Anda di halaman 1dari 8

20

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Analisis

Metodologi perencanaan ini akan menguraikan urutan pelaksanaan penyelesaian

tugas akhir ini secara rinci, mulai dari studi literatur, menentukan data analisis, pemodelan

struktur menggunakan program bantu SAP 2000, analisa pembebanan hingga analisis

pushover.

3.2 Tahapan Analisis

Metode penelitian ini menggunakan analisis nonlinier pushover dengan

menggunakan program SAP 2000. Untuk mewujudkan uraian diatas maka langkah analisis

yang hendak dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

3.2.1 Studi literatur

Studi literatur yaitu mempelajari yang berkaitan dengan tugas akhir ini seperti

tinjauan pustakan atau referensi jurnal dan peraturan yang digunakan dalam perencanaan.

Adapun peraturan-peraturan yang akan digunakan dalam perencanaan yaitu:

1. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan

non gedung SNI (03-1726-2012).

2. Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-2013).

3. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain (SNI

03-1727-2013).
21

4. Baja tulangan beton (SNI 03-2052-2014).

5. Federal Emergency Management Agency (FEMA – 356).

6. Jurnal – jurnal yang berkaitan dengan analisis pushover.

3.2.2 Data Struktur

Data perencanaan yaitu informasi, spesifikasi, dan bahan yang digunakan dalam

perencanaan gedung yang akan direncanakan. Adapun data-data gedung sebagai berikut:

3.2.2.1 Denah Gedung

Gambar 3.1 Denah gedung lantai 1 s/d atap


Sumber :
22

3.2.2.2 Deskripsi Gedung

1. Properti gedung

Tabel 3.1 Properti gedung Poltekes Kota Ternate


No Properti Gedung
.
1 Fungsi gedung Pendidikan
2 Jumlah lantai 5
3 Jumlah lantai atap 1
4 Luasan lantai 1 s/d atap 8901700 m2
5 Tinggi lantai 4m
6 Tinggi maksimum gedung 20 m
7 Jenis struktur Beton bertulang
8 Sistem penahan gempa Sistem ganda

2. Data elemen struktur

Tabel 3.2 Data kolom, balok, pelat dan diding geser lantai 1 s/d atap
No Tipe Dimensi (mm)
.
1 Kolom 600 x 600
2 Balok 300 x 450
3 Pelat lantai 1 s/d 5 200
4 Pelat lantai atap 150
5 Dinding geser 300

3.2.2.3 Spesifikasi Material

1. Mutu beton

Tabel 3.3 Data mutu beton


No Tipe Mutu (Mpa)
.
1 Kuat tekan beton (f’c) 30
2 Modulus elastisitas beton (Ec) 4700 x √f’c

2. Mutu baja tulangan

Tabel 3.4 Data mutu baja tulangan


No Tipe Mutu (Mpa)
.
23

1 Tulangan utama (fy) 400


2 Tulangan geser (fys) 240
3 Modulus elastisitas baja (Es) 200000

3.2.3 Pemodelan Struktur

Gambar 3.2 Pemodelan 3D gedung Poltekes

3.2.4 Analisis Pembebanan

Beban-beban yang bekerja pada struktur berupa beban mati ( Dead Load), beban

mati tambahan (Superimposed Dead Load), beban hidup (Live Load), dan beban gempa

(Earthquake Load).

3.2.4.1 Beban Mati ( Dead Load )

Berdasar pada pemodelan yang ada dimana beban mati atau beban sendiri

gedung telah dihitung secara otomatis oleh program SAP2000 dan dimasukkan dalam

load case DEAD adalah 1.

3.2.4.2 Beban Mati Tambahan ( Superimposed Dead Load)


24

Sedangkan, untuk berat sendiri tambahan bebannya perlu dimasukkan secara

manual dengan data yang ada dan dalam load case SUPER DEAD adalah 0.

