permodelan


(Sumber: Modul Praktikum Pemograman Teknik Sipil, 2023)

PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL (PTS) 2023


BAB 4 | PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI (BETON)
30

4.3 Pembebanan
a. Berat Dinding Pasangan Bata Merah (2,5 kN/m2)

DB-210208

Gambar 4.5 Pembebanan Dinding Bata Merah (SDL)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
b. Kombinasi Pembebanan yang Bekerja
1) COMBO 1 1,4DL + 1,4SDL

DB-210208

Gambar 4.6 Kombinasi Pembebanan (COMB1)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)

PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL (PTS) 2023


BAB 4 | PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI (BETON)
31

2) COMBO 2
1,2DL + 1,2LL + 1,6W

DB-210208

Gambar 4.7 Kombisasi Pembebanan (COMB2)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
4.4 Analisis dan Output
4.4.1 Tipe Analisa Struktur (Portal 2D)
a. Analyzer > Set Active Degrees of Freedom…
b. Pilih XZ Plane. Lalu OK

DB-210208

Gambar 4.8 Tipe Analisa Struktur


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
c. Pada kolom Set Load Cases to Run, bagian Modal diubah menjadi Do
Not Run Case.
d. Klik Run Now.
e. Save file ke folder (beri nama file) sebelum analisis. Lalu Ok.

PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL (PTS) 2023


BAB 4 | PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI (BETON)
32

DB-210208

Gambar 4.9 Set Load Cases to Run


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
4.4.2 Hasil Output
a. Deformasi Struktur dan Reaksi Perletakan pada Struktur Statik
1. Deformasi Struktur (SDL) Display > Show Deformed Shape...
2. Pada Case/Combo Name pilih tipe beban/kombinasi yang ingin dilihat
(SDL).
b. Lalu klik OK.
Pada layar setelah tampak bentuk deformasi struktur, klik kanan pada joint
untuk mengetahui besaran deformasi translasi dan rotasi pada joint untuk
mengetahui besaran deformasi translasi dan rotasi pada joint tersebut.

DB-210208

Gambar 4.10 Deformed Shape (SDL)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)

Berdasarkan Gambar 4.10 Deformed Shape (COMB 2), truss akan terdeformasi
akibat berat dinding sejauh -0,015 m ke arah kanan searah sumbu x dan -0m ke
bawah searah sumbu z serta berotasi searah dengan sumbu Y sejauh 0,533m.

PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL (PTS) 2023


BAB 4 | PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI (BETON)
33

c. Reaksi Perletakan Pada Struktur Statis (COMB 2), menampilkan reaksi


tumpuan Display > Forces/Stress Diagrams > Support/Spring Reactions.
Pada Load Case/Load Combination/Modal Case pilih tipe
beban/kombinasi yang ingin dilihat yaitu COMB 2. Lalu jika sudah klik
Ok. Pada layar setelah tampak reaksi tumpuan, klik kanan pada joint untuk
mengetahui besaran reaksi gaya tumpuan dan momen pada joint tersebut
(ubah juga satuan di kanan bawah layar bila perlu).

DB-210208

Gambar 4.11 Joint Reactions (COMB 2)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Berdasarkan Gambar 4.11 Joint Reaction (COMB 2), pada titik yang
dipilih, didapat reaksi perletakan pada salah satu titik yaitu titik A sebesar
2,88 kN searah sumbu X, 275,62 searah sumbu z, dan 4,04 serah sumbu Y.
d. Gaya dan Diagram Reaksi Perletakan (COMB 2)
Axial Force Display > Forces/Stress Diagrams >
Frames/pier/Spandrel/Link Forces. Pada Case/Combination/Modal Case
pilih tipe beban/kombinasi yang ingin dilihat (COMB 2). Pada Component
pilih Axial Force. Lalu jika semua sudah diatur klik Ok.

DB-210208

Gambar 4.12 Axial Force (COMB 2)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)

PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL (PTS) 2023


BAB 4 | PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI (BETON)
34

Berdasarkan Gambar 4.12 Axial Forces pada batang yang ditinjau nilai
gaya aksial maksimum sebesar -127,5722 KN pada jarak 0 m batang.
e. Shear 2-2
Display > Forces/Stress Diagrams > Frames/pier/Spandrel/Link Forces…
Pada Case/Combination/Modal Case pilih tipe beban/kombinasi yang ingin
dilihat (COMB 2). Pada Component pilih Shear 2-2. Lalu jika semua sudah
diatur klik Ok.

DB-210208

Gambar 4.13 Shear 2-2 (COMB 2)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Berdasarkan Gambar 4.13 Shear 2-2 (COMB 2) pada batang yang ditinjau
nilai geser maksimum batang sebesar -29,2842 KN. Pada jarak 0,2504 m
batang.
f. Moment 3-3
Display > Forces/Stress Diagrams > Frames/pier/Spandrel/Link Forces…
Pada Case/Combination/Modal Case pilih tipe beban/kombinasi yang ingin
dilihat (COMB 2). Pada Component pilih Moment 3-3. Lalu jika semua
sudah diatur klik Ok.

DB-210208

Gambar 4.14 Moment 3-3 (COMB 2)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)

PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL (PTS) 2023


BAB 4 | PORTAL 2D – ANALISIS STATIK BEBAN GRAVITASI (BETON)
35

Berdasarkan Gambar 4.14 Moment 3-3 (COMB 2) pada batang yang ditinjau
nilai momen maksimum batang sebesar -14,4456 KN-m (Kearah atas) pada jarak
0,2504 m batang.
g. Longitudinal Reinforcing (ACI 318-14)
Design > Concrete Frame Design > Start Design/Check. Tunggu sebentar,
gambar otomatis akan muncul tampilannya. Menampilkan Output rentang
pilih Display Design Info. Lalu pada Column P-M-M Interation Rations.

DB-210208

Gambar 4.15 Longitudinal Reinforcing (ACI 318-14)


(Sumber: Analisis Penulis, 2023)
Berdasarkan Gambar 4.15 Start Design Sections warna yang tampak pada
struktur dan value pada frame, nilai yang diperoleh pada output ini berada pada
rentang cukup aman dengan hasil warna ungu.

PRAKTIKUM PEMOGRAMAN TEKNIK SIPIL (PTS) 2023

Anda mungkin juga menyukai