Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Struktur Bangunan


Gedung PT. Sutan Kasim merupakan gedung yang akan dianalisis dalam
penelitian ini yang merupakan gedung beton bertulang 3 (tiga) lantai berfungsi
untuk kantor. Tinggi antar lantai gedung ini ialah 3,8 meter, tulangan yang
digunakan dengan mutu 240 MPa, mutu kuat tekan betonnya 27.6 MPa,
sedangkan mutu bata 4 MPa dan mutu mortal pasangan bata 8 MPa (Maidiawati,
2013). Gambar 3.1 merupakan tampak depan gedung dan Gambar 3.2 adalah
tampak dari belakan dan samping gedung PT Sutan Kasim.

Gambar 3.1Tampak Depan Bangunan

Gambar 3.2Tampak Belakang Bangunan

22
Denah kolom gedung PT Sutan Kasim dapat dilihat pada gambar 3.3, gambar
3.4, gambar 3.5, dan untuk denah balok diperlihatkan pada gambar 3.6, gambar 3.7,
gambar 3.8. Sedangkan untuk denah dinding bata diperlihatkan Pada gambar 3.9, dan
untuk penulangan Karena terdapat 2 (dua) tipe tulangan utama pada kolom dan
balok, ,maka tulangan utama pada balok dan kolom harus dikonfersikan menjadi 1
(satu) tipe, dengan mengacu pada rasio tulangan utama tersebut, agar bisa
dimodelkan dengan perangkat lunak Structural Earthquake Response Analysis 3D
(STERA 3D ver.9.5), seperti diperlihatkan pada tabel 3.1, tabel 3.2, tabel 3.3, dan
tabel 3.4.

Gambar 3.3 Denah Kolom Lantai 1

23
Gambar 3.4 Denah Kolom Lantai 2

Gambar 3.5 Denah Kolom Lantai 3

24
Gambar 3.6 Denah Balok Lantai 1

Gambar 3.7 Denah Balok Lantai 2

25
Gambar 3.8 Denah Balok Lantai 3

Gambar 3.9 Denah Dinding Lantai 1, 2, dan 3

26
Tabel 3.1. Penulangan kolom lantai 1, 2 dan 3.

27
Tabel 3.2 Penulangan balok lantai 1.

Tabel 3.3 Penulangan balok lantai 2.

28
Tabel 3.4 Penulangan balok lantai 3.

29
1.
2.
3.2 Proses Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara analilitikal dengan pemodelan menggunakan
perangkat lunak Structural Earthquake Response Analysis 3D (STERA 3D
ver.9.6). Adapun tahapan penelitian ditunjukan dalam diagram alir penelitian pada
gambar 3.10.
MULAI

STUDI PUSTAKA

PEMODELAN DENGAN PEMODELANTANPA


DINDING BATA DINDING BATA

EVALUASI KINERJA SEISMIK EVALUASI KINERJA SEISMIK


(ANALISIS PUSHOVER) (ANALISIS PUSHOVER)

EVALUASI KINERJA SEISMIK EVALUASI KINERJA SEISMIK


(ANALISIS RESPON STRUKTUR (ANALISIS RESPON STRUKTUR
TERHADAP GEMPA) TERHADAP GEMPA)

DIBANDINGKAN

KESIMPULAN

SELESAI
30
Gambar 3.10 Diagram Alir Penelitian
Untuk mewujudkan diagram alir penelitian diatasmaka langkah analisis yang
hendak dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan data-data gedung yang akan dianalisis, seperti : denah struktur,
model struktur dan lokasi dari bangunan tersebut.
2. Melakukan pemodelan 3 dimensidan input pembebanan denganSTERA 3D
berdasarkan data-data existing dari bangunan tersebut.
3. Pemodelan dilakukan dengan dua tipe, yaitu :
a. Struktur rangka beton betulang dengan dinding bata
b. Struktur rangka beton bertulang tanpa dinding bata
4. Melakukan analisis Pushover dengan menggunakan perangkat lunak
STERA 3D untuk mengetahui kapasitas seismik gedung beton bertulang.
5. Melakukan anilisis respon struktur terhadap gempa menggunakan perangkat
lunak STERA 3D
6. Input data yang diperlukan untuk analisis kinerja seismik bangunan terhadap
beban gempa dengan STERA 3D adalah rekaman pergerakan tanah(ground
motion) arah Timur-Barat, Utara-Selatan dan Atas-Bawah saat gempa
terjadi, dalam hal ini penulis menggunakan rekaman pergerakan tanah yang
terjadi pada saat gempa sumatera 2009, seperti diperlihatkan gambar
dibawah.