3.2.4.3 Beban Hidup ( Live Load )

Beban hidup yang dimasukkan dalam program SAP 2000 dinotasikan dalam live.

Beban hidup ini mendapatkan reduksi beban gempa. Beban hidup disesuaikan dengan

peraturan yang ada. Besarnya beban hidup lantai bangunan tergantung dari fungsi

bangunan atau ruang yang digunakan. Perhitungan beban hidup ini dalam program SAP

2000 yang untuk LIVE adalah 0, di mana beban hidup perlu dimasukkan secara manual

sesuai dengan data yang ada.

3.2.4.4 Beban Gempa ( Earthquake Load )

Pada perencanaan gedung ini, analisis beban gempa dilakukan dengan cara statik

ekivalen dan dinamik respon spektrum .Perhitungan analisis struktur gedung terhadap

beban gempa mengacu pada Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur

Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726-2012).Analisis gempa dimulai dengan

ketentuan umum bangunan gedung dalam pengaruh gempa, gempa statik ekivalen dan

gempa dinamik respons spektrum yang lebih rinci dapat dilihat tahapan sebagai berikut :

1. Ketentuan Umum Bangunan Gedung dalam Pengaruh Gempa

a. Menentukan Kategori Risiko Struktur Bangunan (I-IV)

b. Menentukan Faktor Keutamaan Gempa (Ie)

c. Menentukan Jenis Tanah Setempat

d. Menentukan Parameter Percepatan Gempa (Ss, S1)


25

e. Menentukan Koefisien-koefisien Situs dan Parameter-parameter Respons

Spektral Percepatan Gempa Maksimum yang Diperhitungkan Risiko-

tertarget (MCER)

f. Menentukan Parameter Percepatan Spektral Desain ( SDS, SD1)

g. Menentukan Spektrum Respons Desain

h. Menentukan Kategori Desain Seismik (A-D)

i. Menentukan Sistem Struktur dan Parameter Sistem (R, Cd, Ω0)

j. Batasan Perioda Fundamental Struktur ( T)

2. Gempa Statik Ekivalen (EQ)

a. Analisa Gaya Gravitasi

b. Perhitungan Koefisien Respons Seismik ( Cs)

c. Perhitungan Geser Dasar Seismik (V)

d. Perhitungan Distribusi Vertikal Gaya Gempa ( Fx)

e. Perhitungan Distribusi Horisontal Gaya Gempa ( Vx)

f. Menentukan Eksentrisitas Rencana (ed)

3. Gempa Dinamik Respons Spektrum (RSP)

a. Menentukan Faktor reduksi

b. Menentukan Tipe Analisis Ragam Respons Spektrum

4. Kobinasi Pembebanan

Tabel 3.5 Kombinasi Pembebanan


Nama kombinasi Kombinasi pembebanan
Kombinasi 1 1,4 DL
Kombinasi 2 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 Lr
Kombinasi 3 1,2 DL + 0,5 LL + 1 EQx
Kombinasi 4 1,2 DL + 0,5 LL + 1 EQy
Kombinasi 5 1,2 DL + 0,5 LL + 1 RSPx
Kombinasi 6 1,2 DL + 0,5 LL + 1 RSPy
26

5. Kontrol Struktur

a. Partisipasi Massa

b. Gaya Geser Dasar Nominal, V (Base Shear)

c. Simpangan Struktur (∆)

3.2.5 Diagram Alir Analisis Gempa Rencana

Mulai

Studi Literatur

Data Struktur

Pemodelan Struktur 3D menggunakan Program


SAP200 sesuai dengan Data yang didapat

Analisis pembebanan

Beban Mati & Beban Hidup Beban Gempa

Kombinasi Pembebanan

Analisa Struktur

Tidak
Kontrol Struktur
Ya
Selesa
i
Gambar 3.3 Diagram Alir Analisis Statik Ekivalen dan Dinamik Respons Spektrum

Beban Beban Gempa


B Gravitasi Statik
27

Anda mungkin juga menyukai