Gambar 3.11
Rekaman
Pergerakan Tanah
Arah Timur-
Barat

31
Gambar 3.12 Rekaman Pergerakan Tanah Arah Utara-Selatan

Gambar 3.13
7. Analisis data dan pembahasan model struktur rangka beton bertulang
dengan dinding bata dan model struktur rangka beton bertulang tanpa
dinding bata dianalisis untuk mendapatkan kapasitas seismik dari masing-
masing model struktur.
8. Tahap pengambilan kesimpulan pada tahap ini, dengan berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan dibuat suatu kesimpulan yang sesuai dengan
tujuan penelitian.

3.3 Pemodelan Struktur Bangunan


Struktur bangunan gedung dimodelkan berdasarkan deskripsi bangunan
diatas. Pemodelan menggunakan perangkat lunak Structural Earthquake Response
Analysis 3D (STERA 3D ver.9.5). Pemodelan dilakukan dengan 2 tipe, yaitu
pemodelan rangka struktur beton bertulang dengan dinding bata dan tanpa dinding
bata, berikut adalah langkah kerja pemodelan dalam Structural Earthquake
Response Analysis 3D (STERA 3D ver.9.5) :

1. Masukan jumlah koordinat bangunan dan jumlah lantai

32
1. Masukan jumlah lantai bangunan pada
kolom H.
2. Masukan jumlah koordinat bangunan arah X
pada kolom X.
3. Masukan jumlah kooerdinat bangunan arah
Y pada kolom Y.

2. Masukan data-data kolom

33
1. Masukan ukuran kolom bangunan pada
kolom B untuk lebar kolom dan D untuk
tinggi kolom.
2. Dan masukan tebal selimut beton pada
kolom d1 dan d2.
3. Masukan data-data tulangan utama kolom
bangunan kolom Main ReforcementBar.
4. Masukan data data tulangan
sengkang/geser pada kolom Shear
Reinforcement Bar.
5. klik ADD untuk langkah selanjutnya.

3. Masukan data-data balok

1. Masukan ukuran balok pada kolom B


untuk lebar balok, D untuk tinggi balok
dan S untuk tebal pelat lantai.
2. Masukan data-data tulangan utama balok
pada kolom Main Reinforcement Bar.
3. Masukan data-data tulangan
sengkang/geser balok pada kolom Shear
Reinforcement Bar.
4. Selanjutnya masukan data-data tulangan
pelat pada kolom Slab Reinforcement.

34
5. Klik ADD untuk langkah selanjutnya.

4. Masukan data-data dinding bata

1. Masukan ukuran bata pada kolom Hb


untuk tebal bata dan tb untuk lebar bata.
2. Masukan tebal spesi pada kolom Hm.
3. Masukan mutu bata pada kolom Fcb dan
mutu spesi pada kolom Fcm.
4. Selanjutnya masukan tipe balok yang ada
diatas bata pada kolom Upper Beam Type.
5. Klik ADD untuk langkah selanjutnya.

5. Membuat denah pemodelan

1. Membuat denah pemodelan dengan cara klik pada koordinat kolom


balok dan dinding.

35
2. Ulangi langkah diatas untuk lantai selanjutnya.

6. Masukan jarak antara koodinat bangunan

1. Masukan jarak antar koordinat bangunan arah X dan Y (mm)

7. Masukan berat setiap lantai dan tinggi antar lantai

1. Mas
uka
n ketinggian antar lantai (mm)
2. Masukan berat setiap lantai
Tabel berikut memperlihatkan kalkulasi beban setiap lantai,

Tabel 3.6 Kalkulasi Beban Lantai 1


A Beban Mati
Elemen Volume (m3) Berat (Kg)
Balok B1 ( X ) 0,35 x 0,55 x 30 x 4 = 23,100 x 2.400 = 55.440
0,35 x 0,55 x 14 x 2 = 5,390 x 2.400 = 12.936
( Y ) 0,35 x 0,55 x 20 x 6 = 23,100 x 2.400 = 55.440
0,35 x 0,55 x 4 x 2 = 1,540 x 2.400 = 3.696
Balok B2 ( X ) 0,25 x 0,42 x 16 x 2 = 3,360 x 2.400 = 8.064
Balok B3 ( Y ) 0,35 x 0,72 x 16 x 2 = 8,064 x 2.400 = 19.354
Kolom C1 0,35 x 0,35 x 3,5 x 34= 14,577 x 2.400 = 34.986
Kolom C2 0,35 x 0,55 x 3,5 x 6 = 4,042 x 2.400 = 9.702

36
Kolom C3 0.35 x 0.55 x 3.5 x 2 = 1,347 x 2.400 = 3.234
Kolom C4 0.35 x 0.70 x 3.5 x 2 = 1,715 x 2.400 = 4.116
Pelat Lantai 20 x 30 x 0.12 = 72,000 x 2.400 = 172.800
Plafond+ME 20 x 30 x 1 = 600,000 x 50 = 30.000
Dinding Full 4 x 3.5 x 12 = 168,000 x 250 = 42.000
3 x 3.5 x 1 = 10,500 x 250 = 2.625
2 x 3.5 x 1 = 7,000 x 250 = 1.750
Dinding 1/2 4 x 1 x 13 = 52,000 x 250 = 13.000
3x1x1 = 3,000 x 250 = 750
2x1x1 = 2,000 x 250 = 500
Spesi + keramik 20 x 30 x 1 = 600,000 x 75 = 45.000
Tangga 0,15 x 1,2 x 8 = 1,440 x 2.400 = 3.456
Asesoris tangga 60 % = 2.074

B Beban Hidup
Lantai 20 x 30 x 0,3 = 180,000 x 250 = 45.000
Tangga 1,2 x 8 x 0,3 = 2,880 x 300 = 864
Total = 566.786
Tabel 3.7 Kalkulasi Beban Lantai 2
A Beban Mati
Elemen Volume (m3) Berat (Kg)
Balok B4 ( X ) 0,30 x 0,45 x 30 x 4 = 16,200 x 2.400 = 38.880
0,30 x 0,45 x 14 x 2 = 3,780 x 2.400 = 9.072
( Y ) 0,30 x 0,45 x 20 x 6 = 16,200 x 2.400 = 38.880
0,30 x 0,45 x 4 x 2 = 1,080 x 2.400 = 2.592
Balok B2 ( X ) 0,25 x 0,42 x 16 x 2 = 3,360 x 2.400 = 8.064
Balok B5 ( Y ) 0,30 x 0,60 x 16 x 2 = 5,760 x 2.400 = 13.824
Kolom C1 0,35 x 0,35 x 3,5x 34 = 14,577 x 2.400 = 34,986
Kolom C2 0,35 x 0,55 x 3,5 x 6 = 4,042 x 2.400 = 9,702
Kolom C3 0,35 x 0,55 x 3,5 x 2 = 1,347 x 2.400 = 3.234
Kolom C4 0,35 x 0,70 x 3,5 x 2 = 1,715 x 2.400 = 4.116
Pelat Lantai 20 x 30 x 0.12 = 72,000 x 2.400 = 172.800
Plafond+ME 20 x 30 x 1 = 600,000 x 50 = 30.000
Dinding Full 4 x 3,5 x 12 = 168,000 x 250 = 42.000
3 x 3,5 x 1 = 10,500 x 250 = 2.625
2 x 3,5 x 1 = 7,000 x 250 = 1.750
Dinding 1/2 4 x 1 x 13 = 52,000 x 250 = 13.000
3x1x1 = 3,000 x 250 = 750
2x1x1 = 2,000 x 250 = 500
Spesi + keramik 20 x 30 x 1 = 600,000 x 75 = 45.000
Tangga 0,15 x 1,2 x 8 = 1,440 x 2.400 = 3.456
Asesoris tangga 60 % = 2.074

B Beban Hidup
Lantai 20 x 30 x 0,3 = 180,000 x 250 = 45.000
Tangga 1,2 x 8 x 0,3 = 2,880 x 300 = 864
Total = 523.169

Tabel 3.8 Kalkulasi Beban Lantai 3


A Beban Mati
Elemen Volume (m3) Berat (Kg)

37
Balok B4 ( X ) 0,30 x 0,45 x 30 x 4 = 16,200 x 2.400 = 38.880
0,30 x 0,45 x 14 x 2 = 3,780 x 2.400 = 9.072
(Y) 0,30 x 0,45 x 20 x 6 = 16,200 x 2.400 = 38.880
0,30 x 0,45 x 4 x 2 = 1,080 x 2.400 = 2.592
Balok B6 0,25 x 0,42 x 16 x 2 = 3,360 x 2.400 = 8.064
Balok B7 0,30 x 0,55 x 16 x 2 = 5,280 x 2.400 = 12.672
Kolom C1 0,35 x 0,35 x 1,75 x 34 = 7,288 x 2.400 = 17.493
Kolom C2 0,35 x 0,55 x 1,75 x 6 = 2,021 x 2.400 = 4.851
Kolom C3 0.35 x 0.55 x 1,75 x 2 = 0,673 x 2.400 = 1.617
Kolom C4 0.35 x 0.70 x 1,75 x 2 = 0,857 x 2.400 = 2.058
Pelat Lantai 20 x 30 x 0.12 = 72,000 x 2.400 = 172.800
Plafond+ME 20 x 30 x 1 = 600,000 x 50 = 30.000
Dinding Full 4 x 1,75 x 12 = 84,000 x 250 = 21.000
3 x 1,75 x 1 = 5,250 x 250 = 1.313
2 x 1,75 x 1 = 3,500 x 250 = 875

Tabel 3.8 Kalkulasi Beban Lantai 3 Lanjutan


A Beban Mati
Elemen Volume (m3) Berat (Kg)
Dinding 1/2 4 x 1 x 13 = 52,000 x 250 = 13.000
3x1x1 = 3,000 x 250 = 750
2x1x1 = 2,000 x 250 = 500
Spesi + keramik 20 x 30 x 1 = 600,000 x 75 = 45.000
Tangga 0,15 x 1,2 x 8 = 1,440 x 2.400 = 3.456
Asesoris tangga 60 % = 2.074

B Beban Hidup
Lantai 20 x 30 x 0,3 = 180,000 x 250 = 45.000
Tangga 1,2 x 8 x 0,3 = 2,880 x 300 = 864
Total = 443.917

8. Analisis pushover

1. Klik actual size sebelum melakukan analisis


2. Klik analyzeuntuk analisis

38
3. Kemudian akan muncul menu untuk analisis

4. Pilih pilihan analisis untuk analisis pushover


5. Klik untuk Run Analisis

9. Analisis respon struktur terhadap gempa

1. Klik actual size sebelum melakukan analisis


2. Klik analyzeuntuk analisis
3. Kemudian akan muncul menu untuk analisis

4. Masukan rekaman pergerakan tanah arah

39
Timur-Barat, Utara-Selatan, dan Atas-Bawah
5. Klik untuk Run Analisis

Setelah melakukan semua langkah-langkah kerja pemodelan diatas dan


berdasarkan deskripsi bangunan yang telah dijelaskan. Maka penulis memperoleh
pemodelan denah dan rangka struktur dari bangunan yang akan dianalisis, seperti
diperlihatkan gambar dibawah ini,

Struktur Rangka Beton Bertulang Dengan Dinding

Gambar 3.15 Denah Pemodelan lantai 1


Struktur Rangka Beton Bertulang Tanpa Dinding

40
Gambar 3.16 Denah Pemodelan lantai 2
Struktur Rangka Beton Bertulang Dengan Dinding

Gambar 3.17 Denah Pemodelan lantai 2


Struktur Rangka Beton Bertulang Tanpa Dinding

Gambar 3.18 Denah Pemodelan lantai 3

41
Struktur Rangka Beton Bertulang Dengan Dinding

Gambar 3.19 Denah Pemodelan lantai 3


Struktur Rangka Beton Bertulang Tanpa Dinding

Gambar 3.20 3 Dimensi Struktur Rangka Beton Bertulang Dengan Dinding

Gambar 3.21 3 Dimensi Struktur Rangka Beton Bertulang Tanpa Dinding

42
43

Anda mungkin juga menyukai